Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Serologis:
-
Tes antibodi serum: skrining HIV dengan ELISA. Hasil tes positif
mungkin
akan
mengindikasikan
adanya
HIV
tetapi
bukan
merupakan diagnosa.
-
yang
normal
ataupun
mendekati
normal
(indikator
HIV AIDS
Infeksi
parasit
dan
protozoa:
PCP
kriptosporidiosis,
toksoplasmosis.
-
(kriptokokosis);
histoplasma
capsulatum
(histoplasmosis).
-
Infeksi
bakteri:
mikobakterial
micobacterium
millier,
shigella
avium-intercellulare,
(sigelosis),
TB
salmonella
(salmonellosis).
Pemeriksaan
neurologis,
misal;
EEG,
MRI,
CT
Scan
otak:
HIV AIDS
Skan gallium: ambilan difusi pulmonal terjadi pada PCP dn bentukbentuk pneumonia lainnya.
10
HIV AIDS
Gejala
Perubahan tidur.
Kelemahan otot, menurunnya massa otot.
Tanda
Gejala
Tanda
INTEGRITAS EGO
Gejala
11
HIV AIDS
Tanda
ELIMINASI
Gejala
Tanda
MAKANAN / CAIRAN
Gejala
Penurunan
Tanda
berat
badan:
perawakan
kurus,
12
HIV AIDS
HIGIENE
Gejala
Tanda
hari.
Memperlihatkan penampilan yang tidak rapi.
NEUROSENSORI
Gejala
diri
untuk
mengatasi
masalah,
tidak
Tanda
kesadaran
menurun,
apatis,
retardasi
psikomotor/respon melambat.
Ide
paranoid,
ansietas
yang
berkembang
bebas,
NYERI / KENYAMANAN
Gejala
HIV AIDS
Tanda
Penurunan
rentang
gerak,
perubahan
gaya
berjalan/pincang.
PERNAPASAN
Gejala
Batuk
(mulai
dari
sedang
sampai
parah),
Tanda
sputum).
KEAMANAN
Gejala
Tanda
14
HIV AIDS
ekzema,
eksantem,
psoriasis,
perubahan
warna,
SEKSUALITAS
Gejala
yakni mengadakan
Tanda
terhadp
virus
diperkirakan
dapat
terpajan
pada
karena
wanita
yang
peningkatan
kekeringan/friabilitas vagina).
Kehamilan atau risiko terhadap hamil.
INTERAKSI SOSIAL
Gejala
orang
kerabat/orang
terdekat,
teman,
Rasa
takut
untuk
mengungkapkannya
lain,
takut
akan
penolakan/kehilangn
15
HIV AIDS
pendapatan.
Tanda
Mempertanyakan
kemampun
Aktivitas
yang
tak
untuk
tetap
mandiri,
terorganisasi,
perubahan
mengikuti
perawatan,
penyusunan tujuan.
PENYULUHAN / PEMBELAJARAN
Gejala
Kegagalan
untuk
Pertimbangan
rencan
pemulangan
hari.
Memerlukan
bantuan
obatan/tindakan,
keuangan,
perawatan
obat-
kulit/luka,
persiapan;
perawatan
keperawatan
perawatan/pemeliharaa
diri,
teknis,
rumah,
prosedur
tugas
perawatan
PRIORITAS KEPERAWATAN
1. Mencegah / memperkecil.
2. Mempertahankan homeostatis.
3. Mengusahakan kenyamanan.
16
HIV AIDS
DIGNOSA KEPERAWATAN
Kelelahan.
Ansietas.
Isolasi sosial.
Ketidakberdayaan.
Kurang pengetahuan.
17
HIV AIDS
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa I
Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan:
Ditandai dengan:
Tujuan/kriteria :
Cuci
tangan
sesudah
sebelum
seluruh
perawatan
dan
kontak
Mengurangi
risiko
kontaminasi silang.
dilakukan.
Instruksikan
terdekat
Rasional
pasien/orang
untuk
mencuci
yang
Mengurangi
patogen
pada
Periksa
pengunjung/staf
infeksi nosokomial.
kewaspadaan
18
HIV AIDS
sesuai indikasi
Diskusikan
tingkat
rasional
isolasi
dan
dan
pencegahan
memperhankan
Meningkatkan
kerja
sama
kesehatan pribadi
Pantau tanda vital, termasuk
Memberikan
suhu.
informasi
secara
berulang-ulang
demam
yang
dari
terjadi
menunjukkan
bereaksi
data
untuk
bahwa
pada
tubuh
proses
infeksi
Kaji
frekuensi/kedalaman
dapat
mengidikasikan
spasmodik
perkembangan
PCP,
inspirasi
kering
dalam,
karakteristik
pada
perubahan
sputum,
paling
umum
terjadi,
meskipun
demikian,
TB
mengalami
penigkatan
dan
isolasi
pernapasan
dan
yang
penyakit
bila
bakteri
diketahui.
membahayakan
pernapasan.
