Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui cara pembutan eliksir yang baik dan benar dengan melihat
pengaruh pelarut campur terhadap suatu zat.
II.
Teori Dasar
Elixir adalah larutan hidro alkohol yang jernih yang biasanya diberi aroma
dan rasa untuk menambah kelezatan. Elixir biasanya kurang manis dan kurang
kental karena mengandung kadar gula yang lebih rendah, sehingga kurang
efektif dibanding dengan sirup dalam kemampuan menutupi rasa senyawa obat.
Sifat
hidro
alkohol
pada
elixir
menyebabkan
elixir
lebih
mampu
III.
Data Preformulasi
A. Zat aktif
Teofilin (FI IV hal. 783) (Martindale 2005 hal 805)
Rumus molekul
: C7H8N4O2.H2O
BM
: 198,18
Pemerian
Kelarutan
Khasiat
Dosis
PH
: 3,8 6,1
OTT
Stabilitas
: C2H6O
Pemerian
Kelarutan
Konsentesi
OTT
dengan
senyawa
bereaksi
dan
:5
Kegunaan
: Pelarut campur
Penyimpanan
: C3H8O3
Pemerian
Kelarutan
Kegunaan
: Sebagai kosolven
OTT
klorida/potasium
permanganat.
Kelarutan
Konsentrasi
Kegunaan
: Pemanis
OTT
Stabilitas
: H2O
Pemerian
Kegunaan
: Sebagai pelarut/kosolven
: C8H8O3
BM
: 152,15
Pemerian
Kelarutan
Kegunaan
: Pengawet
Konsentrasi
: 0,015 0,2%
PH
:36
OTT
Stabilitas
: C20H6C4Na2O5.H2O
Pemerian
Kelarutan
Kegunaan
: Sebagai pewarna
Penyimpanan
Kegunaan
IV.
Bahan :
1. Beacker glass
2. Stirer
2. Gliserin
3. Batang pengaduk
3. Alkohol
4. Erlenmeyer
4. Sirup simpleks
5. Buret
5. Aquadest
6. Cawan penguap
7. Gelas ukur
7. Essence strawberry
8. Alat piknometer
8. Nipagin
9. Mortir
V.
Formula
Bahan
Teofilin
Syr. Simpleks
Gliserin
Alkohol
Nipagin
Eritrosin
Essence strawberry
Air ad
I
100 mg/ 5 ml
20%
0%
10%
0.1%
qs
qs
200 ml
II
100 mg/ 5 ml
20%
5%
10%
0.1%
Qs
Qs
200 ml
III
100 mg/ 5 ml
20%
10%
10%
0.1%
qs
qs
200 ml
= 4000 mg = 4,0 g
Syr. Simpleks
= 20% x 200 ml
= 40 g
Gliserin
= 0% x 200 ml
=0g
Alkohol
= 10% x 200 ml
= 20 ml
Nipagin
= 0,1% x 200 ml
= 0,2 g = 200 mg
Eritrosin
= 50 mg = 50 mg
= 10 mg/ml
5 ml
= 5 tetes x 1 ml = 0,25 ml => 0,25ml x 10mg = 2,5mg
20 tetes
1 ml
Essence strawberry
= 20 tetes x 1 ml
= 1 ml
20 tetes
%
= 1 ml
x 100%
= 0,5 %
20 ml
Sisa pelarut campur
Bobot air
= 78,9 x 200 ml
= 157,8 ml
100
Formula II
Teofilin
= 100mg/5ml x 200ml
= 4000mg = 4,0g
Syr. Simpleks
= 20% x 200ml
= 40 ml
Gliserin
= 5% x 200 ml
= 10 g
Alkohol
= 10% x 200 ml
= 20 ml
Nipagin
= 0,1% x 200 ml
= 200 mg
Eritrosin
= 50mg = 50 mg = 10 mg/ml
5ml
= 5 tetes x 1 ml = 0,25 ml => 0,25 x 10 mg = 2,5mg
20 tetes
1 ml
= 1,25%
200 ml
Essence strawberry
= 20 tetes x 1 ml
= 1 ml
20 tetes
%
= 1 ml x 100%
= 0,5%
200ml
Sisa pelarut campur
Bobot air
= 78,9 x 200 ml
= 157,8 ml
100
= 157,8 (20 x 0,8119) (10 x 1,249)
= 129,072 ml
Formula III
Teofilin
= 100mg/5ml x 200ml
= 4000mg = 4,0 g
Gliserin
= 10% x 200 ml
= 20 ml
Syr. Simpleks
= 20% x 200 ml
= 40 ml
Alkohol
= 10% x 200 ml
= 20 ml
Nipagin
= 0,1% x 200 ml
= 200 mg
Eritrosin
= 50 mg = 50 mg = 10 mg/ml
5 ml
= 5 tetes x 1 ml = 0,25 ml => 0,25ml x 10 mg = 2,5mg
20 tetes
= 2,5 x 10-3g x 100%
1 ml
= 1,25%
200 ml
Essence strawberry
200ml
Bobot air
= 78,9 x 200 ml
= 157,8 ml
100
= 157,8 ( 20 x 0,8119) ( 20 x 1,249)
= 116,582 ml
Penimbangan
Bahan
Formula I
Formula II
Formula III
Teofilin
Syr. Simpleks
Gliserin
Alkohol
Nipagin
Eritrosin
Essence strawberry
Air ad
VII.
