Вы находитесь на странице: 1из 3

Magnesium

Total magnesium di dalam tubuh manusia dilaporkan sekitar 20 mmol/kg dari


jaringan lemak bebas. Sekitar 99 % total magnesium tubuh didapatkan pada tulang, otot, dan
jaringan lunak non-muskular. Magnesium yang berada di tulang semakin berkurang dengan
bertambahnya umur. Magnesium intraselular berkisar 5-20 mmol/L, 1-5 % terionisasi,
berikatan dengan protein. Magnesium ekstraselular berjumlah sekitar 1 % dari magnesium
total yang ada di dalam tubuh, yang biasa ditemukan di serum dan sel darah merah.
Magnesium memiliki peran dalam metabolisme ATP, kontraksi dan relaksasi otot, fungsi
neurologis normal, dan pelepasan neurotransmiter. Magnesium juga memberi kontribusi
dalam tonus otot, ritme jantung, dan formasi tulang.X
Manusia diharuskan mengkonsumsi magnesium secara regular untuk mencegah
defisiensi magnesium, namun jumlah intake yang dianjurkan bermacam-macam. The
Institute of Medicine merekomendasikan 310-360 mg untuk wanita dewasa, dan 400-420 mg
untuk pria dewasa. Sumber magnesium dapat diperoleh dari air, klorofil ( sayuran hijau),
kacang-kacangan, biji-bijian, unprocessed cereal. Buah, daging dan ikan memiliki kandungan
magnesium sedang.X
Menurut Nicola Veronese, et al, dalam penelitiannya tentang efek suplemen oral
magnesium pada wanita yang sudah berusia tua yang sehat terhadap performa fisiknya,
menyatakan bahwa defisiensi magnesium telah terbukti akan tampak berkurangnya kapasitas
dalam berolahraga dan mengurangi performa fisik. Kekurangan magnesium juga
berhubungan dengan keadaan inflamasi, oksidatif stress pada sel otot, dan gangguan
homeostasis intraseluler kalsium. Faktor-faktor ini memberi pengaruh negatif massa dan
fungsi otot dan dapat mengeksaserbasi sarkopenia pada usia tua. Orang usia tua kebanyakan
menderita defisiensi magnesium, baik karena intake yang kurang atau, efisien absorbsi
magnesium yang kurang, dan kehilangan banyak magnesium saat BAB dan BAK. Kejadian
ini banyak terjadi pada wanita dengan usia tua daripada pada laki-laki.Y
Hipothesis peneliti adalah magnesium oral dapat meningkatkan performa fisik dan
fungsi otot pada wanita berusia tua, dan tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui apakah
12 minggu mengkonsumsi suplemen magnesium (300mg) per oral setiap hari dapat
meningkatkan kekuatan otot dan performa fisik pada wanita dengan usia tua yang sehat.
Peneliti bertujuan untuk menginvestigasi efek suplemen magnesium terhadap performa fisik

dan kekuatan otot pada sample yang sehat, wanita berusia tua yang masih aktif secara fisik.
Dan hasilnya adalah suplemen magnesium secara signifikan memberi perbaikan dalam
performa fisik.Y
Berdasarkan Jui Hua-Huang dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan antara
Asupan Magnesium dengan Parameter Metabolik, Depresi, dan Aktivitas Fisik pada Pasien
Lansia dengan DM Tipe 2, asupan magnesium mungkin menjadi salah satu faktor paling
penting untuk penatalaksanaan dan pencegahan diabetes. Asupan magnesium yang rendah
memperburuk ketidaknormalan metabolik. Kekurangan magnesium adalah faktor umum yang
terkait dengan resistensi insulin dan penyakit pembuluh darah, gangguan efisiensi energi
metabolisme dan mengurangi kapasitas kerja fisik, menimbulkan efek negatif pada
homeostasis glukosa darah, dan secara mandiri terkait dengan gejala depresi.
Studi cross-sectional ini melibatkan 210 pasien DM tipe 2 usia 65 tahun atau lebih. Peserta
diwawancara untuk memperoleh informasi gaya hidup dan ingatan makanan 24 jam.
Penilaian depresi didasarkan pada criteria DSM IV. Variabel klinis diukur termasuk
pengukuran antropometri, tekanan darah, dan penentuan biokimia dari sampel darah dan urin.
Mayoritas pasien lansia dengan DM tipe 2 memiliki asupan magnesium yang rendah, 1/3 di
antaranya mengalami hipomagnesemia. Asupan magnesium yang rendah berhubungan
dengan abnormalitas metabolic dan depresi, serta mempengaruhi HDL, trigliserida, dan BMI.
Selain itu, asupan magnesium terkait dengan tingkat aktivitas fisik sedang sampai berat
karena menunjukkan kadar magnesium serum rendah. Meningkatkan asupan magnesium baik
melalui makanan atau suplementasi magnesium bermanfaat untuk performance fisik pada
individu dengan deficit magnesium. Oleh karena itu, pada pasien lansia dengan DM dengan
aktivitas fisik yang tinggi dengan kadar magnesium serum yang rendah sangat perlu untuk
meningkatkan asupan magnesium baik melalui makanan maupun suplementasi.Z
Depresi merupakan penyebab disabilitas keempat terbesar di dunia berdasarkan data
WHO. 31% dari lansia dengan DM ditemukan memiliki gejala depresi, khususnya pada
mereka dengan asupan magnesium yang rendah. Meningkatkan asupan makanan yang
mengandung magnesium atau dengan suplementasi magnesium pada pasien lansia dengan
DM juga bermanfaat untuk menangani depresi.Z
Uji coba double-blind terkontrol plasebo menunjukkan suplementasi magnesium
mungkin meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi kolesterol plasma dan kolesterol
LDL, meningkatkan kolesterol HDL pada pasien DM, menurunkan tekanan darah pada

pasien dengan hipertensi esensial, dan meningkatkan kadar magnesium ion sisa pada wanita
aktif secara fisik. Selanjutnya, suplementasi magnesium telah terbukti efektif sebagai obat
antidepresan untuk pengobatan depresi pada pasien DM lansia dengan hypomagnesemia.Z

Daftar pustaka
x. Dechent WJ, Kettler M. Magnesium basics. Clin Kidney J; 2012, 5, (suppl 1), i3-i14.
y. Veronese N, Berton L, et al. Effect of oral magnesium supplementation on physical performance in healthy
elderly women involved in a weekly exercise program: a randomized controlled trial. AJCN; 2014, 10,
(113.080168), 1-8.
z. Huang JH, Lu YF, et al. Correlation of magnesium intake with metabolic parameters, depression and physical
activity in elderly type 2 diabetes patients : a cross sectional study. Nutrition Journal; 2012, 11, (41),

Вам также может понравиться