Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Morfologi delta secara umum terdiri dari tiga, yaitu : delta plain, delta front dan
prodelta.
1.
Delta Plain
Delta plain merupakan bagian delta yang bersifat subaerial yang terdiri dari
channel yang sudah ditinggalkan. Delta plain merupakan baigan daratan dari
delta dan terdiri atas endapan sungai yang lebih dominan daripada endapan laut
dan membentuk suatu daratan rawa-rawa yang didominasi oleh material
sedimen berbutir halus, seperti serpih organik dan batubara.Pada kondisi iklim
yang cenderung kering (semi-arid),sedimen yang terbentuk didominasi oleh
lempung dan evaporit. Daratan delta plain tersebut digerus oleh channel
pensuplai material sedimen yang disebut fluvial distributaries dan membentuk
suatu percabangan. Gerusan-gerusan tersebut biasanya mencapai kedalaman 510 meter dan menggerussampai pada sedimen delta front. Sedimen pada
channel tersebut disebut sandy channel dan membentuk distributary channel
1.2
Lower delta plain terletak pada daerah dimana terjadi interaksi antara sungai
dengan laut, yaitu dari low tidemark sampai batas kehadiran yang dipengaruhi
pasang-surut. Pada lingkungan ini endapannya meliputi endapan pengisi teluk
(bay fill deposit) meliputi interdistributary bay, tanggul alam, rawa dan crevasse
slay, serta endapan pengisi distributary yang ditinggalkan.
2.
Delta Front
Delta front merupakan sublingkungan dengan energi yang tinggi dan sedimen
secara tetap dipengaruhi oleh adanya proses pasang-surut, arus laut sepanjang
pantai dan aksi gelombang. Delta front terbentuk pada lingkungan laut dangkal
dan akumulasi sedimennya berasal dari distributary channel. Batupasir yang
diendapkan dari distributary channel tersebut membentuk endapan bar yang
berdekatan dengan teluk atau mulut distributary channel tersebut. Pada
penampang stratigrafi, endapan bar tersebut memperlihatkan distribusi butiran
mengkasar ke atas dalam skala yang besar dan menunjukkan perubahan fasies
secara vertikal ke atas, mulai dari endapan lepas pantai atau prodelta yang
berukuran butir halus ke fasies garis pantai yang didominasi batupasir. Endapan
tersebut dapat menjadi reservoir hidrokarbon yang baik. Diantara bar pada
mulut distributary channel akan terakumulasi lempung lanauan atau lempung
pasiran dan bergradasi menjadi lempung ke arah laut.
Menurut Coleman (1969) dan Fisher (1969) dalam Galloway (1990),
lingkungan
pengendapan
delta
front
dapat
dibagi
menjadi
beberapa
Subaqueous Levees
b)
Channel
Channel ditandai dengan adanya bidang erosi pada bagian dasar urutan fasies
dan menghalus ke atas. Struktur sedimen yang umumnya dijumpai adalah cross
bedding, ripple cross stratification, scoure and fill.
c)
Pada lingkungan ini terjadi pengendapan dengan kecepatan yang paling tinggi
dalam sistem pengendapan delta. Sedimen umumnya tersusun atas pasir yang
diendapkan melalui proses fluvial. Strukur sedimen yang dapat dijumpai antara
lain : current ripple, cross bedding dan massive graded bedding.
d)
Distal Bar
Pada distal bar, urutan fasies cenderung menghalus ke atas, umumnya ersusun
atas pasir halus. Struktur sedimen yang umumnya dijumpai antara lain :
laminasi, perlapisan silang siur tipe through.
3.
Prodelta
Prodelta merupakan sublingkungan transisi antara delta front dan endapan
normal marine shelf yang berada di luar delta front. Prodelta merupakan
kelanjutan delta front ke arah laut dengan perubahan litologi dari batupasir bar
ke endapan batulempung dan selalu ditandai oleh zona lempungan tanpa pasir.
Daerah ini merupakan bagian distal dari delta, dimana hanya terdiri dari
akumulasi lanau dan lempung dan biasanya sendiri serta fasies mengkasar ke
atas memperlihatkan transisi dari lempungan prodelta ke fasies yang lebih
batupasir dari delta front. Litologi dari prodelta ini banyak ditemukan bioturbasi
yang merupakan karakteristik endapan laut. Struktur sedimen bioturbasi
bermacam-macam sesuai dengan ukuran sedimen dan kecepatan sedimennya.
Struktur deformasi sedimen dapat dijumpai pada lingkungan ini, sedangkan
struktur sedimen akibat aktivitas gelombang jarang dijumpai. Prodelta ini
Delta Nil
Delta Mahakam
gelombang relatif menengah. Ciri utama dari delta ini ketika pasang naik tertinggi
daerah delta akan tergenang dan membentuk pulau-pulau lonjong yang dibatasi
saluran-saluran. Contoh delta ini adalah Delta Gulf Of Papua
Delta Bangladesh
SUBMARINE VOLCANO
Gunung api laut adalah
sebuah gunung berapi
yang
naik
dari dasar
laut
yang
tidak
sampai
naik
hingga permukaan laut, dan dengan demikian bukanlah juga sebuah pulau. Umumnya
ditemukan terbentuk dari proses pembentukan gunung berapi dan muncul pada
kedalaman mulai dari 1000-4000 meter dari kedalaman dasar laut.
Proses Terjadinya :
Semakin jauh dari sumber magma maka gunung api bawah laut akan bersifat tidak aktif.
Tipe Letusan :
Sebagai contoh spt gunung api yang ada di P.Hawaii yaitu G. Maunaloa (4170
m) dan G.Kilauea (1250 m), kedua gunung tersebut dulunya merupakan
gunung api bawah laut yang skrg ketinggannya telah mencapai diatas
permukaan laut.
Type letusan kedua gunung api tersebut adalah type erupsif dengan sedikit
semburan lava pijar yang mengalir disekililingnya.
Ekosistem yang terbetuk adalah Banyak sekali kehidupan laut yang menempati
lingkungan disekitar gunung api bawah laut spt dari berbagai macam jenis ikan,
koral, karang, plankton, ganggang, algae dll. krn memang merupakan tempat yang
sangat baik untuk berbagai macam kehidupan laut.
Sifat Fisik Gunung Api Bawah Laut adalah Warna dari gunung api bawah laut
biasanya tergantung dari warna material yang diendapkan setelah terjadinya letusan,
krn material letusa bersifat basa biasanya mempunyai warna yang hitam pekat spt
warna batuan basalt dan endapan batuan lainnya yang bersifat basa.
Morfologi yang terbentuk akibat adanya gunung api bawah laut :
Lava bantal terjadi karena adanya erupsi magma kemudian langsung membeku
karena kontak dengan air.
GUNUNG MAHANGETANG
Lokasi Mahangetang berada di wilayah perairan pulau Mahangetang salah
satu pulau di gugusan kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Masyarakat setempat
menyebutnya gunung Banua Wuhu dan merupakan gunung vulkanik yang masih
aktif. Puncak Mahangetang berada sekitar 6-8 meter di bawah permukaan laut