Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Hipoksia
Penyakit asma yang berat dan tidak terkendali akan menyebabkna hipoksia kronis
atau intermiten yang menimbulkan pengaruh yang merugikan pada ibu maupun
bayinya. Saturasi oksigen dalam tubuh ibu tidak boleh turun hingga di bawah 95
%, bahkan pada serangan asma yang akut sekalipun . Hipoksia akan menggangu
perkembangan janin yang menyebabkan retardasi pertumbuhan intrauteri, gawat
janin dan kadang kadang kematian janin. Penting untuk diingat bahwa seorang
ibu yang mengalami hipoksia dapat terlihat agtitatif dan kebingungan.
Retensi Karbon dioksida
Pada serangan asma yang berat akan terjadi restensi karbon dioksida dan kerja
pernapasan menjadi begitu meningkat sehingga timbul penumpukan asam laktat.
Serangan Asma yang akut
Kejadian ini dapat menimbulakan kematian pada ibu dan janinnya. Preparat
nebulizer bronkodilator, oksigen, suntikan kortikosteroid intravena dan jika perlu,
aminofilin, dapat diberikan sama seperti pemberian pada wanita yang tidak hamil.
Serangan asma yang akut jarang terjadi pada persalinan, akan tetapi, jika serangan
tersebut benar benar terjadi, pemberian preparat opiod dan ergometrin harus di
hentikan karena keduanya akan memperberat brokokonstriksi. Pada kasus yang
langka, pemberian anestesi lokal dapat menimbulkan masalah.
Penyakit asma pada ibu hamil dapat meningkatkan kecenderungan terjadinya
pneumonia, hipertensi, partus prematur, perwatan dalam ruangan instensif
neonatus, malformasi kongenital dan berat badan lahir rendah, kendati resiko
tersebut cukup rendah serta berkaitan dengan kontrol penyakitnya.
Inhalasi Aerosol
Pengobatan asma sebaiknya dilakukan lewat inhalasi aerosol, dan lebih dari 90 %
penderita yang mendapatkan pengobatan asma tidak memerlukan bentuk bentuk
pemberian obat yang yang lain. Preparat aerosol akan menurunkan jumlah obat
yang ada dalam sirkulasi sistematik, dan dengan demikian efek samping pada ibu
maupun kontak obat dengan janin serta bayi yang di susuinya dapat di kurangi.
Bahkan pemberian tehnik aerosol yang optimal, hanya ada 2 10 persen dalam
obat dalam bentuk aerosol yang mencapai paru paru sementara sisanya akan
tertelan. Keadaan ini di perbaiki dengan penggunaan alat Spacer yang mengurangi
perlunya koordinasi. Tipe alat inhaler tersebut dapat mempengaruhi absorpsi obat
sampai 100 % karena itu pemantuan yang seksama diperlukan jika tipe inheler
akan di ganti. Teknik pemakaian inhaeler harus di periksa dan di bicarakan.
Obat yang di gunakan pada asma
Obat obatan yang akan diresepkan bergantung pada intensitas penyakitnya
golongan obat yang penting dalam pengobatan asma adalah
Bronkodilator
dewasa muda ?
Metilsantin, misalnya teofilin
Anti inflamasi
aktif
kala
III,
pengamatan
melekat
kontraksi
uterus
dapat
mendukung
kelancaran
proses
persalinan,
menjalin
asfiksia
pada
bayi
baru
lahir
dilakukan
melalui
upaya
i. Mengajarkan pada ibu dan keluarganya untuk mengenali gejala dan tanda
bahaya pada masa nifas pada ibu dan bayi baru lahir
j. Mendokumentasikan semua asuhan yang telah diberikan.
Pada akhir pelatihan, peserta latih harus menguasai pengetahuan dan
keterampilan yang telah ditetapkan sehingga mampu untuk memberikan
asuhan persalinan yang aman dan bersih serta mencegah terjadinya
komplikasi pada ibu dan bayi baru lahir, baik di setiap tahapan persalinan,
kelahiran bayi maupun pada awal masa nifas. Peserta latih adalah petugas
kesehatan yang akan menjadi pelaksana pertolongan persalinan, juga harus
mampu untuk mengenali (sejak dini) setiap komplikasi yang mungkin terjadi
dan mengambil tindakan yang diperlukan dan sesuai dengan standar yang
diinginkan. Praktik terbaik asuhan persalinan normal terbukti mampu
mencegah terjadinya berbagai penyulit atau komplikasi yang dapat
mengancam keselamatan jiwa ibu dan bayi baru lahir sehingga upaya
perbaikan status kesehatan dan kualitas hidup kelompok rentan risiko ini
dapat diwujudkan.
berhasil menemukan adanya kasus anemia di tahun pertama pada bayi yang diberikan
ASI eksklusif selama tujuh bulan dan akhirnya menyimpulkan bahwa memberikan
ASI eksklusif selama tujuh bulan mengurangi resiko terjadinya anemia.
7. Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari resiko
terjadinya obesitas di masa datang
Pemberian makanan padat terlalu dini sering dihubungkan dengan
meningkatnya kandungan lemak dan berat badan pada anak-anak. (Untuk contoh,
lihat Wilson 1998, von Kries 1999, Kalies 2005)
8. Menunda pemberian makanan padat membantu para ibu untuk mejaga kesediaan
ASI mereka
Berbagai studi menunjukkan bahwa pada bayi makanan padat akan
menggantikan prosi susu dalam menunya makanan tersebut tidak menambah total
asupan pada bayi. Makin banyak makanan padat yang dimakan oleh bayi, maka
makin sedikit susu yang dia serap dari ibunya, dan makin sedikit susu yang diserap
dari ibu berarti produksi ASI juga makin sedikit. Bayi yang makan banyak makanan
padat atau makan makanan padat pada umur yang lebih muda cenderung lebih cepat
disapih.
9. Menunda makanan padat membantu memberi jarak pada kelahirn bayi
Pemberian ASI biasanya sangat efektif dalam mencegah kehamilan terutama
bila bayi anda mendapatkan ASI eksklusif dan semua kebutuhan nutrisinya dapat
dipenuhi melalui ASI..