Вы находитесь на странице: 1из 22

Tumbuh Kembang Mandibula dan Temporomandibular Joint

(TMJ)

Mandibula, merupakan bagian yang memiliki daya gerak yang paling


tinggi di antara semua tulang kraniofacialis dan sangat penting untuk mastikasi,
untuk mengatur keluar masuknya udara, berbicara, dan untuk memberi ekspresi
wajah.
Mandibula dibentuk dari jaringan intramembranous. Pada masa neonatus,
mandibula terbentuk dari dua bagian. Pada akhir tahun pertama, kedua bagian ini
bersatu membentuk satu tulang parabola. Beberapa bagian dari mandibula yaitu
satu tubuh (body) dan dua ramus yang mendukung kondilus dan processus
coronoid.

Gambar. Arah pertumbuhan mandibula

Tulang rawan embrionik primer mandibula (Meckels cartilage)


menghilang selama kehidupan intrauterin dan hanya sedikit yang tersisa, yaitu
malleus dan incus ossicles yang terdapat di telinga bagian tengah dan ligamen
sphenomandibular. Oleh karena itu, tulang rawan condylus berasal dari tulang
rawan sekunder.
Secara umum, pertumbuhan kondilus berjalan ke arah atas dan ke
belakang. Sedangkan pertumbuhan mandibular dinyatakan sebagai perpindahan
ke bawah dan ke depan. Perpindahan mandibula dan nasomaxillary kompleks
mempengaruhi pertumbuhan faring, lidah, dan struktur terkait lainnya.

Tabel. Perubahan Mandibula

Sewaktu

pendek
Kondilus

sempurna
Sudut
gonial

lahir

ramus

belum

masih

terbentuk

(membentuk

korpus dan ramus mandibula) =


Gambar. Mandibula saat lahir

170
Badan mandibula di belakang
foramen

mentale

semakin

panjang (untuk menambah ruang

gigi)
Ukuran
alveolar

korpus

di

semakin

bagian
dalam

(menyediakan ruang bagi akar

gigi) dan subdental semakin


dalam (memberi kekuatan bagi
rahang

gigi

terhadap

otot

mustikator)

Gambar. Mandibula saat anak-anak

Alveolar dan subdental terlihat

dalam
Foramen mentale terletak di

pertengahan
Sudut gonial = 110-120

Gambar. Mandibula saat dewasa


Tulang

mandibula

mengalami

penyusutan karena:

Kehilangan banyak gigi


Processus alveolaris mandibula

beresorpsi
Bagian kondilus berada di bawah

garis oblique
Kondilus menjorok ke belakang
Sudut gonial = 140

Gambar. Mandibula saat tua


1. Mekanisme Tumbuh Kembang Kondilus
Kondilus adalah kartilago sekunder

(tidak

berkembang

dari

diferensiasi kartilago embrionik) yang memberi kontribusi penting pada

keseluruhan panjang mandibula. Tulang rawan kondilar sekunder mulai


muncul pada minggu ke 10 intra uteri sebagai struktur berbentuk konus.
Tulang rawan ini merupakan cikal bakal condyle. Pada minggu ke-14, tanda
pertama dari tulang endokondral muncul di daerah condyle. Sebagian besar
tulang rawan yang berbentuk konus akan digantikan dengan tulang pada
pertengahan kehidupan fetus, tetapi ujung atasnya tetap ada sa,pai dewasa.
Berfungsi sebagai tulang rawan pertumbuhan dan tulang rawan artikular.

Gambar. Letak kondilus

Perubahan pada posisi mandibula dan bentuknya, berhubungan


dengan arah dan besar pertumbuhan condyle. Kecepatan petumbuhan condyle
betambah pada masa pubertas, puncaknya antara 12 - 14 tahun dan
normalnya, berhenti pada usia 20 tahun.
Faktor utama dari mekanisme pertumbuhan kondilus adalah sel-sel
mesenkim yang berada di atas kondilus itu sendiri. Kartilago kondilus,
dibandingkan dengan kartilago lain, bereaksi lebih cepat dengan permulaan
yang lambat di luar faktor mekanis. Kondilus tidak menentukan bagaimana
mandibula

berkembang,

sebaliknya

mandibula

yang

menentukan

perkembangan

kondilus.

