Вы находитесь на странице: 1из 19

BUSINESSS PLAN KEWIRAUSAHAAN & BISNIS PERCETAKAN

BUSINESSS PLAN
KEWIRAUSAHAAN& BISNIS
PERCETAKAN

DISUSUN OLEH :
NAMA : UMAR SUMARDI
NIM : 11114019

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
JAKARTA
2013

KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allohh SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Bussines Plan ini
dengan penuh kemudahan, tanpa pertolongannya mungkin penulis tidak akan
sanggup menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta yakni nabi muhammad SAW.
Bussines Plan ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
berwirausaha, yang kami sajikan berdasarkan pengumpulan dari berbagai sumber.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. H. Dahmir Dahlan,
M.Sc sebagai dosen pembimbing, keluarga dan teman teman yang telah memberi
bantuan demi tersusunnya Bussines Plan ini.
Semoga dengan adanya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. Dalam penyusunan
skripsi ini, penulis sadar bahwa masih banyak kekurangannya, maka dari itu penulis
mengharap saran dan kritik yang membangun guna menyempurnakan skripsi ini.

Jakarta, 20 Maret 2013

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI .............................................................................................................


ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1
A. Latar
Belakang .......................................................................................................... 1
B.
Pokok
Masalah .........................................................................................................

C.
Tujuan .......................................................................................................................
3

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 4


A. Studi Kelayakan
Bisnis .............................................................................................
1.

Kepemilikan dan Pengurus Usaha ...........................................................

2. Sejarah Perusahaan ...................................................................................

3. Lokasi dan Fasilitas ...................................................................................

4. Pemasaran .................................................................................................

5. Lokasi dan Teknis .....................................................................................

6. Proyeksi Keuangan ...................................................................................

B. Sumber Dana Investasi ................................................................................. 8


1. Tabel Jadwal Pembayaran Pokok dan Bunga Kredit ................................

2. Tabel List Barang dan Kegunaannya ........................................................

3. Analisis Pasar ............................................................................................

4. Struktur Organigram .................................................................................

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................

11

A.
Kesimpulan ...............................................................................................................
11
B.

Saran .............................................................................................................
............11

Daftar pustaka ...........................................................................................................


13
Lampiran Lampiran

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kewirausahaan, kekayaan menjadi relatif sifatnya. Ia hanya merupakan
produk bawaan (by-product) dari sebuah usaha yang berorientasi dari sebuah
prestasi. Prestasi kerja manusia yang ingin mengaktualisasikan diri dalam suatu
kehidupan mandiri. Ada pengusaha yang sudah amat sukses dan kaya, tapi tidak
pernah menampilkan diri sebagai orang yang hidup mewah, dan ada juga orang
yang sebenarnya belum bisa dikatakan kaya, namun berpenampilan begitu glamor
dengan pakaian dan perhiasan yang amat mencolok.
Maka soal kekayaan akhirnya terpulang pada masing-masing individu. Keadaan
kaya miskin, sukses gagal, naik dan jatuh merupakan keadaan yang bisa terjadi
kapan saja dalam kehidupan seorang pengusaha, tidak peduli betapapun piawainya
ia. Ilmu kewirausahaan hanya menggariskan bahwa seorang Wirausahawan yang
baik adalah sosok pengusaha yang tidak sombong pada saat jaya, dan tidak
berputus asa saat jatuh.
Tidak ada satu suku katapun dari kata Wirausaha yang menunjukkan arti kearah
pengejaran uang dan harta benda, tidak pula kata wirausaha itu menunjuk pada
salah satu strata, kasta, tingkatan sosial, golongan ataupun kelompok elite tertentu.
Di Indonesia, di penghujung abad ke 20 ini kewirausahaan boleh dikata baru saja
diterima oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif dalam meniti karier dan
penghidupan. Seperti diketahui, umumnya rakyat Indonesia mempunyai latar
belakang pekerja pertanian yang baik. Dengan hidup dialam penjajahan hampir 3,5
abad lamanya, nyaris tidak ada figur panutan dalam dunia kewirausahaan. Yang ada
hanya pola pemikiran feodalisme, priyayiisme, serta elitisme yang satu diantaranya

