Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PERENCANAAN LAHAN
OLEH :
David Tri Budi
A 351 14 012
Hikma Nur
A 351 14 032
Moh. Gufran
A 351 14 038
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan segala rahmad-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Pada kesempatan Ini, kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada segala pihak
yang telah memberikan bantuan demi terselesaikannya makalah ini. Juga kepada
dosen mata kuliah Penggunaan Lahan yang telah memberikan bimbingan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kami berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
perbaikan makalah ini kedepannya agar lebih baik lagi. Penulis juga memohon maaf
yang sebesar-besarnya apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dihati.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
1.1
Latar Belakang................................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3
Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
2.1
2.2
Kesimpulan...................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Lahan merupakan salah satu faktor yang penting bagi kehidupan manusia.
Lahan banyak digunakan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, selain
itu lahan juga digunakan sebagai tempat tinggal manusia. Sifat-sifat lahan (land
characteristics) adalah atribut atau keadaan unsur- unsur lahan yang dapat diukur
atau diperkirakan, seperti tekstur tanah, struktur tanah, kedalaman tanah, jumlah
curah hujan, distribusi hujan, temperatur, drainase tanah, jenis vegetasi, dan
sebagainya. Setiap
lahan
yang
terbentang
di
permukaan
bumi
memiliki
Pemanfaatan
lahan
diartikan
sebagai
setiap
bentuk
materiil
maupun
dapat diartikan sebagai pemberian perlakuan oleh manusia terhadap lahan untuk
dimanfaatkan dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Pemanfaatan lahan harus disesuaikan dengan kemampuan tanah dan
pemberian perlakuan harus disesuaikan dengan syarat-syarat yang diperlukan,
agar tanah dapat berfungsi dengan baik tanpa harus mengurangi tingkat
kesuburannya, sehingga kebutuhan hidup dapat terpenuhi.
Agar pemanfaatan
lahan sesuai dengan kemampuan tanah dan tidak terjadi kerusakan lingkungan, maka
1
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka ditarik suatu rumusan masalah yaitu
Bagaimana definisi, ide serta prinsip perencanaan tata guna lahan ?
1.3
Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk menginformasikan definisi, ide serta
prinsip perencanaan tata guna lahan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi dan Ide sentral perencanaan Tata Guna Lahan
Perencanaan penggunaan Lahan merupakan suatu proses berulang-ulang yang
didasarkan pada dialog antara semua yang mempunyai kepentingan yang bertujuan
untuk menenegosiasi dan hasil dari keputusannya digunakan untuk penggunaan lahan
secara berkelanjutan hal ini dilakukan pada daerah pedesaanyang meliputi: memulai
dan memantau pelaksanaannya.
Perencanaan penggunaan lahan merupakan suatu upaya berupa negosiasi
dengan stackholder untuk mewujudkan keputusan dalam keberlanjutan penggunaan
tanah di wilayah pedesaan secara baik, dari tahapan inisiasi sampai pada monitoring
dalam implementasinya. Dalam perencaan penggunaan lahan tersebut dikenal istilah
reasonable, feasible dan economic
Reasonable mempunyai makna masuk akal. Proses dalam perencanaan
penggunaan lahan harus masuk akal dan mampu diterima nalar. Misalnya ketika
melakukan perencanaan penggunaan lahan dengan menempatkan suatu daerah
sebagai kawasan pariwisata, tentunya daerah tersebut harus memiliki beberapa objek
wisata sehingga objek wisata yang dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Jadi akan sangat tidak masuk akal jika suatu daerah tidak memiliki objek wisata, akan
tetapi pemerintah yang berkuasa ingin menjadikan daerah tersebut sebagai kawasan
pariwisata.
Feasible mempunyai makna memungkinkan. Memungkinkan dari segi fisik
daerah juga dari segi waktu dan biaya. Perencanaan penggunaan lahan yang
dilakukan harus mempertimbangkan pertanyaan dapatkah perencanaan penggunaan
lahan dilakukan disini? Sehingga aspek fisik, sosial, ekonomi wilayah perlu
dipertimbangkan dalam konteks feasible. Misalnya ketika akan melakukan
perencanaan penggunaan lahan untuk perumahan di daerah X. Perlu dipertimbangkan
3
terjadi
dalam
rangka
meningkatkan
pemanfaatan
lahan
dan
untuk
kerjasama
teknis,
selama
Proses
Perencanaan
Penggunaan
b. Prinsip 2
Perencanaan penggunaan lahan mempertimbangkan sudut pandang budaya
dan membangun pengembangan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
setempat.Masyarakat pedesaan atau kelompok sering dapat memberikan
kompleks kearifan lokal lingkungan. Jika hal ini terjadi, pengetahuan lokal
tersebut harus menjadi bagian dari dasar untuk perencanaan dan menerapkan
penggunaan lahan yang berkelanjutan
c. Prinsip 3
Perencanaan penggunaan lahan memperhitungkan strategi tradisionaluntuk
memecahkan masalah dan konflik.Masyarakat pedesaan tradisional memiliki
cara sendiri untuk mendekati masalah dan konflik terhadap penggunaan lahan.
