Вы находитесь на странице: 1из 16

KOMUNIKASI DATA

A. Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau
lebih device (alat seperti komputer, laptop, printer dan alat komunikasi lain) dalam bentuk
digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data yang terhubung dalam sebuah
jaringan baik lokal maupun yang luas, seperti internet.Dari uraian tersebut maka terdapat
komponen - komponen pada suatu sistem komunikasi data, yaitu
1. Data
Yaitu informasi yang akan dipindahkan. Agar data ini bisa dipindahkan maka data harus
diolah sehingga dapat melewati media transmisi dengan baik dan dapat dimengerti oleh
penerima. Data ini bisa berupa audio, video, dokumen dll.
2. Pengirim (Tranceiver)
Pihak yang mengirimkan informasi, misalnya pesawat telepon, telex, terminal, dll.
Tugasnya adalah membangkitkan berita atau informasi dan menempatkannya pada
media transmisi.
3. Media Transmisi
Media yang digunakan untuk menyalurkan (mengirimkan) ketempat tujuan
(penerima), misalnya saluran fisik (kabel), udara dan cahaya.
4. Penerima (Receiver)
Pihak yang menerima informasi, misalnya pesawat telepon, telex, terminal, dll. Tugasnya
adalah menerima berita atau informasi yang dikirimkan oleh pengirim berita.
5. Protokol
Yaitu sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah
jaringan, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi
oleh sisi pengirim dan sisi penerima agar komunikasi dapat berlangsung dengan benar,
walaupun sistem yang ada dalam jaringan tersebut berbeda sama sekali. Protokol ini
mengurusi perbedaan format data pada kedua sistem hingga pada masalah koneksi listrik.
Komunikasi data merupakan gabungan 2 macam teknik, yaitu : teknik
telekomunikasi & teknik pengolahan data. Teknik telekomunikasi adalah semua kegiatan
yg berhubungan dg penyampaian informasi, sedangkan teknik pengolahan data adalah
semua kegiatan yg berhubungan dg manipulasi atau pengolahan data, spt : entry, edit,
delete, searching, dll.

B. Pada dasarnya dlm dunia elektronika dikenal 2 sinyal listrik, yaitu


1. Sinyal Analog
Sinyal yg sifatnya spt gelombang sinusoidal, jadi dpt dikatakan sinyalnya selalu sambung
menyambung (kontinyu) atau tdk ada perubahan yg tiba-tiba antara bagian-bagian sinyal
tsb.
Karena suatu sinyal analog merupakan sebuah gelombang sinusiodal maka sinyal ini
mempunyai variabel-variabel sebagai berikut :
Amplitudo yaitu tinggi rendahnya gelombang.
Frekuensi yaitu jumlah / banyaknya gelombang tiap detik.
Periode yaitu waktu yang dibutuhkan untuk membentuk sebuah gelombang.
Panjang gelombang yaitu panjang satu gelombang.
Phase yaitu besarnya sudut yang dibentuk oleh gelombang pada saat tertentu.
1. Sinyal Digital
Sinyal yg sifatnya seperti pulsa, jadi dpt dikatakan sinyal tsb terputus - putus atau terjadi
perubahan yg tiba-tiba antara bagian sinyal tsb. Sinyal digital hanya memiliki dua
keadaan, yaitu 0 dan 1, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh derau. Biasanya sinyal ini
juga dikenal dengan sinyal diskret. Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut
dengan bit.
Berdasarkan cara penyampaian informasinya, bentuk komunikasi terbagai atas 2 macam,
yaitu
Komuniksi

dari

titik

ke

titik

(point

to

point

communications)

Informasi yg disampaikan oleh pengirim hanya diberikan kpd 1 penerima saja.