4g
40 ml
0g
20 ml
200 mg
qs
qs
200 ml
4g
40 ml
10 g
20 ml
200 mg
qs
qs
200 ml
4g
40 ml
20 g
20 ml
200 mg
qs
qs
200 ml
Cara Pembuatan
= 150 ml
Gula
= 150 g x 65 g
100 ml
= 97,5 g ad 150 ml
Ambil sebanyak 120 ml untuk 3 formula.
VIII. Evaluasi
1. Berat jenis dengan alat piknometer ( FI edisi IV hal. 1030 )
Gunakan piknometer yang telah dibersihkan, kering dan telah dikalibrasi dengan
penetapan bobot piknometer dan bobot air yang baru didinginkan pada suhu 25C,
masukan kedalam piknometer. Atur suhu piknometer yang telah diisi hingga suhu
25C, buang kelebihan zat uji dan timbang. Kurangkan bobot piknometer kosong
dan bobot piknometer yang telah diisi.
Bj
= 30,3037 g
II
= 33,3346 g
III
= 33,6024 g
= 81,7552 g
II
= 81,9498 g
III
= 82,2063 g
= 84,3793 g
II
= 85,1446 g
III
= 85,8739 g
Bj
= ( 84,3793 30,3037 ) g
= 1,0510
( 81,7552 30,3037 ) g
= ( 85,1446 33,3346 ) g
( 81,9498 33,3346 ) g
= 1,0754
= ( 85,8739 33,6024 ) g
( 82,2063 33,6024 ) g
= 1,0754
2. PH
Formula I
pH = 5
Formula II
pH = 5
Formula III
pH = 5
: Merah muda
Bau
: Strawberry
Rasa
: Agak pahit
4. Konstanta dielekrika
Cara menentukan konstanta dielektrika zat aktif
1. Sejumlah gram ( sesuai dosis zat aktif ), larutkan dalam pelarut yang sesuai
(etanol)
2. Teteskan air melalui buret sedikit demi sedikit sambil dikocok sampai tepat
terbentuk endapan. Catat volume iar yang dibutuhkan.
: 78,54
KD alkohol
: 24,30
KD gliserin
: 42,50
KD formula I
KD = (% gliserin x KD gliserin) + (% etanol x KD etanol) + (% air x KD air)
KD = ( 0% x 42,50 ) + ( 10% x 24,30 ) + ( 68,89% x 78,54 )
KD = 56,579
KD formula II
KD = (% gliserin x KD gliserin) + (% etanol x KD etanol) + (% air x KD air)
KD = ( 5% x 42,50 ) + ( 10% x 24,30 ) + ( 63,89% x 78,54)
KD = 54,734
KD formula III
KD = (% gliserin x KD gliserin) + (% etanol x KD etanol) + (% air x KD air)
KD = ( 10% x 42,50 ) + ( 10% x 24,30 ) + ( 53,89% x 78,54 )
KD = 51,1302
KD zat aktif berdasarkan percobaan
100 mg teofilin dalam 5 ml etanol
KD = ( (vol etanol/vol air + etanol) x KD etanol) + ((vol air/vol air + etanol) x KD
air)
KD = ( 1 ) x 24,30
(5+1)
= 4,05 + 65,45
+ ( 5 ) x 78,54
(1+5)
= 69,5
5. Stabilitas
Stabilitas disimpan pada suhu kamar selama 1 minggu dan amati tingkat
kejernihannya.
