Вы находитесь на странице: 1из 16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi dan Histologi
2.1.1 Ginjal

Gambar 2.1 Ginjal


Struktur kidney
1. Renal sinus
renal pelvis
tempat keluar masuknya blood vessels and nerves, and adipose
tissue
2. Hillum,
3. Cortex,
Terdiri dari renal corpuscle, proximal and distal convoluted tubules,
peritubular capillaries, and medullary rays.
4. Medulla,
Terdiri dari medullary pyramids, collecting duct, loop of Henle, and
vasa recta.

5. Medullary , Terdiri dari collecting tubules and duct.


6. Renal lobes
7. Renal lobules
Nefron merupakan functional subunit dari kidney. Terdiri dari:
1

renal corpuscle, terdiri dari:


a.

Glomerulus

b.

Bowmans capsule

c.

Filtration barrier. Terdiri dari: capillary endothelium,


basement membrane dan podocyte (terdapat pedicle, filtration slit)
d.

Vascular pole: afferent arterioles enter dan efferent


arterioles exiting

proximal convoluted tubule,

loop of Henle,

distal convoluted tubule.

Juxtaglomerular Apparatus
a. Juxtaglomerular cells
b. Macula densa
c. Polkissen (extraglomerular mesangial cells / lacis cells)

Gambar 2.2 Juxtaglomerular Apparatus


Perbedaan struktur dari renal tubule

Gambar 2.3 Perbedaan Struktur Renal Tubule

Tabel 2.1 Perbandingan Struktur Renal Tubule


2.1.2 Ureter

Merupakan saluran pembawa urin

Panjang = 25 30 cm

Diameter = 4 7 mm

Terdapat 3 penyempitan ;
1. antara pelvis renalis dan bagian proksimal ureter
2. persilangan artei dan vena iliaca communis, flexsura marginalis
3. masuk ke bladder

lapisan-lapisannya :
1. mukosa
-

epitel transisional

lamina propia tersusun atas jaringan ikat padat sampai


dengan jaringan ikat longgar

selubung anyaman otot polos padat

2. muskular
2/3 atas dari ureter 2 lapisan otot yaitu longitudinal dan

sirkular
1/3 bawah dari ureter 3 lapisan otot yaitu longitudinal

interna, sirkular. Longitudinal eksterna


3. adventitia dan serosa (pada bagian atas dari bladder)

2.2.3 Urethra
Urethra laki-laki
* sebuah tabung muskular (panjang 18-20 cm)
* menyalurkan urine keluar dari ostium urethrae interna bladder menuju ostium
urethrae eksternum pada ujung glands penis
* menyalurkan sperma dan sekret kelenjar keluar
* ada 4 bagian:
1. uretrhra pada leher bladder (preprostatik uretrha)
2. pars prostatika
3. pars membranacea (membranous urethra/intermediate)
4. pars spongiosa
* urethra pada leher bladder:
# panjangnya 1-1,5 cm
# memanjang hampir vertikal dari leher bladder ke aspek superior prostate
* urethra pars prostatika:
# panjangnya 4 cm
# berawal pada ostium urethrae internum di puncak trigonum vesicae
# melintas ke kaudal melewati prostat membentuk lengkung cekung kearah
ventral (gambar 4.10)
# bagian pertamanya berakhir dengan menembus fascia diagfragmatis
urogenitalis superior
# merupakan bagian urethra paling lebar dan mudah dilatasi

# perdarahan: arteri pudenda interna arteria urethralis


# dalam permukaan dalam dinding posterior terdapat crista urethtralis yang
kedua sisinya beralur = sinus prostatikus (tempat muara utama duktulus
prostatikus)
* bagian tengah crista urethralis ini terdapat sebuah benjolan = colliculus
seminalis. Berlubang, yang membuka dalam kul-de-sac kantung
utrikulus prostatikus (rudimenter)
* kantung utrikulus ini merupakan sisa vestigial kanalis uretrovaginal
embrio yang pada wanita akan menjadi uterus dan sebagian vagina
* di kiri dan kanan lubangnya ada muara kedua duktus ejakulatorius
* urethra pars membranacea:
* bagian yang melalui spincter urethra eksterna & membran perineal
* perdarahan arterial:
* pars prostatikanya arteria vesikalis inferior & arteria rektalis media
ramus

