Вы находитесь на странице: 1из 68

KUMPULAN SOAL DAN JAWABAN UKDI

PUBLIC HEALTH
Carissa Ruly Komalasari
102011101068
1. Dinas kesehatan secara berkala meminta laporan dari puskesmas untuk mengetahui
angka kejadian (incidence rate) penyakit menular di masyarakat dalam periode waktu
tertentu. Apakah desain penelitian yang digunakan pada sistem pelaporan ini?
a. Randomized Clinical Trial
b. Kohort
c. Case control
d. Cross sectional
e. Surveillance
Jawaban
1. d. Cross sectional
Penelitian yang tepat untuk kasus ini adalah cross sectional dimana ingin mengetahui
hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung dengan melakukan
pengukuran terhadap tiap-tiap subyek sebanyak 1 kali saja pada suatu saat tanpa diikuti
follow up.
2. Jika pada daerah anda sebagai seorang dokter umum bertugas terdapat kejadian luar
biasa (KLB) demam berdarah, maka formulir pelaporan yang tepat untuk melaporkan
KLB dalam jangka waktu 1x24jam adalah:
a. W0
b. W1
c. LB1
d. LSD0
e. LSD1
Jawaban b. W1
Bila suatu daerah terdapat KLB maka petugas kesehatan terkait harus mengecek atas
kebenaran setiap laporan KLB. Sistem pencatatan dan pelaporan harus sesuai dengan

sistem yang berlaku, menggunakan formulir dan dilaporkan dalam waktu 1x24jam
dengan formulir W1.
3. Penyakit Avian Influenza bermula di sebuah provinsi Cina pada bulan September
2004. Angka kejadian Avian Influenza meningkat lebih dari dua kali lipat dalam periode
1 bulan, dan menginfeksi penduduk di 3 provinsi yang berbeda di Cina. Dalam waktu 3
bulan Avian Influenza telah menyebar ke Negara sekitar seperti Hongkong, Taiwan,
Vietnam, Kamboja, Thailand, dan Indonesia. Jumlah kasus yang terjadi mencapai 1750
kasus dalam waktu 3 bulan tersebut. Apakah kejadian epidemiologi yang paling sesuai?
a. Pandemi
b. Endemik
c. Epidemi
d. Kejadian luar biasa
e. Outbreak
Jawaban 3. a. pandemi
Epidemi adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit)
yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat berada dalam
frekuensi yang meningkat.
Pandemi adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan( umumnya penyakit)
frekuensinya dalam waktu yang singkat memperlihatkan peningkatan yang amat tinggi
serta penyebarannya telah mencakup suatu wilayah yang amat luas.
Endemi adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit)
frekuensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama.
Sporadik adalah suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (umumnya penyakit)
yang ada di suatu wilayah tertentu, frekuensinya berubah-ubah menurut perubahan
waktu.
4. Seorang peneliti bermaksud mengdakan penelitian tentang hubungan antara berat
badan lahir dan persalinan. Berat lahir dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu
BBLR dan berat lahir, sedangkan persalinan dikelompokkan menjadi nulipara dan
multipara. Untuk mengetahui hubungan antara kedua faktor tersebut, apakah teknik
statistic yang paling sesuai untuk penelitian ini?

a. Spearman rank order correlation


b. Analysis of variance (ANOVA)
c. Chi-square
d. Regression
e. T-test
Jawaban 4. e. T-test
Pada penelitian ini dilakukan penelitian dengan jumlah sampel 2 pengamatan antar
sampel, sehingga metode penelitian yang digunakan adalah t-test.
5. Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke tempat praktik dokter umum dengan
keluhan sering lemas dan tidak bugar. Dari pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan
apapun. Pasien lalu disarankan oleh dokter untuk rutin berolahraga dan makan makanan
bergizi, serta menghentikan kebiasaan-kebiasaan yang merugikan kesehatan. Tindakan
dokter tersebut merupakan tindakan:
a. Early detection
b. Health promotion
c. Proper treatment
d. Tertiary prevention
e. Secondary prevention
Jawaban 5. b. Health promotion
Terdapat 2 fase pencegahan penyakit, yaitu:
-

Fase sebelum sakit: pencegahan primer berupa promosi kesehatan dan

perlindungan spesifik.
Fase selama proses sakit: pencegahan sekunder beruoa diagnosis dini dan terapi
serta pencegahan tersier berupa pembatasan ketidakmampuan dan rehabilitasi.

KUMPULAN SOAL DAN JAWABAN UKDI


PUBLIC HEALTH
Febrian Naufaldi
102011101026
1. Dalam sebuah jurnal dilaporkan penelitian infeksi HPV yang merupakan faktor
risiko terjadinya kanker serviks. Sampel meliputi 25 pasien kanker serviks dan
25 pasien non-kanker serviks. Apakah desain yang digunakan dalam penelitian
semacam ini?
a. Case control
b. Case series
c. Clinical trial
d. Kohort
e. Cross sectional
Jawaban A : Case control
-

Kohort : studi yang melihat ke depan atau studi yang berjalan ke depan, dengan
strategi memulai kasus dari paparan kemudian diikuti perjalanan kasusnya

sampai muncul hasil akhir yang berhubungan dengan paparan.


Case control : dalam studi ini akan dibandingkan antara dua kelompok orang,
yaitu yang terkena penyebab penyakit dengan kelompok orang yang tidak

terkena penyebab penyakit.


Cross sectional : untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan
variabel tergantung dengan melakukan pengukuran terhadap tiap-tiap subjek
sebanyak satu kali saja pada suatu saat tanpa diikuti follow up

Penelitian yang tepat untuk kasus ini adalah case control, di mana akan
dibandingkan antara dua kelompok orang, yaitu yang terkena penyebab penyakit
dengan kelompok orang yang tidak terkena.
2. Jenis penelitian yang dapat digunakan untuk mencari hubungan antara BBLR
dengan kebiasaan merokok pada ibu adalah :
a. Clinical trial
b. Cross sectional
c. Kohort
d. Ecological
e. Case control

Jawaban B : cross sectional


Penelitian yang tepat untuk kasus ini adalah cross sectional yang ingin
mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung dengan
melakukan pengukuran terhadap tiap-tiap subjek sebanyak satu kali pada suatu
saat tanpa diikuti follow up
3. Dalam rangka mendeteksi angka kejadian HIV di suatu daerah, maka dinas
kesehatan setempat hendak melakukan skrining kepada masyarakat berdasarkan
rekomendasi Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Apakah
kelompok masyarakat yang paling tepat dilakukan skrining?
a. Semua kelompok beresiko tinggi (pengguna narkoba suntik, pasangan
homo dan lesbian, PSK)
b. Perempuan yang melakukan hubungan seksual dengan lebih dari dua
laki-laki dalam 1 tahun
c. Semua orang dewasa dalam suatu negara
d. Pengguna narkoba suntik
e. Laki-laki homoseksual
Jawaban A : semua kelompok risiko tinggi
Jenis-jenis skrining :
-

Penyaringaan massal yaitu penyaringan yang melibatkan populasi secara

keseluruhan
Penyaringan multipel meliputi penggunaan dari pelbagai uji penyaringan yang

diterapkan pada saat yang sama


Penyaringan yang ditargetkan pada kelompok-kelompok yang terkena paparan-

paparan yang spesifik


Penyaringan pada penemuan kasus dan penyaringan oportunistik adalah terbatas
pada para penderita yang berkonsultasi kepada seorang dokter praktisi kesehatan
untuk beberapa tujuan lainnya

4. Di suatu daerah, ISPA selalu menjadi penyakit nomor 1 dari 10 penyakit


tersering. Kepala puskesmas hendak melakukan intervensi dengan sebelumnya
melakukan studi tentang distribusi penyakit ISPA di daerah kerjanya. Apa desain
penelitiannya?
a. Deskriptif
b. Analitik
c. Deskriptif + analitik
d. Eksperimental
e. Case control

Jawaban A : deskriptif
Pada masalah ini jenis penelitian yang sesuai adalah jenis deskriptif.
Studi deskriptif adalah studi pendekatan epidemiologi yang bertujuan untuk
menggambarkan masalah kesehatan yang terdapat di dalam masyarakat dengan
menentukan frekuensi, distribusi, dan determinan penyakit berdasarkan atribut
dan variabel menurut segitiga epidemiologi.
5. Dua bulan terakhir ini di Puskesmas Kenanga, banyak pasien yang datang
dengan keluhan sakit kepala. Usia pasien bervariasi dari anak-anak sampai lanjut
usia. Dipikirkan kemungkinan penyebabnya adalah riwayat mengkonsumsi
makanan yang mengandung formalin, yang banyak ditemukan di daerah
tersebut. Sebagai dokter yang bertugas, Saudara bermaksud melakukan
penelitian untuk mencari hubungan sebab akibat antara sakit kepala dengan
riwayat mengkonsumsi makanan yang mengandung formalin. Apakah jenis
penelitian yang paling tepat untuk dilakukan bila waktu yang dimiliki peneliti
tidak banyak?
a. Kohort
b. Cross sectional
c. Deskriptif
d. Case control
e. Clinical trial
Jawaban B : cross sectional
-

Kohort : studi yang melihat ke depan atau studi yang berjalan ke depan, dengan
strategi memulai kasus dari paparan kemudian diikuti perjalanan kasusnya

sampai muncul hasil akhir yang berhubungan dengan paparan.


Case control : dalam studi ini akan dibandingkan antara dua kelompok orang,
yaitu yang terkena penyebab penyakit dengan kelompok orang yang tidak

terkena penyebab penyakit.


Cross sectional : untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan
variabel tergantung dengan melakukan pengukuran terhadap tiap-tiap subjek

sebanyak satu kali saja pada suatu saat tanpa diikuti follow up
Studi deskriptif : studi pendekatan epidemiologi yang bertujuan untuk
menggambarkan masalah kesehatan yang terdapat di dalam masyarakat dengan
menentukan frekuensi, distribusi, dan determinan penyakit berdasarkan atribut
dan variabel menurut segitiga epidemiologi.

Clinical trial : studi ini dilakukan dengan mengadakan eksperimen kepada


kelompok subjek kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol.

KUMPULAN SOAL DAN JAWABAN UKDI


PUBLIC HEALTH
Cynthia Parasetiayu Ariesty
092011101019
1.

Suatu puskesmas melaporkan adanya larva cacing pada sumber air di desa
tersebut. Larva tersebut bisa masuk ke kulit penduduk yang kebetulan berada di air
dan menyebabkan penyakit schistosomiasis. Apakah jenis penyakit melalui air yang
paling tepat ?
a. Water borne disease
b. Water privation disease
c. Water based disease
d. Water related disease
e. Water dispersed infection
Jawaban C. Water based disease
Ada 4 macam klasifikasi penyakit yang berhubungan dengan air sebagai media
penularan penyakit yaitu :
1) Water Borne Disease, yaitu penyakit yang penularannya melalui air yang
terkontaminasi oleh bakteri pathogen dari penderita atau karier. Bila air yang
mengandung kuman pathogen terminum maka dapat terjadi penjangkitan pada
orang yang bersangkutan, misalnya Cholera, Typhoid, Hepatitis dan Dysentri
Basiler.
2) Water Based Disease, yaitu penyakit yang ditularkan air pada orang lain melalui
persediaan air sebagai pejamu (host) perantara, misalnya Schistosomiasis.
3) Water Washed Disease, yaitu penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air
untuk pemeliharaan kebersihan perseorangan dan air bagi kebersihan alat-alat
terutama alat dapur dan alat makan. Dengan terjaminnya kebersihan oleh
tersedianya air yang cukup maka penularan penyakit-penyakit tertentu pada
manusia dapat dikurangi. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh cara penularan,
diantaranya : penyakit infeksi saluran pencernaan. Salah satu penyakit infeksi
saluran pencernaan adalah diare. Penyakit diare dapat ditularkan melalui
beberapa jalur, diantaranya melalui air (Water borne) dan melalui alat-alat dapur
yang dicuci dengan air (Water washed). Contoh penyakit ini adalah cholera,

thypoid dan Dysentry basiller. Berjangkitnya penyakit ini erat kaitannya dengan
ketersediaan air untuk makan, minum, memasak dan kebersihan alat-alat makan.
Water Related Insect Vectors, Vektor-vektor insektisida yang berhubungan dengan air
yaitu penyakit yang vektornya berkembang biak dalam air, misalnya Malaria, Demam
Berdarah, Yellow Fever, Trypanosomiasis
2.

Seorang laki-laki berusia 35 tahun bermaksud membangun rumahnya di daerah


dengan tanah yang datar. Ia bermaksud menggali sumur sebagai sumber mata air,
tetapi dekat rumahnya terdapat septic tank tetangganya. Berapakah jarak minimal
yang paling tepat antara kedua struktur tersebut ?
a. 3 m
b. 5 m
c. 7 m
d. 10 m
e. 13 m
Jawaban D. 10 m
Air sumur merupakan sumber air yang paling banyak dipergunakan masyarakat
Indonesia. Sumur gali yang dipandang memenuhi syarat kesehatan ialah :
1) Lokasi
Jarak minimal 10 meter dari sumber pencemaran misalnya jamban, tempat
pembuangan air kotor, lubang resapan, tempat pembuangan sampah, kadang

ternak dan tempat-tempat pembuangan kotoran lainnya


Pada tempat-tempat yang miring misalnya, pada lereng pengubungan, letak

sumur gali diatas sumber pencemaran


Lokasi sumur gali harus terletak pada daerah yang lapisan tanahnya

mengandung air sepanjang musim


Lokasi sumur gali suapaya diusahakan pada daerah yang bebas banjir
2) Konstruksi
Dinding air harus kedap air sedalam 3 meter dari permukaan tanah untuk

mencegah rembesan dari air permukaan


Bibir sumur harus kedap air minimal setinggi 0,7 meter dari permukaan

tanah untuk mencegah rembesan air bekas pemakaian ke dalam sumur


Cara pengambilan air dari dalam sumur sedemikian rupa sehingga dapat
kotoran kembali melalui alat-alat dipergunakan misalnya pompa tangan,
timba dengan kerekan dan sebagainya.

