Вы находитесь на странице: 1из 6

Di Manakah Orang Mati?

00:00
20:34

Bagaimana keadaan kita pada waktu mati?


Mengapa manusia mati?
Apakah kita merasa lega sewaktu mengetahui kebenaran tentang kematian?

1-3. Pertanyaan apa saja yang diajukan orang tentang kematian, dan jawaban apa yang diberikan oleh berbagai agama?

ITULAH pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam benak orang-orang selama ribuan tahun. Pertanyaan-pertanyaan itu
penting karena jawabannya mempengaruhi kita masing-masing, tidak soal siapa kita atau di mana kita tinggal.
Dalam pasal sebelumnya, kita membahas bagaimana melalui korban tebusan Yesus Kristus, kita dapat memperoleh
kehidupan abadi. Kita juga belajar bahwa Alkitab menubuatkan suatu masa ketika kematian tidak akan ada lagi.
(Penyingkapan 21:4) Namun, sementara ini, kita semua akan mati. Orang yang hidup sadar bahwa mereka akan
mati, kata Raja Salomo yang bijaksana. (Pengkhotbah 9:5) Kita berupaya hidup selama mungkin. Meskipun begitu,
kita bertanya-tanya bagaimana keadaan kita sewaktu kita mati.
3
Sewaktu orang yang kita cintai meninggal, kita berduka. Kita mungkin bertanya: Bagaimana keadaan dia? Apakah
dia menderita? Apakah dia sedang mengamati kita? Dapatkah kita membantunya? Dapatkah kita bertemu lagi
dengannya? Agama-agama di dunia ini memberikan jawaban yang berbeda-beda. Ada yang mengajarkan bahwa jika
Anda banyak berbuat baik, Anda akan pergi ke surga, tetapi jika Anda banyak berbuat jahat, Anda akan dibakar di
tempat siksaan. Agama lain mengajarkan bahwa pada waktu mati, seseorang pergi ke alam roh untuk berkumpul
dengan leluhur mereka. Agama lain lagimengajarkan bahwa orang mati pergi ke alam baka untuk dihakimi dan
kemudian direinkarnasi, atau dilahirkan kembali dalam tubuh lain.
2

4. Gagasan mendasar yang sama apa yang diajarkan oleh banyak agama tentang kematian?

Semua agama tersebut mengajarkan satu gagasan mendasar yang sama, yaitu bahwa ada suatu bagian dari diri
kita yang masih hidup setelah tubuh jasmani kita mati. Hampir setiap agama, yang dianut pada zaman dahulu dan
sekarang, mengajarkan bahwa kita tetap hidup untuk selama-lamanya dan masih dapat melihat, mendengar, dan
berpikir. Namun, bagaimana mungkin? Indra-indra kita, serta pikiran kita, semuanya berhubungan dengan daya kerja
otak. Pada waktu kita mati, otak kita tidak bekerja lagi. Daya ingat, perasaan, dan indra-indra kita tidak terus
berfungsi secara misterius tanpa otak. Semuanya berhenti bekerja setelah otak kita hancur.
4

BAGAIMANA SEBENARNYA KEADAAN ORANG MATI?


5, 6. Apa yang Alkitab ajarkan tentang keadaan orang mati?

Keadaan orang mati bukan misteri bagi Yehuwa, sang Pencipta otak. Ia mengetahui kebenarannya, dan dalam
Firman-Nya, Alkitab, Ia menjelaskan bagaimana keadaan mereka. Alkitab dengan jelas mengajarkan: Sewaktu
seseorang mati, ia tidak ada lagi. Kematian adalah kebalikan dari kehidupan. Orang mati tidak dapat melihat atau
mendengar atau berpikir. Tidak ada satu bagian pun dari diri kita yang tetap hidup setelah tubuh kita mati. Kita tidak
mempunyai jiwa atau roh yang tidak berkematian. *
5

Ke mana perginya api lilin itu?

