Вы находитесь на странице: 1из 7

38

BAB III
PERENCANAAN PEMBUATAN ALAT

3.1

Kondisi Saat Ini


Pada saat sekarang ini ATKP Surabaya memiliki sarana praktikum
yang sangat memadai mulai dari ruang laboratorium, alat ukur analog
maupun digital, perangkat trainer untuk praktikum, dan beberapa
komponen-komponen yang dapat menunjang materi pembelajaran. Namun
masih terdapat beberapa sarana praktikum yang belum tersedia untuk
dapat melengkapi sarana pembelajaran di kampus ATKP Surabaya.
Dalam hal ini penulis melihat adanya masalah terhadap kurangnya
beberapa media praktikum yang ada di ATKP Surabaya salah satunya
adalah untuk pembelajaran pada mata kuliah dasar teknik pengukuran
khususnya memahami alat ukur avometer. Karena sangat pentingnya
manfaat daripada penggunaan alat ukur ini terutama untuk pembelajaran
mengenai cara kerja avometer analog dan digital bagi Taruna Prodi TNU
pada umumnya.

3.2

Kondisi Yang Diinginkan


Karena alasan diatas, penulis mencoba membuat rancangan sebuah
trainer guna untuk membantu praktikum mata kuliah dasar teknik
pengukuran khususnya pada materi Avometer analog dan digital.

39

Alat praktikum yang akan dibuat ini berupa sebuah trainer dengan
membuat rangkaian avometer analog dan digital yang dicetak pada papan
akrilik serta dengan modul praktikum yang dibuat untuk melakukan
3.3

sebuah eksperimen.
Konsep Rancangan
Berdasarkan kondisi yang telah disampaikan diatas, penulis akan
membuat suatu konsep dasar berupa blok diagram yang akan dibuat. Blok
diagram dari RANCANGAN ANALOG DAN DIGITAL AVOMETER
TRAINER SEBAGAI ALAT BANTU PRAKTEK DI PROGAM
STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN NAVIGASI UDARA
tersebut adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 : Blok Diagram Rancangan Analog dan Digital Avometer Trainer
Sumber : Hasil Olahan Penulis 2017

40

Gambar 3.2 : Blok Diagram Rancangan Analog Avometer Trainer


Sumber : Hasil Olahan Penulis 2017

Gambar 3.3 : Blok Diagram Rancangan Digital Avometer Trainer


Sumber : Hasil Olahan Penulis 2017

41

Dari blok diagram (Gambar 3.1), cara kerja rancangan trainer yang
akan dibuat dimulai dari inputan yang berupa probe yang nantinya
dihubungkan dengan Load atau beban. Kemudian probe tersebut
dihubungkan dengan Component Module yang berisi komponenkomponen penunjang untuk eksperimen.
Komponen-komponen yang ada di Component Module dirangkai
dan di jumper pada sbagian yang akan dilakukan eksperimen yaitu Analog
Avometer (gambar 3.2) dan Digital Avometer (gambar 3.3).
Hasil ouputan dari rangkaian tersebut akan ditampilkan pada
PMMC (Permanent Magnet Moving Coil) pada Avometer Analog dan
3.4

Display (7 Segment) pada Avometer Digital.


Penjelasan Rangkaian Blok Diagram
A. Input (Probe)
Probe adalah kabel penghubung yang menyalurkan input dari
beban yang akan diukur ke Rangkaian Avometer. Dengan penghantar
kerkualitas, Probe dapat meredam sinyal-sinyal gangguan, seperti
sinyal radio atau noise yang kuat.
Avometer menggunakan dua Probe, yaitu berwarna merah untuk
kutub positif dan hitam untuk kutub negatif.

42

B. Component Module
Component Module adalah modul yang berisi komponen
komponen penunjang eksperimen yang nantinya akan dirangkai
menggunakan jumper. Isi dari modul ini yaitu : Resistor, Kapasitor,
Dioda, IC, dan Baterai.
C. Battery
Baterai adalah elemen kering yang dapat menghasilkan tegangan
listrik untuk Avometer. Tegangan dari baterai digunakan untuk
menghasilkan arus pada Ohm Meter untuk menghasilkan arus yang
dibutuhkan untuk pengukuran.
D. Multiplier Resistance
Voltmeter menggunakan

High-Resistance

Multiplier

yang

disusun seri dengan PMMC (Meter Movement) yang mana membuat


Voltmeter dapat mengukur beda potensial di rangkaian, karena PMMC
(Meter Movement) hanya bisa mengukur beda potensial yang relatif
kecil.
E. Shunt
Ammeter dan Ohm Meter menggunakan metode Shunt dalam
pengukuran. Shunt adalah rangkaian resistor yang disusun parallel
terhadap PMMC (Meter Movement). Shunt melewatkan arus disekitar
PMMC (Meter Movement). Hal ini dapat memperbesar Range dari arus
yang dibaca oleh Meter Movement.
F. AC to DC Converter (penyearah)
PMMC tidak bisa digunakan untuk pengukuran arus bolak
balik (AC), karena arus bolak balik (AC) membuat jarum akan naik
selama setengah perioda gelombang masukan dan menurun (dalam

43

arah yang berlawanan) selama setengah perioda selanjutnya. Jarum


tidak mampu mengikuti pertukaran arah yang cepat sehingga akan
bergetar ringan sekitar harga nol. Dalam pengukuran AC, dibutuhkan
penyearah

menggunakan

rangkaian

Bridge

Rectifier

yang

dikombinasikan dengan PMMC seperti gambar dibawah ini.

G. Analog to Digital
(ADC)
GambarConverter
3.3 : Bridge
Rectifier dengan PMMC
ADC (Analog
To
Digital
Converter) adalah
Sumber : www.allaboutcircuits.com

perangkat

elektronika yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog (sinyal


kontinyu) menjadi sinyal digital. Avometer digital menggunakan
digital

display

untuk

menampilkan

hasil

pengukuran.

Hasil

pengukuran berupa sinyal analog yang akan dirubah menjadi sinyal


digital oleh komponen ini.
H. Decoder
Decoder adalah alat

yang

di

gunakan

untuk

dapat

mengembalikan proses encoding dari ADC sehingga kita dapat melihat


atau menerima informasi aslinya. Output dari decoder akan
menyalakan 7 Segment sebagai display digital pada Avometer Digital.
I. PMMC (Permanent Magnet Moving Coil)
PMMC adalah instrument yang menunjukkan hasil pengukuran
pada Avometer analog. Instrument ini memiliki kumparan yang ketika

44

dialiri

arus

akan timbul

elektromagnetik

yang

perputaran kumparan dan menggerakkan jarum.


J. Digital Display (7 Segment)
7 Segmen adalah komponen Elektronika
menampilkan

angka

desimal

melalui

menyebabkan

yang

dapat

kombinasi-kombinasi

segmennya. Digital display yang menggunakan 7 Segment ini


memiliki fungsi untuk menampilkan hasil outputan dari decoder dalam
3.5

bentuk angka.
Gambar Skematik Rangkaian Analog dan Digital Avometer Trainer

Вам также может понравиться