Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DISUSUN OLEH:
1.SATRIA EDY WIBOWO (151020200009)
2.ERWIN YULI SUSANTO (151020200053)
3.ACHMAD JAPAR (151020200044)
4.MUHAMMAD FEBRI H (151020200045)
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan,
tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk
Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pengolahan
,manfaat,dan aplikasi rubidium.
Tugas ini di tujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kimia Dasar semester 2 tekhnik mesin 2b1. Makalah ini di susun
agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang salah satu
unsur dari golongan satu logam alkali yaitu Rubidium (Rb), yang
penyusun sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari
luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan
dari Allah SWT akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Tak lupa penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada
Dosen pembimbing kita yang telah membimbing penyusun agar
dapat mengerti tentang bagaimana cara penyusun menyusun
makalah.
Meskipun penyusun berharap isi dari makalah ini bebas dari
kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada kekurangan yang
mendasar pada makalah ini. Hal ini di sebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan dan wawasan penyusun. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini
dapat lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Amin Ya Rabbal Alamin.
I. LATAR BELAKANG
Unsur Rb dalam bahasa latin adalah Rubidius yang artinya Merah
Menyala. Rubidium di temukan oleh Robert Bunsen dan Gustav
Kirchhoff pada tahun 1861 di dalam mineral Lepidolite dengan
menggunakan Spektroskop. Ketika Bunsen dan Kirchoff memeriksa
sampel mereka petalite, mereka menemukan dua garis spektrum
merah jauh ke dalam bagian merah spektrum. Mereka menamai
Rubidium, elemen baru mereka setelah Rubidus bahasa Latin yang
berarti 'Merah Terdalam'.
Kirchhoff dan Bunsen memproses 150 kg lepidolite yang
mengandung hanya 0,24% rubidium oksida (Rb2O). Kedua kalium
dan rubidium bentuk garam larut dengan asam kloroplatinat,
namun garam-garam ini menunjukkan sedikit perbedaan kelarutan
dalam air panas. Oleh karena itu, rubidium hexachloroplatinate
menjadi kurang larut (Rb2PtCl6) yang di peroleh dengan kristalisasi
fraksional. Setelah pengurangan hexachloroplatinate dengan
hidrogen, proses ini menghasilkan 0,51 gram rubidium klorida
untuk studi lebih lanjut. Isolasi skala besar pertama cesium dan
senyawa rubidium, di lakukan dari 44.000 liter air mineral yang di
hasilkan oleh Bunsen dan Kirchhoff, selain 7,3 gram cesium klorida,
juga 9,2 gram rubidium klorida. Rubidium adalah elemen kedua, tak
lama setelah di temukan cesium, melalui alat spektroskopis, yang di
temukan dalam waktu satu tahun oleh Bunsen dan Kirchhoff.
Dua ilmuwan ini menggunakan rubidium klorida yang di peroleh
untuk memperkirakan berat atom unsur baru ini (dengan nilai yang
di terima saat ini 85.47). Mereka mencoba untuk menghasilkan
unsur rubidium dengan elektrolisis namun lelehan rubidium
kloridalah yang di temukannya, bukan logam. Mereka memperoleh
zat homogen biru yang di lihat dengan mata telanjang maupun di
bawah mikroskop menunjukkan bahwa tidak sedikitpun adanya
bahan logam. Namun, produk itu mungkin campuran koloid dari
logam dan rubidium klorida. Dalam upaya kedua untuk
Rb stabil
87
i. KEBERADAAN DI ALAM
Rubidium mempunyai titik leleh rendah, mudah menguap dan
sukar di buat melalui elektrolisis. Rubidium di peroleh dalam bentuk
uap yang di buat pada suhu tinggi. Unsur ini terdapat dalam
mineral fosfat trifilit. Unsur ini ternyata di temukan lebih banyak
dari yang di perkirakan beberapa tahun lalu.
Rubidium juga terdapat di alam bercampur dengan bijih uranium
yang di sebut pitchblende yang di temukan di Joachimsthal, Bohem.
Pasir carnotite di Colorado juga menghasilkan rubidium, tetapi bijih
yang kaya akan unsur ini di temukan di Congo (Republik Zaire) dan
danau besar (Great Lake) di Kanada. Rubidium terkandung di dalam
mineral uranium dan bisa di ambil dari sisa hasil pemrosesan
uranium. Deposit uranium yang besar terletak di Ontario (Kanada),
New Meksiko (Negara bagian AS), Utah (AS) dan Australia.