Lantai harus kedap air dengan jarak antara tepi lantai dengan tepi luar

dinding sumur minimal 1 meter dengan kemiringan ke arah tepi lantai.


Saluran pembuangan air kotor atau bekas harus kedap air sepanjang minimal

10 meter dihitung dari tepi sungai.


Dilengkapi dengan sumur atau lubang resapan air limbah bagi daerah yang
tidak mempunyai saluran penerimaan air limbah
Jadi, pada kasus ini jarak antara sumur dengan septic tank minimal 10

meter untuk memenuhi syarat kesehatan.

3.

Sampah juga dapat mempengaruhi mutu air tanah. Untuk menghindari


kontaminasi sampah pada air tanah, bagaimana cara pengolahannya ?
a. Seepage pit
b. Cesspool
c. Septic tank
d. Compositing
e. Dibuang ke laut
Jawaban. D. Compositing
Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau
sesuatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan
sendirinya.
Pengelolaan sampah meliputi :
-

Penyimpanan sampah

Penyimpanan sampah adalah tempat sampah sementara sebelum sampah tersebut


dikumpulkan, untuk kemudian diangkut serta dibuang (dimusnahkan) dan untuk ini
perlu disediakan tempat yang berbeda untuk macam dan jenis sampah tertentu.
Maksud dari pemisahan dan penyimpanan disini ialah untuk memudahkan
pemusnahannya.
-

Pengumpulan sampah

Pengumpulan sampah menjadi tanggung jawab dari masing-masing rumah tangga


atau institusi yang menghasilkan sampah. Oleh sebab itu setiap rumah tangga harus
mengadakan tempat khusus untuk mengumpulkan sampah. Kemudian dari masingmasing tempat pengumpulan sampah tersebut harus diangkut ke Tempat
Penampungan Sementara (TPS) sampah, dan selanjutnya ke Tempat Penampungan
Akhir (TPA).

Pemusnahan sampah

Pemusnahan atau pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara
lain :
a. ditanam (landfill) yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang diatas
tanah kemudian sampah dimasukkan dan ditimbun dengan sampah;
b. dibakar (incenerator) yaitu memusnahkan sampah dengan jalan membakar di
dalam tungku pembakaran;
c. dijadikan pupuk (composting) yaitu pengelolaan sampah menjadikan pupuk,
khususnya untuk sampah organik daun-daunan, sisa makanan dan sampah lain yang
dapat membusuk.
Jadi, berdasarkan penjelasan diatas, pengelolaan sampah yang digunakan adalah
cara compositing
4.

Indikator apa yang dipakai untuk menilai bahwa terdapat pencemaran air
lingkungan ?
a. Meningkatnya radioaktifitas air
b. Tidak adanya endapan atau koloid
c. pH diantara 7,2 7,5
d. warna yang jernih
e. Suhu sekitar 25 37
Jawaban A. Meningkatnya radioaktifitas air
Berdasarkan

peraturan

menteri

kesehatan

RI

Nomor

416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air, Air


bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya
memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum
yang sehat dan agar dapat diminum dan tidak menimbulkan penyakit harus
memenuhi syarat sebagai berikut :

Syarat fisik : bening (tidak berwarna), tidak berasa, suhu di bawah suhu

udara luarnya
Syarat bakteriologis : bebas dari kuman patogen E. Coli, dengan jumlah 0,
akan tetapi, kadang-kadang boleh ada 3 bakteri koliform/100mL air, tetapi

tidak berturut-turut
Syarat kimia : air mengandung zat yang mempunyai sifat radioaktif, maka
air itu sudah tercemar

5.

Agar

limbah

pabrik

tidak

mencemari

sungai,

bagaimanakah

cara

pengolahannya ?
a. Dengan pengenceran
b. Seepage pit
c. Cesspool
d. Septic tank
e. incineration
Jawaban A Dengan pengenceran
Air limbah adalah air kotoran atau air bekas adalah air yang tidak bersih
dan mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia
atau hewan, dan lazimnya muncul karena hasil perbuatan manusia termasuk
industrialisasi. Pengelolaan air limbah secara sederhana meliputi:
o Pengenceran (dilution) : air limbah diencerkan dahulu sampai mencapai
konsentrasi yang cukup rendah, kemudian baru dibuang

ke badan-badan air

(selokan, sungai, dan danau). Cara ini adalah cara yang paling mudah
dibandingkan dengan cara lain, meskipun mempunyai kekurangan karena
membutuhkan banyak air untuk mengencerkan
o Kolam oksidasi : pemanfaatan sinar matahari, ganggang (alga), bakteri dan
oksigen dalam pembersihan alamiah. Air limbah dimasukkan ke dalam kolam
yang mengandung alga dan bakteri, dengan bantuan sinar matahari dan O2
sehingga terjadi proses dekomposisi dari limbah
o Irigasi : air limbah dialirkan dalam parit-parit terbuka yang digali, dan air akan
masuk merembes ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit.
o Incineration: tungku pembakaran untuk mengolah limbah padat, mengkonversi
materi padat (sampah) menjadi materi gas dan abu (bottom ash and fly ash).
Menggunakan suhu 800 derajat dan berlangsung dalam 3 tahap: 1) air dalam
sampah uap sampah mengering dan siap dibakar 2) pirolisis, pembakaran
tidak sempurna dengan suhu yang belum terlalu tinggi 3) pembakaran sempurna
o Seepage pit/ sumur resapan: tempat menampung air limbah yang telah diolah
dalam sistem lain (dari aqua privy atau pun septic tank). Dengan cara ini, limbah
hanya perlu mengalami peresapan ke dalam tanah. Dibuat pada tanah porous
(berpasir) dengan diameter 1-2,5 m dan dalam 2,5 m. Sumur ini dapat dipkai
untuk 6-10 tahun
o Cesspool: menyerupai sumur namun diperuntukkan untuk pembuangan air
limbah. Dibuat pada tanah porous agar air limbah dapat dengan mudah meresap
ke dalam tanah. Bagian atas ditembok agar tidak dapat ditembus oleh air. Jarak

cesspool dengan sumur air bersih adalah 45 m dan minimal 6 m dari pondasi
rumah

KUMPULAN SOAL DAN JAWABAN UKDI


PUBLIC HEALTH
Asihanti Rosita Ferdiana
102011101032
1.

Seorang manajer rumah sakit melakukan analisis dan mengambil


kesimpulan untuk satu rumah sakit kanker di kota A. Peran dokter sebagai manajer
dalam hal ini termasuk dalam kategori apa.....
a. Organize
b. Actuating
c. Planning
d. Controlling
e. Evaluation
Jawaban E. Evaluasi
Prinsip manajerial:
- Planningmembuat strategi sesuai sumber yang ada untuk mencapai suatu
tujuan melalui analisis situasi, identifikasi masalah/prioritas, tujuan program,
hambatan, dna perencanaan strategi.
- Organizingmengatur semua kegiatan atau tata cara untuk mencapai tujuan.
- Actuatingmenciptakan iklim kerja sama untuk mencapai tujuan.
- Controllingmengamati pekerjaan di lapangan sudah sesuai dengan
perencanaanstandar pelaksanaan.
- Evaluasipengumpulan data dan anlisis untuk pengambilan keputusan.

2.

Disebuah Puskesmas ada KLB (Kejadian Luar Biasa) difteri.


Sebagai tindak lanjutnya dokter memberikan edukasi tentang pencegahan difteri
lewat radio setempat. Apa fungsi dokter sebagai five stars doctor dalam hal ini?
a. Manager
b. Care provider
c. Communicator
d. Community leader
e. Decision maker
Jawaban C. Communicator
Standar WHO-WONCA, yaitu dokter keluarga diharapkan mampu menjadi
five star doctor yang merupakan harapan masyarakat pada umumnya yakni sebagai
berikut :

Care provider

Merawat pasien secara holistic dengan memandang sebagai individu dan status keluarga
dan masyarakat, dan memberikan pelayanan yang komprehensif dan berkelanjutan

Decision maker

Pembuat keputusan yang ilmiah mengenai perawatan, tindakan, dan penggunaan


teknologi dg mempetimbangkan keinginan pasien, nilai etik, dan efisiensi biaya serta
tindakan terbaik untuk pasien

Communicator

Kemampuan promosi kesehatan dengan penjelasan yang efektif sehingga mampu


merangsang individu atau masyarakat untuk menjaga kesehatan

Community leader

Mendapatkan kepercayaan dari orang-orang sekitar tempat dokter keluarga bekerja,


mampu mengajak masyarakat untuk malakukan tindakan promotif dan preventif di
lingkungannya.

Manager

Mampu menjalin hubungan yg harmonis baik di luar atau dengan segala aspek
kesehatan dalam rangka memudahkan pelayanan kesehatan pasien.
3. Pasien datang ke praktek dokter dengan keluhan sering nyeri kepala. Dokter
mengevaluasi riwayat pasien, didapatkan pasien mulai sering sakit kepala sejak sering
bertengkar dengan istrinya karena masalah ekonomi. Nyeri kepala tambah berat sejak 5
bulan ini karena diberhentikan dari pekerjaanya. Manakah perangkat penilaian keluarga
yang diidentifikasi dokter dari kasus tersebut?
a. Family APGAR
b. Family life cycle
c. Family life line
d. Family Planning
e. Family Genogram
Jawaban A. Family APGAR
Family APGAR : Adaptation, Partnership, Growth, Affection, Resolve. Tujuan untuk
rehabilitasi, mengetahui fungsi keluarga, gg. Psikososial yang berhubungan dengan
disfungsi keluar. APGAR Keluarga merupakan kuesioner skrining singkat yang
dirancang untuk merefleksikan kepuasan anggota keluarga dengan status fungsional
keluarga

dan

untuk

mencatat

anggota-anggota

rumah

tangga.

APGAR KELUARGA
Definisi

Fungsi yang Diukur Dengan APGAR

Keluarga
Adaptasi

Adalah

Penggunaan

sumber-

sumber intra dan ekstra keluarga untuk


menyelesaikan masalah jika keseimbangan
keluarga tertekan selama krisis

keputusan

seberapa besar derajat kepuasan anggota


keluarga terhadap bantuan yang diterima
ketika

sumber-sumber

keluarga

dibutuhkan

Partnership (Kemitraan) adalah pembagian


pengambilan

Bagaimana sumber-sumber dibagi, atau

dan

memupuk

tanggung jawab anggota keluarga

Bagaimana

keputusan

dibagi,

atau

bagaimana kepuasan anggota keluarga


terhadap mutualitas dalam komunikasi
dan penyelesaian masalah keluarga
Bagaimana pembagian pengasuhan atau

Growth (Pertumbuhan) adalah Kematangan kepuasan

anggota

keluarga

terhadap

fisik dan Emosional dan Pemenuhan diri kebebasan yang tersedia didalam keluarga
sendiri yang dicapai oleh anggota keluarga untuk mengubah peran dan mencapai
melalui dukungan dan panduan yang mutual pertumbuhan atau kematangan fisik dan
emosional
Afeksi (Kasih Sayang) adalah hubungan
saling peduli atau saling mencintai yang
terdapat diantara anggota keluarga

Bagaimana pengalaman emosional dibagi


atau kepuasan anggota keluarga terhadap
keintiman dan interaksi emosional yang
ada di dalam keluarga.

Resolve (Penyelesaian) Adalah komitmen


untuk memberikan kesempatan pada anggota
keluarga

untuk

perawatan

fisik

dan

emosional. Hal ini juga biasanya melibatkan


suatu keputusan untuk bberbagi kekayaan
dan ruang
Family Life cycle :

Siklus Hidup Keluarga (Family Life Cycle) adalah istilah

yang digunakan untuk menggambarkan perubahan-perubahan dalam jumlah


anggota, komposisi dan fungsi keluarga sepanjang hidupnya. Siklus hidup
keluarga juga merupakan gambaran rangkaian tahapan yang akan terjadi atau
diprediksi yang dialami kebanyakan keluarga. Siklus hidup keluarga terdiri dari
variabel yang dibuat secara sistematis menggabungkan variable demografik

yaitu status pernikahan, ukuran keluarga, umur anggota keluarga, dan status
pekerjaan kepala keluarga.
Family genogram : masalah kesehatan setiap anggota keluarga.
Family planning : suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah
dan jarak kehamilan dengan memakai alat kontrasepsi, untuk mewujudakan
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
4. Kasus hipertensi 1 Jan 2013 berjumlah 110.000 orang. Kasus hipertensi pada 31 Des
2013 berjumlah 90.000 orang. Jumlah kasus baru ada 75 kasus. Jumlah kasus lama ada
30 kasus. Berapah Incidence rate pada tahun 2013 di Kecamatan tersebut?
a. 75/100.000 x100%
b. 75/200.000x100%
c. 75/110.000x100%
d. 105/100.000x100%
e. 105/200.000x100%
Jawaban B. 75 / 200.000 x 100%
INSIDENSI
Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat.
Untuk dapat menghitung angka insidensi suatu penyakit, sebelumnya harus
diketahui terlebih dahulu tentang :
Data tentang jumlah penderita baru.
Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru( Population at Risk ).
Incidence Rate
Yaitu jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka
waktu tertentu (umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang
bersangkutan.
Rumus yang dipergunakan :

K = Konstanta ( 100%, 1000 )


Insidens rate kasus tersebut yakni :

75

x 100%

110.000 + 90.000
= 75 / 200.000 x 100%
5. Wanita 45 tahun, datang dengan keluhan utama batuk lama lebih dr 1 bln, badan
tambah kurus, nafsu makan turun. Pasien tinggal dengan anak, suami, & orang tua yg
sudah sakit-sakitan. Bentuk keluarga Pasien adalah.
a. Nuclear family
b. Extended family
c. Communal family
d. Single parent family
e. Keluarga usila
Jawaban B Extended family
Tipe/Bentuk Keluarga
o Nuclear family (keluarga inti): Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan
anak
o Keluarga usila: Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah tua
dengan anak yang sudah memisahkan diri.
o The extended family: Keluarga yang terdiri dari dari tiga generasi yang hidup
bersama dalam satu rumah, seperti nuclear family disertai: paman, tante,
orang tua (kakek-nenek), keponakan
o Single parent family : Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau
ibu) dengan anak hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian
dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan)
o Commune family: Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak
ada hubungan saudara yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan
fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui
aktivitas kelompok/membesarkan anak bersama.

