Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
FRESH OUTLOOK
Minggu, 22 Juni 2014
FormulasiPemuatanTabletCTMdenganMetodeCetak
Langsung
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Percobaan
1. Mengetahui formulasi pembuatan tablet dengan metode cetak langsung
2. Mengetahui cara pembuatan tablet dengan metode cetak langsung
3. Melakukan uji Quality Control (QC) terhadap tablet yang dibuat dengan metode cetak langsung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. PengertianTablet
Tablet merupakan sediaan padat yang biasanya dibuat secara kempa cetak, berbentuk rata atau
cembung rangkap, umumnya bulat, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan penambahan bahan
tambahan farmasetika yang sesuai. Kebanyakan dari tablet digunakan pada pemberian peroral, dan
kebanyakan dari tablet ini dibuat dengan penambahan zat warna, zat pemberi rasa dan lapisan lapisan
berbagai jenis.
Penggunaan kata tablet sendiri secara umum merujuk pada tablet obat. Tablet obat juga sering
disebut pil. Produk lain yang juga diproduksi dalam bentuk tablet yang akan larut antara lain adalah
produk produk pembersih dan penghilang bau.
Tablet dibuat dengan cara kompresi. Secara singkat dapat dikatakan bahwa tablet yang dibuat
dengan cara kompresi menggunakan mesin yang mampu menekan bahan berbentuk serbuk dan granul
dengan menggunakan berbagai bentuk punch atau ukuran die. Alat kompresi tablet merupakan alat berat
dari alat berat dari berbagai kapasitas dipilih sesuai dengan dasar dan jenis tablet yang dibuat serta
produksi yang diinginkan. Tablet yang dicetak dibuat dengan tangan atau dengan alat mesin tangan,
dengan cara menekan tablet dalam cetakan, kemudian bahan tablet yang dibentuk dikeluarkan dari
cetakan dan dibiarkan sampai kering.
2.2. Metode Pembuatan Tablet
a.
Granulasi Basah, yaitu memproses campuran partikel zat aktif dan eksipien menjadi partikel
yang lebih besar dengan menambahkan cairan pengikat dalam jumlah yang tepat sehingga terjadi
massa lembab yang dapat digranulasi.Metode ini biasanya digunakan apabila zat aktif tahan
terhadap lembab dan panas.Umumnya untuk zat aktif yang sulit dicetak langsung karena sifat
aliran dan kompresibilitasnya tidak baik. Prinsipdari metode granulasi basah adalah membasahi
masa tablet dengan larutan pengikat teretentu sampai mendapat tingkat kebasahan tertentu pula,
kemudian masa basah tersebut digranulasi.
Metode ini membentuk granul dengan cara mengikat serbuk dengan suatu perekat sebagai
pengganti pengompakan, tehnik ini membutuhkan larutan, suspensi atau bubur yang
mengandung pengikat yang biasanya ditambahkan ke campuran serbuk atau dapat juga bahan
tersebut dimasukan kering ke dalam campuran serbuk dan cairan dimasukan terpisah. Cairan
yang ditambahkan memiliki peranan yang cukup penting dimana jembatan cair yang terbentuk di
antara partikel dan kekuatan ikatannya akan meningkat bila jumlah cairan yang ditambahkan
meningkat, gaya tegangan permukaan dan tekanan kapiler paling penting pada awal
pembentukan granul, bila cairan sudah ditambahkan pencampuran dilanjutkan sampai tercapai
dispersi yang merata dan semua bahan pengikat sudah bekerja, jika sudah diperoleh massa basah
atau lembab maka massa dilewatkan pada ayakan dan diberi tekanan dengan alat penggiling atau
oscillating granulator tujuannya agar terbentuk granul sehingga luas permukaan meningkat dan
proses pengeringan menjadi lebih cepat, setelah pengeringan granul diayak kembali ukuran
ayakan tergantung pada alat penghancur yang dugunakan dan ukuran tablet yang akan dibuat.
Meningkatkan kompresibilitas
Untuk mendapatkan berat jenis yang sesuai
Mengontrol pelepasan
Mencegah pemisahan komponen campuran selama proses
Distribusi keseragaman kandungan
Meningkatkan kecepatan disolusi
Granulasi Kering disebut juga slugging, yaitu memproses partikel zat aktif dan eksipien
dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah lagi
untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar dari serbuk semula (granul). Prinsip dari
metode ini adalah membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat dan pelarut,
ikatannya didapat melalui gaya. Teknik ini yang cukup baik, digunakan untuk zat aktif yang
memiliki dosis efektif yang terlalu tinggi untuk dikempa langsung atau zat aktif yang sensitif
terhadap pemanasan dan kelembaban.
