Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kita sebagai makhluk ciptaannya patut bersyukur dengan apa yang telah di
ciptakannya.Di bumi ini, keanekaragaman hewan sangat beragam jenisnya. Oleh
karena itu, kita perlu mengklasifikasikannya untuk mempermudah dalam
memepelajarinya. Klasifikasi bertujuan untuk memepermudah mengenal objek
yang beranekaragam dengan cara melihat/mencari persamaan dan perbedaan
ciri dan sifat pada objek tersebut. Keuntungan yang diperoleh dengan
menklasifikasikan makhluk hidup adalah mempermudah dalam mencari
keterangan tentang makhluk hidup yang dipelajari serta mempermudah dalam
penaman nama ilmiah.
Dalam klasifikasi terdapat kingdom/dunia animalia (hewan). Kingdom animalia
dapat dibagi menjadi beberapa filum seperti : mollusca dan echinodermata. Kata
mollusca berasal dari bahasa latin mollis yang berarti lunak. Oleh sebab itu,
mollusca disebut hewan bertubuh lunak. Tubuh mollusca berbentuk bulat
simetris dan tidak bersegmen. Hidup di air laut, tawar dan di darat. Sebagian
besar jenis mollusca memiliki cangkang (mantel), yaitu lapisan jaringan yang
menutupi organ-organ viseral dan membentuk rongga mantel. Cangkang
mollusca tersusun atas zat kapur yang berguna untuk melindungi diri. Namun
ada yang tidak memiliki cangkang. Filum ini di bagi menjadi beberapa kelas
yaitu: Amphineura / Polyplachopora, Gastropoda, Scaphopoda, pelecypoda dan
cehalopoda. Dalam kelas Cehalopoda merupakan hewan yang kakinya berada di
kepala. Kaki ini dikenal dengan nama tentakel atau lengan yang berfungsi untuk
menangkap mangsa contohnya adalah cumi-cumi. Dalam kelas scahopoda
seperti bekicot hidup di air laut dan tubuh dilengkapi tentakel kecil yang
bernama kaptakula.
Selain filum mollusca ada juga filum echinodermata, echinodermata berasal dari
bahasa latin echinos (duri) dan derma (kulit). Oleh sebab itu, echinodermata
disebut hewan berkulit duri. Echinodemata merupakan hewan yang tidak
memilik segmen. Kulit tubuh berduri dan tersusun atas lempeng-lempeng zat
kapur. Gerakan Echinodermata dilakukan dengan kaki amburakal. Hewan ini
banyak hidup di perairan laut.Berkembang biak secara seksual dan pembuahan
berlangsung di air. Dan memiliki daya regenerasi. Filum ini terbagi atas kelas
asteroidea seperti bintang laut, Echinoidea seperti bulu babi, Ophiuroidea seperti
bintang ular, Holothuroidea seperti teripang dan Crinoidea seperti lilia laut.
Dalam laporan ini, adapun masalah yang kami identifikasi adalah
pengklasifikasian, gambar tubuh, manfaat bagi kehidupan untuk kehidupan
sehari-hari, ciri-ciri dari hewan-hewan : cumi-cumi, duri babi/bulu babi, bekicot,
teripang, bintang laut dan bintang ular.
Metode kerja
Praktikum ini kami kerjakan secara berkelompok. Kami menyediakan alat dan
bahan serta melakukan eksperimen/pembedahan . Waktu yang kami gunakan
untuk melakukan praktikum ini adalah selama 1minggu .
Alat dan bahan
Alat dan bahan yang kami pakai untuk melaksanakan praktikum ini adalah :
Alat:
Pisau
Pensil
Kertas
Bahan :
Hewan-hewan laut seperti;
Cumi-cumi
Bulu babi
Bekicot
Bintang laut
Bintang ular
teripang
Pembahasan
1. Cumi-cumi
a. Klasifikasi cumi-cumi :
Kingdom : animalia
Phylum : Mollusca
Class : Chepalopoda
Sub kelas : Coloidea
Super ordo : Decapodiformes
Ordo : decapoda
Family : Loliginidae
Genus : Loligo
Spesies : Loligo indica
b.Bagian tubuh cumi-cumi dan fungsinya
Cumi-cumi termasuk hewan tak bertulang belakang yang tidak mempunyai
tulang pada tubuhnya, meskipun disebut ikan. Mereka mempunyai kemampuan
yang luar biasa untuk bergerak lihai karena adanya sistem yang sangat menarik.