Contohnya : telepon, telex, faxcimile, pager
Komuniksi

dari

titik

ke

segala

arah

(broadcast

communications)

Informasi yg disampaikan oleh pengirim dpt diterima oleh siapa saja yg


membutuhkan informasi tersebut. Contohnya : komunikasi siaran radio dan televise
Penggunaan secara umum komunikasi data digolongkan dlm beberapa bidang, yaitu
Bidang pengumpulan data (Data collection)
Data dikumpulkan dari beberapa tempat (Remote station), disimpan dlm memori & pd
waktu tertentu data tsb akan diolah.
Contoh : Aplikasi sistem inventory, penggajian, dll
Bidang tanya jawab (Inquiry dan Respone)
Pemakai dpt mengakses langsung ke program atau file. Data yg dikirimkan ke sistem
komputer ini

langsung diproses & hasilnya segera dpt diberikan

Bidang Storage dan Retrieval


Data yg sebelumnya telah disimpan dlm komputer dpt diambil sewaktu2 oleh pihak
yg berkepentingan. Contoh : Aplikasi Messege Switching dan Electronic Mail, spt
pengiriman surat, dokumen atau memo secara elektronik
Time Sharing
Sejumlah

pemakai

dpt

mengerjakan

proyek

bersama.

Contoh : Aplikasi pemakaian sistem komputer bersama2 utk pengembangan software,


perhitungan rekayasa, pengolahan kata, CAD (Computer Aid Design), dll
Bidang Remote Job Entry
Remote job terminal mengirimkan program atau data (teks) untuk disimpan ke
komputer

pusat

tempat

data

diproses.

Contoh : Aplikasi yg menggunakan peralatan pendukung system komputer yg


terdapat pd tempat yg jauh.
Bidang Real Time Data Processing & Process Control
Hasil proses dikehendaki dlm waktu yg sesuai dg kepentingan proses tsb (real time).
Contoh : Aplikasi pengaturan peralatan industri, sistem kendali proses, sistem
telekomunikasi, dll.
Bidang Pertukaran Data Antar Komputer Pertukaran data berupa program, file, dl

C. Cara Penyampaian Informasi


Ada tiga cara dalam menyampaikan informasi, Yaitu :
1. Natural / Manusia
Penyampaian informasi secara Natural/ manusia ialah penyampaian informasi masih
menggunakan tangan manusia. Misalnya: a) Pada zaman purba Biasanya berupa goresan
goresan atau gambar pada batu atau dinding goa. b) Cina, Mesir, dan Romawi
Menggunakan alat seperti abacus atau suan pan dan jari tangan serta menggunakan media
seperti lempung dan kertas.
2. Mekanis
Penyampaian informasi secara mekanis ialah Penyampaian informasi dilakukan
menggunakan peralatan yang berbentuk mekanik dan digerakkan oleh tangan manusia.
Misalnya : a) Abad 18-19 - Pascaline Blaise Pascal (1642) - Difference & Analytical
Engine Charles Babagge (1890) b) Abad 19 Kartu Perforasi Hollerith (1889)

3. Elektronis
Penyampaian informasi secara elektronis ialah penyampaian informasi dilakukan
menggunakan peralatan yang bekerja secara elektronik. Misalnya: Komputer generasi I,
II, III, IV, dst.

D. Bidang - bidang operasi komunikasi Data dan contohnya


1. Bidang Data Collection
Data dapat dikumpulkan dari beberapa tempat (remote station), disimpan dalam
memori dan pada waktu-waktu tertentu data tersebut akan diolah.
Contoh : aplikasi inventori, penggajian, dll.
2. Bidang Inquiry and Response
Pemakai dapat mengakses langsung ke file atau program. Data yang didikirimkan ke
sistem komputer dapat langsung diproses dan hasilnya dapat segera diberikan. Bila
pemakai melakukan dialog dengan komputer maka sistem semacam ini disebut
interaktif.
Contoh : aplikasi perbankan, pembayaran dipertokoan.
3. Bidang Storage and Retrival
Data yang sebelumnya disimpan dalam komputer dapat diambil sewaktu-waktu oleh
pihak yang berkepentingan.
Contoh : aplikasi Message Switcing dan E-Mail.
4. Bidang Time Sharing
Sejumlah pemakai dapat mengerjakan programnya secara bersama-sama. Setiap
pemakai diberikan kesempatan untuk bekerja selama jangka waktu tertentu yang tetap
besarnya, setelah itu pemakai lain akan mendapatkan kesempatan. Kalau terlalu
banyak data yang harus dikerjakan dalam satu satuan waktu fasilitas roll in-roll out
harus dipergunakan
Contoh : aplikasi pemakai sistem komputer secara bersama

untuk pengembangan

perangkat lunak (software), perhitungan, rekayasa, pengolah kata (word processing),


CAD (computer aided design), dan sebagainya.
5. Bidang Remote Job Entry
Remote Job terminal mengirimkan program atau data (teks) untuk disimpan ke
komputer pusat tempat data diproses. Program itu akan dikerjakan secara batch, yaitu
diolah setelah gilirannya tiba.

