Вы находитесь на странице: 1из 4

III. PENGENDALIAN BIAYA PROYEK.

PENJELASAN UMUM
Pengendalian biaya dalam suatu kontrak/Surat perjanjian dimaksudkan agar pengawas
mengetahuidan mengendalikan agar biaya Proyek tidak melebihi anggaran yang sudah
direncanakan.
Hal-hal yang harus` diketehui oleh Pengawas adalah sebagai berikut.
1. Sumber Dana Proyek.
2. Progres pembayaran yang telah dilakukan dalam suatu pekerjaan (kontrak) sesuai dengan
yang direncanakan.
3. Tahapan-tahapan/angsuran pembayaran yang dilakukan untuk Kontrak lokal.
4. Pengendalian biaya atas setiap item pekerjaan yang ada didalam Bill of Quantity.
5. Tahapan-tahapan/angsuran pembayaran yang dilakukan untuk Kontrak Internasional.
6. Pengendalian biaya atas rencana disburse / penyerapan dalam kontrak.
a. Pengawas harus mengetahui pembobotan masing-masing item pekerjaan dalam suatu
pekerjaan.
b. Dengan pembobotan pekerjaan tersebut diharapkan pengawas dapat mengetahui prosentase
dari masing-masing item pekerjaan yang telah diselesaikan
c. Dengan mengetahui prosentase item pekerjaan yang telah diselesaikan, maka diharapkan
pengawas dapat mengetahui jumlah biaya yang harus dibayarkan dalam setiap progres
pekerjaan apakah sesuai dengan yang diharapkan.
Pengawas harus mengetahui tahapan-tahapan/angsuran pembayaran yang harus dilakukan
sesuai dengan tahapan pembayaran yang ada dalam kontrak lokal.
Contoh Tahapan pembayaran kontrak lokal:
1. Tahapan pembayaran kontrak lokal berdasarkan kemajuan fisik dilapangan.
1. Pembayaran Tahap Pertama sebesar 30% (tiga puluh persen) dari Nilai kontrak
apabila Fisik pekerjaan telah mencapai 40% (empat puluh persen)
2. Pembayaran Tahap Kedua sebesar 30%(tiga puluh persen) dari Nilai
kontrak dilakukan apabila Fisik pekerjaan telah mencapai 70% (tujuh puluh persen)
3. Pembayaran Tahap Ketiga sebesar 35% (tiga puluh lima persen) dari Nilai kontrak
dilakukan apabila Fisik pekerjaan telah mencapai 100% (seratus persen) dan setelah
Serah Terima Pekerjaan yang Pertama Kali
4. Pembayaran Tahap Keempat sebesar 5% (lima persen) dari Nilai kontrak dilakukan
setelah Masa Pemeliharaan Tahap I berakhir dan Serah Terima Pekerjaan yang Kedua.

Pengendalian Biaya
Tanggung jawab atas pengendalian biaya sebaiknya diberikan kepada
individu-individu tertentu yang bertanggung jawab untuk menganggarkan biaya yang
berada dibawah kendali mereka. Setiap tanggung jawab manajer sebaiknya dibatasi
pada biaya dan pendapatan yang dapat dikendalikan oleh manajer tersebut, dan
kinerja secara umum diukur dengan membandingkana antara biaya dan pendapatan
actual terhadap anggaran.Untuk membantu mengendalikan biaya, akuntan biaya dapat
menggunakan jumlah biaya yang telah ditetapkan sebelumnya yang disebut biaya
standar. Biaya standar juga dapat dijadikan dasar untuk anggaran dan laporan
biaya.Pengendalian biaya dipandang sebagai usaha manajemen untuk mencapai
sasaran biaya dalam kegiatan tertentu. Pengendalian biaya dapat dilakukan dengan
berbagai cara, misalnya melalui program-program pengurangan biaya, perencanaan
biaya, dan perhatian yang terus menerus terhadapa pengambilan keputusan biaya
dalam kaitannya dengan pengeluaran biaya.
Selain itu pengendalian biaya dapat dilakukan dengan membandingkan antara
biaya yang di standarkan dengan biaya sesungguhnya. Pengendalian memerlukan
standar sebagai dasar yang dipakai sebagai tolak ukur pengendalian. Biaya yang
menjadi tolak ukur disebut biaya standar. Dalam pengendalian biaya dengan
menggunkan biaya standar akan menimbulkan selisih biaya dari biaya sesungguhnya.
Selisih yang akan timbul antara lain adalah selisih menguntungkan dan selisih biaya
merugikan, dan tidak ada selisih.
Case Mix
Sistem Case-mix adalah sistem pembiayaan pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan
mutu, pemerataan dan keterjangkauan, yang meru-pakan unsur-unsur dalam mekanisme
pembayaran biaya pelayanan kesehatan untuk pasien yang berbasis kasus campuran
Pengertian Case-mix. Pada Case-mix membutuhkan 14 variabel yang diperoleh dari data
rekam medis antara lain:
1. Identitas pasien (misal, nomor RM,dll)
2. Tanggal masuk RS
3. Tanggal keluar RS

