Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB II
PENENTUAN VISI, MISI, FALSAFAH,
DAN TUJUAN PERUSAHAAN
A. PENDAHULUAN
Proses formulasi strategi diawali dengan penentuan visi, misi, dan tujuan
perusahaan. Dalam membahas visi dan misi sering muncul pertanyaan perlu tidaknya
penetapan falsafah / filosofi dasar yang akan menentukan bentuk strateginya. Seorang
ahli manajemen modern Peter F. Drucker mempunyai ide bahwa setiap unit bisnis
- Bisnis kita akan menjadi seperti apa di masa yang akan datang ?
misi. Proses penyusunan visi dan misi perusahaan sangat membutuhkan banyak waktu
dan sangat membosankan. Namun hal ini sangat penting, sesuai dengan pernyataan John
Nasbitt dalam bukunya Mega Trend Asia yang isinya memberi peringatan bahwa pada
masa yang akan datang, perusahaan yang gagal mendefinisikan bisnis mereka akan
Setiap perusahaan mempunyai visi yang harus dicapai pada masa yang akan
datang. Visi tersebut merupakan impian yang dicita-citakan oleh para personil
organisasi, biasanya oleh para pendiri perusahaan. Cita-cita di masa depan yang ada di
16
Bab II : Penentuan Visi, Misi, Falsafah, dan Tujuan Perusahaan
dalam pemikiran para pendiri perusahaan disebut sebagai Visi dari sebuah
perusahaan.
akan tahu secara jelas tentang apa yang diinginkan oleh para pendiri organisasi di masa
yang akan datang. Oleh karena itu visi yang ada di dalam benak pendiri organisasi perlu
difahami oleh para pelaksana, sehingga jika terjadi penyimpangan di dalam pelaksanaan
terlibat di dalam operasional sehari-hari, ada kemungkinan visi tidak perlu dituliskan
tetapi cukup dijelaskan atau dikomunikasikan kepada para pembantu terdekatnya agar
mereka mengetahui tentang apa yang dicita-citakan. Namun untuk perusahaan yang besar
dimana ada para pendiri tidak lagi terlibat di dalam operasional sehari-hari tetapi telah
pendiri perlu dinyatakan secara tertulis dan dikomunikasikan. Hal ini penting dilakukan,
karena visi tersebut akan dapat menjadi pedoman bagi para pengelola perusahaan untuk
menentukan langkah-langkah yang lebih terarah dan dapat melakukan efisiensi di dalam
implementasinya dan setiap tindakan yang diambil tetap konsisten dengan visi dari
pendiri.
Visi adalah gambaran kondisi yang akan diwujudkan oleh organisasi / perusahaan
17
Bab II : Penentuan Visi, Misi, Falsafah, dan Tujuan Perusahaan
Kemudian misi ini dijabarkan ke dalam sasaran-sasaran strategik yang standar ukurannya
sudah ditentukan.
Contoh :
Visi PT. Jasa Marga (Persero) Sebagai Penyelenggara Jalan tol yang Professional,
Unggul dan Terpercaya
konsep diri perusahaan serta memberikan indikasi bidang usaha atau jasa utama
perusahaan serta kebutuhan utama pelanggan yang akan dipenuhi oleh perusahaan.
- Terbatas untuk menghindari venture dan cukup luas untuk pertumbuhan kreatif
- Pelanggan -Filosofi
18
Bab II : Penentuan Visi, Misi, Falsafah, dan Tujuan Perusahaan
- Teknologi -Karyawan
5. Berfungsi sebagai titik fokus bagi mereka yang sepakat dengan tujuan umum
(purpose) dan arah organisasi serta menghalangi mereka yang tidak sepakat dengan
tujuan umum agar tidak lagi melibatkan diri dengan kegiatan-kegiatan organisasi.
6. Memudahkan penerjemahan sasaran dan tujuan ke dalam suatu struktur kerja yang
organisasi.
itu menjadi tujuan yang lebih spesifik, sehingga parameter biaya, waktu, dan kinerja
harapan dan kepentingan berbagai pihak terkait yang disebut dengan stakeholders baik
dari individu atau kelompok yang berasal dari internal ataupun eksternal perusahaan.