Fungsi

artikulasi

menentukan

pertumbuhan

kondilus, sementara fungsi artikulasi itu sendiri tergantung dari pertumbuhan


mandibula. Pertumbuhan mandibula ditentukan oleh berbagai faktor dari luar
seperti otot-otot, pertumbuhan maksila, dll.

Kesimpulannya,
perkembangan

kondilus

mandibula,

mempunyai

karena

letaknya,

peran
dan

penting

karena

dalam

diperlukan

remodeling daerah yang luas. Meskipun kartilago kondilus adalah kartilago


sekunder, namun kartilago ini berperan dalam translasi mandibula. Pada saat
yang sama, percobaan pada hewan dan studi klinis pada manusia
menunjukkan bahwa kartilago kondilus memberi respons yang tinggi ketika
mandibula mengalami reposisi selama pertumbuhannya.

2. Mekanisme Tumbuh Kembang Dagu


Dagu yang terbentuk sebagian dari osikel mentalis tulang rawan
asesoris dan ujung ventral tulang rawan meckel, kurang berkembang dengan
baik pada bayi. Dagu terbentuk sebagai unit terpisah dari mandibula,
dipengaruhi oleh jenis kelamin dan faktor genetika. Perbedaan jenis kelamin
5

pada simpiseal mandibula tidak terlihat jelas,sampai karateristik kelamin


sekunder yang lainnya terbentuk. Jadi, dagu baru jelas terlihat pada masa
remaja, dari perkembangan protuberantia mentalis dan tuberkel. Bila dagu
kecil terdapat pada pria maupun wanita dewasa, dagu besar merupakan ciri
khas pria dewasa.

Gambar. Letak dagu

Unit skeletal dagu mungkin merupakan pencerminan dari gaya


fungsional yang berasal dari otot pterygoid lateral, yaitu dalam menarik
mandibula ke depan, tekanan secara tidak langsung pada simpiseal mentalis,
melalui tarikan ke dalam. Bantalan tulang untuk menahan tekanan otot , yang
lebih kuat pada pria, tercermin pada dagu pria yang lebih menonjol. Dagu
protrusih merupakan trait unit manusia, kurang terlihat pada primata lain dan
hominid.

Protuberantia mentalis terbentuk melalui deposisi tulang selama masa


anak-anak. Tonjolannya lebih dipertegas melalui resorpsi tulang di daerah
alveolar diatasnya, membentuk cekungan supramentalis yang disebut titik B
pada terminologi ortodonti. Dagu yang kurang berkembang disebut
mikrogenia.
Sebagai tempat pertumbuhan dagu hampir termasuk tidak aktif. Dagu
ditranslasikan kebawah dan kedepan, padahal sebenarnya pertumbuhan
terjadi pada kondilus mandibularis dan sepanjang permukaan posterior ramus.

Badan mandibula

bertumbuh lebih panjang pada bagian aposisi periosteal dari tulang pada
permukaan posteriornya, sementara ramus bertumbuh lebih tinggi dengan
cara pemindahan endokondral pada kondilus dibarengi dengan remodeling
permukaan. Konsepnya, adalah benar bahwa mandibula terlihat tertranslasi
kebawah dan kedepan, sementara pada saat yang bersamaan meningkatkan
ukuran dengan cara bertumbuh keatasa dan kebelakang. Translasi terjadi
kebanyakan saat tulang berpindah kebawah dan kedepan sejalan dengan
menempelnya jaringan lunak dimana jaringan lunak tersebut menempel pada
tulang tersebut.

3. Mekanisme Tumbuh Kembang Ramus dan Corpus


Penambahan tulang baru oleh condylus menghasilkan satu pergerakan
pertumbuhan yang dominan (translasi) dari mandibula secara keseluruhan.
Kartilago dan tulang pada mandibula dibentuk dari sel embrionik neural crest.
Penyebaran osifikasi intramembran ke arah dorsal dan ventral membentuk corpus
dan ramus dari mandibula.

