Вы находитесь на странице: 1из 17

LAPORAN PRAKTIKUM HIDROGEOLOGI

LONG TERM CONSTANT RATE TEST


HALAMAN JUDUL
Disusun Oleh:
Dendy Nur Firmansyah
111.141.006
Plug 4

LABORATORIUM HIDROGEOLOGI
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2016

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktikum Hidrogeologi


Acara Long - term Constant Rate Test
Disusun Oleh :
Nama
NIM
Prodi
Fakultas

: Dendy Nur Firmansyah


: 111.141.006
: Teknik Geologi
: Teknologi Mineral

Yogyakarta, 5 November 2016


Disahkan Oleh :

Asisten Hidrogeologi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas hidayah serta ridho-Nya,
hingga pada akhirnya saya dapat menyelesaikan Laporan Long - term Constant
Rate Test. Tidak lupa Shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW.
Laporan ini disusun sebagai hasil pengolahan data yang didapatkan dari
soal. Maka dari itu ucapan terimakasih penyusun sampaikan kepada pihak pihak
lain yang telah membantu penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa tentunya masih terdapat beberapa kekurangan
dalam penyusunan laporan ini, baik dalam secara penyajian maupun isi laporan
ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada
umumnya. Terima kasih.

Yogyakarta, 14 November 2016


Penyusun

Dendy Nur Firmansyah


NIM 111.141.006

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDU
...................................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1.

Latar Belakang Penelitian.........................................................................1

1.2.

Maksud dan Tujuan Penelitian..................................................................1

1.3.

Batasan Masalah........................................................................................1

1.4.

Alat dan Bahan..........................................................................................1

BAB II DASAR TEORI..........................................................................................2


2.1.

Konsep Dasar Long - term Constant Rate Test.........................................2

2.2.

Metode Long - term Constant Rate Test....................................................2

BAB III PEMBAHASAN........................................................................................3


3.1. Langkah Kerja...............................................................................................4
3.2. Perhitungan...................................................................................................5
BAB IV PENUTUP.................................................................................................8
Kesimpulan..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

Laboratorium Hidrogeologi 2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Penelitian


Sumur adalah suatu bentuk galian atau pemboran dalam tanah dengan tujuan

mengambil air yang terjebak pada akuifer batuan. Tujuan dilakukanya pembuatan
sumur adalah untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih manusia dalam
kehidupan sehari hari. Semakin bertambanhnya populasi manusia juga semakin
menambah kebutuhan akan air bersih ini, sehingga kegiatan pencarian dan
pemboran sumur sangat sering dijumpai sekarang ini.
Sebelum kita memanfaatkan air dalam sumur tersebut kita juga harus
melakukan uji pemompaan terlebih dahulu agar dalam eksploitasi air tanahnya
tidak berdampak buruk bagi sistem akuifernya. Kuantitas air ini bisa ditentukan
melalui uji pemompaan bertahap (step-drawdown test) dengan cara mengukur
penurunan muka air tanah dalam sumur uji sehingga dapat diketahui efisiensi dari
sumur dalam yang diteliti.
1.2.

Maksud dan Tujuan Penelitian


Maksud dari step-drawdown test adalah untuk mengetahui kuantitas air tanah

dalam sumur tersebut


Tujuan dari pembuatan desain konstruksi sumur adalah mengetahui
kesempurnaan konstruksi sumur, menentukan besaran kapasitas jenis sumur,
efisiensi sumur, menentukan parameter hidraulik akuifer atau sumur.
1.3.

Batasan Masalah

1.4.

Menentukan parameter hidraulik akuifer atau sumur.


Alat dan Bahan
HVS
Penggaris segitiga 1 pasang
Alat tulis
Lembar data pengukuran

Nama : Dendy Nur Firmansyah


NIM : 111.141.006
Plug : 4

Lembar Kerja

1.5.

