Вы находитесь на странице: 1из 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata landasan dalam hukum berarti melandasi atau mendasari atau titik tolak. Sementara
itu kata hukum dapat dipandang sebagai aturan baku yang patut ditaati. Hukum atau aturan
baku diatas tidak selalu dalm bentuk tertulis.Landasan hukum dapat diartikan peraturan baku
sebagai tempat terpijak atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu,
dalam hal ini kegiatan pendidikan.
Pada dasarnya hukum merupakan cerminan nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat dan
memegang nilai-nilai secara konsisten merupakan tindakan yang etis , sehingga antara
hukum dan etika juga memiliki keterkaitan.Digunakan sebagai pedoman bagi Bidan dalam
menjalankan tugas profesinya.

B. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah Agar mahasiswa mampu memahami pengantar
ilmu hukum dan memahami tentang aspek hukum dalam praktek kebidanan.
C. Manfaat
Adapun manfaat penuliasan makalah ini yakni agar profesi kebidanan agar dapat diterima
dan dihargai oleh pasien, masyarakat atau profesi lain.

BAB II
PEMBAHASAN
1

A. Pengertian Landasan Hukum


Kata landasan dalam hukum berarti melandasi atau mendasari atau titik tolak. Sementara
itu kata hukum dapat dipandang sebagai aturan baku yang patut ditaati. Hukum atau aturan
baku diatas tidak selalu dalm bentuk tertulis. Landasan hukum dapat diartikan peraturan
baku sebagai tempat terpijak atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu,
dalam hal ini kegiatn pendidikan.
Hukum menurut Immanuel Kant : keseluruhan syarat-syarat yang dengan ini kehendak
bebas dari orang yang satu dapat menyesuaikan diri dengan kehendak bebas dari orang lain,
menuruti hukum tentang kebebasan. Hukum menurut Leon Duguit : adalah aturan tingkah
laku para anggota masyarakat , aturan yang daya penggunaannya pada saat tertentu
diindahkan oleh suatu masyarakat sebagai jaminan dari kepentingan bersama dan yang jika
dilanggar menimbulkan reaksi bersama terhadap orang yang melakukan pelanggaran
Kesimpulan :
a. Merupakan aturan (perintah atau larangan)
b. Mengikat/memaksa (harus dipatuhi)
c. Memiliki sanksi atau akibat
d. Ada peran kekuasaan negara/penguasa
e. Melindungi kepentingan-kebebasan anggota masyarakat
Kehadiran Hukum, dalam masyarakat dan tenaga kesehatan, dapat melindungi
kepentingan dengan cara mengalokasikan suatu kekuasaan kepadanya untuk bertindak
dalam rangka kepentingan itu. Kekuasaan mengandung arti hak seseorang, penguasaan
adalah hubungan yang nyata antara seseorang dengan sesuatu yang berada dalam
kekeuasaanya, pada keadaan ini ia tidak perlu legitimasi, karena sesuatu ada pada
kekeuasaanya. Ini berkaitan dengan tingkat kemampuan/kompetensi seorang tenaga
kesehatan, apabila dalam keadaan tertentu seorang bidan meninggalkan saat pertolongan
persalinan kepada asistenya, jika terjadi sesuatu atas tindakan yang dilakukan asistenya
maka, tanggungjawab resiko terdapat pada bidan tersebut, karena ia meninggalkan waktu
pertolongan persalinan padahal secara legitimasi bahwa kewenangan untuk menolong
persalinan tersebut ada pada nya.
Penguasaan kebijikan melekat pada bidan tersebut, sehingga apapun alasanya tidak
menutup kemungkinan bidan akan kena sanksi hukum, yaitu dengan sengaja melalaikan
pekerjaanya. Pada dasarnya hukum merupakan cerminan nilai-nilai yang berlaku
2

dimasyarakat dan memegang nilai-nilai secara konsisten merupakan tindakan yang etis ,
sehingga antara hukum dan etika juga memiliki keterkaitan.Digunakan sebagai pedoman
bagi Bidan dalam menjalankan tugas profesinya.
B. Landasan Hukum dan Wewenang Bidan
1. Kewenangan
Dalam menangani kasus seorang bidan diberi kewenangan sesuai dengan Keputusan
Menteri Kesehatan Indonesia No:900/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan
praktek bidan,yang disebut dalam BAB V praktik bidan antara lain:
a) Pasal 14 : bidan dalam menjalankan prakteknya berwenang untuk memberikan
pelayanan yang meliputi :
a. Pelayanan kebidanan
b. Pelayanan keluarga berencana
c. Pelayanan kesehatan masyarakat
b) Pasal 15 :
a. Pelayanan kebidanan sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 huruf a
(pelayanan kebidanan) ditujukan pada ibu dan anak
b. Pelayanan kepada ibu diberikan pada masa pra nikah, pra hamil, masa hamil,
masa bersalin , masa nifas, menyusui dan masa antara (periode interval)
c. Pelayanan kebidanan pada anak diberikan pada masa bayi baru lahir,masa
bayi,masa anak balita dan masa pra sekolah.

c) Pasal 16 :
1. Pelayanan kebidanan kepada ibu meliputi :
a. Penyuluhan dan konseling
b. Pemeriksaan fisik
c. Pelaynan antenatal pada kehamilan normal
d. Pertolongan pada kehamilan abnormal yang mencakup ibu hamil dengan
abortus iminens, hiperemesis grafidarum tingkat 1, pre eklamsi ringan
dan anemia ringan.
e. Pertolongan persalinan normal
f. Pertolongan persalinan abnormal yang mencakup letak sungsang, partus
macet kepala di dasar panggul, ketuban pecah dini (KPD) tanpa infeksi,
perdarahan post partum, laserasi jalan lahir, distosia karena inersia uteri
primer, post aterm dan preterm.
3

g. Pelayanan ibu nifas normal


h. Pelayanan ibu nifas abnormal yang mencakup retensio plasenta,renjatan
dan infeksi ringan
i. Pelayanan dan pengobatan pada kelainan ginekologi yang meliputi
keputihan,perdarahan tidak teratur dan penundaan haid.
2. Pelayanan kebidanan kepada anak meliputi:
a. Pemeriksaan bayi baru lahir
b. Perawatan tali pusat
c. Perawatan bayi
d. Resusitasi pada bayi baru lahir
e. Pemantauan tumbuh kembang anak
f. Pemberian imunisasi
g. Pemberian penyuluhan
d) Pasal 18 :
Bidan dalam memberikan pelayanan sebagaimana dimaksud dalam pasal
16,berwenang untuk :
a. Memberikan imunisasi
b. Memberikan suntikan pada penyulit kehamilan dan nifas
c. Mengeluarkan plasenta secara secara manual
d. Bimbingan senam hamil
e. Pengeluaran sisa jaringan konsepsi
f. Episiotomi
g. Penjahitan luka episiotomi dan luka jalan lahir sampai tingkat 2
h. Amniotomi pada pembukaan serviks lebih dari 4 cm
i. Pemberian infuse
j. Pemberian suntikan intramuskuler uterotonika
k. Kompresi bimanual
l. Versi ekstrasi gemelli pada kelahiran bayi kedua dan seterusnya
m. Vakum ekstraksi dengan kepala bayi di dasar panggul
n. Pengendalian anemi
o. Peningkatan pemeliharaan dan penggunaan air susu ibu
p. Resusitasi bayi baru lahir dengan asfiksia
q. Penanganan hipotermi
r. Pemberian minum dengan sonde/pipet
s. Pemberian obat-obatan terbatas melalui lembaran ,permintaan , obat sesuai
dengan formulir IV terlampir
t. Pemberian surat kelahiran dan kematian.
2. Kompetensi bidan
Kompetensi bidan yang berhubungan dengan kasus ibu bersalin dengan pre eklampsi
ringan yaitu Kompetensi ke empat : Bidan memberikan asuhan yang bermutu tinggi,
tanggap terhadap kebudayaan setempat selama persalinan, memimpin suatu persalinan

yang bersih dan aman, menangani situasi kegawatdaruratan tertentu untuk


mengoptimalkan kesehatan wanita dan bayinya yang baru lahir.
1) Pengetahuan dasar :
a. Fisiologi persalinan
b. Anatomi tengkorak janin,diameter yang penting dan penunjuk
c. Aspek psikologi dan kultural pada persalinan dan kelahiran
d. Indikator tanda-tanda mulai persalinan
e. Kemajuan persalinan normal dan penggunaan partograf atau alat serupa.
f. Penilaian kesejahteraan janin dalam masa persalinan
g. Penilaian kesejahteraan ibu dalam masa persalinan
h. Proses penurunan janin melalui pelvic selama persalinan dan kelahiran
i. Pengelolaan dan penatalaksanaan persalinan dengan kehamilan normal dan
ganda
j. Pemberian

