Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KERANGKA ACUAN
I.PENDAHULUAN:
Pembangunan kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan
Nasional yang antara lain mempunyai tujuan untuk mewujudkan bangsa yang
maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan batin. !alah satu bangsa yang maju
adalah bangsa yang mempunyai derajat kesehatan yang tinggi, dengan mutu
kehidupan yang tinggi pula, serta mempunyai sikap kejiwaan yang menopang
dan mendorong kreativitas. Kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian integral
dari kesehatan manusia seutuhnya juga berperan dalam meningkatkan kualitas
dan produktivitas sumber daya manusia .Penyakit yang banyak diderita
masyarakat adalah carries dan penyakit periodental yang sebenarnya dapat
dicegah dengan menanamkan kebiasaan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi
yang baik sejak usia dini. melalui upaya pembinaan kesehatan gigi masyarakat
yang telah dilaksanakan melalui pendekatan UKGM.
II.TUJUAN:
Meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan dan peran serta masyarakat
dan keluarga dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut.
III.LINGKUP KEGIATAN:
Strategi paradigma sehat dengan pendekatan primary oral health care sangat
tepat untuk meningkatkan status kesehatan gigi masyarakat dengan prinsipprinsip:
-
Pemerataan jangkauan
.Melibatkan peran serta masyarakat.
Fokus pada upaya pencegahan.
Pendekatan multisektor .
Penerapan teknologi tepat guna.
IV.PESERTA:
Kelompok masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan mulut
(Bumil,Balita, Apras)
V. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Waktu : Pukul 8.00-selesai
Tempat Pelaksanaan: -Disesuaikan dengan jadwal kegiatan posyandu.
-Disesuaikan dengan jadwal kegiatan UKGM
VI. KELUARAN(OUTPUT)
-
belajar dan dorongan belajar yang positif dibandingkan dengan lingkungan keluarga,
khususnya lingkungan masyarakat. Bagaimanapun juga para siswa selalu berada dalam resiko
kesehatan dan status nutrisi yang buruk. Namun hal tersebut dapat ditangani secara efektif,
sederhana dan dengan biaya yang murah melalui program kesehatan sekolah. Berdasarkan
disebutkan bahwa UU No.23 tahun 1992 pasal 45 tentang Kesehatan kesehatan sekolah
diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam
lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara
harmonis dan optimal sehingga diharapkan dapat menjadikan sumberdaya manusia yang
berkualitas. Berdasarkan Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan Usaha Kesehatan Sekolah
adalah upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara
terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah, perguruan agama
serta usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan
lingkungan sekolah (Effendi,1998). Sedangkan menurut departemen kesehatan, Usaha
Kesehatan Sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah
dengan anak didik beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama. UKS merupakan
wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat yang pada gilirannya menghasilkan
derajat kesehatan yang optimal. Program tentang pembinaan dan pengembangan usaha
kesehatan sekolah (UKS) di sekolah/satuan pendidikan luar sekolah dilaksanakan melalui tiga
program pokok yang meliputi : pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan
lingkungan kehidupan
sekolah sehat. Dalam mendukung pelaksanaan tiga program pokok UKS di sekolah ataupun
satuan pendidikan luar sekolah diperlukan program penduduk yang meliputi : ketenagaan,
pendanaan, sarana prasarana, dan penelitian dan pengembangan, pembinaan serta
pengembangan usaha kesehatan sekolah (UKS) dilaksanakan oleh tim UKS yang terdiri
atas : tim pembina UKS pusat, tim pembina UKS propinsi, tim pembina UKS kabupaten /
kota,tim pembina UKS kecamatan, tim pembina UKS di sekolah Adapun pembahasan
laporan kali ini dititikberatkan pada upaya usaha kesehatan sekolah berupa pemeriksaan
ketajaman penglihatan, kesehatan gigi dan mulut (Gimul), pemeriksaan kesehatan Telinga,
Hidung dan Tenggorokan (THT), status gizi dan kesehatan reproduksi sebagai upaya
pemeliharaan dan pengawasan kebersihan perorangan.
