Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
BAB II
Landasan Materi
2.1 Segmentasi
Segmentasi adalah upaya untuk memilah konsumen berdasarkan kesamaan
karakteristiknya terkait dengan minat dan kebutuhan mereka.
Segmentasi merupakan proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau
jasa kedalam beberapa segmen yang memiliki kesamaan dalam hal minat, daya beli,
geografi, perilaku pembelian maupun gaya hidup. Dengan melakukan segmentasi
pasar, pemasaran akan lebih terarah dan efektif sehingga dapat memberikan kepuasan
kepada konsumen. (Griffin (2006)).
Tingkat Segmentasi:
Pemasaran Segmen
kelompok
besar
calon
pembeli
Pemasaran lokal
Pemasaran individual
Demografis
pendidikan,
Psikografis
Perilaku
luasan.
Substansial
Dapat dicapai
Dapat didiferensiasi
Dapat ditindaklanjuti
pemasaran.
dalam
Targeting
1. Single target (hanya menjual 1 produk di 1 pasar0
Market
Produk 1
2
3
Produk 1
2
3
Produk 1
2
3
Produk 1
2
3
Produk 1
2
3
2.3 Positioning
Positioning adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang
membedakannya dengan produk pesaing. Dengan upaya identifikasi, pengembangan,
dan komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta competitive advantage. Dalam
hal ini termasuk brand image, manfaat yang dijanjikan serta competitive advantage.
Dengan begitu, produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus
dibandingkan dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi konsumen.
Mengapa harus Positioning?
7
(Advertising)
Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda perusahaan harus melihat
dua faktor yaitu daya tarik pasar secara keseluruhan serta tujuan dan resource
perusahaan. Segmentasi memiliki peran penting karena beberapa alasan; pertama,
segmentasi memungkinkan perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan
sumber daya. Kedua, segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen
strategi. Ketiga, segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing,
dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang
dilakukan oleh pesaing. Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam segmentasi pasar
yaitu : survey stage, analysis stage, dan proffiling stage.
2.4 Sejarah Motor
2.4.1 Honda
PT Astra Honda Motor (AHM) merupakan pelopor industri sepeda motor di
Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor. Saat
itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang
dalam bentuk CKD (completely knock down).
Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe bisnis, S
90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama
selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada
tahun dan terus berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan
menjadi salah satu moda transportasi andalan di Indonesia.
8
10
sarana transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan
harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.
2.4.2 Yamaha
Nama besar Yamaha tidak bisa dilepaskan dari penggagas sekaligus pendiri
Yamaha Motor Corporation di Jepang yaitu Genichi Kawakami. Lahir di Hamakita,
sebuah kota yang dekat dengan Hamamatsu, 30 Januari 1912. Prestasi tertingginya
adalah menjadi presiden Nippon Gakki pada usia 38 tahun. Nippon Gakki inilah cikal
bakal berdirinya Yamaha Motor Corporation.
Sulitnya kondisi di Jepang pada saat Genichi menjadi Presiden, menjadi
tantangan terberat untuknya. Usai perang dunia ke-2 membuat Jepang menjadi sangat
terpuruk secara keseluruhan. Parapegawai perusahaan berada pada situasi sulit
dengan jam kerja panjang serta upah minim. Namun seorang Genichi justru memiliki
sebuah ambisi untuk keluar dari kondisi sulit tersebut. Tanggung jawabnya sebagai
pemimpin perusahaan membuatnya berpikir untuk mencoba memproduksi sepeda
motor. Gagasan itu tercetus pada tahun 1953.
Munculnya
Capung
Merah
Sejarah motor Yamaha pertama dalam bentuk muncul pada Agustus 1954. Diberi
nama Yamaha YA-1, motor ini berkapasitas 125cc dan digelari Aka tombo atau
Capung Merah. Genichi menggunakan material yang sudah tidak digunakan untuk
memproduksi sebuah sepeda motor. Sebelumnya Yamaha memproduksi baling-baling
kayu untuk pesawat terbang dan lalu berkembang dengan bahan logam sebelum
akhirnya berhenti setelah perang dunia berhenti. Itulah awal mula sejarah Yamaha dan
motornya dirintis.
