Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Care
Praktik Klinik IV
Pre/Antenatal
Care
Periode Prenatal merupakan periode persiapan, baik persiapan secara fisik, yakni
pertumbuhan janin dan adaptasi maternal maupun psikologis yakni antisipasi menjadi orang
tua.
Masa Prenatal dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Masa Zigot
sel yang terbentuk sebagai hasil bersatunya dua sel kelamin yang telah masak. Zigot
adalah proses perkembangbiakan sebelum janin atau calon janin/embrio pada rahim
perempuan. Lama kelamaan, Zigot ini akan berkembang menjadi janin dan embrio yang
lalu akan dilahirkan menjadi bayi.
Ketika sperma dari laki-laki bergabung dengan sel telur wanita, intisari bayi yang akan
lahir terbentuk. Sel tunggal yang dikenal sebagai "zigot" dalam ilmu biologi ini akan
segera berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi "segumpal
daging". Tentu saja hal ini hanya dapat dilihat oleh manusia dengan bantuan mikroskop.
Namun, zigot tersebut tidak melewatkan tahap pertumbuhannya begitu saja. Ia melekat
pada dinding rahim seperti akar yang kokoh menancap di bumi dengan carangnya.
Melalui hubungan semacam ini, zigot mampu mendapatkan zat-zat penting dari tubuh
sang ibu bagi pertumbuhannya.
2. Masa Embrio
Merupakan masa terbentuk jaringan dan sistem organ dari masing-masing lapisan
mudigah. Sebagai akibat pembentukan organ, ciri ciri utama bentuk tubuh mulai
jelas.Pada kehamilan 8-10 minggu pembuluh darah janin mulai terbentuk. Umumnya
denyut jantung janin dapat direkam pada minggu ke 12. Pada minggu ke 16 sistem
musculoskeletal sudah matang dan mulai minggu ke 28 janin bias bernafas. Minggu ke
32 janin mulai dapat menyimpan zat besi, kalsium dan fosfor, dimana pada minggu ke
38 badan janin akan mengisi selurung rongga uterus. ( Wiknjosastro, 2005 hal.56 )
3. Masa Janin
Masa janin berlangsung mulai dari awal bulan ketiga hingga lahir. Masa ini ditandai
dengan penyempurnaan organ yang sudah terbentuk pada masa embrio serta
pertumbuhan tubuh yang cepat.Pada masa janin, pertumbuhan kepala relatif lebih
lambat dibandingkan dengan pertumbuhan bagian tubuh lainnya. Pada bulan ketiga,
kepala kira-kira setengah dari PPB (panjang puncak kepala-bokong). Mata yang
awalnya menghadap ke lateral menjadi terletak di permukaan ventral, dan telinga
mendekati letak definitifnya di samping kepala. Gelung-gelung usus yang menimbulkan
herniasi fisiologis pada minggu ke-6, telah masuk kembali ke dalam rongga perut pada
Praktik Klinik IV
Pre/Antenatal
Care
minggu ke 11. Pusat-pusat osifikasi primer terdapat di tulang-tulang panjang dan tulang
tengkorak pada minggu ke-12. Selain itu, alat kelamin luar telah berkembang sehingga
dapat dilihat melalui pemeriksaan USG. Pada bulan keempat dan kelima, janin
memanjang secara cepat dan PPB telah mencapai setengah dari panjang total bayi baru
lahir. Janin dibungkus oleh rambut halus yang disebut lanugo. Pada bulan keenam, kulit
janin nampak kemerahan dan keriput, disebabkan oleh tidak adanya jaringan ikat di
bawah kulit. Beberapa sistem sudah dapat berfungsi, namun sistem pernapasan dan
sistem saraf pusat belum berdiferensiasi dengan baik, sehingga pada bayi yang lahir
prematur sulit untuk bertahan hidup. Selama paruh kedua kehidupan dalam rahim, berat
badan banyak bertambah khususnya selama dua bulan terakhir (mencapai setengah dari
berat badan cukup bulan). Selama dua bulan terakhir, janin memperoleh kontur yang
membulat karena adanya endapan lemak di bawah kulit. Menjelang akhir kehidupan
dalam rahim, kulit dibungkus oleh zat lemak keputih-putihan (verniks kaseosa) yang
terbentuk dari produk sekresi kelenjar sebum. Bulan kesembilan, kepala mendapat
ukuran lingkar terbesar dibandingkan dengan lingkar bagian tubuh yang lain. Pada saat
lahir (266 hari atau 38 minggu setelah pembuahan), berat janin sekitar 3000-3400 gram,
PPB sekitar 36 cm, PPT (panjang puncak kepala-tumit) sekitar 50 cm, dan lingkar
kepala sekitar 34 cm. Ciri seks sudah jelas.
