Вы находитесь на странице: 1из 14

Kandidosis nur

DEFINISI
Infeksi jamur yang disebabkan Candida
Albicans dinamakan candidiasis atau dalam bahasa
inggris disebut dengan candidosis. Dahulu penyakit
ini disebut dengan monialisis karena organisme
yang menyebabkan
penyakit candidiasis adalah Monialisis
albicans. Kandidiasis oral adalah infeksi jamur
ragi dari genus Kandida pada membran berlendir
mulut.
Oral candidiasis merupakan infeksi oportunistik yang
umum baik pada oral maupun perioral yang biasanya
dihasilkan dari perkembangan endogenik
jamur candida secara berlebihan. Selain
dariCandida albicans, di dalam rongga mulut
juga ditemukan spesies candida lainnya
seperti C.tropicalis, C.krusei, C.parapsilosis,
C.guilermondi. Spesies-spesies dari candida ini
sering ditemukan dalam rongga mulut tetapi
tidak menimbulkan penyakit. Sampai saat ini
organisme yang paling sering menimbulkan
penyakit candidiasis yaitu jenis Candida
albicans.
KLASIFIKASI
Thrush
Mempunyai ciri khas dimana gambarannya
berupa plak putih kekuning- kuningan pada
permukaan mukosa rongga mulut, dapat dihilangkan
dengan cara dikerok dan akan meninggalkan
jaringan yang berwarna merah atau dapat terjadi
pendarahan. Plak tersebut berisi netrofil, dan sel-sel
inflamasi sel epitel yang mati dan koloni atau hifa.
Pada penderita AIDS biasanya lesi menjadi ulserasi,

pada keadaan dimana terbentuk ulser, invasi


kandida lebih dalam sampai ke lapisan basal.
Penyakit rongga mulut ini ditandai dengan lesi-lesi
yang bervariasi yaitu, lunak, gumpalan berupa
bongkahan putih, difus, seperti beludru yang dapat
dihapus atau diangkat dan meninggalkan permukaan
merah, kasar, dan berdarah, dapat berupa bercak
putih dengan putih merah terutama pada bagian
dalam pipi, pallatum lunak, lidah, dan gusi. Penderita
penyakit ini biasanya mempunyai keluhan terasa
terbakar atau kadang-kadang sakit didaerah yang
terkena.
Kronis hiperplastik kandidiasis
Infeksi jamur timbul pada mukosa bukal atau tepi
lateral lidah dan bibir, berupa bintik-bintik putih yang
tepinya menimbul tegas dengan beberapa daerah
merah. Kondisi ini dapat berkembang
menjadi displasia berat atau keganasan. Kandidiasis
tipe ini disebut juga kandidiasis leukoplakia, lesinya
berupa plak putih yang tidak dapat dikerok,
gambaran ini mirip dengan leukoplakia tipe
homogen. Karena plak tersebut tidak dapat dikerok,
sehingga diagnosa harus ditentukan dengan biopsi.
Keadaan ini terjadi diduga akibat invasi miselium ke
lapisan yang lebih dalam pada mukosa rongga
mulut, sehingga dapat berproliferasi, sebagai respon
jaringan inang. Kandidiasis ini paling sering diderita
oleh perokok.
Kronis atrofik kandidiasis
Disebut juga denture stomatitis atau alergi gigi
tiruan. Mukosa palatum maupun mandibulayang
tertutup basis gigi tiruan akan menjadi merah,
kondisi ini dikategorikan sebagai bentuk dari infeksi
Kandida. Kandidiasis ini hampir 60% diderita oleh

