Вы находитесь на странице: 1из 13

ASUHAN KEPERARAWATAN KEGAWATDARUTATAN

SISTEM MUSKOLOSKELETAL DENGAN FRAKTUR

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB II TINJUAN TEORITIS


2.1 Anatomi Fisiologi
Tulang tersusun atas sel, matriks protein dan deposit mineral. Sel-selnya terdiri atas tiga jenis
dasar yaitu:
1. Osteoblas, berfungsi dalam pembentukan tulang dengan mensekresikan matriks tulang.
Matrik tulang tersusun atas 98 % kolagen dan 2 % subtansi dasar.
2. Osteosit adalah sel dewasaa yang terlibat dalam pemeliharaan fingsi tulang dan terletak
dalam oeston (unit matrik matriks tulang).
3. Osteoklas adalah sel multinuklera (berinti banyak) yang berperan dalam penghancuran,
resorpsi dan remodeling tulang
Struktur tubuh manusia memiliki 206 tulang yaitu tulang-tulang ekstremitas atas ( mulai dari
klavikula dan berakhir pada falang distal dari jari-jari tangan) dan tulang-tulang ekstremitas
bawah dimulai dari pelvis berakhir pada falang distal dari jari-jari kaki).
Semua tulang memiliki otot-otot yang menempel pada tulang, sehingga tulang tersebut
menjalankan fungsinya masing-masing. Hilangnya integritas pada bagian proksimal
ekstremitas dapat menimbulkan kerusakan fungsional pada bagian distal ekstremitas.
2.2 Pengertian
Fraktur adalah terrputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai jenis dan luasnya.
Fraktur dapat disebabkan oleh pukulan lansung, gaya mermuk, gerakan punter, mendadak
dan bahkan kontriksi otot ekstrem. Meskipun tulang patah, jaringan sekitarnya juga akan
terpengaruh mengakibatkan edema jaringan lunak, perdarahan ke otot dan sendi, dislokasi
seendi, rupture tendon, kerusakan saraf dan kerusakan pembuluh darah.
2.3 Etiologi
Sebagian besar patah tulang merupakan akibat dari cidera, seperti kecelakaan mobil, olah
ragaatau karena jatuh.patah tulang terjadi jika tenaga yang melawan tulang lebih besar dari
pada kekuatan tulang. Jenis dan beratnya patah tulang dipengaruhi oleh:
1. Arah, kecepatan dan kekuatan tenaga yang melawan tulang
2. Usia penderita
3. Kelenturan tulang
4. Jenis tulang.
2.4 Manifestasiklinis
1. Nyeri biasanya gejala yang sangat nyata, nyeri sangat hebat dan makin lama
makin memburuk apalagi juka tulang yang bergerak yang terkena.

2. Alat gerak biasanya tidak berfungsi. Sehingga penderita tidak dapat menggerakan
lengan, berdiri diatas satu tungkai atau menggenggam tangan.
3. Darah merembes dari tulang yang patah, dan masuk ke dalam jaringan di
sekitarnya atau keluar dari luka akibat cedera.
4. Suara krepitasi dapat menjadi kepastian fraktur.
2.5 Komplikasi
Komplikasi fraktur menurut Smeltzer dan Bare (2001) antara lain:
2.5.1 komplikasi awal fraktur antara lain:
1. syok
Syok hipovolemik atau traumatic, akibat perdarahan (banyak kehilangan darah
eksternal maupun yang tidak kelihatan yang biasa menyebabkan penurunan
oksigenasi) dan kehilangan cairan ekstra sel ke jaringan yang rusak, dapat terjadi
pada fraktur ekstrimitas, thoraks, pelvis dan vertebra.
2. sindrom emboli lemak
Pada saat terjadi fraktur globula lemak dapat masuk kedalam pembuluh darah karena
tekanan sumsum tulang lebih tinggi dari tekanan kapiler atau karena katekolamin
yang di lepaskan oleh reaksi stress pasien akan memobilisasi asam lemak dan
memudahkan terjadinya globula lemak pada aliran darah.
3. sindrom kompartement
Sindrom kompartemen ditandai oleh kerusakan atau destruksi saraf dan pembuluh
darah yang disebabkan oleh pembengkakan dan edema di daerah fraktur. Dengan
pembengkakan interstisial yang intens, tekanan pada pembuluh darah yang menyuplai
daerah tersebut dapat menyebabkan pembuluh darah tersebut kolaps. Hal ini
menimbulkan hipoksia jaringan dan dapat menyebabkan kematian syaraf yang
mempersyarafi daerah tersebut. Biasanya timbul nyeri hebat. Individu mungkin tidak
dapat menggerakkan jari tangan atau kakinya. Sindrom kompartemen biasanya terjadi
pada ekstremitas yang memiliki restriksi volume yang ketat, seperti lengan.resiko
terjadinya sinrome kompartemen paling besar apabila terjadi trauma otot dengan
patah tulang karena pembengkakan yang terjadi akan hebat. Pemasangan gips pada
ekstremitas yang fraktur yang terlalu dini atau terlalu ketat dapat menyebabkan
peningkatan di kompartemen ekstremitas, dan hilangnya fungsi secara permanen atau
hilangnya ekstremitas dapat terjadi. (Corwin: 2009).
4. Kerusakan arteri
Pecahnya arteri karena trauma biasanya ditandai dengan tidak ada nadi, CRT
menurun, syanosis bagian distal, hematoma yang lebar, dan dingin pada ekstrimitas

