Вы находитесь на странице: 1из 6

Prawirohardjo, Sarwono, 2006, Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,

Jakarta : YBP SP.

Prawirohardjo,S., 2008.Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka


Sarwono Prawirohardjo.Profi Kesehatan 2008
Wiknjosastro, Hanifa, 2006, Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga, Jakarta : YBP-SP.

definisi
Letak sungsang adalah letak memanjang dengan bokong dalam rahim sebagai bagian
yang terendah (presentasi bokong) berada di bagian bawah cavum uteri atau di daerah
PAP/sympisis dan kepala difundus
Klasifikasi
1. Letak bokong (Frank Breech) Letak bokong dengan kedua tungkai terangkat keatas ( 75
%)
2. Letak sungsang sempurna (Complete Breech) Letak bokong dimana kedua kaki ada
disamping bokong (letak bokong kaki sempurna / lipat kejang )
3. Letak Sungsang tidak sempurna (incomplete Breech) adalah letak sungsang dimana selain
bokong bagian yang terendah juga kaki dan lutut, terdiri dari :
Kadua kaki : Letak kaki sempurna
Satu kaki : Letak kaki tidak sempurna
Kedua lutut : Letak lutut sempurna
Satu lutut : Letak lutut tidak sempurna
Posisi bokong ditentukan oleh sakrum, ada 4 posisi : 1) Left sacrum anterior (sakrum kiri
depan) 2) Right sacrum anterior (sakrum kanan depan) 3) Left sacrum posterior (sakrum kiri
belakang) 4) Right sacrum posterior (sakrum kanan belakang)
Etiologi
1. Sudut Ibu
a. Keadaan Rahim

Rahim arkuatus

Septum pada rahim

Uterus dupleks

Mioma bersama kehamilan

b. Keadaan Plasenta

Plasenta letak rendah

Plasenta previa

c. Keadaan Jalan Lahir

Kesempitan rahim

Deformitas tulang panggul

Terdapat tumor menghalangi jalan lahir dan perputaran ke posisi


kepala

2. Sudut Janin

Tali pusat pendek/lilitan tali pusat

Hidrosefalus / anesefalus

Kehamilan gemelli (kembar)

Hidramnion atau oligohidramnion

Faktor-faktor lain yang memegang peranan dalam terjadinya letak sungsang


diantaranya ialah multiparitas, hamil kembar, hidramnion, hidrosepalus, plasenta previa
dan panggul sempit, kelainan uterus, plasenta yang terletak di daerah kornu fundus uteri.
(Sarwono, 2006)
1) Prematuritas karena bentuk rahim relatif kurang lonjong, air
tuban masih banyak dan kepala anak relatif besar.
2) Hydramnion karena anak mudah bergerak.
3) Placenta praevia karena menghalangi turunnya kepala ke dalam
pintu atas panggul.
4) Bentuk rahim yang abnormal seperti uterus bicornis.
5) Panggul sempit; walaupun panggul sempit sebagai sebab letak
sungsang masih disangsikan oleh berbagai penulis.
6) Kelainan bentuk kepala: hydrocephalus, anencephalus, karena
kepala kurang sesuai dengan bentuk pintu atas panggul.

TANDA DAN GEJALA


1. Pergerakan anak terasa oleh ibu dibagian perut bawah dibawah pusat dan ibu sering merasa
benda keras (kepala) mendesak tulang iga.
1. 2. Pada palpasi teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundus uteri.
Kepala teraba di fundus, bagian bawah bokong ,dan punggung dikiri atau
kanan. Punggung anak dapat teraba pada salat satu sisi perut dan bagian-bagian kecil

pada pihak yang berlawanan. Diatas sympisis teraba bagian yang kurang budar dan
lunak. Palpasi dan balotemen : Leopold I : teraba balotemen kepala di fundus uteri.
Vaginal Toucher: Teraba bokong yang lunak, iregular
4. Bunyi jantung janin terdengar pada punggung anak setinggi pusat.
Pemeriksaan diagnostik
2. Dopler: untuk mengukur DJJ, biasanya paling jelas terdengar pada tempat yang
lebih tinggi dari pusat.

