Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Al-Karim
Asmaul Husna Al Karim Dan Penjelasannya Lengkap Secara bahasa, alkarim mempunyai arti Yang Mahamulia, Yang Maha Dermawan atau Yang
Maha Pemurah. Secara Istilah, al-Karim diartikan bahwa Allah Swt. Yang
Mahamulia lagi Maha Pemurah yang memberi anugerah atau rezeki kepada
semua makhluk-Nya.
Dapat pula dimaknai sebagai Zat yang sangat banyak memiliki kebaikan,
Maha Pemurah, Pemberi Nikmat dan Keutamaan, baik ketika diminta maupun
tidak. hal tersebut sesuai dengan firman-Nya:
kecuali kepada Allah atau Allah SWT pasti memiliki sifat maha terpercaya
tidak mungkin Allah SWT bersifat khianat.
PERILAKU YANG DAPAT DITELADANI :
Kita sebagai seorang muslim hendaknya selalu berusaha menjadi orang yang
dipercaya dengan selalu bersifat jujur, tidak berdusta, selalu menjaga amanah,
tidak berkhianat. Selain itu kita kita berusaha untuk memberikan rasa aman,
membina kehidupan yang tenang dengan tidak membuat onar, perkelahian,
pertengkaran, tawuran, dan segala bentuk perbuatan yang meresahkan
masyarakat. ini merupakan pengaplikasian dari sifat Allah Al-Mumin.
Manusia harus menyadari bahwa semua usahanya adalah doa yang aktih dan
harapan akan adanya pertolongan-Nya. Allah SWT berfirman dalam surat AlAnam ayat 102 :
Artinya : (Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah SWT
Tuhan kamu; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; pencipta
segala sesuatu, maka sembahlah Dia dan Dia adalah Pemelihara segala
sesuatu.
Contoh perilaku yang dapat diteladani dari Sifat Al-Wakiil adalah kita harus
berusaha keras dalam mengerjakan sesuatu. Setelah itu kita tawakal
(menyerahkan hasilnya kepada Allah). Niscaya Allah akan memberikan hasil
yang baik.
Manfaat jika kita meneladani Asmaul Husna Al-Wakil ialah :
1. Kita menjadi takut untuk melakukan perbuatan buruk.
2. Kita menjadi orang yang selalu ingin berbuat baik.
3. Dan kita selalu ingin beribadah kepada allah swt
kehebatan perbuatan yang sangat kokoh dari kekuatan yang tidak ada taranya.
Dengan begitu, kekukuhan Allah SWT yang memiliki rahmat dan adzab
terbukti ketika Allah SWT memberikan rahmat kepada hamba-hambanya.
Kekuatan dan kekukuhanya tidak terhingga dan tidak terbayangkan oleh
manusia yang lemah dan tidak memiliki daya upaya. Jadi karena
kekukuhanya, Allah SWT tidak terkalahkan dan tidak tergoyahkan. Siapakah
yang paling kuat dan kukuh selain Allah SWT? Tidak ada satu makhluk pun
yang dapat menundukan Allah SWT meskipun seluruh makhluk di bumi ini
bekerjasama. Allah SWT berfirman dalam surat Az-Zariyat ayat 58 :
Artinya : Sungguh Allah SWT, dialah pemberi rezeki yang mempunyai
kekuatan lagi sangat kukuh.
Dengan demikian, hamba Al-Matin adalah hamba yang dikaruniai dan
diberikan oleh Allah mengetahui rahasia sifat kekuatan dan kekukuhan Allah
yang meliputi segala kekuatan. Hal tersebut membuatnya berpegang teguh
pada tali agamanya. Dan tidak ada sesuatupun yang dapat membuatnya
berpaling. Tidak ada kesuliatan yang melelahkannya, dan tidak ada yang dapat
memisahkannya dari Yang Maha Benar. Dan, dalam membela kebenaran tidak
ada seorangpun yang dapat mengancam atau membuatnya diam. Seorang
hamba yang menemukan kekuatan dan kekukuhan Allah akan membuatnya
menjadi manusia yang tawakal, memiliki kepercayaan dalam jiwanya dan
tidak merasa rendah di hadapan manusia lain. Ia akan selalu merasa rendah di
hadapan Allah. Hanya Allah yang maha menilai. Oleh karena itu, Allah
melarang manusia bersikap atau merasa lebih dari saudaranya, karena hanya
Allah yang Maha Mengetahui baik buruknya seorang hamba. Allah juga
menganjurkan manusia bersabar, karena Allah Maha tahu apa yang terbaik
untuk hamba-Nya.