Sekarang ini, Rubidium di anggap sebagai elemen ke 16 yang
paling banyak di temukan di kerak bumi lebih kurang sebanyak
seng dan lebih banyak dari tembaga. Rubidium ada di Pollucite,
Leucite, dan Zinnwaldite yang terkandung sekitar 1% dan dalam
bentuk oksida. Rubidium di temukan di Lepidolite sebanyak 1.5%
dan di produksi secara komersil dari bahan ini. Mineral-mineral
kalium seperti yang di temukan pada danau Searles, California dan
Kalium Klorida yang di ambil dari air asin di Michigan juga
mengandung Rubidium dan sukses di produksi secara komersil.
Elemen ini juga di temukan bersamaan dengan Cesium di dalam
Depositpollucite di danau Bernic, Manitoba.
SIFAT FISIKA
Kondisi
Densitas cairan pada titik didih
Rubidium (Rb)
Padat
1,46
(gr/cm3)
Titik didih 00 C
688
0
Titik leleh 0 C
39,33
Energi ionisasi (Kj/mol)
403
Jari-jari ion
1,48
Konfigurasi elektron
2.8.18.8.1
Keelektronegatifan
0,8
3
Kerapatan (gr/cm )
1,532
Kalor peleburan (Kj/mol)
2,19
Kalor penguapan (Kj/mol)
75,77
iii. SIFAT KIMIA
N Sangat reaktif
N Dapat membentuk senyawa basa kuat
N Mudah larut dalam air (kelarutannya semakin ke bawah semakin
besar)
N Termasuk zat pereduksi kuat (memiliki 1 buah elektron) sehingga
mudah mengalami oksidasi
N Membentuk kation dengan muatan +1
N Bila di bakar akan mengubah warna lain, sifat ini yang dapat di
jadikan cara kualitatif logam alkali (di kenal dengan tes warna
N
N
N
N
N
N
nyala)
Dapat membentuk cair pada suhu ruangan
Merupakan logam alkali yang halus
Yang paling elektropositif
Mudah terbakar di udara dan bereaksi keras di air
Membakar hidrogen yang terlepas
Dapat membentuk amalgam dengan raksa dan campuran logam
b) UNSUR
Ca(S) + 2 RbCl(S) CaCl2(S) + 2Rb(q) Unsur ini akan
memancarkan elektron jika di sinari cahaya sehingga banyak di
gunakan sebagai sel fotolistrik. Rubidium yang bereaksi dengan
air akan menimbulkan ledakan. Karena rubidium sangat mudah di
ionisasi, unsur ini pernah di pikirkan sebagai bahan bakar mesin
untuk pesawat antariksa. Hanya saja, cesium sedikit lebih efisien
untuk hal ini.
Unsur ini juga pernah di ajukan untuk di gunakan sebagai fluida
penggerak turbin uap dan untuk generator elektro panas
menggunakan prinsip kerja magnetohydrodynamic, di mana ion-ion
rubidium terbentuk oleh energi panas pada suhu yang tinggi dan
melewati medan magnet. Ion-ion ini lantas menghantar listrik dan
bekerja seperti amature sebuah generator, sehingga dapat
memproduksi aliran listrik. Rubidium juga di gunakan sebagai
getter dalam tabung-tabung vakum dan sebagai komponen
fotosel. Rubidium juga telah di gunakan dalam pembuatan kaca
khusus.
Struktur elektron hiper-denda Rubidium-87 di gunakan dalam
beberapa jam atom untuk menjaga akurasi. Isotop Rb-87 di
gunakan oleh Eric Cornell, Wolfgang Ketterle, dan Carl Wiemen
untuk menghasilkan kondensat Bose-Einstein. Penelitian mereka
mendapat Hadiah Nobel tahun 2001 dalam Fisika.
Rubidium di gunakan sebagai katalis pada beberapa reaksi
kimia. Sifat radioaktif Rb-87 di gunakan dalam bidang geologi
(untuk menentukan umur batuan atau benda-benda lainnya).
Saat ini Rb-87 di gunakan bersama-sama dengan logam alkali lain
dalam pengembangan magnetometer konversi rotasi
santaian bebas.
Rubidium telah di gunakan untuk mengutubkan He yang
mengeluarkan gas He termagnet yang banyak dengan spin inti yang
BAB III
A. PENUTUP
I. KESIMPULAN
Dari beberapa penjelasan yang telah di bahas dalam BAB II, dapat
di tarik kesimpulan bahwa rubidium mempunyai titik leleh rendah,
mudah menguap dan sukar di buat melalui elektrolisis. Rubidium
juga tidak dapat di peroleh dengan proses elektrolosis karena
logam-logam yang terbentuk pada anoda akan segera larut kembali
dalam larutan garam yang di gunakan.