Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Media Dalam Komunikasi dan Pendidikan
C. Manfaat media dalam Bidang Pendidikan
BAB II PEMBAHASAN
A. Macam macam Media Pembelajaran
B. Pemilihan Media Pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara tentang media berarti kita mrmbicarakan proses pembelajaran. Media memegang
peran yang sangat penting dalam pembelajaran. Media pembelajaran merupakan piranti yang memegang
peranan tersendiri dalam proses pembelajaran.
Teori teori yang dikembangkan dari berbagai penelitian tentang media komunikasi telah
member arti tersendiri bagi pengembangan pembelajaran.
Beberapa
cara
dilakukan
untuk
membuat
klasifikasi
atau
taxonomi
media.Bretz
misalnya.membuat penggolongan media berdasarkan bentuk penyajian dan penyimpanan pesan. Mula
mula diidentifikasi tiga bentuk utama yaitu ; wujud, suara dan gerak. Wujud kemudian dijabarkan lagi
menjadi tiga, yaitu;gambar,garis dan lambang. Berdasarkan hing klasifikasi itu Bretz membedakan
delapan kategori media, dimulai yang mempunyai cirri banyak hingga media yang memiliki satu ciri. Bretz
telah banyak member petunjuk tentang media dan pemilihannya untuk keperluan pembelajaran
Wilbur Schramm merupakan seorang ahli komunikasi yang vocal dalam mengaplikasikan teori ,
model dan hasil penelitian tentang media kedalam bidang pendidikan,yang tidak lain mengembangkan
garapannya ke teknologi pendidikan.buku Schramm yang terkenal adalah Big Media Little media; Tools
and Technologies for instruction (1977). Sesuai dengan judul bukunya tersebut Scharmm membedakan
media besar yaitu yang kompleks dan mahal, dan media kecil yang sederhana dan biaya relative murah.
Beberapa kesimpulan yang dianjurkan Schramm adalah :
1. Orang yang dapat belajar dari media , namun hasil eksperimen belum cukup member petunjuk tentang
media apa yang paling efektif untuk terjadinya belajar dalam situasi tertentu. (1997 ; 43).
2.
Penentuan media yang sebaiknya merupakan resultante dari analisis tugas belajar , analisis media itu
sendiri, dan analisis perbedaan individual di antara para siswa. (1997 ; 6).
3.
System simbolik digital pada media sangat berguna untuk peristiwa peristiwa belajar dan dalam
mempelajari keterampilan intelektual dasar. Bila dikombinasikan dengan symbol iconic, dapat
melaksanakan hampir seluruh apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran. (1977 ; 102).
4.
Kode iconic (gambar , diagram dan lain lain) sangat efektif untuk menarik minat, mengingat kembali
unsur unsur yang telah tersimpan dalam proses belajar, dalam presentasi stimulus utama , dan dalam
mendorong trjadinya transfer dari pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari ke ha; - hal baru.
(1977;102)
5.
Media interaktif tak tersaingi kemampuannya member umpan balik selama belajar, kecuali mungkin
dengan komunikasi tatap muka.(1977 ; 103).
6. Kombinasi dari berbagai system pengkodean dapat dlakukan oleh kombinasi media kecil atau pengajaran
tatap muka yang dibantu oleh satu atau lebih media kecil(1977 ; 101).
7.
System (pembelajaran ) yang diciptakan disekeliling media siaran, dapat mempunyai keuntungan
ekonomis untuk kelanjutan dan perluasan kesempatan (1977 ; 137).
8. Ratio pembiayaan yang yang menguntungkan dapat diharapkan dengan penggunaan media siaran untuk
memberikan apa yang telah dapat dilakukan dengan cara yang konvensional.(1977 ; 138),
9.
