Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Topik
Sub Pokok
:
:
Stetoskop
Timbangan
Badan
Berat
Timbangan
Badan Bayi
Berat
Pengukur
Tinggi
Badan Bayi
Termometer
Penghitung Denyut
Nadi
i.
j.
Lebarkan kain di atas matras dan atur sehingga kain cukup untuk dilipat
dibawah kasur. Bagian atas kain perlu dilipat ke bagian bawah agar alas tidak
mudah bergeser. Biarkan linen yang tersisa menggantung disepanjang tepi
tempat tidur dan jangan dilipat (kecuali jika linen sesuai dengan bentuk
matras).
- Lipat ujung linen pada sisi yang terdekat dengan perawat membentuk sudut
dan masukkan linen ke bawah matras, lakukan dari bagian kepala tempat
tidur menuju ke bagian kaki tempat tidur.
- Jika perlak digunakan letakkan di atas linen alas matras yaitu pada bagian
tengah tempat tidur dan bagian atas dan bagian bawah linen pelapis
terbentangkan melapisi area punggung ke setengah bagian paha atau lutut.
Buka setengah bagian lipatan perlak atau bagian pinggir yang terjauh dari
tempat tidur dan selipkan di pinggir terdekat.
- Letakkan linen pelapis bagian atas di atas perlak dengan cara yang sama
dengan tepi atas matras.
- Pilihan : sebelum bergerak ke sisi tempat tidur yang lain, letakkan linen diatas
tempat tidur dengan sisi jaitan kearah atas, buka lipatan, selipkan ujung linen
kedalam dan lipat membentuk sudut pada bagian sudut dasar tempat tidur.
- Bergerak ke sisi lain dan fiksasi bagian dasar linen.
- Selipkan alas dasar ke bawah matras bagian kepala, tarik kain dengan kuat,
dan lipat ujung linen membentuk sudut pada sudut matras.
- Tarik kain yang masih tersisa dengan kuat sehingga tidak ada kerutan.
- Tata linen alas pelapis dengan proses yang sama.
Selesaikan menata linen bagian atas, selimut, dan penutup tempat tidur
- Letakkan linen bagian atas, dengan jaitan kearah atas, diatas tempat tidur
sehingga bagian tengah lipatan berada ditengah-tengan tempat tidur, tepi atas
linen sejajar dengan tepi atas matras.
- Buka lipatan linen di atas tempat tidur.
- Pilihan : Buat lipatan kaki pada linen bagian bawah secara vertikal atau
horizontal yang bertujuan memberikan ruang tambahan pada kaki klien.
- Ikuti petunjuk prosedur yang sama untuk menata selimut dan penutup
selimut, tetapi alur bagian tepi atas linen sekitas 15 cm dari kepala tempat
tidur untuk memungkinkan dilipat diatasnya.
- Satukan linen atas, selimut, dan penutup tempat tidur, lipat berbentuk sudut
pada bagian sudut tempat tidur, menggunakan ketiga lapisan linen. Biarkan
bagian samping linen atas, selimut, dan penutup selimut menggantung bebas
kecuali dibuat lipatan kaki.
- Lipat bagian atas linen atas ke atas linen penutup, sehingga tampak seperti
manset. Manset pada linen mempermudah klien menariknya keatas.
- Bergerak ke bagian lain tempat tidur dan fiksasi bagian atas linen dengan cara
yang sama
Pasang sarung bantal bersih pada bantal sesuai kebutuhan.
- Pegang bagian tengah sarung bantal yang tertutup dengan satu tangan.
- Kumpulkan sisi sisi sarung bantal dan letakkan di sekitar tangan yang
memegang bagian tengah sarung bantal. Kemudian pegang bagian tengah
bantal pada sisi terpendek menggunakan tangan yang telah memegang sarung
bantal.
Dengan tangan lain yang tidak memegang bantal tarik sarung bantal
menutupi bantal.