3. Pemeriksaan foto rontgen : bayangan kepala di fundus

4. X-ray: Dapat membedakan dengan presentasi kepala dan pemeriksaan ini penting
untuk menentukan jenis presentasi sungsang dan jumlah kehamilan serta adanya
kelainan kongenital lain Pemeriksaan radiologi yang menunjukkan adanya presentasi
sungsang dengan jenis Frank Breech.
5. Ultrasonografi: Pemeriksaan USG yang dilakukan oleh operator berpengalaman
dapat menentukan :
a.

Presentasi janin

b. Sikap
c.

Ukuran

d. Jumlah kehamilan
e.

Lokasi plasenta

f.

Jumlah cairan amnion

g. Malformasi jaringan lunak atau tulang janin


Penatalaksanaan

Penanganan
1. Saat Kehamilan
Sebagai persiapan : Kandung kencing harus dikosongkan Pasien ditidurkan
terlentang Bunyi jantung anak diperiksa dahulu Kaki dibengkokan pada lutu
dan pangkal paha supaya dinding perut kendor. b. Mobilisasi : bokong
dibebaskan dahulu c. Sentralisasi : kepala dan bokong anak dipegang dan
didekatkan satusama lain sehingga badan anak membulat dengan demikian
anak mudah diputar. d. Versi : anak diputar sehingga kepala anak terdapat
dibawah. Arah pemutaran hendaknya kearah yang lebih mudah yang paling
sedikit tekanannya. Kalau ada pilihan putar kearah perut anak supaya tidak
terjadi defleksi. Setelah versi berhasil bunyi jantung anak diperiksa lagi dan
kalau tetap buruk anak diputar lagi ketempat semula. e. Setelah berhasil pasang
gurita, observasai tensi, DJJ, serta keluhan lain

Pimpinan Persalinan
a. Cara berbaring :

Litotomi sewaktu inpartu


Trendelenburg
b. Melahirkan bokong :

Mengawasi sampai lahir spontan


Mengait dengan jari
Mengaik dengan pengait bokong
Mengait dengan tali sebesar kelingking.
c. Ekstraksi kaki

Ekstraksi pada kaki lebih mudah. Pada letak bokong janin dapat dilahirkan dengan cara
vaginal atau abdominal (seksio sesarea)
3 CARA MELAHIRKAN PERVAGINAM
Terdiri dari:
1. Persalinan pervaginam
a.

Persalinan spontan; janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri. Cara ini disebut
Bracht.
b. Manual aid (partial breech extraction); janin dilahirkan sebagian dengan tenaga dan
kekuatan ibu dan sebagian lagi dengan tenaga penolong.
c. Ektraksi sungsang (total breech extraction); janin dilahirkan seluruhnya dengan memakai
tenaga penolong.
2. Persalinan perabdominan (sectio caesaria).
PROSEDUR MANUAL AID (PARTIAL BREECH EXTRACTION) :
Indikasi : jika persalinan secara bracht mengalami kegagalan misalnya terjadi kemacetan saat
melahirkan bahu atau kepala.
Tahapan :
1. Lahirnya bokong sampai pusar yang dilahirkan dengan tenaga ibu sendiri.
2. Lahirnya bahu dan lengan yang memakai tenaga penolong dengan cara klasik (Deventer),
Mueller, Louvset, Bickenbach.
3. Lahirnya kepala dengan cara Mauriceau (Veit Smellie), Wajouk, Wid and Martin Winctel,
Prague Terbalik, Cunan Piper.
CARA KLASIK :
1. Prinsip-prinsip melahirkan lengan belakang lebih dahulu karena lengan belakang berada di
ruangan yang lebih besar (sacrum), baru kemudian melahirkan lengan depan di bawah
simpisis tetapi jika lengan depan sulit dilahirkan maka lengan depan diputar menjadi lengan
belakang, yaitu dengan memutar gelang bahu ke arah belakang dan kemudian lengan
belakang dilahirkan.
2. Kedua kaki janin dilahirkan dan tangan kanan menolong pada pergelangan kakinya dan
dielevasi ke atau sejauh mungkin sehingga perut janin mendekati perut ibu.
3. Bersamaan dengan itu tangan kiri penolong dimasukkan ke dalam jalan lahir dan dengan jari
tengah dan telunjuk menelusuri bahu janin sampai fossa cubiti kemudian lengan bawah
dilahirkan dengan gerakan seolah-olah lengan bawah mengusap muka janin.