Contoh : aplikasi yang menggunakan peralatan sistem komputer yang tempatnya


berjauhan.
6. Bidang Real Time Data Processing and Process Control
Hasil proses dikehendaki dalam waktu yang sesuai dengan kepentingan proses tersebut
(real time).
Contoh : aplikasi pengaturan peralatan industri, sistem

kendali proses,

sistem

telekomunikasi, dsb.
7. Bidang Data Exchange Among Computers
Pertukaran data berupa program, file dan sebagainya antar sistem komputer. Pada
aplikasi ini data yang dipertukarkan jumlahnya banyak dan waktu yang dikehendaki
singkat sekali.

E. MEDIA TRANSMISI
1. Guided Transmission Media Guided transmission media atau media transmisi terpandu
merupakan jaringan yang menggunakan sistem kabel.
Twisted Pair Cable
Twisted pair cable atau kabel pasangan berpilin terdiri dari dua buah konduktor yang
digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi
elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel Unshielded
Twisted Pair (UTP), dan crosstalk yang terjadi di antara kabel yang berdekatan.
Ada dua macam Twisted Pair Cable, yaitu :
Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
yang merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer.
Kabel ini berisi dua pasang kabel (empat kabel) yang setiap pasang dipilin. Kabel STP
lebih tahan terhadap gangguan yang disebebkan posisi kabel yang tertekuk. Pada
kabel STP attenuasi akan meningkat pada frekuensi tinggi sehingga menimbulkan
crosstalk dan sinyal hidung.
Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
yang banyak digunakan dalam instalasi jaringan komputer. Kabel ini berisi empat
pasang kabel yang tiap pasangnya dipilin (twisted). Kabel ini tidak dilengkapi dengan
pelindung (unshilded). Kabel UTP mudah dipasang, ukurannya kecil, dan harganya
lebih murah dibandingkan jenis media lainnya. Kabel UTP sangat rentan dengan efek
interferensi elektris yang berasal dari media di sekelilingnya.
Coaxial Cable

Kabel koaksial adalah suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor.
Kabel ini banyak digunakan untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi mulai 300
kHz keatas. Karena kemampuannya dalam menyalurkan frekuensi tinggi tersebut,
maka sistem transmisi dengan menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal
yang cukup besar. Ada beberapa jenis kabel koaksial, yaitu thick coaxial cab le
(mempunyai diameter besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
Keunggulan kabel koaksial adalah dapat digunakan untuk menyalurkan informasi
sampai dengan 900 kanal telepon, dapat ditanam di dalam tanah sehingga biaya
perawatan lebih rendah, karena menggunakan penutup isolasi maka kecil
kemungkinan terjadi interferensi dengan sistem lain.
Kelemahan kabel koaksial adalah mempunyai redaman yang relatif besar sehingga
untuk hubungan jarak jauh harus dipasang repeater-repeater, jika kabel dipasang
diatas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya
hubungan.
Fiber Optic Kabel Kaca
Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang
digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.
Berdasarkan mode transmisi yang digunakan serat optik terdiri atas Multimode Step
Index, Multimode Graded Index, dan Singlemode Step Index.
Keuntungan serat optik adalah lebih murah, bentuknya lebih ramping, kapasitas
transmisi yang lebih besar, sedikit sinyal yang hilang, data diubah menjadi sinyal
cahaya sehingga lebih cepat, tenaga yang dibutuhkan sedikit, dan tidak mudah
terbakar.
Kelemahan serat optik antara lain biaya yang mahal untuk peralatannya, memerlukan
konversi data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang rumit, memerlukan peralatan
khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya, serta untuk perbaikan
yangkompleks membutuhkan tenaga yang ahli di bidang ini.
2. Unguided Transmission Media
Unguided transmission media atau media transmisi tidak terpandu merupakan jaringan
yang menggunakan sistem gelombang.
Gelombang mikro
Gelombang mikro (microwave) merupakan bentuk gelombang radio yang beroperasi
pada frekuensi tinggi (dalam satuan gigahertz), yang meliputi kawasan UHF, SHF dan

