Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN TEORITIS
A. KONSEP DASAR
1. Pengertian
Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan
Terjadi paling sering pada orang dewasa, dimana terjadi obesitas pada
individu obesitas dapat menurunkan jumlah resoptor insulin dari dalam sel
target insulin diseluruh tubuh. Jadi membuat insulin yang tersedia kurang
efektif dalam meningkatkan efek metabolik yang biasa.
c. DM Malnutrisi
d. DM Tipe Lain
Penyakit hormonal
Seperti : Acromegali yang meningkat GH (growth hormon) yang
merangsang sel-sel beta pankeras yang menyebabkan sel-sel ini hiperaktif
dan rusak
Obat-obatan
-
Yang
mengurangi
produksi
phenothiazine dl.
3. Manifestasi klinis
1. poliuria
2. polidipsi
3. polipagia
4. penurunan berat badan
5. kelemahan, keletihan dan mengantuk
6. malaise
insulin
seperti
derifat
thiazide,
Diabetes
Amerika
dan
Persatuan
Dietetik
Amerika
Karbohidrat
60 70%
Protein
12 20 %
Lemak
20 30 %
b. Latihan
Latihan dengan cara melawan tahanan dapat menambah laju metablisme
istirahat, dapat menurunkan BB, stres dan menyegarkan tubuh.
Latihan menghindari kemungkinan trauma pada ekstremitas bawah, dan
hindari latihan dalam udara yang sangat panas/dingin, serta pada saat
pengendalian metabolik buruk.
Gunakan alas kaki yang tepat dan periksa kaki setiap hari sesudah
melakukan latihan.
c. Pemantauan
Pemantauan kadar Glukosa darah secara mandiri.
d. Terapi (jika diperlukan)
e. Pendidikan
(Brunner & Suddarth, 2002)
6. Pemeriksaan Diagnostik
Gula darah meningkat
Kriteria diagnostik WHO untuk DM pada dewasa yang tidak hamil :
Pada sedikitnya 2 x pemeriksaan :
a. Glukosa plasma sewaktu/random > 200 mg/dl (11,1 mmol/L)
b. Glukosa plasma puasa/nuchter > 140 mg/dl (7,8 mmol/L)
c. Glukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah
mengkonsumsi 75 gr karbohidrat (2 jam post prandial) > 200 mg/dl.
Tes Toleransi Glukosa
Tes toleransi glukosa oral : pasien mengkonsumsi makanan tinggi
kabohidrat (150 300 gr) selama 3 hari sebelum tes dilakukan, sesudah
berpuasa pada malam hari keesokan harinya sampel darah diambil,
kemudian karbohidrat sebanyak 75 gr diberikan pada pasien
(Brunner & Suddarth, 2003)
Aseton plasma (keton)
(Doengoes, 2000)
7. Komplikasi
a. Komplikasi metabolik
Ketoasidosis diabetik
b. Komplikasi
B. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya klien masuk ke RS dengan keluhan utama gatal-gatal pada kulit yang
disertai bisul/lalu tidak sembuh-sembuh, kesemutan/rasa berat, mata kabur,
kelemahan tubuh. Disamping itu klien juga mengeluh poli urea, polidipsi,
anorexia, mual dan muntah, BB menurun, diare kadang-kadang disertai nyeri
perut, kramotot, gangguan tidur/istirahat, haus-haus, pusing-pusing/sakit
kepala, kesulitan orgasme pada wanita dan masalah impoten pada pria.
b.Riwayat Kesehatan Dahulu
o Riwayat hipertensi/infark miocard akut dan diabetes gestasional
o Riwayat ISK berulang
o Penggunaan obat-obat seperti steroid, dimetik (tiazid), dilantin dan
penoborbital.
o Riwayat mengkonsumsi glukosa/karbohidrat berlebihan
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Adanya riwayat anggota keluarga yang menderita DM.
d.Pemeriksaan Fisik
o Neuro sensori
f. Pemeriksaan diagnostik
o Gula darah meningkat > 200 mg/dl
o Aseton plasma (aseton) : positif secara mencolok
o Osmolaritas serum : meningkat tapi < 330 m osm/lt
o Gas darah arteri pH rendah dan penurunan HCO 3 (asidosis
metabolik)
o Alkalosis respiratorik
o Trombosit darah :
cukupan
insulin
penurunan
masukan
oral,
status
hipermetabolisme.
c. Resti infeksi berhubungan dengan kadar glukosa tinggi, penurunan fungsi
leukosit, perubahan sirkulasi.
Rasional
Mandiri
1. Pantau tanda vital
Hipovolemia
dapat
ditandai
dengan
cairanpengganti,
fungsi
ginjal
dan
keefektifan terapi.
Memberikan hasil pengkajian yang terbaik
dan status cairan yang sedang berlangsung
dan selanjutnya dalam memberikan cairan
pengganti.
5. Pertahankan cairan 2500 Mempertahankan hidrasi/volume sirkulasi
cc/hari
jika
pemasukan
diberikan.
6. Tingkatkan
yang
nyaman
akan menimbulkan
lambung,
terapi
muntah
yang
sering
sehingga
terjadi
sesuai indikasi
dan
dapat
Rasional
Mengkaji
pemasukan
makananyang
dan
dengan
bising
adanya
lambung
(distensi
atau
ileus
intervensi.
4. Identifikasi makanan yang Jika makanan
disukai.
yang
disukai
dapat
5. Libatkan
keluarga
pulang.
pada Memberikan informasi pada keluarga untuk
dengan
diet
diet
untuk
memenuhi
kebutuhan pasien.
3.
Rasional
Mandiri
1. Observasi tanda-tanda infeksi Pasien mungkin masuk dengan infeksi
dan peradangan.
yang
biasanya
keadaan
telah
ketuasidosis
nasokomial.
2. Tingkatkan upaya pencegahan Mencegah
mencetuskan
atau
timbulnya
infeksi
infeksi
orang
yang
Jaga
kulit
tetap
kencang.
5. Bantu pasien melakukan oral Menurunkan resiko terjadinya penyakit
higiene.
mulut.
6. Anjurkan untuk makan dan Menurunkan kemungkinan terjadinya
minum adekuat.
infeksi.
7. Kolaborasi tentang pemberian Penanganan
antibiotik yang sesuai
awal
dapat
membantu
DAFTAR PUSTAKA