prostatika

* perdarahan vena:
* mengikuti arteri dengan nama yang sama
* pembuluh limfe:
* melintas ke nodi lymphoidei iliaci interni
* beberapa pembuluh limfenya ditampung oleh nodi lymphoidei iliaci
eksterni
* persarafan:
* dari sistem sarraf otonom : nervus pudendus & peksus prostatikus
* pleksus prostatikusnya berasal dari bagian kaudal pleksus hipogastrikus
inferior (pleksus pelvicus)
Histologi Urethra laki-laki
* berdasarkan histologinya, dibagi menjadi 3 bagian:
1. pars prostatika
2. pars membranosa
3. pars spongiosa
* urethra pars prostatika:

10

# panjangnya 3 cm
# pelpisnya proksimal dari duktus ejakulatorius:
* epitel transisional khas. Semakin distal dari daerah ini epitel
bertingkat / epitel berlapis kolumnar dengan sedikit sel goblet
penghasil mukus
* kebanyakan sel nya berbentuk poligonal dengan mikrovili
pendek
* urethra pars membranosa:
# epitelnya tidak berubah
# panjangnya 1-2 cm
# otot rangka yang mengelilingi urethra dalam diaghfragma urogenital
membentuk spingter uretra eksterna
* urethra pars spongiosa:
# panjangnya 12-14 cm
# dilapisi epitel berlapis kolumnar sampai fossa navikularis (bagian
melebar urethra terminal yang dilapisi epitel berlapis gepeng seperti yang
melapisi glans penis)
* dua kelenjar bulbouretralis diameternya 1 cm, terletak pada diaghfragma
urogenitalis di kedua sisi urethra membranasea yang bermuara pada dasar
urethra pars spongiosa
* disepanjang urethra terdapat lekukan dangkal dalam membran mukosa = lakuna
Morgagni. Padanya bermuara kelenjar Littre.

Urethra wanita
* panjangnya 4 cm, diameter 6 mm
* melintas anteroinferior dari orifice urethra interna bladder, posterior lalu inferior
terhadap simfisis pubis
* ostium urethtrae eksternum ada dalam vestibulum vaginae
* urethra nya ventral terhadap vagina dan melalui diaghfrgama pelvis,
diaghfragma urogenitale , dan perineum bersama dengan vagina

11

* diujung kaudal, urethra melingkari muskulus spingter urethrae dan beberapa


serabut otot ini melingkari urethra sekaligus vagina
* memiliki kelenjar paraurethral yang homolog dengan prostat pada pria. Puny
aduktus paraurethra yang membuka dekat orifice urethra eksternal
* setengah inferior dari urethra ada dalam perineum
* peradrahan arterial:
* dari arteria pudenda interna & arteria vaginalis
* perdarahan vena:
* mengikuti arteri dan namanya sama
* pembuluh limfe:
* melintas ke nodi lymphoidei sacrales & nodi lymphoidei iliaci interni
* beberapa pembuluh limfe ditanggung oleh nodi lymphoidei inguinales
* persarafan:

dari nervus pudendus

serabut aferennya terbanyak dari nervi splanchnici pelvici (nervi erigentes)

Histologi Urethra wanita


* mukosanya dilapisi epitel berlapis gepeng dan berlipat yang membentuk lipatan
memanjang
* banyak invaginasi dangkal di epitelnya
* lamina proprianya berupa jaringan ikat longgar dengan banyak serat elastin
* membran mukosa dan pleksus venanya dikelilingi massa tebal otot polos
* distal terhadap otot polos terdapat spingter dari otot rangka

2.2 Fisiologi
Tiga proses dasar Nefron dan Collecting Duct:
a. Glomerular Filtration
b. Tubulus Reabsorption
c. Tubulus Secretion

excretion

12

Gambar 2.4 Filtrasi Ginjal


A . Glomerular Filtration
Darah
Filtration Membran ( Barrier )
-

Glomerular endothelial cells

Lamina Basalis

Podocytes
Glomelural Filtrate ( Fluid/zat terlarut yang difiltration )
Air, Small solutes, Kecuali protein plasma dan Sel-sel darah.
Albumin < 1%

Vitamin

Urea

Air

Asam Amino

Ion-ion

Glukosa

Amonia

B. Reabsorpsi dan Secretion di PCT


-

The large amount solutes dan water di reabsorpsi di PCT sebagian


besar melibatkan Na+

Transport Na mempunyai 2 mekanisme yaitu Symport dan antiport

13

Na symporters membawa Glukosa, HPO4, SO4, asam amino, dan


asam lactate kembali ke darah.

