Вы находитесь на странице: 1из 32

MAKALAH KIMIA FISIK III

PERSAMAAN GELOMBANG SEDERHANA KE GELOMBANG

ELEKTROMAGNETIK DAN APLIKASINYA DI SPEKTROSKOPI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 11

LUSIANA (A1C114013)
(A1C114042)

SEPTINA NUR

RISNAWATI

MARTANTI (A1C114015)
DOSEN PENGAMPU :
NAZARUDDIN, S.Si, M.Si, Ph.D
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2016

BAB I
PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG
Kemajuan teknologi saat ini semakin meningkat berikut dalam penggunaan

gelombang elekromagnetik seperti dalam kehidupan sehari-hari. Seperti apakah


gelombang elektromagnetik, apa contoh gelombang elektromagnetik itu?
Gelombang sebenarnya dapat dibagi ke dalam beberapa jenis, baik berdasarkan
arah rambatannya maupun medium perantaranya. Salah satunya, berdasarkan medium
perantaranya, gelombang dibagi atas gelombang mekanik (galombang yang memerlukan
medium atau zat perantara) dan gelombang elektromagnetik (gelombang yang merambat
tanpa memerlukan medium).
Gelombang elektromagnetik sebenarnya selalu ada disekitar kita, mengapa
panas sinar matahari dapat dirasakan manusia di bumi?

Karena energy matahari

merupakan salah satu contoh elektromagnetik yang merambat melalui kevakuman udara
di luar angkasa (tidak ada medium dalam perambatannya). Contoh lain adalah
gelombang radio. Tetapi spektrum gelombang elektromagnetik masih terdiri dari
berbagai jenis gelombang lainnya, yang dibedakan berdasarkan frekuensi atau panjang
gelombangnya. Untuk itu disini kita akan mempelajari tentang rentang spektrum
gelombang

elektromagnetik,

karakteristik

khusus

masing-masing

gelombang

elektromagnetik di dalam spektrum dan contoh dan penerapan masing-masing


gelombang elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari.
B.

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka kami akan mencoba merumuskan
beberapa masalah yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.

Apa yang dimaksud dengan gelombang sederhana?


Apa yang dimaksud dengan gelombang elektromagnetik
Bagaimanakah sifat-sifat gelombang elektromagnetik?
Apa macam-macam spektrum gelombang elektromagnetik ?
Bagaimana penerapan gelombang elektromagnetik pada spektroskopi dalam
kehidupan sehari-hari ?

C. TUJUAN
Berdasarkan dari rumusan masalah diatas, maka kami akan mencoba
merumuskan beberapa tujuan yaitu untuk mengetahui:

1.
2.
3.
4.
5.

Mengetahui apa yang dimaksud dengan gelombang sederhana ?


Mengetahui apa yang dimaksud dengan gelombang elektromagnetik?
Mengetahui sifat-sifat gelombang elektromagnetik?
Mengetahui macam-macam spektrum gelombang elektromagnetik ?
Dapat menerapkann gelombang elektromagnetik pada spektroskopi dalam
kehicupan sehari-hari ?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gelombang Sederhana

Gelombang merupakan salah satu dari konsep fisika. gelombang memiliki


manfaat yang luar biasa bagi manusia, kita dapat berkomukasi dengan orang, dengar
radio, nonton televisi, kegiatan - kegiatan tersebut hanya bisa terjadi karena adanya
gelombang.
Gelombang merupakan bentuk dari getaran yang merambat pada suatu medium.
Pada

gelombang

yang

merambat adalah

gelombangnya, bukan

zat medium perantaranya. Satu gelombang dapatdilihat panjangnya dengan menghitung


jarak antara lembah dan bukit (gelombang tranversal) atau menghitung jarak antara satu
rapatan dengan satu renggangan (gelombang longitudinal). Cepat rambat gelombang
adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam waktu satu detik.Contoh gelombang
dalam kehidupan sehari-hari yaitu: Gelombang air laut /ombak,sepertigambar dibawah
ini:

2.1.1 Jenis-Jenis Gelombang


Dalam perambatannya, gelombang membawa energi. Energi gelombang air laut
sangatterasa bila kita berdiri di tepi pantai, berupa dorongan gelombang pada kaki kita.
Gelombangdapat dikelompokkan berdasarkan sifat-sifat fisisnya, yaitu :
2.1.1.1 Berdasarkan zat perantara atau medium rambatannyagelombang
dibedakan menjadi dua yakni :
Gelombang mekanik adalah gelombang yang dalam perambatannya memerlukan
medium, misalnya gelombang air, gelombang pada tali, dan gelombang bunyi.

Tinjaulah getaran sebuah kawat halus yang diregang sepanjang sumbu-x dengan
kedua ujungnya dibuat tetap. Misalkan simpangan pada sembarang posisi dan waktu
adalah (x,t).
Dalam teori gelombang simpangan itu memenuhi persamaan gelombang seperti:

=2, adalah frekuensi dan adalah konstanta; karena v adalah kecepatan


merambat maka panjang gelombang =v/.
Untuk konstanta C dan D diperlukan syarat batas, misalnya untuk fungsi di atas,
pada x=0, dan x=L dengan L adalah panjang kawat. Andaikan, untuk x=0, (0)=0
maka D=0,

Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dalam perambatannya


tanpamemerlukan medium, misalnya gelombang cahaya.

2.1.1.2 Berdasarkan arah getarannya gelombang dapat dibedakan menjadi dua


yaitu :
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya berimpitdengan
arah rambatannya, misalnya gelombang bunyi.

Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurusdengan


arah rambatannya,misalnya gelombang pada tali dan gelombang cahaya.

2.1.1.3 Berdasarkan amplitudonya Gelombang dapat dibedakan menjadi


dua yakni :
Gelombang berjalan adalah gelombang yang amplitudonya tetap pada setiap titik
yang dilalui gelombang, misalnya gelombang pada tali.

Persamaan untuk gelombang berjalan adalah sebagai berikut :

Gelombang

diam atau berdiri adalah gelombang yang amplitudonya berubah,

misalnya gelombang pada senar hitar yang dipetik.

