Вы находитесь на странице: 1из 8

17

BAB III
SOSIALISASI PENGENDALIAN FAKTOR RISIKO
PENYAKIT KARDIOVASKULER DI INSTANSI RIAU PULP
PT. RIAU ANDALAN PULP AND PAPER (RAPP)
3.1

Deskripsi keadaan
PT. Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) memiliki empat bagian utama

yang terdiri dari RPL (Riau Pulp), RAK (Riau Andalan Kertas), RPE (Riau Prima
Energi), CS (Common Services) kesemuanya bergerak dibidang produksi kecuali
CS (Common Services) bergerak dibidang pelayanan. RPL (Riau Pulp)
merupakan area terbesar dan area yang paling banyak memimiliki tenaga kerja.
RPL (Riau Pulp) sendiri memiliki 4 departemen yakni woodyard, fiber line, pulp
dryer, dan chemical plan. Berdasarkan hasil wawancara dengan dokter OHS,
prevalensi terbanyak penyakit kardiovaskuler ada pada bagian RPL (Raiu Pulp)
hal ini dapat terjadi akibat kurangnya kesadaran untuk pengendalian faktor resiko
peyakit kardiovaskuar itu sendiri.
Dari

hasil

wawancara

dengan

karyawan,

perusahaan

memang

menyediakan tea maker dan coffee maker serta energen untuk karyawan di setiap
ruangan tertutup. Berdasarkan hasil observasi, variasi makanan di lingkungan
perusahaan kebanyakan menyediakan makanan dengan kadar lemak dan garam
yang tinggi. Banyak karyawan memiliki kebiasaan merokok dan jarang
melakukan aktivitas fisik. Hal hal tersebut memiliki kecendrungan untuk
menjadi faktor resiko penyakit kardiovaskular.
3.2

Plan
Kegiatan plan dilaksanakan pada tanggal 11 November 2016 yaitu

melakukan observasi dan wawancara dengan dokter OHS, dokter klinik


perusahaan dan karyawan RPL PT. RAPP.

18

3.2.1

Identifikasi masalah
Proses identifikasi masalah diperoleh melalui :

1.

Wawancara langsung dengan dokter perusahaan PT. RAPP.

2.

Wawancara langsung dengan dokter OHS PT. RAPP.

3.

Wawancara dan observasi dan langsung pelaksanaan kegiatan karyawan di


area RPL (Riau Pulp).

4.

Hasil data sekunder dari kunjungan klinik para karyawan PT.RAPP dalam
3 bulan terakhir

Tabel 3.1 Identifikasi masalah pada pekerja di Instansi Riau Pulp KCN PT.
RAPP
No
Aspek yang
Masalah
Evidence Based
dinilai
1. Pengendalian
Belum optimalnya
- Hasil data sekunder dari
faktor risiko
sosialisasi tentang
kunjungan karyawan PT.
penyakit
bahaya penyakit
RAPP
yang
datang
kardiovaskuler di kardiovaskuler di
berobat
ke
Klinik
Instasi Riau Pulp Instansi Riau Pulp
Townsite 1 PT. RAPP
PT. RAPP
PT. RAPP
dalam 3 bulan terakhir
menunjukkan dari 61
penyakit
yang
berhubungan
dengan
kardivaskuler, 26 orang
diantaranya dari instansi
Riau Pulp. 11 orang tidak
tahu, 7 orang dari PTS1, 6
orang dari RFO, 3 orang
dari IKBB, 3 orang dar
AKU, 3 orang dari LP, dan
1 orang dari RAK.
- Wawancara dengan dokter
klinik townsite 1 PT.
RAPP mengatakan kadang
pasien
yang
datang
dengan nyeri dada tibatiba cukup banyak, yang
awalnya nyeri dada sering
dirasakannya sebelumnya,
tapi karena ketiktahuan
mereka tentang bahaya
dari nyeri dada tersebut
mereka
hanya
mengabaikan. Tetapi ada
juga beberapa pasien yang
sangat khawatir tentang

19

No

Aspek yang
dinilai

Masalah

Evidence Based

Kurangnya
kesadaran
karyawan instansi
Riau Pulp untuk
mengendalikan
pola makan dan
melakukan
aktivitas
fisik
yang
dapat
menurunkan berat
badan
-

