Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Metode DNS
Prinsip
Dalam suasana alkali gula pereduksi akan mereduksi asam 3,5 di nitrosolisilat
(DNS) membentuk senyawa yang dapat diukur absorbansinya pada panjang
gelombang 550 nm.
Pereaksi
1. Pereaksi DNS
Larutkan 6,2 g asam 3,5 dinitrosalisilat dan 19,8 g NaOH kedalam
1416 ml air. Kemudian tambahkan ke dalam larutan tersebut 306 g
Nak-Tartrat 7,6 ml fenol (cairkan pada 50o C) dan 8.3 g Nametabisulfit. Campurkan merata. Titrasi 3 ml pereaksi DNS dengan
HCl 0,1 N dan indicator fenolftalein. Seharusnya membutuhkan 5-6
ml HCl 0,1 N, jika kurang dari itu tambahkan 2 g NaOH untuk setiap
kekurangan 0,1 ml HCl 0,1 N.
Pereaksi
1. Pereaksi tembaga sulfat
Larutkan 28 g Na2HPO4 anhydrous dan 4 g sodium potassium
tartrat dalam 700 ml air, tambahkan 100 mk NaOH 1 N sambil
diaduk, kemudian tambahkan 80 ml Kuprisulfat 10% (w/v).
tambahkan 180 g Na2SO4 anhydrous, kemudian tepatkan
larutan menjadi 1 liter. Biarkan selama satu malam, kemudian
dekantasi supernatant jernih atau saring.
2. Pereaksi arsenomolibdat
Larutkan 25 g ammonium molibdat dalam 450 ml air,
tambahkan 21 ml H2SO4 pekat, campur merata. Tambahkan 3 g
Na2H2SO4 . 7 H2O yang sudah dilarutkan dalam 25 ml air. Aduk
dan inkubasi pada 370C selama 24-48 jam. Simpan dalam botol
coklat dan dalam lemari.
3. Larutan glukosa standar
Larutan stokglukosa standar 1% (w/v) dalam asam benzoate
jenuh diencerkan sehingga diperoleh larutan glukosa standar
dengan konsentrasi masing-masing 50, 150, dan 300 ug/ml
Peralatan
1. Spektrofotometer
2. Tabung reaksi 16x 150 mm + tutup gelas atau kelereng.
3. Rak tabung reaksi.
4. Penangas air.
Cara kerja
1. Pipet 2 ml larutan sampel jernih yang bebas impuritas, masukkan
ke dalam tabung reaksi, tambahkan 2 ml pereaksi tembaga sulfat.
Tutup tabung reaksi.
2. Tempatkan tabung reaksi dalam penangas air 1000C selama 10
menit, kemudian dinginkan selama 5 menit dalam air mengalir.
3. Tambahkan 1 ml pereaksi arsenmolibdat, campur merata.
4. Encerkan sisi tabung reaksi sampai volum tertentu antara 10-25
ml, tergantung kepekatan warna larutan.
5. Ukur absorbansinya pada 500 atau 200 nm (absorbansi maksimum
pada 660 nm). Blanko dibuat sama seperti di atas kecuali sampel
diganti dengan air.
6. Buat kurva standar dari larutan glukosa standar 50, 150 dan 300
ug/ml dengan cara yang sama seperti penetapan sampel.
Prinsip
Di atas pH 10, 5 gula akan mereduksi ferisianida menjadi ferosianida
yang akan bereaksi dengan feri membentuk senyawa berwarna biru
Prussian yang dapat diukur intensitasnya dengan spektrofotometer.
Perekasi
1. Larutan sianida basa
Larutan 0,65 g potassium sianida ke dalam 1000 ml larutan sodium
karbonat 0,53% (w/v).
2. Larutan potassium ferisianida 0,05% (w/v) dalam air.
3. Larutan feriamonium sulfat.
Larutan 1,5 g feriamonium sulfat ke dalam 1 liter H2SO4 0.05 N.