- Atur sarung bantal sehingga bagian sudutnya sesuai dan tamapak lurus.
- Tempatkan bantal secara tepat dibagian kepala tempat tidur
k. Berikan klien rasa nyaman dan keamanan
l. Dokumentasikan dan laporkan data-data terkait
C. MENGUKUR TANDA-TANDA VITAL
Spygnomanometer /
Tensimeter
Stetoskop
Termometer
Penghitung Denyut
Nadi
E. MEMELIHARA RAMBUT
Perlengkapan :
1. Sisir
2. Hair Lotion
F. MENCUCI RAMBUT
Peralatan :
1. Shampo
2. Ember
3. Air
4. Bantal untuk menyangga leher
5. Handuk
6. Sisir
Sarung
Tangan
Handscoon
KETERANGAN
Fungsi: Sebagai tempat alat-alat yang
sudah terpakai
Pispot
I.
J.
KETERANGAN
Fungsi:
Untuk
membersihkan vulva
Nierbeken / Bengkok
Sarung
Tangan
Handscoon
memudahkan
K. MEMASANG KATETER
GAMBAR
NAMA
Sarung
Tangan
Handscoon
Sifat : Steril
KETERANGAN
Fungsi: Untuk melindungi tangan
pemakai dari pengaruh lingkungan
sekeliling
Kateter Folley
Sifat : Steril
Fungsi:
untuk
pengambilan urine
Duk Berlubang
Sifat : Steril
Gel / Pelicin
Spuit 10 cc
Nierbeken / Bengkok
Urine Bag
mengeluarkan/
KETERANGAN
Fungsi: Untuk melindungi tangan
pemakai dari pengaruh lingkungan
sekeliling
Spuit 10 cc
Touriquet
Kapas Alkohol
Nierbeken
Bengkok
Needle / Wing
Needle
dan Vacuum Tube
Blood Container
Plester
Perlak
Pengalas
dan
GAMBAR
NAMA
Sarung Tangan
Handscoon
Sifat : Steril
KETERANGAN
Fungsi: Untuk melindungi tangan
pemakai dari pengaruh lingkungan
sekeliling
Spuit 10 cc
Touriquet
Kapas Alkohol
Fungsi:
untuk
menghilangkan
kotoran yang dapat mengganggu
pengamatan letak vena sekaligus
mensterilkan area penusukan agar
resiko infeksi bisa ditekan.
Fungsi: Sebagai tempat alat-alat
yang sudah terpakai
Nierbeken / Bengkok
Cooler Bag
Plester
Label / Etiket
Format
Permintaan
Laboratorium
N. MENGHISAP LENDIR
GAMBAR
Fungsi:
Agar
tepat
dengan
permintaan
laboratorium
(pengambilan sesuai kebutuhan).
KETERANGAN
1. Alat penghisap lendir dengan botol berisi larutan
desinfektan.
Fungsi: Untuk menyedot cairan/lendir untuk bayi atau anakanak.
2. Dee Lee
Fungsi: Untuk menyedot lendir dari trakhea bayi baru lahir.