B.
Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
bayi
2.
3.
Evaluasi kala I dan kala II sehingga tercapai Well Boren Baby dan Well Health Mother
4.
Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
5.
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan social ibu serta bayi.
6.
7.
Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif
8.
Mempersiapkan peran ibu, keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara normal. (Saifudin, 2001).
C. Klasifikasi
Praktik Klinik IV
Pre/Antenatal
Care
Kehamilan diklasifikasikan dalam 3 trimester menurut Sarwono Prawirohardjo, 2011.
Pre/Antenatal
Care
disebut dengan chloasma gravidarum. Pada dinding perut dinamakan (striae lividae,
striae nigra, linea alba makin hitam), dan sekitar payudara (hiperpigmentasi areola
mamae). Area atau daerah kulit yang mengalami hiperpigmentasi akan kembali menjadi
normal setelah kehamilan berakhir. Pengecualian terjadi pada striae dimana area
hiperpigmentasi akan memudar tetapi guratan pada kulit akan menetap dan berwarna
putih keperakan.
e. Rasa lelah (fatigue)
Kondisi ini disebabkan oleh menurunnya Basal Metabolic Rate (BMR)dalam trimester
pertama kehamilan.
f.
Sering Miksi
Desakan uterus yang semakin besar mengarah kedepan menyebabkan kandung kemih
cepat terasa penuh dan sering miksi.
c. Tanda Piscasecks
Yaitu pembesaran uterus kesalah satu arah sehingga menonjol jelas kearah pembesaran
tersebut.
d. Goodell sign
Jika dilakukan pemeriksaan palpasi diperut dengan cara menggoyang-goyangkan disalah
satu sisi, maka akan terasa pantulan disisi lain (tanda hegar).Konsistensi rahin dalam
kehamilan berubah menjadi lunak, terutama daerah ismus.
e. Braton Hicks
Bila uterus dirangsang akan mudah berkonsentrasi.
f.
Tanda Chadwiks
Yaitu dinding vagina yang mengalami kongesti, atau warna kebiru-biruan .
Praktik Klinik IV
Pre/Antenatal
Care
Pre/Antenatal
Care
mengelilingi implantasi plasenta akan bertambah besar lebih cepat dibandingkan bagian
lainnya. Sehingga akan menyebabkan uterus tidak rata. Fenomena ini dikenal dengan
tanda piscaseck.
Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih seperti buah alpukat
kehamilannya, perkembangan kehamilannya,daerah fundus dan korpus akan membulat
dan akan menjadi bentuk sferis pada usia kehamilan 12 minggu.
Isthmus uteri pada minggu pertama mengadakan hipertrofi seperti korpus uteri yang
mengakibatkan isthmus menjadi lebih panjang dan lunak yang dikenal dengan tanda
Hegar.
