Menyoal Mutasi 15 pegawai RSUD Langsa

Hampir sebulan sudah sejak 15 orang pegawai RSUD Langsa dimutasi keluar dari
RSUD, sebagian di mutasi ke puskesmas pembantu yang jauh dari kota, sungguh
..... seolah-olah seperti dibuang, terbiasa dengan beragam kesibukan yang
sangat padat ke 15 pegawai tersebut sekarang sedang menikmati honeymoon
dengan kegiatan yang sangat minimal.
Entah apa yang melatari sekda kota langsa yang seolah begitu tergesa-gesa
untuk memutasi ke 15 pegawai tersebut, sekda mengaku di hadapan ke 15
pegawai yang dimutasi tersebut bahwa beliau mengeluarkan surat keputusan
mutasi tersebut berdasarkan usulan dari direktur RSUD Langsa dr. Syarbaini,
usulan tersebut bertanggal 5 Desember 2016, surat mutasi tersebut
ditandatangani oleh sekda tanggal 6 Desember 2016.....woow.... sungguh
fantastis, padahal dalam Permendagri no 54 Tahun 2009 pasal 10 poin a; surat
yang di proses dalam waktu 1x24 jam setelah diterima bersifat amat segera/
kilat. Sebegitu penting kah mutasi ini hingga suratnya dikeluarkan dengan sifat
amat segera??.., sehingga surat ini juga tidak ada paraf di setiap lembarnya
(secara tata naskah ini HARUS!!), tidak ada tembusan ke SKPD terkait seperti
dinas kesehatan, BKPP, dan bahkan kabarnya PLT walikota sendiri Kamarudin
Andala tidak tahu menahu mutasi ini... eng ing eng..... Pak Sekda nekat nih...
atau kalap?....he..he.. peace pak sekda
Dan ...entah apa juga alasan formal direktur RSUD Langsa mengusulkan untuk
segera dikeluarkannya 15 orang pegawai ini dari RSUD Langsa... apakah ada
analisis kebutuhan tenaga yang mengatakan bahwa RSUD kelebihan tenaga?,
kalau memang ada kenapa harus merekrut ratusan tenaga kontrak lagi?...yang
proses rekrutnya juga masih jadi pertanyaan..he..he.. Ada kecurigaan ini
diakibatkan ketidaksukaan dr. Syarbaini kepada Pegawai yang dimutasi karena
telah mengikuti aksi damai menuntut direktur dicopot dari jabatannya, kalau
memang ini alasannya benar lah adanya bahwa direktur sangat otoriter dan
tidak tahan kritik. Berhembus isu .... isu ya.... setelah mengeluarkan ke 15
pegawai dari RSUD direktur mengatakan 15 orang pegawai adalah penyakit yang
sudah dikeluarkan ..eh.. tim mesra sudah dikeluarkan...
Beberapa waktu yang lalu, dinas kesehatan kota Langsa mengadakan pelatihan
analisis beban kerja, disitu diketahui bahwa tenaga di puskesmas-puskesmas
Kota Langsa berlebih...so??, dan RSUD sedang kekurangan tenaga yang
dibuktikan dengan merekurut ratusan tenaga kontrak... jadi urgensi mutasi ini
dimana??, hellloooo pak sekda??...
Jadi , ada masalah apa sebenarnya dengan mutasi ini?, ada masalah apa di
RSUD?, bentar ya kita absen dulu masalahnya: 1. Remunerasi jasa medis di
RSUD sangat tidak transparan, katanya jasa dipersenkan sesuai nilai, tapi kok
angka yang masuk ke rekening tidak ada pecahan desimalnya?, trus pajak nya
gimana ya?, tanda terima?, apakah sesuai dengan standar akutansi
pemerintahan? 2. Ketenagaan di ruang rawat tidak pernah di analisis secara
ilmiah, sehingga beban kerja sangat berat, 3. Menerima tenaga kontrak tanpa
ada gaji yang jelas tertulis di kontrak dan hanya mendapatkan jasa dari jasa
medis saja, 4. Proses seleksi tenaga kontrak yang sangat patut untuk
dipertanyakan, 5. IT RSUD yang akan di KSO kan, padahal pihak ketiga untuk
KSO ini belum tentu lebih baik, sudah ada referensi kok di RSUD Tamiang,
referensi nya gmana??, jelek...!! pake banget..he..he.. (sori ye..agak lebay..), 6.
Renovasi ruang direktur yang mengahabis kan dana 400jt-an, dengan kondisi
keuangan RSUD yang lagi payah apakah ini urgen?, dananya pun fantastis...

Daaa......n masih banyak lagi masalah lainnya setelah direktur baru duduk di
RSUD Langsa, mau bukti??, coba aja search di Google denga kata kunci RSUD
Langsa, maka yang keluar hampir semuanya masalah, akhir kata mari kita
doakan para pemangku jabatan di Kota Langsa dibukakan pintu hatinya untuk
menyelesaikan permasalahan ini, karena yang dirugikan adalah masyarakat
pada umumnya sebagai penerima layanan RSUD Langsa... eh tadi lupa ya,
AMDAL RSUD gimana ya..he..he... (MIT)