11
12
2.4.3 Suzuki
Anda pasti mengenal merk Suzuki, Ya sebuah merk otomotif terkenal dari
sebuah perusahaan otomotif jepang yang memproduksi motor dan mobil, produkproduknya sangat terkenal di dunia. Pendiri Suzuki yaitu Michio Suzuki dilahirkan
pada tahun 1887 di sebuah kota kecil bernama Hamamatsu sekitar 200 km dari
Tokyo, Jepang. Ia merupakan anak dari seorang petani kapas Jepang. Michio bekerja
sebagai tukang kayu dan tumbuh menjadi seorang anak muda yang mau bekerja keras
. Pada tahun 1909, pada usia 22 tahun, dia merancang sebuah alat tenun kayu yang
dioperasikan dengan pedal, dan mulai menjual produknya. Suzuki Loom Works pun
didirikan. Bisnis nya berjalan baik, pesanan stok semakin meningkat dan Michio
Suzuki mengembangkan mesinnya untuk industri sutra. Akhirnya, banyak mesin yang
dikembangkan para ahli SLW dan bisnisnya pun tumbuh dengan pesat.
Sebelas tahun kemudian, pada 1920, Michio Suzuki memutuskan untuk
memperkenalkan bisnis nya di bursa saham. Hari-hari sebagai perusahaan kecil milik
keluarga pun berakhir, Michio Suzuki membutuhkan dana untuk bisa melakukan
expansi bisnisnya untuk memenuhi permintaan dari pasar yang semakin berkembang.
Pendirian Suzuki Loom Manufacturing Company (Suzuki Jidosha Kogyo) pada
Maret 1920 di anggap sebagai cikal bakal dari Suzuki Motor Company. Suzuki Loom
Manufacturing Company mendapatkan dana yang dibutuhkan untuk investasi dan
13
perusahaan ini pun berkembang dengan cepat. Pada tahun 1922 Suzuki Jidosha
Kogyo telah menjadi perusahaan perkakas tenun terbesar di Jepang . Pada saat itu,
Jepang belum menjadi kekuatan industri terbesar seperti yang kita kenal seperti
sekarang ini . Komoditi ekspor terpenting saat itu adalah hasil garmen dan pakaian .
Pada tahun 1926 Suzuki mulai meng-ekspor perkakas tenunnya ke Asia Tenggara dan
India. Tetapi kebutuhan pasar dalam sekejap telah terpenuhi, perkakas tenun
berkualitas tinggi dari Suzuki yang bisa bertahan lama menyebabkan permintaan
untuk alat tenun baru pun perlahan menyusut. Suzuki mulai mempertimbangkan
untuk
membuat
produk
lain
selain
memproduksi
mesin
tenun
Bisa dikatakan hanya sedikit sekali pabrikan sepeda motor atau mobil di Jepang
sebelum Perang Dunia ke Dua . Soichiro Honda baru membuat sepeda motornya
pada tahun 1947. Sedangkan di Eropa dan Amerika industri sepeda motor dan mobil
telah berjalan beberapa dekade. Mesin Otto telah dipatenkan di jerman tahun 1876
dan prototype sepeda motor pertama Einspur, Gottlieb Daimlers telah dibuat tahun
1885. Robert Bosch memperkenalkan low-tension magneto the motorcycle sebelum
akhir abad 19 dan pada saat yang sama Michio Suzuki sedang mendesain perkakas
tenun pertamanya, perusahaan Eropa seperti Zedel (kemudian menjadi NSU), Royald
enfield, puch, Peugeot, Norton dan Husqvarna telah memproduksi sepeda motor,
begitu juga Indian dan Harley Davidson di Amerika. Majalah-majalah sepeda motor
telah terbit dan beberapa club motor ter-organisir muncul di Eropa. Balap Isle Of Man
TT pertama berlangsung tahun 1907, dua tahun sebelum Michio Suzuki memulai
bengkel
perkakas
tenunnya.
