Ceftriaxon

Seftriakson 1 gram
Indikasi : infeksi bakteri gram positif dan negative pada saluran napas, saluran kemih, infeksi
ghonoreal, septisemia, infeksi tulang dan jaringan, infeksi kulit.
Dosis: dewasa dan anak > 12 tahun : sehari 1 x 1-2 g secara IV dapat dinaikkan sampai sehari
4 g dengan interval 12 jam.
Allopurinol
Isi: allopurinol 100 mg
Indikasi: hiperurisemia primer (gout) dan hiperurisemia sekunder.
KI: hipersensitif terhadap akut gout
Dosis: dewasa: awal sehari 100-300 mg
Dosis pemeliharaan: sehari 200-600 mg, dosis tunggal maksimal 300 mg. Bila diperlukan
dapat diberikan dosis yang lebih tinggi maksimal sehari 900 mg
Captopril
Isi: captopril 25 mg
Indikasi: hipertensi ringan sampai sedang. Pada gagal jantung kongestif gunakan bersama dan
bila memungkinkan gunakan dengan digitalis
KI: gagal ginjal, stenosis aorta, hamil, menyusui.
Perhatian : pasien dengan penyakit dengan kolagen vaskuler yang mendapat terapi
imunosupresan, alopurinol dan prokainamid, penyakit ginjal, angiodema.
ES: proteinuria, peningkatan kadar ureum nitrogen darah, dan kreatinin. Idiosinkrasi ruam
terutama pruritus. Nuetropenia, anemia, trombositopenia, dan hipotensi.
Dosis : hipertensi ringan-sedang awal sehari 12,5 mg. Dosis pemeliharaan sehari 2 x 25 mg,
dapat ditingkatkan setelah 2-4 minggu sampai didapatkan respon yang memuaskan. Dosis
maksimal sehari 2 x 50mg. Hipertensi berat sehari 2 x 12,5 mg, max. Sehari 3 x 50 mg. Gagal
janttung awal sehari 3 x 6,25-12,5 mg, dosis pemeliharaan 2-3 kali 25 mg, dapat ditingkatkan
untyuk IV selama 2 minggu max sehari 150 mg.
Ranitidin
Indikasi: tukak lambung dan tukak duodenum, refluks, esofagitis, dyspepsia episodic cronik,
tukak akibat AINS, tukak duodenum karena H. pilori, sindrom Zollinger Ellison, kondisi lain
dimana pengurangan asam lambung akan bermanfaat.
Peringatan : tidak menghambat obat mikrosom hati secara nyata hindarkan pada porfiria
Efek samping: ginekomastia, dan nyeri tekan pada laki-laki (jarang), eritema multiforma
pernah dilaporkan.
Dosis: IV lambat : 50 mg diencerkan sampai 20 mL dan diberikan selama tidak kurang dari 2
menit diulang selama 6-8 jam.
Actrapid
Isi: larutan netral dari monokomponen insulin manusia, rekombinasi DNA asli
Indikasi: DM yang memerlukan insulin
KI: hipoglikemia (kadar glukosa dalam darah rendah), insulinoma(tumor jinak yang terdiri
atas sel-sel pulau langerhans kelenjar ludah perut). Penggunaan bersama dengan pomapa
insulin.
ES: hipoglikemia
Perhatian: infeksi dan kondisi demam lain atau penyakit lain yang dapat meningkatkan
kebutuhan akan insulin. Dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan
mesin. Hamil.
Interaksi: obat hipoglikemik oral, MAO inhibitor, alcohol dan -blocker bisa mempertinggi
efek hipoglikemik, hormone kortikosteroid, tiroid, obat-obat kontrasepsi per oral, dan
diuretika bisa meningkatkan kebutuhan insulin.

Amlodipine
Isi: amlodipin besilat 5mg; 10mg
In: hipertensi, angina stabil atau angina varia/Prinzmetal.
KI: hipertensi berat, hamil.
Perh: pasien dg ggn fungsi hati atau ginjal, gagal jantung, ibu yng menyusui, lansia.
ES: pusing, sakit kepala, kemerahan dan rasa hangat pada wajah, somnolen, kelelahan otot,
edema perifer (terutama pada pergelangan kaki), palpitasi, nyeri abdomen, mual, mengantuk.
Ds: awal sehari 1x 5mg, bila perlu dpt ditingkatkan sampai dengan sehari 10mg. Pasien lansia
dan pasien dengan insuffisien hati pada awalnya diberi dosis sehari 1x 2,5mg.

Diltiazem
Isi : diltiazem HCl 30mg, 60mg.
In : hipertensi ringan-sedang, angina pektoris.
KI : gagal ginjal parah, wanita hamil, hipersensitif, hipotensi.
Ds : angina pektoris: sehari 3x30mg. Hipertensi : awal, sehari 3x 30-60mg, dpt ditingkatkan
menjadi 180mg-3 sehari 60mg.
Clonidine
Isi : klonidin HCl 0,25mg
In: hipertensi ringan-sedang
KI: depresi mental
Ds: sehari 2x1/2 tab, pemeliharaan 1-5 tab dalam dosi terbagi

Furosemide
Isi: Furosemid 40mg/tab dan 20mg/2ml injeksi.
In: edema karena ggn jantung, sirosis hati, peny. ginjal dan hipertensi ringan sampai sedang.
KI: auria dan hipersensitif
Ds: Dws: sehari 1-2 x 1-2 tab, maks 5 tab sehari atau dosis awal 20-40mg IM/IV. Edema
paru-parua akut : dosis awal 40mg IV, dapat dilanjutkan 20-40mg setelah 20 menit.