B.
Tujuan Kegiatan
1.
Melakukan pemeriksaan ketajaman penglihatan, kesehatan gigi dan mulut, THT, dan status
gizi, kesehatan reproduksi pada siswa untuk mendeteksi dini kelainan pada gigi dan mulut,
THT, dan sistem reproduksi. 2.
Menanamkan kebiasaan hidup sehat dan mendorong siswa untuk ikut serta dalam berbagai
usaha kesehatan serta ikut bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri dan lingkungannya.
C.
Manfaat Kegiatan
1.
Terdeteksinya kelainan kesehatan pada siswa secara dini terutama dalam hal ketajaman
penglihatan, kesehatan gigi dan mulut, THT, status gizi dan sistem reproduksi. 2.
Pencegahan dan pengobatan terhadap gangguan ketajaman penglihatan penyakit gigi dan
mulut, THT, dan status gizi sistem reproduksi pada siswa. 3.
Meningkatnya kesehatan siswa sehingga dapat tumbuh dan belajar secara optimal dan efisien.
4.
untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang pentingnya menjaga ketajaman penglihatan,
kesehatan gigi, mulut, status gizi dan THT serta kesehatan tubuh.
D.
Uraian Kegiatan
UKS dilakukan mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Sekolah Lanjutan Atas. Adapun
sasaran dari kegiatan ini diutamakan siswa kelas 1 SLTP. Dalam kegiatan ini, dilakukan
pemeriksaan fisik umum seperti mengukur berat badan dan tinggi badan untuk mengetahui
tumbuh kembang siswa. Selain itu juga dilakukan pemeriksaan gigi dan mulut dan THT dari
masing-masing siswa yang bertujuan untuk
screening
sehingga bisa diketahui penyakit gigi, mulut, dan THT dan juga dilakukan penilaian
terhadap kesehatan reproduksi secara dini. Bagi siswa yang tidak ditemukam ketajaman
penglihatan, kelainan kesehatan gigi dan mulut, THT, maupun sistem reproduksi dianjurkan
untuk terus melakukan pemeliharaan kebersihan (tindakan preventif). Sedangkan bagi siswa
yang didapati adanya kelainan kesehatan baik pada kesehatan gigi dan mulut, THT, ataupun
sistem reproduksi diberikan rujukan ke Puskesmas Rambung untuk dilakukan penanganan
lebih lanjut.
E.
Pelaksanaan
Pelaksana : Tim Puskesmas Rambung
F.
Metode Pelaksanaan
1.
Pengukuran tinggi badan dan berat badan Pengukuran tinggi badan dan berat badan perlu
dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan badan serta status gizi agar
pertumbuhan anak dapat berkembang secara optimal. Adapun dalam kegiatan ini,
pengukuran tinggi badan
dilakukan dengan menggunakan pita ukur. Sedangkan pengukuran berat badan menggunakan
timbangan. Hasil dari pengukuran tersebut kemudian dicatat. Siswa yang telah diukur tinggi
badan dan berat badannya kemudian melanjutkan ke pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh
dokter. 2.
Pemeriksaan fisik Setelah dilakukan pencatatan tinggi badan dan berat badan, dilakukanlah
pemeriksaan fisik secara umum yang kemudian dilanjutkan pemeriksaan fisik khusus untuk
menilai ketajaman pengglihatan, kesehatan gigi, mulut, status gizi dan THT dari masingmasing siswa yang bertujuan untuk
screening
sehingga bisa diketahui penyakit gigi, mulut, dan THT secara dini. a.
Ketajaman Penglihatan Siswa yang akan diperiksa visus mata beridiri atau duduk dengan
jarak pandang lima meter, menggunakan snellen chart. Pada siswa yang bermasalah jarak
pandang diberikan penyuluhan dan dianjurkan berobat ke dokter mata. b.