Laboratorium Hidrogeologi 2016

BAB II
DASAR TEORI
2.1.

Konsep Dasar Long - term Constant Rate Test


Long - term Constant Rate Test pada dasarnya dilaksanakan setelah

pelakasanaan konstruksi sumur dan setelah pembersihan/penyempurnaan sumur


atau dengan kata lain tahap akhir dari rangkaian pekerjaan pemboran airtanah.
Long - term Constant Rate Test dilakukan dengan cara mengukur penurunan muka
airtanah di dalam sumur uji dengan debit pemompaan yang ditambah secara
bertahap.
Jacob menyatakan bahwa drawdown pada sumur akibat pemompaan
terdiri atas dua komponen, yang pertama adalah aquifer loss yaitu drawdown
pemompaan disebabkan oleh macam akuifernya (hambatan yang terjadi di dalam
aliran pada akuifernya sendiri = BQ) dan yang kedua adalah well loss, yaitu
drawdown pemompaan yang disebabkan oleh konstruksi sumur (CQ2). Sumur
yang efisien adalah sumur yang memiliki well loss kecil.
Bierschenk (dalam Suharyadi) menyatakan bahwa efisiensi sumur itu
tergantung besarnya pemompaan yang terdiri atas efisiensi pemompaan (Ep) dan
Factor Development (Fd). Besarnya pemompaan yang efisien apabila harga Epnya 50%.
Faktor development dinyatakan dengan :
Fd = C/B
Dimana :
Fd

= Faktor Development

= Harga Koefisien Well Loss

= Harga Koefisien Aquifer Loss

Nama : Dendy Nur Firmansyah


NIM : 111.141.006
Plug : 4

Laboratorium Hidrogeologi 2016

Coeficient Well Loss (C)

Kondisi Sumur

< 0,5
0,5 1
14
>4

Baik
Mengalami penyumbatan sedikit
Penyumbatan di beberapa tempat
Sulit dikembalikan seperti semula

Tabel 1-1 Klasifikasi kondisi sumur berdasarkan harga koefisien well loss (Walton, 1970)

Factor Development
< 0,1
0,1 0,5
0,5 1
>1

Klas
Sangat Baik
Baik
Sedang
Jelek

Table 1-2 Klasifikasi sumur berdasarkan factor development (Bierschenk, 1964)

Long - term Constant Rate Test dilakukan dengan cara mengukur penurunan
muka air tanah (S) dan S, di dalam sumur uji dengan debit pemompaan yang
ditambah secara bertahap.
Tes akuifer (atau tes pemompaan) dilakukan untuk mengevaluasi akuifer
dengan "merangsang" akuifer melalui konstan memompa , dan mengamati
"respons" akuifer itu ( penarikan ) dalam pengamatan sumur . Pengujian akuifer
adalah alat umum yang hydrogeologists gunakan untuk mengkarakterisasi sistem
akuifer, aquitards dan batas-batas sistem aliran.
Nama : Dendy Nur Firmansyah
NIM : 111.141.006
Plug : 4

Laboratorium Hidrogeologi 2016

Sebuah tes siput adalah variasi pada tes akuifer khas di mana perubahan sesaat
(kenaikan atau penurunan) dibuat, dan efek diamati dalam sumur yang sama. Hal
ini sering digunakan dalam pengaturan atau rekayasa geoteknik untuk
mendapatkan perkiraan cepat (menit bukan hari) dari sifat akuifer segera di sekitar
sumur.
Tes akuifer ditafsirkan dengan menggunakan model analisis aliran akuifer
(yang paling mendasar menjadi solusi Theis) untuk mencocokkan data yang
diamati di dunia nyata, maka dengan asumsi bahwa parameter dari model ideal
berlaku untuk akuifer dunia nyata. Dalam kasus yang lebih kompleks, model
numerik dapat digunakan untuk menganalisis hasil tes akuifer, tetapi
menambahkan kompleksitas tidak menjamin hasil yang lebih baik (lihat
parsimoni).
Pengujian akuifer berbeda dari pengujian baik dalam perilaku baik terutama
perhatian dalam terakhir, sedangkan karakteristik akifer yang diukur di bekas.
Pengujian akuifer juga sering menggunakan satu atau lebih sumur pemantauan ,
atau Piezometers ("titik" sumur observasi). Pemantauan dengan baik hanyalah
sebuah sumur yang tidak dipompa (tapi digunakan untuk memantau kepala
hidrolikdalam akuifer ).
2.2.

