Вы находитесь на странице: 1из 10

MAKALAH TENTANG ASMAUL HUSNA

(Al-Karim, Al-Mukmin, Al-Wakil, Al-Matin, Al-Jami, Al-Adl, Al-Akhir)

Nama : Gusti Syahrul G


Kelas : X IPS 3

Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Bengkulu


Tahu Ajaran 2016-2017

Al-Karim
Asmaul Husna Al Karim Dan Penjelasannya Lengkap Secara bahasa, alkarim mempunyai arti Yang Mahamulia, Yang Maha Dermawan atau Yang
Maha Pemurah. Secara Istilah, al-Karim diartikan bahwa Allah Swt. Yang
Mahamulia lagi Maha Pemurah yang memberi anugerah atau rezeki kepada
semua makhluk-Nya.
Dapat pula dimaknai sebagai Zat yang sangat banyak memiliki kebaikan,
Maha Pemurah, Pemberi Nikmat dan Keutamaan, baik ketika diminta maupun
tidak. hal tersebut sesuai dengan firman-Nya:

Artinya: Hai manusia apakah yang telah memberdayakanmu terhadap Tuhan


Yang Maha Pemurah? (Q.S al-Infitar:6)
Al-Karim dimaknai Maha Pemberi karena Allah Swt. senantiasa memberi,
tidak pernah terhenti pemberian-Nya. Manusia tidak oleh berputus asa dari
kedermawanan Allah Swt. Jika miskin dalam harta, karena kedermawananNya tidak hanya dari harta yang dititipkan melainkan meliputi segala hal.
Manusia yang berharta dan dermawan hendaklah tidak sombong jika telah
memiliki sifat dermawan karena Allah Swt. tidak menyukai kesombongan.
Dengan demikian, bagi orang yang diberikan harta melimpah maupun tidak
dianugrahi harta oleh Allah Swt., keduanya harus bersyukur kepada-Nya
karena orang yang miskin pun telah diberikan nikmat selain harta.
Maha Pemberi Maaf
Al-Karim juga dimaknai Yang Maha Pemberi Maaf karena Allah Swt.
memaafkan dosa para hamba yang lalai dalam menunaikan kewajiban kepada
Allah Swt., kemudian hamba itu mau bertaubat kepada Allah Swt. Bagi hamba
yang berdosa, Allah Swt. adalah Yang Maha Pengampun. Dia akan
mengampuni seberapa pun besar dosa hamba-Nya selama ia tidak meragukan
kasih sayang dan kemurahan-Nya.
Menurut imam al-Gazali, al-Karim adalah Dia yang apabila berjanji, menepati
janjinya, bila memberi, melampaui batas harapan, tidak peduli berapa dan
kepada siapa Dia memberi dan tidak rela bila ada kebutuhan dia memohon
kepada selain-Nya, meminta kepada orang lain. Dia yang bila kecil hati
menegur tanpa berlebih, tidak mengabaikan siapa yang menuju dan berlindung
kepada-Nya, dan tidak membutuhkan sarana atau perantara.

Pengertian Al-Mukmin (Menjadikan Pribadi yang


Jujur) | Asmaul Husna
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Pada kesempatan yang baik ini saya ingin memposting materi nih,, materi
tentang asmaul husna yaitu Al-Mukmin. Karna kemarin saya telah
memposting contoh cerita islami yaitu Kisah Nabi Isa dan Ibu
Maryam , maka sekarang saya akan memposting yang tentang islami juga
yaitu asmaul husna Al-Mukmin..
Al-mu'min secara bahasa berasal dari kata amina yang berarti pembenaran,
ketenangan hati, dan aman. Allah SWT al-mu'min artinya Dia Maha Pemberi
rasa aman kepada semua makhluknya, terutama manusia. Keamanan dan rasa
aman yang kita peroleh tidak terlepas dari kekuasaan Allah. Ketenangan hati
hanya didapat bila kita dekat dengan Allah, rajin membaca Al - Qur'an, rajin
sholat, dan lain - lain. Ketidak nyamanan bukan hanya akibat ulah manusia
tapi bisa juga karena binatang buas, bencana alam seperti banjir, gempa bumi,
tanah longsor dan lain - lain. Ada orang yang merasa tidak aman walaupun
situasinya aman dan tentram. Sebaliknya ada orang yang merasa, tenang, tidak
gelisah walaupun situasi dan keadaan genting dan kacau. Allah adalah almumin yang muthlaq, karena hanya kepada-Nyalah keamanan dapat diraih
dan Dia adalah pencipta keamanan, baik didunia maupun di akhirat. Allah juga
Maha tepercayadalam menepati janji-Nya.