Persamaan untuk gelombang diam adalah sebagai berikut :

Gelombang Stasioner dibagi 2 yaitu :


1.

Gelombang Stasioner Pada Ujung Bebas

Pada

gelombang

stasioner

pada ujung

bebas

gelombang

mengalami pembalikan fase.


Persamaan gelombang di titik P dapat dituliskan seperti berikut:

2.

Gelombang stasioner pada ujung terikat

pantul

tidak

Persamaan gelombang datang dan gelombang pantul dapat ditulis sebagai berikut:

2.1.2 Bagian-Bagian Gelombang

Gelombang

memiliki

komponen

tertentu

yaitu

tinggi

gelombang,

periode

gelombang,frekuensi gelombang, kecepatan gelombang dsb.


1. Puncak gelombang adalah titik tertinggi dari gelombang (dari gambar b dan f )
2. Dasar gelombang adalah titik terendah dari gelombang (dari gelombang d dan h)
3. Bukit gelombang adalah lengkungan ke sebelah atas dari gelombang (dari
gelombang obc dan efg )
4.

Lembah

gelombang

adalah lengkungan

gelombang (darigelombang cde danghi)

ke sebelah

bawah dari

5.

Tinggi gelombang (H) adalah perubahan tinggi secar


vertikal antara puncak gelombang dan lembahnya.

6. Tinggi gelombang adalah dua kalinya amplitudo gelombang


7. Panjang gelombang () adalah jarak antara dua rangkaian puncak gelombang
(ataumemalui 2 puncak berturut-turut).
8.Kecuraman didefinisikan sebagai pembagian tinggi gelombang dengan panjanggelo
mbang (H/L) seperti terlihat dalam Gambar kecuraman tidak sama dengankemirin
gan/ slope antara puncak gelombang dan lembahnya.
9. Interval waktu antara dua puncak yang berurutan yang melalui suatu titik tetap
disebutsebagai perioda (T), dan diukur dalam detik.
10. Jumlah puncak (atau jumlah lembah) yang melewati suatu titik tetap tiap detik
disebutfrekuensi (f).
2.1.4 Sifat-sifat Gelombang
Sifat-sifat fisis gelombang meliputi:
2.1.4.1 Pemantulan gelombang adalah pembelokan arah rambat gelombang karena
mengenai bisang batas medium yang berbeda. Gelombang pantul memiliki a
rah yang berlawanan dengan gelombang datang namun masih berada pada
medium yang sama. Pemantulan gelombang terjadi jika gelombang
mengenai penghalang, misalnyagelombang pada tali.
a. Bukit gelombang dipantulkan sebagai bukit untuk ujung bebas
b. Pada ujung tetap, bukit gelombang dipantulkan sebagai lembah gelombangPada
pemantulan gelombang berlaku hukum pemantulan, yaitu : sudut pantul samadengan
sudut datang.
Contoh Pemantulan Gelombang :

2.1.4.2 Pembiasan gelombang adalah pembelokan arah rambat gelombang dari daerah
dalamke daerah dangkal. Pada peristiwa pembiasan frekuensi gelombang

selalu tetap, tapi panjang gelombang dan cepat rambatnya mengalami


perubahan.Pada pembiasan berlaku hukum pembiasan sebagai berikut :
Gelombang datang, garis normal, dan gelombang bias terletak pada satu bidang
datar.
Gelombang yang datang dari medium rapat (air) ke medium kurang rapat(udara)
dibiaskan menjauhi garis normal
Gelombang yang datang dari medium kurang rapat (udara) ke medium rapat(air)
dibiaskan mendekati garis normal

Polarisasi gelombang adalah perubahan arah rambat gelombang setelah mel


ewatimedium polaroid. Polarisasi hanya dapat terjadi pada gelombang
transversal. Cahayatak terpolarisasi adalah cahaya murni yang getarannya
ke segala arah.Cahaya mengalami polarisasi linear ketika cahaya melewati
polaroid menyebabkanarah perambatan selalu sama.

Contoh Polarisasi Gelombang :

Dispersi gelombang adalah perubahan bentuk gelombang ketika gelombang


merambat melalui suatu medium.

Contoh yaitu terurainya gelombang cahaya putih(polikromatis)


pelangi

ketika

melalui

prisma

menjadi
kaca.

warna-warna
Gelombang

yang dapat mempertahankan bentuknya dalam medium non dispersi disebutgelombang


nondispersi.
Contoh medium nondispersi adalah udara:

Difraksi gelombang adalah penyebaran arah rambat gelombang ketika


melewati celahyang sempit. Ketika gelombang masuk ke celah yang sempit,
maka tiap titik padacelah berperan sebagai sumber gelombang baru dengan
arah rambat radial.

Interferensi gelombang

adalah pengaruh yang

ditimbulkan oleh

gelombang hasilsuperposisi. Jika kedua gelombang yang dipadu memiliki


fase

yang

sama,

maka

akandihasilkan gelombang yang saling memperkuat (interferensi konstruktif)


. Jikagelombang yang dipadu memiliki fase yang berlawanan, maka akan dih
asilkangelombang yang saling melemahkan (interferensi destruktif).

2.1.5 Besaran Gelombang


Besaran dalam gelombang hampir sama dengan besaran dalam getaran.
Besarannyaadalah sebagai berikut ini:
1.

Periode (T) adalah banyaknya waktu yang diperlukan untuk satu gelombang.

2.

Frekuensi (f) adalah banyaknya gelombang yang terjadi dalam waktu 1 sekon.

3.

Amplitudo(A) adalah simpangan maksimum suatu gelombang.

4.

Cepat rambat (v) adalah besarnya jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan
waktu.

5.

Panjang gelombang () adalah jarak yang ditempuh gelombang dalam 1 periode.


Atau besarnya jarak satu bukit satu lembah.