Gambar. Letak ramus pada mandibula

3.1 Perkembangan Prenatal


Kartilago aksesori sekunder muncul antara 10 - 14 minggu postkonsepsi
untuk membentuk kepala condylus, bagian prosesus coronoid, dan protuberantia
mentalis. Kartilago sekunder mandibula dipisahkan dari faring utama (Meckels)
dan kartilago chondrocranial. Mulanya, kartilago sekunder dari prosesus coronoid
berkembang di dalam otot temporalis. Kartilago aksesori koronoid tergabung ke
dalam perluasan tulang intramembran dari ramus, dan menghilang sebelum
kelahiran. Kartilago condylar ini berperan sebagai pusat penting pertumbuhan
ramus dan corpus mandibula.

3.2 Perkembangan Postnatal


Pola pertumbuhan dari masing-masing subunit rangka tergantung pada
kerangka acuan. Jika kranium sebagai area acuan, dagu bergerak ke bawah dan
9

depan. Di sisi lain, jika data dari percobaan pewarnaan vital diperiksa, menjadi
jelas bahwa tempat utama pertumbuhan mandibula adalah permukaan posterior
ramus dan condilus, serta prosessus coronoid.
Korpus mandibula tumbuh memanjang melalui aposisi periosteal tulang
pada permukaan posterior, sedangkan ramus tumbuh meninggi melalui
penggantian endochondral pada kondilus disertai dengan remodeling permukaan.
Ketika mandibula ditranslasikan ke bawah dan depan, mandibula juga tumbuh ke
atas dan belakang. Translasi sebagian besar terjadi ketika tulang bergerak ke
bawah dan depan bersamaan dengan jaringan lunak dimana ia tertanam.
Mandibula tumbuh memanjang dengan aposisi tulang baru pada
permukaan posterior ramus. Pada saat yang sama, sejumlah besar tulang dibuang
dari permukaan anterior ramus. Pada dasarnya, korpus mandibula tumbuh
memanjang seperti pergerakan ramus yang menjauh dari dagu, dan hal ini terjadi
dengan pemindahan tulang dari permukaan anterior ramus dan deposisi tulang
pada permukaan posterior.
Pada remodeling ramus, permukaan posterior dapat menjadi permukaan
anterior sebagai hasil renovasi. Penambahan tulang baru yang diakomodasi oleh
kondilus menghasilkan pertumbuhan yang dominan terhadap pergerakan
mandibula secara keseluruhan. Kombinasi pertumbuhan ramus dan kondilus
menyebabkan:
1. transposisi mundur keseluruhan ramus sehingga secara simultan
memperpanjang corpus mandibula
2. perpindahan corpus mandibular dalam arah anterior

10

3. pemanjangan vertikal ramus sebagai pemindahan mandibula


4. artikulasi

yang

bisa

berpindah

selama

perubahan

berbagai

pertumbuhan
Perpindahan pertumbuhan mandibula disesuaikan dengan yang terjadi
pada maksila. Fungsi utama pergerakan korpus adalah kelanjutan pemosisian
arcus mandibula relatif terhadap pergerakan pertumbuhan komplementer maksila.
Ketika maksila berpindah ke arah anterior dan inferior, perpindahan secara
simultan mandibula dalam arah dan luas kira-kira terjadi.
Pada saat bayi, ramus terletak di sekitar tempat molar pertama akan erupsi.
Peningkatan remodeling posterior menciptakan ruang untuk molar ke dua dan
kemudian untuk erupsi secara berurutan dari gigi molar permanen. Lebih sering
ditemukan, pertumbuhan ini berhenti sebelum cukup ruang dihasilkan untuk
erupsi molar permanen ke tiga, yang akan menyebabkan impaksi atau terjepit di
dalam ramus.