sekian banyak ciri-cirinya adalah mengagungkan status sosial sebagai pegawai,


terutama pegawai negeri (kontras dengan status leluhur yang petani).
Pada era orde baru, pemerintah sadar bahwa untuk memajukan bangsa dan negara,
peran serta masyarakat swasta harus dilibatkan secara serius. Oleh sebab itu
keWirausahaan mulai dikampanyekan, dengan berbagai penekanan bahwa
lowongan kerja tidak akan mampu menampung jumlah angkatan kerja yang dari
tahun ke tahun semakin membengkak. Lebih jauh para pengusaha kecil dibina
dengan harapan bisa berkembang menjadi tonggak tumpuan ekonomi di masa
datang. Pengusaha besar diberi kemudahan, karena merekalah kini pemain-pemain
utama yang mendukung tugas pemerintah di sektor ekonomi. Sebagai negara
berkembang bisa dimengerti kalau terjadi berbagai ekses dan penyimpangan.
Dengan masyarakat yang berlatar belakang non entrepreneur serta cendrung
feodalis, bangsa Indonesia tampak kurang siap di berbagai aspek. Dalam periode
transisi dari alam birokrasi ke iklim bisnis yang serba cepat, pacuan kewirausahaan
menyebakan para pengusaha Indonesia kedodoran pada segi-segi yang amat
penting, diantaranya faktor sikap mental (attitude), motivasi, etos kerja serta
kesadaran tentang pengabdian kepada bangsa dan negara.
Setiap kegiatan yang mempunyai bobot persaingan, memerlukan ketajaman naluri.
Seorang pemburu memerlukan naluri untuk bersaing dengan buruannya. Demikian
juga dalam dunia kewirausahaan. Pengusaha bersaing tidak hanya dengan
perusahaan-perusahaan pesaing, tetapi juga dengan keadaan dan situasi tertentu,
seperti moneter dan ekonomi, politik, perubahan kebijaksanaan pemerintah. Untuk
dapat mengantisipasi setiap perkembangan yang mungkin terjadi, seorang
Wirausahaan perlu melatih naluri ke Wirausahaannya, agar selalu siap menghadapi
hal apapun dantetap bertahan hidup.
Kim Woo Chong, pendiri Daewoo, mengatakan bahwa sekali wirausahawan
memproklamirkan diri sebagai seorang Wirausahawan, maka semua pemikiran dan
tindakan wirausahawan adalah untuk usaha. Wirausahawan harus merendam
jiwa raga wirausahawan kesana.
Makin lama wirausahawan menjiwai dunia wirausaha, makin banyak pengalaman
wirausahawan, maka makin tajamlah naluri wirausahawan. Seseorang yang
mempunyai komitmen diri yang teguh akan sikapnya adalah orang yang mampu
untuk menjadi pemimpin yang selanjutnya cara dan metode yang diterapkannya
disebut Kepemimpinan. Suatu pedoman bagi kepemimpinan yang baik adalah
perlakukanlah orang-orang lain sebagaimana wirausahawan ingin diperlakukan.
Berusaha memandang suatu keadaan dari sudut pandangan orang lain akan ikut
mengembangkan sebuah sikap tepo seliro. Pengusaha yang berpeluang untuk maju
secara mantap adalah yang memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat menonjol.
Ciri-ciri mereka biasanya sangat menonjol, dan sangat khas. Dimana keputusan dan
sepak terjangnya sering dianggap tidak lazim dan lain dari pada umumnya
pengusaha.
Mereka tampil beda. Salah satu contoh : adalah Kim Woo Chong, seorang
Wirausahawan terkemuka di Korea, pendiri kelompok Daewoo. Kim tidak pernah
terpengaruh oleh sepak terjang pengusaha-pengusaha lain dan ikut-ikutan