Pada akhir kehamilan 12 minggu uterus akan menyentuh dinding abdominal mendorong
usus seiring perkembangannya, uterus akan menyentuh dinding abdominal mendorong
usus kesamping, dan keatas, terus tumbuh hingga hampir menyentuh hati. Sejak
trimester pertama kehamilan uterus akan mengalami kontraksi yang tidak teratur dan
umumnya tidak disertai nyeri. Pada trimester kedua kontraksi ini dapat dideteksi dengan
pemeriksaan bimanual. Fenomena ini disebut Braxton Hicks. Pada bulan terakhir
kehamilan biasanya kontraksi ini sangat jarang dan meningkat pada satu atau dua
minggu sebelum persalinan (Prawirohardjo, 2010).
b. Serviks
Perubahan yang penting pada serviks dalam kehamilan adalah menjadi lunak. Sebab
pelunakan ini adalah pembuluh darah dalam serviks bertambah dank arena timbulnya
oedema dari serviks dan hyperplasia serviks.
Pada akhir kehamilan serviks menjadi sangat lunak dan portio menjadi pendek (lebih
dari setengahnya mendatar) dan dapat dimasuki dengan mudah oleh satu. jari
(Prawirihardjo, 2010).
c. Ovarium
proses ovulasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru juga
ditunda.hanya satu korpus luteum yang dapat ditemukan di ovarium. Folikel ini akan
berfungsi maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan berperan
sebagai penghasil progeteron dlam jumlah yang relatif minimal (Prawirohardjo, 2010).
d. Vagina dan Vulva
Praktik Klinik IV
Pre/Antenatal
Care
Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan untuk
mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya ketebalan mukosa,
mengendorornya jaringan ikat dan hipertrofi sel otot polos.Peningkatan volume sekresi
vagina juga terjadi, dimana sektresi akan berwarna keputihan, menebal dan PH antara
3,5-6 yang merupakan hasil dari peningkatan produksi asam laktat glikogen yang
dihasilkan oleh epitel vagina sebagai aksi dari lactobacillus acidophilus (Prawirohardjo,
2010).
e. Payudara
Pada awal kehamilan perempuan akan merasakan payudaranya menjadi lunak. Setelah
bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena dibawah kulit akan
lebih terlihat. Putih payudara akan lebih besar, kehitaman dan tegak. Setelah bulan
pertama cairan kuning bernama kolostrum akan keluar. Kolostrum ini berasal dari
kelenjar-kelenjar asinus yang mulai bersekresi. Meskipun dapat dikeluarkan, air susu
belum dapat diprosuksi karena hormon prolaktin ditekan oleh prolaktin inhibiting
hormone. Setelah persalinan kadar progesteron dan estrogen menurun sehingga pengaruh
inhibisi progesterone terhadap -laktalbumin akan hilang. Peningkatan prolaktin akan
merangsang sintesis lactose dan pada akhirnya akan meningkatkan produksi air susu
(Prawirohardjo, 2010).
f.
Sistem Kardiovaskuler
Sirkulasi darah ibu pada kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke placenta uterus
yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar darah pula, mamae
dan alat lain yang memang berfungsi berlebihan dalam kehamilan. Tekanan darah akan
turun selama 24 minggu pertama kehamilan akibat terjadi penurunan dalam perifer
vaskuler resistensi yang disebabkan oleh pengaruh pergangan otot halus oleh
progesteron. Selama kehamilan normal cardiac output meningkat sekitar 30-50 % dan
mencapai level maksimumnya selama trimester pertama atau kedua tetap tinggi selama
persalinan.
Pada usia kehamilan 16 minggu mulai jelas terjadi hemodilusi. Setelah 24 minggu
tekanan darah sedikit demi sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelum aterm.
Hemodilusi penambahan volume darah sekitar 25% dengan puncak pada usia kehamilan
32 minggu, sedangkan hematokrit mencapai level terendah pada minggu 30-32 minggu
(Kusmiyati, 2008).