Setelah Salomo menyatakan bahwa orang yang hidup tahu bahwa mereka akan mati, ia menulis, Tetapi orang mati,
mereka sama sekali tidak sadar akan apa pun. Lalu, ia menguraikan kebenaran yang mendasar itu dengan
mengatakan bahwa orang mati tidak dapat mengasihi atau membenci dan bahwa tidak ada pekerjaan atau
rancangan atau pengetahuan atau hikmat di [kuburan]. (Pengkhotbah 9:5, 6, 10) Demikian pula, Mazmur
146:4 mengatakan bahwa pada waktu seseorang mati, lenyaplah segala pikirannya. Manusia itu fana, atau
berkematian, dan tidak terus hidup setelah tubuh mati. Hidup kita bagaikan api pada sebatang lilin. Sewaktu
dipadamkan, apinya tidak pergi ke mana-mana. Api itu tidak ada lagi.
6

APA YANG YESUS KATAKAN TENTANG KEMATIAN


7. Bagaimana Yesus menjelaskan kematian?

Yesus Kristus menggambarkan keadaan orang mati. Ketika Lazarus, teman baiknya, meninggal, Yesus memberi
tahu murid-muridnya, Lazarus, sahabat kita, telah pergi beristirahat. Murid-murid mengira bahwa Yesus
memaksudkan Lazarus sedang beristirahat, atau tidur, agar ia dapat sembuh. Tetapi, mereka keliru. Yesus
menjelaskan, Lazarus telah mati. (Yohanes 11:11-14) Perhatikan bahwa Yesus menyamakan kematian dengan
istirahat dan tidur. Lazarus tidak berada di surga ataupun di neraka yang menyala-nyala. Ia tidak sedang bersama
para malaikat atau leluhurnya. Lazarus tidak dilahirkan kembali sebagai manusia lain. Ia sedang beristirahat dalam
kematian, seolah-olah tidur nyenyak tanpa bermimpi. Ayat-ayat lain juga menyamakan kematian dengan tidur.
Misalnya, setelah Stefanus, murid Yesus, dilempari batu sampai mati, Alkitab mengatakan bahwa ia tidur. (Kisah
7:60) Demikian pula, rasul Paulus menulis tentang beberapa orang pada zamannya yang telah tidur dalam
kematian.1 Korintus 15:6.
7

Yehuwa menciptakan manusia untuk hidup selama-lamanya di bumi


8. Bagaimana kita tahu bahwa Allah tidak menetapkan agar manusia mati?

Apakah Allah sejak semula menetapkan agar manusia mati? Sama sekali tidak! Yehuwa menciptakan manusia
untuk hidup selama-lamanya di bumi. Seperti yang telah kita pelajari sebelumnya di buku ini, Allah menempatkan
pasangan manusia pertama di suatu firdaus yang menyenangkan. Ia mengaruniai mereka kesehatan yang
sempurna. Yehuwa hanya menginginkan apa yang baik bagi mereka. Adakah orang tua pengasih yang ingin anakanaknya mengalami derita usia tua dan kematian? Tentu tidak! Yehuwa mengasihi anak-anak-Nya dan ingin mereka
menikmati kebahagiaan yang tiada akhirnya di bumi. Mengenai manusia, Alkitab mengatakan, [Yehuwa] menaruh
waktu yang tidak tertentu dalam hati mereka. (Pengkhotbah 3:11) Allah menciptakan kita dengan keinginan untuk
hidup selama-lamanya. Dan, Ia telah mengatur agar keinginan itu dipenuhi.
8

MENGAPA MANUSIA MATI


9. Larangan apa yang Yehuwa tetapkan atas Adam, dan mengapa perintah itu tidak sulit ditaati?

Kalau begitu, mengapa manusia mati? Untuk mendapatkan jawabannya, kita harus membahas apa yang terjadi
ketika baru ada satu pria dan satu wanita di bumi. Alkitab menjelaskan, Allah Yehuwa menumbuhkan dari tanah
segala pohon yang menarik untuk dilihat dan baik untuk dimakan. (Kejadian 2:9) Tetapi, ada satu larangan. Yehuwa
9

memberi tahu Adam, Setiap pohon di taman ini boleh kaumakan buahnya sampai puas. Tetapi mengenai pohon
pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, engkau tidak boleh memakan buahnya, karena pada hari engkau
memakannya, engkau pasti akan mati. (Kejadian 2:16, 17) Perintah ini tidak sulit ditaati. Ada banyak pohon lain yang
buahnya dapat dimakan oleh Adam dan Hawa. Tetapi melalui perintah itu, mereka mendapat kesempatan istimewa
untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada Pribadi yang telah memberi mereka segala-galanya, termasuk
kehidupan yang sempurna. Jika mereka menaati perintah itu, mereka juga akan menunjukkan bahwa mereka
menghormati wewenang Bapak surgawi mereka dan bahwa mereka ingin mendapat bimbingan-Nya yang pengasih.
10, 11. (a) Bagaimana pasangan manusia pertama sampai tidak menaati Allah? (b) Mengapa ketidaktaatan Adam dan Hawa bukan
hal sepele?

