Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BUSINESSS PLAN
KEWIRAUSAHAAN& BISNIS
PERCETAKAN
DISUSUN OLEH :
NAMA : UMAR SUMARDI
NIM : 11114019
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allohh SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Bussines Plan ini
dengan penuh kemudahan, tanpa pertolongannya mungkin penulis tidak akan
sanggup menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta yakni nabi muhammad SAW.
Bussines Plan ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
berwirausaha, yang kami sajikan berdasarkan pengumpulan dari berbagai sumber.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. H. Dahmir Dahlan,
M.Sc sebagai dosen pembimbing, keluarga dan teman teman yang telah memberi
bantuan demi tersusunnya Bussines Plan ini.
Semoga dengan adanya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. Dalam penyusunan
skripsi ini, penulis sadar bahwa masih banyak kekurangannya, maka dari itu penulis
mengharap saran dan kritik yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i
C.
Tujuan .......................................................................................................................
3
4. Pemasaran .................................................................................................
11
A.
Kesimpulan ...............................................................................................................
11
B.
Saran .............................................................................................................
............11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kewirausahaan, kekayaan menjadi relatif sifatnya. Ia hanya merupakan
produk bawaan (by-product) dari sebuah usaha yang berorientasi dari sebuah
prestasi. Prestasi kerja manusia yang ingin mengaktualisasikan diri dalam suatu
kehidupan mandiri. Ada pengusaha yang sudah amat sukses dan kaya, tapi tidak
pernah menampilkan diri sebagai orang yang hidup mewah, dan ada juga orang
yang sebenarnya belum bisa dikatakan kaya, namun berpenampilan begitu glamor
dengan pakaian dan perhiasan yang amat mencolok.
Maka soal kekayaan akhirnya terpulang pada masing-masing individu. Keadaan
kaya miskin, sukses gagal, naik dan jatuh merupakan keadaan yang bisa terjadi
kapan saja dalam kehidupan seorang pengusaha, tidak peduli betapapun piawainya
ia. Ilmu kewirausahaan hanya menggariskan bahwa seorang Wirausahawan yang
baik adalah sosok pengusaha yang tidak sombong pada saat jaya, dan tidak
berputus asa saat jatuh.
Tidak ada satu suku katapun dari kata Wirausaha yang menunjukkan arti kearah
pengejaran uang dan harta benda, tidak pula kata wirausaha itu menunjuk pada
salah satu strata, kasta, tingkatan sosial, golongan ataupun kelompok elite tertentu.
Di Indonesia, di penghujung abad ke 20 ini kewirausahaan boleh dikata baru saja
diterima oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif dalam meniti karier dan
penghidupan. Seperti diketahui, umumnya rakyat Indonesia mempunyai latar
belakang pekerja pertanian yang baik. Dengan hidup dialam penjajahan hampir 3,5
abad lamanya, nyaris tidak ada figur panutan dalam dunia kewirausahaan. Yang ada
hanya pola pemikiran feodalisme, priyayiisme, serta elitisme yang satu diantaranya
mengejar trend bisnis yang ramai-ramai dilakukan orang. Pada saat para pengusaha
lain berlomba-lomba mencari pasar di Amerika dan Eropa, ia secara mengejutkan
justru menerobos negara-negara tirai besi, seperti Rusia dan sekutu-sekutunya.
Lebih mencengangkan lagi ia juga merangkul negara-negara yang sejauh ini sangat
ditakuti dan diharamkan oleh negara-negara penganut kapitalisme seperti Libia dan
Iran. Akan tetapi kenyataan membuktikan bahwa Kim benar. Dengan keputusannya
itu ia, dan Daewoo berkembang menjadi salah satu konglomerat terbesar di Asia
serta diperhitungkan dimana-mana termasuk Amerika dan Eropa.
Charles Webber: 1970, mengatakan bahwa untuk menjadi negara maju, minimal
diperlukan 2% komunitas pengusaha besar dan 20% komunitas pengusaha
menengah dan kecil, dan tentunya untuk dapat dan mau menjadi pengusaha sangat
diperlukan rangsangan makro maupun mikro serta bakat-bakat kepemimpinan pada
warga negara di suatu negara. Bagaimanakah dengan kondisi kewirausahaan,
kepemimpinan serta motivasi apa saja yang mendorong para pengusaha kecil untuk
berwira usaha?. Untuk inilah makalah ini ditulis.