KUMPULAN SOAL DAN JAWABAN UKDI


PUBLIC HEALTH
Petrina Tedha Philothra
102011101087
1. Seorang perempuan berusia 20 tahun datang ke balai pengobatan Puskesmas
dengan keluhan sering kencing. Keluhan tersebut disertai mudah merasa haus
sehingga sering minum. Menurut rekan kerjanya dia kelihatan lebih kurus dan
pucat padahal nafsu makannya biasa dan cenderung sering gemil karena mudah
lapar. Pasien bekerja sebagai karyawan perusahaan rokok kecil, belum menikah
dan tinggal bersama kakeknya karena ibunya telah meninggal 3 tahun yang lalu.
Faktor risiko apa yang penting digali untuk memastikan diagnosis pada kasus
tersebut ?
a. Pola makan
b. Stres dalam pekerjaan
c. Faktor keturunan
d. Kondisi lingkungan tempat kerja
e. Kondisi lingkungan rumah
2. Berikut daftar penyakit infeksi dan non infeksi pada Puskesmas A tahun 2007
Penyakit
Jumlah
Hipertensi
3.365
TBC
349
Demam Berdarah
120
ISPA
3.949
Gizi buruk
41
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan menurut Pan American Health
Organization berdasakan Severity of Problem, penyakit apakah yang memiliki
skor tertinggi ?
a. Hipertensi
b. TBC
c. Demam berdarah
d. ISPA
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH metode PAHO (Pan American
Health Organization) : menggunakan skor pada setiap variabel penilaian, dengan
menggunakan skor 1-10, dan penilaiannya lebih luas dibadingkan dengan
matriks, yaitu :

Magnitude : adalah mengukur besaran kejadian, misal untuk kasus


penyakit menular maka kita bisa menggunakan Angka total kesakitan
(Prevalence Rate), BUKAN menggunakan Incidens Rate (kasus baru).
Makin besar kasusnya makin besar skor yang diberikan.
Severity : adalah tingkat keparahan, artinya kita melihat dari kasus
tersebut :

Banyak menimbulkan kematian atau tidak


Penyebarannya cepat apa tidak
Sebarannya luas apa tidak
Makin tinggi tingkat keparahannya maka skor makin besar.
Vulnerabelity : adalah tingkat kerentanan, disini dilihat dari sudut
kemampuan kita untuk menanganinya, ketersediaan teknologinya dsb.
Makin tersedianya ahli, peralatan dan teknologi maka skor makin besar, dan
makin sulit ditangani skornya rendah
Community / Political Concern : adalah tingkat perhatian , diukur dari
perhatian para pengambil kebijakan dan masyarakat, biasanya kita lihat dari
kehebohan masyarakat atau pimpinan daerah dalam menyikapi kasus yang
sedang terjadi.
Makin tinggi tingkat perhatiannya maka makin tinggi skornya.

3. Dalam rangka penyelenggaraan kegiatan penyuluhan mengenai pemberian gizi yang


baik, saudara bermaksud mengundang kader RW sebanyak 12 orang. Metode
penyuluhan yang sebaiknya digunakan adalah...
a. Konseling
b. Lokakarya
c. Ceramah
d. Bermain peran
e. Seminar
Macam-macam metode penyuluhan :
1. Individu
: bimbingan, penyuluhan, wawancara, konseling
Bimbingan : penyampaian informasi yang berkenan dengan masalah pendidikan,
pekerjaan, pribadi, dan masalah sosial yang disajikan dalam bentuk pelajaran.
Informasi dalam bimbingan dimaksudkan memperbaiki dan mengembangkan
pemahaman diri dan orang lain, sedangkan perubahan sikap merupakan tujuan
tidak langsung

Konseling : proses belajar yang bertujuan memungkinkan konseli (peserta


pendidik) mengenal dan menerima diri sendiri serta realistis dalam proses
penyelesaian dengan lingkungannya. Konseling membantu konseli memecahkan
masalah-masalah pribadi (sosial atau emosional), mengerti diri, mengeksploitasi
diri, dan dapat memimpin diri sendiri dalam suatu masyarakat serta membantu
mengembangkan kesehatan mental, perubahan sikap, dan tingkah laku.
Konseling gizi : serangkaian kegiatan sbg proses komunikasi 2 (dua) arah utk
menanamkan dan meningkatkan pengertian, sikap dan perilaku sehingga
membantu klien / pasien mengenali dan mengatasi masalah gizi melalui
pengaturan

makanan

dan

minuman

yang

dilaksanakan

oleh

nutrisionis/dietisien
2. Kelompok
:
kelompok besar (>15 orang) : ceramah (untuk pendidikan tinggi dan rendah),
seminar (untuk pendidikan tinggi)
kelompok kecil (<15 orang):
diskusi kelompok,
curah pendapat (brain storming pemimpin memancing dengan suatu

masalah dan tiap peserta memberi jawaban diskusi),


bermain peran (role play), anggota bermain peran, sebagi dokter, dsb

sedangkan anggota sebagai masyarakat


permainan simulasi (simulation game), gabungan antara role play dan diskusi
kelompok. Pesan kesehatan diselipkan dalam permainan seperti permainan

3.

monopoli, dsb
bola salju (snow balling- kelompok dibagi pasangan2, dan diberi masalah,
didiskusikan 2pasang diskusi, ambil kesimpulan )
Massa
: ceramah umum, pidato melalui media massa, simulasi, dialog

dokter pasien, sinetron, tulisan di koran atau majalah, billboard, spanduk, poster,
dsb
4. Berapakah dosis pemberian vitamin A untuk blita berusia 1-5 tahun?
a. 50.000 SI
b. 100.000 SI
c. 150.000 SI
d. 200.000 SI
e. 250.000 SI
Pembahasan :
- Bayi (6-11 bulan)
100.000 SI (kapsul biru)
- Anak balita (1-5 tahun)
200.000 SI (kapsul merah)

Ibu nifas

200.000 SI (kapsul merah)

5. Suatu penelitian case control terhadap 200 anak yang menderita katarak kongenital.
Terdapat 160 anak dengan riwayat ibunya terkena rubella saat mengandung anak
tersebut. Kontrolnya adalah 200 anak dan ternyata 80 diantara anak tersebut
mempunyai riwayat ibunya terkena rubella saat hamil. Berapakah odd ratio pada
penelitian tersebut?
a. (40x200) / (120/200)
b. (160x80) x (40x120)
c. (160x120) x (80x40)
d. (160x200) x (80x200)
e. (160x40) x (80x120)
Pembahsan :
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara setiap
variabel independen dengan variabel dependen. Odd ratio adalah ukuran asosiasi
paparan (faktor risiko) dengan kejadian penyakit, yang dihitung dari angka
kejadian penyakit pada kelompok risiko (terpapar faktor risiko) dibanding angka
kejadian penyakit pada kelompok yang tidak berisiko (tidak terpapar faktor
risiko). Odd ratio hanya boleh dilakukan pada penelitian dengan pendekatan
case control, sedangkan untuk penelitian dengan pendekatan kohort disebut
dengan Relative risk..
Rumus Odds Ratio adalah: ad/bc. Di mana: "a" adalah cell a, "b" adalah
cell b, "c" adalah cell c dan "d" adalah cell d. untuk lebih jelasnya lihat tabel
dibawah ini:

Dalam kasus : variabel dependen

katarak kongenital

Variabel independen ibu terkena rubella saat hamil


Ibu terkena rubella saat Katarak Kongenital
Tidak
hamil
Tidak
120
Ya
80
Total
Variabel kontrol 200
Keterangan :

Ya
40
160
Variabel dependen : 200

Variabel kontrol : variabel yang dibuat konstan sehingga pengaruh variabel


independen (bebas) terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi TIDAK
TERKENA KATARAK

KONGENITAL (BAIK

TERPAPAR

RUBELA

MAUPUN TIDAK)=200
Variabel independen : variabel bebas/perlakuan/pengaruh/treatment (YANG
TERPAPAR RUBELLA, BAIK YANG BERAKHIR KATARAK MAUPUN

YANG TIDAK)
Variabel dependen : variabelterikat/ konsekuen/tergantung/output KATARAK
KONGENITAL (BAIK YANG TERPAPAR RUBELLA MAUPUN TIDAK) =
200

KUMPULAN SOAL DAN JAWABAN UKDI


PUBLIC HEALTH
Vania Salsabila Kamil
102011101057
1.

Desa A adalah salah satu desa terpencil di wilayah kerja Puskesmas X dengan
populasi sebanyak 5.000 orang dengan 700 KK. Perumahan sangat buruk, rumah
kecil, kurang ventilasi, terbuat dari bambu, dan lantai belum disemen. Desa A
memiliki sumber air yang baik. Saudara baru ditempatkan di sana sebagai dokter
puskesmas. Ketika melakukan kunjungan, saudara melihat banyak penduduk
mengalami penyakit batuk kronis yang kadang disertai darah dan keringat
malam. Apa program yang menjadi prioritas untuk dilaksanakan di desa
tersebut?
a. Program penanganan malaria
b. Imunisasi hepatitis B
c. Program keluarga berencana
d. Program Air bersih
e. Program DOTS
Jawaban
E. Program DOTS
Pada Desa tersebut, penyakit yang harus menjadi prioritas oleh dokter
Puskesmas adalah penyakit yang doalami oleh penduduk setempat. Pad desa ini
banyak penduduk yang mengarah ke diagnosis TB, sehingga prioritas dokter
puskesmas adalah program DOTS.

2.

Suatu penelitian bermaksud dilaksanakan untuk meneliti prevalensi malnutrisi


pada anak-anak berusia di bawah 5 tahun di daerah X. Apakah populasi
penelitian yang paling tepat?
a. Semua anak usia 0 sampai <60 bulan di daerah X
b. Semua anak usia 0 sampai <60 bulan dengan malnutrisi di daerah X
c. Satu anak usia 0 sampai <60 bulan di daerah X
d. Satu anak usia 0 sampai <60 bulan dengan malnutrisi di daerah X
e. Semua keluarga yang memiliki anak usia 0 sampai <60 bulan di daerah
X
Jawaban A. Semua anak usia 0 sampai <60 bulan di daerah X
Populasi adalah suatu kelompok yang terdiri dari berbagai karakteristik,
sedangkan pada penelitian akan diambil sampel di mana sampel merupakan
bagian dari populasi yang mempunyai karakteristik yang relative sama dengan

populasi. Pada penelitian ini, populasinya adalah semua anak usia 0 sampai <60
bulan di daerah X.
3.

Pada suatu SD pada wilayah Puskesmas A, diketahui 40 siswa pada SD tersebut


mengalami mual dan muntah berat hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Petugas Puskesmas melakukan surveillance identifikasi penyebab dari kasus
ini. Pada kantin tempat belanja siswa banyak ditemukan lalat dan fasilitas
sanitasinya kurang memadai. Akan tetapi, tidak ditemukan bahan baku yang
beracun. Berdasarkan data tersebut kemungkinan penyebab dari kasus ini
adalah?
a. Pestisida yang terkandung dalam sayuryang dijual
b. Makanan dibuat dari bahan baku singkong beracun
c. Bahan baku mengandung bahan yang tidak segar
d. Makanan mengandung bahan kontaminan
e. Makanan yang dijual mengandung racun
Jawaban D. Makanan mengandung bahan kontaminan
Setelah makanan mengalami proses pengolahan, makanan yang disajikan dan
mungkin

disimpan

untuk

beberapa

waktu

sebelum

disajikan

dapat

terkontaminasi. Makanan yang terkontaminasi tersebut sebagai vehicle. Hal ang


besar perannya dalam kontaminai ini adalah:
Orang yang menangani makanan (food handler)
Vektor berbagai macam penyakit saluran pencernaan, seperti lalat, kecoa,
dan juga binatang pengerat.
Tampak pada kasus, makanan yang disajikan tidak higienis, sehingga
kemungkinan penyebab keracunan tersebutadalah makanan tercampur bahan
kontaminan.

4.

Dokter A menjadi kepala Puskesmas di sebuah Kecamatan di Provinsi Jawa


Tengah. Dari hasil evaluasi program diidentifikasi Desa B di wilayah kerja
Puskesmas tersebut mempunyai angka kejadian penyakit campak yang lebih
tinggi dari standar. Data pelaksanaan program menunjukkan cakupan imunisasi
campak kurang dari 80% selama 2 tahun berturut-turut. Apakah program
imunisasi yang paling sesuai untuk dilakukan?
a. Catch up Campaign Campak
b. Backlog fighting programme
c. Crash programme

d. Sub PIN
e. Pekan Imunisasi Nasional (PIN case control)
Jawaban C. Crash programme
Catch up Campaign Campak: Program kampanye.
Backlog fighting programme: Dilaksanakan cakupan imunisasi tidak terpenuhi 2
tahun secara berturut-turut.
Crash programme: Dilaksanakan cakupan imunisasi tidak terpenuhi 3 tahun
secara berturut-turut dengan angka PDI3 (Penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi) tinggi.
5.

Jumlah penemuan kasus TB di Puskesmas X meningkat dari 56 penderita (tahun


2010) menjadi 75 penderita (tahun 2011). Peningkatan ini diperoleh dari
kegiatan penemuan suspek TB paru oleh kader kesehatan dari rumah ke rumah.
Kegiatan tersebut bersifat terus-menerus. Apakah jenis surveilens epidemiologi
yang dilakukan di atas?
a. Surveilens sentinel
b. Surveilens epidemiologi pasif
c. Surveilens epidemiologi aktif
d. Surveilens epidemiologi khusus
e. Surveilens epidemiologi rutin terpadu
Jawaban C. Surveilens epidemiologi aktif
Surveilens aktif menggunakan petugas khusus surveilens untuk kunjungan
berkala ke lapangan, desa-desa, tempat praktik pribadi dokter dan tenaga medis
lainnya, puskesmas, klinik, dan rumah sakit, dengan tujuan mengidentifikasi
kasus baru penyakit atau kematian, disebut penemuan kasus, dan konfirmasi
laporan kasus indeks.