EHF. Gelombang mikro banyak digunakan pada sistem jaringan MAN, warnet dan
penyedia layanan internet (ISP).
Keuntungan menggunakan gelombang mikro adalah akuisisi antar menara tidak
begitu dibutuhkan, dapat membawa jumlah data yang besar, biaya murah karena
setiap tower antena tidak memerlukan lahan yang luas, frekuensi tinggi atau
gelombang pendek karena hanya membutuhkan antena yang kecil.
Kelemahan gelombang mikro adalah rentan terhadap cuaca seperti hujan dan mudah
terpengaruh pesawat terbang yang melintas di atasnya.
Satelit
Satelit adalah media transmisi yang fungsi utamanya menerima sinyal dari stasiun
bumi dan meneruskannya ke stasiun bumi lain. Satelit yang mengorbit pada
ketinggian 36.000 km di atas bumi memiliki angular orbital velocity yang sama
dengan orbital velocity bumi. Hal ini menyebabkan posisi satelit akan relatif stasioner
terhadap bumi (geostationary), apabila satelit tersebut mengorbit di atas khatulistiwa.
Pada prinsipnya, dengan menempatkan tiga buah satelit geostationary pada posisi
yang tepat dapat menjangkau seluruh permukaan bumi.
Keuntungan satelit adalah lebih murah dibandingkan dengan menggelar kabel antar
benua, dapat menjangkau permukaan bumi yang luas, termasuk daerah terpencil
dengan populasi rendah, meningkatnya trafik telekomunikasi antar benua membuat
sistem satelit cukup menarik secara komersial.
Kekurangannya satelit adalah keterbatasan teknologi untuk penggunaan antena satelit
dengan ukuran yang besar, biaya investasi dan asuransi satelit yang masih mahal,
atmospheric losses yang besar untuk frekuensi di atas 30 GHz membatasi penggunaan
frequency carrier.
Adalah jenis dari microwave yang menggunakan satellite untuk mengirimkan sinyal
ke transmitter atau parabola. Satellite microwave mengirimkan sinyal secara
menyeluruh ke setiap transmitter.
Inframerah
Inframerah biasa digunakan untuk komunikasi jarak dekat, dengan kecepatan 4 Mbps.
Dalam penggunaannya untuk pengendalian jarak jauh, misalnya remote control pada
televisi serta alat elektronik lainnya. Keuntungan inframerah adalah kebal terhadap
interferensi radio dan elekromagnetik, inframerah mudah dibuat dan murah, instalasi
mudah, mudah dipindah-pindah, keamanan lebih tinggi daripada gelombang radio.
Kelemahan inframerah adalah jarak terbatas, tidak dapat menembus dinding, harus

ada lintasan lurus dari pengirim dan penerima, tidak dapat digunakan di luar ruangan
karena akan terganggu oleh cahaya matahari.

F. PENGKABELAN PADA JARINGAN KOMPUTER


1. Tank Crimping

Tank Crimping adalah alat untuk memotong kabel UTP dan untuk menjepit ujung
konektor,dan ini sangat penting sekali bagi kita yang ingin belajar cara mengcrimping
kabel,alat ini bentuknya hampir sama dengan Tank biasa yang sering kita lihat atau temui.
2. Kabel UTP

Kabel UTP kita gunakan untuk saling menghubungkan jaringan internet dan di dalam
kabel UTP ini terdapat 8 helai kabel kecil yang berwarna-warni.
3. Konektor RJ-45

Konektor adalah alat yang kita pasang pada ujung kabel UTP tujuanya agar kabel dapat
kita pasang pada port LAN. Konektor RJ-45 harus dipasangkan pada ujung kabel UTP
apabila tidak maka Kabel UTP tidak akan berguna.

4. LAN Tester

LAN Tester adalah alat untuk menguji hasil crimpingan kabel kita, kalau krimpingan kita
salah maka lampu di Cable Tester ini tidak akan menyala dan kalau hasil crimpingan kita
sudah benar maka lampu di Cable Tester akan menyala dengan otomatis,jadi alat ini
sangat berguna bagi kita untuk mengetahui hasil crimpingan kita.