Sarung Tangan /
Handscoon
Sifat : Steril
Kasa Steril
Kertas Tissue
KETERANGAN
Fungsi: Untuk melindungi tangan
pemakai dari pengaruh lingkungan
sekeliling
Spuit 10 cc / 20 cc
Nierbeken / Bengkok
Plester
Gunting
Air Matang
Obat-obatan
Stetoskop
Klem
Gel / Pelicin
P. MEMASANG INFUS
Sarung
Fungsi: Untuk melindungi tangan pemakai dari
Tangan
/ pengaruh lingkungan sekeliling
Handscoon
Sifat : Steril
Standar
/ Berfungsi untuk menggantung botol infus
Tiang Infus
Infus Set
Abocath
Cairan
Infus / Plabot
Perlak dan
Pengalas
Touriquet
Fungsi
: Digunakan untuk pengebat atau
pembendung pembuluh darah pada organ yang
akan dilakukan penusukan
Kapas
Alkohol 70%
Gunting
Kasa Steril
Betadine
Plester
Q. PERAWATAN LUKA
Sarung Tangan /
Handscoon
Sifat : Steril
Gunting Verband
Gunting lurus
Korentang
Nierbeken
Bengkok
Kapas
70%
Alkohol
Plester
Kasa Steril
Perlak
Pengalas
dan
Betadine
NaCL
Kapas Lidi
Wash Bensin
Pita Lila
Metlin
atau
Pita Pengukur
Bak stempel
dan tinta
Bak Mandi
Foam
Support
Bath
Shampo shield
Sabun
dan
shampo bayi
Washlap
Changing mats
Handuk
Kapas
Baby Oil
Bedak/Krim
Body Lotion
Popok bersih
Tisu basah/kapas/kain
lap
Baskom
hangat
Air
hangat
berfungsi
membersihkan bokong bayi
berisi
air
untuk
Baby Oil
Bedak/Krim
V. SENAM HAMIL
Matras
Bantal
Bola
Kursi
W. PERAWATAN PAYUDARA
Kapas
Baby Oil
Handuk 2 buah
Washlap
Baskom 2 buah
berisi air hangat
dan air dingin
NAMA
Kapas Sublimat
KETERANGAN
Fungsi:
Untuk
membersihkan vulva
Nierbeken / Bengkok
Sarung
Tangan
Handscoon
memudahkan
Spekulum
Fungsi
:
untuk
membantu
pemeriksaan inspeksi pada daerah
genital internal
Spatula
4. Alat Penyuluhan KB
I
U
IMPLAN
KIT
D
K
I
T
Z. PEMERIKSAAN KEHAMILAN
1. Pengertian
Pemeriksaan kehamilan atau yang lebih sering disebut antenatal care adalah kegiatan
yang diberikan untuk ibu sebelum melahirkan atau dalam masa kehamilan. Pemeliharaan
kehamilan merupakan suatu upaya yang dilakukan dalam pemeliharaan terhadap
kesehatan ibu dan kandungannya. Asuhan kehamilan ini diperlukan karena walaupun
pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi
yang sehat cukup bulan melalui jalan lahir, namun kadang-kadang tidak sesuai dengan
yang diharapkan. Sulit diketahui sebelumnya bahwa kehamilan akan menjadi masalah
(Saifuddin, 2001).
Pemeriksaan kehamilan sebaiknya dilakukan paling sedikit empat kali selama kehamilan
yaitu: satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester ke dua, dan dua kali pada
trimester tiga. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid
(Saifuddin, 2001).
2. Tujuan Pemeriksaan
Menurut Saifuddin (2002), pemeriksaan kehamilan atau antenatal care bertujuan untuk :
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang bayi
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi.
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi
selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun
bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan penberian ASI eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat
tumbuh kembang secara normal.
3. Langkah-langkah dalam pemeriksaan kehamilan
Menurut Saifuddin (2002), agar ibu mendapatkan semua informasi yang diperlukan, maka
petugas kesehatan akan memberikan asuhan antenatal yang baik dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
a. Sapa ibu juga keluarga dan membuatnya merasa nyaman.
b. Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan mendengarkan dengan teliti apa yang
diceritakan oleh ibu.
c. Melakukan pemeriksaan fisik seperlunya saja.
d. Melakukan pemeriksaan laboratorium.
Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium untuk menilai apakah
kehamilannya normal (tekanan darah dibawah 140/90mmHg, edema hanya pada
ekstremitas, tinggi fundus dalam cm atau menggunakan jari-jari tangan sesuai dengan
usia kehamilan, denyut jantung janin 120-160 denyut permenit, gerakan janin terasa
setelah 18-20 minggu hingga melahirkan).
e. Membantu ibu dan keluarganya untuk mempersiapkan kelahiran dan kemungkinan
keadaan darurat:
1) Bekerja sama dengan ibu, keluarganya, serta masyarakat untuk mempersiapkan
rencana kelahiran, termasuk mengidentifikasi penolong dan tempat bersalin,
serta perencanaan tabungan untuk mempersiapkan biaya persalinan.