Tubuh lunaknya diselimuti oleh lapisan pelindung tebal yang di bawahnya air
dalam jumlah besar disedot dan disemburkan oleh otot-otot yang kuat, sehingga
memungkinkannya bergerak mundur.
Cara kerja tubuhnya itu sangatlah rumit. Pada kedua sisi kepala hewan ini
terdapat lubang yang menyerupai kantung. Air disedot masuk melalui lubang ini
menuju suatu rongga berbentuk tabung di dalam tubuhnya. Kemudian ia
menyemprotkan air tersebut keluar dari pipa sempit tepat di bawah kepalanya
dengan tekanan tinggi, sehingga dengannya ia mampu bergerak cepat ke arah
yang berlawanan akibat gaya reaksi.
Seekor sumi-cumi dapat menghindar dari pemangsanya dengan gerak sangat
cepat karena pengerutan otot yang cepat ini. Ketika kecepatannya saja tidak
cukup untuk melindungi dirinya, mereka menyemprotkan tinta pekat dan
berwarna gelap yang diolah di dalam tubuhnya. Tinta ini mengejutkan pemangsa
beberapa detik, yang biasanya cukup bagi cumi-cumi untuk melarikan diri. Ikanikan yang tak diketahuinya di belakang gumpalan tinta tersebut segera
menghindari wilayah ini.
Sistem pertahanan dan gaya berenang reaksi pada cumi-cumi juga berguna bagi
mereka selama berburu. Mereka dapat menyerang dan mengejar mangsanya
dengan kecepatan tinggi. Sistem saraf yang begitu rumit mengatur pengerutan
dan pengenduran yang dibutuhkan untuk gaya renang reaksinya. Oleh
karenanya, sistem pernapasan mereka juga sempurna, yang menghasilkan
metabolisme tubuh yang tinggi yang diperlukan untuk semburan air
berkecepatan tingginya.
Cumi-cumi sangat terbantu selama berburu dengan adanya alat peraba
(tentakel) pada mulutnya. Tentakel yang seperti cambuk ini biasanya tetap
tergulung dalam kantung yang terletak di bawah lengan-lengannya. Ketika
menemukan mangsa, cumi-cumi menjulurkan tentakel untuk menyergapnya.
Makhluk ini bergantung pada lengan-lengannya (keseluruhan berjumlah delapan)
yang telah dirancang dengan tepat. Ia mampu dengan mudah mencabik-cabik
seekor kepiting menjadi serpihan kecil dengan menggunakan paruhnya. Cumicumi menggunakan paruhnya dengan begitu terampil sehingga mampu dengan
baik melubangi kulit cangkang kepiting dan mengeluarkan dagingnya dengan
lidah.
Bentuk mata cumi-cumi sangat rumit. Cumi-cumi dapat memusatkan pupil
dengan membawa lensa mendekati retina. Ia juga bisa menyesuaikan volume
cahaya yang dimasukkan ke dalam matanya dengan menutup atau membuka
lidah kecil di samping matanya.
Ketika menyemburkan air keluar, otot-otot jenis melingkar menegang dengan
cara memanjang. Namun, karena mempunyai kecenderungan mempertahankan
volumenya, lebarnya meningkat, yang biasanya akan memanjangkan tubuhnya.
Sementara itu, otot-otot bujur yang meregang mencegah pemanjangan ini. Otot-
otot jari-jari tetap meregang selama kejadian ini yang menyebabkan selubung
pelindung menebal. Setelah semburan air yang amat cepat, otot-otot jari-jari
mengerut dan menyusutkan panjangnya, yang menyebabkan selubung kembali
menipis, dan rongga selubung terisi air kembali.
Di bawah kulit cumi-cumi tersusun sebuah lapisan padat kantung-kantung
pewarna lentur yang disebut kromatofora. Dengan menggunakan lapisan ini,
cumi-cumi dapat mengubah penampakan warna kulitnya, yang tidak hanya
membantu dalam penyamaran akan tetapi juga sebagai sarana komunikasi.
Misalnya, seekor cumi-cumi jantan menunjukkan warna yang berbeda ketika
kawin dengan warna yang digunakan ketika berkelahi dengan seekor penantang.
Saat cumi-cumi jantan bercumbu dengan cumi-cumi betina, kulitnya berwarna
kebiruan. Jika jantan lain datang mendekat pada waktu ini, ia menampakkan
warna kemerahan pada separuh tubuhnya yang terlihat oleh jantan yang datang
itu. Merah adalah warna peringatan yang digunakan saat menantang atau
melakukan serangan.