G. PERBEDAAN KABEL STRAIGHT DAN CROSS


Kabel Straight merupakan kabel yang memiliki cara pemasangan yang sama antara ujung
satu dengan ujung yang lainnya. Urutan standar kabel straight adalah seperti dibawah ini
yaitu sesuai dengan standar TIA/EIA 368B (yang paling banyak dipakai) atau kadangkadang juga dipakai sesuai standar TIA/EIA 368A sebagai berikut:
Contoh penggunaan kabel straight adalah sebagai berikut :
Menghubungkan antara Komputer dengan Switch
Menghubungkan Komputer dengan LAN pada Modem Cable/DSL
Menghubungkan Router dengan LAN pada Modem Cable/DSL
Menghubungkan Switch ke Router
Menghubungkan Hub ke Router
Kabel Crossover merupakan kabel yang memiliki susunan berbeda antara ujung satu
dengan ujung lainnya. Kabel cross digunakan untuk menghubungkan 2 device yang sama.
Gambar dibawah adalah susunan standar kabel cross.
Contoh penggunaan kabel crossover adalah sebagai berikut :
Menghubungkan 2 buah Komputer secara langsung
Menghubungkan 2 buah Switch
Menghubungkan 2 buah Hub
Menghubungkan Switch dengan Hub

Menghubungkan Komputer dengan Router


Dari 8 buah kabel yang ada pada kabel UTP ini (baik pada kabel straight maupun
cross over) hanya 4 buah saja yang digunakan untuk mengirim dan menerima data,
yaitu kabel pada pin no 1,2,3 dan 6.

H. MEMBUAT KABEL STRAIGHT UTP


1. kupas bagian ujung kabel UTP, kira-kira 2 cm.
2. Buka pilinan kabel, luruskan dan urutankan kabel sesuai standar gambar.
3. Setelah urutannya sesuai standar, potong dan ratakan ujung kabel,
4. Masukan kabel yang sudah lurus dan sejajar tersebut ke dalam konektor RJ-45, dan
pastikan semua kabel posisinya sudah benar dengan posisi sebagai berikut:

5. Lakukan crimping menggunakan crimping tools, tekan crimping tool dan pastikan semua
pin (kuningan) pada konektor RJ-45 sudah menggigit tiap-tiap kabel. biasanya akan
terdengar suara "krik".
Setelah selesai pada ujung yang satu, lakukan lagi pada ujung yang lain Langkah terakhir
adalah mengecek kabel yang sudah kita buat tadi dengan menggunakan LAN tester,
caranya masukan masing-masing ujung kabel (konektor RJ-45) ke masing2 port yang

tersedia pada LAN tester, nyalakan dan pastikan semua lampu LED menyala sesuai
dengan urutan kabel yang kita buat.

I. MEMBUAT KABEL CROSS UTP


Membuat kabel cross memiliki langkah yang hampir sama dengan kabel straight,
perbedaan hanya terletak pada urutan warna dari kedua ujung kabel. Berbeda dengan
kabel straight yang memiliki urutan warna sama di kedua ujung kabel, kabel cross
memiliki urutan warna yang berbeda pada kedua ujung kabel.

Ujung Pertama sama dengan kabel straight :


Orange Putih pada Pin 1.
Orange pada Pin 2.
Hijau Putih pada Pin 3.
Biru pada Pin 4.
Biru Putih pada Pin 5.
Hijau pada Pin 6.
Coklat Putih pada Pin 7.
Coklat pada Pin 8.

Untuk ujung kabel yang Kedua, susunan warnanya berbeda dengan ujung pertama.
Adapun susunan warnanya adalah sebagi berikut:
Hijau Putih pada Pin 1.
Hijau pada Pin 2.
Orange Putih pada Pin 3.
Biru pada

Pin 4.

Biru Putih pada Pin 5.


Orange pada Pin 6.
Coklat Putih pada Pin 7.
Coklat pada Pin 8.
Dibawah ini adalah contoh ujung kabel UTP yang telah terpasang konektor RJ-45
dengan benar, selubung kabel (warna biru) ikut masuk kedalam konektor.