Peralatan
1. Penangas air
2. Spektrofotometer
Cara kerja
1. Campurkan 2 ml larutan sampel jernih yang bebas impuritas
dengan 1 ml larutan sianida dan 1 ml larutan feriamonium sulfat
(sampel diperkirakan mengandung 1-9 ml ug glukosa/ 2 ml)
2. Panaskan dalam penangas air 1000C selama 15 menit.
3. Warna biru yang terbentuk diukur absorbansinya pada panjang
gelombang 700 nm
4. Buat kurva standar dari larutan glukosa standar 1-10 um / 2 ml
yang diperlukan seperti tahap 1 sampai dengan 3. Blanko dibuat
dengan cara yang sama seperti tahap 1 sampai dengan 3 dimana
larutan sampel diganti dengan air.
Penetapan sukrosa
Penetapan kadar sukrosa di dalam bahan pangan dapat dilakukan dengan
menentukan total gula sesudah inverse dan total gula pereduksi baik menggunakan
metode Lane-Eynon maupun Shaffer-Somogyi. Total sukrosa sama dengan total gula
sesudah inverse dikurangi dengan total gula pereduksi, dikalikan dengan 0.95.
Sukrosa= ( total gula- total gula pereduksi) x 0.95.
Penentuan sukrosa didalam bahan pangan dengan cara ini didasarkan atas asumsi
bahwa gula non pereduksi yang ada daalam bahan pangan tersebut seleuruhnya atau
sebagian besar terdiri dari sukrosa.
Penetapan PAti
A. Metode Hidroisis Asam
Prinsip
Pati dihidrolisis dengan asam sehingga menghasilkan gula-gula,
kemudian gula yang terbentuk ditetapkan gulanya. Dengan demikian
kadar pati dapat diketahui.
Pereaksi
1. Eter
2. Alkohol 10% dan 80%
3. HCl kurang lebih 25% ( Berat jenis 1.125)
4. NaOH 45 %
Peralatan
1. Timbangan analitik
2. Erlemeyer
3. Gelas piala
4. Kertas saring
5. Pendingin balik
6. Penangas air
Cara kerja
1. Timbang 2-5 g sampel (berupa bahan padat yang telah dihaluskan/
bahan cair)dalam gelas piala 250 ml.
2. Tambahakan 50 ml alcohol 870% dan aduk selama 1 jam
3. Saring suspensi tersebut dengan kertas saring dan cuci dengan air
sampai volume filtrate 250 ml. filtrate ini mengandung karbohidrat
yang terlarut dan dibuang.
4. Untuk bahan yang mengandung lemak, pati yang terdapat sebagai
residu pada kertas saring dicuci 5 kali dengan 10 ml eter. Biarkan
eter menguap dari residu, kemudian cuci kembali 150 ml alcohol
10% untuk membebaskan lebih lanjut karbohidrat yang terlarut,
5. Pindahkan residu secara kuantitatif dari kertas saring ke dalam
erlemeyer dengan cara pencucian dengan 200 ml air ditambahkan
20 ml Hcl 25 %. Tutup dengan pendingin balek dan panaskan
diatas penangas air sampai mendidih selama 2,5 jam.
6. Biarkan dingin dan netralkan dengan larutan NaOH 45% dan
encerkan sampai volume 500 ml.
7. Saring kembali campuran diatas pada kertas saring.
8. Tentukan kadar gula yang dinyatakan sebagai glukosa dari filtrate
yang diperoleh. Penentuan glukosa seperti pada penetapan/
penentuan gula pereduyksi.
9. Berat glukosa dikalikan faktor 0,9 merupakan berat pati.
B. Metode Polarimetri
Pereaksi
1. Larutan kalsium klorida asam
Larutkan 620 g CaCl2, 6 H2O dalam 180 ml air, saring sampai
jernih. Tambahkan 50 ml klarutan sodium asetat trihidrat 36 %
(w/v) ke dalam filtrate jernih. Sesuaikan pH larutan menjadi 2,3
Penetapan Amilosa
Prinsip
Amilosa akan berwarna biru bila bereaksi dengan senyawa iod.
Intensitas warna birun akan berbeda tergantung sari kadar amilosa
dalam bahan.
Pereaksi
1. Amilosa standar.
2. Etanol 95%.
3. NaOH 1 N.
4. Larutan Iod. Larutan 0,2 g Iod dan 2 g Kl dalam 100 ml air.
5. Asam asetat 1 N
Peralatan
1. Penangas air
2. Spektrofotometer
3. Tabung reaksi
4. Labu takar 100 ml
5. Pipet 1 ml, 2 ml, Mohr 9 ml
Cara kerja