Akhlak kita terhadap sifat Al-Matin adalah :
1. Beristiqamah (meneguhkan pendirian).
2. Beribadah dengan kesungguhan hati, tidak tergoyahkan oleh bisikan
menyesatkan.
3. Terus berusaha dan tidak putus asa, serta bekerjasama dengan orang
lain sehingga menjadi lebih kuat.
4. kuat pendirian dan keteguhan hati, tidak mudah diberikan tipu daya.
membenarkan yang benar dan menyalahkan yang salah. Adil juga dimaknai
sebagai penempatan sesuatu pada tempat yang semestinya.
Perilaku yang dapat diteladani :
Yang pertama Adil terhadap Allah Taala, yaitu dengan tidak berbuat
syirik dalam beribadah kepada-Nya, mengimani nama-nama-Nya dan
sifat-sifat-Nya, menaati-Nya dan tidak bermaksiat kepada-Nya,
senantiasa berdzikir dan tidak melupakan-Nya serta mensyukuri
nikmat-nikmatNya dan tidak mengingkarinya.
Yang ketiga Adil terhadap keluarga (anak dan istri), yaitu dengan tidak
melebihkan dan mengutamakan salah seorang di antara mereka atas
yang lainnya atau kepada sebagian atas sebagian yang lainnya.
Yang keempat Adil dalam perkataan, yaitu dengan berkata baik dan
jujur tidak berdusta, berkata kasar, bersumpah palsu, mengghibah
saudara seiman dan lain-lain.
Yang kelima Adil dalam berkeyakinan, yaitu dengan meyakini perkaraperkara yang disebutkan dalam al-Quran dan as-Sunnah yang shahih
dengan keyakinan yang pasti tanpa keraguan sedikitpun dan tidak
meyakini hal-hal yang tidak benar yang menyelisihi keduanya.
Artinya : Dialah Yang Awal dan Akhir Yang Zahir dan Yang Batin, dan Dia
Maha Mengetahui segala seuatu.
Sebagai Dzat Yang Maha Akhir, Allah SWT akan tetap abadi dan kekal.
Keabadian dan kekekalan Allah SWT tersebut menunjukkan bahwa Dialah
satu-satunya tempat bergantung atas segala urusan kita, baik urusan di dunia
maupun urusan-urusan yang akan kita bawa sampai ke akhirat kelak. Sungguh
sangat merugi orang-orang yang menggantungkan hidupnya pada selain Allah.
Karena sesungguhnya setiap yang ada di langit dan bumi ini akan hancur.
Akan tetapi jika kita bersandar penuh pada Sang Maha Kekal, pastinya kita
tidak akan hancur dan terjerumus dalam kesesatan.
Apa yang dimiliki oleh hamba-hamba NYA, baik yang bersifat material dan
spiritual adalah milik Allah dan akan kembali kepada-NYA. Dan Mahlukmakhluk NYA akan mempertanggung jawabkan bagaimana kita menggunakan
dan menjaga apa yang telah dipinjamkan Allah kepada kita selama kita hidup.
Hamba yang bertanggung jawab, melakukan perbuatannya dari awal hingga
akhir karena ALlah SWT dan demi keridhoan-NYA semata. Orang yang
menegaskan al-Akhir akan menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya
tujuan hidup yang tiada tujuan hidup selain-Nya, tdak ada permintaan selainNya, dan segala kesudahan tertuju hanya kepada-Nya.
Meneladani sifat ini berarti kita menyadari bahwa tujuan akhir kita adalah
kembali kepada Allah SWT . Karenanya kita harus menyiapkan bekal
menempuh hari akhir dengan berbuat amal saleh.