Pada proses ini komponenkomponen tablet dikompakan dengan mesin cetak tablet lalu ditekan
ke dalam die dan dikompakan dengan punch sehingga diperoleh massa yang disebut slug,
prosesnya disebut slugging, pada proses selanjutnya slug kemudian diayak dan diaduk untuk
mendapatkan granul yang daya mengalirnya lebih baik dari campuran awal bila slug yang
didapat belum memuaskan maka proses diatas dapat diulang. Dalam jumlah besar granulasi
kering dapat juga dilakukan pada mesin khusus yang disebut roller compactor yang memiliki
kemampuan memuat bahan sekitar 500 kg, roller compactor memakai dua penggiling yang
putarannya saling berlawanan satu dengan yang lainnya, dan dengan bantuan tehnik hidrolik
pada salah satu penggiling mesin ini mampu menghasilkan tekanan tertentu pada bahan serbuk
yang mengalir dintara penggiling.
Metode ini digunakan dalam kondisi-kondisi sebagai berikut :
Peralatan lebih sedikit karena tidak menggunakan larutan pengikat, mesin pengaduk berat dan
c.
Lebih singkat prosesnya. Karena proses yang dilakukan lebih sedikit, maka waktu yang
diperlukan untuk menggunakan metode ini lebih singkat, tenaga dan mesin yang
dipergunakan juga lebih sedikit.
Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan tidak tahan lembab
Waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak melewati proses granul, tetapi
langsung menjadi partikel. tablet kempa langsung berisi partikel halus, sehingga tidak melalui
proses dari granul ke partikel halus terlebih dahulu.
dibutuhkanpun makin banyak dan mahal. Dalam beberapa kondisi pengisi dapat berinteraksi
dengan obat seperti senyawa amin dan laktosa spray dried dan menghasilkan warna kuning. Pada
kempa langsung mungkin terjadi aliran statik yang terjadi selama pencampuran dan pemeriksaan
rutin sehingga keseragaman zat aktif dalam granul terganggu.
Sulit dalam pemilihan eksipien karena eksipien yang digunakan harus bersifat; mudah mengalir;
kompresibilitas yang baik; kohesifitas dan adhesifitas yang baik
2.3 Pembuatan Tablet Secara Umum
Untuk membuat tablet diperlukan zat tambahan berupa :
Metode Kempa Langsung, yaitu pembuatan tablet dengan mengempa langsung campuran
zat aktif dan eksipien kering.tanpa melalui perlakuan awal terlebih dahulu. Metode ini
merupakan metode yang paling mudah, praktis, dan cepat pengerjaannya, namun hanya dapat
digunakan pada kondisi dimana zat aktif maupun untuk eksipiennya memiliki aliran yang bagus,
zat aktif yang kecil dosisnya, serta zat aktif tersebut tidak tahan terhadap panas dan lembab. Ada
beberapa zat berbentuk kristal seperti NaCl, NaBr dan KCl yang mungkin langsung dikempa,
tetapi sebagian besar zat aktif tidak mudah untuk langsung dikempa, selain itu zat aktif tunggal
yang langsung dikempa untuk dijadikan tablet kebanyakan sulit untuk pecah jika terkena air
(cairan tubuh). Secara umum sifat zat aktif yang cocok untuk metode kempa langsung adalah:
alirannya baik, kompresibilitasnya baik, bentuknya kristal, dan mampu menciptakan adhesifitas
dan kohesifitas dalam massa tablet.
2.5 Evalusi Tablet Kompresi
2. Berat tablet
Jumlah bahan yang diisikan didalam cetakan yang akan dimasukan akan ditekan menentukan
berat tablet yang dihasilkan. Volume bahan yang diisikan (granul/serbuk) yang mungkin masuk dalam
cetakan harus disesuaikan beberapa tablet yang diharapkan.
Sebenarnya ukuran tablet yang diproduksi tidak hanya tergantung volume dan berat bahan yang
diisikan tapi juga tergantung pada garis tengah cetakan dan tekanan pada bahan yang diisikan waktu
ditekan (kompresi).