Allah SWT bernama Al-Mumin yang artinya Yang Maha Memberikan


Keamanan atau Yang maha Terpercaya karena dalam mencantumkan
wadun/janji-janjinya pasti tidak mungkin diingkari, pasti ditepati.
DALIL NAQLI : Al-An'am ayat 82

Artinya : Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman
mereka dengan kezaliman, mereka itulah yang mendapat keamanan dan
mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
DALIL AQLI :
Dalam hidup ini kita pasti menginginkan rasa aman dari bencana alam ataupun
dari kejahatan manusia yang ada di dunia ini, dimana lagi kita meminta

kecuali kepada Allah atau Allah SWT pasti memiliki sifat maha terpercaya
tidak mungkin Allah SWT bersifat khianat.
PERILAKU YANG DAPAT DITELADANI :
Kita sebagai seorang muslim hendaknya selalu berusaha menjadi orang yang
dipercaya dengan selalu bersifat jujur, tidak berdusta, selalu menjaga amanah,
tidak berkhianat. Selain itu kita kita berusaha untuk memberikan rasa aman,
membina kehidupan yang tenang dengan tidak membuat onar, perkelahian,
pertengkaran, tawuran, dan segala bentuk perbuatan yang meresahkan
masyarakat. ini merupakan pengaplikasian dari sifat Allah Al-Mumin.

Pengertian Al-Wakil (Menjadikan Pribadi yang


Bertawakkal) | Asmaul Husna
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Selamat pagi agan-agan semua. Beberapa waktu lalu saya telah memposting
sedikit materi tentang asmaul husna yaitu Al Karim (Maha Mulia). Dan
sekarang saya akan memposting lagi tentang asmaul husna yaitu Al-Wakil..
Kata Al-wakil mengandung arti Maha Mewakili atau Pemelihara. Al-Wakil
yaitu Allah SWT yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhlukNya, baik itu dalam urusan dunia maupun urusan akhirat.
Firman Allah dalam Al-Quran surat Az-Zumar ayat 62 :


Artinya : Allah SWT pencipta segala sesuatu dan Dia Maha Pemelihara atas
segala sesuatu.
Hamba Al-Wakil adalah yang bertawakkal kepada Allah SWT. Menyerahkan
segala urusan kepada Allah SWT melahirkan sikap Tawakal. Tawakal bukan
berarti mengabaikan sebab-sebab dari suatu kejadian. Berdiam diri dan tidak
peduli terhadap sebab itu dan akibatnya adalah sikap malas. Ketawakkalan
dapat diibaratkan dengan menyadari sebab-akibat. Orang harus berusaha untuk
mendapatkan apa yang diinginkanya. Rosululloh SAW bersabda Ikatlah
untamu dan bertawakkalah kepada Allah SWT.

Manusia harus menyadari bahwa semua usahanya adalah doa yang aktih dan
harapan akan adanya pertolongan-Nya. Allah SWT berfirman dalam surat AlAnam ayat 102 :


Artinya : (Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah SWT
Tuhan kamu; tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; pencipta
segala sesuatu, maka sembahlah Dia dan Dia adalah Pemelihara segala
sesuatu.
Contoh perilaku yang dapat diteladani dari Sifat Al-Wakiil adalah kita harus
berusaha keras dalam mengerjakan sesuatu. Setelah itu kita tawakal
(menyerahkan hasilnya kepada Allah). Niscaya Allah akan memberikan hasil
yang baik.
Manfaat jika kita meneladani Asmaul Husna Al-Wakil ialah :
1. Kita menjadi takut untuk melakukan perbuatan buruk.
2. Kita menjadi orang yang selalu ingin berbuat baik.
3. Dan kita selalu ingin beribadah kepada allah swt