Sayangnya, pasangan manusia pertama memilih untuk tidak menaati Yehuwa. Melalui seekor ular, Setan bertanya
kepada Hawa, Apakah memang benar bahwa Allah mengatakan kamu tidak boleh memakan buah dari setiap pohon
di taman ini? Hawa menjawab, Buah dari pohon-pohon di taman ini boleh kami makan. Tetapi mengenai makan
buah dari pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah telah berfirman, Kamu tidak boleh memakan buahnya,
tidak, kamu tidak boleh menyentuhnya agar kamu tidak mati.Kejadian 3:1-3.
11
Kamu pasti tidak akan mati, kata Setan. Allah tahu bahwa pada hari kamu memakannya, matamu tentu akan
terbuka dan kamu tentu akan menjadi seperti Allah, mengetahui yang baik dan yang jahat. (Kejadian 3:4, 5) Setan
ingin Hawa percaya bahwa jika ia makan buah terlarang, ia akan mendapat manfaat. Menurut Setan, Hawa dapat
memutuskan sendiri apa yang benar dan salah serta dapat melakukan apa yang ia inginkan. Setan juga menuduh
Yehuwa berdusta sewaktu mengatakan bahwa Hawa akan mati jika ia makan buah itu. Hawa mempercayai Setan.
Maka, ia memetik buah itu dan memakannya. Lalu, ia memberikan sebagian kepada suaminya, yang kemudian ikut
memakan buah itu. Mereka melakukannya bukan karena tidak tahu. Mereka tahu bahwa mereka justru melakukan
apa yang Allah larang.Dengan memakan buah itu, mereka sengaja tidak menaati suatu perintah yang sederhana dan
masuk akal. Mereka tidak menghargai Bapak surgawi mereka dan wewenang-Nya. Sikap tidak hormat tersebut
kepada Pencipta mereka yang pengasih tidak dapat dimaafkan!
10

12. Apa yang dapat membantu kita mengerti perasaan Yehuwa sewaktu Adam dan Hawa memilih untuk menentang Dia?

Sebagai gambaran: Bagaimana perasaan Anda jika anak yang telah Anda besarkan dan sayangi tidak menaati
Anda melalui tindakan yang menunjukkan bahwa ia tidak menghormati atau mengasihi Anda? Anda tentu merasa
sangat sakit hati. Maka, bayangkan, betapa pedihnya hati Yehuwa sewaktu Adam maupun Hawa memilih untuk
menentang Dia.
12

Adam berasal dari debu, dan ia kembali ke debu


13. Menurut Yehuwa, apa yang akan terjadi atas Adam sewaktu ia mati, dan apa artinya itu?

Tidak ada alasan bagi Yehuwa untuk membiarkan Adam dan Hawa yang tidak taat itu hidup selama-lamanya.
Mereka mati, tepat seperti yang telah Ia firmankan. Adam dan Hawa tidak ada lagi. Mereka tidak pindah ke alam roh.
Kita mengetahui hal ini dari apa yang Yehuwa katakan kepada Adam setelah Ia memintanya untuk
mempertanggungjawabkan ketidaktaatannya. Allah berfirman, Engkau [akan] kembali ke tanah, karena dari situ
engkau diambil. Karena engkau debu dan engkau akan kembali ke debu. (Kejadian 3:19) Allah menciptakan Adam
dari debu tanah. (Kejadian 2:7) Sebelum itu, Adam tidak ada. Maka, ketika Yehuwa berfirman bahwa Adam akan
kembali ke debu, Ia memaksudkan bahwa Adam akan kembali ke ketiadaan. Adam akan menjadi tidak bernyawa
seperti asalnya, yaitu debu.
13

14. Mengapa manusia mati?

Adam dan Hawa sebenarnya bisa terus hidup sampai sekarang, tetapi mereka mati karena mereka memilih untuk
tidak menaati Allah dan dengan demikian berbuat dosa. Jadi, kita mati karena Adam mewariskan dosa maupun
kematian kepada semua keturunannya. (Roma 5:12) Dosa itu bagaikan penyakit turunan yang mengerikan. Siapa
pun tidak dapat luput darinya. Akibat dosa, yaitu kematian, adalah suatu kutukan. Kematian adalah musuh, bukan
teman. (1 Korintus 15:26) Alangkah bersyukurnya kita bahwa Yehuwa menyediakan tebusan untuk menyelamatkan
kita dari musuh yang mengerikan ini!
14