g. Sistem endokrin
Praktik Klinik IV
Pre/Antenatal
Care
Perubahan besar pada system endokrin yang penting terjadi untuk mempertahankan
kehamilan, pertumbuhan normal janin dan pemulihan paspartum (nifas). Tes HCG positif
dan kadar HCG meningkat cepat menjadi dua kali lipat setiap 48 jam sampai kehamilan
6 minggu. Perubahan-perubahan hormonal selama kehamilan terutama akibat produksi
estrogen dan progesterone plasenta dan juga hormone-hormon yang dikeluarkan oleh
janin. Pada trisemster ke 2 Adanya peningkatan hormone estrogen dan progesteron serta
terhambatnya pembentukan FSH dan LH
h. Integumen/ Kulit
Perubahan keseimbangan hormone dan perenggangan mekanis menyebabkan timbulnya
beberapa perubahan dalam sitem integument selama masa kehamilan. Perubahan yang
umum terjadi adalah peningkatan ketebalan kulit dan lemak sub dermal, hiperpigmentasi,
perubahan rambut dan kuku, percepatan aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar sebasea,
peningkatan sirkulasi dan aktivitas vasomotor. Jarimgan elastic kulit mudah pecah,
i.
j.
Saluran Pencernaan
Saliva meningkat pada trimester pertama, mengeluh mual dan muntah, tonus otot-otot
saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan makanan lebih lama berada dalam
saluran pencernaan. Absorbsi makanan baik namun akan menimbulkan obstipasi, gejala
muntah.
Pre/Antenatal
Care
c. Trimester III
Bertambahnya Usia Kehamilan Akan Mengakibatkan Perasaan Tidak Nyaman, Dan Pada
Saat Akan Melahirkan Akan Muncul Dan Mulai Dirasakan Bayangan Negatif Mulai
Menghantui.
F. Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil
Berat badan ibu hamil akan bertambah sesuai dengan usia kehamilan karena pertumbuhan janin
menurut Salmah, 2006.
Usia
Kehamilan
Rata-Rata
Rata-Rata
Berat Badan
Panjang Badan
Janin
Janin
0-12 Minggu
15 Gram
6,5 Cm
1 Kg Dari Berat Badan Sebelum Hamil
(Trimester I)
13-27 Minggu
750 Gram
30 Cm
6 Kg Dari Berat Badan Trimester I
(Trimester II)
28-40 Minggu
3200 Gram
50 Cm
4 Kg Dari Berat Badan Trimester II
(Trimester III)
G. Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil
Pada saat hamil ibu harus makan makanan yang mengandung nilai gizi bermutu tinggi
meskipun tidak berarti makanannya yang mahal harganya.Gizi pada waktu hamil harus di
tingkatkan 300 kalori perhari, ibu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang
mengandung protein, zat besi dan minum cukup cairan (menu seimbang).
1. Kalori
Di Indonesia kebutuhan kalori untuk orang tidak hamil adalah 2000 Kkal, sedang untuk
orang hamil dan menyusui masing-masing adalah 2300 dan 2800 Kkal. Kalori
dipergunakan untuk produksi energy. Bila kurang energi akan diambil dari pembakaran
protein yang mestinya dipakai untuk pertumbuhan. Asupan makanan ibu hamil pada
triwulan 1 sering mengalami penurunan karena menurunnya nafsu makan dan sering
timbul mual dan muntah.Meskipun ibu hamil sering mengalami keadaan tersebut tetapi
asupan makanan harus tetap diberikan seperti biasa.Pada triwulan kedua nafsu makan
biasanya sudah mulai meningkat, kebutuhan zat tenag banyak dibanding kebutuhan saat
hamil muda.Demikian juga zat pembangun dan zat pengatur seperti lauk pauk, sayuran,
dan buah-buahan berwarna.Pada trimester ketiga, janin mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat.Perkembangan janin yang pesat ini terjadi pada 20
minggu terakhir kehamila.Umumnya nafsu makan sangat baik dan ibu sangat merasa
lapar.