2) Bekerja sama dengan dengan ibu, keluarganya dan masyarakat untuk
mempersiapkan rencana jika terjadi komplikasi, termasuk mengidentifikasi
kemana harus pergi dan transportasi untuk mencapai tempat tersebut,
mempersiapkan donor darah, mengadakan persiapan finansial dan
mengidentifikasi pembuat keputusan kedua jika pembuat keputusan pertama
tidak ada ditempat.
f. Memberikan konseling: gizi yaitu peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori
perhari dan mengkonsumsi makanan seimbang, latihan yang tidak berlebihan dan
beristirahat jika lelah, perubahan fisiologis yang terjadi dan cara mengatasinya,
menasehati agar mencari pertolongan segera bila mengalami tanda-tanda bahaya.
g. Merencanakan dan mempersiapkan kelahiran yang bersih dan aman dirumah.
h. Menjaga kebersihan diri.
i. Memberikan zat besi 90 hari mulai minggu ke 20.
j. Memberikan imunisasi TT 0,5 cc jika sebelumnya sudah mendapatkan.
k. Menjadwalkan kunjungan berikutnya.
l. Mendokumentasikan asuhan yang telah dilakukan pada format yang ada
AA.
Timbangan Berat
Badan Bayi
Pengukur Tinggi
Badan Bayi
Pengukur
Badan
Tinggi
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Kantor
Ruangan ini selain tempatnya kepala instalasi juga merupakan tempat informasi, agar
tahu siapa saja yang masuk dalam kamar bedah, juga tempat dimana pemesanan alat
operasi dan jadwal operasi dapat dilihat.
m. Gudang
n. Kamar tunggu
o. Ruang sterilisasi
3. Alat / Instrumen
a. Set standart pembedahan
Adalah instrument dan alat tenun yang digunakan untuk tindakan pembedahan
tertentu.
1) Instrumen dasar
Dipergunakan untuk pembedahan yang sifatnya sederhana dan tidak memerlukan
instrument tambahan
a) Desinfeksi klem : 1
b) Dock kiem : 6
c) Handvet mes no 4 : 2
d) Handvet mes no 3 : 2
e) Pinset anatomi : 2
f) Pinset chirurgie : 2
g) Vanpean lurus : 6
h) Vanpean bengkok : 6
i) Van kocher lurus : 6
j) Van kocher bengkok
k) Gunting
(1) Gunting preparasi : 1
(2) Gunting metzemboun : 1
(3) Gunting benang : 1
l) NaId voelder
m) Wound hag
(1) Wound haag gigi 4 tajam : 2
(2) Wound haag gigi 4 tumpul : 2
(3) Wound haag rowhaag : 2
(4) Langen back : 2
2) Instrumen tambahan
Digunakan untk tindakan pembedahan yang sifatnya kompleks dalam macam
dan jenis pembedahannya.
a) Instrument tambahan untuk Bedah Kepala dan Leher
(1) Curetage 1
(2) Raspatorium 1
(3) Kenabel 1
(4) Intande haag 1
(5) Reduction point/muler 2
(6) Elevator 1
b) Instrument tambahan Khusus
(1) Gunting wire 1 buah
(2) Banding piler / tang wire 1 buah
(3) Giggli
(4) Bor 1 buah
c) Alat / bahan steril
(1) Bengkok
(2) Cucing
pusat). Kemudian jepit (dengan klem kedua) tali pusat pada bagian yang isinya
sudah dikosongkan (sisi ibu), berjarak 2 cm dari tempat jepitan pertama.
c. Pegang tali pusat di antara kedua klem tersebut, satu tangan menjadi landasan tali
pusat sambil melindungi bayi, tangan yang lain memotong tali pusat di antara kedua
klem tersebut dengan menggunakan gunting DTT atau steril.
d. Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian melingkarkan
kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya.
e. Lepaskan klem logam penjepit tali pusat dan masukkan ke dalam larutan klorin 0,5
%.
f. Kemudian, letakkan bayi dengan posisi tengkurap di dada ibu untuk Inisiasi
Menyusu Dini dan melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu (minimal) dalam 1
jam pertama setelah lahir.