Metode Long - term Constant Rate Test


Long - term Constant Rate Test dilakukan melalui empat metode yaitu :

A. Metode I (Metode Jacob)


Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode Jacob yaitu :
1. Membuat grafik hubungan t (waktu ) kemudian menentukan harga Sw
dari grafik tersebut (Total penurunan muka airtanah) dan S (tambahan
penurunan muka airtanah). (Grafik terlampir)
2. Membuat table dengan melihat nilai Q, S, Sw, dan Sw/Q , (data tabel
terlampir)
3. Mencari nilai C (koefisien well loss) dan nilai B (koefisien aquifer loss)
dengan membuat kurva Sw/Q vs Q. (Kurva terlampir)
4. Menghitung harga BQ (hambatan di dalam akuifer) dan CQ 2
(drawdown yang disebabkan konstruksi sumur)
5. Menentukan harga Sw (Sw = BQ + CQ2)
Nama : Dendy Nur Firmansyah
NIM : 111.141.006
Plug : 4

Laboratorium Hidrogeologi 2016

6. Menentukan nilai Efisiensi Pemompaan dengan rumus Ep = (BQ/Sw) x


100 %
7. Menentukan nilai factor development dengan rumus Fd = C/B, ( data
tabel terlampir )
B. Metode II
Metode ini dilakukan dengan membandingkan tiap kapasitas jenis (Q/Sw)
pada setiap step pemboran. Apabila harga mendekati kesamaan dengan
perbedaan < 1, maka konstruksi sumur sempurna.
C. Metode 3 (Metode Logans)
1. Membuat kurva Ep vs Q untuk mencari Q optimum. (kurva terlampir)
2. Menentukan Q optimum dengan cara menarik garis dari titik 50 searah
dengan absis hingga memotong garis berat lalu menarik garis tegak
lurus absis untuk membaca nilai Q optimum.
3. Menentukan harga Sw dengan rumus Sw = Q(optimum) x 50
4. Mencari nilai T (keterusan) dengan rumus

m2/hari

5. Mencari nilai D (tebal) dengan membuat kurva Q vs BQ dan Q vs CQ 2.


(kurva terlampir)
6. Menghitung nilai k (permeabilitas) dengan rumus k = T/D

Nama : Dendy Nur Firmansyah


NIM : 111.141.006
Plug : 4

Laboratorium Hidrogeologi 2016

BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Uraian Pengerjaan
A. Metode Jacob (Metode 1)

Tabel 1
Ste

3
Q( m

Sw/Q
s (m)

Sw (m)

/detik)

0,0215

1,04

1,04

48,3720

0,0397

1,67

2,71

68,2619

0,0571

2,33

5,04

88,2661

(m/l/dtk)

s (sn-s1)
s = Sw1 =1,04 m
s = Sw2 Sw1 = 2,71 1,04 = 1,67 m
s = Sw3 Sw2 = 5,04 2,71 = 2,33 m
Sw/Q
Sw/Q = 1,04 /0,0215 = 48,3720 m
Sw/Q = 2,71/0,0397 = 68,2619 m
Sw/Q = 5,04/0,0571 = 88,2661 m
B = 24 dtk/m2 (didapatkan dari kurva Q vs. Sw/Q)
= 0,4 menit/m2
C = a/b
= 22/0,018
= 1.222,222 dtk2/m5
= 0,33950 menit2/m5
Baik (Walton, 1970)
Fd = C/B x 100%
= 0,33950/0,4 x 100%
= 84, 875 menit/m3
= 0,05894 hari/m3