11

Gambar. Deposisi dan resorpsi ramus mandibula

3.3 Tumbuh Kembang Ramus dalam Kuantitas dan Arah


a. Tinggi
Penambahan tinggi ramus memiliki hubungan erat dengan panjang corpus
dan panjang seluruh mandibula serta percepatan periode pertumbuhan yang serupa
dengan tinggi orang itu sendiri.
Penambahan tinggi prosessus alveolaris sangat berhubungan dengan
erupsi. Tinggi mandibula pada bagian aterior (contoh: mandibular line hinggga
incisal edge) merupakan sesuatu yang berhubungan dengan wajah secara
keseluruhan. Oleh karena itu, tinggi mandibula bagian anterior sangat
berhubungan dengan tipe wajah.
b. Lebar
Penambahan lebar yang besar terjadi secara sederhana karena mandibula
tumbuh lebih panjang, walaupun terjadi beberapa deposisi periosteal. Pada
umumnya penambahan lebar mandibula diperoleh secara merata dibandingkan
penambahan panjang atau tinggi ramus.
c. Panjang
Panjang mandibula dapat diukur dengan dua cara

12

(1) panjang keseluruhan (contoh: condylion gnathion)


(2) panjang corpus (contoh: pogonion-gonion).
Kedua dimensi menunjukkan penambahan yang berhubungan dengan
penambahan tinggi ramus, dan dorongan pada panjang mandibula yang terjadi
pada waktu bersamaan seperti dorongan yang terjadi pada tinggi ramus seseorang.

d. Rotasi
Ketika corpus mandibula berhubungan dengan bagian posterior dari basis
cranium, penambahan tinggi pada wajah di bagian anterior secara signifikan
lebih besar daripada bagian posteriornya, sehingga mandibula terkadang
dikatakan berotasi kearah posterior. Sedangkan ketika tinggi wajah bagian

13

posterior lebih besar dari keadaan normal, gigitan cenderung lebih dalam dan
mandibula menunjukkan rotasi anterior.

4. Mekanisme Tumbuh Kembang Processus Alveolaris Mandibula


4.1 Mekanisme Pertumbuhan dan Perkembangan Processus alveolaris
Mandibula
Kelengkapan pertumbuhan tulang alveolar bergantung pada pertumbuhan
dan erupsi gigi. Tulang alveolar menambah tinggi dan ketebalan mandibula dan
khususnya bermanifestasi sebagai pinggiran sempit yang meluas secara lingual ke
arah ramus untuk mengakomodasi tumbuhnya molar 3 (M3). Pada keadaan tidak
adanya gigi geligi prosessus gagal terbentuk dan akan mengalami resorpsi saat
ekstraksi gigi. Setelah gigi diekstraksi, prosessus alveolaris memulai proses untuk
resorbsi, laju resorbsi dapat diperlambat dengan memperbaiki penempatan
denture. Penambahan di bidang vertikal dari panjang muka adalah hasil dari
pertumbuhan prosessus alveolar maxilla dan mandibula yang disesuaikan dengan
erupsi gigi.

14

Prosessus alveolaris tidak akan ada selama gigi tidak ada. Pembentukan ini
dikendalikan oleh erupsi gigi dan diabsorbsi ketika gigi terlepas atau tercabut.
Gigi, dalam arcus yang berbeda, tidak dapat bergerak ke atas dan ke bawah persis
seperti pertumbuhan dan pergeseran mandibula dan maxilla sebenarnya, untuk
mengendalikan intercusppada gigi. Jadi, pembentukan prosessus alveolaris sama
pentingnya

dengan

pembentukan

daerah-daerah

penyangga

untuk

mempertahankan hubungan occlusal pada gigi selama differensial mandibula dan


perkembangan midface.
Pertumbuhan prosessus alveolaris sangat aktif selama erupsi, dan
memainkan suatu peranan penting selama kemunculan dan awal intercusp, lalu
pertumbuhannya berlanjut untuk mempertahankan hubungan occlusal selama
pertumbuhan ke arah vertical pada mandibula dan maxilla. Ketika pertumbuhan
corpus berakhir, pertumbuhan alveolaris bagian vertical tetap berlangsung seperti
pada permukaan occlusal yang terlihat. Dengan demikian, ketinggian occlusal
akan tetap terjaga hingga dewasa.

