Вы находитесь на странице: 1из 8

BIDAN

dan engkaulah wanita sejati yang mensucikan niatmu


ketika kertas dan pena menahan rindumu kepada sang kekasih
ketika keringat sang ayah menghembuskan nilai-nilai ketegaran
ketika doa sang bunda menyertai bangun malamnya untukmu
dan engkaulah wanita sejati dalam setiap kelemahanmu
ketika Tuhan tersenyum dalam amarah yang menyertai kekesalanmu
ketika Tuhan menegurmu saat engkau melupakan ayah dan bunda
ketika Tuhan menyayangimu dengan slalu menjaga akal dan hatimu
dan engkaulah wanita sejati yang tak bisa menyembunyikan lelahmu
ketika gelap dan dinginnya malam menemani sendirimu
ketika resahmu menyertai harapan kehadirannya ke dunia
ketika engkau slalu bertahan dalam kantuk yang mengusikmu
dan engkaulah wanita sejati yang turut menghadirkan selaksa
kehidupan
ketika tangis si kecil menggemakan seluruh alam
ketika sang ibu mengembangkan selarik senyum dalam haru dan runtuh
air matanya
ketika senyum sejenakmu tak tertahan saat tugas muliamu tlah engkau
tunaikan
karna saat itu, sebutir keringatmu melahirkan benih titian tangga menuju
surgamu
karna saat itu, lelah kantukmu mematangkan pelangi-pelangi ibadahmu
dan karna saat itu, engkau pun turut tersenyum dalam larutnya bahagia
sekitarmu
lalu engkau pun berkata: ayah dan bunda, aku tlah menghadirkan
sebutir baktiku padamu
hingga di suatu masa,
engkau tersadar bahwa segala pengorbananmu tlah mengepakkan
sayap-sayap malaikat tuk mengantarkanmu menuju pintu surga

BIDAN
Ketika nafas-nafas manusia menderu saling mengejar mimpi sesaat
Engkau masih terjaga,berkutat dengan waktu membasuh bulir keringat
Menghimpun tenaga memandu seorang ibu untuk terus berkuat
Satu... dua... tiga... Ayo, Bu! Sedikit lagi...
Ujarmu memberi semangat
Erang perih dan kesakitan ibu sama menggugah hasrat
Tangisan bayi terdengar, pertanda buah hati lahir dengan selamat
Senyumlah ibu, senyumlah ayah, senyum bersemu bahagia orang
terdekat
Nyawa sudah terselamatkan, dari tangan seorang bidadari berhati
malaikat --Siang dan malam bagimu sama saja
Meniti pematang, menerobos hujan ataupun menantang panas tak
terasa
Itu hanyalah perintang yang tak menyurut langkahmu nan siaga
Ketukan pintu tengah malam sudah biasa
Panggilan setengah memaksa sedikit menghiba
Nuranimu bergerak, serentak tak menolak, rela meninggalkan keluarga
Hidupmu bersahaja, mulia dalam taruhan nyawa
Demi menyelamatkan hidup generasi anak bangsa ---

Itulah tugasmu, begitulah Tuhan mengutusmu, menuliskan takdirmu


sebagai seorang Bidan
Betapa engkau telah menjalankan peranmu penuh penghayatan
Menanggalkan gengsi demi tuntutan profesi, menolong persalinan
Di bawah lembut sinar matamu yang nyaman
Mendekap bayi-bayi mungil dengan kasih belaian
Menggantikan peran ibu yang masih lesu di pembaringan
Engkaulah yang menjaga ibu dan anak laksana benteng pertahanan
Engkaulah sesungguhnya srikandi kemanusiaan *
Benteng Ibu dan Anak Nasional (BIDAN)

Wonogiri, 24 Juni 2016 DIRGAHAYU BIDAN INDONESIA

NARASI BIDAN DELIMA


MASUK RUANGAN
Langkah kaki yang tak mengenal waktu
Senyum ramah terpancar di wajah
Menatap indahnya cakrawala
Berjuang untuk melaksanakan tugas kemanusiaan
Berat terasa ringan itulah tugas seorang bidan
Ketika suara wanita kesakitan dan memecah kesunyian,
Dengan lincahnya mengulurkan kedua tangan,
Memberi pertolongan demi keselamatan
Sungguh mulia jasanya,penyelamat wanita di mayapada
Berjuang di masyarakat untuk pengabdian,
Pelayanan terbaik diberikan,
Kualitas pelayanan pun ditingkatkan,
Dan berani menghadapi segala tantangan
Siapakah mereka...??
Inilah Bidan-bidan Delima,
Mereka sebagai srikandi-srikandi kesehatan ,
Srikandi-srikandi kemanusiaan,
Terus maju menatap cerahnya masa depan kesehatan,

Berupaya cepat,tepat dan benar dalam keputusan maupun tindakan,


Berikan pelayanan masyarakat yang berkualitas
Bersedia mengemban tugas dan amanat
Dimana semua insan membutuhkan jasanya,
Mengabdi untuk bangsa dan negara
Demi terwujudnya Indonesia sehat dan sejahtera.

NARASI BIDAN DELIMA


KELUAR RUANGAN
Seputih awan bersih diangkasa
Seputih seragam dan semulia tugasnya,
Merah merona memancarkan pesona bak buah delima yang manis
rasanya,
Wahai srikandi kesehatan,
Bulatkan tekad dan bangkitkan semangatmu dalam pengabdian
Untuk mengemban tugas kemanusiaan
Wahai bidan delima,
Teruslah maju
Langkahkan kakimu menatap masa depan yang cemerlang
Siap emnghadapi tantangan,perkembangan era globalisasi dan ilmu
pengetahuan
Berupaya menjaga dan tingkatkan kualitas pelayanan
Untuk memajukan dunia kesehatan
Dengan janji yang diikrarkan
Jadikanlah pegangan dalam tugas yang telah diamanahkan
Mengabdi pada masyarakat,bangsa dan negara
Tetaplah semangat berjuang untuk tugas kemanusiaan

Jasa-jasamu sungguh diharapkan semua insan,


Penyelamat wanita di alam raya
Demi terwujudnya generasi bangsa yang sehat,bahagia dan sejahtera.

Вам также может понравиться