Вы находитесь на странице: 1из 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat ini, persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks, Banyak
perusahaan yang berlomba untuk mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis
dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam mengahadapi persaingan
tersebut, manajemen perusahaan harus memiliki keahlian yang baik dan peka
terhadap persaingan yang terjadi agar mampu mengantisipasi dan memenangkan
persaingan usaha sehingga dapat menjalankan perusahaan dengan efektif dan efesien.
Saat ini setiap perusahaan berkonsentrasi untuk mendapatkan posisi terbaik
dipasar dari pada hanya sekedar bertahan hidup. Oleh karena itu, perusahaan tidak
hanya berusaha mendapatkan konsumen yang baru tetapi juga berusaha keras untuk
mempertahankan pelanggan yang telah mereka dapatkan. Harapan konsumen juga
merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena ekspektasi
konsumen terhadap mutu suatu produk terus meningkat. Sekarang ini produk yang
ditawarkan sudah sangat bayak dan bervariatif, maka perusahaan harus mengerti
bahwa pelanggan cenderung akan memilih penawaran yang sesuai dengan kebutuhan
dan harapan, yang selanjutnya konsumen akan membeli produk dengan berdasarkan
pandangan nilai akan produk tersebut.
Saat ini kondisi kekuatan pasar ada ditangan pembeli, sehingga perusahaan
harus mampu mengetahui dan menciptakan suatu produk yang sesuai dengan
keinginan, kebutuhan, persepsi dan gaya hidup guna mencapai kepuassan pelanggan.
Perusahaan harus mampu menciptakan keunggulan atas produknya dalam persepsi
pelanggan sehingga pandangan baik pelanggan atas produk terus ada dalam
benaknya.

1.2 Rumusan Masalah


Apa yang dimaksud dengan Segmentasi?
Apa yang dimaksud dengan Targeting?
Apa yang dimaksud dengan Positioning?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Diharapkan para pembaca mampu mengenali apa yang dimaksud dengan
analisis Segementasi, analisis Targeting, dan analisis Positioning. Serta makalah ini
dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran.

BAB II
Landasan Materi
2.1 Segmentasi
Segmentasi adalah upaya untuk memilah konsumen berdasarkan kesamaan
karakteristiknya terkait dengan minat dan kebutuhan mereka.
Segmentasi merupakan proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau
jasa kedalam beberapa segmen yang memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli,
geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup. Dengan melakukan segmentasi
pasar, pemasaran akan lebih terarah dan efektif sehingga dapat memberikan kepuasan
kepada konsumen. (Griffin (2006)).
Tingkat Segmentasi:

Pemasaran Segmen

kelompok

besar

calon

pembeli

potensial dalam suatu pasar yang memiliki karakteristik yang homogeny.

Pemasaran Relung (niche)

: kelompok pembeli potensial yang lebih

sempit dibandingkan dengan segmen dengan karakteristik yang lebih


spesifik / khusus. Biasanya merupakan pasar kecil yang kebutuhannya tidak
terlayani dengan baik.

Pemasaran lokal

: pemasaran yang dilakukan untuk satu

wilayah geografis atau demografis tertentu. Membidik pembeli lokal.

Pemasaran individual

: pemasaran segmen tunggal . Sebagai

pemasaran sesuai pesanan atau pemasaran satu lawan satu.

Dasar segmentasi pasar konsumen


Geografis : wilayah, ukuran kota, kepadatan penduduk, iklim, dan topografis

Demografis

: usia, ukuran keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan,

pendidikan,

agama, ras, kewarganegaraan, dan kelas sosial

Psikografis

: gaya hidup dan kepribadian.

Perilaku

: kejadian, manfaat, status pemakai, tingkat pemakaian, status

kesetiaan, tahap kesiapan pembeli, dan sikap terhadap produk.


2.2 Targeting
Targeting adalah mengevaluasi beragam segmen untuk memutuskan segmen
mana yang menjadi target market. Serangkaian program pemasaran yang dilakukan
harus sesuai dengan karakteristik pasar sasaran yang hendak dituju.
Sebelum perusahaan melakukan targeting atau memilih konsumen sesuai dan
akan dilayani terlebih dahulu perusahaan harus melakukan segmentasi yang baik.
1. Terukur
2.
3.
4.
5.

luasan.
Substansial
Dapat dicapai
Dapat didiferensiasi
Dapat ditindaklanjuti

: kebutuhan, jumlah, berapa besarnya, wilayah,


: cukup besar untuk dimasuki/ menguntungkan.
: dapat dicapai oleh perusahaan.
: buat produk yang beda/ unik.
:dapat ditindak lanjuti dengan bauran

pemasaran.

