Contoh Kebijakan Pelayanan Ppi Rs DJ

PT.
NUSANTARA SEBELAS MEDIKA
RUMAH SAKIT DJATIROTO

Jalan P.B Sudirman 81 Telp.0334-321004 ( Hunting ) Fax
322378
LUMAJANG
SURAT KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT DJATIROTO
TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI
NOMOR : 01-SURKP-NSM-11203-16.002
KEPALA RUMAH SAKIT DJATIROTO
Menimbang
: 1. Bahwa infeksi di RumahSakit (IRS) merupakan

masalah serius bagi semua institusi pelayanan
kesehatan.
2. Bahwa
dalam
upaya
meningkatkan
mutu
pelayanan Rumah Sakit Djatiroto maka diperlukan

penyelenggaraan
pelayanan
Pencegahan
Pengendalian Infeksi yang bermutu tinggi;

3. Bahwa agar pelayanan Pencegahan Pengendalian
Infeksi di Rumah Sakit Djatiroto dapat terlaksana
dengan baik, perlu adanya kebijakan Kepala
Rumah Sakit Djatiroto sebagai landasan bagi
penyelenggaraan
Mengingat
pelayanan
Pencegahan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Djatiroto.

: 1. Undang-undang Kesehatan RI No.36 tahun2009
tentang Kesehatan
2. Undang-undang Kesehatan RI No.44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit
3. Kepmenkes
RI
No.129
tahun
2008
tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit

4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 270/
Menkes/SK/III/2007 Tentang Pedoman Manajerial
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
PT. NUSANTARA SEBELAS MEDIKA

322378
LUMAJANG
Pelayanan Kesehatan Lainnya.
5. Peraturan
Menteri
Kesehatan
382/Menkes/SK/II/2007
Nomor
tentang
Pedoman
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi di Rumah

Sakit dan Fasilitas Kesehatan Lainnya.
6. Anggaran Dasar PT Nusantara Sebelas Medika
sesuai Akte Nomor 16 tanggal 19 Desember
2012 yang di buat oleh Ratnasari Harwanti, SH,
Notaris
di
pengesahan
Gresik
yang
dari
Menteri
telah
mendapatkan
Hukum
dan
HAM
Republik Indonesia Nomor AHU-05499.AH.01.01

tahun 2013 tanggal 11 Februari 2013 beserta
perubahannya
sebagaimana
akte
pernyataan
keputusan rapat No 3 tanggal 22 April 2015 yang

dibuat dihadapan Nurul Suryaningsih, SH Notaris
di Surabaya dan telah mendapatkan persetujuan
dari menteri Hukum dan HAM RI No. AHU0938557.AH.01.02 tahun 2015 tanggal 2 Juli
2015, berkedudukan hukum di Jl. Ngagel Timur
No. 37 Surabaya.
7. Surat Keputusan Direktur PT Nusantara Sebelas
Medika Nomor XX-SURKP-NSM/15.030 tanggal 31
Juli
2015,
tentang
Pemindahan
Kenaikan
Jabatan dr. Dyah Ayu Retno Palupi dengan

pangkat Pengatur Muda sebagai Pjs. Kepala
Rumah Sakit Djatiroto.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama
: PERATURAN
KEPALA
RUMAH
SAKIT
DJATIROTO

322378
LUMAJANG
TENTANG
Kedua
UPAYA
PENCEGAHAN
TERJADINYA INFEKSI DI RUMAH SAKIT DJATIROTO

: Kebijakan Pelayanan Pencegahan Pengendalian
Infeksi
Ketiga
KEBIJAKAN
Rumah
Sakit
Djatiroto
sebagaimana
tercantum dalam lampiran keputusan ini.

: Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
pelayanan Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit Djatiroto
Pencegahan
Keempat
Djatiroto.
: Kebijakan
ini
dilaksanakan oleh Ketua Komite
Pengendalian
berlaku
Infeksi
sejak
Rumah
tanggal
Sakit
ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat

kesalahan akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di
: Lumajang
PadaTanggal
: 26 Januari 2016
_________________________________________________
dr. Dyah Ayu Retno Palupi

Kepala RS

322378
LUMAJANG
Lampiran Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Djatiroto
Nomor 01-SURKP-NSM-11203-16.002
Tertanggal : 26 Januari 2016
KEBIJAKAN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
KEBIJAKAN
1. Kebersihan tangan
2. Penggunaan Alat Pelindung Diri
3. Perawatan peralatan pasien
4. Pengendalian lingkungan
5. Pemrosesan peralatan pasien dan penatalaksanaan linen
6. Hygiene respirasi/etika batuk
7. Praktik menyuntik yang aman
8. Penempatan Pasien
9. Pelaksanaan surveilans
10.
Renovasi bagunan (ICRA konstruksi)
11.
Kesehatan karyawan
12.
Penggunaan dan perawatan peralatan atau material reuse
13.
Penggunaan antibiotik yang rasional
14.
Penanganan KLB
15.
Upaya pencegahan infeksi rumah sakit berupa IDO, Phlebitis,
HAP, ISK, dan Dekubitus.