yang disbabkan oleh tindakan emergensi splinting, perubahan posisi pada yang sakit,
tindakan reduksi, dan pembedahan.
5. Avaskuler nekrosis (AVN)
terjadi karena aliran darah ke tulang rusak atau terganggu yang bias menyebabkan
nekrosis tulang dan di awali dengan adanya Volkmans Ischemia (Smeltzer dan Bare,
2001).
6. Infeksi
Sistem pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan. Pada trauma orthopedic
infeksi dimulai pada kulit (superficial) dan masuk ke dalam. Ini biasanya terjadi pada
kasus fraktur terbuka, tapi bisa juga karena penggunaan bahan lain dalam
2.5.2

pembedahan seperti pin dan plat.


komplikasi dalam waktu lama atau lanjutan
1. Malunion
Malunion dalam suatu keadaan dimana tulang yang patah telah sembuh dalam posisi
yang tidak seharusnya, membentuk sudut, atau miring. Conyoh yang khas adalah
patah tulang paha yang dirawat dengan traksi, dan kemudian diberi gips untuk
imobilisasi dimana kemungkinan gerakan rotasi dari fragmen-fragmen tulang yang
patah kurang diperhatikan. Akibatnya sesudah gibs dibung ternyata anggota tubuh
bagian distal memutar ke dalam atau ke luar, dan penderita tidak dapat
mempertahankan tubuhnya untuk berada dalam posisi netral. Komplikasi seperti ini
dapat dicegah dengan melakukan analisis yang cermat sewaktu melakukan reduksi,
dan mempertahankan reduksi itu sebaik mungkin terutama pada masa awal periode
penyembuhan.
Gibs yang menjadi longgar harus diganti seperlunya. Fragmen-fragmen tulang yang
patah dn bergeser sesudah direduksi harus diketahui sedini mungkin dengan
melakukan pemeriksaan radiografi serial. Keadaan ini harus dipulihkan kembali
dengan reduksi berulang dan imobilisasi, atau mungkin juga dengan tindakan operasi.
2. Delayed Union
Delayed union adalah proses penyembuhan yang terus berjalan dengan kecepatan
yang lebih lambat dari keadaan normal. Delayed union merupakan kegagalan fraktur
berkonsolidasi sesuai dengan waktu yang dibutuhkan tulang untuk menyambung. Ini
disebabkan karena penurunan suplai darah ke tulang.
3. Nonunion
Nonunion merupakan kegagalan fraktur berkonsolidasi dan memproduksi
sambungan yang lengkap, kuat, dan stabil setelah 6-9 bulan. Nonunion di tandai

dengan adanya pergerakan yang berlebih pada sisi fraktur yang membentuk sendi
palsu atau pseuardoarthrosis. Banyak keadaan yang merupakan faktor predisposisi
dari nonunion, diantaranya adalah reduksi yang tidak benar akan menyebabkan
bagian-bagian tulang yang patah tetap tidak menyatu, imobilisasi yang kurang tepat
baik dengan cara terbuka maupun tertutup, adanya interposisi jaringan lunak
(biasanya otot) diantara kedua fragmen tulang yang patah, cedera jaringan lunak yang
sangat berat, infeksi, pola spesifik peredaran darah dimana tulang yang patah tersebut
dapat merusak suplai darah ke satu atau lebih fragmen tulang.
2.6 Jenis fraktur
1. Patah tulang tertutup, tidak menyebabkan robekan kulit.
2. Patah tulang terbuka(patah tulang majemuk). Tulang yang patah tampak dari luar
karena tulang telah menembus kulit dan kulit mengalami robekan, dan mudah untuk
terjadi infeksi.
Grade 1: luka bersih kurang dari 1 cm panjangnya
Grade 2 luka lebih luas tanpa keursakan jaringan lunak ekstensif
Grade 3, sangat terkontaminasi dan mengalami kerusakan jaringan lunak
ekstensif, merupakan yang paling berat.
3. Patah tulang kompresi.
Merupakan akibat dari tenaga yang menggerakkan sebuah tulang melawan tulang
lainnya atau tenaga yang menekan melawan panjangnya tulang.
4. Patah tulang karena tergilas. Tenaga yang sangat hebat menyebabkan beberapa
retakan sehingga terjadi beberapa pecahan tulang.
5. Patah tulang avulse, disebabkan kontraksi yang kuat, sehingga menarik bagian
tulang tempat tendon otot tersebut melekat. Paling sering terjadi pada bahu dan
lutut, tetapi bisa juga terjadi pada tungkai dan tumit.
6. Patah tulang patologis. Terjadi jika sebuah tumor telah tumbuh dalam tulang dan
menyebabkan tulang menjadi rapuh.
2.7 Pengelolaan klien fraktur
Persiapan klien meliputi 2 keadaan berbeda, yang pertama tahap pra hospital, dimana
seluruh kejadian idealnya berlangsung dalam koordinasi dengan dokter di RS. Fase kedua
adalah fase RS (in hospital), dimana dilakukan persiapan untuk menerima klien sehingga
dapat dilakukan resusitasi dalam waktu cepat.
1. Tahap Pra-RS
Koordinasi yang baik antara dokter di RS denganpetugas lapangan akan
menguntungkan klien. Sebaiknya RS sudah diberitahukan sebelum klien

diangkat dari tempat kejadian. Yang harus diperhatikan adalah menjaga airway,
breathing, control perdarahan dan syok, imobilisasi klien dan pengiriman RS
terdekat ya ng cocok, sebaiknya ke pusat trauma. Harus diusahakan untuk
mengurangi waktu tanggap (respons time). Jangan sampai terjadi bahwa semakin
tinggi tingkatan paramedic semakin lama klien berada di TKP. Saat klien dibawa
ke RS harus ada data tentang waktu kejadian, sebab kejadian, riwayat klien dari
mekanisme kejadian dapat menerangkan jenis perlukaan dan jenis perlukaan.
2. Fase RS
Saat klien berada di RS segera dilakukan survai primer dan selanjutnya
dilakukan resusitasi dengan cepat dan tepat.
2.8 penanganan
1. Trauma tulang belakang
Imobilisasi harus segera dilakukan untuk mencegah paralisis seumur hidup bahkan
kematian. Mempersiapkan klien dalam papan spinal harus adekuat. Harus diingat
beberapa mekanisme dari luka seperti jatuh dari ketinggian dan mendarat dengan
kedua kaku dapat menyebabkan fraktur lumbal karena semua beban terlokalisir di
tulang belakang.
2. Trauma pelvis
Terjadi karena lalu lintas atau jatuh dari ketinggian. Pemeriksaan klien didapatkan
tekanan keras pada tulang iliaka, tulang panggul dan pubis. Potensi perdarahan serius
maka syok harus selalu dipikirkan dan pasien harus segera dikirim dengan papan
spinal.
3. Trauma femur
Biasanya patah pada sepertiga tengah, pada orang tua patah pangkal tulang
paha(collum femoris). Fraktur dapat menjadi terbuka dan kalau hal ini terjadi harus
ditangani sebagai fraktur terbuka, fraktur femur bilateral dapat menyebabkan
kehilangan sampai 50 % volume sirkulasi darah. Fraktur femur dapat dilakukan
imobilisasi sementara dengan menggunakan traksi splint, karena menarik bagian
distal tungkai di atas kulit pergelangan kaki. Cara paling sederhana dengan
menggunakan bidai kayu yang diletakkan sepanjang tulang panjang diantara dua
sendi.
4. Trauma pangkal paha dan sendi panggul
Nyeri harus dianggap sebagai fraktur sampai ronten membuktikan sebaliknya. Pada
fraktur jenis ini, rasa sakit dapat ditolelir dan kadang-kadang diabaikan.
5. Dislokasi panggul

Adalah kasus emergency ortopedi dan harus dilakukan reduksi secepatnya untuk
mencegah trauma nervus ischiadikus atau nekrosis pada kaput femur akibat
terganggunya peredaran darah.
6. Trauma lutut
Fraktur dan dislokasi didaerah ini sangat serius, karena arteri berada dibawah dan
diatas dari persendian lutut dan bisa terjadi laserasi apabila persendian tersebut tidak
dalam keadaan normal.
7. Trauma tibia dan fibula
Pembidian meliputi tungkai bawah, lutut dan angkle.
8. Trauma bahu, trauma klavikula
Dapat terjadi patah tulang humerus bagian atas yang dapat menyebabkan kerusakan n.
radialis, gejalanya ketidakmampuan klien untuk mengangkat tangan. Modifikasi spika
bahu(gips klavikula) atau balutan berbentuk angka delapan atau strap klavikula dapat
didipergunakan untuk mereduksi fraktur ini, menarik

bahu kebelakang dan

mempertahankan dalam posisi ini


9. Trauma siku
Menyebabkan kerusakaan pembuluh darah dan saraf yang berjalan sepanjang
permukaan fleksor dari siku).bila fraktur tidak mengalami pergeseran lengan
diimolisasi dengan gips atau bidai posterior dengan siku difleksikan 45-90 derajat
atau suku disangga dengan balut tekan dan sling.
10. Trauma tangan dan pergelangan tangan
Dibidai sementara dalam posisi anatomis fungsional, dengan pergelangan tangan
sedikit dorsalfleksi dan jari-jari 45 derajat pada sendi metakarpofangeal dengan
imobilisasi tangan dengan rol kasa dan bidai pendek. Lengan dan pergelangan tangan
diimolisasi datar pada bidai dengan bantalan siku, siku diimolisasi dengan pada posisi
fleksi, memakai bidai dengan bantalan atau langsung diimolosasi ke badan mamakai
sling.
11. Trauma kaki, angkel
Dapat diimolisisasi dengan bidai bantal atau karton dengan bantalan dengan
menghindari tekanan pada daerah tulang yang menonjol.
2.9 asuhan keperawatan
2.9.1 Survai Primari pada klien fraktur
A. Airway
Penilaian kelancaran airway pada klien yang mengalami fraktur, meliputi pemeriksaan
adanya obstruksi jalan nafas yang dapat disebabkan benda asing, fraktur wajah, fraktur
mandibula atau maksila, fraktur laring atau trachea. Usaha untuk membebaskan jalan

nafas harus melindungi vertebra servikal karena kemungkinan patahnya tulang servikal
harus selalu diperhitungkan. Dalam hal ini dapat dilakukan chin lift, tetapi tidak boleh
mengakibatkan hiperekstensi leher. Cara melakukan chinlift dengan menggunakan jarijari satu tangan yang diletakan dibawah mandibula, kemudian mendorong dagu ke
anterior. Ibu jari tangan yang sama sedikit menekan bibir bawah untuk membuka mulut
dan jika diperlukan ibu jari dapat diletakkan didalam mulut dibelakang gigi seri untuk
mengangkat dagu. Jaw trust juga merupakan tekhnik untuk membebaskan jalan nafas.
Tindakan ini dilakukan oleh dua tangan masing-masing satu tangan dibelakang angulus
mandibula dan menarik rahang ke depan. Bila tindakan ini dilakukan memakai face-mask
akan dicapai penutupan sempurna dari mulut sehingga dapat dilakukan ventilasi yang
baik. Jika kesadaran klien menurun pembebasan jalan nafas dapat dipasang guedel (oropharyngeal airway) dimasukkan kedalam mulut dan diletakkan dibelakang lidah. Cara
terbaik adalah dengan menekan lidah dengan tongue spatol dan mendorong lidah
kebelakang, karena dapat menyumbat fariks. Pada klien sadar tidak boleh dipakai alat ini,
karena dapat menyebabkan muntah dan terjadi aspirasi. Cara lain dapat dilakukan dengan
memasukkan guedel secara terbalik sampai menyentuh palatum molle, lalu alat diputar
180o dan diletakkan dibelakang lidah. Naso-Pharyngeal airway juga merupakan salah satu
alat untuk membebaskan jalan nafas. Alat ini dimasukkan pada salah satu lubang hidung
yang tidak tersumbat secara perlahan dimasukkan sehingga ujungnya terletak di fariks.
Jika pada saat pemasangan mengalami hambatan berhenti dan pindah kelubang hidung
yang satunya. Selama memeriksa dan memperbaiki jalan nafas, harus diperhatikan bahwa
tidak boleh dilakukan ekstensi, fleksi atau rotasi leher.
B. Breathing
Jalan nafas yang baik tidak menjamin ventilasi yang baik. Pertukaran gas yang terjadi
pada saat bernafas mutlak untuk pertukaran oksigen dan mengeluarkan karbondioksida
dari tubuh. Ventilasi yang baik meliputi fungsi yang baik dari paru, dinding dada dan
diafragma. Dada klien harus dibuka untuk melihat pernafasan yang baik. Auskultasi
dilakukan untuk memastikan masuknya udara ke dalam paru. Perkusi dilakukan untuk
menilai adanya udara atau darah dalam rongga pleura. Inspeksi dan palpasi dapat
mengetahui kelainan dinding dada yang mungkin mengganggu ventilasi. Evaluasi
kesulitan pernafasan karena edema pada klien cedera wajah dan leher. Perlukaan yang
mengakibatkan gangguan ventilasi yang berat adalah tension pneumothoraks, flail chest

dengan kontusio paru, open pneumothoraks dan hemathotoraks massif. Jika terjadi hal
yang demikian siapkan klien untuk intubasi trakea atau trakeostomi sesuai indikasi.
C. Circulation
Control pendarahan vena dengan menekan langsung sisi area perdarahan bersamaan
dengan tekanan jari pada arteri paling dekat dengan area perdarahan. Kaji tanda-tanda
syok yaitu penurunan tekanan darah, kulit dingin, lembab dan nadi halus. Darah yang
keluar berkaitan dengan fraktur femur dan pelvis. Pertahankan tekanan darah dengan
infuse IV, plasma. Berikan transfuse untuk terapi komponen darah sesuai ketentuan
setelah tersedia darah. Berikan oksigen karena obstruksi jantung paru menyebabkan
penurunan suplai oksigen pada jaringan menyebabkan kolaps sirkulsi. Pembebatan
ekstremitas dan pengendalian nyeri penting dalam mengatasi syok yang menyertai
fraktur.
D. Disability/evaluasi neurologis
Dievalusai keadaan neurologisnya secara cepat, yaitu tingkat kesadaran ukuran dan reaksi
pupil. Penurunan kesadaran dapat disebabkan penurunan oksigen atau penurunan perfusi
ke otak atau perlukaan pada otak.
Perubahan kesadaran menuntutu dilakukannya pemeriksaan terhadap keadaan ventilasi,
perfusi dan oksigenasi.
E. Exporsure/ control lingkungan
Pada saat tiba di RS, seluruh pakaian yang dikenakan klien harus dibuka, untuk
mengevaluasi klien. Setelah pakaian dibuka, penting untuk menjaga klien agar tidak
kedinginan, harus diberikan selimut hangat dan diberikan cairan intravena yang sudah
dihangatkan.
Pemeriksaan tambahan pada pasien dengan trauma muskuloskeletal seperti fraktur adalah
imobilisasi patah tulang dan pemeriksaan radiologi
1. Imobilisasi Fraktur
Tujuan Imobilisasi fraktur adalah meluruskan ekstrimitas yang cedera dalam posisi
anatomis mungkin dan mencegah gerakan yang berlebihan pada daerah fraktur. hal ini
akan tercapai dengan melakukan traksi untuk meluruskan ekstrimitas dan dipertahankan
dengan alat imobilisasi. pemakaian bidai yang benar akan membantu menghentikan
pendarahan, mengurangi nyeri, dan mencegah kerusakan jaringan lunak lebih lanjut.
Imobilisasi harus mencakup sendi diatas dan di bawah fraktur. Fraktur femur dilakukan
imobilisasi sementara dengan traction splint. Traction splint menarik bagian distal dari
pergelangan kaki atau melalui kulit. Di proksimal traction splint didorong ke pangkal

paha melalui ring yang menekan bokong, perineum dan pangkal paha. Cara paling
sederhana dalam membidai tungkai yang trauma adalah dengan tungkai sebelahnya.
pada cedera lutut pemakaian long leg splint atau gips dapat membantu kenyamanan dan
stabilitas. Tungkai tidak boleh dilakukan imobilisasi dalam ekstensi penuh. Fraktur tibia
sebaiknya dilakukan imobilisasi dengan cardboard atau metal gutter, long leg splint. jika
tersedia dapat dipasang gips dengan imobilisasi meliputi tungkai bawah, lutut, dan
pergelangan kaki.
2. Pemeriksaan Radiologi
Umumnya pemeriksaan radiologis pada trauma skeletal merupakan bagian dari survey
sekunder. jenis dan saat pemeriksaan radiologis yang akan dilakukan ditentukan oleh
hasil pemeriksaan, tanda klinis, keadaan hemodinamik, serta mekanisme trauma. foto
pelvis AP perlu dilakukan sedini mungkin pada pasien multitrauma tanpa kelainan
2.9.2

hemodinamik dan pada pasien dengan sumber pendarahan yang belum dapat ditentukan.
Survai skunder
1. Kaji riwayat trauma, mengetahui riwayat trauma, karena penampilan luka kadang
tidak sesuai dengan parahnya cidera, jika ada saksi seseorang dapat menceritakan
kejadiannya sementara petugas melakukan pemeriksaan klien.
2. Kaji seluruh tubuh dengan pemeriksaan fisik dari kepala sampai kaku secara
sistematis, inspeksi adanya laserasi bengkak dan deformitas.
3. Kaji kemungkinan adanya fraktur multiple:
a. Trauma pada tungkai akibat jatuh dari ketinggian sering disertai dengan trauma
pada lumbal
b. Trauma pada lutut saat pasien jatuh dengan posisi duduk dapat disertai dengan
trauma panggul
c. Trauma lengan sering menyebabkan trauma pada siku sehingga lengan dan siku
harus dievakuasi bersamaan.
d. Trauma proksimal fibula dan lutut sering menyebabkan trauma pada tungkai
4.
5.
6.
7.

bawah.
Kaji adanya nyeri pada area fraktur dan dislokasi
Kaji adanya krepitasi pada area fraktur
Kaji adanya perdarahan dan syok terutama pada fraktur pelvis dan femur.
Kaji adanya sindrom kompartemen, fraktur terbuka, tertutup dapat menyebabkan
perdarahan atau hematoma pada daerah yang tertutup sehingga menyebabkan

penekanan saraf.
8. Kaji TTV secara continue.
2.10 Diagnosa keperawatan
1. Gangguan perfusi jaringan b.d diskontinuetas tulang

2. Resti terjadinya syok hi[povolemik b.d fraktur


3. Nyeri b.d adanya robekan jaringan pada area fraktur.
4. Gangguan mobilitas fisik b.d fraktur dan nyeri

Вам также может понравиться

  • Kelompok 6 Gadar Muskuloskeletal
    Kelompok 6 Gadar Muskuloskeletal
    Документ16 страниц
    Kelompok 6 Gadar Muskuloskeletal
    nathasya lanawaang
    Оценок пока нет
  • LP Fraktur Tibia
    LP Fraktur Tibia
    Документ15 страниц
    LP Fraktur Tibia
    Estri Taemin Sarangshinee
    Оценок пока нет
  • LP Fraktur Tibia
    LP Fraktur Tibia
    Документ12 страниц
    LP Fraktur Tibia
    nuning pratiwie
    100% (1)
  • Asmawati Post of Port
    Asmawati Post of Port
    Документ8 страниц
    Asmawati Post of Port
    norma wati
    Оценок пока нет
  • Refrat Komplikasi Fraktur
    Refrat Komplikasi Fraktur
    Документ12 страниц
    Refrat Komplikasi Fraktur
    ratna
    Оценок пока нет
  • Fraktur - RD2002 by Dr. Ali Residen Bedan
    Fraktur - RD2002 by Dr. Ali Residen Bedan
    Документ39 страниц
    Fraktur - RD2002 by Dr. Ali Residen Bedan
    RatnaPN
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Trauma Servikal
    Laporan Pendahuluan Trauma Servikal
    Документ23 страницы
    Laporan Pendahuluan Trauma Servikal
    nindy adi
    Оценок пока нет
  • Catatan Orthopedi (Munawar)
    Catatan Orthopedi (Munawar)
    Документ64 страницы
    Catatan Orthopedi (Munawar)
    virdayani
    Оценок пока нет
  • ASKEP Fraktur
    ASKEP Fraktur
    Документ12 страниц
    ASKEP Fraktur
    rina
    Оценок пока нет
  • LP Fraktur
    LP Fraktur
    Документ20 страниц
    LP Fraktur
    Lukman Hakim
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Fraktur Humerus
    Laporan Pendahuluan Fraktur Humerus
    Документ19 страниц
    Laporan Pendahuluan Fraktur Humerus
    Hernika erni
    Оценок пока нет
  • LP Fraktur Phalanx Fix
    LP Fraktur Phalanx Fix
    Документ17 страниц
    LP Fraktur Phalanx Fix
    Anggraeni Dewi R
    Оценок пока нет
  • F R A K T U R
    F R A K T U R
    Документ47 страниц
    F R A K T U R
    inggrid camelia
    Оценок пока нет
  • Makalah Muskuloskeletal
    Makalah Muskuloskeletal
    Документ17 страниц
    Makalah Muskuloskeletal
    DidikRahmadSholeh
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Fraktur Femur
    Laporan Pendahuluan Fraktur Femur
    Документ33 страницы
    Laporan Pendahuluan Fraktur Femur
    Carlos Sagala
    Оценок пока нет
  • LP Fraktur Femur
    LP Fraktur Femur
    Документ28 страниц
    LP Fraktur Femur
    Adam Risky
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Fraktur
    Laporan Pendahuluan Fraktur
    Документ9 страниц
    Laporan Pendahuluan Fraktur
    Zaldy Sykes
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Fraktur Digiti 2019
    Laporan Pendahuluan Fraktur Digiti 2019
    Документ14 страниц
    Laporan Pendahuluan Fraktur Digiti 2019
    Rifqi Adi Mutiara Dewi
    Оценок пока нет
  • Fraktur Antebrachii Edit
    Fraktur Antebrachii Edit
    Документ27 страниц
    Fraktur Antebrachii Edit
    RosaaTania
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Fraktur Antebrachi: Disusun Oleh: Serlika Anggraini 119142
    Laporan Pendahuluan Fraktur Antebrachi: Disusun Oleh: Serlika Anggraini 119142
    Документ26 страниц
    Laporan Pendahuluan Fraktur Antebrachi: Disusun Oleh: Serlika Anggraini 119142
    119142
    Оценок пока нет
  • Fraktur
    Fraktur
    Документ14 страниц
    Fraktur
    Olviani Soleman
    Оценок пока нет
  • LP Lusi
    LP Lusi
    Документ17 страниц
    LP Lusi
    Logi Kiswanto
    Оценок пока нет
  • Orthopaedi
    Orthopaedi
    Документ62 страницы
    Orthopaedi
    tri_budi_20
    Оценок пока нет
  • LP Gangren Pedis
    LP Gangren Pedis
    Документ16 страниц
    LP Gangren Pedis
    Mar'atus Sholihah
    Оценок пока нет
  • LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR FEMUR New
    LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR FEMUR New
    Документ23 страницы
    LAPORAN PENDAHULUAN FRAKTUR FEMUR New
    Lela Wiwit U S
    Оценок пока нет
  • LP Fraktur Anterbrachi
    LP Fraktur Anterbrachi
    Документ26 страниц
    LP Fraktur Anterbrachi
    Fadly