J. KELAS-KELAS IP ADDRESS
IP address versi 4 terdiri atas 4 oktet, nilai 1 oktet adalah 255. Karena ada 4 oktet maka
jumlah IP address yang tersedia adalah 255 x 255 x 255 x 255. IP address sebanyak ini
harus dibagi-bagikan keseluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Untuk
mempermudah proses pembagiannya, IP address harus dikelompokan dalam kelas-kelas.
Dasar pertimbangan pembagian IP address ke dalam kelas-kelas adalah untuk
mempermudah

pendistribusian

pendaftaran IP

address.

IP address dikelompokan dalam lima kelas, yaitu kelas A, B, C, D, dan E. Perbedaannya


terletak pada ukuran dan jumlah. IP address kelas AjaringanIP address Kelas B
digunakan untuk jaringan berukuran besar dan sedang. IP address Kelas C untuk
pembagian jaringan yang banyak, namun masing-masing jaringan memiliki anggota yang
sedikit. IP address Kelas D dan E juga didefinisikan, tetapi tidak digunakan dalam
penggunaan normal, kelas d diperuntukan bagi jaringan multicast, dan E untuk
Eksperimental.

Pembagian kelas-kelas IP address didasarkan pada dua hal, yaitu Network ID dan Host
ID dari suatu IP address Setiap IP address selalu merupakan pasangan network ID
(Identitas Jaringan) dan Host ID (Indentitas host dalam suatu jaringan). Masing-masing
komputer/router di suatu jaringan host ID-nya harus Unik (harus berbeda dgn komputer
yg lain).

Kelas-Kelas IP Address
Bit (kependekat dari Binary Digit ) adalah bilangan biner yg terdiri dari 2 angka : 0
dan 1
Oktet, 1 Oktet = 8 bit = nilainya antara 0 - 255 desimal
Untuk mengatur alamat masing-masing komputer pada suatu jaringan, digunakanlah
IP Address. IP Address adalah suatu alamat yang diberikan ke peralatan jaringan
komputer untuk dapat diidentifikasi oleh komputer yang lain. Dengan demikian masingmasing komputer dapat melakukan proses tukar-menukar data / informasi, mengakses
internet, atau mengakses ke suatu jaringan komputer dengan menggunakan protokol
TCP/IP.
IP Address digunakan untuk mengidentifikasi interface jaringan pada host dari suatu
mesin (komputer). IP Address terdiri dari sekelompok bilangan biner 32 bit yang dibagi
menjadi 4 bagian. Masing-masing bagian terdiri dari 8 bit, yang berarti memiliki nilai
desimal dari 0 sampai 255. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk IP Address adalah
sebagai berikut:
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Setiap tanda simbol x dapat kita gantikan oleh angka 0 dan 1, misal :
11000000.10101000.00000000.00000001

Notasi IP Address dengan bilangan biner seperti di atas tidak mudah kita baca dan
hapalkan. Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam membaca dan mengingat suatu
alamat IP dalam jaringan, IP Address sering ditulis sebagai 4 bilangan desimal yang
masing-masing dipisahkan oleh sebuah titik. Setiap bilangan desimal tersebut merupakan
nilai dari satu oktet (8 bit) IP Address, misalnya :
11000000.10101000.00000000.00000001
192 . 168 . 0 . 1
IP Address dapat dipisahkan menjadi dua bagian, yaitu host ID dan network ID. Host ID
berfungsi untuk mengidentifikasi host dalam suatu jaringan. Sedangkan Network ID
berfungsi untuk mengidentifikasikan suatu jaringan dari jaringan yang lain. Hal ini berarti
seluruh host yang tersambung di dalam jaringan yang sama memiliki network ID yang
sama pula. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network ID atau
network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan
host tidak tetap (konstan), tergantung pada kelas network yang kita gunakan.
Terdapat beberapa kelas IP Address yang digunakan dalam TCP/IP dalam suatu jaringan,
yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E.
1. KELAS A
Pada jaringan IP Address kelas A, bit pertama dari IP address tersebut adalah 0. Bit
pertama dan 7 bit berikutnya (8 bit pertama) merupakan network ID, sedangkan 24 bit
terakhir merupakan host ID. Maka pada kelas A hanya terdapat 128 network IP Address
dengan jangkauan dari 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx.
2. KELAS B
Pada jaringan IP Address kelas B, 2 bit pertama dari IP address adalah 10. Dua bit ini dan
bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan network ID. Sedangkan 16 bit terakhir
merupakan host ID. Maka pada kelas B terdapat 16384 network IP Address dengan
jangkauan dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx.
3. KELAS C
Pada jaringan IP Address kelas C, 3 bit pertama dari IP Address adalah 110. Tiga bit ini
dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama) merupakan network ID. Sedangkan 8 bit terakhir
merupakan host ID. Maka pada kelas C terdapat lebih dari 2 juta network IP Address
dengan jangkauan dari 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx.