4. Lama hari rawat (LOS)


5. Tanggal lahir
6. Umur (th) ketika masuk RS
7. Umur (hr) ketika masuk RS
8. Umur (hr) ketika keluar RS
9. Jenis kelamin
10. Status keluar RS (Outcome)
11. Berat Badan Baru lahir (gram)
12. Diagnosis Utama
13. Diagnosis sekunder (komplikasi & Ko-morbiditi)
14. Prosedur/pembedahan utama
Dapat disimpulkan bahwa Pelayanan kesehatan dengan mutu yang baik dan biaya terjangkau
menjadi harapan bagi seluruh masyarakat. rumah sakit merupakan pemberi pelayanan
kesehatan yang utama yang harus melakukan pengendalian biaya dan pengen-dalian mutu
dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Pengembangan pelayanan rumah sakit
dengan pembiayaan atau pembayaran yang terstandar akan dapat memberikan banyak keuntungan baik bagi pasien, penyedia pelayanan kese-hatan dan pihak penyandang dana lainnya.
Selain itu juga bisa dapat dilakukan evaluasi mutu pelayanan dengan mudah.

Seleksi Provider: Salah Satu Upaya Pengendalian Biaya (dalam Managed Care)

Dalam produk Managed Care melakukan seleksi provider yang efisien dan efektif biaya
adalah sangat penting sebagai salah satu cara pengendalian. Untuk itu, pihak pengelola
Managed Care harus mengembangkan dan memelihara jaringan provider yang efisien dan
efektif biaya antara lain dengan:

Menawarkan jumlah peserta yang banyak / dalam bilangan besar\

mengatur kontrak dengan provider secara efektif

membantu supervisi dalam hal kinerja medis dan finansial

Berbagai Cara Seleksi Provider antara lain:


1. Credentialing
2. Profil Dokter; dapat dikembangkan dari berbagai sumber seperti:

Formulir klaim fee for service atau form pasien yang diisi dokter pada metode
kapitasi

Telaah Utilisasi (Utilization review) atas ketepatan penggunaan pelayanan medis


seperti jumlah pemeriksaan lab, rujukan, dll

Analisis Panel pasien, mencakup analisa persentase penyakit yang diobati, distribusi
usia pasien, proporsi pasien rawat inap dan rawat jalan

kuesioner survei status kesehatan yang diisi pasien untuk menentukan perbaikan
status kesehatan setelah adanya intervensi medis

survey kepuasa peserta

3. Penelitian Riwayat Malpraktek


4. Ekspektasi yang jelas; berupa penyampaian dengan jelas perihal persyaratan, peraturan,
dan target yang ingin dicapai. Dengan adanya hal ini maka akan meyakinkan provider untuk
melaksanakan praktek kedokteran secara konsekuen dan sesuai dengan tujuan organisasi
Managed Care.

Вам также может понравиться