Nama : Dendy Nur Firmansyah


NIM : 111.141.006
Plug : 4

Sangat Baik ( Bierschenk, 1964)

Laboratorium Hidrogeologi 2016

Tabel 2
Q(
m3 /d

Step

C
2

(dtk/m )

(dtk /m )

BQ

CQ2

Sw (m)

0.56497

1.08097

1.92633

2.87913

3.98494

5.35534

etik)

1
2
3

0.516

0,0215
0,0397

24

1222,22

0.9528
1.3704

0,0571

Mencari Nilai Sw
1. Sw1 = BQ + CQ2 = 0.516 + 0.564972 = 1.080972 m
2. Sw 2= BQ + CQ2 = 0.9528 x 1.926332 = 2.879132 m
3. Sw3 = BQ x CQ2 = 1.3704 x 3.984945 = 5.355345 m
Mencari Nilai EP (Efisiensi Pemompaan)
1. EP1 = BQ/Sw1 x 100% = 0.516/ 1.080972 x 100% = 47,737481%
2. EP2 = BQ/Sw2 x 100% = 0.9528/ 2.879132 x 100% = 33,09331%
3. EP3 = BQ/Sw3 x 100% = 1.3704/ 5.355345 x 100% = 25,58939%

EP
4.
= (EP1 + EP2+ EP3)/3
= (47,737481% + 33,09331% + 25,58939%)/ 3
=35,4725%
Besar pemompaan tidak efisien

B. Metode II
Q1/Sw1
0,0215/1.0809
72
a = 0,020673
a = a/c
= 1,824737
a b = 0,5317

Q2/Sw1

Q3/Sw1

0,0397/2.879132
b = 0,014649

0,0571/5.355345
c=1

b = b/c
= 1,29301
b c = 0,29301

c = c/c
=1
a c = 0,824737

Nilai a b, b c, a c <1, maka konstruksi sumur sempurna

Nama : Dendy Nur Firmansyah


NIM : 111.141.006
Plug : 4

Laboratorium Hidrogeologi 2016

Nama : Dendy Nur Firmansyah


NIM : 111.141.006
Plug : 4

Laboratorium Hidrogeologi 2016

C. Metode III
a. Tabel 1

Ste
p

1
2
3

(m3/det

(dtk/m2

C
(dtk2/m5)

BQ

24

1222,22

0.9528
1.3704

0,0571

CQ2

Sw (m)

EP

(m/l/dtk

(%)

)
0.516

0,0215
0,0397

Sw/Q

0.56497

1.08097

1.92633

2.87913

3.98494

5.35534

50,2777
72,5222
93,7888

47,73
7
33,09
3
25,58
9

Nilai Q optimum, didapatkan dengan cara menarik garis dari titik 50 searah
dengan absis hingga memotong garis berat lalu menarik garis tegak lurus
absis untuk membaca nilai Q optimum.

Mencari nilai Sw Grafis = Q optimum x 50


= 0,0136 m3/detik x 50 = 0,68 m

Mencari Nilai T ( Kemenerusan Akuifer)


T = (1,22 x Q optimum)/Sw
1.22 x Q x 86.4
1.22 x 2.22 x 86.4
=
Sw
111
= 0,0244 m2/detik
= 2.108,16 m2/hari

(1,22 x 0,0136 m3/detik)/ 0,68 m

1.22 x Q x 86.4
Sw

Konduktivitas Hidraulik (K)