1. Ketebalan tablet
Untuk mendapatkan tablet yang seragam tebalnya selama produksi dan diantara produksi untuk
formula yang sama, harus dilakukan pengawasan supaya volume bahan yang diisikan dan tekanan yang
diberikan. Tablet diukur dengan jangka lengkung selama proses produksi, supaya yakin ketebalanya
sudah selesai. Maka berbeda bedanya ketebalan tablet lebih dipengaruhi oleh ukuran cetakan dan
bahan yang dapat dimasukan dari pada oleh tekanan yang diberikan.
3. Kekerasan tablet
Tidak jarang tablet kompresi menggunakan tekanan lebih kecil dari 3000 dan lebih besar 40000
pound dalam produksi. Umumnya semakin besar tekanan semakin keras tablet yang dihasilkan,
walaupun sifat dari granul menentukan kekerasan tablet. Pada umumnya tablet harus cukup keras untuk
tahan pecah waktu dikemas, dikirim dengan kapal dan waktu ditangani secara normal, tapi juga tablet ini
akan cukup lunak untuk melarut akan menghancur dengan sempurna begitu digunakan atau dapat
dipertahankan diantara jari jari bila memang tablet ini perlu dibagi untuk pemakaianya.
Dalam bidang industry kekuatan tekanan minimum yang sesuai untuk tablet adalah 4 kg. Penentuan
kekerasan tablet ditetapkan waktu produksi supaya penyesuaian tekanan yang dibutuhkan dapat diatur
pada peralatanya. Alat lain untuk menentukan kekerasan tablet ini dengan memakai sebuah friabilator.
Ketahanan terhadap kehilangan bera, menunjukan tablet tersebut untuk bertahan terhadap goresan
ringan/kerusakan dan penaganan, pengemasan dan penglepasan.
daya hancur tablet memungkinkan partikel obat menjadi lebih luas untuk bekerja secara lokal didalam
tubuh.
5. Disolusi tablet
Dalam USP cara pengujian disolusi tablet dan kapsul dinyatakan dalam masing masing
monografi obat. Pengujiaan merupakan alat yang objektif dalam menentukan sifat disolusi suatu obat
yang berada dalam sediaan padat. Karena absoropsi dan kemampuan obat berada dalam tubuh dan
tergantung pada adanya obat dalam keadaan melarut, karakteristik disolusi biasa merupakan sifat yang
penting dari produk obat yang memuaskan.
Dengan bertambahnya perhatian dan pengujiannya disolusi dan penetuanya bioavaibilitas dari
obat dengan bentuk sediaan padat menuju pada pendahuluan dari sistem yang sempurna bagi analisis
dan pengujian disolusi tablet.
2.6 Uraian Bahan
A. Zat Aktif
Amoksisilin
kemih jauh lebih tinggi daripada ampisilin (ca 70%) sehingga lebih layak digunakan pada infeksi
saluran kemih.
Efek Samping
:Gangguan lambung usus (diare, mual, muntah, dll) dan rash yang jarang
terjadi.
Interaksi
juga asetosal dan indometasin. Efek amoksisilin (golongan penicillin) dikurangi oleh antibiotika
bakteriostatis (tetrasiklin, chloramphenicol, makrolida).
Amoksisilin (golongan penicillin) dianggap aman bagi wanita hamil dan menyusui,
walau dalam jumlah kecil terdapat dalam darah janin dan air susu ibu.
Dosis Lazim :
Dewasa : 3 x 250 mg Amosisilin anhidrat
Anak di bawah 10 tahun : 3 x125-250 mg
Anak di bawah 20 kg : 20-40 mg/kg BB per hari
1.
B. Zat Tambahan
Avicel (HOPE 5th hal 132-135)
emerian
: Talk
Sinonim
: Talkum, serbuk talk
: Berupa serbuk hablur sangat halus, putih atau putih kelabu. Berkilat, mudah melekat pada
3.
Pemerian
: Berupa serbuk halus, putih dan voluminous, bau lemah khas, mudah melekat di kulit, bebas
Kelarutan
dari butiran.
: Tidak larut dalam air, dalam etanol,dalam ethanol 95% dan dalam eter. Sangat larut dalam
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 FORMULASI
3.1.1 Formulasi Cetak Langsung
Jenis Zat
Zat Aktif
Penghancur
Antiadheren & Glidan
Antiadheren &
Lubrikan
Bahan
Amoksisilin
Avicel pH 102
Talk
Mg Stearat
Bobot
a)
b)
Formula
580 mg
15,5 %
580 mg
110 mg
116 gram
22 gram
0,9 %
6,5 mg
1,3 gram
1,4%
10 mg
2 gram
706,5 mg
141,3 gram
Alasan : Sebagai bahan penghancur avicel cukup baik untuk digunakan, karena mekanisme bahan ini
dapat membuat air masuk kedalam matriks tablet dan memutuskan ikatan hidrogen diantara mikrokristal.