KUMPULAN SOAL DAN JAWABAN UKDI


PUBLIC HEALTH
Devita Prima Nurmasari
102011101002
Seorang dokter puskesmas melakukan suatu pemeriksaan gonorrhoeae pada perempuan
tuna susila di wilayah kerjanya. Didapatkan 2 orang yang menderita gonorrhoeae.
1. Termasuk tingkat pencegahan apakah screening yang dilakukan oleh dokter
tersebut?
a. Health promotion
b. Specific promotion
c. Early diagnosis and prompt treatment
d. Disability limitation
e. Rehabilitation
Jawaban :
Penemuan kasus termasuk C. early diagnosis and propmpt treatment
Leavell and Clark pada tahun 1958 membuat 5 tingkat pencegahan penyakit
yakni:
a. Promosi kesehatan
Dilakukan pada orang yang sehat untuk menjaga keseimbangan proses bibit
penyakit-pejamu lingkungan sehingga menguntungkan manusia dengan cara
meningkatkan daya tahan manusia dan memperbaiki lingkungan. Contoh
penyuluhan hidup sehat, kesehatan olahraga.
b. Perlindungan khusus
Dilakukan pada orang yang sehat namun memiliki resiko terkena penyakit
tertentu.Contoh imunisasi, keluarga berencana
c. Diagnosis dini dan pengobatan segera
Merupakan tindakan menemukan penyakit sedini mungkin dan melakukan
penatalaksanaan segera dengan terapi yang tepat
d. Pembatasan cacat
Dimana dilakukan penatalaksanaan terapi yang adekuat pada pasien penyakit
yang telah lanjut untuk mencegah penyakit menjadi berat, menyembuhkan
pasien dan mengurangi kemungkinancacat yang akan timbul
e. Rehabilitasi
Tindakan ini dimaksudkan untuk mengembalikan pasien kemasyarakat agar
ia dapat hidup dan bekerja secara wajar atau agar ia tidak menjadi beban
orang lain

2. Termasuk tindakan preventif apakah screening yang dilakukan oleh dokter


tersebut?
a. Preventif primer
b. Preventif sekunder
c. Preventiftersier
d. Minimal preventif
e. Maksimalpreventif
Jawaban B. Preventif sekunder
Strategi penting pada tindakan preventif sekunder adalah tes skrining,
mendeteksi penyakit, mendiagnosa, dan mengobati secara dini penyakit yang
asimptomatis atau penyakit kronis
Prepatogenesis
Preventif primer
- promosi kesehatan

Preventif sekunder
- diagnosis dini

- proteksi spesifik

- terapi adekuat

Pathogenesis
Preventif tersier
- limitasi kecacatan
- rehabilitasi

- tes skrining
Soal skenario nomor 3 dan 4
Perhatikan tabel screening Ca Serviks dibawah ini

Screening Positif
Negatif
Total

Realitas penyakit
Positif
negatif
543
987
132
985354
675
986341

Total
1530
985486
987016

3. Berapakah sensivitas dari uji screening tersebut?


a. 543/675
b. 985354/986341
c. 543/1530
d. 132/987016
e. 675/987016
Jawaban
Validitas merupakan kemampuan uji untuk membedakan siapa yang sakit dan
siapa yang tidak sakit, dimana mempunyai dua komponen yaitu
- Sensitivitas yaitu jumlah frekuensi orang yang positif menderita sakit atau
merupakan presentase orang dengan penyakit yang dideteksi oleh tes
-

skrining
Spesifitas yaitu jumlah frekuensi orang tidak atau negative menderita sakit
atau merupakan presentase orang yang menderita penyakit yang dideteksi
oleh tes skirining

Realitas penyakit
positif
negatif
543 (a)
987 (b)
132 (c)
985354 (d)
675(a+c)
986341 (b+d)

Screening Positif
Negatif
Total

Total
1530 (a+b)
985486 (c+d)
987016
(a+b+c+d)

a: jumlah orang sakitdari hasil tes


b: jumlah positif palsu pada hasil tes
c: jumlah negative palsu pada hasil tes
d: jumlah orang tidak sakit dari hasil tes
sensitivitas=

a x 100
(a+c)
Jadi sensitivitas = a x 100% = 543
(a+c)
675
4. Berapakah spesifitas dari uji screening tersebut?
a. 985354/986341
b. 985486/987016
c. 543/675
d. 985354/132
e. 543/1530
Spesifitas = d x 100%
= 985354
(b+d)
986341
5. Berikut adalah data kesehatan Puskesmas Fajar Kebenaran di Kecamatan Kasih
tahun 2010-2011
Penyakit
Hipertensi
(+)
Hipertensi

Tahun 2010
MCI (+)
43
10

MCI (-)
21

Penyakit
Hipertensi

32

(+)
Hipertensi

Tahun 2011
MCI (+)
68
25

MCI (-)
6
87

(-)
(-)
Berapakah Odds ratio pada tahun 2011?
a. 43.32/10.21
b. 10.21/43.32
c. 43.87/10.6
d. 68.87/6.25
e. 10.6/43.87
Jawaban : Odds ratio tahun 2011 = ad/bc 68.87/6.25
Penyakit
Hipertensi
(+)

Tahun 2010
MCI (+)
43

MCI (-)
21

Penyakit
Hipertensi (+)

Tahun 2011
MCI (+)
68 (a)

MCI (-)
6 (b)

Hipertensi
(-)

10

32

Hipertensi (-)

25 (c)

87 (d)

KUMPULAN SOAL DAN JAWABAN UKDI


PUBLIC HEALTH
Abcharina Rachmatina
102011101099
1. Dari data di puskesmas, hasil dari cakupan kesehatan ibu dan anak (KIA),
didapatkan angka kelahiran kasar (crude birth rate, CBR) sebesar 6,67 untuk
Jawa Timur. Angka CBR ini dapat dipahami sebagai pedoman, tetapi masih
memunyai banyak kelemahannya. Sebutkan salah satu elemahan CBR dari
pernyataan dibawah ini.
a. Terlalu sulit mencari data
b. Dalam menghitungnya penduduk wanita dipisahkan dengan laki-laki
c. Dalam menghitungnya wanita dan anak-anak tidak diperhitungkan
d. Dalam menghitungnya wanita berusia diatas 60 tahun tidak dihitung
e. Dalam menghitungnya tidak memisahkan antara penduduk laki-laki dengan
wanita
Jawaban: E
Crude Birth Rate dapat diperoleh dari rumus berikut:
Jumlah kelahiran hidup yang dilaporkan selama 1 tahun x 1000
Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tersebut
Jumlah kelahiran hidup ini tidak memisahkan antara bayi laki-laki dan perempuan.
Selain itu, sebagai penyebutnya adalah jumlah penduduk pada pertengahan tahun
tanpa membedakan jenis kelamin penduduk.
2. Masalah gizi di Indonesia masih merupakan masalah yang serius, terutama bagi
masyarakat pedesaan tentang masalah kekurangan kalori protein (KKP). Secara
makro masalah ini dapat ditangani dengan berbagai program. Salah satu
program yang termasuk dalam rogram makro untuk mengatasi KKP adalah ...
a. Bantuan pangan dari luar
b. Program UPGK (Usaha Perbaikan Gizi Keluarga)
c. Progra kesehatan posyandu
d. Program perbaikan ekonomi keluarga
e. Program kewaspadaan pangan dan gizi
Jawaban: B
Masalah gizi terbagi menjadi masalah gizi makro dan mikro. Masalah gizi
makro

adalah

masak]lah

yang

utamanya

disebabkan

kekurangan

atau

ketidakseimbangan asupan energi dan protein. Manifestasi dari masalah gizi makro,
bila terjadi pada wanita usia subur dan ibu hamil yang kurang energi kronis (KEK),

akan menyebabkan berat badan bayi baru lahir yang rendah (BBLR). Bila terjadi
pada anak balita, akan mengakibatkan marasmus, kwashiorkor atau marasmikkwashiorkor, dan selanjutnya akan terjadi gangguan pertumbuhan pada anak usia
sekolah.
Program perbaikan gizi makro diarahkan untuk menurunkan masalah gizi makro
yang utamanya mengatasi masalah kurang energi protein, terutama di daerah
miskin, baik pedesaan maupun di perkotaan, dengan meningkatkan keadaan gizi
keluarga, meningkatkan partispasi masyarakat, meningkatkan kualitas pelayanan
gizi di puskesmas maupun posyandu, dan meningkatkan konsumsi energi dan
protein pada balita gizi buruk.
Strategi yang dilakukan untuk mengatasi masalah gizi makro adalah melalui
pemberdayaan keluarga di bidang kesehatan dan gizi, pemberdayaan masyarakat di
bidang gizi, pemberdayaan petugas dan subsidi langsung berupa dana untuk
pembelian makanan tambahan, dan penyuluhan pada balita gizi buruk dan ibu
hamil KEK. Pemberdayaan keluarga adalah proses dimana keluarga-keluarga yang
mempunyai masalah kesehatan dan gizi bekerja bersama-sama menanggulangi
masalah yang mereka hadapi. Cara terbaik untuk membantu mereka adalah ikut
berpartisipasi dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi. Upaya perbaikan
gizi yang dilakukan adalah dengan meningkatkan kemandirian dengan fokus
keluarga mandiri sadar gizi, dengan harapan mereka dapat mengenal dan mecari
pemecahan masalah yang dihadapi.
3. Dalam rencana kegiatan imunisasi polio, dokter puskesmas berperan sebagai
koordinator di wilayah kerjanya. Pimpinan puskesmas dan stafnya bekerja keras
agar sasaran dapat tercapai, namun ada beberapa hambatan karena dala
pelaksanaannya ada beberapa posyandu yang tidak memenuhi target karena
kekurangan vaksin polio. Dari unsur pokok/fungsi manajemen, unsur manakah
yang kurang dilakukan oleh dokter puskesmas sebagai koordinator sebelum
pelaksanaan imunisasi?
a. Planning
b. Organizing
c. Actuating
d. Controlling
e. Budgeting
Jawaban: A

Dari berbagai pendapat para ahli, dapat ditarik kesimpulan bahwa fungsi
manajemen itu pada dasarnya terdiri dari:
a. Perencanaan (planning)
b. Pengorganisasian (organizing)
c. Penyusunan personalia (staffing)
d. Pengkoordinasian (coordinizing)
e. Penyusunan anggaran (budgeting)
Tidak tercapainya target sasaran imunisasi disebabkan adanya kekurangan vaksin.
Hal ini terjadi karena perencanaan penyediaan vaksin yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan imunisasi belum disesuaikan dengan jumlah balita yang akan
divaksinasi.
4. Saat anda bekerja di suatu puskesmas, tiba-tiba ada pemberitahuan bahwa terjadi
banjir bandang di desa cakupan puskesmas Anda setelah menerima laporan
tersebut, sebagai dokter puskesmas Anda melakukan Rapid Health Assessment
(RHA). Apa fungsi dari RHA tersebut?
a. Menentukan bantuan alat dan bahan yang diperlukan
b. Menentukan jumlah korban tewas
c. Menentukan insidensi dan prevalensi
d. Menentukan jumlah penduduk
e. Menentukan indikator status kesehatan
Jawaban: A
Rapid Health Assessment (RHA) dilakukan dala tahap respons awal terhadap
suatu bencana, bergerak simultan dengan respons kegawatdaruratan, untuk
mengidentifikasi efek atau akibat bencana terhadap kesehatan komunitas. Tugas
utama tim RHA adalah mengumpulkan, menganalisis, dan menyebarkan data
kesehatan ang akurat secara periodik. Data tersebut berguna untuk mengarahkan
tenaga kesehatan masyarakat unuk menentukan kebutuhan kesehatan prioritas,
terutama aktivitas respons, menginisiasi respons emergensi yang tepat, dan
mengevaluasi efektivitas respons.
Kebutuhan kesehatan prioritas terutama kebuuhan alat, sarana, maupun obat
yang dibutuhkan dalam respons terhadap bencana.
5. Dilakukan penelitian di suatu komunitas. Laki-laki 250 orang, perempuan 350
orang dengan risiko STD. didapatkan 85 orang menderita sifilis, GO, dan HIV.
Dari

jumlah

tersebut,

laki-laki

sebagian

menggunakan

kondom

berhubungan seksual. Upaya apakan yang dilakukan pada laki-laki tersebut?


a. Health promotion

saat

b. Tertiary prevention
c. Specific protection
d. Limitation disability
e. Rehabilitation
Jawaban: C
Dimensi tingkat pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dapat di lakukan
berdasarkan lima tingkat pencegahan ( five levels of prevention ) dari Leavel and
Clark sebagai berikut :
1. Promosi kesehatan ( health promotion )
2. Perlindungan khusus ( specific protection )
3. Diagnosis dini dan pengobatan segera ( early diagnosis and promotif
treatment )
4. Pembatasan cacat ( disability limitation )
5. Rehabilitasi ( rehabilitation )
Penggunaankondomuntukmencegahpenularan
HIV/AIDS

termasuk

dalam

perlindungan khusus (specific protection).


