Вы находитесь на странице: 1из 5

-http://www.definisi-pengertian.com/2015/04/definisi-dan-pengertian-perilakukonsep.

html
Poerwadarminta. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka. 1976).
Dahar,
Ratna
Wilis..
Teori

teori
Belajar.
(Jakarta.
Erlangga.
1989)
Bimo
Walgito.
Psikologi
Sosial.
(Yogyakarta
:
Andi
Offset.1994)
Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. (Jakarta: Rineka Cipta
2007).
Azwar, Saifuddi Sikap Manusia; Teori dan Pengukurannya. (Yogyakarta : Penerbit Fakultas
Hukum
UII.
1997)
Azwar, Saifuddi. Sikap Manusia; Teori dan Pengukurannya. (Yogyakarta : Penerbit
Fakultas
Hukum
UII1997)
Mueller, J.D. Mengukur Sikap Sosial. Pegangan untuk Peneliti dan Praktisi. Jakarta: Bumi
Aksara.
1996)
Fremon E. Kast dan James E. Rosenzweig, Organisasi Dan Manajemen, (Bumi Aksara.
Jakarta. 1994).Baron. Performance management: key Strategies and practical
guidelines. (Thomson-Shore Inc. United States.1997)
Perilaku berasal dari kata peri dan laku. Peri berarti cara berbuat kelakuan
perbuatan, dan laku berarti perbuatan, kelakuan, cara menjalankan.

-http://dianhusadamarifahnurul.blogspot.co.id/p/proses-perubahan-perilaku.html
Proses adopsi perilaku
Menurut Roger, seseorang akan mengikuti atau menganut perilaku baru melalui tahapan sebagai
berikut:
a. Sadar (Awareness) : seseorang sadar akan adanya informasi baru. Misalnya menggosok gigi.
b. Tertarik (Interest) : seseorang mulai tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai manfaat
menggosok gigi sehingga orang tersebut mencari informasi lebih lanjut pada orang lain yang
dianggap tahu, membaca atau mendengarkan dari sumber yang dianggap tahu.
c. Evaluasi (Evaluasion) : pada tahap ini seseorang mulai menilai, apakah akan memulai
menggosok gigi atau tidak, dengan mempertimbangkan berbagai sudut misalnya, kemampuan
membeli sikat gigi, pasta gigi, atau melihat orang lain yang rajin menggosoki gigi.
d. Mencoba (Triad) : orang tersebut mulai menggosok gigi. Dengan mempertimbangkan untung
ruginya, orang tersebut akan terus mencoba atau menghentikannya. Misalnya, apabila orang
tersebut setelah menggosok gigi merasa mulutnya nyaman, giginya bersih sehingga menambah
rasa percaya diri, ia kan melanjutkan menggosok gigi secara teratur. Namun, jila menggosok gigi
membuat gigi ngilu kegiatan menggosok gigi tidak akan dilanjutkan atau diberhentikan sementara.
e. Adopsi (Adopsion) : pada tahap ini, orang yakin dan telah menerima bahwa informasi baru berupa
menggosok gigi memberi keuntungan bagi dirinya sehingga menggosok gigi menjadi kebutuhan.
Perilaku manusia terjadi melalui suatu proses yang berurutan. Penelitian Rogers (1974)
mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), di
dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yaitu:
1. Awareness (kesadaran), yaitu orang tersebut menyadari atau mengetahui
stimulus (objek) terlebih dahulu.
2. Interest (tertarik), yaitu orang mulai tertarik kepada stimulus.
3. Evaluation (menimbang baik dan tidaknya stimulus bagi dirinya). Hal ini berarti
sikap responden sudah lebih baik lagi.
4. Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru

5. Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran,


dan sikapnya terhadap stimulus.

Hidayat, Aziz Alimul


Salemba Medika.

(2004).

Pengantar

Konsep

Nursalam (2007). Manajemen Keperawatan


Profesional. Jakarta: Salemba Medika

Dasar

Aplikasi

Keperawatan.