3. Magnesium stearat
Fungsi : sebagai antiadheren dan lubrikan dengan konsentrasi (0,2-2)%.
Alasan
: merupakan lubrikan yang paling efektif dan digunakan secara luas dan memiliki daya
lubrikan yang baik, kombinasi yang baik bersama dengan talk.
4. Talkum
Fungsi : Sebagai antiadheran dan glidan dengan konsentrasi (1-5)%
Alasan : dapat memperbaiki aliran granul dan biasanya dikombinasikan dengan magnesium stearat agar
fungsi pelincir lebih optimal.
3.2 Alat dan Bahan
a) Alat yang digunakan
b) Bahan yang digunakan
3.3 Prosedur Pembuatan
Tambahkan larutan HCl 0,1 N hingga labu takar kemudian sonikasi selama 15 menit dan tambahkan
kembali larutan HCl 0,1 N hingga tanda batas.
Pipet 1 ml dan dimasukan pada labu 50 ml.
Tambahkan larutan HCl 0,1 N hingga tanda batas
Lakukan penetapan kadar menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 273 nm
b. Larutan Sampel
Timbang campuran serbuk 121,81 mg. Masukan dalam labu takar 100 ml.
Tambahkan larutan HCl 0,1 N hingga labu takar kemudian sonikasi selama 15 menit dan tambahkan
kembali larutan HCl 0,1 N hingga tanda batas.
Saring larutan.
Pipet 1 ml dan dimasukan pada labu 50 ml.
Tambahkan larutan HCl 0,1 N hingga tanda batas
Lakukan penetapan kadar menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 273 nm
4.4
Cara kerja Evaluasi Tablet
1.
Uji Organoleptik
Amati bentuk, warna, bau dan rasa sediaan tablet yang telah dicetak. Serta amati keadaan fisik tablet
meliputi ada atau tidaknya retakan pada sisi atas atau bawah tablet.
2. Uji Keseragaman Bobot
Timbang 20 tablet, dihitung bobot rata rata tiap tablet. Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih dari
2 tablet yang menyimpang dari bobot rata rata lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A dan tidak
boleh 1 tablet pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata rata lebih dari harga dalam kolom B. Jika
perlu dapat digunakan 10 tablet dan tidak ada 1 tablet yang bobotnya menyimpang dari bobot rata rata
yang ditetapkan dalam kolom A dan B.
15
10
7,5
5
30
20
15
10
3.
4.
dalam disentegrator tester. Dinyalakan disentegrator tester dan diamati keadaan tablet hingga
semua hancur sempurna.
6. Uji Friabilitas
Di timbang 10 tablet awal yang telah dibersihkan, kemudian tablet yang sudah di timbang
dimasukan kedalam alat friabilator. Tombol On di tekan, lalu tunggu selama 4 menit. Setelah itu
bersihkan tablet dan berat akhir di timbang, lalu di hitung % friabilitasnya. Friaabilitas baik jika
% Friabiliat < 1 %.
7. Uji Kadar Zat Aktif
b) Larutan Standart
Timbang 100 mg Amoksisilin BPFI. Masukan dalam labu takar 100 ml.
Tambahkan larutan HCl 0,1 N hingga labu takar kemudian sonikasi selama 15 menit dan tambahkan
kembali larutan HCl 0,1 N hingga tanda batas.
Pipet 1 ml dan dimasukan pada labu 50 ml.
Tambahkan larutan HCl 0,1 N hingga tanda batas
Lakukan penetapan kadar menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 273 nm.
c. Larutan Sampel
Timbang campuran serbuk 115,96 mg. Masukan dalam labu takar 100 ml.
Tambahkan larutan HCl 0,1 N hingga labu takar kemudian sonikasi selama 15 menit dan tambahkan
kembali larutan HCl 0,1 N hingga tanda batas.
Saring larutan.
Pipet 1 ml dan dimasukan pada labu 50 ml.
Tambahkan larutan HCl 0,1 N hingga tanda batas
Lakukan penetapan kadar menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 273 nm.