Na antiporters Na bertukar dengan H+


Na + HCO3Darah

H+
Tubular Fli ( Lumen )

Dengan adanya Na symporters dan Na/H antiporters menyebabkan


terjadinya Osmosis air dan Passive reabsorpsi other solutes menuju ke
darah.

Gambar 2.5 Reabsorpsi Air dan Natrium

14

Gambar 2.6 Sekresi Tubulus


C. Reabsorpsi Loop Henle
-

Komposisi tubular fluid berbeda 65% air terfiltrasi, tidak terdapat


glukosa, dan asam amino dll yang telah diabsorpsi di PCT.

Terdapat bagian Loop of Henle yang Impermeable terhadap air.


15% air direabsorpsi di descend limb.
Sedikit/tidak ada air yang direabsorpsi di Ascending Limb

Di Thick Ascending Limb terdapat Na, K , 2 Cl- symporters


Na+ dan Cl-

K+

Vasa Recta ( darah )

Tubular

Fluid ( lumen )
Keelektronegatifan
Reabsorpsi Cations
( Na+, K+, Ca+, Mg+ )

Promotes

di Interstisial Fluid Dan Vasa Recta


menjadi meningkat

15

Gambar 2.7 Reabsorpsi dan Sekresi Tubulus


D. Reabsorpsi di DCT
-

80% air telah direabsorpsi

Terdapat Na.Cl- symporters

Reabsorpsi Na dan Cl-

Reabsorpsi Na dan ClNa/K+ pump


Cl- Chanel
-

Tempat Utama Parathormon action

Reabsorpsi Ca2+
- DCT mereabsorpsi 10-15% air.
E. Reabsorpsi dan Sekresi di Collecting Duct.

ke
Peritubular Capillary

16

Diakhir bagian Collecting duct : 90-95% air dan zat terlarut telah
direabsorpsi ke darah.

Collecting Duct :
Principles Cells : Reabsorpsi Na+ dan Secresi K+
Intercalated Cells : Reabsorpsi K+ dan HCO3- serta secresi H+

K+ leakage Chanel terdapat di Apikal an basolateral membrane


K+
Ke Tubular Fluid
( di SECRESIKAN )

KE Interstisial Fluid
( DI REABSORPSI )

EXCRESI VIA URINE

Table 2.2 Fungsi Komponen Nefron

17

Tabel 2.3 Konsentrasi Plasma Glomerular Filtrate dan Komponen Urin


2.3 Patofisiologi
2.3.1 Klasifikasi Nyeri
- Terdapat 2 tipe sensasi nyeri pada organ genitourinary : Local dan referred pain
- Local pain terasa pada atau dekat dengan organ yang terkena, seperti sensasi
nyeri pada ginjal yang sakit (T10-12, L1) terasa pada coctovertebral angle dan
pada region flank pada atau dibawah kosta ke-12.Sakit pada gonad berasal dari
inflamasi testicle itu sendiri.
- Referred pain berasal dari organ yang terkena tetapi terasa pada tempat yang
cukup jauh. Ureteral colic dikarenakan batu pada ureter bagian atas akan
mengakibatkan dengan rasa nyeri pada testikel bagian ipsilateral; ini
dikarenakan innervasi yang sama dari kedua stuktur organ ini (T11-12). Batu
pada ureter bagian bawah ureter akan mengakibatkan rasa nyeri pada dinding
scrotal.

18

2.3.2 Flank Pain


Flank pain dirasakan sebagai sensasi sakit yang tumpul dan konstan pada
costovertebral angle sedikit lateral dari sacrospinalis muscle dan sedikit dibawah
kosta 12. Rasa nyeri ini biasanya menyebar sepanjang area subcostal sampai
umbilicus atau lower abdominal quadrant.

Вам также может понравиться