Lapisan tipis kulit yang menutupi lengan dan tubuh makin membantu sistem
berenang reaksi pada cumi-cumi. Cumi-cumi mengapung dalam air dengan cara
melambai-lambaikan selaput berbentuk menyerupai tirai ini. lengannya, di pihak
lain, berguna menyeimbangkan tubuh selama mengambang. Lengan-lengan juga
berguna mengerem untuk menghentikan laju.
Cumi-cumi memiliki lapisan urat otot (tendon) yang disebut jubah, sebagai
pengganti otot bujur yang terdapat pada gurita. Jubah ini terdiri atas dua lapisan
yang menutupi bagian dalam dan luar tubuhnya, seperti halnya otot-otot bujur.
Di antara kedua lapisan tersebut terdapat otot-otot melingkar. Otot-otot jari-jari
terletak di antara keduanya, dalam arah tegak lurus.
Faring : bagian depan kerongkongan berfungsi untuk mengisap makanan dari
mulut dan membasahinya dengan lendir.
Mulut : tempat masuknya makanan.
Mata : sebaga alat penglihatan
Tentakel : berfungsi sebagai alat gerak ,merasa, memeriksa dan alat penagkap
mangsa.
Anus : mengeluarkan sisa metabolisme.
Hati : mengambil sari-sari makanan dalam darah dan sebagai tempat penghasil
empedu.
Esofagus : saluran di belakang rongga mulut berfungsi menghubungkan rongga
mulut dan lambung.
Insang : sebagai organ pernapasan.
Lambung : sebagai bagian dari organ pencernaan.
Cangkang dalam : sebagai pelindung organ tubuh bagian dalam.
Ovarium : penghasil sel telur.
Rektum : sebagai bagian usus belakang yang membuka ke anus.
Kantung tinta : kantung selaput yang terdapat pada cumi,yang mengandung
tinta. Tinta akan di semprotkan bila cumi merasa terganggu akan kedatangan /
beretemu pemangsa/predator.
c. Manfaat bagi kehidupan manusia Cumi-cumi merupakan sumber protein
hewani yang cukup tinggi.
d.Ciri-ciri
Cumi-cumi termasuk hewan tak bertulang belakang yang tidak mempunyai
tulang pada tubuhnya. Mampu bergerak lihai.
Kakinya terletak di kepala disebut dengan tentakel.panjang tentakel dapat
mencapai 1,5 panjang tubuh.
Tempat hidup di air laut.
Tubuh terdiri atas kepal, badan dan leher. Kepala dilengkapi dengan sepasang
mata dan tentakel.
Tubuh lunaknya diselimuti oleh lapisan pelindung tebal yang di bawahnya air
dalam jumlah besar disedot dan disemburkan oleh otot-otot yang kuat, sehingga
memungkinkannya bergerak mundur.
Memiliki delapan tangan,dan dua tentakel pengisap dan tubuh relatif langsing.
2. Bekicot
a.klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Class : Schapopoda
Genus : dentalium
Spesies : dentalium
b.Bagian tubuh bekicot dan fungsinya
Cangkang berbentuk taring atau terompet sehingga di kenal dengan kerang
terompet.Kedua ujungnya terbuka , dan panjang cangkang sekitar 3-6 cm.Tubuh
dilengkapi dengan tentakel kecil yang di kenal dengan nama kaptakuala.
c.manfaat bagi manusia
Bekicot merupakan sumber gizi hewani yang cukup tinggi.Creswell dan Kopiang
MOLUSCA
Diposkan oleh BELAJAR TERUS BIOLOGI di 16:02
Mollusca berasal dari bahasa latin molluscus = lunak.
Organisme yang memiliki tubuh lunak yang biasanya memiliki daerah
"kepala" dan "kaki" . Seringkali tubuh mereka ditutupi dengan
exoskeleton keras, seperti cangkang siput dan kerang atau penutup
tubuh chitons berupa
lempengan/pelat.
CIRI-CIRI MOLLUSCA
- bersifat heterotrof
- ukuran tubuh multiselular dengan bentuk yang sangat bervariasi,
misalnya siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter
dengan bentuk bulat telur, namun ada yang dengan bentuk torpedo
bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m seperti cum-cumi raksasa.