AE.PERAWATAN LUKA EPISIOTOMI
1. Pengertian
Perawatan luka episiotomi adalah pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah
perineum akibat adanya luka insisi pada waktu persalinan dengan tujuan melebarkan
jalan lahir agar tetap bersih dan tidak menimbulkan komplikasi lanjut.
2. Tujuan
a. Untuk mencegah terjadinya infeksi di daerah vulva, perineum, maupun di dalam
uterus
Untuk mencegah infeksi seperti diuraikan di atas bahwa saat persalinan vulva
merupakan pintu gerbang masuknya kuman-kuman. Bila daerah vulva dan perineum
tidak bersih, mudah terjadi infeksi pada jahitan perineum saluran vagina dan uterus.
b. Untuk penyembuhan luka perinium (jahitan perineum)
c. Untuk kebersihan perineum dan vulva
3. Waktu Perawatan Luka
a. Saat mandi
Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut, setelah terbuka maka ada
kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang tertampung pada
pembalut, untuk itu maka perlu dilakukan penggantian pembalut, demikian pula
pada perineum ibu, untuk itu diperlukan pembersihan perineum.
b. Setelah buang air kecil
Pada saat buang air kecil, pada saat buang air kecil kemungkinan besar terjadi
kontaminasi air seni pada rektum akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri
pada perineum untuk itu diperlukan pembersihan perineum.
c. Setelah buang air besar.
Pada saat buang air besar, diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran disekitar anus,
untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari anus ke perineum yang
letaknya bersebelahan maka diperlukan proses pembersihan anus dan perineum
secara keseluruhan.
4. Cara Perawatan
a. Peralatan
1) Siapkan air hangat
2) Sabun dan washlap
3) Handuk kering dan bersih
4) Pembalut ganti yang secukupnya
5) Celana dalam yang bersih
b. Langkah-langkah
1) Lepas semua pembalut dan cebok dari arah depan ke belakang
2) Washlap dibasahi dan buat busa sabun lalu gosokkan perlahan washlap yang
sudah ada busa sabun tersebut ke seluruh lokasi luka jahitan. Jangan takut
3)
4)
5)
6)
7)
8)
dengan rasa nyeri, bila tidak dibersihkan dengan benar maka darah kotor
akan menempel pada luka jahittan dan menjadi tempat kuman berkembang
biak.
Bilas dengan air hangat dan ulangi sekali lagi sampai yakin bahwa luka
benar-benar bersih. Bila perlu lihat dengan cermin kecil.
Setelah luka bersih boleh berendam dalam air hangat dengan menggunakan
tempat rendam khusus. Atau bila tidak bisa melakukan perendaman dengan
air hangat cukup di siram dengan air hangat.
Kenakan pembalut baru yang bersih dan nyaman dan celana dalam yang
bersih dari bahan katun. Jangan mengenakan celana dalam yang bisa
menimbulkan reaksi alergi.
Segera mengganti pembalut jika terasa darah penuh, semakin bersih luka
jahitan maka akan semakin cepat sembuh dan kering.
Konsumsi makanan bergizi dan berprotein tinggi agar luka jahitan cepat
sembuh. Makanan berprotein ini bisa diperoleh dari telur, ikan, ayam dan
daging, tahu, tempe. Jangan pantang makanan, ibu boleh makan semua
makanan kecuali bila ada riwayat alergi.
Luka tidak perlu dikompres obat antiseptik cair tanpa seizin dokter atau
bidan.