KUMPULAN SOAL DAN JAWABAN UKDI
PUBLIC HEALTH
Valentin Basuki Putri
102011101022
1. Dokter charles diminta melakukan penelitian tentang hipermetropi pada subjek
dengan rentang usia tertentu. Subjek yang akan diteliti adalah seorang wanita
dan pria dengan rentang usia 40-45, 45-50, 50-55 dan dengan tingkat keparahan
hipermetropi ringan, sedang, dan berat. Skala yang digunakan pada variabel usia
adalah
A. Rasio
B. Ordinal
C. Interval
D. Nominal
E. Rating
Jawab : a
2. Seorang peneliti ingin mempelajari hubungan antara merokok dengan kejadian
ppok. Populasi sampel adalah semua penduduk usia diatas 45 tahun sebanyak
1000 orang. Peneliti mengumpulkan data dengan melakukan anamnesis guna

mendata kebiasaan merokok serta melakukan pemeriksaan asmani dan


spirometri tanpa melakukan follow up. Pada penelitian didapatkan hasil dari 300
orang perokok terdapat 75 orang diantaranya menderita ppok, sedangkan dari
700 orang yang tidak merokok terdapat 50 orang yang menderita ppok. Apakah
desain penelitian yang digunakan pada penelitian tersebut?
A. Kohort
B. Cross sectional
C. Intervensi
D. Kasus kontrol
E. Retrospektif
Jawab : b
3. Mahasiswa A ingin melakukan penelitian untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan antara merokok dan memgkonsumsi alkohol dengan PJK. Waktu dan
dana penelitian tidak banyak. Desain penelitian apa yang paling sesuai dengan
kasus diatas?
A. Kohort
B. Potong lintang (cross sectional)
C. Kasus kontrol
D. Uji klinis
E. Uji deskriptif
Jawab B
4. Dr. A ingin mengetahui apakah bayi yang terlahir dari ibu berusia lanjut akan
mengalami gangguan tumbuh kembang anak tersebut. Ia mulai mengumpulkan
data dari bayi yang dilahirkanndai ibu berusia diatas 35 tahun dan diikuti selama
5 tahun. Desain yang digunakan adalah..
A. Kohort
B. Potong lintang
C. Kasus kontrol
D. Uji klinis
E. Uji deskriptif
Jawab A

5. Dr. W ingin melakukan penelitian mengenai hepatitis B dan riwayat individu


IVDU. ia mengumpulkan data 100 orang penderita hepatitis B dan 100 orang
yang tidak menderita hepatitis B, kemudian dicatat riwayat IVDU sebelumnya
pada semua subjek penelitian. Desain penelitian tersebut adalah ..
A. Kohort
B. Potong lintang
C. RCT
D. Kasus kontrol
E. Penelitian in vivo
Jawab C

KUMPULAN SOAL DAN JAWABAN UKDI


PUBLIC HEALTH
Nur Ahmad Santoso
102011101100
1.

Seorang dokter di PKM menemukan TBC pada balita di daerahnya.


Dokter ingin meneliti lebih lanjut dengan tujuan untuk menganalisis asosiasi
antara kelengkapan imunisasi dengan kejadian TB. Penelitian ingin dilakukan
dengan cara yang cepat dan biaya yang efisien. Model penelitian yang sesuai

a.
b.
c.
d.
e.

adalah:
Case report
Case series
Case control
Cohort
Cross sectional

Jawaban E : cross sectional


Penelitian yang tepat untuk kasus ini adalah cross sectional yang ingin
mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung dengan

melakukan pengukuran terhadap tiap-tiap subjek sebanyak satu kali pada suatu saat
tanpa diikuti follow up
2.

Kepala Puskesmas X sedang memeriksa maslaah kesehatan yang ada di


daerahnya. Untuk menentukan prioritasnya, kepala Puskesmas menggunakan
metode PAHO. Berikut hasil skoringnya:

Masalah

Besarnya

Tingkat

Dukungan

Kepdulian

Kesehatan

masalah

keparahan

teknologi

masyarakat

dan

pejabat
TBC
4
6
9
3
Hipertesi
7
4
4
5
Gizi Buruk 2
4
5
2
Diare
6
4
7
2
DBD
3
5
3
7
Prioritas masalah kesehatan yang harus ditangani adalah:
TB
Hipertensi
Gizi buruk
Diare
DBD
Jawaban D : Diare
Besarnya masalah = Magnitude
Tingkat keparahan = Severity
Dukungan teknologi = Vulnerabelity
Kepedulian masyarakat = Community / Political Concern
Priority = Magnitude x Importancy x Vulnerability : Cost
Prioritas = diare = 6x4x7 : 2 = 84
a.
b.
c.
d.
e.

3.

Seorang dokter akan melakukan penelitian hubungan antara penjudi


dengan kejadian kanker hati. Dari data didapatkan fakta bahwa penjudi
mempunyai resiko penyakit kanker hati yang meningkat. Data lain menyebutkan
bahwa penjudi mempunyai kebiasaan mengkonsumsi alkohol, kebiasaan
mengkonsumsi alkohol meningkatkan resiko kanker hati. Hal-hal yang

mempengaruhi analisis hasil penelitian adalah:


a. Bias
b. Chance
c. Confounding
d. Variabel perantara
e. Variabel luar
Jawaban D : Variabel perantara

variabel perantara didefinisikan sebagai variabel yang secara teoritis mempengaruhi


hubungan variabel yang sedang diteliti tetapi tidak dapat di lihat , diukur , dan
dimanipulasi.

4.

Anda menjadi seorang dokter di sebuah kecamatan A. Di daerah tersebut


mendadak angka kejadian DBD meningkat selama 3 bulan terakhir. Anda akan
melakukan penyuluhan pada kader dan tokoh desa tersebut. Promosi yang anda

lakukan?
a. Flipchart
b. Leaflet
c. Poster
d. Stiker
e. Film
Jawaban A : Flipchart
Berdasarkan sasaran penerima informasi dan tujuan promosi maka media
yang paling tepat adalah flipchart. Flipchart adalah lembaran-lembaran kertas yang
membentuk album atau kelender yang berukuran 50x75cm. Dalam penggunaannya
dapat dibalik jika pesan pada lembaran depan sudah ditampilkan dan digantikan
dengan lembaran berikutnya.
5.Seorang laki-laki, usia 55 tahun, dilaporkan meninggal akibat radang paru-paru
berat. Dari pemeriksaan PCR yang terstandarisasi WHO didapatkan virus H5N1
dari sediaan dahak. Pasien berasal dari daerah cluster avian flu dan dalam 1 bulan
dilaporkan ada 3 kasus serupa. Kasus tersebut adalah?
a. Probable case
b. Possible case
c. Definit case
d. Suspect case
e. Certain case
Jawaban C : Definit case
1) Kasus definitif/konfirmatif (definite/confirmed case) adalah diagnosis kasus
yang dianggap pasti berdasarkan verifikasi laboratorium
2) Kasus sangat mungkin (probable case) adalah diagnosis kasus yang ditegakkan
berdasarkan berbagai gambaran klinis yang khas tanpa verifikasi laboratorium
3) Kasus mungkin/dicurigai (possible/suspected case) adalah diagnosis kasus yang
ditegakkan berdasarkan
laboratorium.

sedikit gambaran klinis yang khas tanpa verifikasi

KUMPULAN SOAL DAN JAWABAN UKDI


PUBLIC HEALTH
Bambang Prabawiguna
092011101002
1. 12 orang anak SD yang tinggal di daerah perkumuhan menderita kuning
danmengeluh mual. Menurut dokter Puskesmas di desa lain kecenderungan itu
tidak ada. Tindakan pencegahan apa yang bisa dilakukan?
a. Pengobatan massal
b. Penelitian epidemiologic.
c. Sekolah diliburkand.
d. Lapor ke Dinas Kesehatan setempate.
e. 12 anak SD yang sakit diisolasi
Jawaban : b. Penelitian epidemiologi
Definisi

epidemiologi

adalah

pengetahuan

tentang

fenomena

massal

(mass phenomena) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah (natural


history) penyakit menular. Epidemiologi juga didefinisikan sebagai ilmu
yangmempelajari penyebaran atau perluasan suatu penularan penyakit didalam
suatukelompok penduduk (masyarakat). Sehingga tindak pencegahan yang
sesuaiuntuk kasus diatas adalah melalui penelitian untuk mengetahui
penyebaran penyakit untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
2. Seorang wanita 25 tahun datang ke bagian VCT. Pasien adalah seorang
PSK.Setelah diperiksa ternyata HIV (+). Dokter akan menjelaskan keadaan
pasien.Saat hendak dijelaskan, pasien terlihat ketakutan dan khawatir. Pasien
takut mengetahui hasil pemeriksaan. Apa tindakan dokter ...
a. Meminta paramedik untuk menjelaskan kepada pasien
b. Menjelaskan apa adanya kepada pasien
c. Menunda menjelaskan kepada pasien
d. Menjelaskan pada keluarga pasien
e. Tidak memberikan penjelasan apapun pada pasien
Jawaban : b. Menjelaskan apa adanya kepada pasien
Pembahasan :Kedokteran perbegang teguh kepada empat kaidah dasar moral
(moral principles),

yaitu

otonomi,

beneficence,

nonmaleficence,

dan

justice.Beneficence berarti setiap tindakan medis harus ditujukan untuk kebaikan

pasien. Nonmalficence berarti setiap tindakan medis harus tidak boleh


memperburuk keadaan pasien. Dalam kasus ini kaidah yang dipakai adalah
beneficence karena bila pasien tidak mengetahui penyakit yang diderita, maka
dikhawatirkankeadaan penyakit pasien akan bertambah parah
3. Dalam 2 bulan terakhir di PKM A banyak didapatkan kasus sakit kepala
baik anakl kecil hingga orang tua. Dokter PKM ingin mengetahui hubungan
sakitkepala dengan makan makanan yang mengandung formalin. Jika waktu penelitian
relatif singkat, tipe penelitian apakah yang anda pilih...
a. Cohort
b. Crossectional
c. Descriptionald.
d. Case control
e. Clinical trial
Jawaban : d. Case Control
Pembahasan :
1. Penelitian case-kontrol
Populasi 2 kelompok : Sakit (kasus) dan kontrol.
Penelitian retrospective : meneliti kebelakang/ masa lampau faktor
resikoterjadinya

penyakit.

Kedua

kelompok

dibandingkan

terjadinya penyakit, faktor resiko ditanyakan masa lalu


Kasus control
- Efisien & praktis meneliti pyk jarang
- faktor risiko sekaligus
- Biaya <<
- Waktu <<
- Subjek <<
2. Cross sectional
- Kelebihan cepat & murah
- Masalah kehilangan sampel tidak di jumpai
- Langkah awal kohort studi atau eksperimental
- Meneliti beberapa variabel tergantung/ efek sekaligus
3. Kohort
- Akurat insidens & penyakit alamiah
- Penyakit cepat + fatal
- Beberapa penyakit
Subyek pebelitian awalnya merupakan orang yang

setelah

sehat

dan

diikuti perkembangannya selama beberapa tahun sampai timbulnya atau


tidaknyaoutcome yg kita kehendaki disebut juga studi prospektif
melibatkan kegiatandimana investigator meneliti atau menseleksi satu

kelompok individu yg terpapar suatu bahan (exposed group) dan satu


kelompok lainnya yang tidak terpapar (unexposed group).
4. Penelitian eksperimental (uji klinik/ clinical trial),

kohort,

penelitimemanipulasi perlakuan (intervensi) dan mengawasi outcome.


4. Suatu puskesmas melaporkan adanya larva cacing pada sumber air di desa tersebut.
Larva tersebut bisa masuk ke kulit penduduk yang kebetulan berada di air dan
menyebabkan penyakit schistosomiasis. Apakah jenis penyakit melalui air yang
paling tepat ?
a.

Water borne disease

b.

Water privation disease

c.

Water based disease

d.

Water related disease

e.

Water dispersed infection

JAWABAN : C
Ada 4 macam klasifikasi penyakit yang berhubungan dengan air sebagai media
penularan penyakit yaitu :
1.

Water Borne Disease, yaitu penyakit yang penularannya melalui air yang
terkontaminasi oleh bakteri pathogen dari penderita atau karier. Bila air
yang mengandung kuman pathogen terminum maka dapat terjadi
penjangkitan pada orang yang bersangkutan, misalnya Cholera, Typhoid,
Hepatitis dan Dysentri Basiler.

2.

Water Based Disease, yaitu penyakit yang ditularkan air pada orang lain
melalui

persediaan

air

sebagai

pejamu

(host)

perantara,

misalnya Schistosomiasis.
3.

Water Washed Disease, yaitu penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air
untuk pemeliharaan kebersihan perseorangan dan air bagi kebersihan alatalat terutama alat dapur dan alat makan. Dengan terjaminnya kebersihan
oleh tersedianya air yang cukup maka penularan penyakit-penyakit tertentu
pada manusia dapat dikurangi. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh cara
penularan, diantaranya : penyakit infeksi saluran pencernaan. Salah satu
penyakit infeksi saluran pencernaan adalah diare. Penyakit diare dapat
ditularkan melalui beberapa jalur, diantaranya melalui air (Water borne) dan

melalui alat-alat dapur yang dicuci dengan air (Water washed). Contoh
penyakit ini adalah cholera, thypoid dan Dysentry basiller. Berjangkitnya
penyakit ini erat kaitannya dengan ketersediaan air untuk makan, minum,
memasak dan kebersihan alat-alat makan.
4.

Water Related Insect Vectors, Vektor-vektor insektisida yang berhubungan


dengan air yaitu penyakit yang vektornya berkembang biak dalam air,
misalnya Malaria, Demam Berdarah, Yellow Fever, Trypanosomiasis.

5. Dari penelitian didapatkan data sebagai berikut:


Kanker paru
Tidak merokok
5
Merokok
20
Berapa resiko relatif merokok dengan kanker paru ...
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

Tidak Kanker Paru


45
30

Jawaban : d. 4
Exposed

Disease (+)
A

Disease (-)
B

Non exposed

Insidens kelompok yang terpapar (exposed) : A / (A + B)


Insidens kolompok yang tidak terpapar (non exposed) : C / (C + D)
Resiko Relatif : Insiden penyakit pada kelompok terpapar (exposed)
Insiden penyakit pada kelompok tidak terpapar (non exposed)
Pada soal

:20 / (20 + 30)


5 / (5 + 45)
:4

KUMPULAN SOAL DAN JAWABAN UKDI


PUBLIC HEALTH
Tita Swastiana Adi
102011101098
1.Seorang anak perempuan berusia 2 tahun di bawa keluarganya ke praktek dokter
umum karena sering menabrak meja saat senja terutama bila ia baru bermain diluar.
Dokter ingin member pengobatan dengan vitamin A. pengobatan yang paling tepat?
a) Kapsul merah saat pertama kunjungan
b) Kapsul merah pada hari 1,2 dan 15.
c) Kapsul biru saat pertama kynjungan
d) Kapsul biru pada hari 1,2, dan 15.
e) Kapsul merah 3x50.000 SI.
Jawaban :
1. Anak tsb mengalami buta senja,utk pengobatan xeroftalmia, campak dan gizi
buruk, pemberian kapsul vitamin a mengikuti aturan sebagaiberikut:
Saat ditemukan : berikan 1 kapsul vitamin a merah atau biru sesuai dg
umuranak.Hari berikutnya: berikan lagi 1 kapsul vit a merah atau biru sesuai
umur anak.
Dua minggu berikutnya: berikan 1 kapsul vitamin a merah atau biru sesuai
dengan umur anak.
2. Seorang bayi berusia 7

bulan dibawa ibunya ke puskesmas utk mendapatkan

suplementasi vit.A .kapsul apakah yg akan diberikan pada bayi tsb?


a) Kapsul merah
b) Kapsul kuning
c) Kapsul hijau
d) kapsul.coklat
e) kapsul biru
Jawaban: kapsul biru utk bayi usia 6-11 bulan dosis 100.000 SI. Kapsul merah untuk
anak balita 12-59 bulan, dosis 200.000 SI.