2.2

Pengertian Gelombang Elektromagnetik


Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walau tidak

ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa


karakter yang bisa diukur, yaitu: panjang gelombang / wavelength, frekuensi, amplitude /
amplitude, kecepatan. Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang
gelombang adalah jarak antara dua puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang
melalui suatu titik dalam satu satuan waktu. Frekuensi tergantung dari kecepatan
merambatnya gelombang. Karena kecepatan energi elektromagnetik adalah konstan
(kecepatan cahaya), panjang gelombang dan frekuensi berbanding terbalik. Semakin
panjang suatu gelombang, semakin rendah frekuensinya, dan semakin pendek suatu
gelombang semakin tinggi frekuensinya.
Energi elektromagnetik dipancarkan, atau dilepaskan, oleh semua masa di alam
semesta pada level yang berbedabeda. Semakin tinggi level energi dalam suatu sumber
energi, semakin rendah panjang gelombang dari energi yang dihasilkan, dan semakin
tinggi frekuensinya. Perbedaan karakteristik energi gelombang digunakan untuk
mengelompokkan energi elektromagnetik.
2.2.1 Gelombang Elektromagnetik Menurut Hipotesis Maxwell
Teori mengenai gelombang elektromagnetikpertama kali ditemukan oleh James
Clerk Maxwell (1831-1879). Dengan mengkaji aturan dasar kelistrikan dan
kemagnetan, Maxwell mengemukakan suatu hipotesis sebagai berikut.

Karena perubahan medan magnetic dapat


menimbulkan

medan

listrik

maka

sebaliknya

perubahan medan listrik akan dapat menimbulkan


medan magnetik.

Dengan hipotesis inilah Maxwell mengungkapkan terjadinya gelombang


elektromagnetik. Percobaannya diakukan dengan dua buah bola lampu isolator yang
dikaitkan pada ujung pegas, kemudian diberi muata listrik berbeda, satu bola diberi
muatan posiytif, sedangkan bola yang lain diberi muatan positif, seperti pada gambar
dibawah ini.

Selanjutnya, kedua bola digetarkan sehingga jarak kedua bola berubahubahterhadap waktu dan kedua muatan menimbulkan medan listrik di sekitarnyayang
berubah terhadap waktu pula. Menurut Maxwell perubahan medan listrik ini akan
mnimbulkan perubahan medan magnetic yang berubah terhadap waktu pula. Dengan
adanya perubahan medan magnetic maka akan timbul kembali medan listrik yang
besarnya juga berubah-ubah. Demikian seterusnya, sehingga didapatkan proses berantai
dari perubahan medan listrik dan mean magnetic yang menjalar ke segala arah.
Apabila penjalaran medan listrik dan medan magnetik tersebut ditinjau pada
satu arah tertentu maka dapat dilukiskan seperti pada gambar dibawah ini.

Keterangan gambar:
B = Medan Magnet
E = Medan Listrik
Z = Arah Perambatan
Vektor medan listrik dan magnetic pada gelombang elektromagnetik memilih ke
yang sama dan tegak lurus satu sama lain terhadap arah perambatan gelombangnya.

Menurut perhitugan Maxwell, kecepatan perambatan gelombang elektromagnetik


hanya tergantung pada dua besaran, yaitu:
Permitivitas listrik (0), dan
Permeabilitas magnetic (0).
Sehingga dirumukan dengan:

Apabila nilai permitivitas listrik 0 =8,85 x

10-12

C/Nm2 dan nilai permeabilitas

magnetic 0 =12,60 x 10-4Wb/Am, diperoleh nilai kecepatan perambatan gelombang


elektromagnetik c =3 x 108m/s. karena cepat rambat gelombang elektromagnetik ini
tepat sama dengan cepat rambat cahaya di ruang hampa maka dapat disimpulkan bahwa
cahaya merupakan gelombang elektromagnetik.
Hipotesis yang dikemukakan oleh Maxwell dibuktikan kebenarannya oleh
Heinrich Rudolfh Hertz (1857-1894), beberapa tahun setelah Maxwell meninggal
dunia. Hertz berhasil melakukan eksperimen yang menunjukkan gejala perambatan
gelombang elektromagnetik, menggunakan alat yang serupa dengan Ruhrnkorf seperti
pada rangkaian dibawah ini.

Dengan menghidupkan saklar, kumparan pada rangkaian Ruhmkorf akan


member induksi berupa pulsa tegangan pada kedua elektroda di sisi A sehingga terjadi
loncatan bunga api di sisi A karena adanya pelepasan muatan. Sesaat setelahnya, loop
kawat kedua

di sisi B juga menampakkan percikan buga api. Hal ini berarti

menunjukkan bahwa energy eleektromagnetik mengalami perpindahan dari kumparan ke


kawat melingkar, meskipun terpisah. Disamping itu, Hertz juga berhasil mengukur
kecepatan perambatan energy tersebut, yang sesuai dengan nilai yang di ramalkan
Maxwell.
2.3

Sifat-Sifat Gelombang Elektromagnetik

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Gelombang elektromagnetik memiliki sifat-sifat tertentu, di antaranya adalah:


Dapat merambat dalam ruang hampa;
Merupakan gelombang transversal;
Dapat mengalami pemantulan (refleksi);
Dapat mengalami pembiasan (refraksi);
Dapat mengalami penggabungan dua gelombang (interferensi);
Dapat mengalami lenturan (difraksi);
Dapat mengalami polarisasi;
Arah perambatannya tidak dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnetic.
Merambat dalam arah lurus.Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan
Maxwell, kecepatan gelombang elektromagnetik diruang hampa adalah sebesar 3 x
108 m/s yang nilainya sama dengan laju cahaya terukur (Supriyono, 2006).

2.4 Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Sebagai ciri suatugelombang, gelombang elektromagnetik juga memiliki panjang


gelombang (), kecepatan perambatan gelombang (c) dan frekuensi (f). Secara
matematis hubungan panjang gelombang, kecepatan, dan frekuensi dapat ditulis;
C=f
Keterangan :
c
= kecepatan perambatan gelombang
f
= frekuensi (Hz)

= panjang gelombang (m)


Karena cepat rambat gelombang elektromagnetik tidak bergantung pada medium
rambatan dan mempunyai nilai tetap c maka yang berbeda pada gelombang
elektromagnetik adalah f dan .
Dari persamaan bentuk gelombang, yang dianalisis oleh Maxwell dapat diketahui
nilai maksimum untuk gelombang medan listrik dan gelombang medan magnetic yaitu:

Gelombang elektromagnetik yang ada di alam dapat terjadi secara alami


ataupun dihasilkan oleh sebuah alat. Sebagai contoh, generator arus bolak-balik
menghhasilkan gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang 10 8m,sedangkan
alam menyediakan, inti atom yang dapat menghasilkan gelombang elektromagnetik
dengan panjang gelombang 10-17 m.
2.4.1 Macam-Macam Spektrum Gelombang Elektromagnetik
Spectrum gelombang elektrogmagnetik dengan urutan dari frekuensi terkecil ke
frekuensi terbesar dapat disusun sebagai berikut.
2.4.1.1 Gelombang Radio

Gelombang radio merupakan gelombang yang memiliki frekuensi paling kecil


atau panjang gelombang paling panjang. Gelombang radio berada dalam rentang
frekuensi yang luas meliputi beberapa Hz sampai gigahertz (GHz atau orde pangkat 9).
Gelombang ini dihasilkan oleh alat-alat elektronik berupa rangkaian osilator (variasi dan
gabungan dari komponen Resistor (R), induktor (L), dan kapasitor (C)). Oleh karena itu,
gelombang radio banyak digunakan dalam sistem telekomunikasi. Siaran TV, radio, dan
jaringan telepon seluler menggunakan gelombang dalam rentang gelombang radio ini.
Suatu sistem telekomunikasi yang menggunakan gelombang radio sebagai
pembawa sinyal informasinya pada dasarnya terdiri dari antena pemancar dan antena
penerima. Sebelum dirambatkan sebagai gelombang radio, sinyal informasi dalam
berbagai bentuknya (suara pada sistem radio, suara dan data pada sistem seluler, atau
suara dan gambar pada sistem TV) terlebih dahulu dimodulasi. Modulasi di sini secara
sederhana dinyatakan sebagai penggabungan antara getaran listrik informasi (misalnya
suara pada sistem radio) dengan gelombang pembawa frekuensi radio tersebut.
Penggabungan ini menghasilkan gelombang radio termodulasi. Gelombang
inilah yang dirambatkan melalui ruang dari pemancar menuju penerima. Oleh karena itu,
kita mengenal adanya istilah AM dan FM. Amplitudo modulation (AM) atau modulasi
amplitudo menggabungkan getaran listrik dan getaran pembawa berupa perubahan
amplitudonya. Adapun

frequency

modulation

(FM)

atau

modulasi

frekuensi

menggabungkan getaran listrik dan getaran pembawa dalam bentuk perubahan


frekuensinya.
2.4.1.2 Gelombang Televisi
Frekuensi gelombang televisi sedikit lebih tinggi dari gelombang radio.
Gelombang ini merambat lurus dan tidak dapat dipantulkan oleh lapisan-lapisan
atmosfer bumi sehingga untuk menangkap siaran televisi, diperlukan sebuah stasiun
penghubung, misalnya stasiun Jakarta, maka di wilayah Bandung diperlukan sebuah
stasiun penghubung yang terletak di puncak gunung Tangkuban Perahu sedangkan untuk
Indonesia bagian timur memerlukan stasiun penghubung berupa satelit (Foster, 2004).
2.4.1.3 Gelombang Mikro
Supriyono, (2006) menyatakan bahwa panjang gelombang mikro terentang dari
0,3 meter hingga 0,001 meter dengan frekuensi terentang dari 10 9 hertz hingga 3 x 1011
hertz. Daerah gelombang mikro ditandai sebagai UHF yang berarti frekuensi ultra tinggi
relatife terhadap frekuensi radio. Gelombang ini dihasilkan oleh peralatan elektronik
khusus, misalnya dalam tabung klystron.

2.4.1.4 Inframerah
Supriyono, (2006) menyatakan bahwa panjang gelombang inframerah terentang
dari 10-3 meter sampai 7,8 x 10-7 meter dengan rentang frekuensi inframereh dari 3 x 10 11
hertz sampai 4 x 1014 hertz. Lala (2008) menyatakan sinar infra merah dihasilkan oleh
elektron dalam molekul-molekul yang bergetar karena benda dipanaskan. Jadi, setiap
benda panas memancarka sinar inframerah dengan sinar yang dipancarkan bergantung
pada suhu dan warna benda.
2.4.1.5 Cahaya Tampak
Cahaya tampak merupakan spektrum gelombang elektromagnetik yang dapat
dilihat oleh mata manusia. Supriyono (2006) menyatakan bahwa panjang gelombang
cahaya terentang dari 7,8 x 10-7 meter (warna merah) sampai 3,8 x 10-7 meter (warna
ungu) dengan frekuensi cahaya dari 4 x 10 14 hertz sampai 8 x 1014 hertz. Cahaya ini
dihasilkan oleh atom dan molekul yang diakibatkan kerena adanya perubahan internal
gerakan elektron.
2.4.1.6 Sinar Ultraviolet
Matahari merupakan sinar ultraviolet yang memiliki radiasi ultraviolet yang
tinggi. Supriyono (2006) menyatakan bahwa panjang gelombang sinar ultraviolet
terentang dari 3,8 x 10-7 meter hingga 6 x 10-10 meter dengan rentang frekuensi dari 8 x
1014 hertz sampai sekitar 3 x 1017 hertz. Sinar ultraviolet dihasilkan oleh atom dan
molekul yang bermuatan listrik.
2.4.1.7 Sinar-X
Sinar-X memiliki panjang gelombang berkisar antara 10 -11 meter sampai 10-9
meter dengan rentang frekuensi 1016 hertz hingga 1020 hertz sehingga sinar ini memiliki
daya tembus yang cukup kuat yang dapat menembus buku tebal, kayu tebal, dan bahkan
pelat aliminium setebal 1 cm (Anonim, 2009c). Anonim (2009b) menyatakan bahwa
sinar-X dihasilkan oleh elektron-elektron yang berada di bagian dalam kulit elektron
atom, atau pancaran yang terjadi karena elektron dengan kelajuan besar menumbuk
logam.
Supriyono (2006) menyimpulkan bahwa sinar-X memiliki sifat-sifat, yaitu:
a. merambat menurut lurus,

b. dapat menghitamkan pelat film,


c. dapat mengionkan gas karena memiliki energi tinggi,
d. dapat menembus logam tipis,
e. tidak dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet,
f. dipancarkan ketika sinar katode menumbuk logam,
g.
dapat mengeluarkan elektron-elektron foto dari permukaan logam yang ditumbukkan.
2.4.1.8 Sinar Gamma
Sinar gamma memiliki pajang gelombang 10-10 meter sampai 10-12 meter dengan
frekuensi 1018 hingga 1020 (Supriyono, 2006). Sinar gamma merupakan gelombang
elektromagnetik yang mempunyai frekuensi terbesar dan bentuk radioaktif yang
dikeluarkan inti-inti atom tertentu. Gelombang ini memiliki energi yang besar yang
dapat menembus logam dan beton.
2.5