8. Uji Disolusi
Media disolusi : Air 900 ml
Alat disolusi : Tipe 2 (Tipe Dayung)
Waktu
: 90 menit
Kecepatan
: 75 rpm
Cara Kerja :
a) Masing-masing chamber di isi dengan 900 ml air
b) Pilih alat disolusi yang digunakan (alat tipe dayung)
c) Nyalakan alat disolusi. Atur suhu, kecepatan dan waktu disolusi. Setelah suhu, kecepatan dan waktu
tepat masukan kaplet amoksisilin dalam chamber hingga arut dalam 90 menit.
d) Ambil beberapa ml larutan sampel dalam chamber.
e) Lakukan penetapan kadar disolusi menggunakan spektrofotometri dengan panjang gelombang 273 nm.
BAB IV
HASIL DAN PERHITUNGAN
4.1 Evaluasi Massa Cetak
a)
Bruto :
Tarra :
Netto :
b) Uji Kandungan Lembab
Uji Kompresibilitas
Ketukan
Volume
kerapatan
38 ml
0,6578 gr/ml
35 ml
0,7142 gr/ml
32 ml
0,7812 gr/ml
10
32 ml
0,7812 gr/ml
20
31 ml
0,8064 gr/ml
30
31 ml
0,8064 gr/ml
50
31 ml
0,8064 gr/ml
100
Uji Homogenitas
1.
Data penimbangan
Sampel yang ditimbang = Br/Bi x standar yang ditimbang
= 706,5 mg/580 mg x 100 mg = 121,81 mg
Kertas Timbang
Standar
Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
Kertas Kosong
125,0 gram
94,8 gram
99,5 gram
104,7 gram
Kertas + Isi
227,3 gram
216,9 gram
221,9 gram
227,1 gram
Kertas + Sisa
126,3 gram
95,6 gram
100,8 gram
105,2 gram
Bobot Sampel
101,0 gram
121,3 gram
121,1 gram
121,9 gram
Transmitan
Absorban
%Kadar
Standar
92,4 0,924
0,0343
Sampel 1
90,5 0,905
0,0433
128,03 %
Sampel 2
90,7 0,907
0,0423
125,28 %
Sampel 3
90,4 0,904
0,0438
128,87%
Perhitungan Absorban
A. Standar
= log 1/T
A. Sample I
= log 1/T
= log 1/0,924
= log 1/0,905
= 0,0343
= 0,0433
4.
127,39 %
= log 1/0,907
= log 1/0,904
= 0,0423
= 0,0438
Perhitungan Kadar
% Kadar =
Br = 706,5 mg
% Kadar Sample I
Bi = 580 mg
=
x
x 100 %
% Kadar Sample II
= 128,03 %
=
x
x 100 %
= 125,28 %
=
x
x 100 %
= 128,87%
% Kadar Rata rata =
= 127,39 %
Uji Organoleptis
Bentuk : Kaplet
Warna : Putih
Bau
: Khas Antibiotik
Rasa
: Pahit
b) Uji Friabilitas
c)
No
Tablet
Keseragaman
Bobot
Keseragaman Ukuran
Kekerasan
Tablet
Berat
Panjang
Tebal
Beban
659,1 mg
1,64mm
1,42 mm
12 kg/cm2
694,5 mg
1,62 mm
1,42 mm
14 kg/cm2
671,7 mg
1,63 mm
1,42 mm
11 kg/cm2
659, 1 mg
1,63 mm
1,43 mm
17 kg/cm2
681,4 mg
1,63 mm
1,44 mm
20 kg/cm2
680,3 mg
1,62 mm
1,42 mm
16 kg/cm2
694, 4 mg
1,64 mm
1,43 mm
11 kg/cm2
666,9 mg
1,63 mm
1,44 mm
12 kg/cm2
683,7 mg
1,64 mm
1,43 mm
13 kg /cm2
10
664,4 mg
1,62 mm
1,42 mm
15 kg /cm2
11
676,4 mg
1,64 mm
1,42 mm
12 kg/cm2
12
668,9 mg
1,62 mm
1,42 mm
14 kg/cm2
13
658,0 mg
1,63 mm
1,43 mm
11 kg/cm2
14
667,1 mg
1,64 mm
1,43 mm
16 kg/cm2
15
675,6 mg
1,64 mm
1,43 mm
13 kg/cm2
16
657,6 mg
1,63 mm
1,43 mm
17 kg/cm2
17
668,2 mg
1,62 mm
1,44 mm
18 kg/cm2
18
690,2 mg
1,63 mm
1,42 mm
11 kg/cm2
19
673,9 mg
1,63 mm
1,43 mm
12 kg/cm2
20
660, 3 mg
1,63 mm
1,43 mm
14 kg/cm2
32,62 mm
8,55 mm
279 kg/cm2
Jumlah
13451,7 mg
Rata-rata
e)
Uji Kadar
1.
