ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN KASUS INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA)

DENGAN MASALAH KEPERAWATAN BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK
EFEKTIF

Disusun oleh :
Agus Edy Susanto
131210001
D3 Keperawatan

BAB I

1.1 Latar Belakang

Menurut Badan Kesehatan Dunia/ World Health Organization (WHO), sehat adalah
keadaan sejahtera secara fisik, mental, dan sosial bukan hanya sekedar tidak adanya penyakit
maupun cacat. Dari ketiga definisi sehat diatas dapat disimpulkan bahwa sehat adalah suatu
keadaan fisik, mental, dan sosial yang terbebas dari suatu penyakit sehingga seseorang dapat
melakukan aktivitas secara optimal.
Menurut BKKBN (1999) dalam Sudiharto (2007) keluarga adalah dua orang atau lebih
yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup
spiritual dam materiil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras,
serasi dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya.( http://drsuparyanto.blogspot.co.id/2011/10/pengertian-keluarga.html)
ISPA adalah Infeksi saluran pernafasan yang berlangsung sampai 14 hari yang dapat
ditularkan melalui air ludah, darah, bersin maupun udara pernafasan yang mengandung
kuman

yang

terhirup

oleh

orang

sehat

(Depkes

RI,

2012/http://dr-

suparyanto.blogspot.co.id/2013/05/sekilas-tentang-infeksi-saluran.html)
World Health Organization (WHO) memperkirakan insidens Infeksi Saluran Pernapasan
Akut (ISPA) di negara berkembang dengan angka kematian balita di atas 40 per 1000
kelahiran hidup adalah 15%-20% pertahun pada golongan usia balita. Menurut WHO 13
juta anak balita di dunia meninggal setiap tahun dan sebagian besar kematian tersebut terdapat di
Negara berkembang, dimana pneumonia merupakan salah satu penyebab utama kematian dengan
membunuh 4 juta anak balita setiap tahun (Depkes, 2000 dalam Asrun, 2006/
https://syair79.files.wordpress.com/2009/04/bab-i8.doc)
Di Indonesia, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) selalu menempati urutan pertama
penyebab kematian pada kelompok bayi dan balita. Selain itu ISPA juga sering berada pada
daftar 10 penyakit terbanyak di rumah sakit. Survei mortalitas yang dilakukan oleh Subdit
ISPA tahun 2005 menempatkan ISPA/Pneumonia sebagai penyebab kematian bayi terbesar di
Indonesia dengan persentase 22,30% dari seluruh kematian balita (Anonim, 2008/
https://syair79.files.wordpress.com/2009/04/bab-i8.doc)

Pencemaran lingkungan khususnya pencemaran udara di Provinsi Jawa Timur cukup

tinggi, yaitu peringkat ketiga di kawasan Asia setelah Bangkok dan Jakarta
(Dinkominfo,2009). Keduanya merupakan penyebab utama penyebaran penyakit ISPA.
Tingginya tingkat pencemaran udara di Jawa Timur menyebabkan ISPA memiliki angka yang
paling banyak diderita oleh masyarakat dibandingkan penyakit lainnya yaitu sekitar 20,55%
(Litbangkes,2007).
Selain faktor tersebut, peningkatan penyebaran penyakit ISPA juga dikarenakan oleh
perubahan iklim serta rendahnya kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat dalam masyarakat
(Wijaya,2009).( http://digilib.its.ac.id/public/ITS-NonDegree-22640-1309030040Chapter1.pdf)
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas penulis tertarik mengambil judul Karya Tulis
Ilmiah Asuhan keperawatan Keluarga Dengan Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut
(ISPA) dengan Masalah Keperawatan Bersian Jalan Napas Tidak Efektif.
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Melakukan asuhan keperawatan keluarga pada klien dengan kasus ISPA dengan masalah
keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian keluarga pada klien dengan kasus ISPA dengan
masalah bersihan jalan napas tidak efektif.
b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan keluarga klien pada klien dengan
kasus ISPA dengan masalah keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif.
c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan keluarga pada klien dengan
kasus ISPA dengan masalah keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif.
d. Penulis mampu melakukan implementasi keperawatan keluarga pada klien dengan
kasus ISPA dengan masalah bersihan jalan napas tidak efektif.
e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada keluarga pada klien dengan kasus ISPA
dengan masalah keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif.

1.3 Manfaat penulisan

1.3.1 Bagi Penulis
Menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman serta dapat menerapkan asuhan
keperawatan dalam praktik keperawatan, dan dapat mengaplikasikan ilmu yang
didapatkanselama perkuliahan dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga khususnya
pada klien dengan kasus ISPA dengan masalah keperawatan tidak efektif.
1.3.2 Bagi Profesi Keperawatan
Sebagai referensi dan dapat menambah informasi tentang asuhan keperawatan pada anak.
Sebagai bahan kepustakaan dan perbandingan pada penanganan kasus ISPA khususnya
dengan masalah keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif.
1.3.3 Bagi Institusi
Meningkatkan pengetahuan tentang penyakit ISPA dan perawatan pada keluarga dengan
ksus ISPA dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran dalam sistem pernapasan
khususnya dengan masalah keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif.