Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN KHUSUS
SEKOLAH TINGGI DESAIN GRAFIS DI KOTA KENDARI
Kecamatan Kendari yang terdiri dari 9 kelurahan, yaitu: Mata, Kendari Caddi,
Benu-Benua, Tipulu, Kemaraya, Kasilampe, Mangga Dua, Gunung Jati dan
Sodoha.
b.
Batas Administrasi
Kota Kendari berkedudukan sebagai Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara
terbentuk berdasarkan Undang-Undang nomor 6 tahun 1995, dan secara
Administratif Kota Kendari berbatasan dengan:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Soropia.
2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Moramo dan Laut
Banda.
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Konda.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sampara, Kecamatan Ranomeeto
dan Kecamatan Konda.
c. Keadaan Morfologis
Kota Kendari terletak di daerah pantai Teluk Kendari dengan berbagai potensi
dan peluang untuk pengembangan usaha dan merupakan sentral perdagangan dari
berbagai produk.
Pada daerah dataran tinggi merupakan daerah pengembangan pemukiman,
pertokoan, perkantoran, pendidikan dan bahkan pengembangan kawasan industri.
III-2
d.
III-3
b).
Pusat perdagangan
c).
Pusat Pendidikan
d).
Pusat Pemerintahan
e).
Pusat Industri
f).
c.
III-4
Cakupan Wilayah
Kelurahan
Potensi
Penggunaan
Lahan
Luas
17,046 km2
Arahan Fungsi
Mencakup Kecamatan
Mandonga dan Kecamatan
Baruga yang meliputi
Kelurahan: Punggaloba
(sebagian), Tobuaha,
Mandonga, Korumba,
Anggilowu (sebagian),
Alolama (sebagian),
Wawombalata (sebagian),
Kadia dan Bende.
Mencakup Kecamatan
Kendari dan Kecamatan
Mandonga yang meliputi
kelurahan: Kemaraya, WatuWatu, Tipulu, Punggaloba,
dan Alolama (sebagian)
Mencakup Kecamatan
Kendari yang meliputi BenuBenua, Sodohoa, Sanua,
Dapu-Dapura, Kandai,
Kendari Caddi, Kasilampe,
Gunung Jati, Mangga Dua,
Matta dan Purirano.
Pusat BWK di
kompleks kantor
Pemerintahan Walikota
Kendari
Sub-Pusat di pasar
Wua-wua
Pemerintahan Kota
Kendari
Perdagangan dan
Jasa skala kota
Olahraga
Pariwisata
Perumahan
(penunjang)
Kendari Beach
Pariwisata
Perkantoran dan
Hotel
Perumhan mewah
Luas
12,914km2
Luas
24,90 km2
IV
Perdagangan dan
Jasa
Pelabuhan Laut dan
Peti Kemas
Industri Kimia dan
Logam
Perumahan
(penunjang)
Industri Kimia dan
Logam (bagian
barat, mencakup
Kelurahan Sambuli
dan Todonggeu)
Industri Perikanan
di Kawasan PPS
Kendari (Pundai)
Pariwisata di
Nambo dan
Bungkutoko
Rumah Kebun
(pertanian)
Pemerintahan
propinsi
Pendidikan
Kesehatan
Rumah Kebun
Pertanian (sawah)
Hutan Wisata
II
III
Luas
90,24km2
Luas
49,02km2
III-5
VI
VII
Mencakup Kecamatan
Mandonga yang meliputi
Kelurahan: Puwatu
(sebagian), Watulondo
(sebagian), Punggolaka
(sebagian), Labibia dan
Wawombalata.
Aneka Industri,
Industri Kerajinan
dan Agro Indusri
Industri Gembol
Perdagangan Grosir
Transportasi
Regional
Rumah Kebun
(Pertanian) dan
Agribisnis
Aneka Industri,
Industri Kerajinan
dan Agro Industri
Rumah Kebun dan
Agribisnis
Tempat
Peristirahatan
Luas
49,867km2
Luas
51,9025km2
(Sumber: http.kendari.go.id.)
3. Keadaan Penduduk
Tahun 1990 jumlah penduduk Sulawesi tenggara sekitar 1.349.619 jiwa,
sepuluh tahun kemudian yaitu tahun 2000 meningkat menjadi 1.776.292 jiwa, dan
berdasarkan hasil pencatatan terakhir, melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional
(Susenas) BPS tahun 20015 adalah 1.959.414 jiwa. Dengan demikian, laju
pertumbuhan Sulawesi Tenggara pada kurun waktu tahun 1990-2000 adalah 2,79
persen per tahun dan pada kurun waktu tahun 2010-2015 menjadi 0,02 persen.
Laju pertumbuhan penduduk menurut kabupaten selama kurun waktu 20102015, hanya Kota Kendari dan Kabupaten Muna yang menunjukkan pertumbuhan
positif yaitu 0,03 persen dan 0,02 persen per tahun.
III-6
1990
2000
2004
2005
394.484
226.933
488.471
239.731
1.349.619
533.417
274.417
444.912
323.329
200.474
1.776.292
456.396
292.332
471.323
352.607
222.583
115.862
1.911.103
270.100
296.003
255.283
264.149
226.734
106.181
95.547
96.784
227.190
121.416
1.959.414
1990-2000
2000-2005
3,06
1,91
2,82
3,04
2,79
3,39
1,26
2,27
2,36
2,07
4,79
2,53
Kota Kendari
Kota Kendari dengan luas 29.589 Ha pada tahun 2010 diperkirakan akan
dihuni oleh sekitar 300.000 jiwa dengan kepadatan penduduk yang jarang yaitu 10
jiwa per Ha. Berdasarkan hasil analisa fisik kota kendari dari 29.589 Ha, tersebut
16.000 Ha diantaranya merupakan lahan yang dapat dimanfaatkan sebagai lahan
perkotaan sehingga kepadatan penduduk perkotaan Kota Kendari adalah 19 jiwa
per Ha, atau lebih dari 20 jiwa per Ha. Jika dilihat ukuran jumlah penduduk
terhadap luas wilayah Kendari, kota ini masih tergolong kota kecil sampai
menengah.
Berdasarkan pendekatan Kota dalam taman dapat diperkirakan bahwa
perbandingan luas lahan terbangun dengan hutan di kota Kendari adalah serasi
dan seimbang yang berwawasan lingkungan.
Berdasarkan kecenderungan perkembangan dan laju pertumbuhannya maka
jumlah penduduk Kendari 10 tahun mendatang (sampai 2015) direncanakan
300.000 jiwa.
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
Tahun
Proyeksi Penduduk (jiwa)
Pertumbuhan
2003
203.110
3,98
2004
211.619
4,19
2005
220.946
4,41
2006
231.172
4,63
2007
242.391
4,85
2008
254.704
5,08
2009
268.224
5,31
2010
283.077
5,54
(Sumber : Buku Analisa RTRW Kendari 2000-2010)
Kota lama
BWK II
Mandonga
Poasia
c. Wadah pertemuan dan tukar pikiran tentang desain antara paa ahli, mahasiswa
dan masyarakat.
Ketua
STDG
Sekretaris
Pembantu Ketua
STDG
Yayasan/
Dewan Pembina
Dosen
3. Struktur
Organisasi Penyelenggara
III-9
Sumber : Analisa
3. Staf Edukatif
Pengetahuan teori dibina dengan sistem kuliah. Pelaksanaan praktek dibina
dalam studio/laboraturium.
a. Tenaga pengajar/dosen
Tenaga pengajar sebagai unsur yang mentransfer ilmu baik secara teori
maupun praktek. Teori meliputi ilmu-ilmu pengetahuan yang menunjukan studi,
sedangkan praktek meliputi bidang keterampilan sesuai dengan desain grafis.
Macam-macam tenaga pengajar, yaitu :
1. Tenaga pengajar tetap adalah pengajar yang diangkat sebagai pegawai/staf
pengajar tetap pada Sekolah Tinggi Desain Grafis di Kendari
III-10
b. Kepala laboratorium
Kepala laboratorium dengan pangkat guru besar atau setidaknya yang
berpengalaman dan memiliki keahlian terhadap pengelolaan laboratorium.
Sebagai manajer, bertanggung jawab dalam bidang administarsi, manajemen
perlengkapan alat, bahan serta kelancaran program kerja laboratorium, tenag
pengajar dan teknisi/laboran dalm menjalankan tugas-tugas laboratorium.
III-11
Tahun I
= a
Tahun IV (C)
= a(x3) + B
Tahun II (A)
= ax + a
Tahun V
= a(x4) + C
= a(x2) + A
Dimana :
a = jumlah penerimaan mahasiswa tiap tahun.
x = persentase jumlah mahasiswa yang lulus ke tahun akademik berikutnya
diasumikan 90 %.
Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah mahasiswa untuk 5 tahun ke depan
dapat diprediksikan sebagai berikut :
Tahun I = 80
Tahun II = (A) = (80 x 90%) + 80
= 152 orang
= 217 orang
III-12
= 275 orang
= 327 orang
Mahasiswa yang diwisuda pada akhir tahun ke-5 masa kuliah adalah
a(x) = 80
x 65,61% = 52 orang.
Namun penerimaan mahasiswa baru untuk tahun ke-6 dan seterusnya mulai
kontrol dengan didasarkan pada jumlah persentase lulusan yang terserap ke dunia
kerja serta jumlah kursi ang tersedia untuk masing-masing jurusan.
b. Tenaga laboratorium
III-13
Setiap jurusan diorganisir oleh seorang kepala laboratorium, yang dibantu oleh
seorang tenaga administrasi dan seorang laboran.Sehingga jumlah tenaga
laboratorium menjadi :
Kepala laboratorium =
2 jurusan x 1 orang
2 orang
Administrasi
2 jurusan x 1 orang
2 orang
Laboran
2 jurusan x 1 orang
2 orang
1 orang
2. Pembantu direktur
1 orang
3. Sekertaris
1 orang
Jumlah
3 orang
b. Unsur pelayanan
1. Bidang administrasi umum
1 orang
III-14
2 orang
1 orang
Subag kepegawaian
2 orang
Subag keuangan
2 orang
c.
1.
2.
Bagian kemahasiswaan
Kasubag kemahasiswaan
1 orang
Bagian pembinaan/konsultasi
2 orang
Bagian kesejahteraan
1 orang
Bagian alumni
1 orang
Jumlah
13 orang
Ketua perpustakaan
1 orang
Bagian pengolahan/inventarisasi
2 orang
Bagian pemeliharaan
1 orang
2 orang
Pameran/galeri
Ketua pameran/galeri
1 orang
Bagian inventarisasi
1 orang
Bagian pemeliharaan
1 orang
Bagian administrasi
1 orang
Jumlah
10 orang
III-15
III-16