Data penimbangan
672,58 mg
1,63 mm
0,427 mm
13,95 Kg/cm2
Kertas Timbang
Standar
Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
Kertas Kosong
129,0 gram
125,7 gram
122,9 gram
122,3 gram
Kertas + Isi
229,8 gram
241,5 gram
239,8 gram
238,1 gram
Kertas + Sisa
129,4 gram
126,3 gram
123,0 gram
123,0 gram
Bobot Sampel
100,4 gram
115,2 gram
116,8 gram
115,1 gram
Transmitan
Absorban
Standar
91,1 0,911
0,0404
Sampel 1
92,7 0,927
0,0329
Sampel 2
92,1 0,921
0,0357
Sampel 3
91,7 0,917
0,0376
Perhitungan Absorban
A. Sample 1
= log 1/0,911
= log 1/0,927
= 0,0404
= 0,0329
A. Sample 3
= log 1/0,921
= 0,0376
Uji Disolusi
C stard =
= log 1/T
= log 1/0,917
= 0,0357
f)
= log 1/T
= 0,1204
%Kadar
Bi 580 mg
Konsentrasi Sampel ; ppm =
Konsentrasi Standar : ppm =
B. Standar
Larutan Uji
Transmitan
Absorban
Standar
46,6 0,466
0,2907
Sampel 1
51,2 0,512
0,3316
= log 1/T
A. Sample I
= log 1/T
= log 1/0,466
= log 1/0,512
= 0,2907
= 0,3316
% Kadar disolusi
= 900 x
% kadar disolusi
= 900 x
x 100 %
x 100 %
= 81,89 %
BAB V
PEMBAHASAN
Pada praktikum pembuatan sediaan kaplet Amoksisilin dengan metode cetak langsung dipilih
beberapa eksipien, antara lain Avicel pH 102 sebagai desintegran, Talkum sebagai glidan dan Mg stearat
sebagai lubrikan. Untuk kemudian dibuat tablet sebanyak 500 tablet dengan komposisi tiap tablet sebesar
706,5 mg/tablet.
Secara umum sifat zat aktif yang cocok untuk metode cetak langsung adalah: alirannya baik,
kompresibilitasnya baik, bentuknya kristal, dan mampu menciptakan adhesifitas dan kohesifitas dalam
massa tablet. Dalam pencampuran setiap bahan harus benar-benar homogen karena akan
mengakibatkan tidak meratanya kandungan zat aktif pada granul dan tablet yang dihasilkan.
Evaluasi granul terutama dilakukan untuk formula baru atau pada modifikasi formula. Untuk
formula yang sama evaluasi granul tidak perlu dilakukan. Hasil valuasi granul yang dilakukan pada saat
percobaan dapat dilihat pada tabel berikut :
No
1
2
3
4
5
6
Evaluasi
Hasil
Bruto :
Penimbangan massa cetak Tarra :
Netto :
Kandungan lembab granul
5,52 %
Kompresibilitas
18,427 % (cukup)
Waktu alir
2,06 g/detik (sukar)
Sudut istirahat
34,69o (cukup)
127, 39% (Tidak
Rata-rata kadar bahan antara
memenuhi persayaratan)
Evaluasi
Organoleptik
Hasil
Kaplet berwarna putih
tulang, bau khas
antibiotik, rasa pahit.
Keterangan
Tidak ditemukan retakan atau
kerapuhan pada sisi sisi
kaplet.
Friabilitas
0,1244%
Waktu hancur
05 : 3783 menit
Kekerasan
13,95 kg/cm
Keseragaman bobot
672,58 mg
Panjang : 1,631 mm
6
Keseragaman ukuran
Lebar : 0,427 mm
Kadar disolusi
Memenuhi persyaratan.
Panjang kaplet tidak lebih dari
3 kali dan tidak kurang dari 1
1/3 lebar kaplet.
81,89 %
DAFTAR PUSTAKA
2komentar:
1.
Jaka Dana3 Agustus 2015 00.28
mrs.im
Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2016 (1)
2015 (2)
2014 (17)
Juni (15)
Mei (1)
Maret (1)
2013 (18)
2012 (8)
Langganan
Pos
Komentar
Daily Calendar
http://eldadamayan.blogspot.co.id/2014/06/formulasi-pemuatan-tablet-ctmdengan.html