Вы находитесь на странице: 1из 4

Model input-output tahap selanjutnya dikembangkan dalam model Social Accounting Matrix

(SAM) yang dapat memuat sub-sector ekonomi atau sub-sector energi yang lebih rinci.
Gambar (6.9) menunjukkan model input-output terhadap sektor energi
Gambar 6.9
Model Input-Output

Gambar 6.10
Model Input-Output sebagai kerangka Analitik

Gambar 6.10 merupakan penjabaran dari gambar 6.9, menunjukkan keseimbangan inputoutput sistem nasional dengan uraian rinci sektor energi.

6.7 Model Perencanaan Energi Indonesia


Beberapa model yang pernah dikembangkan di Indonesia seperti modek BBM, LPG,
INDOGAS, INDOCOAL, INDOGEO,PYSGAS, PYSCOAL, INDOCOST, FINDEM,
MARKAL, WASP, ENPEP, dan sebagainya.
Model BBM terdiri atas 2 model. Pertama model finansial unutk menghitung Laba Bersih
Minyak (LBM) dari hasil penjualan produk kilang. Kedua, Model Penyesuaian yang
merupakan pendukung model finansial.
6.11

Gambar 6.11 merupakan model simulasi minyak bumi dengan berbagai pasokan memenuhi
tingkat permintaan dalam kurun waktu tertentu.

Model LPG terdiri dari dua model yaitu model finansial dan penyesuaian parsial. Model ini
memiliki model perhitungan yang sama namun yang dihitung adalah LPG
Model INDOGAS terdiri atas model ekonomi dan model finansial. Model ekonomi ini
digunakan untuk menghitung netback dan biaya majinal jangka panjang (LRMC), termasuk
premi pengurasan. Sedangkan model finansial digunakan unutk menghitung biaya finansial.
Model INDOCOAL sama dengan model INDOGAS. Yang dihitung pada model ini adalah
batubara.
Modle INDOGEO terdiri atas model finansial dan penyesuaian parsial. Yang dihitung adalah
sumber energi panas bumi.
Model PYSGAS adalam model ekonomi untuk menghitung perubahan permintaan gas
terhadap perubahan harga gas, substitusinya, pendapatan per kapita dan faktor lain yang
mempenyaruhinya
Model PYSCOAL pada dasarnya sama dengan PYSGAS. Namun, pengembangan model ini
hanya untuk batubara
Model INDOCOST adalah model ekonomi untuk menghitung biaya pembangkitan listrik,
netback energy alternatif dan sensitivitas beberapa parameter untama.
Model FINDEM memakai konsep optimalisasi linear programming, dengan objektif biaya
terendah atau pendapatan eksport tertinggi pada permintaan dan penawaran energi tertentu
Model MARKAL (Market Allocation) digunakan untuk mendapatkan persediaan energi yang
optimal berdasarkan teknik program linear.

Model WASP (Wien Automatic System Planning Package) adalah program komputasi untuk
pengembangan kelistrikan. Model ini dikembangkan dengan prinsip optimalisasi sumber
daya energi untuk memenuhi tingkat permintaan listrik dalam jangka waktu sesuai dengan
jadwal perencanaan. Metode ii digunakan unutk menghitung biaya produksi rata rata.
Model ENPEP (Energy and Power Evaluation Programme) digunakan untuk analisa energi di
negara berkembang yang mempunyai sistem sistem ekonomi skala kecil sampai menengah.
Model ini terdiri dari program eksekutif dan program teknik yang menyediakan data supply
energi dan perhitungan permintaan energi.

Вам также может понравиться