Вы находитесь на странице: 1из 8

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1

Jenis dan Rancangan Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan

cross sectional. Untuk mengetahui gambaran faktor risiko berulanganya kejang


demam pada anak.
3.2

Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di Ruang Rawat Inap Anak Rumah Sakit di Kota

Jambi dalam rentang waktu dari bulan September 2016 hingga bulan November
2016 sampai jumlah sampel tercukupi.
3.3

Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1

Populasi

Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah pasien anak yang di diagnosis
kejang demam periode September 2016 hingga November 2016 di Ruang Rawat
Inap Anak Rumah Sakit di Kota Jambi.
3.3.2

Sampel Penelitian

Sampel pada penelitian ini adalah semua pasien kejang demam yang berulang
usia 6 bulan 5 tahun yang di rawat di Ruang Rawat Inap Anak Rumah Sakit di
Kota Jambi yang memenuhi kriteria inklusi pada penelitian ini dan dipilih dengan
cara consecutive sampling yaitu sampel penelitian diperoleh berdasarkan urutan
masuknya pasien di rumah sakit.
3.4

Besar Sampel Penelitian


Perkiraan besar sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan metode

rumus lemeshow,1997

21

n=

1 /2 p(1 p)
d2 ( N1 ) + Z 2
/ 2 p ( 1 p ) N
1

2
Z

Keterangan :

n = Jumlah Sampel Minimal

N = Jumlah Populasi (Jumlah pasien anak kejang deman tahun 2015)

1 2
Z 2

= Nilai pada distribusi normal standar yang sama pada

tingkat kepercayaan 90% adalah 1,28

p = Proporsi yang diinginkan yaitu P=0,5

d = kesalahan sampling yang masih dapat ditoleransi yaitu d=0,1

n=

1,282 .0,5 ( 10,5 ) 106


0,12 ( 1061 )+1,28 2 . 0,5(10,5)

= 30

Dengan demikian, jumlah sampel minimal pada penelitian ini berjumlah 30


orang. Ditambah dengan bias 10% total sampel minimal 33 orang.

3.5

Kriteria Inklusi dan Ekslusi

Kriteria inklusi :
a. Penderita yang di diagnosis kejang demam berulang oleh dokter.
b. Anak usia 6 bulan 5 tahun.
c. Bersedia diikut sertakan dalam penelitian dengan menandatangani informed
consent oleh orang tua/wali.
Kriteri eksklusi :
a. Pada pemeriksaan fisik dicurigai ada infeksi intrakranial, kelainan neorologis
sebelumnya, gangguan metabolik dan elektrolit.
b. Pasien mengalami kejang tanpa demam
c. Pasien menggunakan obat anti konvulsan jangka panjang (>2 minggu)
d. Data tidak lengkap

22

3.6

Variabel Penelitian

a. Variabel dependent

: Kejang Demam

b. Variabel independent

: Usia, Suhu, Cepat kejang setelah demam,


Riwayat kejang demam dalam keluarga.

3.7

Metode Pengumpulan Data


Sebelum data di ambil, subjek penelitian yang diperiksa harus memenuhi

semua kriteria inklusi yang telah ditetapkan dalam penelitian. Peneliti telah
melakukan informed consent kepada semua sampel sebelum data diambil.
Kepada subjek penelitian dijelaskan maksud dan tujuan penelitian ini di
laksanakan. Setelah mendapat ijin, peneliti melakukan pengesian kuisioner yang
ditanyakan langsung pada responden.
3.7.1. Sumber Data
Data-data yang dikumpulkan adalah data primer. Data primer diperoleh
dengan cara menanyakan langsung kepada responden dengan panduan kuisioner.
Data yang akan diperlukan adalah data tentang umur, riwayat keluarga kejang
demam, onset atau cepatnya kejang setelah demam, dan suhu.
3.7.2. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui gambaran
faktor risiko kejang demam berulang pada anak berupa kuisioner. Peneliti
mengajukan tujuh pertanyaan kepada responden, dimana kuisioner yang telah
disusun merupakan hasil modifikasi dari beberapa literatur. Modifikasi dilakukan
agar hasil yang didapatkan sesuai dengan tujuan dari penelitian dengan menggali
informasi secara spesifik dan lebih terarah.
Kuisioner ini dibuat oleh peneliti sendiri sehingga harus dilakukan uji
validitas dan reliabilitas dengan cara diujicobakan kepada responden lain yang
mempunyai karakteristik yang sama. Uji coba dilakukan di Ruang Rawat Inap
Anak RS Abdul Manap Kota Jambi dengan jumlah responden sebanyak 11
responden.

23

Uji validitas dilakukan untuk memberikan keyakinan bahwa alat ukur


dapat digunakan pada waktu sekarang dengan kecermatan yang baik, suatu
pernyataan kuisioner dinyatakan valid jika nilai pada kolom Corrected Item-Total
Correlation adalah >0,3. Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi
kuisioner dengan menunjukkan sejauh mana ketepatan dan dapat dipercaya
berdasarkan satu kali pengukuran yaitu menggunakan metode Cronbach Alpha,
dengan ketentuan jika r alpha >0,8 maka dinyatakan reliable. Hasil uji validitas
dan reliabilitas kuisioner yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Kuesioner Kejang Demam Berulang