4. KELAS D
Pada jaringan IP Address kelas D, 4 bit pertama dari IP Address ini adalah 1 1 1 0.
Sedangkan bit sisanya digunakan untuk grup host pada jaringan dengan range IP antara
224.0.0.0 239.255.255.255. IP Address Kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu
pemakaian aplikasi secara bersama-sama oleh sejumlah komputer. Multicasting berfungsi
untuk mengirimkan informasi pada nomor host register. Host-host dikelompokkan dengan
meregistrasi atau mendaftarkan dirinya kepada router lokal dengan menggunakan alamat
multicast dari range alamat IP Address kelas D. Salah satu penggunaan multicast address
pada internet saat ini adalah aplikasi real time video conference yang melibatkan lebih
dari dua host (multipoint) dengan menggunakan Mbone (Multicast Backbone).
5. KELAS E
Pada jaringan IP Address kelas E, 4 bit pertama dari IP Address ini adalah 1 1 1 1. IP
address kelas E mempunyai range antara 240.0.0.0 254.255.255.255. IP Address kelas
E merupakan kelas IP address eksperimen yang dipersiapkan untuk penggunaan IP
Address di masa yang akan datang.

K. IP PRIVATE DAN IP PUBLIC


Berdasarkan jenisnya IP address dibedakan menjadi 2 macam yaitu IP Private dan IP
Public. IP Private adalah suatu IP address yang digunakan oleh suatu organisasi yang
diperuntukkan untuk jaringan lokal. Sehingga organisasi lain dari luar organisasi tersebut
tidak dapat melakukan komunikasi dengan jaringan lokal tersebut. Contoh pemakaiannya
adalah pada jaringan intranet.
Sedangkan Range IP Private adalah sebagai berikut :
Kelas A : 10.0.0.0 10.255.255.255
Kelas B : 172.16.0.0 172.31.255.255
Kelas C : 192.168.0.0 192.168.255.255
1. IP Public adalah suatu IP address yang digunakan pada jaringan lokal oleh suatu
organisasi dan organisasi lain dari luar organisasi tersebut dapat melakukan komunikasi
langsung dengan jaringan lokal tersebut. Contoh pemakaiannya adalah pada jaringan
internet.
Sedangkan range dari IP Public : range IP address yang tidak termasuk dalam IP Private.
2. SUBNETTING
Subnetting adalah pembagian suatu kelompok alamat IP menjadi beberapa network ID

lain dengan jumlah anggota jaringan yang lebih kecil, yang disebut subnet (subnetwork).
Subnet Mask merupakan angka biner 32 bit yang digunakan untuk :
Membedakan antara network ID dengan host ID.
Menunjukkan letak suatu host, apakah host tersebut berada pada jaringan luar atau
jaringan lokal
Tujuan dalam melakukan subnetting ini adalah :
Membagi satu kelas netwok atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu
kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
Menempatkan suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
Untuk mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
Penggunaan IP Address yang lebih efisien.
Ada dua pendekatan dalam melakukan pembentukan subnet, yaitu :
Berdasarkan jumlah jaringan yang akan dibentuk.
Berdasarkan

jumlah

host

yang

dibentuk

dalam

jaringan.

Kedua-duanya akan dipakai untuk menentukan efisiensi penomoran IP dalam suatu


lingkungan jaringan. Pada subnet mask seluruh bit yang berhubungan dengan host ID
diset 0. Sedangkan bit yang berhubungan dengan network ID diset

L. DHCP (DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL)


IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host
Configuration Protocol atau diisi secara manual. DHCP berfungsi untuk memberikan IP
address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP
bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok
IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini,
DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini
berlangsung secara dinamis.

Вам также может понравиться