pemakai gigi tiruan terutama padawanita tua yang


sering memakai gigi tiruan pada waktu tidur. Secara
klinis kronis atrofik kandidiasis dapat dibedakan
menjadi tiga tipe yaitu :
Inflamasi ringan yang terlokalisir disebut juga
pinpoint hiperemi, gambaran eritema difus, terlihat
pada palatum yang ditutupi oleh landasan geligi
tiruan baik sebagian atau seluruh permukaan
palatum tersebut (15%-65%) dan hiperplasi papilar
atau disebut juga tipe granular.
Akut atrofik kandidiasis atau disebut juga antibiotik
sore mouth. Secara klinis permukaan mukosa terlihat
merah dan kasar, biasanya disertai gejala sakit atau
rasa terbakar, rasa kecap berkurang. Kadang-kadang
sakit menjalar sampai ke tenggorokan selama
pengobatan atau sesudahnya kandidiasis tipe ini
pada umumnya ditemukan pada penderita anemia
defiensi zat besi.
Angular cheilitis, disebut juga perleche, terjadinya di
duga berhubungan dengan denture stomatits. Selain
itu faktor nutrisi memegang peranan dalam
ketahanan jaringan inang, seperti defisiensi vitamin
B12, asam folat dan zat besi, hal ini akan
mempermudah terjadinya infeksi. Gambaran
klinisnya berupa lesi agak kemerahan karena terjadi
inflamsi pada sudut mulut (commisure) atau kulit
sekitar mulut terlihat pecah-pecah atau berfissure.
ETIOLOGI / PENYEBAB
Oral candidiasis disebabkan oleh jamur bersel
tunggal dari keluarga Cryptokokeae. Terdapat tiga
bentuk yaitu bentuk vegetatif yang merupakan
blastospore (sel jamur) berdiameter 1,5-5m dengan
bentuk oval, bentuk hype, dan clamydospore yang
terdiri atas sel-sel tubuh berdinding refraktil yang

tebal dengan diameter keseluruhan 7-17m. Bentuk


vegetatif merupakan bentuk yang sering dijumpai di
mulut dan tidak bersifat patogen. Tetapi jika terdapat
bentuk hype (patogen) maka jamur berhubungan
erat dengan lesi yang terjadi.
Oral candidiasis tidak dapat langsung muncul. Hal ini
disebabkan karena jamur Candida
albicansmerupakan jamur yang kurang patogen
sehingga untuk terjadinya infeksi diperlukan faktor
predisposing baik sistemik maupun lokal.
Faktor-faktor predisposing di atas adalah
Pregnancy (melahirkan)
Endocrinopathy / gangguan endokrin : Diabetes
melitus, Hipoparatiroidism, Hipoadrenalism,
kehamilan.
Imunosupression : akibat HIV, keganasan penyakit,
defisiensi nutrisi (zat besi, folat, vitamin B12 atau
zinc) 9, anemia,dll.
Antibiotik
Terapi Kortikosteroid
Lemah setelah operasi
Kesehatan mulut yang buruk
Penggunaan obat kumur anti bakteri
Peralatan prostodontik*
Xerostomia (Sjogrens syndrome)
Iritan lokal yang kronis (gigi tiruan dan alat
ortodonti)
Radiasi pada kepala dan leher
Usia (bayi, kehamilan, usia lanjut)
Faktor lokal (kulit) yaitu trauma kronis pada
epithelium dengan ditemukannya lesi mulut
keratotik.

FAKTOR RESIKO
Pada orang yang sehat, Kandida albikan umumnya
tidak menyebabkan masalah apapun dalam rongga
mulut, namun karena berbagai faktor, jamur tersebut
dapat tumbuh secara berlebihan dan menginfeksi
rongga mulut. Faktor-faktor tersebut dibagi menjadi
dua, yaitu :
o Patogenitas jamur
Beberapa faktor yang berpengaruh pada patogenitas
dan proses infeksi Kandida adalah adhesi, perubahan
dari bentuk ragi ke bentuk hifa, dan produksi enzim
ekstraseluler. Adhesi merupakan proses melekatnya
sel Kandida ke dinding sel epitel host. Perubahan
bentuk dari ragi ke hifa diketahui berhubungan
dengan patogenitas dan proses penyerangan
Kandida terhadap sel host. Produksi enzim hidrolitik
ekstraseluler seperti aspartyc proteinase juga sering
dihubungkan dengan patogenitas Kandida albican.
o Faktor Host
Faktor host dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
faktor lokal dan faktor sistemik. Termasuk faktor
lokal adalah adanya gangguan fungsi kelenjar ludah
yang dapat menurunkan jumlah saliva. Saliva
penting dalam mencegah timbulnya kandidiasis oral
karena efek pembilasan dan antimikrobial protein
yang terkandung dalam saliva dapat mencegah
pertumbuhan berlebih dari Kandida, itu sebabnya
kandidiasis oral dapat terjadi pada
kondisi Sjogren syndrome, radioterapi kepala dan
leher, dan obat-obatan yang dapat mengurangi
sekresi saliva. Pemakaian gigi tiruan lepasan juga
dapat menjadi faktor resiko timbulnya kandidiasis
oral. Sebanyak 65% orang tua yang menggunakan
gigi tiruan penuh rahang atas menderita infeksi