    Оценок пока нет
  • Fraktur Tibia Fibula Dextra
    Fraktur Tibia Fibula Dextra
    Документ18 страниц
    Fraktur Tibia Fibula Dextra
    Fitri Nur Maghfiroh
    Оценок пока нет
  • LP Fraktur Humerus
    LP Fraktur Humerus
    Документ21 страница
    LP Fraktur Humerus
    Zahrana As Syaqiela
    100% (4)
  • F R A K T U R
    F R A K T U R
    Документ47 страниц
    F R A K T U R
    Inggrid Camelia
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Fraktur Cervikal - Kelompok
    Laporan Pendahuluan Fraktur Cervikal - Kelompok
    Документ25 страниц
    Laporan Pendahuluan Fraktur Cervikal - Kelompok
    LINA
    Оценок пока нет
  • Case Multiple Fraktur
    Case Multiple Fraktur
    Документ20 страниц
    Case Multiple Fraktur
    Aldo Atjeh
    Оценок пока нет
  • Multiple Fraktur
    Multiple Fraktur
    Документ24 страницы
    Multiple Fraktur
    Yusran laulean
    Оценок пока нет
  • Askep Fraktur Kel12
    Askep Fraktur Kel12
    Документ26 страниц
    Askep Fraktur Kel12
    putri rahmadani
    Оценок пока нет
  • LP Fraktur (Raudhiatul Azzahra 22221091)
    LP Fraktur (Raudhiatul Azzahra 22221091)
    Документ25 страниц
    LP Fraktur (Raudhiatul Azzahra 22221091)
    Ranti Agustini
    Оценок пока нет
  • LP Fraktur Femur Erlin
    LP Fraktur Femur Erlin
    Документ27 страниц
    LP Fraktur Femur Erlin
    Namaya Linda
    Оценок пока нет
  • LP Fraktur Femur Non
    LP Fraktur Femur Non
    Документ15 страниц
    LP Fraktur Femur Non
    indahra
    Оценок пока нет
  • Nanis Ulandari - Fraktur Femur
    Nanis Ulandari - Fraktur Femur
    Документ20 страниц
    Nanis Ulandari - Fraktur Femur
    Nanis Ulandari
    Оценок пока нет
  • 2.1 Pengertian Fraktur Mandibula
    2.1 Pengertian Fraktur Mandibula
    Документ4 страницы
    2.1 Pengertian Fraktur Mandibula
    Putra Ydpa
    Оценок пока нет
  • Septian 2B - LP Post Op Fraktur
    Septian 2B - LP Post Op Fraktur
    Документ13 страниц
    Septian 2B - LP Post Op Fraktur
    Septian Bachtiar
    Оценок пока нет
  • LP Faktur
    LP Faktur
    Документ16 страниц
    LP Faktur
    Sariwulan Makasar
    Оценок пока нет
  • Fraktur
    Fraktur
    Документ33 страницы
    Fraktur
    lilis karl
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Fraktur
    Laporan Pendahuluan Fraktur
    Документ23 страницы
    Laporan Pendahuluan Fraktur
    Tari Purnama
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Fraktur
    Laporan Pendahuluan Fraktur
    Документ23 страницы
    Laporan Pendahuluan Fraktur
    Tari Purnama
    Оценок пока нет
  • Fraktur Olecranon
    Fraktur Olecranon
    Документ17 страниц
    Fraktur Olecranon
    Mona Santi Nainggolan
    100% (1)
  • Crush Injury
    Crush Injury
    Документ14 страниц
    Crush Injury
    MauLan Saputra
    Оценок пока нет
  • Fraktur
    Fraktur
    Документ8 страниц
    Fraktur
    Dior Silaen
    Оценок пока нет
  • LP Fraktur
    LP Fraktur
    Документ17 страниц
    LP Fraktur
    alfian
    Оценок пока нет
  • Kti Dodik
    Kti Dodik
    Документ35 страниц
    Kti Dodik
    Calvin
    Оценок пока нет
  • LP (Fraktur Femur)
    LP (Fraktur Femur)
    Документ13 страниц
    LP (Fraktur Femur)
    Nur Azisah Hidayah Yusuf
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia
    Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia
    Документ26 страниц
    Laporan Pendahuluan Fraktur Tibia
    jusman 0378
    Оценок пока нет
  • F Humerus
    F Humerus
    Документ13 страниц
    F Humerus
    Rulian Maya Vernanda
    Оценок пока нет
  • LP Fraktur Femur
    LP Fraktur Femur
    Документ17 страниц
    LP Fraktur Femur
    Fhicholy Davied Vanrio
    Оценок пока нет
  • Komplikasi Fraktur
    Komplikasi Fraktur
    Документ14 страниц
    Komplikasi Fraktur
    Septia Iga Sesep
    Оценок пока нет
  • FRAKTUR
    FRAKTUR
    Документ11 страниц
    FRAKTUR
    rocky kurniawan
    100% (1)
  • Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis
    Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis
    От Everand
    Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis
    Рейтинг: 4 из 5 звезд
    4/5 (13)
  • Askep Pada Pasien Dengan FAM
    Askep Pada Pasien Dengan FAM