Pemeriksaan gigi dan mulut Siswa yang akan diperiksa diminta untuk membuka mulutnya.
Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat senter/ pen light, senter/penlight diarahkan
pada gigi atas, bawah, depan dan belakang. Pada siswa yang giginya masih bagus dianjurkan
untuk terus melakukan pemeliharaan kebersihan dan kesehatan gigi sedangkan untuk siswa
yang giginya bermasalah dan perlu penanganan dan tindakan lebih lanjut, diberikan rujukan
ke Puskesmas Rambung serta diberitahukan kepada pihak sekolah. c.
Pemeriksaan THT Pemeriksaan dilanjutan dengan pemeriksaan tonsil dengan meminta
siswa membuka lebar mulut kemudian menjulurkan lidah keluar agar bagian tonsil dapat
terlihat. Tonsil yang membesar dapat menghambat keluar masuknya udara. Infeksi pada
tonsil dapat mengakibatkan kemerahan dan pembengkakan pada tonsil serta ditemukannya
eksudat / bercak berwarna putih keabuan pada tonsil sehingga menyebabkan timbulnya sakit
tenggorokan, nyeri telan, demam tinggi, bau mulut serta nyeri telinga.
Pembesaran tonsil dapat diukur dengan cara mengukur tonsil, adapun ukuran tonsil yang
lazim digunakan adalah sebagai berikut:
T0 : Post Tonsilektomi
T2 : Sudah melewati pillar anterior belum melewati garis paramedian (pillar post)
T4 : Sudah melewati garis median Pemeriksaan Telinga untuk mendeteksi / screening adanya
sumbatan serumen (
cerumen impaction
). Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat senter/ pen light, mula- mula lihat
keadaan dan bentuk daun telinga kemudian dengan menarik perlahan daun telinga ke atas
dan ke belakang agar liang telinga menjadi lebih lurus serta mempermudah untuk melihat
keadaan liang telinga dan membran timpani. Senter bagian liang telinga untuk melihat ada
tidaknya sumbatan serumen. Pada siswa yang tidak ada sumbatan serumen dianjurkan untuk
terus melakukan pemeliharaan kebersihan dan kesehatan telinga sedangkan untuk siswa yang
telinganya bermasalah dan perlu penanganan dan tindakan lebih lanjut, diberikan rujukan ke
Puskesmas Rambung serta diberitahukan kepada pihak sekolah. Pemeriksaan rongga hidung
dilakukan dengan menggunakan alat senter/ pen light, mula-mula lihat keadaan dan bentuk
rongga hidung, rhinorea, bentuk septum, dan keadaan rongga hidung secara menyeluruh.
Jika ditemukan adanya kelainan, maka siswa dirujuk ke Puskesmas Rambung untuk
dilakukan penanganan lanjutan. 3.
Pemeriksaan sistem reproduksi
Dari hasil pemeriksaan didapatkan masih banyak siswa yang menderita kekuranganan tajam
penglihatan, karies gigi, pembesaran tonsil, dan sumbatan serumen (
Serumen Impaction
). Selain itu ditemukan asma dan pembengkakan dileher depan itu juga ditemukan beberapa
kelainan jantung, ISPA saat dilakukan pemeriksaan.
Pada satu sekolah (SMP PABA) didapatkan hasil pemeriksaan kecurigaan adanya kasus
Gigantisme atau hiperproduksi
Growth Hormone
Dari hasil pemeriksaan kesehatan reproduksi, tidak ditemukan adanya kelainan kesehatan
maupun perkembangan dalam sistem reproduksi siswa/i.
H.
Saran
Perlu dilakukannya promosi kesehatan yang berkesinambungan mengenai kesehatan gigi dan
mulut serta THT.
Bahwa tingkat kesehatan tidak hanya ditentukan melalui kegiatan kuratif namun yang utama
adalah tindakan Promotif, maka tindakan penyuluhan mengenai PHBS perlu dilakukan di
sekolah-sekolah dengan angka kejadian ISPA tinggi.