Penerapan Gelombang Elektromagnetik dan Aplikasinya di Spektroskopi


2.5.1 penerapan Gelombang Elektromagnetik
2.5.1.1 Radio
Radio energi adalah bentuk level energi elektromagnetik terendah, dengan kisaran
panjang gelombang dari ribuan kilometer sampai kurang dari satu meter.
Penggunaan paling banyak adalah komunikasi, untuk meneliti luar angkasa dan
sistem radar. Radar berguna untuk mempelajari pola cuaca, badai, membuat peta
3D permukaan bumi, mengukur curah hujan, pergerakan es di daerah kutub dan
memonitor lingkungan. Panjang gelombang radar berkisar antara 0.8-100 cm.
2.5.1.2 Gelombang Mikro
Panjang gelombang radiasi

microwave

berkisar

antara

0.3-300

cm.

Penggunaannya terutama dalam bidang komunikasi dan pengiriman informasi


melalui ruang terbuka, memasak, dan sistem PJ aktif. Pada sistem PJ aktif, pulsa
microwave ditembakkan kepada sebuah target dan refleksinya diukur untuk
mempelajari karakteristik target. Sebagai contoh aplikasi adalah Tropical Rainfall
Measuring Missions (TRMM) Microwave Imager (TMI), yang mengukur radiasi
microwave

yang

dipancarkan

dari

Spektrum

elektromagnetik

Energi

elektromagnetik atmosfer bumi untuk mengukur penguapan, kandungan air di


awan dan intensitas hujan.
2.5.1.3 Sinar Inframerah
Kondisi-kondisi kesehatan dapat didiagnosis dengan menyelidiki pancaran
inframerah dari tubuh. Foto inframerah khusus disebut termogram digunakan
untuk mendeteksi masalah sirkulasi darah, radang sendi dan kanker. Radiasi
inframerah dapat juga digunakan dalam alarm pencuri. Seorang pencuri tanpa

sepengetahuannya akan menghalangi sinar dan menyembunyikan alarm. Remote


control berkomunikasi dengan TV melalui radiasi sinar inframerah yang
dihasilkan oleh LED (Light Emiting Diode) yang terdapat dalam unit, sehingga
kita dapat menyalakan TV dari jarak jauh dengan menggunakan remote control.
2.5.1.4 Ultraviolet
Sinar UV diperlukan dalam asimilasi tumbuhan dan dapat membunuh kumankuman penyakit kulit.
2.5.1.5 Sinar X
Sinar X ini biasa digunakan dalam bidang kedokteran untuk memotret kedudukan
tulang dalam badan terutama untuk menentukan tulang yang patah. Akan tetapi
penggunaan sinar X harus hati-hati sebab jaringan sel-sel manusia dapat rusak
akibat penggunaan sinar X yang terlalu lama.
2.5.2

Aplikasinya Spektroskopi
Spektroskopi adalah ilmu yang mempelajari materi dan atributnya berdasarkan

cahaya, suara atau partikel yang dipancarkan, diserap atau dipantulkan oleh materi
tersebut. Spektroskopi juga dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari interaksi
antara cahaya dan materi. Dalam catatan sejarah, spektroskopi mengacu kepada cabang
ilmu dimana "cahaya tampak" digunakan dalam teori-teori struktur materi serta analisa
kualitatif dan kuantitatif. Dalam masa modern, definisi spektroskopi berkembang seiring
teknik-teknik baru yang dikembangkan untuk memanfaatkan tidak hanya cahaya
tampak, tetapi juga bentuk lain dari radiasi elektromagnetik dan non-elektromagnetik
seperti gelombang mikro, gelombang radio, elektron, fonon, gelombang suara, sinar x
dan lain sebagainya

2.5.2.1 Teknik Spektroskopi pada Karakterisasi Senyawa Anorganik


Spektroskopi merupakan studi antaraksi radiasi elektromagnetik dengan materi.
Radiasi elektromagnetik adalah suatu bentuk dari energi yang diteruskan melalui ruang
dengan kecepatan yang luar biasa. Dikenal berbagai bentuk radiasi elektromagnetik dan
yang mudah dilihat adalah cahaya atau sinar tampak. Contoh lain dari radiasi
elektromagnetik adalah radiasi sinar gamma, sinar x, ultra violet, infra merah,
gelombang mikro, dan gelombang radio seperti terlihat pada Tabel 5.1. dan Tabel 5.2.
Tabel 5.1. Radiasi Elektromagnetik dan Tipe Spektroskopi

Tabel 5.2. Daerah Spektrum Radiasi Elektromagnetik

Radiasi Elektromagnetik mempunyai panjang gelombang, frekuensi, kecepatan,


dan amplitudo.Panjang gelombang (dengan simbol ) adalah jarak antara dua puncak atau
dua lembah dari suatu gelombang.
Biasanya satuan panjang gelombang dinyatakan dalam nm atau Angstrom (l nm
= 10 Angstrom), kecuali radiasi infra merah dalam m, gelombang mikro dalam cm, dan
gelombang radio dalam m (meter). Panjang gelombang radiasi sinar tampak berkisardari
390 sampai 780 nm dan radiasi infra merah berkisar dari 780 sampai 1000 um.
Frekuensi dengan simbol

menunjukkan jumlah gelombang yang terjadi per-

detik. Frekuensi sering dinyatakan dengan satuan detik


(Hz, Hertz).

-1

atau putaran per detik

Perkalian antara frekuensi dalam detik

-1

dan panjang gelombang dalam cm

menipakan suatu konstanta yang disebut kecepatan radiasi.


=c
Kecepatan radiasi diberi simbol c dan satuannya adalah cm per detik. Besarnya
10

kecepatan radiasi telah ditentukan secara tepat dalam vakum vaitu 2,99792 x 10
cm/detik. Jadi, dalam vakum :
c= 3 x 10

10

cm/detik

Bilangan gelombang dengan simbol

menunjukkan jumlah gelombang per cm.

Bila panjang gelombang dinyatakan dalam cm, bilangan gelombang sama dengan 1/ .
= 1/
Bilangan gelombang sering dipakai untuk menyatakan spektrum pada daerah infra
-1

merah yang berkisar dari 12800 sampai 10 cm .


Radiasi elekt.romagnetik dipancarkan dan diserap sebagai paket energi yang
disebut foton. Energi foton tergantung pada frekuensi radiasi dengan persamaan:
E=h

E=

dengan h menyatakan tetapan Planck yang besarnya 6,63 x 10


10

-34

-27

erg detik atau 6,63 x

J detik.
Besaran energi foton sinar X

10 cm) adalah sekitar 1000 kali energi foton

yang dipancarkan kawat Wolfram (Tungsten) pijar (

-4

10 cm).

Dikenal dua kelompok utama spektroskopi yaitu spektroskopi atom dan


spektroskopi molekul. Dasar dari spektroskopi atom adalah tingkat energi elektron
terluar suatu atom atau unsur sedangkan dasar dari spektroskopi molekul

adalah

tingkat energi molekul yang melibatkan energi elektronik, energi vibrasi, dan energi
rotasi.
Berdasarkan signal radiasi elektromagnetik penggolongan spektroskopi dibagi
menjadi empat golongan yaitu (a) spektroskopi absorpsi, (b) spektroskopi emisi, (c)
spektroskopi scattering, dan (d) spektroskopi fluoresensi.
Spektroskopi absorpsi meliputi spektroskopi absorpsi sinar X, spektroskopi
absorpsi UV-Vakum, spektroskopi absorpsi UV-VIS, spektroskopi absorpsi infra merah
(IR), spektroskopi absorpsi gelombang mikro, spektroskopi resonansi magnet

inti

(NMR), spektroskopi resonansi spin elektron (ESR), dan spektroskopi photoacoustic.


Spektroskopi emisi terdiri atas emisi sinar gamma, spektroskopi emisi sinarX,
dan spektroskopi emisi UV-Vis. Spektroskopi scattering adalah spektroskopi
Raman, sedangkan Spektroskopi fluoresensi terdiri dari spektroskopi fluoresensi sinar X
dan spektroskopi fluoresensi UV-VIS.
Penggolongan spektroskopi lainnya yaitu berdasar analisis permukaan seperti AES
(Auger Electron Spectroscopy), SIMS (Secondary Ion Mass Spectroscopy), ISS (Ion
Scattering Spectroscopy), dan ESCA (Electron Spectroscopy for Chemical Analysis)
atau XPS (X-Ray Photoelectron Spectroscopy). Penggolongan lainnya yaitu berdasar
kimia ion yang dikenal dengan spektroskopi massa.
Berbagai teknik spektroskopi banyak digunakan dalam analisis senyawa
anorganik (senyawa kompleks koordinasi), antara lain: spektroskopi UV-VIS, spektroskopi
absorpsi atom, spektroskopi infra merah, spektroskopi fluorensi, spektroskopi NMR, dan
spektroskopi masses. Daerah sinar tampak mulai dari warna merah pada panjang
gelombang 780 nm sampai warna ungu pada panjang gelombang
-l

380 nm (kisaran frekuensi 12800-26300 cm ), sedangkan daerah ultra violet dan


- l

panjang gelombang 380 nm sampai 180 nm (kisaran frekuensi 26300-55500 cm ).


Energi pada daerah ultra violet dan sinar tampak berkisar dari 140 sampai 660 kJ/mol.
Teknik spektroskopi pada daerah ultra violet dan sinar tampak biasa disebut
spektroskopi UV-VIS. Dari spektrum absorpsi dapat diketahui panjang gelombang
dengan absorbans- maksimum dari suatu unsur atau senyawa. Konsentrasi suatu unsur
atau senyawa juga dengan mudah dapat dihitung dari kurva standar yang diukur pada
panjang gelombang dengan absorbans maksimum tersebut di atas.
Spektroskopi atom atau yang paling banyak digunakan adalah spektroskopi
absorpsi atom, terutama untuk menentukan konsentrasi unsur-unsur. Umumnya diukur
pada daerah ultra violet dan daerah sinar tampak seperti pada spektroskopi UV-VIS.
Konsentrasi unsur-unsur yang banyak dianalisis dengan teknik spektroskopi absorpsi
atom misalnya: analisis unsur besi (Fe) dalam hemoglobin, air, tanah atau jaringan
tanaman; analisis timbal (Pb) dalam jaringan hewan, manusia atau tanaman; analisis
kalsium (Ca) dalam urine, rambut, serum darah, air, tanah, atau jaringan tanaman.
Pada saat ini sekitar 70 unsur dapat dianalisis dengan teknik spektroskopi absorpsi
atom.
Spektroskopi infra merah dilakukan pada daerah infra merah yaitu dari panjang
gelombang 0.78 sampai 1000 urn atau pada kisaran frekuensi 12800 - 10 cm . Teknik

spektroskopi infra merah terutama untuk mengetahui gugus

fungsional suatu

senyawa, juga untuk mengidentifikasi senyawa, menentukan struktur

molekul,

mengetahui kemurnian, dan mempelajari reaksi yang sedang berjalan.