Item-Total Statistics
Scale Mean if

Scale Variance Corrected Item-

Squared

Cronbach's

Item Deleted

if Item Deleted

Total

Multiple

Alpha if Item

Correlation

Correlation

Deleted

Usia

8.00

4.400

.548

.462

.826

Suhu

8.00

4.000

.766

.828

.776

Riwayat

8.09

3.891

.830

.886

.760

Keluarga

6.36

2.655

.705

.792

.840

Durasi

7.73

4.618

.627

.566

.819

Berdasarkan hasil uji validitas kuesioner kejang demam berulang yang


terdiri dari lima pertanyaan, dapat disimpulkan bahwa setiap pertanyaan dalam
kuisioner ini adalah Valid, karena nilai pada kolom Corrected Item-Total
Correlation adalah >0,3 artinya semua pertanyaan didalam kuesioner ini dapat
dimengerti oleh responden dan benar-benar mengukur apa yang hendak diukur,
sehingga dapat digunakan dalam penelitian sebagai alat ukur.
Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Kejang Demam Berulang
Reliability Statistics
Cronbach's

Cronbach's

Alpha

Alpha Based on

N of Items

Standardized
Items
.836

.870

24

Setiap pertanyaan kuesioner adalah Reliabel, dilihat dari nilai Cronbachs


Alpha = 0,836 karena nilai r alpha >0,8 artinya kuesioner ini dapat digunakan
dimanapun pada populasi dalam penelitian lainnya dan hal ini menunjukkan
bahwa semua pertanyaan kuesioner tersebut dapat digunakan sebagai alat ukur
dalam penelitian, karena hasil pengukurannya tetap konsisten, dapat dipercaya dan
diandalkan apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap kondisi
yang sama.
3.8

Definisi Operasional
Definisi operasional dari variabel yang akan di teliti adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3 Definisi Operasional

No Variabel
1. Usia

2.

3.

4.

3.9

Definisi
Usia anak ketika

Cara Ukur
Wawancara

mengalami kejang

dan Rekam

demam untuk pertama

medik

Suhu

kali
Suhu tubuh anak

Wawancara

(C)

pertama kali masuk

dan Rekam

rumah sakit saat

medik

Riwayat

kejang demam awal


Penderita yang

wawancara

kejang

mempunyai orang tua

demam

dan saudara kandung

keluarga

yang mempunyai

Cepat

riwayat kejang demam


durasi demam
wawancara

kejang

sebelum bangkitan

setelah

kejang pada kejang

demam

demam awal

Kategori
1. 12bulan
2. >12bulan

Skala
Nominal

1. 39C
2. > 39C

Ordinal

1. Ibu
2. Ayah
3. Saudara

Nominal

kandung

Pengolahan dan Analisi Data

25

1. <1jam
2. 1-24 jam
3. >24jam

Nominal

3.9.1. Pengolahan Data


Pengolahan data dilakukan secara manual dengan tahap sebagai berikut :
1. Coding
Member kode pada setiap jawaban yang diberikan sesuai dengan
klasifikasi yang diinginkan dengan tujuan untuk memudahkan pemasukan
data.
2. Editing
Dilakukan

sebelum

memasukkan

data.

Editing

dilakukan

untuk

memastikan data yang diperoleh adalah benar, semua telah terisi relevan,
dan dapat dibaca dengan baik. Editing dilakukan di lapangan, agar data
yang diragukan dapat ditelusuri kembali atau dicek lagi kebenarannya.
3. Entry
Memasukkan data yang diperoleh dengan menggunakan software program
komputer yang sesuai.
4. Cleaning
Cleaning data merupakan pembersihan data atau pengecekan data dengan
melihat

distribusi

frekuensi

dari

variable-variabel

dan

melihat

kelogisannya. Data yang telah dianggap bersih (clean) yang siap dilakukan
analisis lebih lanjut.
3.9.2. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis univariat untuk mendeskripsikan
distribusi frekuensi dari masing-masing variabel pada penelitian ini yaitu variabel
faktor risiko kejang demam berulang pada anak (usia, riwayat keluarga kejang
demam, cepat kejang setelah demam, dan suhu). Data yang diperoleh akan
disajikan secara deskriptif dengan memaparkan hasil analisis dari kuisioner.
3.10

Etika Penelitian
Dalam penelitian ini, responden berhak untuk berpartisipasi ataupun tidak

dalam kegiatan penelitian tanpa ada paksaan, dijaga kerahasiaannya, serta mengisi
lembaran persetujuan (Informed Consent). Adapun hal-hal yang diperhatikan
dalam etika penelitian ini meliputi :
a. Informed Consent

26

Lembar persetujuan diberikan kepada responden, peneliti menjelaskan


maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan. Jika responden bersedia
diteliti, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan.
b. Anonimity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaaan identitas responden, peneliti tidak akan
mencantumkan nama subjek pada lembar alat ukur. Lembar tersebut hanya
diberi nomor kode tertentu pada lembar pengumpulan data.
c. Confidentiality (kerahasiaan)
Untuk menjaga kerahasiaan hasil penelitian, peneliti menjamin kerahasiaan
semua informasi yang telah dikumpulkan dari responden.
3.11

Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan, antara lain :


1. Penelitian ini berdasarkan wawancara langsung terhadap responden hal ini
sangat bergantung dari jawaban responden yang bersifat subyektif.
2. Keterbatasan waktu dan sampel dalam pengambilan data primer.

3.11

Alur Penelitian

Persiapan
penelitian
Perizinan tempat
pengambilan sampel

Pengambilan data di
Rumah 27
Sakit
Informed
consent
dan
semua
Data primer
melalui
observasi
Pengolahan
dan
analisis
sampel
diseleksi
berdasarkan
dengan
wawancara
dan
data
Kesimpulan
kriteria
inklusi
pengisian kuisioner.

Gambar 3.1 Alur Penelitian

28

Вам также может понравиться