16.
Pengawasan peralatan kadaluarsa
17.
Pengelolaan sampah infeksius dan cairan tubuh
18.
Pengelolaan darah dan komponen darah
19.
Pelayanan kamar jenazah
20.
Pengelolaan limbah rumah sakit khususnya untuk benda tajam
dan jarum
21.
Persiapan makanan, pemasakan dan penyajian dan
pengambilan sample makanan

22.
Pengontrolan peralatan

322378
LUMAJANG
23.
Isolasi dengan emerging disease (perawatan pasien dengan
penyakit menular).
24.
Penggunaan literatur sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan
Tim PPI
Mengetahui,
PT. NUSANTARA SEBELAS
MEDIKA

Kepala Rumah Sakit

322378
LUMAJANG
Lampiran 1
SK Kepala Rumah Sakit Djatiroto
Nomor : 01-SURKP-NSM-11203-16.002
KEBIJAKAN KEBERSIHAN TANGAN

1. Sebelum melakukan kebersihan tangan pastikan perhiasan
cincin,
termasuk cincin kawin, gelang, arloji tidak dipakai.

2. 5 momen melakukan kebersihan tangan
a. Sebelum menyentuh pasien
b. Sebelum melakukan tindakan aseptik
c. Setelah menyentuh cairan tubuh pasien
d. Setelah menyentuh pasien
e. Setelah kontak dengan lingkungan pasien
3. Kebersihan tangan dilakukan dengan 2 cara, yaitu handrub dan hand
wash.
4. Mencuci tangan dengan handwash di air mengalir selama 40-60 detik
jika tangan tampak kotor
5. Mencuci tangan dengan handrub selama 20-30 detik jika tangan tak
tampak kotor
6. Hand rub maksimal dilakukan 7 kali atau tangan dalam kondisi kotor
dan terkontaminasi dengan cairan tubuh pasien
7. Kebersihan tangan dilakukan dengan 6 langkah sesuai dengan WHO
Mengetahui,
MEDIKA

Kepala Rumah Sakit

322378
LUMAJANG
Lampiran 2
Nomor : 01-SURKP-NSM-11203-16.002
KEBIJAKAN PENGGUNAAN APD

1. Alat pelindung diri sebaiknya selalu tersedia disetiap ruangan dalam
keadaan siap pakai
2. Area penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) meliputi semua unit di
rumah sakit yang menyelenggarakan kegiatan yang berhubungan
dengan pelayananan dan perawatan pasien, termasuk perawatan
peralatan pasien. Setiap unit memiliki Alat Pelindung Diri (APD) sesuai
dengan tingkat resiko pajanannya.
3. Pegawai rumah sakit wajib memakai Alat Pelindung Diri (APD) saat
bekerjadisesuaikan dengan tingkat pajanannya :
a. Terhadap darah dan cairan tubuh
b. Terhadap transmisi penyakit baik melalui kontak, airbone dan
droplet.
4. Menggunakan APD sesuai indikasi, dan segera melepas jika sudah
selesai tindakan
5. Setiap alat pelindung yang terkontaminasi harus segera diganti
6. Jenis-jenis APD yang disediakan di RS Djatiroto
a. Tutup kepala
b. Masker bedah
c. Sarung tangan bersih
d. Sarung tangan steril

322378
LUMAJANG
e. Skort
f. Apron plastik
g. Google
h. Sepatu boot
7. Untuk petugas laboratorium skort yang dipakai untuk mengambil
sampel di IGD dan ruang rawat inap disediakan di ruangan tersebut
Mengetahui,
MEDIKA

Kepala Rumah Sakit

322378
LUMAJANG

322378
LUMAJANG
Lampiran 3
Nomor : 01-SURKP-NSM-11203-16.002
KEBIJAKAN
PERAWATAN PERALATAN PASIEN
1. Melakukan pelaksanaan dekontaminasi meliputi pembersihan, disinfeksi
dan sterilisasi sesuai prosedur
2. Klasifikasi alat-alat medis di RS Djatiroto
a. Peralatan Kritis
Peralatan medis yang masuk kedalam jaringan tubuh steril atau
sistem
pembuluh
darah.
Pengelolaan
peralatan
dengan
cara
sterilisasi
Contoh: instrumen bedah, kateter intravena, dll
b. Peralatan Semi Kritis
Peralatan yang masuk / kontak dengan membran mukosa tubuh.
Pengelolaan peralatan medis dengan disinfeksi tingkat tinggi.
Contoh: nasogastric tube, orofaringeal tube
c. Peralatan Non Kritis
Peralatan medis yang kontak dengan permukaan kulit yang utuh.
Pengelolaan
peralatan
medis
dengan
cara
disinfeksi
tingkat
intermediate / tingkat rendah