Menetapkan target pasar:

Mengevaluasi segmen pasar : menilai beragam segmen yang telah diketahui.


Harus memperhatikan faktor , seperti daya tarik segmen keseluruhan dan
tujuan serta sumber daya perusahaan.

Memilih segmen pasar:


1. Konsentrasi segmen tunggal : perusahaan memilih sebuah segmen
tunggal.
Contoh

: Volkswagen berkonsentrasi pada pasar

mobil kecil dan porsche pada pasar mobil sport.


2. Spesialisasi selektif
: perusahaan memilih sejumlah segmen
yang berpotensi sebagai penghasil uang.
Contoh
: barang antik untuk kolektor
3. Spesialisasi Produk
: perusahaan berkonsentrasi

dalam

menghasilkan produk tertentu yang dijual ke beberapa segmen .


Contoh
: Perusahaan Mikroskop yang menjual
mikroskop ke lab, pemerintah, dan ke universitas
4. Spesialisasi Pasar
: perusahaan berkonsentrasi melayani
berbagai kebutuhan suatu kelompok pelanggan tertentu.
Contoh
: Perusaan yang menjual bermacammacam produk ke lab universitas yang terdiri dari: mikroskop,
osiloskop, pembakar bunsen dll.
5. Cakupan Seluruh Pasar
: perusahaan berusaha melayani seluruh
kelompok pelanggan dengan menyediakan smua produk yang
mungkin mereka butuhkan. Biasanya dilakukan oleh perusahaan yang
sangat besar.

Targeting
1. Single target (hanya menjual 1 produk di 1 pasar0
Market

Produk 1
2
3

2. Selective target (menjual 2 produk di 2 pasar)


Market

Produk 1
2
3

3. Market focus (menjual semua produk di 1 pasar)


Market

Produk 1
2
3

4. Produk focus (menjual 1 produk di 3 pasar)


Market

Produk 1
2
3

5. Mass market (menjual semua produk di semua pasar)


Market

Produk 1
2
3

2.3 Positioning
Positioning adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang
membedakannya dengan produk pesaing. Dengan upaya identifikasi, pengembangan,
dan komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta competitive advantage. Dalam
hal ini termasuk brand image, manfaat yang dijanjikan serta competitive advantage.
Dengan begitu, produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus
dibandingkan dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi konsumen.
Mengapa harus Positioning?
7

1. Mempermudah proses pemahaman konsumen dengan berbagai informasi


2. Persaingan yang lebih bagus
3. Dasar mengembangkan

penyampaian pesan komersial dalam promosi

(Advertising)
Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda perusahaan harus melihat
dua faktor yaitu daya tarik pasar secara keseluruhan serta tujuan dan resource
perusahaan. Segmentasi memiliki peran penting karena beberapa alasan; pertama,
segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan
sumber daya. Kedua, segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen
strategi. Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing,
dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang
dilakukan oleh pesaing. Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam segmentasi pasar
yaitu : survey stage, analysis stage, dan proffiling stage.
2.4 Sejarah Motor
2.4.1 Honda
PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di
Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor. Saat
itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang
dalam bentuk CKD (completely knock down).
Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe bisnis, S
90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama
selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada
tahun dan terus berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan
menjadi salah satu moda transportasi andalan di Indonesia.
8

Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif mendorong PT


Federal Motor memproduksi berbagai komponen sepeda motor Honda tahun 2001 di
dalam negeri melalui beberapa anak perusahaan, diantaranya PT Honda Federal
(1974) yang memproduksi komponen-komponen dasar sepeda motor Honda seperti
rangka, roda, knalpot dan sebagainya, PT Showa Manufacturing Indonesia (1979)
yang khusus memproduksi peredam kejut, PT Honda Astra Engine Manufacturing
(1984) yang memproduksi mesin sepeda motor serta PT Federal Izumi Mfg.(1990)
yang khusus memproduksi piston.
Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda
motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor
Honda ini. Pada tahun 2001 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di
merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi
kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50% milik
Honda Motor Co. Japan.
Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan, pabrik
pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat.
Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta pabrik ke 3 yang
berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan
fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005.
Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini memiliki
kapasitas produksi 4.2 juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk permintaan pasar
sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang
berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 40 juta pada
tahun 2013. Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang yang berhasil diraih oleh
industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN.

Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelannggan sepeda motor Honda,


saat PT Astra Honda Motor di dukung oleh 1.800 showroom penjualan, 3.600 layanan
service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station), serta 7.550
gerai suku cadang, yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda di
seluruh Indonesia.
Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di
Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar 20.000
orang, ditambah ratusan vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang
kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan
rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat memberikan kesempatan kerja kepada
sekitar setengah juta orang. PT Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan

10

sarana transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan
harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.
2.4.2 Yamaha
Nama besar Yamaha tidak bisa dilepaskan dari penggagas sekaligus pendiri
Yamaha Motor Corporation di Jepang yaitu Genichi Kawakami. Lahir di Hamakita,
sebuah kota yang dekat dengan Hamamatsu, 30 Januari 1912. Prestasi tertingginya
adalah menjadi presiden Nippon Gakki pada usia 38 tahun. Nippon Gakki inilah cikal
bakal berdirinya Yamaha Motor Corporation.
Sulitnya kondisi di Jepang pada saat Genichi menjadi Presiden, menjadi
tantangan terberat untuknya. Usai perang dunia ke-2 membuat Jepang menjadi sangat
terpuruk secara keseluruhan. Parapegawai perusahaan berada pada situasi sulit
dengan jam kerja panjang serta upah minim. Namun seorang Genichi justru memiliki
sebuah ambisi untuk keluar dari kondisi sulit tersebut. Tanggung jawabnya sebagai
pemimpin perusahaan membuatnya berpikir untuk mencoba memproduksi sepeda
motor. Gagasan itu tercetus pada tahun 1953.
Munculnya

Capung

Merah

Sejarah motor Yamaha pertama dalam bentuk muncul pada Agustus 1954. Diberi
nama Yamaha YA-1, motor ini berkapasitas 125cc dan digelari Aka tombo atau
Capung Merah. Genichi menggunakan material yang sudah tidak digunakan untuk
memproduksi sebuah sepeda motor. Sebelumnya Yamaha memproduksi baling-baling
kayu untuk pesawat terbang dan lalu berkembang dengan bahan logam sebelum
akhirnya berhenti setelah perang dunia berhenti. Itulah awal mula sejarah Yamaha dan
motornya dirintis.

11

Berdirinya Yamaha Motor Corporation


Divisi pabrikasi sepeda motor Nippon Gakki dirasa perlu untuk berdiri sendiri
dan akhirnya menjadi Yamaha Motor Corporation pada tanggal 1 Juli 1955. Jumlah
pekerja pada awalnya berjumlah 274 orang dan berkapasitas produksi sekitar 200 unit
motor/bulan.Dalam perkembangannya, Yamaha Motor Corporation memproduksi
produk lain seperti mesin kapal, raket tenis, mobil salju, mobil golf, dan lain-lain.
Karakter Genichi yang terus-menerus mencoba mencari inovasi terbaru dari hasil
pengamatannya, membuat Yamaha semakin berkembang dari waktu ke waktu.
Pada tahun 1977, Genichi Kawakami mengundurkan diri dari posisinya di
Yamaha Motor dan diteruskan oleh putranya yaitu Hiroshi Kawakami. Beliau sempat
menjadi penasehat tertinggi perusahaan pada tahun 1983. Dalam masa pensiunnya,
Genichi aktif menulis buku terutama tentang dunia music. Beliau sempat mendirikan
sekolah komunitas music terbesar dan terkenal di dunia yaitu Yamaha Music.
Dominasi Otomotif Yamaha
Dengan slogan Yamaha semakin didepan-nya, Yamaha mencoba dan berusaha
untuk terus menjadi pemimpin persaingan motor di Indonesia dan dunia. Melalui 2
pembalap utamanya di motogp,Yamaha berhasil memperoleh gelar prestisius Juara
Motogp tiga gelar sekaligus yaitu gelar team, pabrikan, dan pembalap. Valentino
Rossi dan Jorge Lorenzo menjadi penyelamat kemenangan Team Yamaha disetiap
pertandingan.Begitu dominasinya Yamaha didunia membuat tingkat penjualan motor
Yamaha semakin meningkat dari tahun ketahun. Beberapa gelar ICSA Award dan
beberapa penghargaan lainnya, berkali-kali menjadi milik Yamaha. Dan untuk kita,
jangan pernah berhenti berinovasi dan berkreasi bila ingin maju Karena siapapun asal
mau berusaha dengan keras, akan layak untuk semakin didepan. Seperti Motor
Yamaha.