Protein
2. Protein sangat dibutuhkan untuk perkembangan buah kehamilan yaitu untuk
pertumbuhan janin, uterus, plasenta, selain itu untuk ibu penting untuk pertumbuhan
Praktik Klinik IV
10
Pre/Antenatal
Care
payudara dan kenaikan sirkulasi ibu (protein plasma, hemoglobin,dll). Bila wanita tidak
hamil, konsumsi protein yang ideal adalah 0,9 gram/kg BB/hari tetapi selamaamilan
dibutuhkan tambahan protein hingga 30 gram/hari. Protein yang di anjurkan adalah
protein hewan seperti daging, susu, telur, keju dan ikan karena mereka mengandung
komposisi asam amino yang lengkap. Susu dan produk susu disamping sebagai sumber
protein adalah juga kaya dengan kalsium.
3. Mineral
Pada prinsipnya semua mineral dapat terpenuhi dengan makan makanan sehari-hari yaitu
sayur-sayuran, buah-buahan dan susu. Hanya besi yang tidak bisa terpenuhi dengan
makan sehari-hari. Kebutuhan akan besi pada pertengahan kedua kehamilan kira-kira
17mg/hari. Untuk memenuhi kebutuhan ini di butuhkan suplemen besi 30 mg sebagai
ferosus, ferofumarat atau feruglukonat perhari pada kehamilan kembar atau pada wanita
yang sedikit anemik, dibutuhkan 60-100mg/hari. Kebutuhan kalsium umumnya terpenuhi
dengan minum susu. Satu liter susu sapi mengandung kira-kira 0,9 gram kalsium. Bila
ibu hamil tidak dapat minum susu, suplemen kalsium dapat diberikan denan dosis 1 gram
per hari. Pada umumnya dokter selalu memberi suplemen mineral dan vitamin prenatal
untuk mencegah kemungkinan terjadinya defisiensi.
4. Vitamin
Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayur dan buah-buahan, tetapi dapat
pula diberikan ekstra vitamin. Pemberian asam folat terbukti mencegah kecacatan pada
bayi.
Vitamin A 1200 mg untuk pertumbuhan janin,kulit jadi halus,tulang dan gigi jadi
kuat terhadap terhadaap infeksi.
Vitamin BI (tiamin) 1.4 mg : Bekerjanya saraf dan jantung secara normal.
Vitamin B2 (riboflavin) 1,5 mg : untuk pertumbuhan, vitalitas,nafsu makan.
Niacin (15 mg) ;membantu pencernaan yang normal,pertumbuhan
Vitamin C (20 mg ) : untuk pembentukan tulang dan persendian janin
Vit D ( 10 mg ) : membantu kekuatan tulang dan gigi
5. Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram per hari. Kalsium di butuhkan untuk
pertumbuhan janin, terutama bagi pengembangan otot dan rangka. Sumber kalsium yang
mudah di peroleh adalah susu, keju, yogurt, dan kalsium karbonat. Defisiensi kalsium
dapat menyebabkan riketsia pada bayi atau osteomalasia pada ibu.
6. Zat Besi
Metabolisme yang tinggi pada ibu hamil memerlukan kecukupan oksigenasi jaringan
yang di peroleh dari pengikatan dan pengantaran oksigen melalui hemoglobin di dalam
sel sel darah merah. Untuk menjaga konsentrasi hemoglobin yang normal, di perlukan
asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 30mg/hari terutama seteelah trisemester
kedua. Bila tidak di temukan anemia pemberian besi per minggu cukup adekuat. Zat besi
Praktik Klinik IV
11
Pre/Antenatal
Care
yang di berikan dapat berupa ferrous gluconate, ferrous fumarate, atau ferreous
sulphate. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia defisiensi zat
besi.
7. Asam Folat
Selain zat besi, sel sel darah merah juga memerlukan asam folat bagi pematangan sel.
Jumlah asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400 mikrogran per hari.
Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik pada ibu hamil.
H. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan PP test
2. USG
3. Amniocentencis
4. Fetoscopy
5. Pemeriksaan darah lengkap
Hb, glukosa darah, golongan darah, VDRL
6. Maternal serum analisis untuk mendeteksi kelainan pada neural tube pada trimester II
7. Pemeriksaan urin
a. Warna, bau dan kejernihan
b. Protein, glukosa, nitrit dan uringarvindek
Praktik Klinik IV
12
Pre/Antenatal
Care
Pengkajian
1. Identitas
Biodata klien berisi tentang: Nama, Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Suku, Agama, Alamat,
No. Medical Record, Nama Suami, Umur, Pendidikan, Pekerjaan , Suku, Agama, Alamat,
Tanggal Pengkajian.