Tabel pengamatan elixir
No
0
Stabilitas elixir
1. warna
Formula I
Merah muda
Formula II
Merah muda
Formula III
Merah muda
2. pengendapan
1. warna
Tdk mengendap
Libur
Tdk mengendap
Libur
Tdk mengendap
Libur
2. pengendapan
1. warna
2. pengendapan
1. warna
Merah muda
Merah muda
Merah muda
2. pengendapan
1. warna
Tdk mengendap
Merah muda
Tdk mengendap
Merah muda
Tdk mengendap
Merah muda
2. pengendapan
1. warna
Tdk mengendap
Merah muda
Tdk mengendap
Merah muda
Tdk mengendap
Merah muda
2. pengendapan
1. warna
Tdk mengendap
Merah muda
Tdk mengendap
Merah muda
Tdk mengendap
Merah muda
2. pengendapan
Tdk mengendap
Tdk mengendap
Tdk mengendap
Libur
Libur
Libur
IX. Pembahasan
1. Dosis teofilin di turunkan dari dosis dewasa menjadi dosis untuk anakanak, karena
jika menggunakan dosis dewasa jumlah teofilin yang ditimbang besar, sehingga
teofilin tidak akan larut semua, karena kelarutan teofilin yang kecil. Maka diubah
menjadi dosis untuk anak, sehingga kadar teofilin yang digunakan tidak begitu
besar dan dapat dilarutkan dengan pelarutnya.
2. Zat aktif dapat ditingkatkan kelarutannya dengan menambahkan kosolven yang
dapat bercampur dengan air, dimana dalam kosolven tersebut zat aktif mempunyai
kelarutan yang baik. Kosolven juga dapat digunakan untuk memperbaiki kelarutan
dari konstituen-konsistuen yang mudah menguap, yang digunakan untuk memberi
rasa dan bau yang diinginkan pada sediaan elixir.
3. Pengawet yang digunakan adalah nipagin agar efek yang dihasilkan lebih baik.
4. Bj pada formula III mempunyai nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan
formula I dan II. Hal ini disebabkan karena konsentrasi gliserin pada formula III
lebih tinggi, sehingga berpengaruh pada BJ sediaan.
5. Pengujuan pH pada sediaan penting untuk dilakukan, karena pH akan
mempengaruhi kelarutan dari obat dalam sediaan.
6. Hasil pengamatan uji stabilitas, tingkat kejernihan ketiga formula memberikan hasil
yang positif, karena kadar teofilin yang digunakan diperkecil sehingga obat dapat
larut sempurna dan stabil.
X. Kesimpulan
1. Berat jenis
Berat jenis formula I
: 1,0510
: 1,0657
: 1,0754
2. pH
Formula I
pH : 5
Formula II
pH : 5
Formula III
pH : 5
: merah muda
Rasa
: agak pahit
Bau
: strawberry
4. Stabilitas
Setelah diamati selama 7 hari formula I, II, dan III stabilitasnya cukup baik karena
tidak mengalami pengendapan, dan dapat disimpulkan bahwa formula yang terbaik
adalah formula II dan III karena menggunakan gliserin untuk membantu kelarutan
teofilin.
Farmakologi
Fakultas
Kedokteran
Universitas
Indonesia,
1995,
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM FORMULASI
SEDIAAN SETENGAH PADAT DAN CAIR
ELIXIR
Kelompok
:3
Kelas
: C1
Anggota
: Detha Prihatina
(2006210045)
(2006210047)
(2006210054)
Eva Viviana
(2006210059)
Fatimah Azmi
(2006210066)
Faza Hanum
(2006210068)
Fatty C.
(2006210068)
Fenni Ningsih
(2006210073)
Hana Nabila
(2006210081)