Analisis senyawa anorganik dengan spektroskopi fluoresensi adalah sangat spesifik
dan sensitif. Teknik analisisnya serupa dengan spektroskopi absorpsi UV- VIS,
pengukurannya juga pada daerah ultra violet dan sinar tampak. Dalam hal

ini

perbedaannya yang diukur adalah radiasi yang diemisikan oleh sampel. Salah satu
kelemahan dari teknik ini adalah terbatasnya bahan kimia.
Ligan-ligan organik pada kompleks koordinasi umumnya mengandung
hidrogen atau proton. Teknik spektroskopi

resonansi

magnet

inti (NMR)

memberikan keterangan tentang jumlah proton, dan tipe proton dalam suatu
senyawa. Analisis dengan teknik spektroskopi resonansi magnet inti dilakukan pada
daerah gelombang radio yaitu dari panjang gelombang 3000 sampai 3 m atau dengan
kisaran frekuensi 0.1-100 MHz. Umumnya gabungan antara spektrum NMR dengan
spektrum infra merah digunakan untuk menentukan struktur suatu senyawa yang
belum diketahui.
Berbeda dengan teknik spektroskopi di atas, spektroskopi massa tidak
berdasarkan pengukuran radiasi elektromagnetik. Pada teknik spektroskopi massa,
molekul-molekul ditembak dengan berkas elektron berenergi tinggi dan hasilnya
direkam sebagai spektrum dari pecahan-pecahan

ion

bermuatan

positif.

Umumnya teknik ini digunakan untuk menentukan struktur molekul atau massa dari
suatu senvawa.

Spektroskopi UV-Vis
Teknik spektroskopi pada daerah ultra violet dan sinar tampak bias disebut
spektroskopi UV-VIS. Dari spektrum absorpsi dapat diketahui panjang gelombang
dengan absorbans- maksimum dari suatu unsur atau senyawa. Konsentrasi suatu
unsur atau senyawa juga dengan mudah dapat dihitung dari kurva standar yang
diukur pada panjang gelombang dengan absorbans maksimum tersebut di
atas.
Apabila radiasi atau cahaya putih dilewatkan melalui larutan berwarna maka
radiasi dengan panjang gelombang tertentu akan diserap (absorpsi) secara selektif dan
radiasi lainnya akan diteruskan (transmisi). Absorpsi maksimum dari larutan berwarna
terjadi pada daerah warna yang berlawanan, misalnya larutan merah akan menyerap
radiasi maksimum pada daerah warna hijau. Dengan perkataan lain warna yang

diserap adalah warna komplementer dari warna yang diamati


Pada Tabel 5.3. tertera warna yang diserap sebagai

warna

komple-

menter dari warna yang diamati. Sebagai contoh merah adalah warna komplementer
dari hijau dan hijau adalah warna komplementer dari merah. Suatu larutan
berwarna merah akan menyerap radiasi pada sekitar 500 nm dan larutan berwarna

hijau akan menyerap radiasi pada

sekitar 700 nm.Tabel 5.3. Radiasi Cahaya Tampak

dan Warna Komplementer

Seperti juga instrumen untuk spektroskopi umumnya, instrumen pada spektroskopi


UV-Vis terdiri dari lima komponen pokok yaitu :(1) sumber radiasi, (2) wadah sampel,
(3) monokhromator, (4) detektor, dan (5) rekorder. Sumber radiasi untuk spektroskopi
UV-Vis adalah lampu wolfram (tungsten). Umumnya wadah sampel disebut sel atau
kuvet. Kuvet yang terbuat dari kuarsa baik untuk spektroskopi ultra violet dan juga
untuk spektroskopi sinar tampak. Kuvet plastik dapat digunakan untuk spektroskopi sinar
tampak. Panjang sel untuk spektroskopi UV-Vis biasanya 1 cm, ada juga sel dengan
panjang 0,1 cm.
Monokhromator adalah alat yang paling umum dipakai untuk menghasilkan berkas
radiasi dengan satu panjang gelombang. Monokhromator untuk radiasi ultra violet, sinar
tampak dan infra merah adalah serupa yaitu mempunyai celah (slit), lensa, cermin, dan
prisma atau grating.
Terdapat dua macam monokhromator yaitu monokhromator prisma Bunsen dan
monokhromator grating Czerney-Turner. Dikenal dua macam detektor yaitu detektor

foton dan detektor panas. Detektor foton termasuk (1) sel photovoltaic, (2) phototube,
(3) photomultiplier tube, (4) detektor semi konduktor, dan (5) detektor
diodesilikon. Detektor panas biasa dipakai untuk mengukur radiasi infra merah,
termasuk thermocouple dan bolometer
Signal listrik dari detektor biasanya diperkuat lalu direkam sebagai
spekt.rum yang berbentuk puncak-puncak. Plot antara panjang gelombang dan
absorbans akan dihasilkan spektrum.
Plot antara absorbans (biasa diungkapkan dalam bentuk absorpsivitas molar, )
sebagai ordinat dan panjang gelombang sebagai absis akan dihasilkan suatu spektrum
absorpsi. Gambar berikut memperlihatkan spektrum absorpsi kompleks [Cu(H2O)6]

2+

Gambar 5.2. Spektra Absorpsi UV-Vis Larutan


Kompleks [Cu(H2O)6]2+
2+

Beberapa larutan seperti Larutan timbal (Pb ) dalam air tidak berwarna, supaya
timbul warna larutan Pb diekstraksi dengan dithizone sehingga berubah menjadi
berwarna merah. Larutan berwarna merah akan menyerap radiasi pada daerah hijau.
Dalam hal ini larutan Pb menunjukkan absorbans maksimum pada panjang gelombang
515 nm.
Lain halnya dengan riboflavin yang berwarna kuning. Warna kuning akan
menyerap radiasi pada daerah biru, dimana absorpsi maksimum dari larutan riboflavin
pada panjang gelombang 450 nm. Spektrum absorpsi Riboflavin juga mempunyai
absorpsi maksimum pada daerah ultra violet yaitu pada panjang gelombang 260 nm dan
370 nm yang keduanya tidak dapat dilihat oleh mata tapi dapat direkam atau dicatat
oleh spektrofotometer ultra violet. Spektnun absorpsi tersebut di atas adalah
karakteristik untuk riboflavin, hal ini penting untuk identifikasi dan analisis
kuantitatif.

Spektroskopi Inframerah
Spektrum inframerah terletak pada daerah dengan panjang gelombang 0,78
-1

sampai 1000 m atau bilangan gelombang dari 12800 sampai 10 cm . Spektrum


inframerah dapat dibagi menjadi inframerah dekat, inframerah pertengahan, dan
inframerah jauh, seperti diperlihatkan pada tabel 5.4.