2. Keluhan Utama
Apa yang dirasakan oleh klien
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keadaan klien pada saat sekarang : PQRST
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
Penyakit yang pernah diderita oleh klien
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit keturunan yang pernah diderita oleh anggota keluarga
6. Data Kehamilan dan Persalinan
a. Riwayat Menstruasi
HPHT ( Hukum Nagele, siklus 28 hari : +7 -3 +1 ), siklus dan lama haid
b. Riwayat Perkawinan
Usia pernikahan, Usia suami / istri pada saat menikah., status perkawinan
c. Riwayat KB
Menggunakan Kontrasepsi, Jenis KB
d. Riwayat ANC
Tempat ANC dan kunjungan ANC , tempat persalinan, yang memeriksa keluhan
saat hamil.
e. Riwayat Persalinan
Persalinan yang lalu, jenis partus, penolong, penyulit, persalinan bayi lahir,
persalinan yang lalu, keadaan saat lahir.
f.
Praktik Klinik IV
13
Pre/Antenatal
Care
Makan, minum, pola eliminasi, (BAK,BAB), istirahat dan tidur, hygiene prenatal,
aktivitas, keluhan konstipasi / sering BAK
g. Psikologis
Perasaan kedua pasangan atas kehamilan sekarang.
7. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Penampilan umum, kesadaran (Compos mentis, Somnolen, Delirium, Apatis, Semi
Koma, Koma), Tanda-tanda Vital.
b. Rambut
Inspeksi warna kulit kepala, Distribusi rambut, ada lesi atau tidak, palpasi tekstur, ada
massa/tidak , rontok atau tidak, kaji nyeri tekan.
c. Mata
Konjungtiva anemis/tidak, Skelera ikterik/tidak, ada masa/tidak, adanya nyeri
tekan/tidak, reflek kornea dan pupil.
d. Hidung
Bentuk, sekret, potensi nasal, mukosa, saliva, penciuman, dan ada massa atau tidak.
e. Mulut dan Gigi
Bentuk bibir, mukosa bibir lembab/tidak, sianosis/tidak, lidah bersih atau kotor,
adanya caries atau tidak, kelengkapan gigi.
f.
Dada
Bentuk pergerakan dada, Respirasi Rate, Taktil fremitus, suara nafas, bunyi jantung,
g. Payudara
Bengkak, hiperpigmentasi, putting susu keluar / tidak, ada massa / tidak.
h. Abdomen
Bentuk simetris / tidak, ada lesi/tidak, Striae Gravidarum(+),
Pemeriksaan leopold
Praktik Klinik IV
14
Pre/Antenatal
Care
1) Leopold I
Kedua telapak tangan pada fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus uteri,
sehingga perkiraan umur kehamilan dapat disesuaikan dengan tanggal haid
terakhir.
Bagian apa yang terletak di fundus uteri. Pada letak membujur sungsang, kepala
bulat keras dan melenting pada goyangan; pada letak kepala akan teraba bokong
pada fundus: tidak keras tidak melenting, dan tidak bulat; pada letak lintang,
fundus uteri tidak diisi oleh bagian-bagain janin.
2) Leopold II
a. Kedua tangan diturunkan menelusuri tepi uterus untuk menetapkan bagian
apa yang terletak di bagian samping.
b. Letak membujur dapat ditetapkan punggung anak, yang teraba rata dengan
tulang iga seperti papan cuci.
c. Pada letak lintang dapat ditetapkan di mana letak janin.
Setelah punggung janin dapat ditetapkan, diikuiti dengan pemeriksaan denyut
3) Leopold III
a.
b.