Biaya tambahan tidak diperlukan dengan ditambahkannya media (siaran) pada pembelajaran di kelas
yang sekarang berlangsung, bila guru dapat mengajar lebih banyak siswa tanpa kehilangan
efektivitasnya. (1977 ; 138)
10. Proyek pembaharuan pendidikan nasional (dengan menggnakan media komunikasi )mampu membawa
perubahan penting , memperluas kesempatan belajar, dan memberikan sumbangan dalam peningkatan
mutu pendidikan.. asal sejak awal dapat diintegrasikan tidak hanya dengan kebutuhan local
melainkan juga struktur kepemimpinan setempat. (1977 ; 170 -173).
11. Pengunaan media pembelajaran sebagai suplemen pengajaran di kelas ,akan efektif dan lebih mudah
diterima oleh guru kelas. (1977 ; 194).
12. Pengajaran jarak jauh yang dilakukan dan didukung dengan media yang tepat dapat berlangsung dengan
baik. (1977;222).
disampaikan dalam berkomunikasi, dan media merupakan perangkat penyalur informasi. Jika satu dari
empat komponen ini tidak ada, maka proses komunikasi tidak mungkin terjadi. Karena itu, media
memounyai makna jika dan hanya jika ketiga komponen lain ada. Jika tidak, maka media secara praktis
dianggap tidak ada dan tidak perlu dibicarakn.dlam komunikasi keempat komponen itu saling
terintegrasi , seperti ini ;
Gambar diatas menunjukkan konsep sumber atau penerima informasi adalah konsep relative. Di
satu saat seseorang ( atau suatu benda) bias berperan sebagai informasi, namun pada saat lain, ia bisa
juga sebagai penerima informasi. Namun tidak semua proses informasi berlangsung secara dua arah
atau timbal balik semacam ini. Kadangkala, komunikasi juga bisa terjadi secara satu arah ( arah panah
yang tertuju ke penerima informasi; dan peran sumber dan penerima informasi hanya tunggal).
b. Media Dalam Pendidikan
Dalam dunia pendidikan , konsep komunikasi tidak banyak berbeda kecuali dalam aspek konteks
berlangsungnya komunikasi itu. Dalam proses pembelajaran, sumber informasi adalah dosen, guru,
mahasiswa, siswa, bahan bacaan , dan lain sebagainya. Penerima informasi mungkin juga dosen , guru,
mahasiswa, siswa atau orang lain. Maka dalam hal ini media mendapat defenisi lebih khusus, yakni
teknologi pembawa pesan (informasi) yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran
schramm,1977), atau sarana fisik untuk menyampaikan isi / materi pembelajaran(Briggs,1977).
Satu komponen lain yang perlu mendapat tempat dalam proses pembelajaran di kelas adalah Metode.
Menurut Heinick et al, (1989) metode adalah prosedur yang sengaja dirancang untuk membantu siswa,
mahasiswa belajar dengan lebih baik lagi, dan mencapai tujuan tujuan pembelajaran. Maka komunikasi
yang terjadi dalam dunia pembelajaran sebagaimana gambar berikut ini;
Misalnya , jika seorang dosen, guru menyampaikan materi perkuliahan dan pelajaran dengan
menggunakan OHP melalui pendekatan diskusi, maka OHP tersebut adalah media pendidikan, sdangkan
pendekatan diskusi adalah metode pembelajaran yang sengaja dirancang untuk menyelenggarakan
pembelajaran dengan sebaik baiknya.
Media dapat membangkitkan keingintahuan siswa , merangsang mereka untuk beraksi terhadap
penjelasan guru , membuat mereka terbawa atau ikut ssedih, memungkinkan mereka menyentuh objel
kajian pelajaran, membantu mereka mengkonkretkan sesuatu yang abstrak, dan sebagainya. Dengan
demikian media dapat membantu guru menghidupkan suasana kelasnya dan menghindari suasana
monoton dan membosankan.
3. Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif
Media harus dirancang dengan benar, media dapat membantu guru dan siswa melakukan komunikasi
dua arah secara aktif. Tanpa media, guru mungkin akan cenderung berbicara satu arah kepada siswa
saja. Namun dengan media para guru dapat mengatur kelas mereka sehingga bukan hanya kelasdominsi
guru atau guru yang aktif, tetapi jugasiswa yang lebih banyak berperan.