Tabel 5.4. Daerah Spektrum Inframerah

Plot antara transmitans dengan bilangan gelombang atau frekuensi akan


dihasilkan spektrum infra merah. Spektrum polistirena biasa digunakan untuk kalibrasi
skala frekuensi karena menunjukkan banyak puncak tajam yang mempunyai frekuensi
tepat dan telah diketahui.
Aplikasi spektroskopi infra merah sangat luas baik untuk analisis kualitatif
maupun kuantitatif. Penggunaan yang paling banyak adalah pada daerah pertengahan
dengan kisaran bilangan gelombang 4000 sampai 670 cm

-1

at-au dengan panjang

gelombang 2.5 sampai 15 m. Kegunaan yang paling penting adalah

untuk

identifikasi senyawa berikatan kovalen karena spektrumnya sangat kompleks terdiri


dari banyak puncak-puncak. Spektrum infra merah dari senyawa kovalen juga
mempunyai sifat fisik yang karakteristik artinya kemungkinan dua senyawa
mempunyai spektrum sama adalah kecil sekali
-1

Radiasi infra merah dengan frekuensi kurang dari 100 cm atau dengan
panjang gelombang lebih dari 100 m diserap oleh molekul dan dikonversi ke dalam
energi rotasi molekul. Bila radiasi infra merah dengan frekuensi dalam kisaran 10000
-1

sampai 100 cm atau dengan panjang gelombang 1 sampai 100 um, maka radiasi
akan diserap oleh molekul dan dikonversi ke dalam energi vibrasi molekul

Gambar 5.3. Perubahan Momen Dwikutub Molekul


Heterointi

Gambar 5.9. Diagram Spektrofotometer Inframerah


Berkas Rangkap
Terdapat dua macam spektrofotometer infra merah yaitu dengan berkas tunggal
(single-beam) dan berkas ganda (double-beam). Pada Gambar 3.8. terlihat diagram dari
spektrofotometer infra merah berkas ganda (double beam).
Radiasi infra merah dihasilkan dari pemanasan suatu sumber radiasi dengan listnik
sampai suhu antara 1500 dan 2000 K Sumber radiasi yang biasa digunakan berupa
Nernst Glower, Globar dan Kawat Nikhrom.

30

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1) Gelombang elektromagnetik terdiri atas medan magnetik dan medan listrik yang
berubah secara periodik dan serempak dengan arah getar tegak lurus satu sama lain
dan masing-masing medan tegak lurus arah rambat gelombang.
2) Sifat-sifat gelombang elektromagnetik adalah dapat merambat dalam ruang hampa,
merupakan gelombang transversal, mengalami polarisasi, dapat mengalami
pemantulan (refleksi), dapat mengalami pembiasan (refraksi), dapat mengalami
interferensi, dapat mengalami lenturan atau hamburan (difraksi), dan mermbat
dalam arah lurus.
3) Spektrum gelombang elektromagnetik adalah susunan semua bentuk gelombang
elektromagnetik berdasarkan panjang gelombang dan frekuensinya. Urutan
spektrum gelombang elektromagnetik diurutkan mulai dari frekuensi terkecil
hingga frekuensi terbesar adalah gelombang radio, gelombang televisi, gelombang
mikro (radar), sinar inframerah, sinar tampak, sinar ultraviolet, sinar-X, dan sinar
gamma.
4) Penerapan gelombang elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari telah terlihat
utamanya dalam bidang teknologi. Adanya teknologi yang semakin canggih
membuat gelombang elektromanetik dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang
yaitu bidang kedokteran, bidang industri, bidang komunikasi, bidang seni, dan
bidang sains fisika. Selain manfaat yang begitu besar, gelombang elektromagnetik
juga memiliki kelemahan dan dapat memberikan dampak yang buruk bagi
kehidupan.
5) Spektroskopi merupakan studi antaraksi radiasi elektromagnetik dengan materi.
Radiasi elektromagnetik adalah suatu bentuk dari energi yang diteruskan melalui
ruang dengan kecepatan yang luar biasa. Dikenal berbagai bentuk radiasi
elektromagnetik dan yang mudah dilihat adalah cahaya atau sinar tampak. Contoh
lain dari radiasi elektromagnetik adalah radiasi sinar gamma, sinar x, ultra violet,
infra merah, gelombang mikro, dan gelombang radio

DAFTAR PUSTAKA
31

Anonim, 2009a. Cahaya sebagai Gelombang Elektromagnetik dan Spektrum


Elektromagnetik, (Online), (http://www.ittelkom.ac.id, diakses14 Desember 2016 ).
Anionim, 2009c. Spektrum Gelombang Elektromagnetik. jakarta :Bumi Aksara Foster,
Bob. 2004. Fisika SMA Jilid 3A untuk Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kanginan, Martin. 2006. Fisika untuk SMA. Jakarta: Erlangga
Kertiyasa, Nyoman. 1994. Fisika 1 untuk SMU. Jakarta: Balai Pustaka
Lala, Brigitta. 2008. Gelombang elektromagnetik. jakarta: Rineka Cipta
Supriyono. 2006. Fisika untuk SMA/MA Jilid Xb. Surabaya: Sagufindo Kinarya.
Giwangkara S, EG. 2007. Spektroskopi Infra Merah http://www.chem-is-try.org/
Giwangkara S, EG., 2006, Aplikasi Logika Syaraf Fuzzy Pada Analisis Sidik Jari Minyak
Bumi Menggunakan Spetrofotometer Infra Merah Transformasi Fourier (FT-IR),
Sekolah Tinggi Energi dan Mineral, Cepu Jawa Tengah
Hendayana, S, Kadarohman, A, Sumarna, AA, and Supriatna A. 1994.Kimia Analitik
Instrument.IKIP Semarang Press. Semarang.
Silverstein. 2002. Identification of Organic Compund, 3rd Edition. John Wiley & Sons Ltd.
New York.
http://teenagers-moslem.blogspot.co.id/2011/01/spektroskopi-inframerah-infrared.html

32

Вам также может понравиться