Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DAN
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
A. Populasi
Populasi adalah totalitas semua individu atau data yang diperoleh dari
hasil menghitung maupun hasil pengukuran, baik kualitatif maupun kuantitatif,
dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan
jelas. Populasi merupakan obyek dari mana sampel diambil. Populasi ini
dapat berupa orang atau hal-hal yang ingin diketahui karakteristik atau ciricirinya.
Ciri penting dari statistika inferensial adalah proses yang bermula dari
bagian menuju keseluruhan. Maksudnya kita mempelajari 100 orang dari
beberapa Mahasiswa jurusan teknik yang dipilih secara acak dengan maksud
membuat generalisasi tentang seluruh Mahasiswa jurusan teknik. Kelompok
kecil tersebut disebut sampel atau contoh, dan kelompok besar yang menjadi
sasaran generalisasi disebut populasi.
Sampel
Tujuan penarikan sampel dari populasi adalah memperoleh informasi
Populasi yang dapat dijangkau
mengenai populasi tersebut, maka sangat penting agar individu yang
dimasukkan ke dalam
sampel
merupakan contoh yang representatif.
Populasi
Sasaran
keterangan
sebanyak
mungkin dengan
biaya
serendah-rendahnya.
Dalam menentukan metode sampel yang akan digunakan dalam suatu
penelitian, si peneliti harus memperhatikan hubungan antara biaya, tenaga
dan waktu di satu pihak serta tingkat presisi yang dikehendaki di lain pihak.
Apabila jumlah biaya, tenaga dan waktu sudah dibatasi sejak semula, si
peneliti harus berusaha mendapatkan suatu metode pengambilan sampel
yang menghasilkan presisi yang tertinggi. Perlu disadari bahwa tingkat presisi
yang tinggi tidak mungkin dapat dicapai dengan biaya, tenaga dan waktu
yang terbatas. Yang mungkin dapat dicapai ialah tingkat presisi tertentu
dengan biaya, tenaga dan waktu yang terbatas. Kita perlu memperhatikan
masalah efisiensi dalam memilih metode pengambilan sampel.
Dapat dikatakan
(completely
heterogeneous),
maka
hanya
pencacahan
sampel
menghubungkan
tersebut
tingkat
kurang
mencukupi.
pendidikan
Misalnya
responden
dengan
kita
ingin
persepsi
sampel.
keluarga, unitnya adalah ayah, ibu, dan anak (nenek tidak termasuk).
(4) Menentukan cara pengukuran dan penilaian. Misalnya untuk mengukur
tingkat kepuasan konsumen, perlu dirancang alat ukurnya.
(5) Menentukan cara pengumpulan data, apakah dengan wawancara,
melakukan tes, dsb.
(6) Menentukan metode analisis yang akan digunakan.
(7) Menentukan ukuran sampel. Jangan terlalu kecil, tetapi jangan terlalu
besar.
(8) Menentukan teknik pengambilan sampel agar sampel representatif.
2.
menurut pola atau aturan tertentu, maka cara pengambilan sampel dengan
random sederhana kurang tepat digunakan, yang sesuai adalah sistematik
random sampling.
Sistematik random sampling adalah cara pengambilan sampel, dimana
hanya unsur pertama yang dipilih secara random, sedang unsur-unsur
berikutnya dipilih secara sistematik menurut suatu pola tertentu.
Secara teknik pengambilan sampel dengan cara sistematik random
dapat dijelaskan sebagai berikut. Misalkan jumlah satuan-satuan elementer
dalam populasi adalah N dan ukuran sampel yang dikehendaki adalah n,
maka hasil bagi N/n dinamakan interval sampel dan bisanya diberi simbol k.
Unsur pertama dalam sampel dipilih secara random dari satuan elementer
bernomor urut 1 sampai dengan k dari populasi. Jika yang terpilih adalah
satuan elementer bernomor urut s, maka unsur-unsur selanjutnya dalam
sampel ditentukan sebagai berikut:
Unsur pertama
Unsur kedua
s + k
Unsur ketiga
s + 2k
Unsur keempat
Misalnya jumlah unit dalam populasi sebesar 200 unit, dan besar
sampel yang dikehendaki misalnya 40 unit. Berarti k = 200/40 = 5.
Unsur pertama dapat dipilih secara random dari nomor urut 1 5. Jika yang
terpilih adalah unit dengan nomor urut 3, unit-unit sampel berikutnya adalah
(3 + 5) = 8, (3 + 10) = 13, (3 + 15) = 18, (3 + 20) = 23, dan seterusnya,
sehingga diperoleh unit sampel sebanyak 40 unit.
3. Pengambilan Sampel Random Distratifikasi (Stratified Random
Sampling)
Jika satuan-satuan elementer dalam populasi tidak homogen, maka
pengambilan sampel dengan cara random tidak dapat digunakan. Oleh
8
karena itu, pada kasus di mana karakteristik populasi tidak homogen, maka
populasi dapat distratifikasi atau dibagi-bagi ke dalam sub-sub populasi
sedemikian, sehingga satuan-satuan elementer dalam masing-masing subpopulasi menjadi homogen. Kemudian pengambilan sampel dengan cara
random dapat dilakukan pada setiap sub-populasi. Perlu dipahami bahwa
pengertian homogenitas dalam hal ini terkait dengan variabel penelitian.