Kandida, hal ini dikarenakan pH yang rendah,


lingkungan anaerob dan oksigen yang sedikit
mengakibatkan Kandida tumbuh pesat. Selain
dikarenakan faktor lokal, kandidiasis juga dapat
dihubungkan dengan keadaan sistemik, yaitu usia,
penyakit sistemik seperti diabetes, kondisi
imunodefisiensi seperti HIV, keganasan seperti
leukemia, defisiensi nutrisi, dan pemakaian obatobatan seperti antibiotik spektrum luas dalam jangka
waktu lama, kortikosteroid, dan kemoterapi.
EPIDEMIOLOGI
Oral candidiasis merupakan infeksi mulut yang
paling sering terjadi. Penyakit ini biasa menginfeksi
pasien yang sangat lemah, bayi, orang tua, dan
pasien yang mengalami penurunan kerja sistem
imun dengan prevalensi persebaran 10% 15% dan
25% 75% dari populasi keseluruhan adalah carrier
atau pembawa.
PATOFISIOLOGI
Kandidiasis oral ini sering disebabkan oleh candida
albicans, atau kadang oleh candida glabrata
dan candida tropicalis. Jamur candida
albicans umumnya memang terdapat di dalam
rongga mulut sebagai saprofit sampai terjadi
perubahan keseimbangan flora mulut atau
perubahan mekanisme pertahanan lokal dan
sistemik, yang menurunkan daya tahan tubuh. Baru
pada keadaan ini jamur akan berproliferasi dan
menyerang jaringan. Hal ini merupakan infeksi jamur
rongga mulut yang paling sering ditemukan.
Penyakit yang disebabkan jamur candida albicans ini
yang pertumbuhannya dipelihara dibawah
pengaturan keseimbangan bakteri yang normal.
Tidak terkontrolnya pertumbuhan candida karena

penggunaan kortikosteroid dalam jangka waktu yang


lama dan penggunaan obat-obatan yang menekan
sistem imun serta penyakit yang menyerang sistem
imun seperti Aquired Immunodeficiency Sindrome
(AIDS). Namun bisa juga karena gangguan
keseimbangan mikroorganisme dalam mulut yang
biasanya dihubungkan dengan penggunaan
antibiotik yang tidak terkontrol. Sehingga, ketika
pertahanan tubuh/antibodi dalam keadaan lemah,
jamur candida albicans yang dalam keadaan normal
tidak memberikan reaksi apapun pada tubuh
berubah tumbuh tak terkontrol dan menyerang
sistem imun manusia itu sendiri yang menimbulkan
penyakit disebut candidiasis oral atau moniliasis.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala yang timbul adalah adanya bercak putih pada
lidah dan sekitar mulut bayi dan sering menimbulkan
nyeri. Bercak putih ini sekilas tampak seperti kerak
susu namun sulit dilepaskan dari mulut dan lidah
bayi. Bila dipaksa dikerok, tidak mustahil justru lidah
dan mulut bayi dapat berdarah.
Infeksi mulut oleh spesies candida biasanya
memunculkan kumpulan lapisan kental berwarna
putih atau krem pada membran mukosa (dinding
mulut dalam). Pada mukosa mulut yang terinfeksi
mungkin muncul radang berwarna merah, nyeri, dan
terasa seperti terbakar.
Secara umum kandidiasis pada mulut bayi tidak
berbahaya dan dapat sembuh sendiri (walaupun
lebih baik diobati). Namun bukan berarti kandidiasis
ini tidak dapat menyebabkan penyakit lain.
Kandidiasis dapat menyebabkan bayi menangis saat
makan dan minum (kebanyakan disebabkan karena
nyeri), selain itu, bayi menjadi malas minum ASI

sehingga berat badannya tak kunjung bertambah.