mengejar trend bisnis yang ramai-ramai dilakukan orang. Pada saat para pengusaha
lain berlomba-lomba mencari pasar di Amerika dan Eropa, ia secara mengejutkan
justru menerobos negara-negara tirai besi, seperti Rusia dan sekutu-sekutunya.
Lebih mencengangkan lagi ia juga merangkul negara-negara yang sejauh ini sangat
ditakuti dan diharamkan oleh negara-negara penganut kapitalisme seperti Libia dan
Iran. Akan tetapi kenyataan membuktikan bahwa Kim benar. Dengan keputusannya
itu ia, dan Daewoo berkembang menjadi salah satu konglomerat terbesar di Asia
serta diperhitungkan dimana-mana termasuk Amerika dan Eropa.
Charles Webber: 1970, mengatakan bahwa untuk menjadi negara maju, minimal
diperlukan 2% komunitas pengusaha besar dan 20% komunitas pengusaha
menengah dan kecil, dan tentunya untuk dapat dan mau menjadi pengusaha sangat
diperlukan rangsangan makro maupun mikro serta bakat-bakat kepemimpinan pada
warga negara di suatu negara. Bagaimanakah dengan kondisi kewirausahaan,
kepemimpinan serta motivasi apa saja yang mendorong para pengusaha kecil untuk
berwira usaha?. Untuk inilah makalah ini ditulis.

B. Pokok Masalah
Bagaimanakah kondisi kewirausahaan di Indonesia saat ini?
Motivasi apa saja yang mendorong para pengusaha kecil untuk berwirausaha?

C. Tujuan
Tujuan saya mendirikan toko percetakan ini agar dapat mandiri sehingga tidak
menggantungkan nasib kepada perusahaan-perusahaan entah itu jadi karyawan
negeri (PNS) atau karyawan swasta, menciptakan lapangan kerja sebanyak mungkin
sehingga dapat membatu dan berguna bagi orang lain.

VISI :
Ingin menciptakan lapangan kerja yang lebih luas, memperkenalkan atau
meningkatkan mutu masyarakat dibidang tekhnologi usaha dalam percetakan
sehingga memudahkan masyarakat dalam proses belajar.

MISI :
Memperluas jaringan dalam bisnis percetakan misalnya membuat cabang-cabang
dikecamatan atau bahkan diperkotaan, memberi pelayan yang terbaik sehingga
customer puas sehingga resiko untuk kehilangan pelanggan pun tidak ada.

BAB II

PEMBAHASAN

A. STUDI KELAYAKAN BISNIS


PT. Mars merupakan perusahaan percetakan yang menerima semua percetakan
seperti photocopy, cetak undangan, kartu nama, cetak photo digital dll, mesin cetak
yang dimiliki yaitu dari mesin ukuran kecil sampai yang berukuran, seperti: mesin
cetak poster A1, sedangkan mesin paling kecil yang dimiliki adalah mesin cetak 1
warna dengan ukuran A4, sehingga masyarakat sekitar tidak kesulitan jika ingin
mencetak dokumen atau apapun.

1.

KEPEMILIKAN DAN Pengurus Usaha

Pemrakarsa
Dengan latar belakang yang seperti diceritakan diatas, maka saya merencanakan
membangun usaha Percetakan ini.
Kepemilikan Usaha
Usaha Percetakan ini merupakan usaha perorangan, dimana pengurus usaha
adalah:
Pemilik / Pimpinan Usaha : Umar Sumardi
Pengurus Harian

: Wiwin

Operasional : Edih
Dibantu

: 2 orang karyawan (teman)

Modal Usaha
Modal dasar usaha dan telah disetorkan sebesar Rp 87.468.000 (Delapan puluh
Tujuh Juta Empat Ratus Enam Puluh Delapan Ribu Rupiah).
Surat-Surat Izin
Surat-surat izin dan referensi yang harus dimiliki adalah:

Surat izin Domisili

Copy BPKB Mobil

Surat Kawin

Kartu keluarga

Kartu tanda penduduk (KTP)

2.