MENGETAHUI KEBENARAN TENTANG KEMATIAN ITU BERMANFAAT

15. Mengapa sungguh melegakan untuk mengetahui kebenaran tentang kematian?

Apa yang Alkitab ajarkan tentang keadaan orang mati sungguh melegakan. Seperti yang telah kita pelajari, orang
mati tidak merasa sakit atau sedih. Kita tidak perlu takut kepada mereka, sebab mereka tidak dapat mencelakai kita.
Mereka tidak membutuhkan bantuan kita, dan mereka tidak dapat membantu kita. Kita tidak dapat berbicara kepada
mereka, dan mereka tidak dapat berbicara kepada kita. Banyak pemimpin agama berdusta dengan mengaku bahwa
mereka dapat membantu orang yang sudah mati, dan orang-orang yang mempercayainya memberi mereka uang.
Tetapi karena mengetahui kebenaran, kita dilindungi sehingga tidak tertipu oleh para pemimpin agama itu.
15

16. Siapa yang mempengaruhi ajaran banyak agama, dan bagaimana?

Bagaimana dengan agama Anda? Apakah ajarannya tentang orang mati selaras dengan Alkitab? Ajaran
kebanyakan agama tidak selaras dengan Alkitab. Mengapa? Karena ajaran mereka telah dipengaruhi oleh Setan. Ia
menggunakan agama palsu untuk membuat orang percaya bahwa setelah tubuh mati, manusia masih hidup di alam
roh. Itulah dusta yang Setan gabungkan dengan dusta lain untuk memalingkan orang dari Allah Yehuwa. Dusta
apakah itu?
16

17. Mengapa ajaran tentang siksaan kekal merusak nama baik Yehuwa?

Seperti yang kita lihat sebelumnya, beberapa agama mengajarkan bahwa jika seseorang banyak berbuat jahat
selama hidupnya, sewaktu mati ia akan pergi ke sebuah tempat siksaan yang menyala-nyala dan menderita untuk
selama-lamanya. Ajaran ini merusak nama baik Allah. Yehuwa adalah Allah yang pengasih dan tidak pernah
membuat orang menderita seperti itu. (1 Yohanes 4:8) Bagaimana perasaan Anda terhadap orang yang menghukum
anak yang bandel dengan menaruh tangannya dalam api? Apakah Anda akan menghargai orang seperti itu? Apakah
Anda ingin berkenalan dengan dia? Tentu tidak! Anda pasti menganggapnya sangat kejam. Ya, Setan ingin agar kita
percaya bahwa Yehuwa menyiksa orang dalam api selama jutaan tahun, bahkan selama-lamanya!
17

18. Penyembahan orang mati didasarkan pada dusta apa?

Setan juga menggunakan beberapa agama untuk mengajarkan bahwa orang mati menjadi roh yang harus dihormati
oleh orang yang hidup. Menurut ajaran itu, roh orang mati dapat menjadi sahabat yang kuat atau menjadi musuh
yang menakutkan. Banyak orang mempercayai dusta itu. Mereka takut kepada orang mati dan menghormati serta
menyembahnya. Sebaliknya, Alkitab mengajarkan bahwa orang mati itu seperti orang tidur dan bahwa kita hanya
boleh menyembah Allah yang benar, Yehuwa, Pencipta dan Penyedia segala kebutuhan kita.Penyingkapan 4:11.
18

19. Dengan mengetahui kebenaran tentang kematian, kita dibantu untuk memahami ajaran lain apa dari Alkitab?

Dengan mengetahui kebenaran tentang orang mati, Anda tidak akan disesatkan oleh dusta agama. Hal itu juga
membantu Anda memahami ajaran-ajaran Alkitab lainnya. Misalnya, sewaktu Anda tahu bahwa orang mati tidak
pindah ke alam roh, janji kehidupan abadi dalam Firdaus di bumi akan lebih nyata bagi Anda.
19

20. Pertanyaan apa yang akan kita bahas dalam pasal berikutnya?

Lama berselang, Ayub, pria yang adil-benar, mengajukan pertanyaan ini, Jika laki-laki mati dapatkah ia hidup lagi?
(Ayub 14:14) Dapatkah orang yang tak bernyawa yang tidur dalam kematian dihidupkan kembali? Apa yang Alkitab
ajarkan tentang hal ini sangat menghibur, sebagaimana akan diperlihatkan dalam pasal berikutnya.
20

APA YANG ALKITAB AJARKAN

Orang mati tidak dapat melihat atau mendengar atau berpikir.Pengkhotbah 9:5.
Orang mati sedang beristirahat; mereka tidak menderita.Yohanes 11:11.
Manusia mati karena mewarisi dosa dari Adam.Roma 5:12.

Вам также может понравиться