Contoh: Tensimeter, stetoscope, linen, apron, kursi roda.
3. Proses pencucian, dekontaminasi, disinfeksi dan pengeringan dilakukan
di masing-masing unit.
4. Proses pengemasan dan sterilisasi dilakukan secara sentral oleh
petugas sterilisasi di Unit Kamar Operasi dan Sterilisasi.
Mengetahui,

322378
LUMAJANG
MEDIKA

Kepala Rumah Sakit

322378
LUMAJANG
Lampiran 4
Nomor : 01-SURKP-NSM-11203-16.002
KEBIJAKAN
PENGENDALIAN LINGKUNGAN
1. Kontainer limbah menggunakan tempat sampah injakan kaki
2. Permukaan lingkungan ruangan bersih, tidak kotor, tidak ada debu, dan
sampah tidak bertebaran
3. Lingkungan rumah sakit bebas binatang kucing, anjing, dan tikus
4. Dilakukan pemeriksaan baku mutu air setiap satu tahun sekali di
ruangan yang meliputi : kamar operasi, poliklinik gigi, dan unit gizi.
5. Pembuangan sampah/limbah di Rumah sakit harus sesuai dengan SPO
a. Limbah padat infeksius dibuang ke kantong plastik kuning
b. Limbah padat non infeksius dibuang ke kantong plastik hitam
c. Limbah jarum dan benda tajam dibuang ke wadah tahan air dan
tahan tusuk
d. Limbah cair infeksius dibuang ke saluran IPAL
6. Tata cara pembuangan sampah di Rumah Sakit Djatiroto adalah sebagai
berikut :
a. Sampah non medis (plastik hitam)
1) Pengambilan sampah non medis dilakukan pada pagi hari mulai
pukul 06.30-07.00 dan siang hari mulai pukul 12.30-13.00 oleh
petugas outsourcing kebun yang sebelumnya sudah dikumpulkan
oleh petugas outsourcing cleaning service di bak penampungan
sampah di masing masing ruangan.
2) Sampah diangkut menggunakan gerobak sampah tertutup ke
tempat pembuangan sampah rumah sakit.
3) Sampah yang telah terkumpul di tempat pembuangan sampah
rumah sakit akan diambil oleh pihak terkait sesuai jadwal yang
telah ditentukan.

322378
LUMAJANG
b. Sampah medis (plastik kuning)
1) Pengambilan sampah dilakukan setiap hari dilakukan mulai pukul
06.30-07.00 dan siang hari mulai pukul 12.30-13.00 WIB oleh
petugas outsourcing kebun yang sebelumnya dikumpulkan oleh
petugas cleaning service di tong penampungan warna kuning di
masing masing ruangan.
2) Sampah diangkut dengan menggunakan bak terutup menuju ke
tempat penampungan sampah medis rumah sakit.
3) Sampah yang telah terkumpul di tempat penampungan medis
sementara akan diambil oleh pihak ketiga sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan untuk kemudian dibakar insenerator milik
pihak ketiga.
c. Sampah benda tajam
1) Semua sampah benda tajam dimasukkan dalam safety box dan
bila sudah terisi volume safety box, petugas cleaning servis
menutup serta membuang ke container berwarna kuning.
2) Petugas
cleaning
service
menyiapkan
kembali
tempat
pembuangan jarum kosong beserta tutupnya.

3) Petugas outsourcing kebun membawa container ke tempat
penampungan sampah medis rumah sakit.
Mengetahui,
MEDIKA

Kepala Rumah Sakit

322378
LUMAJANG

322378
LUMAJANG
Lampiran 5
Nomor : 01-SURKP-NSM-11203-16.002
KEBIJAKAN
PEMROSESAN PERALATAN PASIEN DAN
PENATALAKSANAAN LINEN
1. Penatalaksanaan Linen
a. Troli linen kotor terkontaminasi darah atau cairan tubuh dipisah
dengan linen tidak terkontaminasi
b. Linen bersih disimpan dalam lemari tertutup
c. Tidak meletakkan linen kotor dilantai
d. Membawa linen kotor maupun bersih dalam keadaan tertutup
2. Penatalaksanaan linen kotor infeksius/terkontaminasi
a. Dimulai sejak dari ruangan perawatan
b. Tidak pernah menggabungkan linen kotor dengan linen infeksius.
c. Linen infeksius dimasukkan ke kantong plastik kuning / troli tertutup
dan ikat rapat, tidak boleh sampai ada kebocoran saat transfer ke
ruang laundry.
d. Linen kotor yang tidak terkontaminasi dan linen infeksius dalam
kantong kuning \ dibawa ke ruang laundry dengan troly yang
terpisah dan tertutup.
Mengetahui,
MEDIKA