12

SALAM SEMAKIN DI DEPAN

2.4.3 Suzuki
Anda pasti mengenal merk Suzuki, Ya sebuah merk otomotif terkenal dari
sebuah perusahaan otomotif jepang yang memproduksi motor dan mobil, produkproduknya sangat terkenal di dunia. Pendiri Suzuki yaitu Michio Suzuki dilahirkan
pada tahun 1887 di sebuah kota kecil bernama Hamamatsu sekitar 200 km dari
Tokyo, Jepang. Ia merupakan anak dari seorang petani kapas Jepang. Michio bekerja
sebagai tukang kayu dan tumbuh menjadi seorang anak muda yang mau bekerja keras
. Pada tahun 1909, pada usia 22 tahun, dia merancang sebuah alat tenun kayu yang
dioperasikan dengan pedal, dan mulai menjual produknya. Suzuki Loom Works pun
didirikan. Bisnis nya berjalan baik, pesanan stok semakin meningkat dan Michio
Suzuki mengembangkan mesinnya untuk industri sutra. Akhirnya, banyak mesin yang
dikembangkan para ahli SLW dan bisnisnya pun tumbuh dengan pesat.
Sebelas tahun kemudian, pada 1920, Michio Suzuki memutuskan untuk
memperkenalkan bisnis nya di bursa saham. Hari-hari sebagai perusahaan kecil milik
keluarga pun berakhir, Michio Suzuki membutuhkan dana untuk bisa melakukan
expansi bisnisnya untuk memenuhi permintaan dari pasar yang semakin berkembang.
Pendirian Suzuki Loom Manufacturing Company (Suzuki Jidosha Kogyo) pada
Maret 1920 di anggap sebagai cikal bakal dari Suzuki Motor Company. Suzuki Loom
Manufacturing Company mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk investasi dan

13

perusahaan ini pun berkembang dengan cepat. Pada tahun 1922 Suzuki Jidosha
Kogyo telah menjadi perusahaan perkakas tenun terbesar di Jepang . Pada saat itu,
Jepang belum menjadi kekuatan industri terbesar seperti yang kita kenal seperti
sekarang ini . Komoditi ekspor terpenting saat itu adalah hasil garmen dan pakaian .
Pada tahun 1926 Suzuki mulai meng-ekspor perkakas tenunnya ke Asia Tenggara dan
India. Tetapi kebutuhan pasar dalam sekejap telah terpenuhi, perkakas tenun
berkualitas tinggi dari Suzuki yang bisa bertahan lama menyebabkan permintaan
untuk alat tenun baru pun perlahan menyusut. Suzuki mulai mempertimbangkan
untuk

membuat

produk

lain

selain

memproduksi

mesin

tenun

Bisa dikatakan hanya sedikit sekali pabrikan sepeda motor atau mobil di Jepang
sebelum Perang Dunia ke Dua . Soichiro Honda baru membuat sepeda motornya
pada tahun 1947. Sedangkan di Eropa dan Amerika industri sepeda motor dan mobil
telah berjalan beberapa dekade. Mesin Otto telah dipatenkan di jerman tahun 1876
dan prototype sepeda motor pertama Einspur, Gottlieb Daimlers telah dibuat tahun
1885. Robert Bosch memperkenalkan low-tension magneto the motorcycle sebelum
akhir abad 19 dan pada saat yang sama Michio Suzuki sedang mendesain perkakas
tenun pertamanya, perusahaan Eropa seperti Zedel (kemudian menjadi NSU), Royald
enfield, puch, Peugeot, Norton dan Husqvarna telah memproduksi sepeda motor,
begitu juga Indian dan Harley Davidson di Amerika. Majalah-majalah sepeda motor
telah terbit dan beberapa club motor ter-organisir muncul di Eropa. Balap Isle Of Man
TT pertama berlangsung tahun 1907, dua tahun sebelum Michio Suzuki memulai
bengkel

perkakas

tenunnya.