Candida pada mulut bayi juga dapat bermigrasi ke
organ lain bila ada faktor yang memperberat
(misalnya pemakaian antibiotik jangka panjang).
Infeksi Candida albicans pada rongga mulut
memperlihatkan empat bentuk yang pada masingmasing bentuk memiliki ciri atau gejala klinis yang
berbeda. Keempat bentuk klinis dari oral candidiasis
adalah acute pseudomembranous candidiasis,
erythematous candidiasis, chronic hyperplastic
candidiasis, dan chronic mucocutaneous candidiasis.
Berikut ini akan dijelaskan pembahasan dari setiap
bentuk.
Pseudomembranous candidiasis atau biasa disebut
thrush merupakan jenis oral candidiasis yang paling
sering dijumpai. Jenis ini biasanya dijumpai pada
bayi dan orang yang sangat lemah. Jenis ini juga
dijumpai pada orang yang melakukan terapi
kortikosteroid dan yang mengalami penurunan
sistem imun seperti HIV. Jenis ini dapat dikenali
dengan adanya lesi berwarna putih menyerupai
gumpalan keju atau susu pada mukosa bukal mulut.
Lesi putih tersebut tersusun atas kumpulan hype
kusut, ragi, sel-sel epitel, sel api, fibrin dan debris.
Pada bayi lesi mulai terlihat pada hari ke 2-5
kehidupan, berwarna putih dan lembut serta . Lesi ini
umumnya tidak nyeri dan dapat dilepaskan dengan
mudah akan tetapi meninggalkan permukaan yang
berdarah. Pada orang dewasa lebih sering terjadi
inflamasi, eritema, dan terkikisnya bagian mulut
yang menimbulkan rasa menyakitkan.
Gejala lain yang dialami pasien yang timbul akibat
pseudomembranous candidiasis ini yaitu rasa
makanan buruk dan terkadang tidak berasa serta

sensasi terbakar pada mulut dan kerongkongan.


Selain itu, lesi putih tersebut sering hilang secara
spontan sebagai akibat dari meningkatnya kondisi si
pasien.
B. Erythematous Candidiasis
Erythematous candidiasis terdiri atas dua yaitu
denture sore mouth / denture stomatitis dan angular
cheilitis.
Denture sore mouth merupakan suatu peradangan
difus dari daerah pendukung gigi tiruan rahang atas,
dengan atau tanpa disertai tanda pecah-pecah dan
peradangan dari komisura mulut (angular cheilitis).
Penyakit ini lebih sering mengenai wanita. Faktor
yang menyebabkan adalah trauma dan kegagalan
melepas gigi tiruan, diabetes, anemia, dan terapi
steroid. Gejala yang timbul adalah munculnya lesi
berupa bercak yang mengenai seluruh permukaan
jaringan bawah gigi tiruan atas, mukosa berwarna
merah terang dan kenyal. Pada celah antar lesi
terdapat cairan berwarna keputihan disertai bercakbercak thrush. Infeksi ini akan berlanjut ke daerah
intertrigenous pada komisura bibir menyebabkan
angular cheilitis.
Angular cheilitis disebut juga cheilocandidiasis.
Penyakit ini disebabkan oleh gabungan candida
dengan bakteri, kebiasaan menjilat bibir, usia lanjut,
kekurangan nutrisi, dan penurunan dimensi vertikal
bibir. Penyakit ini merupakan infeksi lanjutan dari
denture sore mouth yaitu dengan karakteristik
terdapat fisur (retakan merah) di sudut-sudut bibir
serta adanya burning sensation di dalam mulut.
Umumnya angular cheilitis berhubungan dengan
infeksi candidiasis intraoral namun terkadang kulit