322378
LUMAJANG

Kepala Rumah Sakit
Lampiran 6
Nomor : 01-SURKP-NSM-11203-16.002
KEBIJAKAN
HYGIENE RESPIRASI/ETIKA BATUK
1. Menutup mulut & hidung saat batuk/ bersin dengan menggunakan
tissue jika ada,dan jika tidak ada tissue menggunakan lengan dalam
untuk menutup hidung dan mulut saat bersin.
2. Tissue bekas pakai dibuang ke tempat sampah (kuning) bila telah
terkena sekret saluran napas.
3. Melakukan cuci tangan dengan sabun /antiseptik & air mengalir, alkohol
handrub setelah kontak dengan sekret.
4. Menjaga jarak terhadap orang dengan gejala ISPA dengan demam.
Mengetahui,
MEDIKA

Kepala Rumah Sakit

322378
LUMAJANG
Lampiran 7
Nomor : 01-SURKP-NSM-11203-16.002
KEBIJAKAN
PRAKTEK MENYUNTIK YANG AMAN
1. Tidak memakai ulang jarum suntik

2. Mengupayakan tidak memakai obat- obat/cairan multidose
3. Mempertahankan teknik aseptik pada saat pemberian suntikan
4. Membuang jarum suntik habis pakai ke kontainer tahan tusuk, tahan air
dan menutup kembali kontainer (safety box)
5. Tidak melakukan recapping jarum suntik habis pakai
6. Tidak menempatkan spuit bekas pakai di sembarang tempat
7. Tidak menggunakan jarum udara
Mengetahui,
MEDIKA

322378
LUMAJANG
Kepala Rumah Sakit

322378
LUMAJANG
Lampiran 8
Nomor : 01-SURKP-NSM-11203-16.002
KEBIJAKAN
PENEMPATAN PASIEN
1. Pasien yang diduga atau diketahui menderita penyakit menular harus di
tempatkan di ruang isolasi atau ruang tersendiri.
2. Pasien yang menderita penyakit menular harus dipisahkan dari pasien
lain yang rentan karena immunosuppressed atau sebab lain.
3. Pasien yang diduga atau diketahui menderita penyakit menular
ditempatkan di ruang terpisah, sesuai metode transmisinya
a. Kewaspadaan Transmisi Kontak dan Droplet
Kamar tersendiri
b. Kewaspadaan transmisi udara/airborne
1) Di ruangan isolasi dengan tekanan negatif menggunakan exhaust
2) Jika keluar masuk ruangan selalu menutup pintu
4. Jika kamar isolasi penuh dan ada pasien yang membutuhkan maka
pasien tersebut dirujuk ke rumah sakit lain yang tersedia ruang isolasi.
Mengetahui,
MEDIKA

Kepala Rumah Sakit

322378
LUMAJANG
Lampiran 9
Nomor : 01-SURKP-NSM-11203-16.002
KEBIJAKAN
PELAKSANAAN SURVEILAN INFEKSI
ANGKA INFEKSI SALURAN KENCING (ISK)

a. Definisi terminologi yang digunakan dan standar
b. Infeksi saluran kencing yang terjadi karena proses pemasangan
kateter urine di Rumah Sakit, dan timbul setelah 3 x 24 jam setelah
dipasang di Rumah Sakit.
c. Infeksi ini ditandai dengan rasa panas, pengerasan dan kemerahan
(kalor, tumor,dan rubor) dengan atau tanpa nanah (pus) pada
daerah sekitar pemasangan kateter dalam waktu 3 x 24 jam atau
kurang dari waktu tersebut bila infus masih terpasang.
d. Pengambilan Data : Tiap Hari
e. Periode dilakukan analisis : Tiap 3 bulan
f. Numerator ; Jumlah pasien infeksi saluran kencing
g. Denominator : Jumlah pemasangan kateter urine
h. Sumber data numerator dan denominator : survey langsung
Formula : Angka kejadian infeksi Saluran Kencing (ISK)
Jumlah pasien ISK
X 1000
Jumlah pemasangan kateter urine
Angka ini menunjukkan secara khusus tinggi rendahnya mutu pelayanan
keperawatan.