B. Pokok Masalah
Bagaimanakah kondisi kewirausahaan di Indonesia saat ini?
Motivasi apa saja yang mendorong para pengusaha kecil untuk berwirausaha?
C. Tujuan
Tujuan saya mendirikan toko percetakan ini agar dapat mandiri sehingga tidak
menggantungkan nasib kepada perusahaan-perusahaan entah itu jadi karyawan
negeri (PNS) atau karyawan swasta, menciptakan lapangan kerja sebanyak mungkin
sehingga dapat membatu dan berguna bagi orang lain.
VISI :
Ingin menciptakan lapangan kerja yang lebih luas, memperkenalkan atau
meningkatkan mutu masyarakat dibidang tekhnologi usaha dalam percetakan
sehingga memudahkan masyarakat dalam proses belajar.
MISI :
Memperluas jaringan dalam bisnis percetakan misalnya membuat cabang-cabang
dikecamatan atau bahkan diperkotaan, memberi pelayan yang terbaik sehingga
customer puas sehingga resiko untuk kehilangan pelanggan pun tidak ada.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pemrakarsa
Dengan latar belakang yang seperti diceritakan diatas, maka saya merencanakan
membangun usaha Percetakan ini.
Kepemilikan Usaha
Usaha Percetakan ini merupakan usaha perorangan, dimana pengurus usaha
adalah:
Pemilik / Pimpinan Usaha : Umar Sumardi
Pengurus Harian
: Wiwin
Operasional : Edih
Dibantu
Modal Usaha
Modal dasar usaha dan telah disetorkan sebesar Rp 87.468.000 (Delapan puluh
Tujuh Juta Empat Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Rupiah).
Surat-Surat Izin
Surat-surat izin dan referensi yang harus dimiliki adalah:
Surat Kawin
Kartu keluarga
2.
SEJARAH PERUSAHAAN
Perusahaan percetakan Mars ini berdiri pada tahun 2016 dimana saya sudah lulus
kuliah S1 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan di Institut Sain dan Teknologi
Nasonal Jakarta, pada awalnya muncul inspirasi untuk mau buka usaha ini
dikarenakan melihat toko percetakan yang besar ditempatku Cianjur sebut saja
nama toko itu adalah Toko Makmur Jaya dulu waktu saya masih Sekolah Menengah
Atas (SMA) saya sering datang ke toko tersebut ya tidak lain dan tidak bukan mau
mencetak pastinya, nah dari situlah keinginan membuka usaha percetakan ini
muncul dan semoga semuanya menjadi kenyataan dan dikabulkan oleh Alloh SWT.
Amin ...
3.
Nama Toko
: Mars Digital
Alamat
Telepon
:-
Fax
:-
4.
: 10.000.000,- / Tahun
Pemasaran
Produk& Segmentasi
Percetakan ini adalah industri usaha percetakan dengan menggunakan mesin
produksi kecil atau mesin offset kantor dengan ukuran maks HVS dan oplah berkisar
1 rim HVS (500 lembar), seperti: cetakan kop surat, Undangan pernikahan,
sertifikat, kwitansi, bon dan buku dengan oplah kecil.
Segmentasi pasar dalam mencari order cetakan ditargetkan 2 segmentasi, yaitu:
-
Permintaan
Atas dasar permintaan order cetakan yang saya perkirakan selama 3 bulan awal
sebesar:
-
bulan 1 Rp 5.500.000
bulan 2 Rp 4.600.000
bulan 3 Rp 4.900.000
Persaingan
Usaha percetakan ini cukup banyak yang membukanya, tapi permintaan order
cetakan sangat banyak, sehingga dengan membuka satu usaha lagi tidak akan
banyak merusak pasar.
Peluang
Usaha percetakan saya ini mendapatkan order dengan 2 cara, yaitu:
-
Potensial
Market
(Rp 000)
Kenaikan
Potensial Market
(%)
Total Order
(Rp 000)
4.900
4.900
Bulan-1
4.900
2,100
100
7,000
Bulan-2
4.900
2,520
120
7,420
Bulan-3
4.900
2,940
140
7,840
Bulan
Historikal:
Bulan-0
Proyeksi:
Bulan-4
4.900
3,360
160
8,260
Bulan-5
4.900
3,675
175
8,575
Bulan-6
4.900
3,990
190
8,890
Bulan-7
4.900
4,200
200
9,100
Bulan-8
4.900
4,410
210
9,310
Bulan-9
4.900
4,515
215
9,415
Bulan-10
4.900
4,620
220
9,520
Bulan-11
4.900
4,725
225
9,625
Bulan-12
4.900
4,830
230
9,730
5.