15

4.2 Mekanisme Pertumbuhan dan Perkembangan Temporomandibular Joint


(TMJ)
a. Fungsi dan Pertumbuhan
Saat neonatal, permukaan temporal articular hampir datar, tonjolan dan
fossanya sulit dibedakan, karakteristik bentuk S nya belum terbentuk seperti pada
sendi orang dewasa. Selama perkembangan dari gigi geligi pertama, kedalaman
fossa meningkat diikuti dengan pertumbuhan tonjolan yang semakin terlihat.
Setelah itu, articular disc yang sejak lahir telah memiliki vascularisasi yang
lengkap, menjadi tidak dilengkapi vascularisasi pada bagian tengahnya.
Vascularisasi pada permukaan superior dari condylus menghilang seiring
berjalannya waktu. Mungkin, definisi kontur sendi adalah hasil stimulasi
permulaan dari fungsi mastikasi baik bentuk dan posisi dari fossa adalah berbeda
dengan tidak menurunnya ramus atau unilateral kondilektomi.
Selama masa kanak-kanak, fossa mandibular menjadi semakin dalam dan
lekukan dari eminensia semakin dalam dikarenakan diferensiasi dan resorpsi,
kebanyakan deposisi terjadi pada tonjolan. Data dari penelitian mengindikasikan
bahwa daerah pertumbuhan dan remodeling akan berlanjut, tetapi pertumbuhan
dan remodeling dari tulang terjadi di seluruh bagian tubuh.
b. Mekanisme dan Tempatnya
Walaupun wilayah pertumbuhan dari intramembranous ossifikasi itu jelas,
beberapa peneliti menggambarkan fungsi dari endochondral seperti mekanisme
pada pertumbuhan eminensia pada manusia dianalogikan untuk mekanisme
pertumbuhan di condylus. Penelitian baru-baru ini, kartilago berada pada daerah
dimana adanya tekanan tetapi pertumbuhan tulang masih dalam proses.

16

Penelitian tentang diubahnya fungsi mandibular pada pertumbuhan hewan


jelas mengindikasikan bahwa sendi dari bagian temporal adalah responsive
dengan condylus.
c. Efek pada Gigi Geligi dan Oklusi
Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan antara oklusi dan sendi
dengan keseluruhan morfologi craniofacial selama pertumbuhan bergantung pada
hubungan occlusal yang tidak merubah morfologi sendi. Factor-faktor yang
mempengaruhi kedalaman dari fossa mandibula adalah tooth wear, kehilangan
gigi, penyakit periodontal, dan fraktur.

17

Ada tiga tipe gerakan temporomandibular joint (TMJ) dalam proses


pengunyahan, yaitu:
a. Gerakan engsel sederhana seperti membuka dan menutup pergerakan
mandibula sekitar sumbu horisontal imajiner yang terletak di kondilus
mandibula. Gerakan ini digunakan selama menggigit makanan.
b. Gerakan di mana rahang bawah menonjol. Gerakan ini digunakan pada
tahap awal pengunyahan dan dimulai dengan gerakan ke depan geser, atau
translasi, dari kondilus mandibula di lereng posterior eminensia artikular
tulang temporal. Ketika gerakan engsel sedikit diikuti oleh gerakan
menonjol, tepi tajam gigi seri dibawa lebih dekat satu sama lain. Gerakan
ini digunakan untuk menggigit makanan lunak. Terkadang, dilakukan
dengan cepat sehingga makanan dapat disobek (pada makanan yang tidak
lunak).
c. Gerakan ketiga oleh temporomandibular joint yang merupakan gerakan
lateral atau menyamping mandibula. Digunakan ketika makanan dikunyah
antara gigi posterior dan merupakan tindakan grinding. Gerakan ini diikuti
oleh gerakan-gerakan engsel yang cepat untuk menghancurkan makanan
secara bersamaan. Gerakan menyamping hampir simetris dalam sebagian
besar individu tetapi faktor-faktor seperti sakit gigi dapat menyebabkan
pengunyahan terjadi pada salah satu sisi, sehingga kemungkinan menjadi
kebiasaan mengunyah sepihak terus-menerus.