3. Seorang dokter keluarga memeriksa anggota keluarga yang demam dan menggigil,
riw. Pergi ke daerah endemik malaria(+). Dokter tersebut selain memeriksa pasien juga
memeriks aanggota keluarga yang lain. tindakan yang dilakukan oleh dokter tersebut
termasuk tindakan?
a) health promotion
b) specifik protection
c) early diagnosis and prompt treatment
d) disability limitation
e) rehabilitation
Jawaban:
Promosi kesehatan dilakukan pada orang sehat,untuk menjaga keseimbangan proses
bibit penyakit -pejamu- lingkungan, shg menguntungkan manusia dg cara
meningkatkan daya tahan manusia dan memperbaiki lingkungan.
Specific promotion dilakukan pada org sehat namun memiliki resiko terkena
penyakit tertentu . contoh imunisasi,kb.
Early diagnosis and prompt treatment merupakan tindakan menemukan penyakit
sedini mungkin dan melakukan tatalaksana segera dg terapi yang tepat.
Disability limitation dimana dilakukan penatalaksanaan terapi yang adekuat pada
pasien

penyakit

yg

telah

lanjut

utk

mencegah

penyakit

menjadi

berat,menyembuhkan pasien dan mengurangi kemungkinan cacat yang akan timbul.


Rehabilitation dimaksudkan utk mengembalikan pasien ke masyarakat agar ia dapat
hidup dan bekerja secara wajar atau agar tidak menjadi beban orang lain.
4. seoranglaki-lakiberusia 27 tahunmelakukanhubunganseksualdenganmemakaikondom.
tindakan yang dilakukanolehlaki-lakitsbtermasuktindakan?
a) rehabilitation
b) specific protection
c) health promotion
d) minimal preventiv
e) maksimal preventif
jawaban : pemakaian kondom termasuk tingkat pencegahan specifik protection
dimana laki2 tsb melakukan suatu pencegahan thd suatu penyakit infeksi menular
seksual

5.seorang anak berusia 2 tahun dibawa ibunya ke posyandu untuk mendapatkan


suplementasi vitamin a. pada bulan berapakah suplementasi dilakukan?
a) januari-desember
b) maret-juli
c) februari dan agustus
d) februariatauagustus
e) desember
Jawaban-->suplementasi vit.a diberikan kepada seluruh anak balita umur 6-59 bulan
scr serentak : utk bayi umur 6-11 bulan pada bukan februari atau agustus. Utj balita
usia 12-59 bulan pada bulan februari dan agustus.

KUMPULAN SOAL DAN JAWABAN UKDI


PUBLIC HEALTH
A.A Istri Eka Putri
102011101049
1. Anda seorang dokter di Puskesmas dan hendak melakukan pemeriksaan
penunjang berupa rontgen foto thorax terhadap pasien yang dicurigai menderita
TB. Apakah jenis rujukan yang dilakukan oleh dokter Puskesmas tersebut>
A. Rujukan operasional
B. Rujukan medis
C. Rujukan klinis
D. Rujukan spesimen
E. Rujukan pasien
Pembahasan: D. Rujukan specimen
Rujukan adalah upaya melimpahkan wewenang dan tanggung jawab. Jenis-jenis
rujukan medis:
-

Rujukan pasien (transfer of patient): merupakan penatalaksanaan pasien dari


strata pelayanan kesehatan ke strata pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Contoh: rujukan pasien dari puskesmas ke rumah sakit yang dikarenakan

obat di puskesmas tidak tersedia untuk pasien.


Rujukan ilmu pengetahuan (transfer of knowledge): merupakan pengiriman
dokter/tenaga kesehatan yang lebih ahli ke pelayanan kesehatan yang kurang
mampu untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan. Contoh: pengiriman
dokter spesialis kandungan untuk memberikan pelatihan pada bidan di

puskesmas.
Rujukan bahan pemeriksaan laboratorium (transfer of specimens):
merupakan pengiriman bahan pemeriksaan laboratorium dari strata
pelayanan kesehatan yang kurang mampu atau sebaliknya. Contoh:
pengiriman foto rontgen dari puskesmas ke RS.
Jenis rujukan kesehatan:

Rujukan tenaga: pengiriman dokter/tenaga kesehatan ke strata yang lebih

mampu atau sebaliknya.


Rujukan sarana: pengiriman berbagai peralatan medis/non medis ke strata
yang lebih mampu atau sebaliknya.

Rujukan operasional: pelimpahan wewenang dan tanggung jawab masalah


kesehatan ke strata yang lebih mampu atau sebaliknya.
Sehingga pada soal ini, pasien dirujuk ke RS untuk melakukan pemeriksaan

foto rontgen dan ini merupakan rujukan spesimen.


2. Seorang wanita dibawa ke Puskesmas karena demam dan gusi berdarah. Agar
tidak terjadi wabah, dokter Puskesmas kemudian memberitahu masyarakat
sekitar rumah pasien tentang penyakit tersebut melalui film. Peran dokter dalam
kasus ini adalah .
A. Community leader
B. Care provider
C. Communicator
D. Manager
E. Decision maker
Pembahasan: C. Communicator
Dokter keluarga memiliki 5 fungsi yaitu:
-

Care provider (penyelenggara pelayanan kesehatan)


Yang mempertimbangkan pasien secara holistik sebagai seorang individu
dan sebagai bagian yang integral (tak terpisahkan) dari keluarga, komunitas,
lingkungannya, dan menyelenggarakan pelayanan kesehatan berkualitas
tinggi, komprehensif, kontinu, dan personal dalam jangka waktu panjang
dalam wujud hubungan profesional dokter-pasien yang saling menghargai
dan mempercayai. Juga sebagai pelayanan komprehensif yang manusiawi

namun tetap dapat diaudit dan dipertanggungjawabkan.


Communicator (penghubung atau penyampai pesan)
Yang mampu memperkenalkan pola hidup sehat melalui penjelasan yang
efektif

sehingga

memberdayakan

pasien

dan

keluarganya

untuk

meningkatkan dan memelihara kesehatannya sendiri serta memicu


perubahan cara berpikir menuju sehat dan mandiri kepada pasien dan
-

komunitasnya.
Decision maker (pembuat keputusan)
Yang melakukan pemeriksaan pasien, pengobatan, dan pemanfaatan
teknologi kedokteran berdasarkan kaidah ilmiah yang mapan dengan
mempertimbangkan harapan pasien, nilai etika, cost effectiveness untuk
kepentingan pasien sepenuhnya dan membuat keputusan klinis yang ilmiah
dan empatik.

Manager
Yang dapat bekerja secara harmonis dengan individu dan organisasi di dalam
maupun di luar sistem kesehatan agar dapat memenuhi kebutuhan pasien dan
komunitasnya berdasarkan data kesehatan yang ada. Menjadi dokter yang

cakap memimpin klinik, sehat, sejahtera, dan bijaksana.


Community leader (pemimpin masyarakat)
Yang memperoleh kepercayaan dari komunitas pasien yang dilayaninya,
menyerahkan kebutuhan kesehatan individu dan komunitasnya, memberikan
nasehat kepada kelompok penduduk dan melakukan kegiatan atas nama
masyarakat dan menjadi panutan masyarakat.
Pada soal tersebut, dokter ingin memberikan penyuluhan pada warga

mengenai pencegahan agar tidak terjadi wabah, sehingga termasuk dalam


communicator.
3. Studi prevalensi dokter A merupakan pemimpin Puskesmas yang sedang
melaksanakan identifikasi masalah. Di desa B, angka prevalensi menunjukkan
tingginya angka kematian bayi, angka penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (P3DI) juga tinggi, infrastruktur yang kurang, dalam 3 tahun berturutturut tidak pernah mencapai target Universal Child Immunization (UCI). Apakah
program imunisasi tambahan yang perlu ditambahkan?
A. Catch up vaccine
B. Backlog fighting
C. Crash program
D. Sub pekan imunisasi nasional
E. Pekan imunisasi nasional
Pembahasan: C. Crash program
Kegiatan pelayanan imunisasi terdiri dari kegiatan operasional rutin dan
khusus. Kegiatan tersebut adalah:
1. Kegiatan imunisasi rutin
Adalah kegiatan imunisasi yang secara rutin dan terus-menerus harus dilakukan
pada periode waktu yang telah ditentukan. Terdiri atas:
- Imunisasi dasar pada bayi
- Imunisasi pada wanita usia subur
- Imunisasi pada anak sekolah dasar
2. Imunisasi tambahan
Merupakan kegiatan imunisasi yang dilakukan atas dasar ditemukannya masalah
dari hasil pemantauan atau evaluasi. Kegiatan ini tidak rutin dilakukan, karena

hanya ditujukan untuk penanggulangan penyakit tertentu. Berikut beberapa


kegiatan imunisasi tambahan:
- Catch up vaccine adalah vaksin yang diberikan pada remaja yang tidak
mendapat imunisasi lengkap sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk
-

mengurangi angka morbiditas dan mortalitas.


Backlog fighting merupakan upaya aktif dalam melengkapi imunisasi dasar
pada anak yang berumur 1-3 tahun. Sasaran utama dari backlog figthing
adalah desa atau kelurahan yang belum mencapai desa UCI selama dua
tahun berturut-turut. Universal Child Immunization (UCI) adalah tercapainya
imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0-11 bulan), ibu hamil, wanita
usia subur, dan anak sekolah tingkat dasar. Imunisasi lengkap pada bayi
meliputi: 1 dosis BC, 3 dosis DPT, 4 dosis polio, 3 dosis Hepatitis B, dan 1
dosis campak. Pada ibu hamil dan wanita usia subur meliputi 2 dosis TT.
Untuk anak sekolah tingkat dasar meliputi 1 dosis DT, 1 dosis campak, dan 2

dosis TT.
Crash program merupakan kegiatan yang bertujuan untuk wilayah yang
memerlukan intervensi secara cepat untuk mencegah terjadinya KLB
(Kejadian Luar Biasa). Pemilihan lokasi crash program didasarkan atas
beberapa kriteria, yaitu: angka kematian bayi tinggi, infrastruktur (tenaga,
sarana, dana) kurang, dan desa selama 3 tahun berturut-turut tidak mencapai

target UCI (Universal Child Immunization).


3. Imunisasi dalam penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
4. Kegiatan imunisasi khusus
- Pekan Imunisasi Nasional
- Sub Pekan Imunisasi Nasional
Pada kasus tersebut didapatkan data di desa B, angka prevalensi
menunjukkan tingginya angka kematian bayi, angka penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (P3DI) juga tinggi, infrastruktur yang kurang, dan dalam 3 tahun
berturut-turut tidak pernah mencapai target Universal Child Immunization (UCI),
sehingga program imunisasi tambahan yang dapat dilakukan adalah crash program.
4. Seorang anak laki-laki berumur delapan tahun dibawa berobat ke Puskesmas dengan
keluhan demam dan mata terlihat kuning sejak 5 hari yang lalu. Pasien juga
mengeluh mual dan muntah serta buang air kecil seperti teh pekat. Riwayat keluhan
yang sama pada anggota keluarga yang lain tidak ada. Dari pemeriksaan fisik

didapatkan sklera ikterik dan hepar teraba dua jari di bawah arcus costae. Dokter
mendiagnosis penyakit anak tersebut sebagai hepatitis viral akut. Dokter berencana
untuk melakukan pemeriksaan serologis. Yang termasuk intervention yang dilakukan
oleh dokter Puskesmas tersebut adalah .
A. Melakukan pemeriksaan serologis
B. Melakukan pemeriksaan imunologis
C. Mendiagnosis hepatitis viral akut
D. Hepar teraba dua jari di bawah arcus costae
E. Keluhan demam dan mata terlihat kuning
Pembahasan: A. Melakukan pemeriksaan serologis
EBM adalah suatu teknik yang digunakan untuk pengambilan keputusan dalam
mengelola pasien dengan menintegrasikan tiga faktor, yaitu:
-

Keterampilan dan keahlian klinik dokter


Kepentingan pasien
Bukti ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan

PICO (Patient Intervention Comparison Outcome) merupakan salah satu alat


bantu yang digunakan untuk memperoleh EBM melalui pencarian jurnal di
internet. Beberapa contoh pertanyaan yang dapat dilakukan:
Patient

Seperti apa karakteristik pasien kita (poin yang penting saja).


Dapat dimasukkan di dalamnya:
- Hal yang berhubungan atau relevan dengan penyakit pasien

Intervention

seperti usia, jenis kelamin, atau suku bangsa


- Hal mengenai masalah, penyakit, atau kondisi pasien
Merupakan hal yang sehubungan dengan intervensi yang

/ Prognosis/ diberikan ke pasien:


Exposure

Apakah tentang meresepkan suatu obat?


Apakah tentang melakukan tindakan?
Apakah tentang tes diagnosis?
Apakah tentang menanyakan prognosis pasien?
Apakah tentang menanyakan apa yang menyebabkan penyakit

Comparison

pasien?
Tidak harus selalu ada pembandingnya. Pembanding bisa dengan

Outcome

plasebo atau obat lain atau tindakan terapi yang lain.


Harapan yang diinginkan dari intervensi tersebut, seperti:
- Apakah berupa penurunan gejala?
- Apakah berupa efek samping?
- Apakah berupa perbaikan fungsi atau kualitas hidup?

Pada soal tersebut dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien mengarah
ke diagnosis hepatitis, sehingga tindakan atau intervensi yang akan dilakukan
dokter pada kasus adalah dengan melakukan pemeriksaan lanjutan (serologis)
yang berguna untuk membantu atau meyakinkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik untuk penegakkan diagnosis yang paling tepat.
5.