Misalnya, kita ingin meneliti pengetahuan metodologi Mahasiswa dalam
menyusun tugas akhir di Universitas Esa Unggul Jakarta. Populasinya
adalah semua Mahasiswa yang kuliah di universitas Esa Ungul. Jelas bahwa
populasi tidak homogen, karena di Universitas esa unggul misalnya terdapat
lima program studi dengan jurusan yang berbeda-beda. Untuk itu, populasi
dibagi-bagi menjadi lima sub-populasi, yaitu sub-populasi prodi 1, subpopulasi prodi 2, sub-populasi prodi 3, sub-populasi prodi 4, dan sub-populasi
prodi 5. Kemudian ditetapkan ukuran sampel untuk masing-masing subpopulasi, boleh proporsional boleh juga tidak.
Jika tidak proporsional, misalnya dapat diambil 100 orang untuk setiap
sub-populasi, sehingga diperoleh 500 orang yang akan menjadi sampel
penelitian. Pengambilan 100 orang dari setiap sub-populasi tersebut
dilakukan secara random.
Jika proporsional, misalnya populasi terdiri dari 5 kelompok prodi atau
strata yang mempunyai ciri berbeda, populasi memerlukan penarikan sampel
yang diwakili secara proporsional.
Misalnya
Prodi I : jumlah anggota populasi = 120 Mahasiswa
Prodi 2 : jumlah anggota populasi = 80 Mahasiswa
Prodi 3 : jumlah anggota populasi = 60 Mahasiswa
Prodi 4 : jumlah anggota populasi = 140 Mahasiswa
Prodi 5 : jumlah anggota populasi = 100 Mahasiswa
Proporsi jumlah anggota populasi tiap prodi = 120 : 80 : 60 : 140 : 100.
Apabila ukuran sampel yang dinginkan 50, maka:
120
x 50 12 Mahasiswa
Sampel dari prodi 1 = 500
80
x 50 8 Mahasiswa
Sampel dari prodi 2 = 500
60
x 50 6 Mahasiswa
Sampel dari prodi 3 = 500
140
x 50 14 Mahasiswa
Sampel dari prodi 4 = 500
100
x 50 10 Mahasiswa
Sampel dari prodi 5 = 500
Pengambilan sampel di masing-masing prodi dilakukan secara acak.
Ada tiga syarat yang harus dipenuhi untuk dapat menggunakan
metode pengambilan sampel random distratifikasi, yaitu :
a. Ada kriteria yang jelas sebagai dasar untuk membuat stratifikasi, misalnya
pogram studi berbeda karena berbeda jurusan.
b. Kriteria yang digunakan tersebut berdasarkan data pendahuluan yang
telah diperoleh atau dapat juga berdasarkan pengetahuan teoretik.
c. Jika ukuran sampel proporsional, maka harus diketahui dengan tepat
jumlah satuan-satuan elementer yang ada di setiap sub-populasi.
Keunggulan metode pengambilan sampel ini adalah sangat mungkin
semua ciri dalam populasi yang heterogen dapat terwakili, dan dimungkinkan
bagi peneliti untuk menyelidiki perbedaan antara sub-sub populasi atau
memasukkan sub-sub populasi sebagai variabel moderator dari penelitian.
10
merupakan
satuan-satuan
dari
mana
sampel
akan
diambil.
11
populasi, dan tiap-tiap sub populasi dibagi kedalam bagian-bagian yang lebih
kecil, dan seterusnya.
Dalam penelitian ini, mula-mula diambil beberapa sekolah sebagai
sampel. Dari beberapa sekolah yang terkena sampel ini diambil beberapa
kelas sebagai sampel, dan akhirnya dari beberapa kelas yang terkena
1 Maksum, 2004. Hubungan Antara Perhatian Orang Tua Siswa Dan Kemampuan Awal Siswa
Dengan Hasil Belajar Matematika, Jakarta: Tesis.
2 Soekidjo Notoatmojo, 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta,
h. 87-88.
3 Fred N. Kerlinger. 1990. Asas-Asas Penelitian Behavioral, diterjemahkan olehLandung R
Simatupang. Yogyakarta: Universitaas Gadjah Mada, h. 207.
12
Stage II:
Stage III: Dari 190 Siswa, dicari sampelnya berdasarkan tabel Krejcie dan
Morgan , sehingga diperoleh 127 siswa.
Selanjutnya untuk memperoleh data empirik tentang variabel
perhatian orang tua siswa, dipilih 40 siswa sebagai responden uji coba.
Sedangkan 127 siswa dari SMPN 1 Pasarkemis dan SMPN 3 Pasarkemis
dipilih sebagai responden penelitian akhir.
13
dengan instrument tes baku yang telah tersedia, sedangkan untuk variabel
terikat hasil belajar matematika siswa dijaring melalui tes bentuk pilihan
ganda yang instrumentnya disusun oleh peneliti
14