Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Republik Indonesia
Nama :
1.
2.
3.
4.
5.
1610611035
1610611037
1610611042
1610611046
1610611099
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Pancasila dalam
Konteks Ketatanegaraan Republik Indonesia
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Bermanfaat dari makalah ini.
Jember.29 september 2016
Penulis
Dengan dicantumkannya pancasila secara formal di dalam Pembukaan UUD 1945, maka
pancasila memperoleh kedudukan sebagai norma dasar hukum positif. Dengan demikian tata
kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada asas-asas sosial, ekonomi, politik akan tetapi
dalam perpaduannya dengan keseluruhan asas yang melekat padanya, yaitu perpaduan asasasas kultural, religius, dan asas-asas kenegaraan yang unsurnya terdapat dalam pancasila.
Jadi berdasarkan tempat terdapatnya pancasila secara formal dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Bahwa rumusan pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia adalah seperti yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV.
2. Bahwa Pembukaan UUD 1945, berdasarkan pengertian ilmiah merupakan pokok kaidah
negara yang fundamental dan terhadap tata tertib hukum Indonesia mempunyai dua macam
kedudukan yaitu:
a. Sebagai dasarnya, karena Pembukaan UUD 1945 itulah yang memberikan faktorfaktor mutlak bagi adanya tertib hukum Indonesia.
b. Memasukkan dirinya di dalam tertib hukum tersebut sebagai tertib hukum tertinggi.
3. Bahwa dengan demikian Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan berfungsi, selain
sebagai mukadimah dari UUD 1945 dalam kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, juga
berkedudukan sebagai suatu yang bereksitensi sendiri,yang hakikat kedudukan hukumnya
berbeda dengan pasal-pasalnya. Karena Pembukaan UUD 1945 yang intinya adalah tidak
tergantung pada batang tubuh UUD 1945, bahkan sebagai sumbernya.
4.
Bahwa pancasila dengan demikian dapat disimpulkan mempunyai hakikat, sifat,
kedudukan dan fungsi sebagai pokok kaidah negara yang fundamental, yang menjelmakan
dirinya sebagai dasar kelangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945.
5.
Bahwa pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945, dengan demikian mempunyai
kedudukan yang kuat, tetap dan tidak dapat diubah dan terlekat pada kelangsungan hidup
Negara Republik Indonesia.
Dengan demikian pancasila sebagai substitusi esensial dari Pembukaan dan mendapatkan
kedudukan formal yuridis dalam pembukaan. Sehingga baik rumusan maupun yuridiksinya
sebgai dasar negara adalah sebagaimana terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Maka
perumusan yang menyimpang dari Pembukaan tersebut adalah sama halnya dengan mengubah
secara tidak sah Pembukaan UUD 1945. Bahkan berdasarkan hukum positifnsekalipun dan hal
ini sebagaimana ditentukan dalam ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966. (Juncto Tap. No.
V/MPR/1973)