3.2.2

Penentuan prioritas masalah

rasa tidak enak pada dada


nya dan mereka khawatir
kalau penyakitnya itu
berhubungan
dengan
jantung, ketika di periksa
ternyata hanya gangguan
gasrointestinal.
Berdasarkan wawancara
dengan dokter OHS PT.
RAPP sosialsasi tentang
penyakit kardiovaskular
belum pernah dilakukan.
Berdasarkan wawancara
dengan dokter
klinik
townsite 1 bahwa pasien
yang datang dengan gejala
nyeri dada yang tiba-tiba
serta menyebabkan angka
morbiditas dan angka
rujukan
yang
cukup
banyak di klinik townsite
1 PT. RAPP.
Berdasarkan wawancara
dengan dokter OHS PT
RAPP, karyawan sudah
mengetahui pola makan
dan aktivitas fisik yang
dapat menurunkan berat
badan namun kesadaran
untuk
menerapkannya
dalam kehidupan seharihari sangat kurang
Berdasarkan wawancara
dengan dokter klinik town
site 1 PT. RAPP hasil
MCU annual karyawan
banyak diantaranya yang
menderita
dislipidemia
dan obesitas.

20

Prioritas

masalah

ditentukan

berdasarkan

sistem

seleksi

yang

menggunakan dua unsur yaitu kriteria (urgensi atau kepentingan, solusi,


kemampuan anggota mengubah dan biaya) dan skor (nilai 1, 2 dan 3) yaitu:
1. Urgensi atau kepentingan
nilai 1 tidak penting
nilai 2 penting
nilai 3 sangat penting
2. Solusi
nilai 1 tidak mudah
nilai 2 mudah
nilai 3 sangat mudah
3. Kemampuan merubah
nilai 1 tidak mudah
nilai 2 mudah
nilai 3 sangat mudah
4. Biaya
nilai 1 tinggi
nilai 2 sedang
nilai 3 rendah
Kriteria dan skor ditetapkan berdasarkan kesepakatan kelompok. Total
skor dari masing-masing kriteria merupakan penentu prioritas masalah yaitu
masalah dengan total paling tinggi sebagai ranking pertama dan menjadi prioritas
masalah untuk dicari penyelesaian masalahnya. Penentuan prioritas masalah
dibuat ke dalam tabel penentuan prioritas masalah sebagai berikut:

Tabel 3.2 Penentuan prioritas masalah pada pekerja di area misting watering
Departemen KCN PT. RAPP.
R
Kriteria Masalah
a
No
Masalah
Total
Kemampuan
n
Urgensi Solusi
Biaya
mengubah
k
1. Belum
3
3
2
3
54
optimalnya
I
sosialisasi
tentang bahaya
penyakit
kardiovaskuler

21

di Instansi
Riau Pulp PT.
RAPP

2.

Kurangnya
kesadaran
karyawan
instansi Riau
Pulp
untuk
mengendalikan
pola
makan
dan melakukan
aktivitas fisik
yang
dapat
menurunkan
berat badan

II

Berdasarkan tabel penentu prioritas masalah dengan perhitungan total skor


masing-masing kriteria didapatkan prioritas masalah yang menduduki ranking I
adalah belum pernah diadakannya

sosialisasi tentang

bahaya

penyakit

kardiovaskuler di Instansi Riau Pulp PT. RAPP.


3.2.3

Analisis Penyebab Masalah


Setelah ditetapkan prioritas masalah berdasarkan sistem seleksi di atas,

dilakukan analisis penyebab masalah dari berbagai aspek yaitu man, method,
money, market, material dan environment yang diperoleh melalui observasi dan
wawancara di Instansi Riau Pulp PT. RAPP.
Adapun analisis penyebab masalah dijelaskan pada tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3 Analisis Penyebab Masalah
Masalah
Belum
optimalnya
sosialisasi
tentang bahaya
penyakit
kardiovaskuler

Penyebab Masalah
Man
-

Evidence Based
-

22

Masalah
di Instansi Riau
Pulp PT. RAPP

Penyebab Masalah

Evidence Based

Dari wawancara dengan


Method
- Belum ada jadwal dokter OHS PT. RAPP
penyuluhan kesehatan didapatkan bahwa :
- Pihak OHS dokter
yang rutin tentang
tidak memiliki jadwal
pengendalian faktor
khusus
untuk
resiko
penyakit
melakukan
kadriovaskular
di
penyuluhan tentang
bagian RPL (Riau
pengendalian faktor
Pulp).
resiko
penyakit
kadriovaskular
di
bagian RPL (Riau
Pulp).

Market
-

Material
- Belum ada poster dan
leaflet tentang tentang
pengendalian faktor
resiko
penyakit

Dari hasil observasi di


bagian RPL PT. RAPP
tidak terdapat satupun
poster
tentang
pengendalian faktor

23

Masalah

Penyebab Masalah
kadriovaskular
di
bagian RPL (Riau
Pulp).

Evidence Based
resiko
penyakit
kadriovaskular.

17

Вам также может понравиться