Tidak perlu dipertanyakan lagi, bahwa Jepang memang bukanlah pioneer dalam hal
mendesain sepeda motor. Pabrikan Jepang terjun ke dalam bisnis ini puluhan tahun
setelah Eropa dan dalam permulaannya pun mereka kebanyakan meniru desain dan
the technical solutions dari mesin-mesin Eropa. Tetapi kita semua tahu apa yang
terjadi setelah era tersebut, beberapa puluh tahun setelah Perang Dunia ke 2 pabrikan
raksasa Jepang mendominasi pasar sepeda motor dunia. Suzuki Loom Manufacturing
Company adalah sebuah perusahaan yang mengesankan tetapi semakin menurunnya
14

permintaan akan produk mereka membuat Suzuki mempertimbangkan untuk terjun ke


dalam bisnis otomotif. 20.000 kendaraan diimpor Jepang tiap tahunnya, tetapi belum
bisa memuaskan permintaan pasar akan kendaraan kelas ringan yang murah. Michio
Suzuki melihat celah pasar ini dan memulai langkah pertamanya.

Tahun 1938 Suzuki membuat prototype mobil pertamanya, berdasarkan pada


Austin Seven. Tim riset Suzuki membeli sebuah Austin Seven dari Inggris, dipreteli
dan dipelajari, setelah beberapa bulan kemudian mereka telah bisa membuat replika
dari mobil 737cc buatan inggris tsb. Pada saat itu Jepang hanya menguasai sedikit
pengetahuan tentang bagaimana memproduksi mobil dan sepeda motor yang bagus
dan meniru dari mobil buatan pabrikan Eropa sepertinya menjadi jalan untuk
memulainya. Tetapi timing nya sangat tidak tepat. Pada saat itu Jepang sedang bersiap
untuk berperang. Proyek ini terbengkalai dan Austin Seven versi Suzuki tidak pernah
diproduksi massal. Meskipun begitu proyek ini memang bukan ide yang original,
karena

mobil

pertama

dari

Nissans

berdasarkan

pada

Austin

Seven.

Setelah perang berakhir, diikuti oleh periode pembangunan kembali dan pemulihan
ekonomi yang saat itu sangat tidak stabil. Pabrik perkakas tenun SLMC berusaha

15

untuk diperbaharui, tetapi gelombang serangan tahun 40-an serta struktur finansial
yang berantakan pasca perang pada awal 50-an hampir menghancurkan Suzuki Loom
Manufacturing Company. Berdasarkan sebuah cerita tentang Shunzo, yaitu anak lakilaki Michio, dia memiliki ide untuk memasangkan mesin pada sepedanya ketika dia
pulang dari perjalanan memancing pada suatu hari di musim gugur. Tanpa suatu
tujuan khusus, dia berkutat dengan meja gambar di rumahnya dan mulai merancang
sepeda bermotor nya sendiri. Tidak pernah diketahui apakah cerita ini nyata atau
tidak, tetapi yang pasti manufacturing sepeda motor akan menyelamatkan perusahaan
ini dari kehancuran. Pada November 1951 para insinyur dari Suzuki Loom
Manufacturing Company mulai mendesain sebuah mesin yang bisa dipasangkan pada
sepeda. ide ini tidaklah unik, saat itu lebih dari 100 perusahaan Jepang lainnya
muncul dengan ide yang sama . Soichiro
Honda memulai Honda Technical Research Institute nya pada tahun 1946
dengan memperbaiki mesin-mesin kecil bekas yang dipakai oleh tentara Jepang
selama perang dan memasangkannya pada sepeda . Satu tahun kemudian Honda
mulai membuat mesin mereka sendiri. Saat itu Suzuki menyerahkan produksi sepeda
bermotor pertama nya kepada Honda (Sekarang bernama Honda Motor Company)
yang menguasai 70% dari commuting market . Sebelum mesin Power Free 36cc
dirilis, sebuah mesin prototype 30cc, diberi nama Atom telah dibuat oleh Suzuki.
The Atom tidak pernah diproduksi massal . Kualitas yang tinggi dari sepeda motor
Suzuki membuatnya berdiri kokoh dan membuat gebrakan besar di Jepang . Banyak
dari ide-ide original Shonzu Suzuki sampai ke tahap produksi. Sistem rancangannya
dianggap sangat jenius, sehingga Kantor Hak Paten dari pemerintahan demokratik
yang baru, memberikan subsidi keuangan pada Suzuki untuk meneruskan riset
engineering sepeda motor. Tidak seperti kebanyakan kompetitornya, the Power
Free tidak mempergunakan mesin dari produk berlebih milik militer, tetapi
seluruhnya dibuat oleh Suzuki.