4. Jumlah waktu belajar - mengajar dapat dikurangi
Seringkali para guru menghabiskan waktu yang cukup banyak untuk menjelaskan suatu materi. Pada hal
waktu yang dihabiskan tidak perlu sebanyak itu jika mereka memanfaatkan media pendidikan dengan
baik.
5. Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan
Penggunaan media tidak hanya membuat proses belajar mengajar lebih efisien, tetapi juga membantu
siswa menyerap materi pelajaran secara lebih mendalam dan utuh. Dengan mendengar gurunya saja,
siswasudah memahami permasalahannya dengan baik. Tetapi,bila pemahaman itu diperkaya dengan
kegiatan melihat , menyentuh , merasakan, atau mengalami melalui media, pemahaman mereka
terhadap isi pelajaran pasti akan lebih baik lagi.
6. Proses belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja
Media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat belajar dimana saja dan
kapan saja meraka mau, tanpa tergantung pada keberadaan seorang guru. Program program
audiovisual atau program computer yang saat ini banyak tersedia di pasaran adalah contoh media
pendidikan yang memungkinkan siswa belajaar secara mandiri.
7.
Sikap positif siswa terhadap bahan pelajaran maupun terhadap proses belajar itu sendiri dapat
ditingkatkan.
Dengan media, proses belajar mengajar menjadi menarik. Hal ini dapat meningkatkan kecintaan dan
apresiasi siswa terhadap ilmu pengetahuan dan proses pencarian ilmu itu sendiri.
8. Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif dan produktif
Pertama, guru tidak perlu mengulang ulang penjelasan mereka bila media digunakan dalam
pembelajaran. kedua, dengan mengurangi uraian verbal (lisan), guru dapat memberi perhatian lebih
banyak kepada aspek aspek lain dalam pembelajaran. ketiga, peran guru tidak lagi menjadi sekedar
pengajar,tetapi juga konsultan, penasihat, atau manajer pembelajaran.
Masih banyak lagi manfaat media dalam proses pendidikan . tetapi
BAB II
PEMBAHASAN
globe, peta, dipergunakan sebagai pajangan, atau mainan, atau penghias ruangan , bahkan media itu
sejak awal diterima di pajang di atas lemari atau digudang, dan tidak pernah dpakai.
Meskipun demikian, ada baiknya kita mengenal bermacam macam media pembelajaran ini,
dengan harapan hal ini akan memacu kita berusaha mangadakan dan menggunakan di dalam kelas kita.
Bretz(1971) , membagikan media menjadi tiga macam yaitu suara, media bentuk visual, dan
media gerak. Media bentuk visual dibedakan menjadi tiga pula yaitu gambar visual, garis (grafis), dan
symbol verbal. Selain dari itu Bretz juga membedakan antara media transmisi (telekomunikasi) dan media
rekaman.
Jenis jenis media di atas, yang paling lengkap adlah audio visual gerak (ada gambar,suara, dan
juga gerak). Ia menyandang predikat media paling lengkap ini pun sebenarnya masih relative,
contohnya media TV masih kurang lengkap jika dibandingkan dengan video interaktif yang tergabung
dengan program computer. Program TV tidak berinteraksi secara aktif dengan siswa, sedangkan video
interaktif bisa berinteraksi.
Media dengan kemampuan tunggal tentu saja adalah media visual saja atau media audio saja.
Sedangkan media semacam realia atau model menampilkanbentuk visual tiga dimensi( seperti patung,
misalnya).
Schramm (1977) membagi pula media menurut jumlah siswa (audiens)yang dilayaninya: missal
(banyak yang tersebar di area yang luas ), klasikal ( cukup kecil dan tidak terpusat di satu tempat), atau
individual.pembagian menurut Schramm tersebut tampak didalam table berikut.