Lokasi Usaha
Rencana Percetakan ini akan dibuka pada komunitas percetakan kecil dikota
tersebut.
Fasilitas dan perlengkapan usaha yang diperlukan dalam membangun usaha ini
adalah:
-
Rp
Rp
400.000
Rp
250.000
Lain-lain
Total
6.
Rp
Rp
Rp
Rp
10.000.000
50.000.000
26.568.000
250.000
87.168.000
Proyeksi Keuangan
Rp
10.000.000
Rp
Rp
400.000
Rp
250.000
Lain-lain
Rp
Total
Rp
Rp
50.000.000
26.568.000
250.000
87.168.000
Investasi Tetap
Rp
57.168.000 (65%)
Rp
30.000.000 (35%)
Kredit Bank
-
Investasi Tetap
Grand Total Rp
87.168.000
1.
Pokok Kredit
Bunga Kredit
Total
(Rp 000)
(Rp 000)
(Rp 000)
Bulan-1
2,538
457
2,995
Bulan-2
2,538
419
2,957
Bulan
Bulan-3
2,538
381
2,919
Bulan-4
2,538
343
2,881
Bulan-5
2,538
304
2,842
Bulan-6
2,538
266
2,804
Bulan-7
2,538
228
2,766
Bulan-8
2,538
190
2,728
Bulan-9
2,538
152
2,690
Bulan-10
2,538
114
2,652
Bulan-11
2,538
76
2,614
Bulan-12
2,532
38
2,570
2.
Nama Barang
Kegunaannya
Epson A4
Epson A3
Mesin
Photocopy
ATK
Komputer
Cover
3.
Analisa Pasar
Pada era saat ini usaha percetakan sudah tidak asing hampir ditiap-tiap daerah
membuka usaha ini tidak terkecuali lingkungan sekolah/pelajar paling sedikitnya
ada 3 toko percetakan dilingkungan sekolah, tapi itu semua tidak pernah
menyurutkan saya untuk membuka usaha ini saya yakin saya mampu bersaing
dengan toko-toko percetakan yang lain bahkan saya optimis akan mendapatkan
persaingan pasar dalam usaha percetakkan ini, karena itu semua tergantung dari
diri kita sendiri jika kita memang ingin maju maka kita harus mengsetting
maintenans dalam pikiran kita dengan kata-kata sukses dan sukses. Apalagi dengan
strategi yang saya milikin saya yakin akan berhasil dan saya tidak akan pernah
menyerah untuk mendapatkan kesuksesan ini.
BAB IV
A. Kesimpulan
Kondisi Nyata Usaha Kecil dan Menengah saat ini Selama krisis ekonomi yang
berawal pada pertengahan tahun 1997, sektor agribisnis termasuk didalamnya
bisnis kecil secara nyata telah mampu menjadi stabilizer perekonomian di
Indonesia. Hal ini terbukti masih tetapnya usaha-usaha agribisnis berproduksi,
terutama usaha menengah dan usaha kecil.
Kondisi Kepemimpinan Bisnis Kecil saat ini Kondisi kebanyakan bisnis kecil yang ada
di Indonesia, Pemimpin: Manajer, Direktur biasanya juga pemilik itu sendiri, bagian-
bagian vital perusahaan cenderung dijabat oleh anggota keluarga dekat, sehingga
kekuasan pemimpin pada bisnis kecil tak terbatas.
Penerapan Teori Motivasi dalam Bisnis Kecil Kelemahan mendasar pada bisnis kecil
adalah mengabaikan arti dan makna motivasi ini, pemilik biasanya hanya
memperhatikan pada tingkat kebutuhan dasar, belum lagi, pemerintah telah
mematok upah minimum regional misalnya, justru ini akan menjadi acuan untuk
menggaji karyawannya sebatas atau sebesar UMR itu sendiri. Pada akhirnya banyak
bisnis kecil yang tidak bertahan lama karena ditinggalkan SDM yang telah
perpengalaman.