16

Sepeda Motor Pertama buatan Suzuki


Pabrikan Suzuki bahkan membuat karburator dan magnet flywheel . The
Power Free , diluncurkan akhir 51, baru saja dijual beberapa bulan tidak lama
berselang dilakukan banyak perubahan dan peningkatan . Hanya sebentar setelah
Power Free diluncurkan pemerintah Jepang mengubah kebijakan tentang izin
mengendarai sepeda motor berkapasitas kecil.Tidak diwajibkan lagi Surat Izin
Mengemudi untuk mengendarai sepeda motor 4 tak berkapasitas sampai 90cc dan 2
tak sampai 60cc. Suzuki dengan segera melakukan pengembangan sepeda motor baru
dengan peningkikatan kapasitas mesin menjadi 60cc. Dan ditambahkan pula gearbox
dua speed pada produk mereka. Setelah The Power Free sukses di pasaran, pada
tahun 1953 Suzuki Jidosha Kogyo memperkenalkan Diamond Free yang
merupakan pengembangan dari the Power Free. Kemudian tahun 1954 Mini Free
moped 50cc yang mempergunakan vee belt sebagai penerus daya dirilis, pada tahun
itu Suzuki memproduksi 6000 sepeda motor perbulan, dan berganti nama menjadi
Suzuki Motor Co. Ltd pada bulan juni 1954 . Berawal dari pembuatan Bracket
untuk mesin temple pada sepeda buatan Suzuki pertama kali. Akhirnya pada tahun
1954, Suzuki mencoba membuat sepeda motor pertamanya dengan nama COLLEDA
90cc. sampai dengan tahun 1960an, tidak banyak yang dapat dilakukan Suzuki karena
sedikitnya permintaan export. Di tahun 1967, Suzuki meluncurkan T500 yang
diexport ke Amerika dan Inggris dengan nama Titan untuk USA dan Cobra untuk
Inggris. Kemunculan T500 dinilai cukup sukses dan terus dikembangkan menjadi
GT500 yang terus diproduksi hingga tahun 1977. Pada tahun1971, Suzuki mengalami
kegagalan di pasar dunia dengan meluncurkan dengan model GT750 atau Water
Buffalo. Pada tahun 1976 GT750 dikembangkan Menjadi GS750. Model GS750 ini
cukup sukses dan sangat cepat menjadi popular. Pada tahun 1978, Suzuki mencapai
kesuksesan yang luar biasa dengan diluncurkanya model GS 1000, Kesuksesannya ini

17

dipicu karena motor Suzuki model GS 1000 ini memiliki frame yang terlihat lebih
kokoh dibanding motor-motor lain saat itu.

Mobil buatan Suzuki


Hasil pengembangan GS 1000 adalah GSX 1000 itahun 1980 dan GSX 1100 Katana
di tahun 1982. Dengan model yang dikenal power full, style yang modern, body
ringan dan harganya yang. sangat kompetitif. ini Suzuki mencapai sukses besar. Pada
tahun 1986, kembali Suzuki membuat gebrakan dengan model andalanya GSX-R750
dan GSX-R 1100 yang dikenal sebagai motor super cepat pada saat itu karena
modelnya yang mengadobsi motor balap dan diperuntukkan pada jalan raya. Suzuki
model GSX-R750, sampai saat ini terus diproduksi sampai saat ini karena memiliki
penjualan yang baik. Lain halnya dengan Suzuki model GSX-R 1100, produksinya di
stop karena penjualan yang tak baik dan menyebabkan kerugian. Di tahun 1990an,
GSX-R 1100 kembali didesign ulang namun tetap kurang mencapai kesuksesan.
Gebrakan yang kesekian kalinya dialakukan kembali oleh Suzuki pada tahun 1999
dengan memproduksi GSX-1300R yang kita kenal dengan nama HAYABUSA
sekaligus menjadi motor jalanan (street bike) yang tercepat didunia karena kecepatan
mencapai 310km/jam.

Suzuki Hayabusa, Motor Buatan Suzuki yang merupakan tercepat di Dunia


Setelah melihat perkembangan yang sukses dari perusahaan Suzuki yang
didirikannya, pada tahun 1982 pada umur 94 Michio Suzuki akhirnya
menghembuskan nafas terakhirnya. Ia berhasil membawa Suzuki menjadi sebuah
perusahaan otomotif yang terkenal dan besar di dunia dengan banyak produk yang
dikeluarkan disukai oleh masyarakat. Itu semua adalah ciptaannya yang dibuat
berdasarkan kejeliannya dalam mendengarkan konsumen. Bukan untuk sebuah gaya,
tapi efisiensi.