322378
LUMAJANG
ANGKA INFEKSI SALURAN NAPAS KARENA TIRAH BARING LAMA

(HAP)
b. Infeksi saluran saluran pernafasan /Pneumonia yang terjadi karena
pasien yang mengalami tirah baring yang lama di Rumah Sakit, dan
timbul setelah 3 x 24 jam.
c. Infeksi ini ditandai dengan suhu tubuh pasien meningkat,ada batuk
berdahak dan ada hasil kultur Sputum
d. Pengmbilan Data :Tiap Hari
e. Periode dilakukan analisis :Tiap 3 bulan
f. Numerator ;Jumlah pasien infeksi saluran napas/pneumonia
g. Denominator :Jumlah pasien tirah baring
h. Sumber data numerator dan denominator :survey langsung
Formula : Angka kejadian infeksi Saluran Napas/Pneumonia (HAP)
Jumlah pasien HAP
X 1000
Jumlah pasien tirah baring
Angka ini menunjukkan secara khusus tinggi rendahnya mutu pelayanan
keperawatan.
ANGKA PASIEN DENGAN DEKUBITUS (DECUBITUS ULCER RATE)

b. Luka Dekubitus adalah luka pada kulit dan / atau jaringan
dibawahnya yang terjadi di Rumah Sakit karena tekanan yang terus
menerus akibat tirah baring.

322378
LUMAJANG
c. Luka Dekubitus akan terjadi bila posisi tirah baring penderita seperti
di atas tidak dibolak-balik atau dimiringkan dalam waktu 2 x 24 jam.
d. Biasanya terjadi pada daerah sekitar bokong, punggung, siku atau
kadang-kadang terdapat pada mata kaki / tumit.
e. Pengambilan Data : Tiap Hari
f. Periode dilakukan analisis : Tiap 3 bulan
g. Numerator : Jumlah pasien dekubitus
h. Denominator : Jumlah pasien tirah baring / bedrest
i. Sumber data numerator dan denominator : Survey langsung
Formula : Angka Pasien dengan Dekubitus (APD) :
Banyaknya pasien dengan dekubitus/bulan
X 1000
Total pasien tirah baring total bulan itu
Angka ini khusus menunjukkan tinggi rendahnya mutu pelayanan
keperawatan.
ANGKA INFEKSI KARENA JARUM INFUS (PLEBITIS)

b. Infeksi karena jarum infus adalah keadaan yang terjadi disekitar
bekas tusukan jarum infus di Rumah Sakit, dan timbul setelah 3 x 24
jam setelah dipasang jarum infus di Rumah Sakit.
c. Infeksi ini ditandai dengan rasa panas, pengerasan dan kemerahan
(kalor, tumor,dan rubor) dengan atau tanpa nanah (pus) pada
daerah bekas tusukan jarum infus dalam waktu 3 x 24 jam atau
kurang dari waktu tersebut bila infus masih terpasang.

322378
LUMAJANG
d. Lokalisasi infeksi khas yaitu di sekitar bekas tusukan jarum infus,
termasuk
vena
seksi
dan
infus
pada
kepala
bayi
dengan
menggunakan Wing Needle atau Vena Catether.

e. Pengmbilan Data :Tiap Hari
f. Periode dilakukan analisis :Tiap 3 bulan
g. Numerator ;Jumlah pasien infeksi jarum infus
h. Denominator :Jumlah pemasangan infus
i. Sumber data numerator dan denominator :Survey langsung
Formula : Angka kejadian infeksi karena jarum infus (plebitis)
Banyaknya kejadian infeksi kulit karena jarum infus per bulan
X
1000
Total kejadian pemasangan jarum infus pada bulan tersebut
Angka ini menunjukkan secara khusus tinggi rendahnya mutu
pelayanan keperawatan.
ANGKA INFEKSI DAERAH OPERASI (WOUND INFEKTION RATE)

b. Adanya infeksi nosokomial pada semua kategori luka sayatan
operasi bersih yang dilaksanakan di Rumah Sakit dan ditandai oleh
rasa panas (kalor), kemerahan (color), pengerasan (tumor) dan
keluarnya nanah (pus) dalam waktu lebih dari 3 x 24 jam. Setelah
dilakukan operasi bersih.
c. Pengambilan Data : Tiap bulan
d. Periode dilakukan analisis : Tiap 3 bulan
e. Numerator ; Jumlah pasien infeksi luka operasi
f. Denominator ; Jumlah pasien operasi bersih

322378
LUMAJANG
g. Sumber
data
numerator
dan
denominator
RekamMedis
RS
Lavalette
Formula : Angka Infeksi Daerah Operasi (IDO) :
Banyaknya infeksi luka operasi bersih / bulan
X
100%
Total operasi bersih bulan tersebut
Angka ini menunjukkan mutu keperawatan / pelayanan bedah
Mengetahui,
MEDIKA