Semua siswa yang mengalami menglami masalah penyakit harus segera berobat ke
pelayanan kesehatan atau ke Puskesmas terdekat.
Perlu adanya peran serta guru dalam hal menanamkan kebiasaan hidup sehat kepada para
siswa/i, pemeriksaan dan pengawasan kebersihan perorangan dan lingkungan, mengenal
tanda penyakit menular beserta masalah dan tindakan selanjutnya.
Kiranya kegiatan penajringan kesehatan tingkat SLTP dilakukuan secara rutin setiap tahun.
Sebaiknya sarana dan prasarana alat kesehatan yang berkaitan dengan penjaringan kesehatan
dilengkapi.
;)&enjelasan kepada orang tua murid<3omite 0ekolah melalui 3epala 0ekolah dan
atau guru kelas.# . & e l a k s a n a a n @ a p a n g a n &elaksanaan lapangan mencakup
perangkat kegiatan yang dilaksanakan pada tingkat&uskesmas, yang terdiri atas
a . & e n g u m p u l a n d a t a !)Data dasar untuk keperluan perencanaan
operasional, meliputia ) ? u m l a h 0 D d a n " I , m u r i d d a n g u r u b)Data tentang
situasi pelaksanaan U30 berdasarkan paket U30c ) D a t a t e n t a n g s i t u a s i p e l a y a n a n
k e s e h a t a n g i g i d a n m u l u t d i 0 D d a n " I khususnya sehubungan dengan
persentase sekolah menurut pentahapan U3'0.# ) D a t a u n t u k e % a l u a s i
d a m p a k p r o g r a m t e r h a d a p p r o i l k e s e h a t a n g i g i d a n mulut
murida ) l e h t e n a g a k e s e h a t a n b)leh guru b.Inter%ensi
perilaku!)&enggerakan peran serta guru melalui
lokakarya<pelatihan# ) & e n y u l u h a n k e p a d a m u r i d b e r u p a a ) l a t i h a n
m e n g g o s o k g i g i b)&engajaran ormal tentang kesehatan gigi dan mulutc)&enilaian
kebersihan mulut oleh guru, melalui pemeriksaan rutind)&enyuluhan oleh tenaga
kesehatan secara insidental.c . I n t e r % e n s i m e d i s
teknis<perorangan! ) & e m b u a n g a n k a r a n g g i g i #)&emeriksaan mulut,
p e n g o b a t a n s e m e n t a r a $ ) p l i k a s i l u o r a)"elalui pasta gigi yang
memenuhi persyaratan
b)
Untuk daerah khusus intensii kasi melalui kumurkumur dengan larutan y a n g
mengandung luor akti atau pemberian tablet luor.
Surface protection
,
fissure sealant
, kegiatan skeling, penambalan dengan metode/T(
Atraumatic Restorative Treatment technique
), pencabutan, rujukan.d . " a n a j e m e n ! ) 0 u p e r % i s i d a n b i m b i n g a n
t e k n i s a)3unjungan pembinaan ke 0D dan "I, minimal !6 sebulan b)3unjungan super
%isi dan pembinaan ke &uskesmas oleh koordinator k e s e h a t a n g i g i D i n a s
3 e s e h a t a n 3 a b u p a t e n < 3 o t a a t a u k u n j u n g a n super%isi oleh
penanggung jawab program kesehatan gigi dan mulut 4
Dinas 3esehatan &ropinsi ke 3abupaten<3ota minimal !6 dalam !