18

DAFTAR PERTANYAAN HASIL DISKUSI TUTOR 4


Kelompok tutor 2
Senin, 27 September 2010
1. Riska Mutia Ersyari (025)
Apa yang dimaksud lipatan mentolabial? Fungsi dan letaknya dimana?
Jawab :
Abu Ubaidah (018)
Mentolabial adalah lipatan yang berada diaerah antara dagu dan bibir.
Fungsinya untuk pertumbuhan dagu itu sendiri.
2. Selvy Chaerani (017)
Kenapa ada perbedaan bentuk dagu contohnya dagu yang belah? Dan
cameuh itu merupakan kelainan atau bukan?
Jawab:
Abu Ubaidah (018)
Dagu yang berbelah itu diakrenakan protuberantia mentalisnya lebih
menonjol, jadi terjadi lipatan di dagu. Ini merupakan tidak normal namun
tidak berbahaya.
Aulia Hardianti (020)
Cameuh itu penyebabnya berbeda-beda :
a. Pertumbuhan corpus lebih panjang
b. Pertumbuhan dagu di ujung lebih besar
c. Posisi gigi
Bisa juga disebabkan karena pertumbuha mandibula yang berlebih atau
maxilla tidak berkembang dengan baik, serta gangguan tulang, gangguan
posisi gigi yang lebih labio versi.
3. Swastika Anggraeni (030)
Pada bayi ada shimpisis mandibula. Apakah merupakan cikal bakal dari
dagu?
19

4. Adisti Calliandra (021)


Apa yang dimaksud pemindahan endokondral?
5. Tiara Sahayani (027)
Apakah perbedaan kartilago sekunder dan kartilago primer?
Jawab :
M. Boggi Riswanto (023) & Rosmelia Ayu L (019)
Kartilago primer berasal dari kartilago Meckel, berasal dari embrional.
Kartilago sekunder tidak berasal dari embrional.
6. Erizka Vidiantari (028)
Pada kelainan anodontia jika dipasang gigi palsu, apakah procesus
alveolaris nya akan tumbuh?
Jawab:
Aulia Hardianti (020)
Pemasangan gigi palsu tidak akan menumbuhkan procesus alveolaris
hanya memperlambat resopsi tulang.
7. Sheila Dafriza (024)
Apakah yang dimaksud translasi pada dagu?
8. Afina Sabila (016)
Jika menguap terlalu lebar lalu ada bunyi dan terasa sakit, kenapa?
Jawab:
Kasus itu bernama kliking. Dimana discus nya berubah, proc.condilus ,
fossa mandibula nya berubah dan aus.
9. Rio Rudianto (029)
Dari keseluruhan mandibula, mana yang terjadi resopsi atau tidak?
Jawab:
Rosmelia Ayu L (019)
Bagian Ramus posterior aposisi
Bagian ramus anterior resorpsi
Proc.coronoid, proc.condilus posterior aposisi
Proc.coronoid, proc.condilus anterior resorpsi
10. Milda Ernawati (022)

20

Pertumbuhan mandibula paling lambat dari craniofasial lainnya itu


kenapa? Apakah harus tulang lain dulu yang tumbuh?
11. M. Boggi Riswanto (023)
Pada kasus mengunyah hanya di gigi sebelah kiri/ kanan apakah ada
perubahan pada tulang?
Jawab:
Aulia Hardianti (020)
Resorpsi terjadi pada bagian tulang yang mendapat tekanan. Jadi, terjadi
perubahan yang tidak signifikan dan gigi sedikit aus.

Daftar Pustaka

Moyers, Rober E., Handbook of Orthodontics: 4th edition. 1988. USA: Year Book
Medical Publisher, Inc.
Rensburg, B. G. J., Oral Biology. 1995. Germany: Quintessence Publishing Co,
Inc
Bishara, Samir E., Textbook of Orthodontics. 2001. Philadelphia: Saunders.
Sperber, G. H. Embriologi Kraniofasial Ed. 4.
http://jdr.sagepub.com/content/85/7/638.full
http://en.wikipedia.org/wiki/Mandible
http://en.wikipedia.org/wiki/Ramus_mandibulae

21

22

Вам также может понравиться