Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Diajukan Oleh :
MUSTAFIA OKTANTI
NIM : E100100006
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
Mustafia Oktanti
mustafiaoktanti@yahoo.com
Fakultas Geografi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRACT
Kulonprogo District is a region which trying to develop tourism sector, but
many problems faced there. The problems are the existence of tourism potential
that has not develop yet, in order to attract the tourists to visit the tourism objects
at that area. This research is aimed to know the potential of tourism objects and
make alternatives of line tourism objects based on tourism objects potential as an
information media to all the tourists. Data analytical method is used to know the
object tourisms potential class, which applies scoring systems that have laddered
deliberated from physical parameter and non physical parameter. Tourism
objects potential class, distance between tourism objects and the type of tourism
object that will be made as base to make tourisms objects line. The proposal
about the tourism objects line is made by using an application of Geographical
Information System with Network Analyst. Result of the research: tourism objects
which included in high potential class consisted of three object locations, that are
tourism objects named Pantai Congot, Pantai Glagah and Pantai Trisik. Tourism
objects which is included in medium potential class are Wahana Pelangi, Waduk
Sermo, Goa Kiskendo, Makam Girigondo, Pantai Bugel, Gunung Lanang, Obyek
Konservasi Alam Yogyakarta, Clereng, and Puncak Suroloyo. Tourism objects
which included in low potential class are Makam Nyi Ageng Serang and Makam
Giripeni. The result of the line tourism objects which based on the object potential
class are differentiated into three lines, that is tourism objects line I, tourism
objects line II, and tourism objects line III.
Keywords : tourisms, tourist route, tourism objects
INTISARI
Kabupaten
Kulonprogo
merupakan
wilayah
yang
berusaha
mengembangkan sektor pariwisata, namun kendala yang dihadapi yaitu adanya
potensi pariwisata yang belum banyak digali untuk mendatangkan wisatawan
Potensi
digunakan
wilayahnya
pariwisata
untuk
kepada
selama
serta
mendatangkan
digunakan
Kabupaten
sebagai
devisa
ini
belum
digali
wisatawan
untuk
untuk
lapangan
Kabupaten
kerja
berusaha,
dan
kesempatan
sehingga
meningkatkan
kesejahteraan
kemakmuran
masyarakat
perlu
dapat
dan
pada
umumnya.
terhadap
media
Kabupaten
Kulonprogo,
wisatawan.
informasi
Salah
yang
satu
dapat
Kulonprogo
banyak
Indonesia
kabupaten
yang
di
wilayah
berusaha
jalur
wisata
menggunakan
merupakan
suatu
sementara
ETM+,
sistem
tempat
semata-mata
untuk
perjalanan
tersebut
atau
pertamasyaan
sedangkan
aliran.
digunakan
Network
untuk
Analyst
menilai
atau
waktu
yang
yang
dikunjungi
dan
tetapi
menikmati
guna
rekreasi
atau
network
melalui
digunakan
memprediksi
suatu
untuk
atau
jalur
tempat
wisata,
muatan
analisis
network
publik
(Muljadi,2009).
wisata.
Tujuan
penelitian
adalah
Penginderaan
masing
Jauh
ini
dan
Sistem
terpendek
tercepat.
obyek
dan
wisata,
waktu
jarak
tempuh
informasi
mengenai
Goa
serta
dapat
digunakan
sebagai
Kiskendo,
Pemandian
Yayasan
Konservasi
Alam
Yogyakarta.
paket wisata.
Data primer yang dikumpulkan
adalah:
METODE PENELITIAN
data
atraksi
wisata,
ini
menggunakan
dan
yaitu
mendatangi
seluruh
lokasi
data
mengenai
Data
wisata.
Kabupaten
Kulonprogo,
administrasi,
peta
sekunder
yang
persepsi
digunakan
Rupa
peta
Bumi
peta
Penelitian dilakukan di daerah
Kabupaten
Kulonprogo.
dan
bahan-bahan
yang
Obyek
utama
seperangkat
Makam
Girigondo,
Makam
Nyi
penelitian
ini
komputer
adalah
dengan
data
penyusunan
klas
wisata yaitu:
dari
Interval Klas :
beberapa
menentukan
parameter
untuk
potensi
obyek
klas
potensi
obyek
Parameter
potensi
fisik
berupa
lahan.
non
fisik
Terendah.
Pembuatan usulan jalur wisata
Sedangkan
terdiri
dari
menggunakan
sistem
Network
atraksi
klas
potensi
yang
faktor
wisata.
non
Penentuan
fisik
mempertimbangkan
lahan
dan
Tabel
sebagai
berikut.
Unsur Utama
Variabel
- Bentuklahan sebagai daya tarik wisata alam
Nilai Pembobot
Sumber : Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tenggara (dalam Intan Pratiwi 2003)
Kemiringan Lereng
Keterangan
Simbol
Harkat
0-2%
Datar Landai
2 - 15 %
Miring
II
15 - 40 %
Terjal
III
> 40
Sangat Terjal
IV
Penggunaan Lahan
Simbol
Harkat
1
2
3
4
5
6
7
8
Lahan Terbuka
Perkebunan
Tegalan
Hutan
Semak Belukar
Permukiman/bangunan lain
Sawah
Tambak
LT
Pb
T
Ht
Sb
Pm
Sw
Tb
4
3
3
3
3
2
2
1
Bentuklahan
Kode
Harkat
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
D1a
D1b
D1c
D7
D9
D12
V8
F1
F7
K2
K4
K5
M3
M4
S5
S12
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
4
3
1
1
Harkat
3
2
1
Harkat
3
2
1
Kriteria
Keterangan
Harkat
Lengkap
Tersedia 7 - 8 faktor
Agak Lengkap
Tersedia 5 - 6 faktor
Kurang Lengkap
Tersedia 3 - 4 faktor
Tidak Lengkap
Harkat
Internasional
Nasional
Lokal
Harkat
> 100.000
20.000 - 100.000
< 20.000
Sumber : Dinas Pariwisata Provinsi Bali (2000) (dalam Intan Pratiwi 2003)
obyek
klas
potensi
menggunakan
obyek
metode
obyek
wisata
yang
wisata
yang
sedang
sudah
berkembang.
b. Klasifikasi dan distribusi obyek
wisata klas II
Obyek
wisata
yang
termasuk
berkembang).
wisata klas I
Clereng,
Sendangsono,
Puncak
Waduk
Suroloyo,
Sermo,
tinggi
atau
sudah
berkembang,
hewan).
pada Gambar 1.