triwulan, dan super%isi dari penanggung jawab program kesehatan gigi dan mulut
pusat ke daerah minimal ! 6 ! tahun.# ) & e l a p o r a n $ ) & e n i l a i a n ( B
% a l u a s i ) &enilaian (e%aluasi) U3'0 ini dilaksanakan beberapa
komponena ) 3 o m p o n e n k e g i a t a n (
Proses
)"eliputi penilaian tentang pelaksanaan lapangan, antara lain
rekuensi pelaksanaan inter%ensi perilaku, rekuensi pelaksanaan super%isi
dan bimbingan teknis per minggu (bulan). b)3omponen karya cipta (
Output
)" e l i p u t i p e n i l a i a n % o l u m e p e l a y a n a n a n t a r a l a i n j u m l a h m u r i d
y a n g diberi pelayanan medik gigi, jumlah murid yang diberi penyuluhan,
per minggu (bulan)c ) 3 o m p o n e n h a s i l a n t a r a (
Outcome
)" e l i p u t i p e n i l a i a n t e n t a n g p e r u b a h a n s i k a p d a n p e r i l a k u a n t a r a
l a i n jumlah murid yang melakukan sikat gigi dengan benar, jumlah
muridm e m a n a a t k a n a s i l i t a s p e l a y a n a n k e s e h a t a n g i g i d a n m u l u t
s e s u a i kebutuhan.d ) 3 o m p o n e n d a m p a k (
Impact
)" e l i p u t i p e n i l a i a n s u r % e i p e r u b a h a n d a l a m s t a t u s k e s e h a t a n g i g i
d a n mulut murid.
&enjaringan (
screening
) oleh guru dan atau tenaga kesehatan gigi atau pelaksana U30 untukmenentukan jumlah
murid yang perlu perawatan.
3 e g i a t a n m e n g g o s o k g i g i d i s e k o l a h d i l a k u k a n s e c a r a t e r a t u r d i bawah
koordinasi guru.
@ingkungan sekolah
@ingkungan keluarga
@ingkungan masyarakat
%.&ad'al Kegatan
1o3egiatan0asaranTargetIndikator &rogram! . & e m e r i k s a a n
e r k a l a " u r i d T 3 , 0 D 0 i s w a D a n 0 i s w i
0 D # 9 0ekolah!6<Tahun# . & e n y u l u h a n 3 e s e h a t a n ' i g i
D a n "ulut Dan 0ikat 'igi "assal" u r i d
T 3 < & U D ! 5
T 3 ! 6 < T a h u n $ . & e n y u l u h a n 3 e s e h a t a n
' i g i D a n "ulut Dan 0ikat 'igi "assal"
u
r
i
d
0
D
!
4
0
D
!
6
<
T
a
h
u
n
4
.
0
c
r
e
e
n
i
n
g
T
3
,
0
D
0
i
s
w
a
D
a
n
0
i
s
w
i
0
D
,
0"& Dan 0"#90ekolah!6<Tahun
G.#ontorng E(alua$ Pelak$anaan Kegatan
B%aluasi dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, dan
d i s u s u n pelaporan tentang hasil yang dicapai pada bulan tersebut.
H.Pen!atatan dan Pela)oran
!.Catatan per kunjungan jumlah anak yang disuluh dan melakukan sikat gigi
massal.# . C a t a t a n h a s i l s c r e e n i n g p e r s e k o l a h n y a . $ . C a t a t a n a u d i t i n t e r n a l
s a t u b u l a n s e k a l i . 4.Dilakukan pelaporan hasil pengukuran kinerja tiap unit
setiap bulan oleh koordinator unit dan dilaporkan kepada sekretariat dan diketahui oleh
kepala &uskesmas.;.&elaporan tahunan hasil analisis penilaian kinerja oleh Dinas
3esehatan. 5
!# tahun sebesar #:,87 sedangkan pengalaman karies $5,!7. esarnya kerusakan gigiyang
belum ditangani dan memerlukan penumpatan< pencabutan (/TI) pada usia !
#tahun sebesar 5#,$7 sedangkan persentasi dari jumlah gigi tetap yang sudah di tumpat(&TI)
pada usia ini baru mencapai +,97 dan #5,#7 telah terlanjur dicabut. 0 t a n d a r & e l a y a n a n
" i n i m a l ( 0 & " ) i d a n g 3 e s e h a t a n 3 a b u p a t e n < 3 o t a &ermenkes /I 1o. 94!