Pendekatan yang harus dilakukan oleh dokter untuk menentukan evidence based
medicine penyakit pada anak tersebut pada soal no. 4 adalah .
A. Studi epidemiologis
B. Uji diagnostik
C. Uji prognostik
D. Uji klinis
E. Surveilans epidemiologis

Pembahasan: B. Uji diagnostik


Pada skenario tersebut, dokter ingin melakukan pemeriksaan lanjutan untuk
membantu penegakan diagnosis dengan melakukan pemeriksaan serologis.
Sehingga yang dilakukan adalah uji diagnostik.

KUMPULAN SOAL DAN JAWABAN UKDI


PUBLIC HEALTH

Ika Niswatul Chamidah


102011101086
1. Dimas, seorang mahasiswa kedokteran berencana melakukan sebuah penelitian. Saat
ia bertugas di poli umum puskesmas cawang, semua pasien yang datang dan
memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan ke dalam penelitian sampai jumlah subjek
yang dibutuhkan terpenuhi. Pemilihan sampel yang diterapkan oleh Dimas dalam
ilustrasi kasus ini termasuk dalam jenis...
a. Judgmental sampling
b. Convenient sampling
c. Consecutive sampling
d. Purposive sampling
e. Simple random sampling
Pembahasan

Dalam rangka melakukan pemilihan sampel, peneliti sesuai dengan kebutuhannya


dapat melakukan pemilihan sampel dengann cara probability sampling (berdasarkan
peluang) atau non-probability sampling, setiap objek dalam populasi terjangkau
memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel penelitian. Hal
sebailnya berlaku pada non-probability sampling. Consecutive sampling,
judgmental sampling dan convenient sampling merupakan 3 jenis non probability
sampling yang sering digunakan.

Consecutive sampling : dengan cara ini, semua subjek yang datang dan
memenuhi kriteria inklusi penelitian dimasukkan ke dalam penelitian sampai

jumlah sampel yang dibutuhkan terpenuhi.


convenient sampling : dengan cara ini, sampel diambil ke dalam penelitian

tanpa sistematika tertentu.


judgmental sampling/purposive sampling : dengan cara ini, peneliti memilih
sampel berdasarkan pertimbangan subjektifnya, bahwa sampel dapat
memberi informasi yang memadai guna menjawab pertanyaan penelitian.

2. Seorang pasien dirujuk ke dokter bedah oleh dokter keluarga karena menderita
apendisitis akut. Setelah dilakukan operasi apendiktomi, dokter bedah merujuk

kembali pasien tersebut ke dokter keluarga yang mengirimnya, karena pasien juga
menderita radang tenggorokan. Rujukan ini dinamakan...
a. Cross referral
b. Split referral
c. Collateral referral
d. Interval referral
e. Periodic referral
Pembahasan :
Jenis rujukan (referral) medis :

Internal referral : pelimpahan wewenang dan tanggung jawab penderita


sepenuhnya kepada dokter konsultan selama jangka waktu tertentu, dan

selama jangka waktu tersebut ia tidak ikut menanganinya.


Collateral referral : dimana pelimpahan wewenang dan tanggung jawab

penanganan penderita hanya untuk satu masalah kedokteran khusus saja.


Cross referral : wewenang dan tanggung jawab penanganan penderita untuk

selamanya kepada dokter lain.


Split referral : dimana pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
diserahkan sepenuhnya kepada beberapa dokter selama jangka waktu
tertentu, dan selama jangka waktu tersebut ia tidak ikut menanganinya.

3. Di bawah ini yang termasuk dalam desain penelitian intervensional adalah


a. Kohort
b. Studi kasus kontrol
c. Meta analisis
d. Uji klinis
e. Studi cross sectional
Pembahasan :
Observasional
Laporan kasus
Seri kasus
Studi cross sectional
Studi kasus-kontrol
Studi kohort
Meta-analisis

Intervensional
Uji klinis
Intervensi
o Pendidikan
o Perilaku
o Kesehatan
o masyarakat

4. Seorang dokter hendak melakukan penelitian kasus kontrol untuk melihat hubungan
asfiksia dengan gangguan pertumbuhan pada anak. Data yang diambil hanya
berdasarkan ingatan ibu. Kemungkinan bias yang terjadi adalah

a.
b.
c.
d.
e.

Compliance bias
Recall bias
Procedural bias
Detection bias
Measurement bias

Pembahasan

Semua studi terancam oleh bias. Bias dapat mempengaruhi kesahihan atau validitas
sebuah pengukuran atau penelitian. Bias dapat terjadi pada proses seleksi subjek,
proses pengukuran atau observasi, ataupun bias perancu lainnya. Bias yang
berhubungan dengan proses pengukuran atau observasi di antaranya adalah :

Procedural bias : terjadi apabila pengukuran, pengamatan, pengobatan, atau

intervensi lainnya pada kelompok-kelompok yang dibandingkan tidak sama.


Recall bias, terjadi terutama pada studi kasus-kontrol. Faktor utama dalam
bias ini adalah kemampuan pasien mengingat kembali informasi pajanan

yang diterimanya.
Insensitive measurement bias : apabila alat ukur yang digunakan untuk

menentukan suatu efek kurang sensitif.


Detection bias : berlawanan dengan bias di atas, pada bias ini terjadi

perubahan kemampuan alau ukur untuk mendeteksi suatu penyakit..


Compliance bias : terjadi apabila ketaatan mengikuti prosedur yang berbeda
antara tiap-tiap kelompok yang dibandingkan.

5. Seorang peneliti hendak melakukan penelitian dan berencana mengambil sampel


acak dari suatu populasi. Sampel diambil dan dikelompokkan berdasarkan usianya.
Cara pengambilan sampel tersebut dinamakan...
a. Consecutive sampling
b. Simple random sampling
c. Cluster sampling
d. Systematic sampling
e. Stratified random sampling
Pembahasan :
Mengambil sampel pada kelompok-kelompok yang terlebih dahulu dibagi
menurut variabel tertentu adalah ciri Stratified random sampling.

Simple random sampling : merupakan teknik yang paling sederhana.


Sampel diambil secara acak, tanpa memperhatikan tingkatan yang ada
dalam populasi.

Stratified random sampling : dilakukan dengan terleih dahulu membagibagi populasi dalam kumpulan yang relatif homogen/strata. Variabel
pembagi bisa berupa usia, jenis kelamin, ras, tingkat pendidikan, dll.

Kemudian sampel diambil dari setiap strata secara acak.


Systematic sampling : ditentukan dengan cara menentukan nomor atau
kelipatan yang akan dipilih. Pemilihan sampel menjadi sitematis, yaitu

setiap subjek ke sekian yang akan terpilih menjadi sampel.


Cluster sampling : adalah proses penarikan sampel secara acak pada
kelompok individu dalam populasi yang terjadi secara alamiah, misalnya
berdasarkan wilayah (kota, kecamatan, desa, dst)

KUMPULAN SOAL DAN JAWABAN UKDI


PUBLIC HEALTH

Alfonsus Mario Eri


102011101096
1. Ibu berusia 32 tahun dengan 3 orang anak mengunjungi puskesmas anda. Ibu ini
menginginkan program KB yang tidak perlu digunakan tiap hari atau tiap ingin
berhubungan, dan tidak mempengaruhi penyakit darah tinggi milik ibu ini. Setelah
dilakukan pengecekan tekanan darah, tekanan ibu ini 150 / 100. Sebagai dokter di
puskesmas sana, KB apa yang anda pilih ?
a. Susuk
b. Kondom
c. Senggama terputus
d. IUD
e. Pil
Jawaban : D
Pembahasan : Susuk serta pil merupakan KB hormonal yang dapat mempengaruhi
sistem hormon pasien. Salah satu yang paling sering terjadi adalah peningkatan tekanan
darah pada ibu yang menggunakan hormon ini. Kondom serta senggama terputus
sendiri cukup aman, tapi memerlukan motivasi yang tinggi karena perlu dilakukan
setiap akan koitus. IUD merupakan pilihan bagi pasien yang tidak ingin repot karena
harus mengatur cara koitus.
2. Saat anda sedang mengikuti posyandu, seorang ibu membawa anaknya yang berusia 3
bulan. Ibu itu ingin anaknya di imunisasi untuk TB. Anak ibu itu terlambat di imunisasi
karena ibu si anak sempat salah sangka dengan mengira bekas daerah tempat suntikan
pada anak - anak yang sudah disuntik BCG adalah kecacatan. Tindakan anda?
a. Mengedukasi ibu lalu memberi imunisasi BCG
b. Mengedukasi ibu lalu memberi imunisasi BCG beserta profilaksis yaitu INH selama
6 bulan
c. Merujuk ke dokter spesialis
d. Mengedukasi ibu lalu menyarankan tes mantoux dulu

e. Mengedukasi ibu lalu menyarankan kembali 3 bulan lagi untuk di imunisasi BCG
Jawaban : D
Pembahasan : Tes mantoux diperlukan pada anak yang akan disuntik vaksin BCG tapi
berumur 3 bulan ke atas. Tes dilakukan untuk menilai apakah anak terinfeksi TBC atau
tidak. Jika tes mantoux lebih dari 10 mm, maka anak tidak jadi dilakukan imunisasi
terhadap TBC
3. Seorang ibu yang menderita hepatitis B baru saja partus normal di puskesmas anda.
Bidan lalu mengkonsulkan bagaimana bayi yang baru lahir ini di imunisasi. Tindakan
anda?
a. Rujuk ke dokter anak
b. Tidak perlu Hb0
c. Tetap diberikan Hb0
d. Diberikan HbO dan imunoglobulin hepatitis B sebanyak 0,05 ml
e. Diberikan Hb0 dan imunoglobulin hepatitis B sebanyak 0,5 ml
Jawaban : E
Pembahasan : Imunisasi dapat diberikan asalkan tersedia imunoglobulin. Jika seorang
ibu baru diketahui mengidap hepatitis B beberapa hari setelah melahirkan,
imunoglobulin tetap ditambahkan asalkan tidak lebih dari 7 hari dari hari kelahiran.
4. Di daerah anda terdapat KLB campak. Sebagai kepala puskesmas anda
memerintahkan untuk melakukan pemberian vit A kepada anak di daerah puskesmas
anda. Seorang sukarelawan bertanya apakah semua anak yang sudah mendapat vit A
masih perlu mendapat lagi? Jawaban anda :
a. Semua anak dibawah 5 tahun mendapat vit A lagi kecuali yang baru saja menerima
kurang dari 30 hari.
b. Semua tanpa terkecuali
c. Semua anak dibawah 5 tahun mendapat vit A lagi kecuali yang baru saja menerima
kurang dari 15 hari.
d. Semua tanpa terkecuali dengan dosis digandakan
e. Semua tanpa terkecuali dengan setengah dosis
Jawaban : A

Pembahasan : Pada kasus tertentu seperti KLB campak, diberikan tambahan


suplementasi vit A. Pada anak dibawah 1 tahun diberi kapsul biru, sedangkan pada anak
1 - 5 tahun diberikan kapsul merah. Semua anak diberikan kecuali yang sudah
menerima suplementasi vitamin A dalam sebulan terakhir.
5. Seorang ibu hamil mendatangi puskesmas untuk melakukan cek Hb rutin. Menurut
WHO, berapa kadar Hb minimal untuk ibu hamil, dan apa yang anda lakukan agar Hb
ibu tersebut mencapai target ?
a. Hb minimal 10 gr/dl ; beri vitamin tambah darah 60 biji
b. Hb minimal 10 gr/dl ; beri vitamin tambah darah 30 biji
c. Hb minimal 11 gr/dl ; beri vitamin tambah darah 90 biji
d. Hb minimal 11 gr/dl ; beri vitamin tambah darah 60 biji
e. Hb minimal 11 gr/dl ; beri vitamin tambah darah 30 biji
Jawaban : C
Pembahasan : Standar WHO untuk Hb adalah minimal 13 gr/dl untuk pria, 12 gr/dl
untuk wanita, dan 11 gr/dl untuk ibu hamil. Sedangkan untuk mencegah anemia,
program 10T pada ANC ( antenatal care ) diberikan TTD ( tablet tambah darah )
sebanyak 90 buah.