19
Bab II : Penentuan Visi, Misi, Falsafah, dan Tujuan Perusahaan
memberikan pemahaman yang jelas, maka akan disajikan ke dalam gambar sebagai
berikut ini :
Falsafah perusahaan yang biasa disebut kredo adalah nilai-nilai yang harus
ditanamkan pada setiap hati dan tingkah laku karyawan. Falsafah perusahaan
visi dan misi perusahaan. Gobel yang dikenal sebagai pelopor industri elektronik
berpegang pada falsafah pohon pisang. Alasannya : Pertama, batang pohon pisang
walaupun dipangkas berkali-kali ia akan tetap tumbuh kembali sebelum berbuah. Kalau
sudah berbuah (yang dapat dimakan oleh manusia atau makluk hidup lain) barulah pohon
pisang akan mati. Kedua, sebelum pohon pisang mati terlebih dahulu membentuk tunas
baru untuk menggantinya. Jadi ada regenerasi. Ketiga, pohon pisang hidup berkelompok,
dimanfaatkan hampir seluruhnya, dari akar hingga daun, pucuk dan buahnya. Daunnya
20
Bab II : Penentuan Visi, Misi, Falsafah, dan Tujuan Perusahaan
untuk bungkus, batangya bisa dimakan, pelepah untuk tali, pucuk untuk sayur, dan buah
memilih air menjadi falsafahnya. Alasannya: air ada dimana-mana dan diperlukan
setiap insan, air mengalir ke tempat yang lebih rendah. Artinya produk perusahaan
tersebut harus memenuhi kebutuhan masyarakat kecil. Falsafah air mengalir membawa
kapabilitas, dan kompetensi inti akan digunakan untuk mencapai hasil yang diinginkan
oleh hasil-hasil strategik yang diperoleh dan yang memiliki klaim-klaim yang dapat
Setiap badan usaha umumnya memiliki tingkatan dalam mencapai tujuan yang
bergantung kepada prioritasnya baik dinyatakan secara eksplisit maupun implisit. Adapun
21
Bab II : Penentuan Visi, Misi, Falsafah, dan Tujuan Perusahaan
a. Tujuan tingkat inti strategik atau visi pemasaran mengacu pada konsep jangka panjang
mengenai apa yang ingin diraih organisasi di pasar dalam hal produk, pelanggan, dan
teknologi.
b. Dorongan strategik dan program investasi yang mengacu kepada komitmen investasi
produkdan investasi yang akan dilakukan atau direncanakan oleh perusahaan untuk
merealisasikan niat atau visinya dalam kurun waktu tiga sampai dengan lima tahun ke
depan.
dalam program-program tindakan. Dalam sasaran ini cenderung akan merinci hasil
d.Tujuan operasi yaitu target jangka pendek yang hendak dicapai dan biasanya dalam
satu tahun.
e. Memotivasi (motivating)
22
Bab II : Penentuan Visi, Misi, Falsafah, dan Tujuan Perusahaan
g. Terkait (linkage)
Tujuan yang masih luas / umum perlu diterjemahkan menjadi tujuan yang lebih
spesifik sehingga bisa menjadi dasar untuk mengelola organisasi atau perusahaan.
Dengan demikian, perlu dijabarkan menjadi ukuran-ukuran kinerja pada unit, grup, tim,
penjualan sebesar 15 % selama 6 tahun. Maka itu perlu dirinci menjadi lebih jangka
5. Dapat dipahami
produktivitas, dan inovasi. Antisipasi isu-isu strategik (misalnya): Jumlah dan kualitas
Pertanyaan Evaluasi :
1. Apakah Visi itu ? Siapakah yang menentukan Visi ? Bagaimana hubungannya dengan
misi ?