Tidak perlu dipertanyakan lagi, bahwa Jepang memang bukanlah pioneer dalam hal
mendesain sepeda motor. Pabrikan Jepang terjun ke dalam bisnis ini puluhan tahun
setelah Eropa dan dalam permulaannya pun mereka kebanyakan meniru desain dan
the technical solutions dari mesin-mesin Eropa. Tetapi kita semua tahu apa yang
terjadi setelah era tersebut, beberapa puluh tahun setelah Perang Dunia ke 2 pabrikan
raksasa Jepang mendominasi pasar sepeda motor dunia. Suzuki Loom Manufacturing
Company adalah sebuah perusahaan yang mengesankan tetapi semakin menurunnya
14
mobil
pertama
dari
Nissans
berdasarkan
pada
Austin
Seven.
Setelah perang berakhir, diikuti oleh periode pembangunan kembali dan pemulihan
ekonomi yang saat itu sangat tidak stabil. Pabrik perkakas tenun SLMC berusaha
15
untuk diperbaharui, tetapi gelombang serangan tahun 40-an serta struktur finansial
yang berantakan pasca perang pada awal 50-an hampir menghancurkan Suzuki Loom
Manufacturing Company. Berdasarkan sebuah cerita tentang Shunzo, yaitu anak lakilaki Michio, dia memiliki ide untuk memasangkan mesin pada sepedanya ketika dia
pulang dari perjalanan memancing pada suatu hari di musim gugur. Tanpa suatu
tujuan khusus, dia berkutat dengan meja gambar di rumahnya dan mulai merancang
sepeda bermotor nya sendiri. Tidak pernah diketahui apakah cerita ini nyata atau
tidak, tetapi yang pasti manufacturing sepeda motor akan menyelamatkan perusahaan
ini dari kehancuran. Pada November 1951 para insinyur dari Suzuki Loom
Manufacturing Company mulai mendesain sebuah mesin yang bisa dipasangkan pada
sepeda. ide ini tidaklah unik, saat itu lebih dari 100 perusahaan Jepang lainnya
muncul dengan ide yang sama . Soichiro
Honda memulai Honda Technical Research Institute nya pada tahun 1946
dengan memperbaiki mesin-mesin kecil bekas yang dipakai oleh tentara Jepang
selama perang dan memasangkannya pada sepeda . Satu tahun kemudian Honda
mulai membuat mesin mereka sendiri. Saat itu Suzuki menyerahkan produksi sepeda
bermotor pertama nya kepada Honda (Sekarang bernama Honda Motor Company)
yang menguasai 70% dari commuting market . Sebelum mesin Power Free 36cc
dirilis, sebuah mesin prototype 30cc, diberi nama Atom telah dibuat oleh Suzuki.
The Atom tidak pernah diproduksi massal . Kualitas yang tinggi dari sepeda motor
Suzuki membuatnya berdiri kokoh dan membuat gebrakan besar di Jepang . Banyak
dari ide-ide original Shonzu Suzuki sampai ke tahap produksi. Sistem rancangannya
dianggap sangat jenius, sehingga Kantor Hak Paten dari pemerintahan demokratik
yang baru, memberikan subsidi keuangan pada Suzuki untuk meneruskan riset
engineering sepeda motor. Tidak seperti kebanyakan kompetitornya, the Power
Free tidak mempergunakan mesin dari produk berlebih milik militer, tetapi
seluruhnya dibuat oleh Suzuki.
16
17
dipicu karena motor Suzuki model GS 1000 ini memiliki frame yang terlihat lebih
kokoh dibanding motor-motor lain saat itu.
18
BAB III
Analisis STP Motor Honda, Yamaha, dan Suzuki
3.1 Segmentasi
Untuk mencapai hasil pemasaran yang optimal, pertama kali harus terlebih
dahulu melakukan sekmentasi pasar atas produk yang akan di jual. Segmentasi pasar
pada intinya membagi potensi pasar menjadi bagian-bagian tertentu, bisa berdasarkan
usia, kelas ekonomi, dan pendidikan ataupun juga berdasarkan gaya hidup.
1. Demografis yaitu berdasarkan usia,penghasilan dan etnis.
2. Psikografis yaitu gaya hidup konsumen seperti aktifitas,ketertarikan dan
pendapatan mereka mencerminkan karakteristik psikografi konsumen. Pola
pembelian sering kali di pengaruhi oleh gaya hidup kita dibandingkan latar
belakan demografis.