    Документ19 страниц
    Askep Pada Pasien Dengan FAM
    siti
    Оценок пока нет
  • Makalah Fraktur Lansia
    Makalah Fraktur Lansia
    Документ23 страницы
    Makalah Fraktur Lansia
    Dicki Pratama Holmes
    Оценок пока нет
  • Askep CF Klavikula
    Askep CF Klavikula
    Документ15 страниц
    Askep CF Klavikula
    Rieqhawawa Pumpump Maomao Aqirila
    Оценок пока нет
  • LP HT
    LP HT
    Документ25 страниц
    LP HT
    vendyrestu
    Оценок пока нет
  • Askep Gemelli
    Askep Gemelli
    Документ11 страниц
    Askep Gemelli
    IkbarNurkholisahImaniar
    Оценок пока нет
  • RUPTUR
    RUPTUR
    Документ13 страниц
    RUPTUR
    NitaMeliandari
    Оценок пока нет
  • Woc Ska
    Woc Ska
    Документ2 страницы
    Woc Ska
    NitaMeliandari
    67% (3)
  • Inter Vens I
    Inter Vens I
    Документ4 страницы
    Inter Vens I
    NitaMeliandari
    Оценок пока нет
  • DISLOKASI
    DISLOKASI
    Документ10 страниц
    DISLOKASI
    NitaMeliandari
    Оценок пока нет
  • Pengkajian Dislokasi
    Pengkajian Dislokasi
    Документ7 страниц
    Pengkajian Dislokasi
    NitaMeliandari
    Оценок пока нет
  • LP Fraktur Gadar
    LP Fraktur Gadar
    Документ34 страницы
    LP Fraktur Gadar
    NitaMeliandari
    50% (2)
  • Syndrome Koroner Akut
    Syndrome Koroner Akut
    Документ13 страниц
    Syndrome Koroner Akut
    NitaMeliandari
    Оценок пока нет
  • Pengkajian Dislokasi
    Pengkajian Dislokasi
    Документ7 страниц
    Pengkajian Dislokasi
    NitaMeliandari
    Оценок пока нет
  • RUPTUR
    RUPTUR
    Документ13 страниц
    RUPTUR
    NitaMeliandari
    Оценок пока нет
  • Woc Ska
    Woc Ska
    Документ2 страницы
    Woc Ska
    NitaMeliandari
    67% (3)
  • Anak Sehat
    Anak Sehat
    Документ15 страниц
    Anak Sehat
    NitaMeliandari
    Оценок пока нет
  • Konsep Ekstrapiramidal
    Konsep Ekstrapiramidal
    Документ15 страниц
    Konsep Ekstrapiramidal
    NitaMeliandari
    Оценок пока нет
  • Analisis Bencana
    Analisis Bencana
    Документ7 страниц
    Analisis Bencana
    NitaMeliandari
    Оценок пока нет
  • Askep Hiperbilirubin
    Askep Hiperbilirubin
    Документ25 страниц
    Askep Hiperbilirubin
    NitaMeliandari
    Оценок пока нет
  • Bencana Pada Daerah Tujuan Wisata
    Bencana Pada Daerah Tujuan Wisata
    Документ10 страниц
    Bencana Pada Daerah Tujuan Wisata
    NitaMeliandari
    Оценок пока нет
  • LP - Nita M. (p07120213021) Tugas Manajemen Bencana
    LP - Nita M. (p07120213021) Tugas Manajemen Bencana
    Документ22 страницы
    LP - Nita M. (p07120213021) Tugas Manajemen Bencana
    NitaMeliandari
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan DHF
    Laporan Pendahuluan DHF
    Документ39 страниц
    Laporan Pendahuluan DHF
    NitaMeliandari
    100% (1)
  • DISLOKASI
    DISLOKASI
    Документ10 страниц
    DISLOKASI
    NitaMeliandari
    Оценок пока нет
  • Hasil Praktik
    Hasil Praktik
    Документ14 страниц
    Hasil Praktik
    NitaMeliandari
    Оценок пока нет
  • Pathway Pneumonia
    Pathway Pneumonia
    Документ1 страница
    Pathway Pneumonia
    NitaMeliandari
    Оценок пока нет
  • LP Pneumonia
    LP Pneumonia
    Документ11 страниц
    LP Pneumonia
    NitaMeliandari
    Оценок пока нет
  • Tugas Komplementer
    Tugas Komplementer
    Документ10 страниц
    Tugas Komplementer
    NitaMeliandari
    Оценок пока нет
  • Anak Sehat
    Anak Sehat
    Документ15 страниц
    Anak Sehat
    NitaMeliandari
    Оценок пока нет
  • LP Depresi Mania
    LP Depresi Mania
    Документ4 страницы
    LP Depresi Mania
    NitaMeliandari
    Оценок пока нет
  • Pathway Isk
    Pathway Isk
    Документ2 страницы
    Pathway Isk
    NitaMeliandari
    100% (1)
  • Mania
    Mania
    Документ4 страницы
    Mania
    NitaMeliandari
    Оценок пока нет
  • LP Hepatitis
    LP Hepatitis
    Документ25 страниц
    LP Hepatitis
    NitaMeliandari
    Оценок пока нет
  • SP Waham
    SP Waham
    Документ22 страницы
    SP Waham
    NitaMeliandari
    Оценок пока нет
  • Manajemen SDM Kesehatan
    Manajemen SDM Kesehatan
    Документ5 страниц
    Manajemen SDM Kesehatan
    NitaMeliandari
    Оценок пока нет