Kepala akan teraba bulat dan keras sedangkan bokong teraba tidak keras
dan tidak bulat. Pada letak lintang simfisis pubis akan kosong.
4) Leopold IV
a. Pada pemeriksaan ini, pemeriksa menghadap ke arah kaki penderita untuk
menetapkan bagian terendah janin yang masuk ke pintu atas panggul.
b. Bila bagian terendah masuk PAP telah melampaui lingkaran terbesarnya,
maka tangan yang melakukan pemeriksa divergen, sedangkan bila
lingkaran terbesarnya belum masuk PAP maka tangan pemeriksa
konvergen.
Pemeriksaan tinggi fundus uteri (TFU)
Praktik Klinik IV
15
Pre/Antenatal
Care
i.
j.
Ektremitas
Jumlah jari tangan dan kaki, oedema, kesimetrisan, varises, reflek patella, Homan
sign.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Trimester I
a. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d. anoreksia, nausea, vomiting
b. Kelelahan b.d kehamilan tahap awal
c. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d. hipertropi jaringan payudara
d. Perubahan pola eliminasi BAK b.d. perubahan hormonal pada awal kehamilan
e. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d. muntah berlebihan
f.
2. Trimester II
a. Pola napas tidak efektif b.d. pendesakan diafragma karena pembesaran uterus
b. Gangguan citra tubuh b.d. persepsi perubahan tubuh
c. Resiko tinggi kelebihan cairan b.d. perubahan mekanisme regulasi, retensi Na dan air
d. Risiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis urinarius dan
higienis buruk
Praktik Klinik IV
16
Pre/Antenatal
Care
3. Trimester III
a. Gangguan rasa nyaman nyeri pinggang b.d. reaksi hormon dan pembesaran uterus
b. Gangguan eliminasi BAK dan BAB b.d. pembesaran uterus
c. Perubahan
pola
seksual
berhubungan
dengan
perubahan
hasrat
seksual,
ketidaknyamanan
d. Kurangnya pengetahuan ( kebutuhan belajar ) mengenai persiapan untuk persalinan /
kelahiran perawatan bayi berhubungan dengan kurangnya pengalaman, kesalahan
interprestasi informasi
C. Intervensi Keperawatan
1.
Trimester 1
a. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d. anoreksia, nausea,
vomiting
Tujuan :Kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria hasil:
b.
Praktik Klinik IV
17
Pre/Antenatal
Care
Tujuan :Kelelahan berkurang di saat awal kehamilan
Klien mampu meningkatkan aktivitasnya dan melakukan ADL mandiri
Intervensi :
1) Nutrisi yang adekuat
2) Peningkatan waktu istirahat tidur
3) Diskusikan kegiatan yang masih bisa dilakukan sendiri
4) Meningkatkan keterlibatan suami dan keluarga
c.
d.
Perubahan pola eliminasi BAK b.d. perubahan hormonal pada awal kehamilan
Tujuan : klien tidak merasa terganggu dengan peningkatan frekuensi BAK, dengan
kriteria hasil:
Klien mengerti alasan mengapa dia banyak BAK
Intake cairan adekuat
Praktik Klinik IV
18
Pre/Antenatal
Care
Intervensi :
1. Ajarkan klien kegel exercise
2. Batasi minum pada saat malam hari
3. Berikan informasi tentang perubahan kondisi tubuhnya
4. Diit rendah garam
e.
Klien menemukan cara untuk menurunkan frekuensi dan keparahan mual muntah
f.
Praktik Klinik IV
19
Pre/Antenatal
Care
Intervensi :
1. Evaluasi derajat ketidaknyamanan selama pemeriksaan internal
2. Tekankan pentingnya menghindari manipulasi putting berlebihan
3. Intruksikan penggunaan kompres es, panas atau anestesi lokal ajari cara untuk
memasukkan kembali hemoroid dengan penggunaan jari yang di beri pelumas.
Anjurkan diet tinggi serat buah dan sayuran. Anjurkan mandi Anjurkan secara
perodik meningikan bokong dengan bantal
2.