KUMPULAN SOAL DAN JAWABAN UKDI


PUBLIC HEALTH
Athira Sarah M
10201101054
1. Hasil program peningkatan gizi balita di suatu kabupaten adalah sebagai berikut:
Jumlah balita
Jumlah
balita

500
495

yang ditimbang
Jumlah
balita

480

dengan
peningkatan berat
badan
Jumlah
yang

balita

500

memiliki

KMS
Presentase keberhasilan liputan program adalah
a) 99%
b) 100%
c) 96%
d) 92%
e) 94%
Pembahasan :
Jumlah balita yang memiliki KMS (K) x100% = 500 = 100%
Jumlah Balita (s)
500
2. Pasien mengukur kadar gula darah dengan menggunakan tenaga laboratorium dan
alat pengukur digital. Dari hasil laboratorium didapatkan hasil 3 kali pemeriksaan gula
darah acak yaitu 88, 90, dan 92 mg/dl . Dari pengukuran 3 kali dengan menggunakan
alat pengukur digital didapatkan kadar gula darah acak yaitu 80,90 dan 110mg/dl.
Manakah pernyataan di bawah ini yang benar?
a) Hasil pemeriksaan dengan reagen laboratorium lebih reliabel dan valid dari
digital
b) Hasil pemeriksaan dengan reagen laboratorium lebih reliabel dari digital
c) Hasil pemeriksaan dengan reagen laboratorium kurang reliabel dari digital
d) Hasil pemeriksaan dengan reagen laboratorium lebih valid dari digital
e) Hasil pemeriksaan dengan reagen laboratorium kurang valid dari digital
Pembahasan:

Reiabel adalah kemampuan dari suatu tes, sehingga pada beberapa kali pengukuran
berulang ulang hasilnya akan sama. Valid adalah kemampuan dari suatu tes untuk
mengidentifikasi pada apa yang seharusnya diukur secara benar.
3. Dalam sebuah seminar dikemukakan penelitian tentang penyakit paru obstruktif
kronis (PPOK). Sejumlah 120 penderita PPOK diteliti bersama 480 pembanding yang
tidak menderita PPOK. Pada kasus sebanyak 90 orang adalah perokok sedangkan
diantara pembanding , sebanyak 180 adalah perokok. Berapa resiko menderita PPOK
pada kelompok perokok?
a. 5
b. 180
c. 113
d. 0.5
e. 9
Pembahasan :

Paparan
Total

Realitas penyakit
(+)
(-)
(+) 90 (a) 180 (b)
(-) 30 (c) 300 (d)
120
480

Resiko

menderita

adalah

ratio

Total

prevalensi PPOK pada kelompok

270
330
600

perokok adalah:
Rumus: a(a+b):c(c+d)
90270:30330=113

4. Dilakukan studi di suatu puskesmas untuk mencari hubungan antara BBLR dan anak
prematur dengan pertumbuhan anak balita. Dalam penelitian ini, bayi atau anak diikuti
sampai berusia 5 tahun. Desain penelitian yang sesuai adalah
a) Deskriptif
b) Eksperimental
c) Kohort
d) Case control
e) Cross sectional
Pembahasan :
Deskriptif : studi pendekatan epidemiologi yang

bertujuan

untuk

menggambarkan masalah kesehatan yang terdapat di dalam masyarakat dengan


menentukan frekuensi, distribusi, dan determinan penyakit berdasarkan atribut

dan variabel menurut segitiga epidemiologi


Eksperimental: studi ini dilakukan dengan mengadakan eksperimen kepada

kelompok subjek, kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol


Kohort: studi yang melihat ke depan atau studi yang berjalan ke depan dengan
strategi yang memulai kasus dari paparan kemudian diikuti perjalanan kasusnya
sampai muncul hasil akhir yang berhubungan dengan paparan

Case control: pada studi ini akan dibandingkan antara dua kelompok orang, yaitu

yang terkena penyebab penyakit dengan kelompok orang yang tidak terkena
Cross sectionaluntuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan
variabel tergantung, dengan melakukan pengukuran terhadapmasing masing
subjek sebanyak 1 kali saja pada suatu saat tanpa diikuti follow up

5. Seorang dokter Puskesmas melakukan perencanaan kegiatan imunisasi, dan dalam


pelaksanaannya terdapat kekurangan vaksin DPT dan vaksin polio. Untuk kegiatan
selanjutnya, perbaikan di fungsi organisasi apakah yang memerlukan perhatian khusus?
a) Planning
b) Organizing
c) Actuating
d) Controlling
e) Evaluating
Pembahasan:
Jadi, fungsi manajemen itu pada dasarnya terdiri dari:
Planning
Organizing
Actuating
Controlling
Evaluating
Tidak tercapainya target sasaran imunisasi disebabkan karena adanya
kekurangan vaksin. Hal ini terjadi karena perancanaan penyediaan vaksin yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan imunisasi belum disesuaikan dengan jumlah
balita yang akan divaksinasi.

KUMPULAN SOAL DAN JAWABAN UKDI


PUBLIC HEALTH
Kartika Tya Rachmani
10201101059

Ro+
Ro-

BTA+
190
10
200

BTA160
40
200

350
50

1. Sensitivitas Ro untuk diagnosis TB adalah...


a. 95%
b. 93%
c. 54%
d. 47%
e. 20%
Jawaban: A.
Sensitivitas didefinisikan sebagai kemampuan alat tes untuk mendeteksi mereka
yang benar-benar positif terdeteksi alat atau pemeriksaan dan terkena suatu penyakit
dibandingkan semua yang terkena penyakit.
Sensitivitas: a/(a+c) x 100%
Spesifitas: d/(b+d) x 100%
Ro+
Ro-

BTA+
190 (A)
10 (C)
200

BTA160 (B)
40 (D)
200

350
50

(A+C)
(B+D)
Maka pada kasus tersebut 190/(190+10) x 100% = 95%
2. Seorang dokter memiliki pasien dengan diagnosis Ca pankreas. Diketahui pasien
tersebut memiliki kebiasaan minum minuman keras. Dokter ingin mengetahui sebab
akibat Ca pankreas dan minum minuman keras. Dokter mengikuti perkembangan
penyakit pasien tersebut selama 5 tahun. Pembandingnya pasien yang tidak meminum
minuman keras. Metode penelitian yang digunakan adalah...

a. studi kasus
b. potong lintang
c. kohort
d. kasus kontrol
e. observasi
Jawaban: C.
Penelitian kohort / penelitian prospektif adalah suatu penelitian survei (non
eksperimen) yang paling baik dalam mengkaji hubungan antara faktor resiko dengan
efek (penyakit). Faktor resiko yang akan dipelajari diidentifikasi dulu kemudian diikuti
ke depan secara prospektif timbulnya efek yaitu penyakit atau salah satu indikator status
kesehatan.
Penelitian kasus kontrol adalah metode penelitian retrospektif dimana penelitian
dimulai dari melihat outcome yang terjadi kemudian dipelajari faktor resiko maupun
paparan yang memengaruhi kejadian tersebut.
Cross sectional adalah penelitian yang mempelajari dinamika hubunganhubungan atau korelasi antara faktor-faktor resiko dengan dampak atau efeknya. Faktor
resiko dan dampak atau efeknya diobservasi pada saat yang sama, artinya setiap subyek
penelitian diobservasi hanya satu kali saja dan faktor resiko serta dampak diukur
menurut keadaan atau status pada saat observasi.
3. Pada suatu daerah, 6 bulan terakhir ini terdapat kasus difteri 400 dengan kematian 35.
Yang pada tahun sebelumnya, tedapat 310 kasus dengan kematian 15 orang. Keadaan
tersebut disebut dengan...
a. epidemi
b. endemi
c. pandemi
d. epidemi dan endemi
e. epidemi dan pandemi
Jawaban: A.
Epidemi adalah suatu keadaan di mana suatu masalah kesehatan (umumnya
penyakit) yang ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat berada
dalam frekuensi yang meningkat.

Pandemi adalah suatu keadaan di mana suatu masalah kesehatan (umumnya


penyakit) yang frekuensinya dalam waktu singkat memperlihatkan peningkatan yang
amat tinggi serta penyebarannya telah mencakup suatu wilayah yang amat luas.
Endemi adalah suatu keadaan di mana suatu masalah kesehatan (umumnya
penyakit) yang frekuensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yang
lama.
Sporadik adalah suatu keadaan di mana suatu masalah kesehatan (umumnya
penyakit) yang ada di suatu wilayah tertentu frekuensinya berubah-ubah menurut
perubahan waktu.
Pada soal tersebut terdapat peningkatan jumlah kasus difteri dalam waktu 6
bulan sehingga dari data tersebut dapat dikategorikan sebagai epidemi.
4. Hasil riset di jurnal menyatakan bahwa penggunaan bed site test pemeriksaan CKMB
pada pasien dengan keluhan jantung dapat mengurangi waktu tunggu pasien di IGD
hingga 2 jam 10 menit dengan p = 0,08 pada = 0,05. Apa makna dari p = 0,08 yang
paling sesuai?
a. penelitian ini hasilnya tidak valid dan tidak konsisten
b. penelitian ini valid tetapi tidak konsisten
c. jika penelitian ini diulang 100 kali maka ada 8 penelitian yang memiliki kesimpulan
yang sama dengan penelitian ini
d. jika penelitian ini diulang 100 kali maka ada 92 penelitian yang memiliki kesimpulan
yang sama dengan penelitian ini
e. hasil penelitian ini adalah signifikan, sehingga sebaiknya digunakan p < 0,05 daripada
digunakan p = 0,02
Jawaban: D.
= 0,05 atau dapat diartikan bahwa Confidence Interval (CI) sebanyak 95%, yaitu
tingkat kepercayaan jika penelitian dilakukan sejumlah 100 kali, maka akan
mendapatkan hasil yang sama sebanyak 95 kali.
p = 0,08 yang merupakan hasil dari analisis penelitian, berarti menunjukkan hasil tidak
signifikan (disebabkan > 0,05) atau dengan kata lain jika penelitian ini dilakukan
sebanyak 100 kali, makaakan mendapatkan hasil yang sama sejumlah 92 kali.

5. Sebuah puskesmas dipimpin seorang dokter dibantu oleh 4 tenada perawat dan 1
tenaga administasi. Jam kerja 07.30 - 16.00. Disebut apakah puskesmas tersebut?
a. puskesmas rawat inap
b. puskesmas rawat jalan
c. puskesmas bantu
d. puskesmas keliling
e. puskesmas satelit
Jawaban: B.
Puskesmas rawat inap: puskesmas yang diberi tambahan ruangan dan fasilitas untuk
menolong penderita gawat darurat, baik berupa tindakan operatif terbatas maupun rawat
inap sementara.
Kriteria puskesmas rawat inap:

Puskesmas terletak kurang lebih 20 km dari rumah sakit.


Puskesmas mudah dicapai dengan kendaraan bermotor.
Dipimpin oleh dokter dan telah mempunyai tenaga yang memadai.
Jumlah kunjungan puskesmas minimal 100 orang per hari.
Penduduk wilayah kerja puskesmas dan penduduk wilayah 3 puskesmas
sekitarnya mnimal 20.000 jiwa per puskesmas.

Puskesmas rawat jalan: termasuk dalam pengelompokan puskesmas non perawatamm


pelayanan khusus dalam gedung, mampu memberikan pelayanan medis namun terbatas,
terdapat dokter, tenaga medis dan administrasi, dan memiliki waktu batasan kerja
tertentu.
Puskesmas bantu: biasanya ada satu buah di setiap desa atau kelurahan. Unit pelayanan
kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih
kecil. Pelayanan medis sederhana oleh perawat atau bidan, disertai jadwal kunjungan
dokter.
Puskesmas keliling: kegiatan pelayanan khusus ke luar gedung di mana unit pelayanan
kesehatan keliling, di wilayah kerja puskesmas dengan pelayanan medis terpadu oleh
dokter, perawat, bidan, gizi, pengobatan, dan penyuluhan.

KUMPULAN SOAL DAN JAWABAN UKDI


PUBLIC HEALTH
Risma Adista sari
09201101021
1.

Wanita 20 tahun mempunyai riwayat penyakit keluarga DM (+)

ibu. Sering kontrol rutin karena tidak mau sakit DM. Tindakan apa yang harus
dilakukan pasien?
a. Healthy saving
b. Preventif
c. Rehabilitasi healthy
d. Early diagnosis and prompt treatment
Jawaban : Early Diagnosis and Prompt Treatment Adalah tindakan upaya
kesehatan

yang

dilakukan

saat

awal

sakit

suatu

penyakit.

Tujuan: Sebagai upaya menghentikan penyakit pada tingkat permulaan. Agar


penyakit tidak menjadi lebih parah. Pada Secondary prevention ini individu
mengeluh sakit secara jelas tapi agen sudah dalam tubuh karena mulai timbul
gejala gejala,seperti:kelelahan, berat badan bertambah, tidaktahan dingin, kulit
kering, kolesterol tinggi, depresi dan pembesaran kelenjar tiroid Biasanya
kelenjar ini tidak dapat dideteksi atau diraba dengan tangan telanjang. Namun,
kalau ada pembengkakan di leher, maka bisa jadi itu merupakan gejala awal
penyakit gondok
2. Seorang dokter puskesmas setelah menghadiri rapat evaluasi pencapaian tujuan
Millennium Development Goals (MDGs) di dinas kesehatan setempat menyimpulkan
bahwa ia harus meningkatkan tujuan MDGs ke V, yaitu meningkatkan kesehatan ibu.
Indikator awal apa yang harus dievaluasi oleh dokter tersebut?
a. Jumlah kematian ibu saat persalinan per jumlah kelahiran hidup
b. Jumlah wanita usia produktif yang menggunakan KB
c. Jumlah ibu hamil yang melakukan ANC ke bidan
Jawaban : MDG 4 Menurunan angka kemarian anakangka kematian balita turun
2/3, imunisasi campak
MDG 5 Meningkatkan kesehatan ibumenurunkan AKI, proporsi kelahiran
yang ditolong tenanga kesehatan, KB.

3. Seorang pasien datang ke IGD puskesmas dengan keluhan nyeri perut kanan bawah
sejak 3 hari yang lalu, demam (+). Dari pemeriksaan fisik intinya apendisitis
perforasi. Dokter puskesmas merujuk pasien ke RS tipe C untuk penatalaksanaan
lebih lanjut. Termasuk pelayanan kesehatan tipe apa?
a. Pelayanan primer
b. Pelayanan sekunder
c. Pelayanan tersier
Jawaban : Pelayaan primer adalah dokter umum dan perawat, puskesmas, dan
klinik. Pelayanan sekunder adalah dokter spesialis dan subspesialis, RS tipe C,
dan D. Pelayanan tersier adalah lebih diutamakan dokter subspesialis, RS tipe A
dan B.
4. Perempuan 26 tahun keluhan utama dada berdebar-debar dan terasa nyeri sudah 2 kali
ini selama 10 mnt dan 15 mnt, dengan istirahat tersa menghilang. Merasa takut karena
kakaek dan ibunya meninggal karena penyakit jantung. Dokter memberikan saran dan
obat epada pasien tersebut. Tindakan dokter adalah peencegahan berupa?
a. Tersier
b. Primer
c. Paripurna
d. Sekunder
e. Menyeluruh
Jawaban: Pencegahan Tersier. Dilakukan setelah sistem ditangani dengan strategistrategi pencegahan sekunder. Pencegahan tersier difokuskan pada perbaikan
kembali ke arah stabilitas sistem klien secara optimal. Tujuan utamanya adalah
untuk memperkuat resistansi terhadap stressor untuk mencegah reaksi timbul
kembali atau regresi, sehingga dapat mempertahankan energi. Pencegahan tersier
cenderung untuk kembali pada pencegahan primer.
5. Pasien PPOK, disuruh oleh keluarga untuk berhenti merokok tetapi pasien minta
menunggu waktu yang tepat. Penyuluhan yang dilakukan termasuk penyuluhan
apa?
a. Kuratif
b. Preventif
c. Communitatif
d. Promotif
e. Rehabilitatif

Jawaban : Pelayanan kesehatan rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau


serangkaian kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam
masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang
berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuannya.

Вам также может понравиться