Omeprazole
Isi : omeprazole 20mg
In: pengobatan jangka pendek tukak usus dan tukak lambung, refluks esofagitis yang erosif.
Pengobatan jangka panjang sindrom Zolinger- Ellison.
Ds: Dws: sehari 1x 20-40mg. Lama terapi: tukak usus 2-4 minggu. Tukak lambung dan refluk
esofagitis yang erosif 4-8 minggu; sindroma Zolinger-Ellison : sehari 1x 60mg. Maks 30mg
120 mg. Dosis 80mg harus diminum dalam 2 dosis terbagi.
Perh: singkirkan kemungkinan adanya keganasan jika ada dugaan tukak lambung. Hamil,
menyusui.
ES: sakit kepala, diare, konstipasi, nyeri perut, mual, muntah, kembung, urtikaria, pusing,
mengantuk, lelah, ggn tidur.

Metoclopramid
Isi: metoklopramid 10mg/2ml injeksi
In: ggn saluran cerna seperti mual dan muntah, dispepsia, flatulen, gastritis, duodenitis.
KI:obstruksi intestinal, feokromositoma, epilepsi
Perh: berikan jam sebelum makan. Pasien anak dan usia muda; hamil, menyusui; diabetes,
depresi; menkonsumsi obat lain yang juga menyebabkan reaksi ekstrapiramidal
ES: ekstrapiramidal, pusing, letih, mengantuk, sakit kepala, depresi, tdk bisa istirahat, ggn GI,
hipertensi.
Ds: Dws: sehari 3 x -1 tab 10mg; 1-2 tab 5mg; 5-10ml sebelum makan atau 1 supp,
keadaan akut: IM/IV, 2ml injeksi; pemeriksaan radiologi: IV 2-4ml injeksi atau15-30ml sirup,
5-15 menit sebelum pemeriksaan; anak 0,5mg/kgBB dalam dosis bagi atau 1 supp.

Ketoprofen
Isi: ketoprofen 100mg/supp
In: inflamasi rematik kronis, rematik abartikular; serangan gout atau kondrokalsinosis; artritis
akut dan poliartritis; linu panggul dan nyeri punggung; eksaserbasi kongestif pada
osteoartritis.
KI: asetosal atau akibat NSAID atau alergi. Tukak peptik aktif, insufisiensi hati dan ginjal
parah, kehamilan trisemester ke-3, riwayat rektitis atau proktoragia (pemberian rektal).
Perh: pernah menderita tukak peptik; penyakit infeksi. Pada awal pengobatan, pantau fungsi
ginjal ppada pasien dengan gagal jantung, sirosis dan nefrosis; ggn ginjal kronis. Secara
berkala evaluasi kadar transaminase pada pasien dengan fungsi hati yang abnormal atau
riwayat peny. Hati terutama pada terapi jangka panjang. Penyakit kuning dan hepatitis
(jarang). Hentikan jika terjadi ggn pengelihatan seperti penglihatan kabur terjadi.
ES: efek GI, reaksi hipersensitivitas (dermatologis, pernapasan dan reaksi anafilaksis
termasuk syok), reaksi kulit. Perifer, SSP, kejiwaan, visual, pendengaran, ginjal dan sistem
hati, hematologi dan ggn kardiovaskular. Tubuh secara keseluruhan : sakit kepala, edema, bb,
penyimpangan rasa.
Ds: Supp: masukkan 1 supp setiap malam bersamaan dengan penggunaan oral. Ketika
digunakan sendiri, dosis yg dianjurkan adalah 1 supp 2x sehari.

Ca glukonas
Isi: kalsium glukonas 100mg/ml injeksi
In: dalam keadaan kekurangan kalsium, terutama karena pertumbuhan yang cepat atau
kehamilan, tetania, spasmophilia. Juga dipergunakan untuk alergi, gigitan serangga, chiblains,
haemoptysis, shock karena arsphenamin serta dalam hal keracunan oleh timbal,
karbontetrachlorida dan kalium.
Ds: IV/IM sangat perlahan-lahan. IM 5-10ml. Pada sebagian kasus, diberikan secara IV.

D 40%
PRC (Packed Red Cell)
PRC berasal dari darah lengkap yang disedimentasikan selama penyimpanan atau dengan
sentrifugasi putaran tinggi. Sebagian besar (2/3) dari plasma dibuang. Satu unit PRC dari
500mL darah lengkap volumenya 200-250mL dengan kadar Hct 70-80%, volume plasma 15-
20mL dan volume antikoagulan 10-15mL.
Mempunyai daya pembawa O2 dua kali lebih besar dari satu unit darah lengkap.
Secara umum pemakaian PRC ini dipakai pada pasien anemia yang tidak disertai dengan
penurunan volume darah, misalnya pasien dengan anemia hemolitik, anemia hipoplastik
kronik, leukimia akut, leukimia kronik, penyakit keganasan, talasemia, gagal ginjal kronis
dan pendarahan kronis yang ada tanda oksigen need (rasa sesak, mata berkunang, palpitasi,
pusing dan gelisah). PRC diberikan sampai tanda oksigen need hilang. Biasanya pada Hb 8-
10 g/dL.

Paracetamol
Isi: paracetamol 500mg
In: meringankan rasa sakit pada sakit kepala dan sakit gigi, serta menurunkan demam
(analgesik & antipiretik).
KI: ggn fungsi hati berat, hipersensitif terhadap parasetamol
Perh: hati-hati pada pasien dengan ggn ginjal dan penggunaan jangka lama pada penderita
anemia, konsumsi alkohol.
ES: kerusakan hati (dosis besar, terapi jangka panjang)
Ds: Dws: sehari 3 -4 x 1 kapl, Anak 6-12 th: sehari 2-3 x -1 kapl