Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
4.
sambungan anti bocor pada ujung bawah tabung utama. Tabung pengalir umumnya berdiameter dalam antara 3
mm hingga 6 mm.
5.
Kran
Berfungsi untuk mengatur laju aliran pelarut yang melalui kolom dengan teliti.
Pada kromatografi kolom, di dalam kolom terdapat fase diam dan fase gerak. Fase diam berupa
adsorben yang tidak boleh larut dalam fase gerak. Contoh : alumina, silica gel, arang, bauksit, magnesium
karbonat, talk, selulosa, tanah diatom dan pati. Fase gerak yang digunakan dapat berupa pelarut tunggal atau
campuran beberapa pelarut dengan komposisi tertentu. Pelarut yang digunakan dapat bersifat polar maupun
nonpolar. Contoh fase cair : beragam senyawa kimia, seperti polyetilen glikol, ester, dan amida berbobot
molekul tinggi, hidrokarbon, gom, dan cairan silicon.
II.2.2 Penggunaan Kromatografi Kolom
a.
b.
Pemisahan molekul-molekul penting seperti asam nukleat, karbohidrat, lemak, vitamin dan molekul
penting lainnya.
1
c.
d.
Dalam bidang clinical (klinik), menginvestigasi fluida badan seperti air liur. Dari air liur seorang pasien,
dokter dapat mengetahui jenis penyakit yang sedang diderita pasien tersebut.
e.
Deteksi senyawa oksalat dalam air kencing bagi pasien kidney stones (batu ginjal).
eter, isopropanol.
Kromatografi kolom partisi
Fase diam: silika/alumina yang permukaannya dilapisi lapisan cair.Fase diam
terikat pada partikel padat. Kromatografi kolom partisi terbagi dua berasarkan fase
terikat, yaitu fase normal dan fase terbalik. Perbedaan kedua fase tersebut dapat
diliahat dari tabel di bawah ini.
Tabel Perbedaan Fase Normal dan Fase Gerak pada Kromatografi Kolom
Partisi
Jenis/Sifat
Fase diam
(kolom)
Jenis Kolom
Fase
gerak(eluen)
Jenis elusi
Urutan elusi
Fase Normal
Fase Terbalik
Polar
Non polar
Silika, alumina
Non polar
Polar
Heksana, kloroform
Polar di awal
Polar dibelakang
Metode basah
1)
2)
Kran yang berada di bagian bawah dibuka sehingga larutan tersebut dapat mengalir ke bawah hingga
4)
gravitasi.
2
Catatan:
Fase gerak harus tetap dialirkan untuk menjaga agar penyangga tidak mengering.
b.
Metode kering
Kepolaran pelarut > eluent, maka zat dapat tidak terikat secara sempurna dengan fase diam.
1)
2)
3)
4)
5)
Catatan:
Sama seperti metode basah, fase gerak harus tetap dialirkan untuk menjaga agar penyangga tidak mengering.
-
Proses Elusi
Proses elusi adalah prosedur pemisahan zat terlarut oleh suatu proses migrasi differensial dinamis dalam sistem
yang terdiri dari dua fase atau lebih.
Laju gerakan zat dipengaruhi oleh sejumlah variabel, misalnya:
-
Sifat dan polaritas pelarut, tekanan yang digunakan dan suhu sistem kromatografi.
Jika senyawa yang terpisah itu berwarna atau berfluoresensi di bawah cahaya ultraviolet, kolom
penjerap dapat dikeluarkan, dengan cara memotong melintang, lapisan yang diperlukan dapat dipisahkan.
Gambaran proses elusi kromatografi kolom dapat dilihat pada gambar berikut:
kolom kromatografi lebih cepat dibandingkan tinta biru. Adanya perbedaan kepolaran ini menyebabkan zat
campuran terelusi menjadi zat berwarna merah dan hijau.
Proses elusi berjalan akibat adanya tekanan yang diberikan ke dalam kromatografi. Tekanan dapat
berasal dari tekanan atmosfer ataupun pemberian tekanan tambahan (dengan dipompa ataupun gas
terkompresi).Akibat dari adanya tekanan tersebut adalah fase gerak dan zat uji dapat mengalir turun di dalam
kromatografi.Jika proses aliran berjalan lambat, tekanan dapat ditambahkan salah satunya dengan memasang
karet pipet di atas kolom kromatografi.
Kromatogram adalah hasil pemisahan zat oleh proses elusi.
Kromatogram dapat dibedakan sebagai berikut:
1.
Jika senyawa yang terpisah itu berwarna atau berfluoresensi di bawah cahaya ultraviolet. Lapisan yang
diperlukan dapat dipidahkan. Senyawa yang dikehendaki kemudian diekstraksi dari tiap lapisan dengan pelarut
yang sesuai.
2.
Berupa eluat
Eluat merupakan larutan yang keluar dari kolom dan merupakan hasil elusi. Fraksi-fraksi elusinya
ditampung secara terpisah dan dapat diidentifikasikan secara tersendiri. Kadar eluat dapat ditentukan dengan
cara titrasi, spektrofotometri atau kalorimetri, atau pelarutnya dapat diuapkan sehingga diperoleh zat dalam
kadar murni.
Volume retensi (VM): volume eluen (VR) yang diperlukan untuk membawa zat tersebut keluar dari kolom.
Sementara itu, tR :waktu yang diperlukan zat tersebut untuk melintasi kolom(tM )
VR = VM (1+K)
tR = tM (1+k)
k = factor kapasitas