Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
29
/ 2015
17:23 WIB
Oleh :Sukirno
Pengunjung mencari
informasi pada monitor layar sentuh, di Galeri Bursa Efek Indonesia, Jakarta. - JIBI/Rachman
Contoh investasi yang diminati oleh berbagai kalangan di Indonesia, seperti di bidang
properti, baik tanah maupun bangunan, atau di bidang komoditas, seperti logam mulia
dan emas batangan, serta produk investasi lainnya.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat Indonesia terhadap
investasi di pasar modal Indonesia yang dapat menghasilkan keuntungan lebih tinggi
dibandingkan instrumen investasi lainnya.
Adapun beberapa produk investasi yang tersedia di pasar modal Indonesia untuk
menjadi pilihan investasi pelaku pasar, yaitu saham, Real Estate Investment Trust
(REIT), Exchange Traded Fund (ETF), Obligasi Negara, dan Obligasi Korporasi termasuk
Sukuk.
Setiap produk investasi memiliki keuntungan dan risikonya masing-masing, dan dapat
mempermudah pemodal dalam menentukan pengambilan keputusan dan tujuan
investasinya sesuai dengan karakteristik dari setiap instrumen investasi yang ada.
Berdasarkan data yang didapat dari tim riset BEI, sampai dengan akhir April 2015,
jumlah produk investasi yang terdaftar di BEI, yaitu 512 saham, delapan (8) ETF, satu
(1) REIT, 93 seri Obligasi Negara, dan 399 seri Obligasi Korporasi termasuk Sukuk.
Hal ini menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia memiliki ragam jenis produk
investasi yang dapat menjadi pilihan bagi pelaku pasar untuk berinvestasi. Adapun
perlindungan para pelaku pasar modal serta aturan pelaksanaan kegiatan pasar modal
diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal No.8 tahun 1995.
Sebagai regulator pasar modal, BEI dituntut untuk selalu berkembang dan berinisitaif
dalam menciptakan ragam produk investasi yang dapat memenuhi kebutuhan investor
dalam berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Sejak perdagangannya terhenti di 2008, produk derivatif dianggap kurang diminati oleh
pelaku pasar karena menggunakan peraturan yang berbeda dengan bursa lain.
Atas dasar tersebut, saat ini BEI sedang dalam tahap persiapan untuk mereaktivasi
produk derivatif yang rencananya akan dilakukan pada akhir semester pertama di 2015
ini.
Pengaktifan kembali kedua produk derivatif diyakini akan diminati oleh investor karena
telah dilakukan modifikasi pada aturan pelaksanaan perdagangan produk derivatif yang
akan mengikuti common best practice dari beberapa bursa dunia.