- tidak mempunyai tulang belakang
- habitat kosmopolit artinya dapat ditemukan di air laut, air tawar
maupun di darat, terdapat di daerah kutub sampai daerah tropis.
Beberapa ada yang bersifat parasit.
- lapisan embrionik berupa triploblastik selomata.
- bentuk tubuhnya simetri bilateral.
- bagian tubuh terdiri dari kaki, massa viseral, dan mantel
- kaki berfungsi untuk bergerak merayap atau menggali.
Pada beberapa molluska kakinya ada yang termodifikasi menjadi
tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa.
- Massa viseral adalah bagian tubuh mollusca yang lunak.
Massa viseral merupakan kumpulansebagaian besar organ tubuh
seperti pencernaan, ekskresi, dan reproduksi.
- Mantel berupa rongga tempat pertukaran udara dan yang berisi
cairan.Cairan tersebut merupakan lubang insang, lubang ekskresi,
dan anus. Selain itu, mantel mensekresikan bahan penyusun
cangkang pada mollusca yang bercangkang (lapisan mutiara)
- sistem syaraf dengan tiga simpul saraf yaitu ganglion serebral
(berupa syaraf cincin yang mengelilingi esofagus/cincin sirkum
esofagus),
ganglion visceral dan ganglion pedal. Tingkat tertinggi perkembangan
sistem saraf ditemukandi kelas Cephalopoda (gurita, cumi-cumi, dan
nautilus).
- sistem peredaran darah terbuka, kecuali pada Chepalopoda
Darah beredar melalui filamen insang, dimana pertukaran karbon
dioksida dan oksigen terjadi antara darah dan air mengalir di atas
permukaan insang. Ketika darah mengandung beroksigen berwarna
kebiruan, ketika terdeoksigenasi darah tidak berwarna.
Hanya beberapa molluska memiliki hemoglobin dalam darah mereka.
KLASIFIKASI
Mollusca merupakan filum terbesar dari kingdom animalia, dengan
struktur
tubuh sangat bervariasi. Berdasarkan struktur kaki, cangkok, mantel,
insang, simetri tubuh, Mollusca dibedakan menjadi enam kelas yaitu :
Amphineura, Monoplachophora, Gastropoda, Scapopoda, Bivalvia
dan Cephalopoda.
1. Amphineura
STRUKTUR CHITON
Chiton sp
Chaetopleura apiculata
2. Monoplachophora
STRUKTUR NEOPILINA
Neopilina sp
3. Gastropoda
Achatina fulica
Helix pomatia
Bellamya javanica
Teredo navalis
STRUKTUR GASTROPODA
ANATOMI SIPUT
4. SCAPHOPODA
struktur Scaphopoda
Dentalium sp
5. BIVALVIA/PELECYPODA/
LAMELLIBRANCHIATA
Kerang mutiara
:Animalia
Phylum
:Mollusca
Class
Subclass
:Bivalvia
:Pteriomorpha
Order
:Arcoida
Family
:Arcidae
Genus :Anadara
Spesies :Anadara granosa (Gray 1847 dalam ITIS 2003)
Corbicula sp (remis)
6. CEPHALOPODA
merupakan moluska yang memiliki alat gerak berupa tentakel pada
bagian anterior (kepala) sehingga disebut Cephalopoda (cephal=
kepala, podos=kaki)
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
a. habitat di air laut
b. tubuh lunaknya diselimuti oleh lapisan pelindung tebal yang
disebut
mantel tanpa cangkang kecuali Nautilus
c. tubuh berbentuk gelendong (streamline) dengan otot yang cukup
kuat sehingga memiliki kemampuan bergerak yang sangat cepat
di
air
d. Kulit mengandung zat kromatofor sehingga dapat berubah warna
sesuai
dengan lingkungan hal ini bermanfaat untuk penyamaran
(kamuflase)
Loligo sp
ANATOMI CUMI-CUMI
Klasifikasi
Kingdom : Aniamalia
Filum : Mollusca
Kelas : Cephalopoda
Upkelas : Coleoida
Superordo : Decapodiformes
Ordo : Teuthida
Subordo : Plesioteuthididae
Myopsina
Oegopsina (Wood 1995)
Oktopus sp
Sepia officinalis
Nautilus pompilus
DAFTAR PUSTAKA
http://wahyu-ramadhan.blogspot.com/2008/11/identifikasi-formalin-padaproduk_04.html
http://belajarterusbiologi.blogspot.com/2011/04/molusca.html