Вы находитесь на странице: 1из 2

KRONOLOGIS KEJADIAN PASIEN ANAM (19 THN)

18 Nov 2016

Telah datang pasien Anam (19 thn) dengan keluhan ingin sunat. Pasien datang
pada siang pertengahan hari bersama temannya (laki2) .

Lalu saya minta perawat untuk menyiapkan minor set,Betadine,dan lain2nya.


Saat itu disiapkan oleh perawat Tiur. Karena di UGD terasa panas udaranya maka
saya dan dr,Denny pindah ke Poli Bedah yang ada AC nya. Setelah itu kami
ditinggal oleh perawatnya karena dengan alasan pasiennya laki2 dewasa.
Akhirnya saya bersama dr.Denny yang melakukan tindakan sirkumcisi. Kami
mulai dengan memakai hand scoon dan melakukan tindakan antisepsis yang
dilanjutkan dengan mencukur rambut kemaluan pasien. Setelah itu saya mulai
dengan anestesi lokal di pangkal penis lalu anestesi di kulit sekitar glans
penis,lalu setelah dites dengan menjepit kulit di ujung penis tidak terasa sakit
lagi maka saya mulai klem kulit di ujung penis pada 3 tempat yaitu 1 di bawah
dan 2 di sisi kiri atas dan kanan atas.Lalu sambil menarik klem saya gunting kulit
mengikuti bentuk glans penis dengan bentuk lancip untuk kulit dibawah
penis,darahpun mulai keluar. Lalu saya membuka sachet benang catgut ,setelah
dibuka ternyata tidak terdapat jarum pada benangnya.Saya katakan ke dr.Denny
untuk mendep perdarahan. Lalu saya keluar dari Poli dan mencari perawat untuk
diambilkan jarum jahit tapi saya tidak menemukan perawat,akhirnya saya berlari
ke UGD untukmencari jarum dan ternyata tidak ada, lalu saya lari lagi ke VK
tanpa sadar saya masih memakai hand scoon penuh darah ternyata dijawab
tidak ada juga jarum jahit dan disarankan untuk ke apotik. Sambil berlari kecil ke
apotik akhirnya menmukan juga jarum jahit. Setelah sampai di Poli tempat
sirkumcisi datanglah perawat Ana membawa jarum jahit juga. Lalu saya buka
dan ambil jarum jahit kemudian saya mulai menjahit satu persatu kulit yang
telah dipotong sebelumnya dan dilanjutkan jahit oleh dr.Denny sampai
perdarahan berhenti. Saya observasi sebentar sampai tidak terlihat lagi darah
merembas keluar, lalu saya tutup dengan sofratule diberi salep antibiotik dan
dibungkus kassa diberi Betadine kemudian direkatkan menggunakan mikropore
ke arah badan. Operasi selesai.

Pasien mau memakai celana dalam,saya melarangnya karena saya katakan bisa
membuat perdarahan lalu pasien memakai celananya yang agak sempit. Waktu
saya menulis resep teman pasien dan pasien mengatakan kalau pasien besok
akan ke pergi ke Cirebon karena hari Minggunya pasien akan resepsi
pernikahan.Saya mengatakan jangan dulu karena harus menunggu paling tidak 3
hari sampai seminggu agar luka kering dulu.

Pasien menunggu obat di ruang tunggu cukup lama, sesekali say lewat dan
amati tidak ada perdarahan dari sirkumcisinya. Lalu pasien pulang.

Pada malam harinya keluarga (kakak) pasien datang ke RS dan mengatakan


kalau Anam (19 thn) berdarah,lalu kakak pasien disuruh menemui dr jaga dan
oleh dr jaga malam itu disuruh dibawa kembali tetapi kakak pasien menolak.dan
mengatakan hanya rembas darah sedikit dan minta obat untuk berhentikan
darah. Oleh dr.jaga diberikan resep obat hentikan darah. Lalu pasien ke kasir dan
dikatakan pasien harus bayar Rp 70.000,- Kakak pasien marah dan tidak mau
membayar lalu pergi begitu saja meninggalkan RS.

21 Nov.2016

Teman dan kakak ipar pasien datang lagi dan bertemu dengan
dr.Susan,dr.Bondan,saya dan dr.Denny.Mereka hanya menanyakan kenapa
sebenarnya yang terjadi pada Anam (19 thn) dan menceritakan kejadian Jumat
malam tgl 18 Nov.Mereka mengatakan setelah pulang dari RS tidak apa2 namun
pada malam harinya Anam berdarah banyak. Setelah kakak pasien ke RSIA
Bunda Sejahtera dan kembali ke rumah lalu mereka membawa Anam ke RS.Sari
Asih Sangiang dan ditolak kemudian dibawa ke RSUD Tangerang juga
ditolak.Tetapi keluarga pasien punya kenalan di RSUD Tangerang akhirnya pasien
berhasil masuk perawatan dan dirawat oleh dr.Spesialis Urologi.

Demikian kronologis ini dibuat.

Tangerang, 28
Nov.2016

dr.Yanto.K
dr.Denny.N

Вам также может понравиться