kenyamanan

dalam

persalinan,seperti

kehadiran

keluarga/pendamping, pengaturan posisi, hidrasi , dukungan moril ,pengurangan


nyeri tanpa obat
k. Transisi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar uterus
l. Pemenuhan kebutuhan fisik bayi baru lahir meliputi pernafasan,kehangatan dan
berikan ASI/PASI
m. Pentingnya pemenuhan

kebutuhan

emosional

bayi

baru

lahir,

jika

memungkinkan antara lain kontak kulit langsuna,kontak mata antara bayi dan
ibunya bila dimungkinkan
n. Mendukung dan meningkatkan pemberian ASI ekslusif
o. Manajemen fisiologi kala III
p. Memberikan suntikan intramuskuler meliputi: uterotonika, antibiotika, dan
sedatifa
q. Indikasi tindakan kedaruratan kebidanan seperti distosia bahu, asfiksia neonatal,
retensio plasenta, perdarahan karena atonia uteri dan mengatasi renjatan
r. Indikasi tindakan operatif pada perasalinan misalnya gawat janin, CPD.
s. Indikator komplikasi persalinan : perdarahan, partus macet, kelainan presentasi,
eklampsi, kelelahan ibu, gawat janin, infeksi, ketuban pecah dini tanpa infeksi,
distosia inersia uteri primer, post term, dan pre term, serta tali pusat
menumbung.
t. Prinsip manajemen kala III, secara fisiologis
u. Prinsip manajemen aktif kala III.
2) Pengetahuan tambahan
a. Penatalaksanaan persalinan dan malpresentasi
b. Pemberian suntikan anestesi local
c. Akselerasi dan induksi persalinan
5

3) Keterampilan dasar
a. Pengumpulan data yang berfokus pada riwayat kebidanan dan tanda-tanda vital
ibu pada persalinan sekarang.
b. Pelaksanaan pemeriksaan yang berfokus.
c. Melakukan pemeriksaan abdomen secara lengkap untuk posisis dan penurunan
janin
d. Pencatatan waktu dan pengkajian kontraksi uterus (lama, kekuatan dan
frekuensi)
e. Melakukan pemeriksaan panggul (pemeriksaan dalam) secara lengkap dan
akurat meliputi pembukaan, penurunan, bagian terendah, presentasi, posisi
f.
g.
h.
i.

keadaan ketuban dan proporsi panggul dengan bayi.


Melekukan pemantauan kemajuan persalinan dengan menggunakan patograf
Memberikan dukungan psikologis bagi wanita dan keluarganya
Memberikan cairan, nutrisi dan kenyamanan yang adekuat selama persalinan.
Mengidentifikasi secara dini kemungkinan pola persalinan abnormal dan
kegawatdaruratan dengan intervensi yang sesuai dan atau melakukan rujukan

dengan tepat waktu


j. Melakukan amniotomi pada pembukaan servik lebih dari 4 cm sesuai dengan
k.
l.
m.
n.
o.
p.

indikasi
Menolong kelahiran bayi dengan lilitan tali pusat
Melakukan episiotomi dan penjahitan, jika diperlukan
Melaksanakan manajemen fisiologi kala III.
Melaksanakan manajemen aktif kala III.
Memberikan suntikan intra muskuler meliputi uteronika,antibiotika dan sedative
Memasang infus, mengambil darah untuk pemeriksaan hemoglobin (Hb) dan

q.
r.
s.
t.
u.
v.

hematokrit (HT)
Menahan uterus untuk mencegah terjadinya inversi uteri dalam kala III
Memeriksa kelengkapan plasenta dan selaputnya
Memperkirakan jumlah darah yang keluar pada persalinan dengan benar
Memeriksa robekan vagina, servik dan perineum
Menjahit robekan vagina dan perinium tingkat II
Memberikan pertolongan persalinan abnormal : letak sungsang, partus macet

kepala didasar panggul, ketuban pecah dini tanpa infeksi, pos term dan pre term.
w. Melakukan pengeluaran plasenta secara manual
x. Mengelola perdarahan post partum
y. Memindahkan ibu untuk tindakan tambahan,kegawatdaruratan dengan tepat
waktu sesuai indikasi
z. Memberikan lingkungan yang aman dengan meningkatkan hubungan / tali kasih
ibu dan bayi lahir
6

4) Keterampilan tambahan
a. Menolong kelahiran presentasi muka dengan penempatan dan gerakan tangan
yang tepat
b. Memberikan suntikan anestesi lokal jika diperlukan
c. Melakukan ekstraksi forcerendah dan vakum jika diperlukan sesuai
kewenangan
d. Mengidentifikasi dan mengelola malpresentasi, distosia bahu, gawat janin dan
kematian janin dalam kandungan (IUFD) dengan tepat
e. Mengidentifikasi dan mengelola tali pusat menumbung
f. Mengidentifikasi danmenjahit robekan servik
g. Membuat resep dan atau memberikan obat-obatan untuk mengurangi nyeri jika
diperlukan sesuai kewenangan
h. Memberikan oksitosin dengan tepat untuk induksi dan akselerasi persalinan dan
penanganan perdarahan post partum.