18

BAB III
Analisis STP Motor Honda, Yamaha, dan Suzuki
3.1 Segmentasi
Untuk mencapai hasil pemasaran yang optimal, pertama kali harus terlebih
dahulu melakukan sekmentasi pasar atas produk yang akan di jual. Segmentasi pasar
pada intinya membagi potensi pasar menjadi bagian-bagian tertentu, bisa berdasarkan
usia, kelas ekonomi, dan pendidikan ataupun juga berdasarkan gaya hidup.
1. Demografis yaitu berdasarkan usia,penghasilan dan etnis.
2. Psikografis yaitu gaya hidup konsumen seperti aktifitas,ketertarikan dan
pendapatan mereka mencerminkan karakteristik psikografi konsumen. Pola
pembelian sering kali di pengaruhi oleh gaya hidup kita dibandingkan latar
belakan demografis.
3. Geografis yaitu berdasarkan wilayah, ukuran kota, kepadatan penduduk, iklim,
dan topografis.

Pembagian yang paling lazim dari segmentasi pasar yang dilakukan oleh Honda,
Yamaha, dan Suzuki adalah pembagian lapisan pasar menjadi 3 kelas misalnya kelas
A (kelas ekonomi atas), kelas B (kelas ekonomi menengah), kelas C (kelas ekonomi
bawah). Produk-produk yang ditawarkanpun relatif juga berdasarkan usia dan gaya
hidup. Maka dari itu honda,yamaha,maupun suzuki mengeluarkan berbagai macam
produk utuk memenuhi segmen tersebut.
Sebagai contoh : yamaha mengeluarkan produk metik pertama sejak tahun 2003 lalu,
dengan produk Mio-nya langkah ini di ambil oleh yamaha untuk mengincar kaum
hawa. Melihat penjualan motor metik terus tumbuh honda pun mengelukarkan metik

19

pertamanya dengan produk Vario pada tahun 2006, dengan mengincar hal yang sama
suzuki juga mengeluarkan produk metik dengan nama Spin125, namun penjualan
motor metic milik suzuki masih kalah saing di bandingkan motor metik milik honda
dan yamaha.
Secara keseluruhan segmen geografis motor Honda, Yamaha, dan Suzuki yaitu
tidak menentukan wilayah sasaran mana yang akan jadi sasaran tetapi sasaran yang
dilakukan ialah menyebar yaitu melayani semua segmen pasar. Segmen demografis
yaitu secara keseluruhan motor Honda, Yamaha, dan Suzuki dapat dipakai oleh semua
kalangan dari atas sampai bawah, laki-laki maupun perempuan, dan usia remaja
sampai dewasa. Segmen psikografisnya yaitu dengan banyaknya kebutuhan
masyarakat tentang sarana transportasi yang cepat maka perushaan-perusahaan motor
berlomba-lomba untuk membuat produk yang nyaman dan irit.
3.2 Targeting
Setelah perusahaan mengindentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya
adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana
yang menjadi target market. Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda
perusahaan seperti Honda, Yamaha, dan Suzuki harus melihat dua faktor yaitu daya
tarik pasar secara keseluruhan serta tujuan dan resource (sumber) perusahaan.
Perusahaan Honda, Yamaha dan Suzuki harus melihat apakah suatu segmen potensial
memiliki karakteristik yang secara umum menarik seperti ukuran, pertumbuhan,
profitabilitas, skala ekonomi, resiko yang rendah dan lain-lain. Perusahaan juga perlu
mempertimbangkan apakah berinventasi dalam segmen tersebut masuk akal dengan
mempertimbangkan tujuan dan sumber daya perusahaan.
Pengertian targeting itu sendiri merupakan sebuah sasaran, siapa yang dituju.
Dalam menentukan targeting maka dilakukan beberapa survey untuk mengetahui
keadaan pasar nantinya, agar ketika proses pemasaran tidak salah sasaran.
Selanjutnya ada tiga kriteria yang harus dipenuhi perusahaan pada saat mengevaluasi
20