Pengertian Al-Matin (Menjadikan Pribadi yang


Tangguh) Asmaul Husna
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Selamat mallam agan-agan semua, langsung saja. kemarin saya telah
memposting tentang Pengertian Al-Wakil (Menjadikan Pribadi yang
Bertawakkal) , dan sekarang saya akan memposting Pengertian Al-Matin
(Maha Kukuh).
Makna al-Matin adalah Yang Maha sangat kuat. Dia Maha Mampu
memberlakukan perintah dan ketentuan-Nya kepada semua makhluk-Nya
(tanpa ada satupun yang mampu menghalangi). Dia mampu memuliakan
siapapun yang dikehendaki-Nya dan mampu menjadikan hina siapapun yang
dikehendaki-Nya. Allh Azza wa Jalla mampu menolong siapa yang
dikehendaki-Nya serta tidak menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Allah
SWT adalah Maha sempurna dalam kekuatan dan kekukuhan-Nya.
Kekukuhan dalam prinsip sifat-sifatnya. Oleh karena itu, sifat Al-Matin adalah

kehebatan perbuatan yang sangat kokoh dari kekuatan yang tidak ada taranya.
Dengan begitu, kekukuhan Allah SWT yang memiliki rahmat dan adzab
terbukti ketika Allah SWT memberikan rahmat kepada hamba-hambanya.
Kekuatan dan kekukuhanya tidak terhingga dan tidak terbayangkan oleh
manusia yang lemah dan tidak memiliki daya upaya. Jadi karena
kekukuhanya, Allah SWT tidak terkalahkan dan tidak tergoyahkan. Siapakah
yang paling kuat dan kukuh selain Allah SWT? Tidak ada satu makhluk pun
yang dapat menundukan Allah SWT meskipun seluruh makhluk di bumi ini
bekerjasama. Allah SWT berfirman dalam surat Az-Zariyat ayat 58 :


Artinya : Sungguh Allah SWT, dialah pemberi rezeki yang mempunyai
kekuatan lagi sangat kukuh.
Dengan demikian, hamba Al-Matin adalah hamba yang dikaruniai dan
diberikan oleh Allah mengetahui rahasia sifat kekuatan dan kekukuhan Allah
yang meliputi segala kekuatan. Hal tersebut membuatnya berpegang teguh
pada tali agamanya. Dan tidak ada sesuatupun yang dapat membuatnya
berpaling. Tidak ada kesuliatan yang melelahkannya, dan tidak ada yang dapat
memisahkannya dari Yang Maha Benar. Dan, dalam membela kebenaran tidak
ada seorangpun yang dapat mengancam atau membuatnya diam. Seorang
hamba yang menemukan kekuatan dan kekukuhan Allah akan membuatnya
menjadi manusia yang tawakal, memiliki kepercayaan dalam jiwanya dan
tidak merasa rendah di hadapan manusia lain. Ia akan selalu merasa rendah di
hadapan Allah. Hanya Allah yang maha menilai. Oleh karena itu, Allah
melarang manusia bersikap atau merasa lebih dari saudaranya, karena hanya
Allah yang Maha Mengetahui baik buruknya seorang hamba. Allah juga
menganjurkan manusia bersabar, karena Allah Maha tahu apa yang terbaik
untuk hamba-Nya.
Akhlak kita terhadap sifat Al-Matin adalah :
1. Beristiqamah (meneguhkan pendirian).
2. Beribadah dengan kesungguhan hati, tidak tergoyahkan oleh bisikan
menyesatkan.
3. Terus berusaha dan tidak putus asa, serta bekerjasama dengan orang
lain sehingga menjadi lebih kuat.

4. kuat pendirian dan keteguhan hati, tidak mudah diberikan tipu daya.

