Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB IV
4.1 Data
data ini berasal dari hasil eksplorasi dan survei pendahuluan, data tersebut
meliputi :
lapangan yang di sebut sebagai blok granit, blok granit termasuk kawasan
dengan morfologi perbukitan landai, hal ini juga di tunjukkan dari data Global
34
Teknik Pertambangan
Universitas Jambi
2016
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
Positioning System (GPS), morfologi kawasan ini juga dapat dilihat pada peta
kontur blok selatan yang memiliki elevasi tertinggi berada pada ketinggian
kurang lebih 43 mdpl (meter di atas permukaan laut) dan terendah pada elevasi
dengan akses jalan yang baik menuju wilayah peneltian tersebut, dengan
(hauling road).
Berikut ini adalah gambaran situasi morfologi yang diambil dari peta
topografi izin usaha pertambangan (IUP) operasi produksi pada kawasan blok
penelitian.
35
Teknik Pertambangan
Universitas Jambi
2016
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
36
Teknik Pertambangan
Universitas Jambi
2016
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
bearing reserves) yang berumur MIOSEN Akhir (Late miosen) sampai PLIOSEN
mana yang ditunjukan pada peta geologi regional yaitu batupasit, selingan
antara 24 meter sampai dengan 43 meter di atas permukaan laut. Terdapat satu
sungai utama di daerah ini dan anak sungai tiduran yang mengalir ke arah
Batuan di daerah ini pada umumnya tersingkap dengan baik, hal ini
sebagai akibat dari tingkat sedimentasi dan pelapukan yang cukup intensif.
sungainya tertutup oleh hasil erosi dari batuan tersebut. Data batuan tersier
yang di temukan di lapangan hanya terdiri dari soil, batu pasir, batu lempung,
barat laut. struktur geologi berupa pelipatan sinklin dengan sayap sinklin ke
37
Teknik Pertambangan
Universitas Jambi
2016
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
Korelasi sebaran lapisan batubara ini mengunakan litologi yang khas, baik yang
Tamarona Mas Internasional sebanyak 9 titik dengan total depth 75,42 meter
ketebalan batubara yang layak tambang pada lokasi penelitian hanya terdapat 2
lapisan batubara yang layak untuk di tambang. Pada lapisan batubara terbawah
batubara hanya 0.25 meter maka lapisan ini dianggap menjadi satu lapisan.
Sebaran batubara di daerah penyelidikan hanya satu bidang saja dari sumbu
sinklin sebelah barat laut yang mempunyai jurus/strike dengan arah umum
dari cross section yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini (Gambar 4.2).
38
Teknik Pertambangan
Universitas Jambi
2016
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
Gambar 4.2
Crossection I
39
Teknik Pertambangan
Universitas Jambi
2016
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
Gambar 4.3
Crossection II
40
Teknik Pertambangan
Universitas Jambi
2016
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
Gambar 4.4
Crossection III
3) Stratigrafi Lokal
Uraian dari masing masing lapisan batubara (seam) yang layak untuk
a) Seam A
Lapisan ini berada pada kedalaman rata-rata berkisar antara 5 meter dari
permukaan, ketebalan pada seam ini berkisar antara 0.9 - 2 meter, lapisan
41
Teknik Pertambangan
Universitas Jambi
2016
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
ini merupakan seam pertama pada daerah penelitian dan untuk mengetahui
b) Seam B
Lapisan ini berada pada depth 59,52 meter, dengan ketebalan berkisar 14 -
16 meter, lapisan ini merupakan sem utama yang dipisah oleh parting,
yang berada pada bagian atas parting memiliki ketebalan 1,7 meter dan
lapisan batubara yang berada pada bagian bawah parting adalah 14,2 meter.
42
Teknik Pertambangan
Universitas Jambi
2016
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
43
Teknik Pertambangan
Universitas Jambi
2016
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
44
Teknik Pertambangan
Universitas Jambi
2016
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
dan peta geologi lembar Sarolangon (Suwarna, dkk. 1992), maka stratigrafi
formasi formasi yang terdapat didaerah penyelidikan dan sekitarnya dari tua
Di atas Formasi Muara Enim, secara tidak selaras ditindih formasi kasai
yang terdiri dari batupasir tuffan, batu lempung tuffan yang berumur pliosen.
Endapan aluvial terdiri dari kerikir, pasir, lumpur dan lempung yang
ketebalan 500 m, disusun batu pasir dengan persilangan batupasir tuffan, batu
lempung tuffan, sisipan batubara serta mengandung batuan gunung api pada
bagian atas. Kareterisk tanah yang mengalami pelapukan akan bersifat mudah
tererosi.
b) Endapan aluvial
(pemadatan) dan pada daerah terbuka sangat rentan terhadap erosi. Endapan
45
Teknik Pertambangan
Universitas Jambi
2016
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
aluvial mempunyai umur holosen, serta menindih secra tidak selaras dari
formasi kasai.