SEJARAH PERUSAHAAN

Perusahaan percetakan Mars ini berdiri pada tahun 2016 dimana saya sudah lulus
kuliah S1 Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan di Institut Sain dan Teknologi
Nasonal Jakarta, pada awalnya muncul inspirasi untuk mau buka usaha ini
dikarenakan melihat toko percetakan yang besar ditempatku Cianjur sebut saja
nama toko itu adalah Toko Makmur Jaya dulu waktu saya masih Sekolah Menengah
Atas (SMA) saya sering datang ke toko tersebut ya tidak lain dan tidak bukan mau
mencetak pastinya, nah dari situlah keinginan membuka usaha percetakan ini
muncul dan semoga semuanya menjadi kenyataan dan dikabulkan oleh Alloh SWT.
Amin ...

3.

LOKASI DAN FASILITAS

Nama Toko

: Mars Digital

Alamat

: Jalan Raya Sukabumi Km. 14 Warungkondang, Cianjur.

Telepon

:-

Fax

:-

Status Tempat : Sewa


Harga Sewa

4.

: 10.000.000,- / Tahun

Pemasaran

Produk& Segmentasi
Percetakan ini adalah industri usaha percetakan dengan menggunakan mesin
produksi kecil atau mesin offset kantor dengan ukuran maks HVS dan oplah berkisar

1 rim HVS (500 lembar), seperti: cetakan kop surat, Undangan pernikahan,
sertifikat, kwitansi, bon dan buku dengan oplah kecil.
Segmentasi pasar dalam mencari order cetakan ditargetkan 2 segmentasi, yaitu:
-

Warga Sekitar dan Pelajar (siswa & mahasiswa)

Pelanggan baru yang mengetahui keberadaan usaha ini.

Permintaan
Atas dasar permintaan order cetakan yang saya perkirakan selama 3 bulan awal
sebesar:
-

bulan 1 Rp 5.500.000

bulan 2 Rp 4.600.000

bulan 3 Rp 4.900.000

Persaingan
Usaha percetakan ini cukup banyak yang membukanya, tapi permintaan order
cetakan sangat banyak, sehingga dengan membuka satu usaha lagi tidak akan
banyak merusak pasar.

Peluang
Usaha percetakan saya ini mendapatkan order dengan 2 cara, yaitu:
-

Order pasti (captive market) dari Warga Sekitar dan Pelajar

Order potensial (Potensial market), yaitu: merebut bagian pasar bebas

Besarnya order cetakan tersebut adalah:


Captive Market
(Rp 000)

Potensial
Market
(Rp 000)

Kenaikan
Potensial Market
(%)

Total Order
(Rp 000)

4.900

4.900

Bulan-1

4.900

2,100

100

7,000

Bulan-2

4.900

2,520

120

7,420

Bulan-3

4.900

2,940

140

7,840

Bulan
Historikal:
Bulan-0
Proyeksi:

Bulan-4

4.900

3,360

160

8,260

Bulan-5

4.900

3,675

175

8,575

Bulan-6

4.900

3,990

190

8,890

Bulan-7

4.900

4,200

200

9,100

Bulan-8

4.900

4,410

210

9,310

Bulan-9

4.900

4,515

215

9,415

Bulan-10

4.900

4,620

220

9,520

Bulan-11

4.900

4,725

225

9,625

Bulan-12

4.900

4,830

230

9,730

5.

Lokasi dan Teknis

Lokasi Usaha
Rencana Percetakan ini akan dibuka pada komunitas percetakan kecil dikota
tersebut.
Fasilitas dan perlengkapan usaha yang diperlukan dalam membangun usaha ini
adalah:
-

Sewa kios 1 tahun

Mesin Cetak Offset Kantor 2 unit x @ Rp 25.000.000

Mesin Cetak poster A1 1 unit x @ Rp 26.568.000

Rp

Meja kerja 2 unit x @ Rp 200.000

Rp

400.000

Meja & kursi 1 unit x @ Rp 250.000

Rp

250.000

Lain-lain

Total

6.