Makna Al-Jami Yang Maha Mengumpulkan


Pengertian Al-Jami
Al-Jami secara bahasa artinya Yang Maha Mengumpulkan/Menghimpun,
yaitu bahwa Allah Swt. Maha Mengumpulkan/Menghimpun segala sesuatu
yang tersebar atau terserak. Allah Swt. Maha Mengumpulkan apa yang
dikehendaki-Nya dan di mana pun Allah Swt. berkehendak.
Penghimpunan ini ada berbagai macam bentuknya, di antaranya adalah
mengumpulkan seluruh makhluk yang beraneka ragam, termasuk manusia dan
lain-lainnya, di permukaan bumi ini dan kemudian mengumpulkan mereka di
padang mahsyar pada hari kiamat.
Allah Swt. berfirman:
Artinya: Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia
untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya.
Sesungguhnya Allah Swt. tidak menyalahi janji.(Q.S. Ali Imrn ayat 3:9).
Meneladani Asmaul Husna Al-Jami'
Allah Swt. akan menghimpun manusia di akhirat kelak sama dengan
orangorang yang satu golongan di dunia. Hal ini bisa dijadikan sebagai
barometer, kepada siapa kita berkumpul di dunia itulah yang akan menjadi
teman kita di akhirat. Walaupun kita berjauhan secara fisik, akan tetapi hati
kita terhimpun, di akhirat kelak kita juga akan terhimpun dengan mereka.
Begitupun sebaliknya walaupun kita berdekatan secara fisik akan tetapi hati
kita jauh, maka kita juga tidak akan berkumpul dengan mereka.
Oleh sebab itu, apabila di dunia hati kita terhimpun dengan orang orang yang
selalu memperturutkan hawa nafsunya, di akhirat kelak kita akan berkumpul
dengan mereka di dalam neraka. Karena orang-orang yang selalu
memperturutkan hawa nafsunya, tempatnya adalah di neraka. Begitupun
sebaliknya, apabila kecenderungan hati kita terhimpun dengan orang-orang
yang beriman,bertakwa dan orang-orang saleh, di akhirat kelak kita juga akan
terhimpun dengan mereka. Karena
tidaklah mungkin orang-orang beriman hatinya terhimpun dengan orangorang
kafir dan orang-orang kafir juga tidak mungkin terhimpun dengan orang-orang
beriman.
Allah Swt. juga mengumpulkan di dalam diri seorang hamba ada yang lahir di
anggota tubuh dan hakikat batin di dalam hati. Barang siapa yang sempurna
marifatnya dan baik tingkah lakunya, maka ia disebut juga sebagai al-Jmi.
Dikatakan bahwa al-Jmi ialah orang yang tidak padam cahaya marifatnya

Pengertian Al-'Adl (Menjadikan Pribadi yang Adil) |


Asmaul Husna
Al-'Adl artinya Maha Adil. Al-Adl bearasal dari kata adala yang berarti lurus
dan sama. Keadillan Allah SWT bersifat mutlak, tidak dipengaruhi oleh
apapun dan oleh siapapun. Keadilan Allah SWT juga didasari dengan ilmu
Allah SWT yang Maha Luas. Sehingga tidak mungkin keputusan-Nya itu
salah. Alloh adalah Pencipta segala keindahan dan keburukan, kebaikan, dan
kejahatan. Allah SWT bersifat adil pada ciptaan-Nya, dalam hal ini ada rahasia
yang sulit dimengerti. Tetapi setidak-tidaknya, kita memahami bahwa
seringkali orang harus mengenal lawan kata dari sesuatu untuk memahaminya.
Orang yang tidak pernah merasakan kesedihan, tidak akan mengenal
kebahagiaan. Jika tidak ada yang buruk, kita tidak akan mengenal keindahan.
Baik dan buruk sama pentingnya. Alloh menunjukkan yang satu dengan yang
lain, yang benar dengan yang salah, dan menunjukkan kepada kita akibat dari
masing-masingnya. Dia memperlihatkan pahala sebagai lawan kata dari
siksaan. Lalu dipersilakan-Nya kita untuk menggunakan penilaian kita sendiri.
Sesuai dengan takdirnya, masing-masing mendapatkan keselamatan dalam
penderitaan dan rasa sakit, atau kutukan dalam kekayaan. Alloh mengetahui
apa yang terbaik bagi makhluk-Nya. Hanya Alloh yang mengetahui nasib kita.
Perwujudan dari nasib itu adalah keadilan-Nya.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Anam ayat 115 :

Artinya : Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al Qur'an, sebagai kalimat
yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-kalimatNya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Orang yang adil adalah orang yang berjalan lurus dan sikapnya selalu
menggunakan ukuran yang sama, bukan ukuran ganda. Persamaan inilah yang
menunjukan orang yang adil tidak berpihak kepada salah seorang yang
berselisih. dan seorang yang adil selalu berpihak kepada yang benar, karena
baik yang benar maupun yang salah sama-sama harus memperoleh haknya.
Maka orang yang adil akan melakukan sesuatu yang patut, tidak sewenangwenang dan berusaha memutuskan perkara secara adil sesuai hukum yang
berlaku, tidak memihak kepada siapapun dalam memutuskan suatu perkara,

membenarkan yang benar dan menyalahkan yang salah. Adil juga dimaknai
sebagai penempatan sesuatu pada tempat yang semestinya.
Perilaku yang dapat diteladani :

Yang pertama Adil terhadap Allah Taala, yaitu dengan tidak berbuat
syirik dalam beribadah kepada-Nya, mengimani nama-nama-Nya dan
sifat-sifat-Nya, menaati-Nya dan tidak bermaksiat kepada-Nya,
senantiasa berdzikir dan tidak melupakan-Nya serta mensyukuri
nikmat-nikmatNya dan tidak mengingkarinya.