Dalam

Praktik

Surabaya:

Keperawatan

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/teori-humanistik-carl-rogers/
http://id.wikipedia.org/wiki/Carl_Rogers
http://www.infoskripsi.com/Article/Teori-Humanistik.html

Teori Perubahan Menurut Roger

Roger (1962) mengembangkan teori dari Lewin (1951) tentang 3 tahap perubahan
dengan menekankan pada latar belakang individu yang terlibat dalam perubahan
dan lingkungan dimana perubahan tersebut dilaksanakan. Roger menjelaskan 5
tahap dalam perubahan, yaitu: kesadaran, keinginan, evaluasi, mencoba, dan
penerimaan atau dikenal juga sebagai AIETA (Awareness, Interest, Evaluation, Trial
and Adoption). Menurut Roger E untuk mengadakan suatu perubahan perlu ada ada
langkah yang di tempuh seningga harapan atau tujuan akhir dari perubahan dapat
tercapai. Langkah-langkah tersebut antara lain :

1.

Tahap awarness

Tahap ini merupakan tahap awal yang mempunyai arti bahwa dalam mengadakan
perubahan di perlukan adanya kesadaran untuk berubah apabila tidak ada
kesadaran untuk berubah. Maka tidak mungkin tercipta suatu perubahan.

2.

Tahap interest

Tahap yang kedua dalam mengadakan perubahan harus timbul perasaan minat
terhadap perubahan yang dikenal. Timbul minat yang mendorong dan menguatkan
kesadaran untuk berubah.

Tahap evaluasi

Pada tahap ini terjadi penilaian terhadap suatu yang baru agar tidak terjadi
hambatan yang akan ditemukan selama mengadakan perubahan. Evaluasi ini dapat
memudahkan tujuan dan langkah dalam melakukan perubahan.

Tahap trial

Tahap ini merupakan tahap uji coba terhadap suatu yang baru atau hasil perubahan
dengan harapan suatu yang baru dapat diketahui hasilnya sesuai dengan kondisi
atau situasi yang ada dan memudahkan untuk diterima oleh lingkungan.

Tahap adoption

Tahap ini merupakan tahap terakhir dari perubahan yaitu proses penerimaan
terhadap suatu yang baru setelah dilakukan uji coba dan merasakan adanya
manfaat dari suatu yang baru sehingga selalu mempertahankan hasil perubahan.

Tahap berubah menurut Roger E

Roger (1962) percaya bahwa proses penerimaan terhadap perubahan lebih


kompleks dari tahap yang dijabarkan Lewin (1951). Terutama pada setiap individu
yang terlibat dalam proses perubahan dapat menerima atau menolaknya. Meskipun
perubahan dapat diterima,mungkin saja suatu saat akan ditolak setelah perubahan
tersebut dirasakan sebagai hal yang menghambat keberadaannya.

Roger mengatakan bahwa perubahan yang efektif tergantung individu yang terlibat,
tertarik, dan berupaya selalu untuk berkembang dan maju serta mempunyai suatu
komitmen untuk bekerja dan melaksanakannya.

2.4.

Sifat dan Proses Perubahan

Dalam proses perubahan akan menghasilkan penerapan diri konsep atau ide
terbaru, Menurut Lancaster tahun 1982, proses perubahan memiliki tiga sifat
diantaranya perubahan bersifat berkembang , spontan dan di rencanakan.
1.

Perubahan bersifat berkembang

Sifat perubahan ini mengikuti dari proses perkembangan yang baik pada individu,
kelompok atau masysrakat secara umum , proses perkembangan ini dimulai dari
keadaan atau yang paling besar menuju keadaan yang optimal atau matang
,sebagai mana dalam perkembangan manusia sebagai mahluk individu yang
memiliki sifat yang selalu berubah dalam tingkat perkembangan nya.

2.

Perubahan bersifat spontan

Sifat perubahan ini dapat terjadi karena keadaan yang dapat memberikan respon
tersendiri terhadap kejadian-kejadian yang bersifat alamiah yang diluar kehendak
manusia yang tidak diramalkan atau diprediksi hingga sulit untuk di antisipasi
seperti perubahan keadaan alam, tanah longsor banjir dll. Semuanya akan
menimbulkan terjadi perubahan baik dalam diri, kelompok atau masyarakat bahkan
pada sistem yang mengaturnya.

3.

Perubahan bersifat direncanakan

Perubahan bersifat direncanakan ini dilakukan bagi individu, kelompok atau


masyarakat yang ingin mengadakan perubahan yang kearah yang lebih maju atau
mencapai tingkat perkembangan yang lebih baik dari keadaan yang sebelumnya,
sebagaimana perubahan dalam sistem pendidikan keperawatan di Indonesia yang
selalu mengadakan perubahan sejalan dengan perkembangan ilmu kedokteran dan
sistem pelayanan kesehatan pada umumnya.

Вам также может понравиться