No
Klas
Lereng
BL
Obyek Wisata
Atraksi
Wisata
PL
KF
Promosi
Wisata
JP
Skor
Total
Klas
Pantai Congot
30
Gunung Lanang
22
II
Pantai Glagah
36
Wahana Pelangi
23
II
Pantai Bugel
26
II
Pantai Trisik
33
Makam Giripeni
18
III
Makam Girigondo
22
II
Waduk Sermo
24
II
10
21
II
23
II
12
Pemandian Clereng
Obyek Konservasi
Alam Yogyakarta
Goa Kiskendo
20
II
13
Puncak Suroloyo
20
II
Sendangsono
2 4
2
2
3
Makam
Nyi.
Ageng
15
2 4
2
2
3
Serang
Sumber : Hasil Analisis Parameter Fisik dan Non Fisik
27
II
16
III
11
14
Keterangan : S = Skor
J = Jumlah
BL = Bentuklahan
KF = Ketersediaan Fasilitas
PL = Penggunaan Lahan
JP = Jumlah Pengunjung
Hasil
Informasi
Pemanfaatan
Geografis
Sistem
dalam
wisata
di
daerah
kejenuhan
dalam
potensi
belum
obyek
berkembang.
Hal
ini
wisata
yang
belum
berkembang.
Jalur
wisata
menggunakan
dibuat
metode
dengan
network
Route
merupakan
ditentukan
dengan
tujuan
fasilitas
Analyst
dimana
program
akan
secara
otomatis
membentuk
rute
Wisata
III.
Total
jarak
yang
Gambar 2.
Jalur Wisata I
perjalan
dengan
dapat
kecepatan
diketahui
kendaraan
50
70
4,1 km
2,7 km
1,8 km
9,6 km
1 km
Total
Sumber : Pengolahan data SIG
19,2 km
Jalur Wisata II
Jalur Wisata II, meliputi Pantai
Pahlawan
Konservasi
Giripeni
Alam
Yayasan
Yogyakarta
8,9 km
9,5 km
6,3 km
3,7 km
Total
28,4 km
11
12
Makam
Nyi
Serang, Pemandian
Ageng
Sendangsono,
Puncak Suroloyo.
Tabel 13. Jarak Antar Obyek Wisata Pada Jalur III
No
23 km
3,5 km
1,7 km
Total
28,2 km
Pembuatan
berdasarkan
klas
Jalur
Wisata
potensi
obyek
klas
yang
sedang
berkembang.
sudah
berkembang
adalah
Saran
Obyek
Wisata
Makam
Nyi
13
Sekretaris
Universitas
Surakarta
banyak
Fakultas
Geografi
Muhammadiyah
yang
telah
memberikan
banyak
bimbingan,
Ibu
lingkungan
pengawasan
Kabupaten
terutama
yang
telah
memberikan
Kulonprogo,
atas
14
DAFTAR PUSTAKA
Aronoff, 1989. Geographic Information Sistem : A Management Perpective,
Ottawa, Canada : WDL Publication.
Fandeli, Chafid, dkk. 2002, Pengusahaan Ekowisata, Yogyakarta : Fakultas
Kehutanan Universitas Gadjahmada.
Kusumowidagdo, Mulyadi, dkk, 2007, Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra,
Jakarta: Lapan.
Lillesand Kiefer, 1990, Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra, Yogyakarta :
Gadjah Mada University Pres.
Lillesand and Kiefer, 1987, Remote Sensing and Image Interpretation, Second
Edition, New York : John Willey and Sons.
Muljadi.A.J, 2009, Kepariwisataan dan Perjalanan, Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Pratiwi. Intan. N. P, 2003, Pemanfaatan foto udara Pankromatik dan Sistem
Informasi Geografis Untuk Pembuatan Jalur Wisata Berdasarkan Potensi
Obyek Wisata di Kota Denpasar dan Sekitarnya. Skripsi, Yogyakarta :
Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.
Soekadidjo, R.G, 2000, Anatomi Pariwisata : Memahami Pariwisata Sebagai
System Linkage, Jakarta : PT. Gramedia.
Sujali, 1989, Geografi Pariwisata dan Kepariwisataan, Yogyakarta : Fakultas
Geografi, Universitas Gadjah Mada.
Suryadi, M. 1995, Aplikasi Foto Udara Inframerah Berwarna Semu Untuk Kajian
Pengembangan Kepariwisataan di Kecamatan Tejokula, Kab. Buleleng,
Bali, Tesis Pasca Sarjana, Yogyakarta : Pogram Studi Penginderaan Jauh
Universitas Gadjah Mada.
Tim Fakultas Geografi, 1996, Pengenalan Bentanglahan Parangtritis Bali,
Yogyakarta : Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada.
Yoeti, O. A, 1985, Pengantar Ilmu Pariwisata, Bandung :. Angkasa.
Yoeti, O. A,. 2000. Ekowisata Pariwisata Berwawasan Lingkungan Hidup,
Jakarta : PT. Pertja.
15