Rp
Rp

Rp
Rp

10.000.000
50.000.000
26.568.000

250.000

87.168.000

Proyeksi Keuangan

Total biaya pembangunan Usaha Percetakan ini sebesar Rp 87.168.000, dengan


rincian sebagai berikut:
Investasi tetap:
-

Sewa kios 1 tahun

Rp

10.000.000

Mesin Cetak Offset Kantor 2 unit x @ Rp 25.000.000

Mesin Cetak poster A1 1 unit x @ Rp 26.568.000

Rp

Meja kerja 2 unit x @ Rp 200.000

Rp

400.000

Meja & kursi 1 unit x @ Rp 250.000

Rp

250.000

Lain-lain

Rp

Total

Rp

Rp

50.000.000
26.568.000

250.000

87.168.000

B. Sumber Dana Investasi


Kebutuhan dana dalam pembangunan usaha ini berasal dari dana sendiri dan dana
pinjaman dari bank. Yaitu:
Modal sendiri
-

Investasi Tetap

Rp

57.168.000 (65%)

Rp

30.000.000 (35%)

Kredit Bank
-

Investasi Tetap

Grand Total Rp

87.168.000

Asumsi Proyeksi Keuangan:


Asumsi-asumsi proyeksi keuangan dapat dilihat pada Formulir lampiran keuangan
(Microsoft Excel), seperti: Harga Jual, Harga Pokok, Biaya Operasional, Tenaga Kerja,
Suku Bunga Bank, Rasio Persediaan, Piutang, Hutang Dagang, Kenaikan Harga dan
Biaya (escalation), Umur Ekonomis / Penyusutan, dan sebagainya.
Pembayaran Kredit
Sedangkan pembayaran kredit akan dimulai dicicil pada bulan kedua operasional,
dan berakhir pada bulan ke-12. Lebih detail dapat dilihat pada tabel dibawah ini
atau pada lampiran-02 Proyeksi Aliran Dana)

1.

Tabel Jadwal Pembayaran Pokok dan Bunga Kredit

Pokok Kredit

Bunga Kredit

Total

(Rp 000)

(Rp 000)

(Rp 000)

Bulan-1

2,538

457

2,995

Bulan-2

2,538

419

2,957

Bulan

Bulan-3

2,538

381

2,919

Bulan-4

2,538

343

2,881

Bulan-5

2,538

304

2,842

Bulan-6

2,538

266

2,804

Bulan-7

2,538

228

2,766

Bulan-8

2,538

190

2,728

Bulan-9

2,538

152

2,690

Bulan-10

2,538

114

2,652

Bulan-11

2,538

76

2,614

Bulan-12

2,532

38

2,570

2.

Tabel List Barang & Kegunaannya.

Nama Barang

Kegunaannya

Epson A4

Untuk mencetak photo atau dokumen yang berformat A4

Epson A3

Untuk mencetak gambar yang berformat A3

Mesin
Photocopy

Untuk memphotocopy atau menggandakan suatu buku/karya


ilmiah

ATK

Menyediakan bebagai peralatan sekolah dan kantor

Komputer

Untuk jasa pengetikan atau pengeditan photo

Cover

Menyediakan berbagai penjilidan

3.

Analisa Pasar

Pada era saat ini usaha percetakan sudah tidak asing hampir ditiap-tiap daerah
membuka usaha ini tidak terkecuali lingkungan sekolah/pelajar paling sedikitnya
ada 3 toko percetakan dilingkungan sekolah, tapi itu semua tidak pernah