4. Untuk melahirkan lengan depan, pegangan pada pergelangan kaki janin diganti dengan tangan
kanan penolong dan ditarik curam ke bawah sehingga punggung janin mendekati punggung
ibu.
5. Dengan cara yang sama lengan depan dilahirkan.
6. Jika lengan depan sukar dilahirkan, maka harus diputar menjadi lengan belakang. Gelang bahu
dan lengan yang sudah lahir dicengkram dengan kedua tangan penolong sedemikian rupa
sehingga kedua ibu jari tangan penolong terletak di punggung dan sejajar dengan sumbu
badan janin sedang jari-jari lain mencengkram dada. Putaran diarahkan ke perut dan dada
janin sehingga lengan depan terletak di belakang kemudian lengan dilahirkan dengan cara
yang sama.
7. Bokong janin dipegang secara femuro-pelviks, yaitu kedua ibu jari penolong diletakkan sejajar
spina sacralis media dan jari telunjuk pada crista illiaca dan jari-jari lain mencengkram paha
bagian depan. Badan janin ditarik curam ke bawah sejauh mungkin sampai bahu depan
tampak dibawah simpisis, dan lengan depan dilahirkan dengan mengait lengan di bawahnya.
8. Setelah bahu depan dan lengan depan lahir, maka badan janin yang masih dipegang secara
femuro-pelviks ditarik ke atas sampai bahu ke belakang lahir. Bila bahu belakang tak lahir
dengan sendirinya, maka lengan belakang dilahirkan dengan mengait lengan bawah dengan
kedua jari penolong.
Keuntungan : Tangan penolong tidak masuk jauh ke dalam jalan lahir sehingga bahaya
infeksi minimal.
CARA LOUVSET :
1. Prinsipnya : memutar badan janin dalam setengah lingkaran bolak-balik sambil dilakukan
traksi awam ke bawah sehingga bahu yang sebelumnya berada dibelakang akhirnya lahir
dibawah simpisis.
2. Badan janin dipegang secara femuro-pelviks dan sambil dilakukan traksi curam ke bawah,
badan janin diputar setengah lingkaran, sehingga bahu belakang menjadi bahu depan.
Kemudian sambil dilakukan traksi, badan janin diputar lagi ke arah yang berlawanan
setengah lingkaran. Demikian seterusnya bolak-balik sehingga bahu belakang tampak di
bawah simpisis dan lengan dapat dilahirkan.
CARA MAURICEAU (VEIT-SMELLIE) :
1. Tangan penolong yang sesuai dengan muka janin dimasukkan ke dalam jalan lahir. Jari tengah
dimasukkan ke dalam mulut dan jari telunjuk dan jari ke 4 mencengkram fossa kanina,
sedangkan jari lain mencengkeram leher. Badan anak diletakkan di atas lengan bawah

penolong, seolah-olah janin menunggang kuda. Jari telunjuk dan jari ke 3 penolong yang lain
mencengkeram leher janin dari arah punggung.
2. Kedua tangan penolong menarik kepala janin curam ke bawah sambil seorang asisten
melakukan ekspresi kristeller. Tenaga tarikan terutama dilakukan oleh tangan penolong yang
mencengkeram leher janin dari arah punggung. Jika suboksiput tampak di bawah simpisis,
kepala janin diekspasi ke atas dengan suboksiput sebagai hipomoklion sehingga berturut-turut
lahir dagu, mulut, hidung, mata, dahi, ubun-ubun besar dan akhirnya lahir seluruh kepala
janin.
CARA CUNAM PIPER :
Pemasangan cunam pada after coming head tekniknya sama dengan pemasangan
lengan pada letak belakang kepala. Hanya pada kasus ini, cunam dimasukkan pada arah
bawah, yaitu sejajar pelipatan paha belakang. Hanya pada kasus ini cunam dimasukkan dari
arah bawah, yaitu sejajar pelipatan paha belakang. Setelah suboksiput tampak dibawah
simpisis, maka cunam dielevasi ke atas dan dengan suboksiput sebagai hipomoklion berturutturut lahir dagu, mulut, muka, dahi dan akhirnya seluruh kepala lahir.

Вам также может понравиться