Kepala Rumah Sakit

322378
LUMAJANG
Lampiran 10
Nomor : 01-SURKP-NSM-11203-16.002
KEBIJAKAN
RENOVASI BANGUNAN
1. Bila ada pembangunan atau renovasi gedung di area perawatan
pasien wajib dilakukan Infection Control Risk Assessment (ICRA)
konstruksi.
2. Tata cara pembuatan ICRA konstruksi sesuai dengan yang tercantum
dalam panduan ICRA konstruksi.
3. Hasil analisis ICRA konstruksi dilaporkan kepada Kepala Rumah Sakit
untuk kemudian dilakukan pemberian rekomendasi pihak terkait
pembangunan atau renovasi untuk dilakukan pencegahan dan
pengendalian infeksi terkait pembangunan atau renovasi.
Mengetahui,
MEDIKA

Kepala Rumah Sakit

322378
LUMAJANG

322378
LUMAJANG
Lampiran 11
Nomor : 01-SURKP-NSM-11203-16.002
KEBIJAKAN KESEHATAN KARYAWAN

1. Pemeriksaan kesehatan secara regular untuk karyawan yang beresiko
infeksi
2. Pencegahan penularan infeksi terhadap petugas kesehatan
3. Penyediaan sarana kewaspadaan standar
4. Pemberian imunisasi Hepatitis pada tempat yang beresiko.
5. Pegawai yang tertusuk benda tajam atau terpapar cairan tubuh pasien
dikelola sesuai ketentuan yang berlaku
6. Alat Pelindung Diri (APD) harus tersedia cukup di ruang perawatan dan
tindakan
7. Indikasi pemakaian dan cara melepaskan APD harus dipahami dengan
baik oleh petugas
Mengetahui,
MEDIKA

Kepala Rumah Sakit

322378
LUMAJANG
Lampiran 12
Nomor : 01-SURKP-NSM-11203-16.002
KEBIJAKAN
PENGGUNAAN DAN PERAWATAN PERALATAN ATAU
MATERIAL REUSE
1. Rumah Sakit Djatiroto tidak me re-use peralatan yang seharusnya
digunakan sekali pakai (single use)
2. Bila terdapat peralatan yang dapat di re-use sesuai dengan ketentuan
yang tercantum pada kemasan peralatan tersebut, maka peralatan
tersebut akan dire-use sesuai tipe peralatan dan tingkat kritikalnya.
3. Pelaksanaan re-use menganut kriteria Spaulding.
Mengetahui,
MEDIKA

Kepala Rumah Sakit

322378
LUMAJANG
Lampiran 13
Nomor : 01-SURKP-NSM-11203-16.002
KEBIJAKAN
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK YANG RASIONAL
1. Penerapan penggunaan antibiotik yang rasional di Rumah Sakit
Djatiroto berupa penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien preoperasi.
Mengetahui,
MEDIKA

Kepala Rumah Sakit

322378
LUMAJANG
Lampiran 14
Nomor : 01-SURKP-NSM-11203-16.002
KEBIJAKAN
PENANGANAN KLB (KEJADIAN LUAR BIASA)
1. Penanganan investigasi outbreak atau kejadian luar biasa dilakukan
sesuai prosedur.
2. Data kejadian luar biasa di Rumah Sakit Djatiroto diambil dari data
yang telah terkumpul di Unit Rekam Medis.
Mengetahui,
MEDIKA

Kepala Rumah Sakit

322378
LUMAJANG
Lampiran 15
Nomor : 01-SURKP-NSM-11203-16.002
KEBIJAKAN
UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI RUMAH SAKIT
1. Infeksi rumah sakit yang dimaksud adalah IDO (Infeksi Daerah

Operasi), ISK (Infeksi Saluran Kemih), Phlebitis, HAP (Hospital
Acquired Pneumonia), dan Dekubitus.
2. Upaya pencegahan infeksi rumah sakit dilakukan sesuai bundle
masing-masing.
Mengetahui,
MEDIKA

322378
LUMAJANG
Kepala Rumah Sakit

322378
LUMAJANG
Lampiran 16
Nomor : 01-SURKP-NSM-11203-16.002
KEBIJAKAN
PENGAWASAN PERALATAN KADALUARSA
1. Pengawasan
terhadap
peralatan
dan
obat-obatan
kadaluarsa
dilakukan dengan menggunakan formulir pengawasan peralatan

kadaluarsa yang disediakan di masing-masing unit dan diisi oleh
petugas masing-masing unit setiap bulannya.
2. Formulir tersebut diserahkan setiap bulannya kepada Tim PPI.
3. Bila ditemukan peralatan atau obat-obatan yang rusak, kadaluarsa,
atau akan kadaluarsa akan dikembalikan ke Unit Farmasi atau
bagian pengadaan.
Mengetahui,
MEDIKA