Dalam proses perencanaan penggunaan lahan, mekanisme tersebut harus
diakui, dipahami dan diperhitungkan.
d. Prinsip 4
Perencanaan penggunaan lahan mengasumsikan sebuah konsep yang mudah
di mengerti dalampembangunan pedesaan berdasarkan prosesself-help dan
self-seuai dengan tanggung jawab yang telah disepakati. Masyarakat harus
secara aktif berpartisipasi dalam proses Perencanaan Penggunaan Lahan.
Hasil perencanaan dan pelaksanaan tindakan hanya dapat berkelanjutan jika
rencana yang bersama-sama oleh masyarakat, sehinnga masyarakat mempuyai
rasa memiliki dari proses perencanaan tersebut.
e. Prinsip 5
Dalam Perencanaan penggunaan lahan perlu melakukan Negoisasi atau
diskusi
untuk
menciptakan
kesepakatan
7
kerjasama
antarpemangku
elemen
penting
dari
Perencanaan
Penggunaan
Lahanadalah
kontribusi
untuk
peningkatan
transparansi.
Selain
itu,
h. Prinsip 8
Diferensiasi stakeholder dan pendekatan jenis kelamin adalah prinsip-prinsip
inti
dalam
perencanaan
penggunaan
lahan.Sebuah
prasyarat
untuk
perencanaan penggunaan lahan yang realistis adalah secara rinci dari berbagai
kelompok kepentingan. Tujuannya adalah untuk mengetahui berbagai
kepentingan dari para peserta dalam rangka menciptakan dasar untuk
negosiasi dan proses pengambilan keputusan. Pria dan wanita seringkali tidak
memiliki akses yang sama terhadap tanah dan memiliki spesifik cara
mengartikulasikan diri. Kepentingan yang berbeda yang timbul dari karakter
ekonomi dan sosial serta lingkup mereka. Oleh karena itu, peran gender
merupakan kriteria penting ketika membedakan stakeholder.
i. Prinsip 9
Perencanaan
penggunaan
lahan
didasarkan
pada
interdisipliner
co-
lahan
perlu
dilakukanpendekatan
secara
interdisipliner.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan penggunaan Lahan merupakan suatu proses berulang-ulang yang
didasarkan pada dialog antara semua yang mempunyai kepentingan yang bertujuan
untuk menenegosiasi dan hasil dari keputusannya digunakan untuk penggunaan lahan
secara berkelanjutan hal ini dilakukan pada daerah pedesaa nyang meliputi: memulai
dan memantau pelaksanaannya, perencanaan penggunaan lahan dipahami sebagai
instrumen dari kerjasama teknis yang digunakan, yaitu Pengelolaan sumber daya
(kehutanan, sistem produksi), Kompatibel dengan sumber daya dan agroforestry,
padang rumput, Manajemen, perlindungan alam dan pengendalian erosi),
Pembangunan daerah pedesaan, Dukungan masyarakat dan pembangunan desa,
Konsultasi pemerintah
Dalam perencaan penggunaan lahan tersebut dikenal istilah reasonable,
feasible dan economic. Perencanaan penggunaan lahan dalam kerjasama teknis
adalah proses berulang-ulang yang didasarkan pada kesepakatan semua peserta.Hal
ini bertujuan untuk mengambil keputusan pada bentuk penggunaan lahan
berkelanjutan
di
daerah
pedesaan
daninisiasi
tindakan
yang
tepat
untuk
10
DAFTAR PUSTAKA
http://pencariilmu-goresantinta.blogspot.co.id/2012/02/perencanaan-penggunaanlahan.html
http://jokowarino.id/definisi-dan-ide-sentral-perencanaan-penggunaan-lahan/
http://jokowarino.id/prinsip-penggunaan-lahan-perencanaan/
11