perioral sekitar mulut juga terinfeksi yang sebagian


besar dialami oleh anak-anak.
DIAGNOSIS
Genus jamur Candida merupakan flora normal yang
hidup di dalam rongga mulut, vagina dan saluran
pencernaan manusia. Dalam rongga mulut spesies
Candida yang paling dominan adalah Candida
albicans, yaitu sebesar 50% dari seluruh flora normal
mulut, tetapi dalam rongga mulut yang sehat dan
bersih jamur ini hanya ditemukan dalam jumlah kecil
saja yaitu kurang dari 200 sel/ ml saliva. Jamur ini
bersifat saprofit tetapi dapat berubah menjadi
patogen bila terdapat faktor-faktor predisposisi
antara lain, kebersihan mulut yang buruk, penyakit
sistemik yang kronis, kebiasaan merokok, memakai
gigi tiruan yang kurang baik , sedang dalam
pengobatan antibiotik jangka panjang atau sedang
menjalani terapi radiasi.
Pada keadaan-keadaan tersebut terjadi
ketidakseimbangan pertumbuhan pada flora normal
mulut lain yang dapat menyebabkan Candida
albicans tumbuh dengan lebih cepat dan bertambah
banyak untuk kemudian menginfeksi jaringan
hospesnya.
Cara mengidentifikasi jamur Candida albicans dari
lesi kelainan lidah adalah bahan pemeriksaan
diambil dari lesi kelainan lidah dengan cara dikerok
dengan cotton bud steril, dimasukkan ke dalam
medium transport glukosa bulyon, simpan dalam
termos pendingin untuk dibawa ke laboratorium
mikrobiologi.
Pemeriksaan mikroskopis dilakukan pengecatan
Gram pada bahan pemeriksaan, lalu dilihat di bawah
mikroskop, jamur ini memberikan warna ungu

karena bersifat Gram positif, bentuk oval dan pada


beberapa sel jamur terlihat adanya tunas.
Pemeriksaan isolasi dan identifikasi jamur dilakukan
melalui perbenihan jamur pada SDA yang dieramkan
pada suhu kamar selama 24 jam, dari hasil
perbenihan ini didapat koloni berwarna putih, bulat
agak cembung dengan bau khas ragi. Dilakukan
pemeriksaan Gram dan uji fermentasi terhadap
bahan pemeriksaan pada perbenihan karbohidrat
(glukosa, maltosa, sakarosa, laktosa) yang telah
ditambahkan fenol red sebagai indikator. Perubahan
warna merah dari indikator fenol red menjadi kuning
menunjukkan terbentuknya asam pada reaksi
fermentasi tersebut. Untuk mengetahui
pembentukan gas digunakan tabung Durham yang
diletakkan secara terbalik dalam tabung reaksi. Gas
yang terbentuk akan tampak sebagai ruang kosong
pada tabung Durham.
Identifikasi Candida albicans diambil berdasarkan
reaksi fermentasi karbohidrat dan terbentuknya gas
dalam tabung Durham . Untuk spesies Candida
albicans memperlihatkan hasil reaksi fermentasi dan
gas pada glukosa dan maltosa, dan terjadi proses
fermentasi tanpa menghasilkan gas pada sukrosa
dan tidak terjadi proses fermentasi pada medium
laktosa.
TERAPI
Kandidiasis pada rongga mulut umumnya
ditanggulangi dengan menggunakan obat
antijamur,dengan memperhatikan faktor
predisposisinya atau penyakit yang
menyertainya,hal tersebut berpengaruh terhadap
keberhasilan pengobatan atau penyembuhan.