2. Apakah misi itu ? Mengapa misi diperlukan ? Bagaimana cara menyusunan misi?
3. Apakah falsafah itu ? Pertimbangan apa yang diperlukan dalam menentukan falsafah?
23
Bab II : Penentuan Visi, Misi, Falsafah, dan Tujuan Perusahaan
4. Tentukan rumusan visi,misi, tujuan atau kalau ada falsafah dari perusahaan atau
Yohanes Nangoi, Presiden Direktur PT Pantja Motor, produsen Isuzu, tidak bisa
menutupi rasa cemasnya. Pengumuman pemerintah pada tanggal 1 Januari 2003 tentang
kenaikan solar benar-benar berita buruk baginya. Harga solar yang tadinya bertengger
pada angka Rp 1400,- menjadi Rp 1.890,- per liter. Harga tersebut tentu lebih mahal
dibandingkan harga premium yang naik dari Rp 1600,- menjadi Rp 1810,- per liter.
Tidak mengherankan detik-detik tahun baru 2003 itu, yang biasanya disambut dengan
kiamat bagi kami, ujarnya. Yohanes sebagai pendiri, mempunyai cita-cita ingin
menjadikan perusahaan P & G yang dapat menyediakan sarana angkutan darat dengan
Akibatnya sungguh fatal. Meski kenaikan solar tersebut hanya berlaku sebulan,
dampaknya sepanjang tahun 2003 sangat kelabu. Hal ini ditunjukkan oleh penjualan
Isuzu turun sampai 30%. Pada tahun 2002, perusahaan mampu mencetak penjualan rata-
rata 2.194 unit/bulan. Pada tahun 2003, penjualan rata-rata hanya 1.648 unit/bulan.
Namun, ini data total penjualan Isuzu. Khusus Panther, datanya lebih dramatis.
Sepanjang tahun 2002, 14.000 unit Panther terjual. Pada tahun 2003, penjualan tersebut
turun menjadi 8.544 unit. Bahkan pernah dalam beberapa bulan pada tahun 2003 hanya
terjual 500 unit/bulan. Ternyata yang relatif bisa menyelamatkan penjualan Isuzu adalah
24
Bab II : Penentuan Visi, Misi, Falsafah, dan Tujuan Perusahaan
truk. Setiap bulan penjualan truk berada pada kisaran 1000 unit dan relatif stabil.
Persoalannya saatini kontribusi Panther terhadap total pendapatan Isuzu mencapai 65%.
perusahaan otomotif di tanah air mengalami pertumbuhan yang tinggi, penjualan Isuzu
malah menurun. Jika satu kelas tidak naik, kami mungkin bisa tertawa, tetapi dalam satu
kelas hanya kami yang tidak naik, ceritanya jadi lain kata Yohannes.
penjualan.Ada 200 karyawan keluar dari perusahaan yang sebelumnya mempunyai 3000
karyawan ini. Dari 200 karyawan yang hengkang ke pemain otomotif lainnya, 90% dari
bagian penjualan, sisanya dari pabrikan. Kompetitor mau merekrut mereka karena lebih
Bukan cuma di sini, pukulan tambahan itu terjadi. Pukulan yang berat adalah
mengatakan bahwa masa depan bisnis Isuzu sudah berakhir. Seperti diketahui, Isuzu
notabene memakai solar. Adapun perusahaan otomotif lain biasanya memiliki produk
Dengan kondisi yang demikian, Pantja Motor seperti kapal yang nyaris karam.
Semua pihak menanyakan kelanjutan usaha Isuzu. Tim manajemen mengalami ujian
yang sangat berat, seperti kapal yang mengalami kebocoran. Terus terang, tantangan
yang terbesar dalam kondisi buruk ini adalah moral karyawan, kata Yohnnes. Cara
25
Bab II : Penentuan Visi, Misi, Falsafah, dan Tujuan Perusahaan
memperkuat tim manajemen untuk memahami dan berbenah secara konsisten dan
bersama-sama. Tim manajemen mengkaji kembali eksistensi Isuzu di tanah air dan
Pertanyaan Kasus
3. Apakah tujuan devisi dari P & G sudah mencerminkan visi dan misi perusahaan?
secara jelas?
Literatur-literatur
26
Bab II : Penentuan Visi, Misi, Falsafah, dan Tujuan Perusahaan
27
Bab II : Penentuan Visi, Misi, Falsafah, dan Tujuan Perusahaan
28