<"enkes<&er<=II<#++8 menunjukkan bahwa cakupan penjaringank e s e h a t a n s i s w a 0 D
dan setingkat sebesar !++7 pada tahun #+!+, sedangkan pada&etunjuk
Tek n i s 0 & " i d a n g 3 e s e h a t a n d i 3 a b u p a t e n < 3 o t a 3 e p m e n k e s / I
1 o . 8#8<"enkes<03<I><#++8 disebutkan langkah2langkah kegiatan U3'0. leh karena
itukegiatan U3'0 harus dilaksanakan dan dianggarkan oleh &emerintah Daerah
setempat.3ementerian 3esehatan /I Direktorat ?enderal ina Upaya 3esehatan
perlumenerbitkan buku &edoman &enyelenggaraan Usaha 3esehatan 'igi 0ekolah
untuk d a p a t m e n j a d i p e d o m a n b a g i p e l a k s a n a k e s e h a t a n g i g i d a n m u l u t
d i d a e r a h y a n g pelaksanaannya di sesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan daerah
tanpamengabaikan target Indonesia 0ehat.
B.Tujuan Pedoman
T u j u a n U m u m Ter c a p a i n y a d e r a j a t k e s e h a t a n g i g i d a n m u l u t p e s e r t a
d i d i k y a n g optimal. T u j u a n 3 h u s u s ! . " e n i n g k a t n y a p e n g e t a h u a n ,
s i k a p d a n t i n d a k a n w a r g a s e k o l a h d a l a m m e m e l i h a r a kesehatan gigi dan
mulut.# . " e n i n g k a t n y a p e r a n s e r t a g u r u , d o k t e r k e c i l , o r a n g t u a
d a l a m u p a y a p r o m o t i 2 pre%enti. $.Terpenuhinya kebutuhan pelayanan
medik gigi dan mulut bagi warga sekolah yang memerlukan. #
C.Keg atan Pokok dan R n! an Keg atan
/uang lingkup U3'0 meliputi antara lain!.&enyelenggaraan &endidikan kesehatan
gigi dan mulut yang meliputi a.&emberian pengetahuan tentang kesehatan gigi
dan mulut b.@atihan atau demonstrasi cara memelihara kebersihan dan kesehatan gigi
danmulut.c.&enanaman kebiasaan pola hidup sehat dan bersih agar dapat di
implementasikandalam kehidupan sehari2hari.#.&enyelenggaraan &elayanan
kesehatan gigi dan mulut dalam bentuk a.&emeriksaan dan penjaringan
kesehatan gigi dan mulut peserta didikA b.&enyuluhan kesehatan gigi dan mulut
@ingkungan sekolah
@ingkungan keluarga
@ingkungan masyarakat
%.&ad'al Kegatan
1o3egiatan0asaranTargetIndikator &rogram! . & e m e r i k s a a n
e r k a l a " u r i d T 3 , 0 D 0 i s w a D a n 0 i s w i
0 D # 9 0ekolah!6<Tahun# . & e n y u l u h a n 3 e s e h a t a n ' i g i
D a n "ulut Dan 0ikat 'igi "assal" u r i d
T 3 < & U D ! 5
T 3 ! 6 < T a h u n $ . & e n y u l u h a n 3 e s e h a t a n
' i g i D a n "ulut Dan 0ikat 'igi "assal"
u
r
i
d
0
D
!
4
0
D
!
6
<
T
a
h
u
n
4
.
0
c
r
e
e
n
i
n
g
T
3
,
0
D
0
i
s
w
a
D
a
n
0
i
s
w
i
0
D
,
0"& Dan 0"#90ekolah!6<Tahun
G.#ontorng E(alua$ Pelak$anaan Kegatan