Ketidak
normalan
kaku
umum
leher,
perubahan
dapat
dihubungkan
mental
ataupun
pantau
tinkah
laku,
kekakuan
nukal/aktivitas kejang.
yang
sisitem
dan
terjadi
neurologis
mungkin
dengan
infeksi
HIV
sekunder.
perasaan/sensorium
19
HIV AIDS
(perubahan
depresi)
keperibadian
sampai
atau
halusinasi,
ingat,
kejang,
dimensia
dan
penglihatan.
(enepalitis
hebat,
kehilagan
Infeksi
paling
SSP
umum)
mnungkin
disebabkan
protozoa
dan
oleh
organisme
kulit/membaran
putih/lesi,
Periksan
kulit.
Esofagus
dsifagia,
pada
sakit
retrosternal
waktu
menelan,
peningkatan
kejang
atau
mungkin
pun
Pantau
terhadap
luka/lokasi
Perhatikan
alat
herpez,
terjadi
lebih besar
adanya
dari 15 L/hari)
Identifikasi perawatan awal dari
invasif.
infeksi
tanda
sekunder
dapat
inflamasi/infeksi lokal.
Gunakan sarung tagan dan
OSHA
20
HIV AIDS
Gunakan
masker
mata
dan
kaca
pelindung
untuk
hidung,
mulut,
melindungi
(misalnya;
pengisapan
ataupun
terjadi
percikan darah)
Awasi pembuangan
jarum
Mencegah
disengaja
tersendiri.
inokulasi
dari
boleh
pemeberi
ditutup.
inokulusi/pungsi
disenngaja
tak
Catatan;
yang
harus
segera
mungkin
tindak
lanjut
tidak
dilaporkan
dan
evaluasi
dilakukan
perprotokol
Menghindari kontaminasi silang
dan
linen
personel/departemen
yang
kotor
yang
mewaspadai
layak
isolasi.
Bersihkan
Mengontrol
percikan
cairan
degan
larutan
tubuh/darah
untuk
latihan
dengan
prosedur
mikroorganisme
pemutih
Kolaborasi:
Pantau
studi
laboratorium
misal JDL/diferensial
Pemindahan
diferensial
dan
proses
21
HIV AIDS
infeksi.
Jumlah
SDP
yang
jumlah
darah
berhubungan
Periksa
kultur/sensitivitas
dengan
perawatan/obat-obatan.
Dilakukan
untuk
mengidentifikasi
demam,
penyebab
diagnosa
infeksi
atau
untuk
organisme,
menentukan
Berikan
antibiotik
jamur/agen
anti
anti
mikroba,
dapat
metode
obat-obatan
tertentu/sistem
Obat-obatan
AZT,
ditargetkan
dan
(cytovene),
gansiklovir
foskarnet,
dideokinosin, dideoksitidin.
perusak.
lainnya
untuk
meningkatkan
fungsi
imun.
zat
seperti
AZT
yang
memungkinkan
virus
memasuki
material
CMV
penyakit.
digunakan
pada
muncul
untuk
mencegah
kebutaan/diseminasi
yang
22
HIV AIDS
membahayakan jiwa.
Dignosa II
Risiko
tinggi terhadap
kekurangan
volume
cairan
berhubungan
dengan:
Ditandai dengan:
Mempertahankan
hidrasi
dibuktikan
oleh
membran
mukosa
Tindakan / Intervensi
Pantau
tanda-tanda
vital,
Indikator
sirkulasi.
catat
hipertensi,
Rasional
dari volume
cairan
termasuk
perubahan postural.
Catat peningkatan suhu dan
Meningkatkan
durasi
demam.
kompres
hangat
Berikan
berlebihan
yang
dengan
demam
tetap
kering.
sesuai
kebutuhan
Pertahankan
kenyamanan
suhu
Indikator
status cairan.
Peningkatan
dalam
lingkungan.
Kaji turgor kulit, membran
dan
dihubungkan
tidak
lansung
berat
dari
jenis
23
HIV AIDS
sulit
melalui
keseimbangan
karena
kehilagan
gastroinstestinal
yang
indikasi.
badan
dapat
menunjukkan
cairan
berkenaan
dan
mengancam hidup.
Mempertahankan keseimbangan
memasukkan
cairan
menimbulkan
pasien
dikonsumsi
dan
yang
krisis
yang
(misalnya;
untuk
jeruk
misalnya;
nyeri
Mungkin
dapat
mengurangi
diare.
pedas/makanan
kubis,
susu.
Mengatur
kecepatan/konsentrasi
24
HIV AIDS
makanan
yang
diberikan
perselang.
Kolaborasi
Berikan
cairan
elektrolit
melalui
selang
pemberi
makanan/IV
Mungkin
diperlukan
untuk
mendukung/memperbesar
volume sirkulasi, terutam jika
pemasukan
adekuat,
peroral
tidak
mual/muntah
terus
menerus.