menyurutkan saya untuk membuka usaha ini saya yakin saya mampu bersaing
dengan toko-toko percetakan yang lain bahkan saya optimis akan mendapatkan
persaingan pasar dalam usaha percetakkan ini, karena itu semua tergantung dari
diri kita sendiri jika kita memang ingin maju maka kita harus mengsetting
maintenans dalam pikiran kita dengan kata-kata sukses dan sukses. Apalagi dengan
strategi yang saya milikin saya yakin akan berhasil dan saya tidak akan pernah
menyerah untuk mendapatkan kesuksesan ini.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kondisi Nyata Usaha Kecil dan Menengah saat ini Selama krisis ekonomi yang
berawal pada pertengahan tahun 1997, sektor agribisnis termasuk didalamnya
bisnis kecil secara nyata telah mampu menjadi stabilizer perekonomian di
Indonesia. Hal ini terbukti masih tetapnya usaha-usaha agribisnis berproduksi,
terutama usaha menengah dan usaha kecil.

Peluang Usaha Kecil yang sedang dikembangkan Pembangunan pertanian dalam


kerangka system agribisnis merupakan suatu rangkaian dan keterkaitan dari : (1)
Sub agribisnis hulu (upstream agribusiness) yaitu seluruh kegiatan ekonomi yang
menghasilkan sarana produksi bagi pertanian primer (usahatani); (2) Sub agribisnis
usahatani (on-farm agribusiness) atau pertanian primer, yaitu kegiatan yang
menggunakan sara produksi dan sub agribisnis hulu untuk menghasilkan komoditas
pertanian primer. Sub ini di Indonesia disebut pertanian; (3) Sub agribisnis hilir
(down-stream agribusiness) yaitu kegiatan ekonomi yang mengolah komoditas
pertanian primer menjadi produk olahan baik bentuk produk antara (intermediate
product) maupun bentuk produk akhir (finished product); dan (4) Sub jasa
penunjang yaitu kegiatan yang menyediakan jasa bagi ketiga sub agribisnis di atas.
Ini semua merupakan peluang yang dapat kita manfaatkan sebagai peluang untuk
menjadi wirausahawan.

Kondisi Kepemimpinan Bisnis Kecil saat ini Kondisi kebanyakan bisnis kecil yang ada
di Indonesia, Pemimpin: Manajer, Direktur biasanya juga pemilik itu sendiri, bagian-

bagian vital perusahaan cenderung dijabat oleh anggota keluarga dekat, sehingga
kekuasan pemimpin pada bisnis kecil tak terbatas.

Penerapan Teori Motivasi dalam Bisnis Kecil Kelemahan mendasar pada bisnis kecil
adalah mengabaikan arti dan makna motivasi ini, pemilik biasanya hanya
memperhatikan pada tingkat kebutuhan dasar, belum lagi, pemerintah telah
mematok upah minimum regional misalnya, justru ini akan menjadi acuan untuk
menggaji karyawannya sebatas atau sebesar UMR itu sendiri. Pada akhirnya banyak
bisnis kecil yang tidak bertahan lama karena ditinggalkan SDM yang telah
perpengalaman.

B. Saran

Motivasi Pemerintah Selama krisis ekonomi yang berawal pada pertengahan tahun
1997, sektor agribisnis termasuk didalamnya bisnis kecil secara nyata telah mampu
menjadi stabilizer perekonomian di Indonesia. Hal ini terbukti masih tetapnya
usaha-usaha agribisnis berproduksi, terutama usaha menengah dan usaha kecil.
Jika ini yang terjadi haruslah ada intervensi pemerintah sebagai regulasi dalam
memotivasi bertumbuhnya wira-wira usaha baru sehingga perekonomian nasional
dapat segera bangkit.

Para pemimpin Bisnis Kecil, belajarlah lebih banyak lagi Para pemimpin bisnis kecil,
pandanglah masa depan perusahaan anda sebagai sebuah masa depan yang terus
dapat di wariskan sehingga anda dapat mengelola bisnis secara profesional,
manjauhkan diri dari kekuasan mutlak, kesewenang-wenangan.

LAMPIRAN

FORMULIR A
PERCETAKAN
PERKIRAAN INVESTASI
NO.