dan menentukan segmen mana yang akan dijadikan target. Pertama, perusahaan harus
memastikan bahwa segmen pasar yang dibidik itu cukup besar dan akan cukup
menguntungkan. Kedua, adalah bahwa strategi targeting itu harus didasarkan pada
keunggulan kompetitif perusahaan yang bersangkutan. Ketiga, adalah bahwa segmen
pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi pesaingnya.
Disini banyak produk yang ditawarkan oleh masing-masing perusahaan
seperti Honda dengan contohnya dengan segmen motor matic nya Honda Beat FI
untuk mengincar kaum muda yang ingin tampil gaya dan elegan. Honda menempati
urutan pertama dengan pangsa pasar secara keseluruhan 1.856.637 Unit sepanjang
tahun 2013. Sedangkan Yamaha dengan segmen maticnya dengan produk Yamaha
Mio Series dengan mengincar segmen yang sama, pangsa motor Yamaha 1.139.217
Unit sepanjang 2013 menempati posisi kedua. Dan Suzuki motor Spin 125 dengan
pangsa pasar 700.000 Unit sepanjang tahun 2013 dengan menempati posisi ketiga.
Secara keseluruhan targeting pada motor Honda, Yamaha, dan Suzuki adalah
konsumen dari semua kalangan dan cakupan seluruh pasar yaitu perusahaan berusaha
melayani seluruh kelompok pelanggan dengan menyediakan semua produk yang
mungkin mereka butuhkan.
3.3 Positioning
Posisioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak konsumen dari
sebuah nama perusahaan atau produk. Positioning adalah bagaimana sebuah produk
dimata konsumen yang membedakannya dengan produk pesaing. Dalam hal ini
termasuk brand image, manfaat yang dijanjikan serta competitive advantage
(keuntungan). Inilah alasan kenapa konsumen memilih produk suatu perusaan bukan
produk pesaing. Dengan kata lain positioning adalah suatu strategi dalam kegiatan
pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan (differents), keuntungan
(advantages), manfaat (benefit) yang membuat konsumen selalu ingat dengan suatu
produk. Ini langkah yang terakhir yang dilakukan para pemegang perusahaaan
Honda, Yamaha dan Suzuki. Mereka ingin membuat keunikan tersendiri untuk agar
konsumen depat mengingat suatu produk buatan mereka. Misalnya Honda
21

menciptakan edisi khusus semua produknya yang bertema Repsol Edition, seperti
kelas Moto Gp yang dibawa oleh Casey Stoner dan Daniel Pedrosa, Lain halnya
dengan Yamaha dan suzuki mereka membuat agar dapat diingat oleh konsumen
dengan membintangi sebuah iklan produk-produk mereka. Dengan begitu mereka
para konsumen akan menggunakan produk tersebut agar terlihat libih percaya diri
dengan produk yang dibawakan oleh bintang idolanya. Selain itu konsumen melihat
juga dari segi kualitas dan harga, misalnya konsumen sudah percaya bahwa motor
Honda adalah motor yang harganya lebih tinggi dari Suzuki dan Yamaha dengan
kualitas yang terbaik dibandingkan Yamaha dan Suzuki. Sedangkan Yamaha dan
Suzuki tingkatannya dibawah Honda. Untuk lebih meperjelas silahkan lihat grafik din
bawah ini:
Harga
5
4
Honda
Yamaha

Suzuki

2
1

kualitas
0

22

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Memasuki era globalisasi saat ini, Perusahaan seperti Honda, Yamaha dan
Suzuki dihadapkan oleh persaingan-persaingan ketat untuk menciptakan produkproduk yang inovatif yang dapat diterima oleh konsumen. Dalam hal ini menjadi
faktor yang penting dalam sebuah perusahaan untuk di jadikan sebuah aset yang
bernilai. Sebuah perusahaan harus dapat membangun mereknya agar dapat meraih
dominasi di mata konsumen. Konsumen sebagai sasaran pemasaran selalu
menentukan sendiri apa yang hendak di beli, bayak faktor yang mempengaruhi
konsumen untuk membeli. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi prilaku
konsumen dalam menilai, memilih dan membeli suatu produk. Dan rasa puas dan
tidak puas konsumen terletak pada hubungan antara pihak perusahaan untuk
membangun timbal balik untuk memenuhi setiap kebutuhan konsumen. Semakin
banyaknya varian jenis kendaraan roda dua dipasaran membuat konsumen memiliki
berbagai macam pilihan kendaraan roda dua yang sesuai kebutuhan apalagi
ditambahnya produsen-produsen baru dipasaran, yang pasti tentunya mempunyai ciri
khas yang berbeda-beda. Para produsen harus mengetahui apa yang diinginkan,jika
tidak ingin konsumen beralih ke merk lain. Lalu selain itu segmentasi, targeting
hampir semuanya sama namun yang memebedakannya yaitu positiong dari segi harga
dan kualitas.

DAFTAR PUSTAKA

23

http://dokumen.tips/download/link/makalah-tentang-segmentasi-targeting-positioning

24

Вам также может понравиться