1. desain spesifikasi proses : menentukan perilaku yang diharapkan dari desain akhir. Desainer menempatkan cukup detail dalam spesifikasi sehingga desain dapat dibangun. Kemudian melakukan implementasi dalam hal ini detail desain diterjemahkan ke dalam algoratma. Kemudian dikonversi keterangan bahwa untuk RTL (Register Transfer Level) nanti. 2. RTL dibuat selama proses HDL capture . desainer menciptakan deskripsi VHDL RTL yang bagaimana sistem bisa berjalan desain clock by clock. Kemudian dibuat kode VHDL desainer dalam hal ini yang pada akhirnya kode VHDL di cek, apakah syntax yang dibuat benar atau salah, jika salah maka diperbaiki maka dapat memulai proses verifikasi kebenaran yang dari VHDL menggunakan RTL simulasi. 3. RTL simulasi : RTL simulasi langkah digunakan untuk memverifikasi kebenaran RTL VHDL description. Untuk mengetahui apakah syntax tersebut benar atau tidak maka diberikan input atau stimulus yang sesuai dengan permasalahan dengan menjalankan simulator, sehingga output dapat dianalisis. Jika sudah maka dilanjutkan ke langkah VHDL synthesis.
Bagan 2 RTL Simultion
4. VHDL synthesis . Tujuan dari langkah sintesis VHDL adalah mengimplementasikan fungsi ke FPGA atau ASIC.. Dalam hal ini terdapat beberapa alasan terjadinya kesalahan sintesis antara lain Acsess Type di VHDL , ketidaksesuaian antara RTL hasil simulasi dan hasil simulasi keluaran netlist dan lain lain. Jika tidak ada error pada sintaks, perancang dapat mensintesis kedalam design and map teknologi yg dituju. Jika terdapat error pada syntax dan harus mengubah kode VHDL maka perlu dilakukan simulasi kembali. Dalam prosses ini akan menghasilkan netlish output dan sejumlah file laporan sehingga dapat diketahui apakah perancangan berjalan dengan baik atau tidak. 5. Functional Gate-Level Verification Dari langkah VHDL synthesis dapat menghasilkan output netlist yang tidak sama persis dengan RTL. Maka dari itu agar dapat memastikan apakah fugsi tersebut berjalan dengan baik maka diperlukan adanya Functional Gate-Level Verification , VHDL akan disimulasikan dengan menggunakan vektor verifikasi RTL. Jika desain benar akan menghasilkan kesesuaian logika, jika tidak cocok, perancang harus mendebug VHDL description RTL untuk melihat apa yang salah. Selain itu dalam langkah ini dapat menjalankan simulasi VITAL dari netlistfungsi yag dibuat. 6. Place and Route langkah untuk menerapkan netlist desain dalam perangkat teknologi sasaran, hal ini juga memperhitungkan arsitektur FPGA dan lokasi chip, sehingga desain minimalis.
Bagan 3 Place and Route Data Flow
7. Post Layout Timing Simulation Menjalankan simulasi dengan menerapkan place and route pada teknologi sehingga menghasilkan bentuk gelombang output yang akurat yang menunjukkan apakah perangkat beroperasi dengan benar. Jika desain telah terstruktur dengan baik, vector test dari RTL simulation dapat digunakan untuk Post Route Gate-Level Verification sehingga menghasilkan nilai vector yang baru. Jika Post Route Gate-Level Verification sudah dilakukan dengan benar maka dialakukan VHDL Simulation menggunakan VITAL-compliant 8. Timing statis Mensimulasi desain agar dapat mengetahui apakah output dihasilkan pada waktu yang tepat.