C. Aspek Hukum Dalam Praktek Kebidanan


Akuntabilitas bidan dalam praktik kebidanan merupakan suatu hal yang penting dan di
tuntut dari suatu profesi, terutama profesi yang berhubungan dengan keselamatan jiwa
manusia, adalah pertanggung jawaban dan tanggung gugat (accountability) atas semua
tindakan yang dilakukuannya. Sehingga semua tindakan yang dilakukan oleh bidan harus
berbasis kompetensi dan didasari suatu evidence based. Accountability diperkuat dengan
satu landasan hokum yang mengatur batas-batas wewenang profesi yang bersangkutan.
Dengan adanya legitimasi kewenangan bidan yang lebih luas, bidan memiliki hak otonomi
dan mandiri untuk bertindak secara profesional yang dilandasi kemampuan berfikir logis dan
sitematis serta bertindak sesuai standar profesi dan etika profesi.
Praktek kebidanan merupakan inti dari berbagai kegiatan bidan dalam penyelenggaraan
upaya kesehatan yang harus terus-menerus ditingkatkan mutunya melalui:
1. Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
2. Pengembangan ilmu dan teknologi dalam kebidanan
3. Akreditasi
4. Sertifikasi
5. Registrasi
6. Uji kompetensi
7. Lisensi

Beberapa dasar dalam otonomi pelayanan kebidanan antara lain sebagai berikut:
1. Kepmenkes 900/Menkes/SK/VII/2002 tentanng registrasi dan praktik bidan
2. Standar Pelayanan Kebidanan
3. UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
4. PP No 32/ Tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
5. Kepmenkes 1277/Menkes/SK/XI/2001 tentang oraganisasi dan tata kerja Depkes
6. UU No 22/1999 tentang Otonomi daerah
7. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
8. UU tentang aborsi, adopsi, bayi tabung dan transplantasi

D. Legislasi Pelayanan Kebidanan


Pelayanan legislasi adalah:
1. Menjamin perlindungan pada masyarakat pengguna jasa profesi dan profesi sendiri
2. Legislasi sangat berperan dalam pemberian pelayanan profesional
Bidan dikatakan profesional, mematuhi beberapa criteria sebagai berikut:
1. Mandiri
2. Peningkatan kompetensi
3. Praktek berdasrkan evidence based
4. Penggunaan berbagai sumber informasi
Masyarakat membutuhkan pelayanan yang aman dan berkualitas, serta butuh perlindungan
sebagai pengguna jasa profesi. Ada beberapa hal yang menjadi sumber ketidak puasan
pasien atau masyarakat yaitu:
1. Pelayanan yang aman
2. Sikap petugas kurang baik
3. Komunikasi yang kurang
4. Kesalahan prosedur
5. Saran kurang baik
6. Tidak adanya penjelasan atau bimbingan atau informasi atau pendidikan kesehatan.
Legislasi adalah proses pembuatan UU atau penyempurnaan perangkat hukum yang sudah
ada melalui serangkaian sertifikasi (pengaturan kompetensi), registrasi (pengaturan
kemenangan) dan lisensi (pengaturan penyelenggaraan kewenangan),
Tujuan legislasi adalah memberikan perlindungan kepada masyarakat terhadap pelayanan
yang telah diberikan. Bentuk perlindungan tersebut antara lain:
1. Mempertahankan kualitas pelayanan
2. Memberikan kewenangan
3. Menjamin perlindungan hokum
4. Meningkatkan profesionalisme
BAB III
8

PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum kesehatan yang terkait dengan etika profesi dan pelanyanan kebidanan. Ada
keterkaitan atau daerah bersinggunan antara pelanyanan kebidanan, etika dan hokum atau
terdapat grey area. Sebagaimana di ketahui bahwa bidan merupakan salah satu tenaga
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan. Sebelum menginjak kehal hal yang
lebih jauh, kita perlu memahami beberapa konsep dasar dibawah ini :
1. Bidan adalah seorang yang telah menyelesaikan Program Pendidikan Bidan yang diakui
Negara serta memperoleh kualifikasi dan diberi izin untuk menjalankan praktek
kebidanan di Negara itu. Dia harus mampu memberikan supervise, asuhan dan
memberikan nasehat yang dibutuhkan kepada wanita selama masa hmil , persalinan dan
masa pasca persalinan, memimpin persalianan atas tanggung jawab sendiri serta asuhan
pada bayi baru lahir dan anak.
2. Pekerjaan itu termaksud pendidikan antenatal, dan persiapan untuk menjadi orangtua
dan meluas kedaerah tertentu dari ginekologi, KB dan Asuhan anak, Rumah Perawatan,
dan tempat tempat pelayanan lainnya (ICM 1990)
B. Saran
Sikap etis profesional berarti bekerja sesuai dengan standar, melaksanakan advokasi,
keadaan tersebut akan dapat memberi jaminan bagi keselamatan pasen, penghormatan
terhadap hak-hak pasen, akan berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan kebidanan.

DAFTAR PUSTAKA

v Wahyuningsih, Heni Puji.2005.ETIKA PROFESI KEBIDANAN.Yogjakarta : Fitra Maya


9

v Jein Asmar Yetty.2005.ETIKA PROFESI KEBIDANAN.YOGJAKARTA : Fitra Maya


Wahyuningsih, Heni Puji. Etika Profesi Kebidanan. Fitramaya; Yogyakarta. 2008
Marimba, Hanum. Etika dan Kode Etik Profesi Kebidanan. Mitra Cendikia
Press;Yogyakarta.2008
Carol Taylor,Carol Lillies, Priscilla Le Mone, 1997, Fundamental Of Nursing Care, Third
Edition, by Lippicot Philadelpia, New York.
http://dinopawesambon.blogspot.com/2011/07/ (diunduh tanggal 3 juni 2013-06-03)

10

Вам также может понравиться

  • Pneumonia
    Pneumonia
    Документ25 страниц
    Pneumonia
    ema
    Оценок пока нет
  • MTBS Soap
    MTBS Soap
    Документ4 страницы
    MTBS Soap
    ema
    Оценок пока нет
  • Isi
    Isi
    Документ41 страница
    Isi
    ema
    Оценок пока нет
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Документ7 страниц
    Bab I Pendahuluan
    ema
    Оценок пока нет
  • Leaflet Asi
    Leaflet Asi
    Документ2 страницы
    Leaflet Asi
    ema
    Оценок пока нет
  • Asuhan Persalinan Normal
    Asuhan Persalinan Normal
    Документ41 страница
    Asuhan Persalinan Normal
    Netty
    Оценок пока нет
  • Konsep Keb
    Konsep Keb
    Документ3 страницы
    Konsep Keb
    ema
    Оценок пока нет
  • Asuhan Persalinan Normal
    Asuhan Persalinan Normal
    Документ41 страница
    Asuhan Persalinan Normal
    Netty
    Оценок пока нет
  • NUTRISI
    NUTRISI
    Документ2 страницы
    NUTRISI
    ema
    Оценок пока нет
  • Leaflet Depan
    Leaflet Depan
    Документ1 страница
    Leaflet Depan
    ema
    Оценок пока нет
  • TT
    TT
    Документ2 страницы
    TT
    ema
    Оценок пока нет
  • Nutri Si
    Nutri Si
    Документ2 страницы
    Nutri Si
    ema
    Оценок пока нет
  • TT
    TT
    Документ2 страницы
    TT
    ema
    Оценок пока нет
  • Politeknik Kesehatan Mataram Kementrian Kerehatan Ri
    Politeknik Kesehatan Mataram Kementrian Kerehatan Ri
    Документ2 страницы
    Politeknik Kesehatan Mataram Kementrian Kerehatan Ri
    ema
    Оценок пока нет
  • Hiperbilirubin
    Hiperbilirubin
    Документ20 страниц
    Hiperbilirubin
    ema
    Оценок пока нет
  • Gangguan Pernafasan
    Gangguan Pernafasan
    Документ8 страниц
    Gangguan Pernafasan
    ema
    Оценок пока нет
  • Cover
    Cover
    Документ4 страницы
    Cover
    ema
    Оценок пока нет
  • Kewirausahaan
    Kewirausahaan
    Документ9 страниц
    Kewirausahaan
    ema
    Оценок пока нет