322378
LUMAJANG
Kepala Rumah Sakit

322378
LUMAJANG
Lampiran 17
Nomor : 01-SURKP-NSM-11203-16.002
KEBIJAKAN
PENGELOLAAN SAMPAH INFEKSIUS DAN CAIRAN TUBUH
1. Pengelolaan sampah infeksius dan cairan tubuh dilakukan sesuai

dengan prosedur.
2. Sampah infeksius dimasukkan dalam kantong plastik warna kuning
dan ditempatkan di tempat sampah injak yang tertutup. Sampah
infeksius kemudian dikumpulkan di tempat sampah medis rumah
sakit dan akan diambil oleh pihak ketiga sesuai jadwal untuk
kemudian dibakar di insenerator.
3. Sampah atau limbah berupa cairan tubuh dibersihkan di spoelhock
yang nantinya mengalir ke sistem IPAL.
Mengetahui,
MEDIKA

322378
LUMAJANG
Kepala Rumah Sakit

322378
LUMAJANG
Lampiran 18
Nomor : 01-SURKP-NSM-11203-16.002
KEBIJAKAN
PENGELOLAAN DARAH DAN KOMPONEN DARAH
1. Penanganan darah dan komponen darah dilaksanakan sesuai

dengan prinsip pencegahan dan pengendalian infeksi.
2. Sisa darah dan komponen darah yang tidak terpakai dibuang ke
saluran pembuangan yang masuk ke sistem IPAL.
Mengetahui,
MEDIKA

Kepala Rumah Sakit

322378
LUMAJANG
Lampiran 19
Nomor : 01-SURKP-NSM-11203-16.002
KEBIJAKAN
PELAYANAN KAMAR JENAZAH
1. Pemulasaraan
Jenazah
dilaksanakan
sesuai
dengan
prinsip
pencegahan dan pengendalian infeksi.
Mengetahui,
MEDIKA

Kepala Rumah Sakit

322378
LUMAJANG
Lampiran 20
Nomor : 01-SURKP-NSM-11203-16.002
KEBIJAKAN
PENGELOLAAN LIMBAH BENDA TAJAM
1. Limbah benda tajam dimasukkan dalam safety box hingga penuh

kemudian ditutup dan diganti yang baru.
2. Safety box yang telah penuh diangkut dan dikumpulkan di tempat
sampah medis rumah sakit yang kemudian akan diangkut oleh pihak
ketiga sesuai jadwal untuk dibakar di insenerator.
Mengetahui,
MEDIKA

Kepala Rumah Sakit

322378
LUMAJANG
Lampiran 21
Nomor : 01-SURKP-NSM-11203-16.002
KEBIJAKAN
PERSIAPAN MAKANAN, PEMASAKAN DAN PENYAJIAN DAN
PENGAMBILAN SAMPLE MAKANAN
1. Dalam setiap tahap persiapan makanan, pemasakan dan penyajian

makanan, petugas wajib menerapkan upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi.
2. Petugas menggunakan APD dalam setiap tahap persiapan makanan,
pemasakan dan penyajian makanan sesuai dengan kegiatan yang
dilakukan.
3. Petugas melaksanakan lima momen sesuai dengan yang diterapkan
di Unit Gizi dalam setiap tahap persiapan makanan, pemasakan dan
penyajian makanan.
4. Pengambilan sample makanan dilakukan secara rutin.
Mengetahui,
MEDIKA

322378
LUMAJANG

Kepala Rumah Sakit

322378
LUMAJANG
Lampiran 22
Nomor : 01-SURKP-NSM-11203-16.002
KEBIJAKAN
PENGONTROLAN PERALATAN
1. Pengontrolan peralatan dilakukan secara berkala dengan bekerja

sama dengan unit terkait dan IPSRS.
Mengetahui,
MEDIKA

Kepala Rumah Sakit

322378
LUMAJANG
Lampiran 23
Nomor : 01-SURKP-NSM-11203-16.002
KEBIJAKAN
ISOLASI DENGAN EMERGING DISEASE (PERAWATAN
PASIEN DENGAN PENYAKIT MENULAR)
1. Pasien yang diduga atau diketahui menderita penyakit menular harus
di tempatkan di ruang isolasi atau ruang tersendiri.
2. Pasien yang menderita penyakit menular harus dipisahkan dari pasien
lain yang rentan karena immunosuppressed atau sebab lain.
3. Pasien yang diduga atau diketahui menderita penyakit menular
ditempatkan di ruang terpisah, sesuai metode transmisinya
a. Kewaspadaan Transmisi Kontak dan Droplet
Kamar tersendiri
b. Kewaspadaan transmisi udara/airborne
1) Di ruangan isolasi dengan tekanan negatif menggunakan exhaust
2) Jika keluar masuk ruangan selalu menutup pintu
4. Jika kamar isolasi penuh dan ada pasien yang membutuhkan maka
pasien tersebut dirujuk ke rumah sakit lain yang tersedia ruang isolasi
Mengetahui,
MEDIKA