3. Geografis yaitu berdasarkan wilayah, ukuran kota, kepadatan penduduk, iklim,
dan topografis.
Pembagian yang paling lazim dari segmentasi pasar yang dilakukan oleh Honda,
Yamaha, dan Suzuki adalah pembagian lapisan pasar menjadi 3 kelas misalnya kelas
A (kelas ekonomi atas), kelas B (kelas ekonomi menengah), kelas C (kelas ekonomi
bawah). Produk-produk yang ditawarkanpun relatif juga berdasarkan usia dan gaya
hidup. Maka dari itu honda,yamaha,maupun suzuki mengeluarkan berbagai macam
produk utuk memenuhi segmen tersebut.
Sebagai contoh : yamaha mengeluarkan produk metik pertama sejak tahun 2003 lalu,
dengan produk Mio-nya langkah ini di ambil oleh yamaha untuk mengincar kaum
hawa. Melihat penjualan motor metik terus tumbuh honda pun mengelukarkan metik
19
pertamanya dengan produk Vario pada tahun 2006, dengan mengincar hal yang sama
suzuki juga mengeluarkan produk metik dengan nama Spin125, namun penjualan
motor metic milik suzuki masih kalah saing di bandingkan motor metik milik honda
dan yamaha.
Secara keseluruhan segmen geografis motor Honda, Yamaha, dan Suzuki yaitu
tidak menentukan wilayah sasaran mana yang akan jadi sasaran tetapi sasaran yang
dilakukan ialah menyebar yaitu melayani semua segmen pasar. Segmen demografis
yaitu secara keseluruhan motor Honda, Yamaha, dan Suzuki dapat dipakai oleh semua
kalangan dari atas sampai bawah, laki-laki maupun perempuan, dan usia remaja
sampai dewasa. Segmen psikografisnya yaitu dengan banyaknya kebutuhan
masyarakat tentang sarana transportasi yang cepat maka perushaan-perusahaan motor
berlomba-lomba untuk membuat produk yang nyaman dan irit.
3.2 Targeting
Setelah perusahaan mengindentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya
adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana
yang menjadi target market. Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda
perusahaan seperti Honda, Yamaha, dan Suzuki harus melihat dua faktor yaitu daya
tarik pasar secara keseluruhan serta tujuan dan resource (sumber) perusahaan.
Perusahaan Honda, Yamaha dan Suzuki harus melihat apakah suatu segmen potensial
memiliki karakteristik yang secara umum menarik seperti ukuran, pertumbuhan,
profitabilitas, skala ekonomi, resiko yang rendah dan lain-lain. Perusahaan juga perlu
mempertimbangkan apakah berinventasi dalam segmen tersebut masuk akal dengan
mempertimbangkan tujuan dan sumber daya perusahaan.
Pengertian targeting itu sendiri merupakan sebuah sasaran, siapa yang dituju.
Dalam menentukan targeting maka dilakukan beberapa survey untuk mengetahui
keadaan pasar nantinya, agar ketika proses pemasaran tidak salah sasaran.
Selanjutnya ada tiga kriteria yang harus dipenuhi perusahaan pada saat mengevaluasi
20
dan menentukan segmen mana yang akan dijadikan target. Pertama, perusahaan harus
memastikan bahwa segmen pasar yang dibidik itu cukup besar dan akan cukup
menguntungkan. Kedua, adalah bahwa strategi targeting itu harus didasarkan pada
keunggulan kompetitif perusahaan yang bersangkutan. Ketiga, adalah bahwa segmen
pasar yang dibidik harus didasarkan pada situasi pesaingnya.
Disini banyak produk yang ditawarkan oleh masing-masing perusahaan
seperti Honda dengan contohnya dengan segmen motor matic nya Honda Beat FI
untuk mengincar kaum muda yang ingin tampil gaya dan elegan. Honda menempati
urutan pertama dengan pangsa pasar secara keseluruhan 1.856.637 Unit sepanjang
tahun 2013. Sedangkan Yamaha dengan segmen maticnya dengan produk Yamaha
Mio Series dengan mengincar segmen yang sama, pangsa motor Yamaha 1.139.217
Unit sepanjang 2013 menempati posisi kedua. Dan Suzuki motor Spin 125 dengan
pangsa pasar 700.000 Unit sepanjang tahun 2013 dengan menempati posisi ketiga.