K = T/D
= (2.108,16 m2/hari ) /35m
= 60,2331 m/hari

D. Studi Kasus
Diketahui :

Nama : Dendy Nur Firmansyah


NIM : 111.141.006
Plug : 4

Laboratorium Hidrogeologi 2016

D = 35 m

rw

= 4 inchi = 0,1016 m

IR = 1,75 lt/dtk/Ha

Qopt = 13,6 lt/detik = 0,0136


m3/detik
= 0,0244 m2/detik

LA =150 Ha

n = 10 jam

Swgrafis = 0,68 m

Ditanya : A, JP, ro
Jawab :
IR

( 24n )

Qoptimum
A=

= (13,6 lt/detik) / (1,75lt/dtk/Ha x (24/10jam))


=3,23809 Ha

L
A

N=

= 150 Ha/ 3,23809 Ha


= 46,32353 Ha
= 47 Ha

Sw =

Qopt
ro
ln
2 T
rw

0,68 m
0,68 m
0,68 m
7,66
In ro
ro

( )

= (0,0136 m3/detik / (2x3,14x0,0244m2/detik) x (ln ro ln 0,1016)


= (0,0136 m3/detik / (0,1532 m2/s) x (ln ro ln 0,1016)
= 0,0887723 m x (ln ro ln 0,1016)
= ln ro + 2,2867
= 5,3733
= 215,5730 m

3.2. Hasil
A. Metode I

B = 0,4 menit/m2

Nama : Dendy Nur Firmansyah


NIM : 111.141.006
Plug : 4

10

Laboratorium Hidrogeologi 2016

C = 0,33950 menit2/m5
Fd = 0,05894 hari/m3

Menurut tabel klasifikasi kondisi sumur berdasarkan harga koefisien well loss
(Walton, 1970), kondisi sumur ini baik.
Menurut tabel klasifikasi sumur berdasarkan factor development (Bierschenk,
1964), sumur ini memiliki klas sangat baik.
B. Metode II
a b = 0,5317
b c = 0,29301
a c = 0,824737
Nilai a b, b c, a c <1, maka konstruksi sumur sempurna
C. Metode III
Nilai EP:

EP1 = 47,737 %
EP2 = 33,093%
EP3 = 25,589%

Besar pemompaan efisien bila memiliki Nilai Ep minimal 50%, tetapi karena
rata rata nilai Ep <50% maka besar pemompaan tidak efisien.
D. Studi Kasus
A = 3,23809 Ha
N = 47 Ha
ro = 215,5730 m
Luas kapasitas pompa 3,23809 Ha, dengan jumlah pompa yang diperlukan
sebanyak 46 buah, dan luas daerah yang terdampak kerucut depresi (cone of
depressions) sejauh 215,5730 m dari titik tengah sumur.

Nama : Dendy Nur Firmansyah


NIM : 111.141.006
Plug : 4

11

Laboratorium Hidrogeologi 2016

BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Didapatkan kesimpulan penelitian ini sebagai berikut:

Metode 1 (Jacob), konstruksi sumur memiliki kondisi yang baik


Metode 2, konstruksi sumur sempurna
Metode 3, rata rata nilai Ep <50% maka besar pemompaan tidak efisien.
Sumur memiliki konstruksi sempurna dengan kondisi baik, tetapi dengan

besar pemompaan yang tidak efisien.


Drawdown pemompaan akibat konstruksi sumur (Well loss) terjadi lebih
cepat dari drawdown akibat jenis akuifernya (aquifer loss), sehingga
menghasilkan efisiensi pemompaan yang kecil dan dapat dikatakan
pemompaan yang dilakukan tidak efisien.
Untuk mengatasi hal ini, nilai dari aquifer loss perlu diperkecil dengan
membuat konstruksi sumur yang berbeda.

Nama : Dendy Nur Firmansyah


NIM : 111.141.006
Plug : 4

12

DAFTAR PUSTAKA
Bahagiarti, Sari, Puji Pratiknyo, Purwanto, and Herry Riswandi. 2016. Buku
Panduan

Praktikum

Hidrogeologi.

Yogyakarta:

Laboratorium

Hidrogeologi Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral


Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta.

Вам также может понравиться