Yang kedua Adil terhadap sesama manusia, yaitu dengan memberikan


hak-hak mereka dengan sempurna tanpa menzhaliminya, sesuai
dengan apa yang menjadi haknya.

Yang ketiga Adil terhadap keluarga (anak dan istri), yaitu dengan tidak
melebihkan dan mengutamakan salah seorang di antara mereka atas
yang lainnya atau kepada sebagian atas sebagian yang lainnya.

Yang keempat Adil dalam perkataan, yaitu dengan berkata baik dan
jujur tidak berdusta, berkata kasar, bersumpah palsu, mengghibah
saudara seiman dan lain-lain.

Yang kelima Adil dalam berkeyakinan, yaitu dengan meyakini perkaraperkara yang disebutkan dalam al-Quran dan as-Sunnah yang shahih
dengan keyakinan yang pasti tanpa keraguan sedikitpun dan tidak
meyakini hal-hal yang tidak benar yang menyelisihi keduanya.

Yang keenam Adil dalam menetapkan hukum dan memutuskan


perselisihan yang terjadi antara sesama manusia, yaitu dengan
menjadikan al-Quran dan as-Sunnah sebagai sumber hukum dan
pemutus perkara tersebut.

Pengertian Al-Akhir (Menjadikan Pribadi yang


Bertakwa) | Asmaul Husna
Al Akhir artinya yang maha akhir yang tidak ada sesuatupun setelah Allah
SWT. Dia Maha Kekal tatkala semua makhluk hancur, maha kekal dengan
kekekalan-Nya. Adapun kekekalan makhluknya adalah kekekalan yang
terbatas, seperti halnya kekekalan surga, neraka, dan apa yang ada di
dalamnya. Surga adalah makhluk yang Allah SWT ciptakan dengan ketentuan,
kehendak, dan perintahnya. Nama ini disebutkan di dalam firman-Nya Q.S
AL-Hadid ayat 3 :


Artinya : Dialah Yang Awal dan Akhir Yang Zahir dan Yang Batin, dan Dia
Maha Mengetahui segala seuatu.
Sebagai Dzat Yang Maha Akhir, Allah SWT akan tetap abadi dan kekal.
Keabadian dan kekekalan Allah SWT tersebut menunjukkan bahwa Dialah
satu-satunya tempat bergantung atas segala urusan kita, baik urusan di dunia
maupun urusan-urusan yang akan kita bawa sampai ke akhirat kelak. Sungguh
sangat merugi orang-orang yang menggantungkan hidupnya pada selain Allah.
Karena sesungguhnya setiap yang ada di langit dan bumi ini akan hancur.
Akan tetapi jika kita bersandar penuh pada Sang Maha Kekal, pastinya kita
tidak akan hancur dan terjerumus dalam kesesatan.
Apa yang dimiliki oleh hamba-hamba NYA, baik yang bersifat material dan
spiritual adalah milik Allah dan akan kembali kepada-NYA. Dan Mahlukmakhluk NYA akan mempertanggung jawabkan bagaimana kita menggunakan
dan menjaga apa yang telah dipinjamkan Allah kepada kita selama kita hidup.
Hamba yang bertanggung jawab, melakukan perbuatannya dari awal hingga
akhir karena ALlah SWT dan demi keridhoan-NYA semata. Orang yang
menegaskan al-Akhir akan menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya
tujuan hidup yang tiada tujuan hidup selain-Nya, tdak ada permintaan selainNya, dan segala kesudahan tertuju hanya kepada-Nya.
Meneladani sifat ini berarti kita menyadari bahwa tujuan akhir kita adalah
kembali kepada Allah SWT . Karenanya kita harus menyiapkan bekal
menempuh hari akhir dengan berbuat amal saleh.

Вам также может понравиться