Trimester II
a. Pola napas tidak efektif b.d. pendesakan diafragma karena pembesaran uterus
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pola nafas efektif dengan kriteria hasil:
RR normal (16-20x/menit)
Intervensi :
1) Anjurkan klien tidur semi fowler
2) Berikan informasi tentang kesulitan pernapasan dan aktivitas serta anjurkan
sering istirahat jika klien kelelahan
b. Gangguan citra tubuh b.d. persepsi perubahan tubuh
Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperwatan, citra tubuh klien tidak terganggu dengan
kriteria hasil
Klien dapat menerima adaptasi bertahap untuk mengubah konsep diri
Intervensi :
1) Diskusikan dengan klien perubahan aspek fisiologis dan respon klien terhadap
perubahan
2) Tinjau ulang sikap terhadap kehamilan dan perubahan bentuk tubuh
3) Diskusikan metode perawatan kulit
c. Resiko tinggi kelebihan cairan b.d. perubahan mekanisme regulasi, retensi Na dan
air
Praktik Klinik IV
20
Pre/Antenatal
Care
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kelebihan cairan tidak
terjadi dengan kriteria hasil :
Klien dapat menemukan cara meminimalkan masalah
Klien bebas dari hipertensi, hpoalbumin, retensi air dan edema wajah
Intervensi :
1) Pantau BB secara teratur, edema selama TM II, total cairan meningkat 1000 ml
2) Berikan informasi tentang diet peningkatan protein, rendah garam, hindari
makanan dan minuman tinggi Na
3) Anjurkan meningkatkan aktifitas ekstremitas secara periodik
d. Risiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis urinarius
dan higienis buruk
Tujuan :
Mengidentifikasi perilaku yang dapat menurunkan statis urin.
Menyebutkan tanda dan gejala yang memerlukan evaluasi intervensi.
Bebas dari tanda dan gejala infeksi.
Intervensi :
1)
2)
3)
4)
5)
Anjurkan penggunaan celana dalam dari katun dan hindari mandi dengan
menggunakan bath bila klien mempunyai riwayat ISK.
6)
3.
Trimester III
Praktik Klinik IV
21
Pre/Antenatal
Care
a.
Gangguan rasa nyaman nyeri pinggang b.d. reaksi hormon dan pembesaran uterus
Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan rasa nyaman klien terpenuhi dengan
kriteria hasil :
b.
Intervensi :
1) Berikan informasi tentang perubahan berkemih dan BAB saat TM III
2) Anjurkan klien membatasi minum saat malam hari
3) Anjurkan klien untuk menghindari posisi tegak/supine dalam waktu lama
4) Berikan informasi mengenai berbagai bahaya meningkatnya diuretik dan
mengurangi Na dalam diit
5) Berikan informasi mengenai perlunya masukan cairan 6-8 gelas sehari dan diet
rendah garam
6) Berikan diet tinggi serat
Praktik Klinik IV
22
Pre/Antenatal
Care
c.
ketidaknyamanan
Tujuan :
d.
kelahiran
perawatan
bayi
berhubungan
dengan
kurangnya
Praktik Klinik IV
23
Pre/Antenatal
Care
3) Berikan informasi verbal/tertulis tentang perawatan bayi, perkembangan dan
pemberian makanan, kaji keyakinan budaya.
4) Lakukan orientasi terhadap rumah sakit dan rumah bersalin.
Daftar Pustaka
Bobak., Lawdermilk., & Jensen. 2005. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Doenges, R, E. 2001. Rencana Perawatan Maternal & Bayi Edisi 2. Jakarta: EGC.
Haen Forer. 1999. Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC
Hamilton, Persis Mary. 1995. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Cetakan ke VI. Yogyakarta: Fitramay
Manuaba, IBG, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Penerbit : Pt Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardo.
Wiknjosastro. 2010. Buku panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal danNeonatal, Edisi 1. Cet.
12. Jakarta : Bina Pustaka.
Praktik Klinik IV
24