Top soil
Lempung pasiran
Pasir lempungan
46
Teknik Pertambangan
Universitas Jambi
2016
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
lempung yang disisipi oleh pasir yang bersilangan dan membentuk gradasi.
Batubara
lapisan batubara yang paling tebal memiliki ketebalan hingga 16 meter dan
sedang, kusam dengan lapisan tipis mengkilat, sedikit resin, goresan coklat.
47
Teknik Pertambangan
Universitas Jambi
2016
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
48
Teknik Pertambangan
Universitas Jambi
2016
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
49
Teknik Pertambangan
Universitas Jambi
2016
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
50
Teknik Pertambangan
Universitas Jambi
2016
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
51
Teknik Pertambangan
Universitas Jambi
2016
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
Gambar 4.7
52
Teknik Pertambangan
Universitas Jambi
2016
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
Gambar 4.8
tambang terbuka sangat di pengaruhi oleh cuaca. Curah hujan yang tinggi pada
simulasi tambang, data harus di susun dengan baik agar tidak terjadi
Dimana elevasi terendah 25 mdpl dan elevasi tertinggi 39 mdpl. Morfologi pada
daerah penelitian di bagi menjadi dua yaitu morfologi landai dan perbukitan ini
dapat dilihat pada peta kontur daerah penelitian blok granit PT Tamarona Mas
977833
G4.1 279805 7 47 0 1.6 1.6
3.2 20 16.8
977841
D4 279761 0 48 0 2.5 2.5
2.5 8 5.5
8 24 16 coal
24 50 26
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
977849
D4.2 279799 7 45 0 2.5 2.5
2.5 11 8.5
11 22 11 coal
22 25 3
977824
F4.1 279545 1 51 0 1.6 1.6
3.2 15 11.8
977831
E.4 279501 3 51 0 2.5 2.5
2.5 7.5 5
24 54 30
977840
E4-1 279492 2 52 0 2.5 2.5
TMI- 977814
RM-05 279204 8 44 0 2.5 2.5
TMI- 977821
RM-04 279133 8 44 0 2.5 2.5
TMI- 977828
RM-03 279062 9 45 0 2.5 2.5
yang telah di jelaskan seblumnya pada sub bab awal, isopach adalah garis yang
tegak lurus terhadap lapisan), dari penjelasan ini maka di perlukan data
a) Data topografi
ini dapat dilihat pada lampiran 4.1 data topografi daerah penelitian blok
b) Data pengeboran
gambaran lapisan bawah permukaan pada suatu lokasi. Data pengeboran ini
batubara top, elevasi lapisan batubara bottom. Data pengeboran dapat dilihat
pada tabel pada sub bab sebelumnya (Table 4.3 Koordinat Titik Bor praktek
lapangan).
Data arah kemiringan (Strike) dan kemiringan (Dips) lapisan didapat dari
Dari data-data yang telah ada maka tahapan berikutnya yaitu tahapan
Input Data
Pembuatan peta terbagi menjadi dua yaitu peta isopach floor dan
1) Mengimport Point
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
2) Msukkan data Roof atau Floor dengan cara Pilih Data Floor atau Roof
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
koordinat roof atau floor sesuai dengan data yang kita masukan
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
3) Pembuatan Boundary, Klik Polyline , Klik pada titik terluar dan hubungkan
Explorer.
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
Maka akan muncul jendela Terrain Model Explorer. Klik kanan pada folder
Pada kolom surface name , rename data dengan nama Floor Seam B.
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
Kemudian Add point file dengan mengklik kanan point file , add point file
Select object by entity , drag pada semua titik Floor , tekan enter. Kemudian
klik kanan pada boundary , klik add boundary definition , klik pada
Maka akan muncul jendela build Floor , centang log error to file , klik ok.
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
Setelah itu , klik menu ,terrain, edit surface , klik import 3D lines , lalu
5) Pembuatan Kontur Floor dengan cara Klik menu , terrain , klik create
contour
Kemudian keluar jendela create contour . Lalu pada kolom layer ganti
namanya dengan floor min dan floor max pada kolom contour style pilih
standart.
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGN) BARUBARA TERBUKA
Dari prosdur diatas maka hasil akhir peta Isopach roof dan Isopach Floor
dapat dilihat pada gambar 4.9 dan gambar 4.10. Dari peta isopach ini akan
70
Teknik Pertambangan
Universitas Jambi
2016
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGEN) BARUBARA TERBUKA
71
Teknik Pertambangan
Universitas Jambi
2016
LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN TAMBANG (MINE DESIGEN) BARUBARA TERBUKA
72
Teknik Pertambangan
Universitas Jambi
2016