Obat-obat antijamur diklasifikasikan menjadi


beberapa golongan yaitu:
Antibiotik
o Polyenes :amfotericin B, Nystatin, Hamycin,
Nalamycin
o Heterocyclicbenzofuran : griseofulvin
Antimetabolite: Flucytosine (5 Fe)
Azoles
o Imidazole (topical): clotrimazol, Econazol,
miconazol (sistemik) : ketokonazole
o Triazoles (sistemik) : Flukonazole, Itrakonazole
Allylamine Terbinafine
Antijamur lainnya : tolnaftate, benzoic acid,
sodiumtiosulfat.
Dari beberapa golongan antijamur tersebut diatas,
yang efektif untuk kasus pada rongga mulut, sering
digunakan antara lain amfotericine B, nystatin,
miconazole, clotrimazole, ketokonazole, itrakonazole
dan flukonazole.
Amfoterisin B dihasilkan oleh Streptomyces
nodusum, mekanisme kerja obat ini yaitu dengan
cara merusak membran sel jamur. Efek samping
terhadap ginjal seringkali menimbulkan nefrositik.
Sediaan berupa lozenges (10 ml ) dapat digunakan
sebanyak 4 kali /hari.
Nystatin dihasilkan oleh streptomyces
noursei,mekanisme kerja obat ini dengan cara
merusak membran sel yaitu terjadi perubahan
permeabilitas membran sel. Sediaan berupa
suspensi oral 100.000 U / 5ml dan bentuk cream
100.000 U/g, digunakan untuk kasus denture
stomatitis.

Miconazole mekanisme kerjanya dengan cara


menghambat enzim cytochrome P 450 sel jamur,
lanosterol 14 demethylase sehingga terjadi
kerusakan sintesa ergosterol dan selanjutnya terjadi
ketidak normalan membrane sel. Sediaan dalam
bentuk gel oral (20 mg/ml), digunakan 4 kali /hari
setengah sendok makan, ditaruh diatas lidah
kemudian dikumurkan dahulu sebelum ditelan.
Clotrimazole, mekanisme kerja sama dengan
miconazole, bentuk sediaannya berupa troche 10
mg, sehari 3 4 kali.
Ketokonazole (ktz) adalah antijamur broad
spectrum.Mekanisme kerjanya dengan cara
menghambat cytochrome P450 sel jamur, sehingga
terjadi perubahan permeabilitas membran sel, Obat
ini dimetabolisme di hepar. Efek sampingnya berupa
mual / muntah, sakit kepala, parestesia dan rontok.
Sediaan dalam bentuk tablet 200mg Dosis satu
kali /hari dikonsumsi pada waktu makan.
Itrakonazole, efektif untuk pengobatan kandidiasis
penderita immunocompromised. Sediaan dalam
bentuk tablet ,dosis 200mg/hari. selama 3 hari,
bentuk suspensi (100-200 mg) / hari,selama 2
minggu. Efek samping obat berupa gatalgatal,pusing, sakit kepala, sakit di bagian perut
(abdomen), dan hypokalemi Flukonazole, dapat
digunakan pada seluruh penderita kandidiasis
termasuk pada penderita immunosupresiv Efek
samping mual, sakit di bagian perut, sakit
kepala,eritme pada kulit. Mekanisme kerjanya
dengan cara mempengaruhi Cytochrome P 450 sel
jamur, sehingga terjadi perubahan membran sel.
Absorpsi tidak dipengaruhi oleh makanan. Sediaan
dalam bentuk capsul 50mg, 100mg, 150mg dan

200mg Single dose dan intra vena. Kontra indikasi


pada wanita hamil dan menyusui.
PENCEGAHAN
Pencegahan yang dapat dilakukan candidiasis oral
antara lain :
Oral hygiene yang baik
Utamakan ASI daripada susu formula karena ASI
mengandung banyak immunoglobulin yang berguna
bagi kekebalan tubuh bayi. Selain itu, payudara ibu
juga jauh lebih terjamin kebersihannya daripada
botol dot bayi
Bila menggunakan susu formula sebagai tambahan
ASI, pastikan kebersihan botol dan dotnya, jangan
lupa untuk mencucinya dengan air panas
Beri bayi minum 2-5 sendok air hangat untuk
membilas mulut bayi setelah minum susu
Pastikan bayi beristirahat yang cukup
Berikan bayi makanan yang mengandung nutrisi
yang lengkap

Вам также может понравиться