Pantau
hasil
pemeriksaan
Elektrolit serum/urine
Bermanfaat
dalam
memperkirakan
kebutuhan
cairan.
Mewaspadakan
kemungkinan
tersebut.
Mengevaluasi
BUN/Kr
perfusi/fungsi
ginjal.
Mengurangi
insiden
prokloperasin,
untuk
trimetobensamide,
metoklopramid.
Anti
diare,
mis;
mengurangi
muntah
Menurukan
jumlah
difenoksilat, loperamid,
keenceran
feses;
dll.
mengurangi
kejang
peristaltik.
Catata;
mungkin
mengurangi
kehilangan
dan
mungkin
usus
dan
antibiotik
digunakan
untuk
diare
jika
25
HIV AIDS
Anti
piretik,
mis;
asetaminofen,
Pertahankan
selimut
Menahan
sekresi
(obstruksi
trakheobronkial),
proses
Ditandai dengan:
Tujuan/kriteria evaluasi:
Tindakan/intervensi
Mandiri
Auskultusi
bunyi
napas,
tandai
daerah
paru
yang
Rasional
Memperkirakan
adanya
perkembangan
26
HIV AIDS
mengalami/kehilangan
komplikasi/infeksi
ventilasi,
misalnya;
dan
munculnya
atelektasis/pneumonia. Catatan;
PCP
umumnya
sebelum
Catat
kecepatan/kedalaman
beristirahat,
penggunaan
otot-otot
napas
pernapasan
dan
dispnea, ansietas.
Tinggikan
kepala
peningkatan
menunjukkan
pernapasan
dapat
kesulitan
dan
adnya
tempat
berbalik,
aspirasi
batuk,
menarik
dan
infeksi
yang
kebutuhan,
teknik
tindakan
misalnya
mencegah
gunakan
lakukan
pencegahan,
menggunanakan
pelindung mata.
Kaji
perubahan
masker,
tingkat
kesadaran
Selidiki
sakit dada
keluhan
tentenga
komplikasi
pernapasan.
Hipoksemia dapat terjadi akibat
adanya
perubahan
mulai
dari
kekacauan
dan
tak
pengawasan/intevensi medis.
Meningkatkan fungsi pernapasan
steril
munculnya
perubahan
sianosis,
kerja
berkembang
terjadinya
pernapasan,
aksesoris/peningkatan
pernapasan,
kesadaran
anseitas
mental
dan
sampai
dapat
adanya
27
HIV AIDS
diantara
aktivitas
keganasan.
Menurunkan konsumsi O2.
Menunjukkan
waktu
perawatan.
Pantau/buat
kurva
pemeriksaan
hasil
GDA/nadi
status
pernafasan,
kebutuhan
oksimetri.
perawatan/keefektifan
pengobatan.
Adanya
infiltrasi
meluas
memungkinkan
pneumonia
terjadinya
atau
PCP,
sementara
daerah
kongesti/konsolidasi
menunjukkan
pernafasan
komplikasi
yang
lain,
Instruksikan
menggunakan
insentif.
Lakukan
untuk
spirometer
KS.
Mendorong teknik pernapasan
yang tepat dan meningkatkan
fisioterapi
pengembangan
Melepaskan
mengeluarkan
menyumbat
meningkatkan
paru.
sekresi,
mukus
yang
untuk
bersihan
jaln
28
HIV AIDS
ventilasi/oksigenasi
untuk
masker,
mencegah/memperbaiki krisis
intubasi/ventilasi
mekanis.
Berikan
obat-obatan
pernapasan.
sesuai
indikasi:
Antimikroba
misal
trimetoprim
(bactrim,
septra);pentamidin
Pilihan
pada
terapi
situasi
organisme
isetionat
obat
(pentam).
Bronkodilator,
depresan batuk.
individu/infeksi
pilihan
profilaksis
ekspektoran,
tergantung
(bactrim
pada
mencapai
efektif
adalah
sebagai
jumlah
200)
T4
untuk
mencegah pneumonia.
Mungkin diperlukan untuk
meningkatkan/mempertahank
an jalan napas atau untuk
membantu
Siapkan/bantu
pelaksanaan
sekresi.
Mungkin
membersihkan
diperlukan
membersihkan
penyumbat,
untuk
mukus
mengambil
29
HIV AIDS
DAFTAR PUSTAKA
Doengoes M.E. (1999). Rencana asuhan keperawatan pedoman untuk
perencanaan
dan
pendokumentasian
perawatan
pasien.
Ed.
3.
Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta. 833, 838, 840, 841, 843,
844, 846, 847, 848, 849, 850, 852, 854, 855, 856.
Price S. A. & Wilson L. M. (1994) Patofisiologi konsep klinis prosesproses penyakit. Ed. 4. Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta. 200223.
Smeltzer S. C. & Bare B.G. (2001). Buku ajar keperawatan medikal
bedah brunner suddart. Ed. 8. Vol. 3. Penerbit buku kedokteran EGC.
Jakarta. 1715, 1716, 1718.
30