B. Saran
Motivasi Pemerintah Selama krisis ekonomi yang berawal pada pertengahan tahun
1997, sektor agribisnis termasuk didalamnya bisnis kecil secara nyata telah mampu
menjadi stabilizer perekonomian di Indonesia. Hal ini terbukti masih tetapnya
usaha-usaha agribisnis berproduksi, terutama usaha menengah dan usaha kecil.
Jika ini yang terjadi haruslah ada intervensi pemerintah sebagai regulasi dalam
memotivasi bertumbuhnya wira-wira usaha baru sehingga perekonomian nasional
dapat segera bangkit.
Para pemimpin Bisnis Kecil, belajarlah lebih banyak lagi Para pemimpin bisnis kecil,
pandanglah masa depan perusahaan anda sebagai sebuah masa depan yang terus
dapat di wariskan sehingga anda dapat mengelola bisnis secara profesional,
manjauhkan diri dari kekuasan mutlak, kesewenang-wenangan.
LAMPIRAN
FORMULIR A
PERCETAKAN
PERKIRAAN INVESTASI
NO.
KETERANGAN
VOLUME
UNIT
PER-UNIT
Tanah
1 Biaya Pembelian Tanah
m2
--
m2
--
Sub-Total
II
Bangunan
1 Sewa kios
1,00
Lump Sum
12
10.000
2 0
0,00
Lump Sum
36
Sub-Total
III
2,00
Unit
60
25.000
1,00
Unit
36
26.568.000
3 Meja kerja
2,00
Unit
60
200
1,00
Unit
60
250
5 lain-lain
1,00
Lump Sum
60
250
Sub-Total
IV
Kendaraan
1. Truck capacity 4 tone
0,00
Unit
60
2 Forklift
0,00
Unit
60
3 Rolly
0,00
Unit
60
0,00
Unit
60
Sub-Total
V
Legalitas
1. Biaya Perizinan
0,00
Lump Sum
12
2. Royalty Fee
0,00
Lump Sum
12
Sub-Total
TOTAL
FORMULIR B
PERCETAKAN
BIAYA OPERASIONAL
NO
.
Rp 000
KETERANGAN VOLUME
UNIT
HARGA
PER-UNIT
Tenaga
Kerja
Orang
Kepala (biaya
hidup)
Orang
1.000
1.000
Teknisi
Orang
800
1.600
Orang
2.600
Link
Bangunan
0,00%
10.000
Mesin &
Perlengkapan
0,00%
50.900
Kendaraan
0,00%
Tenaga Kerja
0,00%
2.600
Sub-Total
3
0
link
Bangunan
0,00%
10.000
Mesin &
Perlengkapan
0,10%
50.900
51
Kendaraan
1,00%
Tenaga Kerja
0,00%
2.600
Sub-Total
4
HARGA
Sub-Total
2
TOTAL
51
Biaya Operasional:
Listrik
Lump Sum
300
300
Telpon
Lump Sum
100
100
Suplai
Lump Sum
50
50
BBM
Lump Sum
Lain-lain
Lump Sum
Sub-Total
450
GRAND TOTAL
3.101
FORMULIR C
PERCETAKAN
KELOMPOK DAN PORSI PENJUALAN BARANG
Rp 000
NO
.
Total
KETERANGAN
Harga Cetak
PENJUALAN
Volume
UNIT
Rp / rim
Per-bulan
1.400
Rim
3,50
4.900
4.900
Potensial Market:
Omset
600
Rim
3,50
Total Penjualan
perbulan
2.100
HPP
HPP
5,00%
4.900
245
2.100
105
FORMULIR D
PERCETAKAN
RASIO & ASUMSI KEUANGAN
NO
.
2.100
KETERANGAN Asumsi
UNIT
105
Porsi Kredit:
Investasi
65,00%
Modal Kerja
0,00%
0,50
bulan
18,00%
0,00
Bulan
Modal Kerja:
Satu Putaran
Transaksi
(dihitung atas Kas
Aktivitas Operasional
bulan-1, lampiran-02)
Suku Bunga:
Kredit
Persediaan:
Bahan Baku
Hutang Dagang
- Tunai
100,00%
- Kredit
0,00%
- Tunai
60,00%
- Kredit
40,00%
(1 bulan)
(1 bulan)
Piutang
0,00%
per-bulan
0,00%
per-bulan
per-bulan
DAFTAR PUSTAKA