Kepala Rumah Sakit

322378
LUMAJANG
Lampiran 24
Nomor : 01-SURKP-NSM-11203-16.002
KEBIJAKAN
PENGGUNAAN LITERATUR SEBAGAI PEDOMAN
PELAKSANAAN KEGIATAN TIM PPI
1. Dalam melaksanakan tugasnya, Komite dan Tim PPI mengacu pada
Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit
dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya, dan Buku pada Buku
Pedoman Manajerial Pencegahan tahun 2008 dan Pengendalian
Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya
tahun 2008.
Mengetahui,
MEDIKA

Kepala Rumah Sakit

322378
LUMAJANG

Contoh Kebijakan Pelayanan Ppi Rs DJ

Загружено:

Сведения о документе

Оригинальное название

Авторское право

Доступные форматы

Поделиться этим документом

Поделиться или встроить документ

Параметры публикации

Этот документ был вам полезен?

Это неприемлемый материал?

Авторское право:

Доступные форматы

Contoh Kebijakan Pelayanan Ppi Rs DJ

Загружено:

Авторское право:

Доступные форматы

PT.

NUSANTARA SEBELAS MEDIKA

RUMAH SAKIT DJATIROTO

: 1. Bahwa infeksi di RumahSakit (IRS) merupakan

pelayanan Rumah Sakit Djatiroto maka diperlukan

Pengendalian Infeksi yang bermutu tinggi;

Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Djatiroto.

Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit

PT. NUSANTARA SEBELAS MEDIKA

RUMAH SAKIT DJATIROTO

Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi di Rumah

Republik Indonesia Nomor AHU-05499.AH.01.01

keputusan rapat No 3 tanggal 22 April 2015 yang

Jabatan dr. Dyah Ayu Retno Palupi dengan

PT. NUSANTARA SEBELAS MEDIKA

RUMAH SAKIT DJATIROTO

TERJADINYA INFEKSI DI RUMAH SAKIT DJATIROTO

tercantum dalam lampiran keputusan ini.

dilaksanakan oleh Ketua Komite

dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat

dr. Dyah Ayu Retno Palupi

PT. NUSANTARA SEBELAS MEDIKA

RUMAH SAKIT DJATIROTO

Renovasi bagunan (ICRA konstruksi)

Penggunaan dan perawatan peralatan atau material reuse

Penggunaan antibiotik yang rasional

Upaya pencegahan infeksi rumah sakit berupa IDO, Phlebitis,

HAP, ISK, dan Dekubitus.

Pengawasan peralatan kadaluarsa

Pengelolaan sampah infeksius dan cairan tubuh

Pengelolaan darah dan komponen darah

Pelayanan kamar jenazah

Pengelolaan limbah rumah sakit khususnya untuk benda tajam

Persiapan makanan, pemasakan dan penyajian dan

pengambilan sample makanan

PT. NUSANTARA SEBELAS MEDIKA

RUMAH SAKIT DJATIROTO

Isolasi dengan emerging disease (perawatan pasien dengan

Penggunaan literatur sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan

dr. Dyah Ayu Retno Palupi

PT. NUSANTARA SEBELAS MEDIKA

RUMAH SAKIT DJATIROTO

KEBIJAKAN KEBERSIHAN TANGAN

termasuk cincin kawin, gelang, arloji tidak dipakai.

dr. Dyah Ayu Retno Palupi

PT. NUSANTARA SEBELAS MEDIKA

RUMAH SAKIT DJATIROTO

KEBIJAKAN PENGGUNAAN APD

PT. NUSANTARA SEBELAS MEDIKA

RUMAH SAKIT DJATIROTO

dr. Dyah Ayu Retno Palupi

PT. NUSANTARA SEBELAS MEDIKA

RUMAH SAKIT DJATIROTO

PT. NUSANTARA SEBELAS MEDIKA

RUMAH SAKIT DJATIROTO

intermediate / tingkat rendah

PT. NUSANTARA SEBELAS MEDIKA

RUMAH SAKIT DJATIROTO

dr. Dyah Ayu Retno Palupi

PT. NUSANTARA SEBELAS MEDIKA

RUMAH SAKIT DJATIROTO

PT. NUSANTARA SEBELAS MEDIKA

RUMAH SAKIT DJATIROTO