Secara keseluruhan targeting pada motor Honda, Yamaha, dan Suzuki adalah
konsumen dari semua kalangan dan cakupan seluruh pasar yaitu perusahaan berusaha
melayani seluruh kelompok pelanggan dengan menyediakan semua produk yang
mungkin mereka butuhkan.
3.3 Positioning
Posisioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak konsumen dari
sebuah nama perusahaan atau produk. Positioning adalah bagaimana sebuah produk
dimata konsumen yang membedakannya dengan produk pesaing. Dalam hal ini
termasuk brand image, manfaat yang dijanjikan serta competitive advantage
(keuntungan). Inilah alasan kenapa konsumen memilih produk suatu perusaan bukan
produk pesaing. Dengan kata lain positioning adalah suatu strategi dalam kegiatan
pemasaran yang bertujuan untuk menciptakan perbedaan (differents), keuntungan
(advantages), manfaat (benefit) yang membuat konsumen selalu ingat dengan suatu
produk. Ini langkah yang terakhir yang dilakukan para pemegang perusahaaan
Honda, Yamaha dan Suzuki. Mereka ingin membuat keunikan tersendiri untuk agar
konsumen depat mengingat suatu produk buatan mereka. Misalnya Honda
21
menciptakan edisi khusus semua produknya yang bertema Repsol Edition, seperti
kelas Moto Gp yang dibawa oleh Casey Stoner dan Daniel Pedrosa, Lain halnya
dengan Yamaha dan suzuki mereka membuat agar dapat diingat oleh konsumen
dengan membintangi sebuah iklan produk-produk mereka. Dengan begitu mereka
para konsumen akan menggunakan produk tersebut agar terlihat libih percaya diri
dengan produk yang dibawakan oleh bintang idolanya. Selain itu konsumen melihat
juga dari segi kualitas dan harga, misalnya konsumen sudah percaya bahwa motor
Honda adalah motor yang harganya lebih tinggi dari Suzuki dan Yamaha dengan
kualitas yang terbaik dibandingkan Yamaha dan Suzuki. Sedangkan Yamaha dan
Suzuki tingkatannya dibawah Honda. Untuk lebih meperjelas silahkan lihat grafik din
bawah ini:
Harga
5
4
Honda
Yamaha
Suzuki
2
1
kualitas
0
22
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Memasuki era globalisasi saat ini, Perusahaan seperti Honda, Yamaha dan
Suzuki dihadapkan oleh persaingan-persaingan ketat untuk menciptakan produkproduk yang inovatif yang dapat diterima oleh konsumen. Dalam hal ini menjadi
faktor yang penting dalam sebuah perusahaan untuk di jadikan sebuah aset yang
bernilai. Sebuah perusahaan harus dapat membangun mereknya agar dapat meraih
dominasi di mata konsumen. Konsumen sebagai sasaran pemasaran selalu
menentukan sendiri apa yang hendak di beli, bayak faktor yang mempengaruhi
konsumen untuk membeli. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi prilaku
konsumen dalam menilai, memilih dan membeli suatu produk. Dan rasa puas dan
tidak puas konsumen terletak pada hubungan antara pihak perusahaan untuk
membangun timbal balik untuk memenuhi setiap kebutuhan konsumen. Semakin
banyaknya varian jenis kendaraan roda dua dipasaran membuat konsumen memiliki
berbagai macam pilihan kendaraan roda dua yang sesuai kebutuhan apalagi
ditambahnya produsen-produsen baru dipasaran, yang pasti tentunya mempunyai ciri
khas yang berbeda-beda. Para produsen harus mengetahui apa yang diinginkan,jika
tidak ingin konsumen beralih ke merk lain. Lalu selain itu segmentasi, targeting
hampir semuanya sama namun yang memebedakannya yaitu positiong dari segi harga
dan kualitas.
DAFTAR PUSTAKA
23
http://dokumen.tips/download/link/makalah-tentang-segmentasi-targeting-positioning
24