KETERANGAN

VOLUME

UNIT

Umur Ekonomis HARGA


(bulan)

PER-UNIT

Tanah
1 Biaya Pembelian Tanah

m2

--

2 Biaya Pematengan Tanah

m2

--

Sub-Total
II

Bangunan
1 Sewa kios

1,00

Lump Sum

12

10.000

2 0

0,00

Lump Sum

36

Sub-Total
III

Mesin & Perlengkapan


1 Mesin offset kantor

2,00

Unit

60

25.000

2 Mesin Cetak poster A1

1,00

Unit

36

26.568.000

3 Meja kerja

2,00

Unit

60

200

4 Meja & kursi

1,00

Unit

60

250

5 lain-lain

1,00

Lump Sum

60

250

Sub-Total
IV

Kendaraan
1. Truck capacity 4 tone

0,00

Unit

60

2 Forklift

0,00

Unit

60

3 Rolly

0,00

Unit

60

0,00

Unit

60

Sub-Total
V

Legalitas
1. Biaya Perizinan

0,00

Lump Sum

12

2. Royalty Fee

0,00

Lump Sum

12

Sub-Total

TOTAL

FORMULIR B
PERCETAKAN

BIAYA OPERASIONAL
NO
.

Rp 000

KETERANGAN VOLUME

UNIT

HARGA
PER-UNIT

Tenaga
Kerja

Orang

Kepala (biaya
hidup)

Orang

1.000

1.000

Teknisi

Orang

800

1.600

Orang

Asuransi & Kesehatan:

2.600
Link

Bangunan

0,00%

10.000

Mesin &
Perlengkapan

0,00%

50.900

Kendaraan

0,00%

Tenaga Kerja

0,00%

2.600

Sub-Total
3

Perbaikan & Pemeliharaan:

0
link

Bangunan

0,00%

10.000

Mesin &
Perlengkapan

0,10%

50.900

51

Kendaraan

1,00%

Tenaga Kerja

0,00%

2.600

Sub-Total
4

HARGA

Sub-Total
2

TOTAL

51

Biaya Operasional:
Listrik

Lump Sum

300

300

Telpon

Lump Sum

100

100

Suplai

Lump Sum

50

50

BBM

Lump Sum

Lain-lain

Lump Sum

Sub-Total

450

GRAND TOTAL

3.101

FORMULIR C
PERCETAKAN
KELOMPOK DAN PORSI PENJUALAN BARANG

Rp 000

NO
.

Total
KETERANGAN

Harga Cetak

PENJUALAN

Volume

UNIT

Rp / rim

Per-bulan

1.400

Rim

3,50

4.900

Harga Jual (Rp)


Captive Market
Omset

4.900
Potensial Market:
Omset

600

Rim

3,50

Total Penjualan
perbulan

Harga Pokok: (Tinta &


Pembersih)
Captive Market

2.100

HPP

HPP

5,00%

4.900

245

Potensial Market 5,00%

2.100

105

Total Harga Pokok

FORMULIR D
PERCETAKAN
RASIO & ASUMSI KEUANGAN

NO
.

2.100

KETERANGAN Asumsi

UNIT

105

Porsi Kredit:
Investasi

65,00%

Modal Kerja

0,00%

0,50

bulan

18,00%

0,00

Bulan

Modal Kerja:
Satu Putaran
Transaksi
(dihitung atas Kas
Aktivitas Operasional
bulan-1, lampiran-02)

Suku Bunga:
Kredit

Persediaan:
Bahan Baku

Hutang Dagang
- Tunai

100,00%

- Kredit

0,00%

- Tunai

60,00%

- Kredit

40,00%

(1 bulan)

(1 bulan)

Piutang

Antisipasi atas Inflasi:


7

Kenaikan Harga Jual

0,00%

per-bulan

Kenaikan Harga Pokok

0,00%

per-bulan

Kenaikan Biaya Operasinal 0,00%

per-bulan

DAFTAR PUSTAKA

Ir. HARMAIZAR, Peluang Menangkap Usaha,

Вам также может понравиться